SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
Download to read offline
CM-03 = Sistem Manajemen Keuangan Proyek
(Financing Management Project)
Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi
Kode : INA.56303.13.09.12.07– Judul : Sistem Manajemen Keuangan
Proyek (Financing Management Project)
PELATIHAN
AHLI MANAJEMEN KONSTRUKSI (AHLI MUDA)
(CONSTRUCTION MANAGEMENT)
2007
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) i
KATA PENGANTAR
Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan
Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan
111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN
terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3.
Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal
untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM
paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.
Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
- UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya,
mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas
harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau
ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi
dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi
- UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (pasal 10 ayat
2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standar kompetensi kerja
- UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
- PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam
konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului
dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK
(Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur
kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam
jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ii
Jakarta, November 2007
Kepala Pusat
Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi
Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE
NIP. 110 016 435
Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh
langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai
tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang
kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.
Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iii
PRAKATA
Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan
penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu,
metode kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik itu desain pekerjaan jalan dan jembatan, desain hidro mekanik
pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan di bidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan
sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Muda Manajemen
Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) merupakan
salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat
kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung gambar arsitektur bidang cipta
karya.
Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan
Gedung (Construction Management Of Buildings) ini terdiri dari 3 (tiga) modul
kompetensi umum 7 (tujuh) modul kompetensi inti dan 2 (modul) kompetensi khusus,
yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja
yang menggeluti Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction
Management Of Buildings).
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Jakarta, November 2007
Tim Penyusun
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iv
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i
PRAKATA ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI............................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. vi
SPESIFIKASI PELATIHAN ...................................................................... vii
PANDUAN PEMBELAJARAN ................................................................. viii
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................ I-1
1.1. Umum .................................................................................... I-1
1.2. Ringkasan Modul..................................................................... I-2
1.3. Batasan Dan Rentang Variabel ............................................... I-4
1.4. Panduan Penilaian .................................................................. I-5
1.4.1. Kualifikasi penilaian ...................................................... I-5
1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk
mendemonstrasikan kompetensi.................................... I-6
1.4.3. Konteks penilaian.......................................................... I-6
1.4.4. Aspek penting penilaian ................................................ I-6
1.5. Sumber Daya Pembelajaran .................................................... I-7
BAB II : PERENCANAAN KEUANGAN PROYEK..................................... II-1
2.1. Umum ..................................................................................... II-1
2.2. Identifikasi Kebutuhan Keuangan Proyek.................................... II-3
2.3. Cash flow (Arus Kas) Secara Umum .......................................... II-4
2.3.1. Arus Kas Proyek ................................................................. II-4
2.3.2. Tahapan Penyusunan Arus Kas.......................................... II-5
2.3.2.1. Tahapan Operasional ........................................... II-5
2.3.2.2. Tahapan Finansial ................................................ II-7
2.3.3. Pedoman Dasar Penyusunan Arus Kas .............................. II-8
2.3.4. Menyusun Arus Kas (Latihan) ............................................. II-9
RANGKUMAN
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) v
BAB III: PROSES PENGENDALIAN KEUANGAN PROYEK ..................... III-1
3.1. Umum ..................................................................................... III-1
3.2. Hasil Identifikasi Kondisi Ekonomi, Estimasi Biaya Konstruksi,
Durasi Proyek, Faktor Risiko Proyek, Tax benefits....................... III-1
3.3. Monitor Pengaruh Yang Teridentifikasi Kurang Baik Dan Koreksi
Trend Negative......................................................................... III-2
3.3.1. Tindakan Koreksi................................................................. III-2
RANGKUMAN
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
BAB IV: PENCATATAN DAN ADMINISTRASI KEUANGAN PROYEK .... IV-1
4.1. Umum............................................................................................. IV-1
4.2. Laporan Rugi Laba ......................................................................... IV-1
4.3. Pembukuan Keuangan Proyek Untuk Kepentingan Audit................ IV-1
4.4. Laporan Arus Kas........................................................................... IV-2
4.5. Laporan Realisasi Keuangan Secara Berkala................................. IV-2
RANGKUMAN
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
KUNCI JAWABAN
DAFTAR PUSTAKA
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 2.1 Cash Flow Umum ............................................................................ II-10
Lampiran 2.2 Contoh Cash Flow Proyek Konstruksi Investasi............................... II-11
Lampiran 4.1 Contoh Rugi-Laba Konsulidasi......................................................... IV-3
Lampiran 4.2 Contoh Neraca Konsulidasi.............................................................. IV-4
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vii
SPESIFIKASI PELATIHAN
A. TUJUAN UMUM
 Tujuan Umum Pelatihan
Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengelola pelaksanaan
proyek konstruksi bangunan gedung.
 Tujuan Khusus Pelatihan
Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu:
1. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja / SMK3
(Safety & Health Management).
2. Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management)
3. Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan (Financing Management)
4. Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup (Scope Management)
5. Menerapkan Sistem Manajemen Waktu (Time Management)
6. Menerapkan Sistem Manajemen Biaya (Cost Management)
7. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu (Quality Management)
8. Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (Human
Resources Management)
9. Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi (Communication
Management)
10. Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan (Procurement Management)
11. Menerapkan Sistem Manajemen Risiko (Risk Management)
12. Menerapkan Sistem Manajemen Klaim (Claim Management)
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kode / Judul Modul : Sistem Manajemen Keuangan (Financing
Management) mempresentasikan unit kompetensi : “Menerapkan Sistem
Manajemen Keuangan (Financing Management)”.
 Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menerapkan Sistem Manajemen
Keuangan (Financing Management).
 Kriteria Penilaian
Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Memberikan kontribusi dalam perencanaan Keuangan proyek
2. Memberikan kontribusi dalam proses pengendalian Keuangan proyek.
3. Memberikan kontribusi dalam mencatat dan administrasi keuangan proyek
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) viii
PANDUAN PEMBELAJARAN
A. KUALIFIKASI PENGAJAR / INSTRUKTUR
 Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of
Trainer) atau sejenisnya.
 Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.
 Konsisten mengacu SKKNI dan SLK
 Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang
relevan dengan metodologi yang tepat.
B. PENJELASAN SINGKAT MODUL
B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini :
Nomor
Modul
Kode Judul Modul
1 CMB – 01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja /
SMK3 (Safety & Health Management)
2 CMB – 02
Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental
Management).
3 CMB – 03
Sistem Manajemen Keuangan (Financing
Management) .
4 CMB – 04
Sistem Manajemen Ruang Lingkup (Scope
Management).
5 CMB – 05 Sistem Manajemen Waktu (Time Management).
6 CMB – 06 Sistem Manajemen Biaya (Cost Management).
7 CMB – 07 Sistem Manajemen Mutu (Quality Management)
8 CMB – 08
Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (HR
Management)
9 CMB – 09
Sistem Manajemen Komunikasi (Communication
Management)
10 CMB– 10
Sistem Manajemen Pengadaan (Procurement
Management)
11 CMB – 11 Sistem Manajemen Risiko (Risk Management)
12 CMB – 12 Sistem Manajemen Klaim (Claim Management)
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ix
B.2 Uraian Modul
 Seri / Judul : CMB-03 / Sistem Manajemen Keuangan (Financing
Management).
 Deskripsi Modul : Sistem Manajemen Keuangan (Financing Management)
merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Ahli Muda
Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of
Buildings) dengan harapan dapat : Memberikan kontribusi dalam
perencanaan Keuangan proyek, memberikan kontribusi dalam proses
pengendalian Keuangan proyek, memberikan kontribusi dalam mencatat dan
administrasi keuangan proyek.
C. PROSES PEMBELAJARAN
KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG
1. Ceramah : Pembukaan/
Bab I, Pendahuluan
 Menjelaskan tujuan
instruksional umum(TIU) dan
Tujuan instruksional khusus
(TIK)
 Menjelaskan maksud dan
tujuan menerapkan sistem
manajemen keuangan
 Menjelaskan pengertian
menerapkan sistem
manajemen keuangan.
Waktu : 5 menit
 Mengikuti penjelasan TIU
dan TIK dengan tekun dan
aktif
 Mengikuti penjelasan
maksud dan tujuan
menerapkan sistem
manajemen keuangan.
 Mengikuti penjelasan
pengertian menerapkan
sistem manajemen
keuangan.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
OHT
LCD
2. Ceramah / Demonstrasi : Bab II,
Perencanaan keuangan proyek
Memberikan penjelasan, uraian
atau-pun bahasan mengenai :
 Identifikasi kebutuhan
Keuangan proyek
 Cash flow (Arus Kas) proyek
Waktu : 70 menit
 Mengikuti penjelasan,
uraian atau bahasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
OHT
LCD
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) x
3. Ceramah / Demonstrasi : Bab
III, Proses pengendalian
keuangan proyek
Memberikan penjelasan, uraian
atau-pun bahasan mengenai :
 Hasil Identifikasi Kondisi
ekonomi, estimasi biaya
konstruksi, durasi proyek,
faktor risiko proyek, tax
benefits
 Monitor pengaruh yang
terindikasi kurang baik dan
koreksi trend negative
Waktu : 75 menit
 Mengikuti penjelasan,
uraian atau bahasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
OHT
LCD
4. Ceramah / Demonstrasi : Bab
IV, Mencatat dan administrasi
keuangan proyek
Memberikan penjelasan, uraian
atau-pun bahasan mengenai :
 Pembukuan keuangan proyek
untuk kepentingan audit
 Laporan realisasi keuangan
secara berkala
Waktu : 80 menit
 Mengikuti penjelasan,
uraian atau bahasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
OHT
LCD
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. UMUM
Modul CMB-03: Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing
Management) mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of
Buildings)
Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur-
unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi
tumpang tindih (overlapping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang
dipresentasikan sebagai modul-modul relevan, Hasil identifikasi kebutuhan
keuangan proyek dikontribusikan sesuai dengan persyaratan kontrak, Cash flow
(arus kas) proyek dibuat sebagai alat untuk mengukur kemampuan/kinerja
manajemen, Hasil identifikasi kondisi ekonomi, mengetahui estimasi biaya
konstruksi, mengetahui durasi proyek, faktor risiko proyek, Tax benefits
dikontribusikan, Hasil memonitor pengaruh yang terindikasi kurang baik dan
melakukan koreksi jika trend negatif diketahui dikontribusikan, Pembukuan
keuangan proyek dilaksanakan untuk kepentingan audit, Laporan realisasi
keuangan secara berkala sesuai yang dicatat pada pembukuan proyek.
Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan dalam
perencanaan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung(Construction
Management Of Buildings).
KELOMPOK KOMPETENSI UMUM :
NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
1. INA.56303.13.09.01.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek
/SMK3 (Project Safety & Health
Management)
2. INA.56303.13.09.02.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Lingkungan Proyek (Project
Environmental Management)
3. INA.56303.13.09.03.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Keuangan Proyek (Project Financing
Management)
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 2
KELOMPOK KOMPETENSI INTI :
NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
4. INA.56303.13.09.04.07
Menerapkan Sistem Manajemen Ruang
Lingkup Proyek (Project Scope
Management)
5. INA.56303.13.09.05.07
Menerapkan Sistem Manajemen Waktu
Proyek (Project Time Management)
6. INA.56303.13.09.06.07
Menerapkan Sistem Manajemen Biaya
Proyek (Project Cost Management)
7. INA.56303.13.09.07.07
Menerapkan Sistem Manajemen Mutu
Proyek (Project Quality Management)
8. INA.56303.13.09.08.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Sumber Daya Manusia Proyek (Project
Human Resources Management)
9. INA.56303.13.09.09.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Komunikasi Proyek (Project
Communication Management)
10. INA.56303.13.09.10.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS :
NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
11. INA.56303.13.09.11.07
Menerapkan Sistem Manajemen Risiko
Proyek (Project Risk Management)
12. INA.56303.13.09.12.07
Menerapkan Sistem Manajemen Klim
Proyek (project Claim Management)
1.2. RINGKASAN MODUL
Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi
ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian
sebagai berikut:
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 3
a. Judul unit :
Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan
dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit
dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya
menggunakan kata kerja operasional)
b. Deskripsi unit :
Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau
mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang
diungkapkan dalam judul unit.
c. Elemen kompetensi :
Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai
kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen
pendukung unit kompetensi.
d. Kriteria unjuk kerja :
Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan
kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan
pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk
kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian)
Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai
berikut:
1. KODE UNIT : INA.56303.13.09.03.07
2. JUDUL UNIT : Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan
Proyek (Project Financing Management)
3. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan untuk mampu menerapkan
Keahlian dalam Manajemen Keuangan Proyek
(Project Financing Management)
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 4
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Memberikan kontribusi
dalam perencanaan
Keuangan proyek
1.1 Hasil identifikasi kebutuhan keuangan
proyek dikontribusikan sesuai dengan
persyaratan kontrak.
1.2 Cash flow (arus kas) proyek dibuat
sebagai alat untuk mengukur
kemampuan/kinerja manajemen
2. Memberikan kontribusi
dalam proses pengendalian
Keuangan proyek
2.1 Hasil identifikasi kondisi ekonomi,
mengetahui estimasi biaya konstruksi,
mengetahui durasi proyek, faktor
risiko proyek, Tax benefits
dikontribusikan
2.2 Hasil memonitor pengaruh yang
terindikasi kurang baik dan
melakukan koreksi jika trend negatif
diketahui dikontribusikan
3. Memberikan kontribusi
dalam mencatat dan
administrasi keuangan
proyek
3.1 Pembukuan keuangan proyek
dilaksanakan untuk kepentingan audit
3.2 Laporan realisasi keuangan secara
berkala sesuai yang dicatat pada
pembukuan proyek
Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten
mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk
kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK)
Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya
sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan
berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan
sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan
untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.
1.3. BATASAN / RENTANG VARIABEL
Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah :
1. Kompetensi ini diterapkan dalam kaitannya dengan pelaksanaan konstruksi
2. Peraturan perundang undangan terkait Keuangan tersedia secara lengkap
3. Ketentuan dan peraturan daerah setempat yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan dapat dikumpulkan
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 5
4. Dokumen tertulis tentang metode kerja pelaksanaan konstruksi tersedia
secara lengkap
1.4. PANDUAN PENILAIAN
Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan
mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan
kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk
kerja yang meliputi :
- Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang
dinyatakan kompeten pada tingkatan tertetu.
- Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode
apa pengujian seharusnya dilakukan.
- Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan
kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian.
1.4.1. Kualifikasi Penilaian
a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi
sebagai assesor (penilai) antara lain :
 Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji
Kompetensi)
 Melaksankan penilaian dan
 Mereview Penilaian.
b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit
yang akan didemonstrasi dan bila ada syarat-syarat industri
perusahaannya lainnya muncul bias disyartkan untuk :
 Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang
ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang
dinilai.
 Memperaktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang
diperukan dalam proses penilaian.
c. Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat
dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut
termasuk :
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 6
 Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan
dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek / kebiasaan
industri / perusahaan yang ada sekarang.
 Suatu panel penilai yang didalmnya termasuk paling sedikit satu
orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan.
 Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman
subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang
kompeten menurut standar penilai.
Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber
daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu
dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart padapross tersebut
Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian
dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk
membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi.
Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI
adalah sebagai berikut :
1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk
mendemonstrasikan kompetensi
terdiri dari :
1. Perjanjian kerja yang tertuang dalam dokumen kontrak beserta
lampirannya.
2. Metode kerja pelaksanaan konstruksi.
3. Prosedur kerja pengelolaan keuangan.
1.4.3. Konteks Penilaian
1. Penilaian harus mencakup melakukan peragaan memperagakan dan
mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya.
2. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang
menyangkut pengetahuan teori.
3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai
pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji
Kompetensi (MUK).
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 7
1.4.4. Aspek Penting Penilaian
1. Ketelitian dan kecermatan dalam memahami apa yang tersurat dan
tersirat didalam dokumen kontrak khususnya yang menyangkut
Keuangan.
2. Kecermatan dan ketelitian dalam memahami metode kerja pelaksanaan
konstruksi dalam manajemen keuangan.
1.5. SUMBER DAYA PEMBELAJARAN
Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :
a. Sumber daya pembelajaran teori :
- OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top.
- Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya.
- Materi pembelajaran.
- Fasilitator
b. Sumber daya pembelajaran praktek :
- PC/ Lap top bagi yang familiar dengan komputer atau kalkulator bagi yang
tidak familiar dengan computer.
- Alat tulis, kertas dan lain-lain yang diperlukan untuk membantu peserta
pelatihan dalam menghitung dan merencanakan manajemen konstruksi
bangunan gedung.
c. Sumber daya manusia/kualifikasi Pengajar/Instruktur : seperti yang dijelaskan
pada Panduan Pembelajaran halaman vii.
- Kualifikasi Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat
TOT (Training of Trainer) atau sertifikat keahlian atau sejenisnya.
- Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB II
Perencanaan Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 1
BAB II
PERENCANAAN KEUANGAN PROYEK
2.1. UMUM
Keuangan adalah bidang fungsional tertentu yang dijumpai dalam penjurusan
administrasi bisnis (business administration). Istilah keuangan dapat didefinisikan
sebagai manajemen aliran uang dalam suatu organisasi, baik organisasi tersebut
merupakan perusahaan, sekolah, bank, rumah sakit, ataupun lembaga
pemerintahan. Keuangan berkaitan dengan aliran uang dan juga kewajiban
pembayaran.
Keuangan atau manajemen keuangan adalah suatu bidang aplikasi dari administrasi
bisnis. Prinsip-prinsip yang dikembangkan berkenaan dengn keuangan atau
akuntansi, ekonomi, atau bidang ilmu lainnya yang diaplikasikan pada masalah
pengelolaan uang. Keuangan mempunyai teori dan prinsip tersendiri, namun pada
dasarnya berkaitan dengan aplikasi.
Sebagai salah satu disiplin ilmu bisnis, keuangan harus secara seksama dibedakan
dengan akuntansi dan ekonomi.
1. Perbedaan Keuangan dan Akuntansi. Akuntansi berkaitan dengan pencatatan,
pelaporan, dan dan pengukuran transaksi bisnis. Dengan menggunakan sistem
pembukuan yang diterima umum melalui pencatatan dan pembukuan secara
berpasangan (double-entry), akuntansi menyediakan data aktivitas organisasi.
Data bisa jadi merupakan kejadiaan historis seperti Neraca tahun lalu, atau bisa
jadi peramalan operasi masa depan, seperti anggaran operasi tahun yang akan
datang. Keuangan memanfaatkan informasi yang disediakan oleh sistem
akuntansi untuk membuat kebijakan membantu organisasi mencapai tujuannya.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa akuntansi adalah proses pengumpulan
data yang berkenaan dengan pencatatan dan pelaporan yang akurat, sedangkan
keuangan adalah proses manajerial atau pengambilan keputusan.
2. Perbedaan Keuangan dan Ekonomi. Ekonomi berkaitan dengan penganalisisan
distribusi sumber daya dalam suatu masyarakat, mempelajari transaksi diantara
manusia yang melibatkan barang dan jasa dengan atau tanpa melalui
pertukaran uang. Perhatian Ekonomi banyak diarahkan pada penawaran dan
permintaan, biaya dan laba, dan produksi maupun konsumsi. Perkembangan
lebih lanjut dari bidang ekonomi banyak berhubungan dengan ilmu sosial
lainnya, seperti sosiologi, ilmu politik, dan psikologi.
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB II
Perencanaan Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 2
Bidang keuangan banyak memanfaatkan hasil kerja para ekonomi dan
menggunakan berbagai alat perhitungan ekonomi. Diawali dengan teori dan
asumsi yang dikembangan dalam ekonomi mikro (micro economics) dan
mencoba menerapkannya untuk menjelaskan kerja dari perusahaan atau bisnis
modern. Bidang keuangan meminjam model peramalan dan model lainnya dari
ekonomi makro (macro economics) dan mengujikan dengan dibandingkan
situasi yang ada untuk meramalkan berbagai tindakan yang memungkinkan
diambil perusahaan. Peramalan keuangan lebih untuk lingkup perusahaan
sendiri, sedang peramalan ekonomi lebih luas pada industri dan berbagai
aktivitas ekonomi.
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan (financial management). Perusahaan menghadapi
permasalahan mendapatkan dana untuk membiayai aktivitasnya dengan
memanfaatkan dan yang dimiliki sacara optimum. Dalam pasar yang bersaing,
perusahaan harus secara aktif mengelola dana yang dimilikinya untuk mencapai
sasaran perusahaan, Banyak alat dan teknik yang telah dikembangakan untuk
membantu manajer keuangan memberikan rekomendasi tindakan yang
sebaiknya ditempuh. Alat tersebut dapat membantu manajer menentukan
sumber mana yang menawarkan biaya modal (cost of fund) yang terendah, adn
aktivitas mana yang akan memberikan imbalan atau perolehan (return) terbesar
dari modal yang diinvestasikan. Manajemen keuangan adalah bidang yang
banyak berkaitan dengan pengelolaan perusahaan, dan aka menjadi pedoman
utama dari pendekatan yang harus kita gunakan dalam mempelajari keuangan.
Sasaran Manajemen Keuangan
Dalam upaya mengejar kekayaan maksimum, manajemen keuangan
menginterpretasikan sasaran pokok perusahaan kedalam sasaran yang harus
segara dicapai. Hal demikian ini juga berlaku di unit operasi lainnya disamping
keuangan. Bidang pemasaran mungkin mengidentifikasikan sasaran seperti
meningkatkan penjualan atau berhasil memasuki segmen pasar baru. Bidang
produksi mungkin menciptakan sasaran seperti menekan biaya produksi atau
mempercepat proses produksi. Dengan mencapai sasaran fungsionalnya
masing-masing, bagian-bagian membantu perusahaan mencapai sasaran
memaksimumkan kekayaan.
Dari sisi manajemen keuangan ada dua sasaran yang harus dicapai, yaitu
profitabilitas (profitability) dan kelangsungan hidup (viability). Perusahaan selalu
ingin menghasilkan laba atau keuntungan (profitable), dan juga dapat
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB II
Perencanaan Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 3
melanjutkan atau berkesinambungan bisnisnya. Bisa jadi perusahaan mampu
menghasilkan laba akan tetapi gagal untuk mempertahankan kesinambungan
atau kelangsungan hidup bisnisnya.
2.2. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KEUANGAN PROYEK
1. Sumber Pendanaan
• Dari sistem pendanaan proyek, mungkin memiliki sistem kombinasi yaitu
meminjam dari lembaga keuangan, melakukan laba ditahan, cadangan
keuangan (iquity), Uang hangus, pembayaran dimuka dari pelanggan.
• Biaya dari pendanaan proyek adalah secara normal dibebankan sebagai
bunga bank untuk proyek konstruksi.
2. Persyaratan Kontrak
• Gagasan untuk mengidentifikasi status keuangan pelanggan dalam
menentukan kemampuan pelanggan untuk membayar proyek. Jika ada
beberapa keraguan mungkin saja diusahakan memperoleh suatu LC (Letter
of Credit) yang tidak dapat dibatalkan, arti penting yang utama yaitu untuk
memastikan bahwa pelanggan dapat memberikan semua schedule
pembayaran.
• Kontrak dan manajemen proyek akan membantu menggambarkan
persyaratan untuk membiayai kebutuhan dalam proyek konstruksi. Syarat-
Syarat pembayaran susuai kontrak dari pelanggan digunakan sebagai
masukan dalam memastikan kebutuhan keuangan dari suatu proyek ini
didalam membantu penilaian arus kas, yang akan mempengaruhi keuangan
proyek.
3. Kondisi Ekonomi
Gagasan terhadap faktor eksternal adalah tidak termasuk kendali manager
proyek, tetapi harus sadar akan semua risiko di daerah ini dan pada waktu
tertentu dipastikan bahwa rencana keuangan harus diperbaharui untuk
memenuhi risiko ini. Meliputi faktor politis, peraturan per undang undangan,
sosial dan ekonomi yang mempengaruhi biaya keuangan baik meningkat atau
berkurangnya biaya proyek.
4. Perkiraan Biaya Konstruksi
Institusi pemberi pinjaman akan menguji perkirakan biaya proyek secara hati-hati
sebelum meminjamkan atau mengambil bagian di proyek.
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB II
Perencanaan Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 4
5. Durasi Proyek
Semua peminat akan dipengaruhi oleh durasi proyek dalam menentukan
lamanya investasi mereka ketika mereka akan memulihkan itu; bersama-sama
menetapkan laba yang diharapkan.
6. Manfaat Pajak
Banyak proyek jangka panjang memberikan manfaat pajak yang harus
diperhitungkan ketika masuk pada rencana keuangan.
7. Faktor Risiko
Suatu rencana keuangan yang ideal akan mengalokasikan risiko para pihak,
investor, pelanggan, dan pihak ketiga yang berminat. Sebagian dari risiko itu
adalah :
Risiko Penyelesaian proyek, Biaya melebihi rencana, risiko politik dan
perundang undangan , risiko teknologi.
8. Penasehat Keuangan
Konractor yang dilibatkan dalam suatu proyek secara penuh disarankan untuk
menggunakan Penasehat keuangan yang berpengalaman dan memiliki
pengetahuan pasar modal swasta.
2.3. CASH FLOW (ARUS KAS) SECARA UMUM
Laporan Akuntansi yang disajikan sebagai bukti pertanggung jawaban Keuangan
yang akuntabel dan memadai, perlu didukung oleh usaha internal lainnya untuk
mendukung perencanaan keuangan secara kas.
Kita ketahui bersama bahwa Laporan Akuntansi bersifat Akrual Basis, dimana
pencatatan berdasarkan timbulnya hak dan kewajiban, timbul tagihan dan Utang-
piutang. Disisi lain jenis bisnis jasa konstruksi butuh pencatatan sederhana berbasis
Kas terutama untuk proyek, tersedianya dana likuid dan pembayaran likuid menjadi
lebih penting. Maka peranan perencanaan Arus Kas harus dikuasai dengan baik
agar tidak menghambat progres fisik di lapangan.
2.3.1 Arus Kas Proyek
Merupakan daftar yang mencakup prakiraan penerimaan dan pengeluaran
dana yang terjadi pada suatu unit usaha (bisa proyek, cabang, divisi bahkan
badan usaha) selama jangka waktu yang ditentukan. Untuk proyek biasanya
selama umur proyek, sedangkan unit yang jangka panjang ditetapkan sesuai
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB II
Perencanaan Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 5
dengan masa kalender. Akurasinya tergantung kepada pengalaman dan
biasanya semakin dekat semakin akurat dan detil tetapi semakin jauh cukup
secara global asalkan secara total sama dengan anggaran pendapatan dari
biaya unit yang bersangkutan.
Oleh karena proyek merupakan tulang punggung transaksi dalam usaha jasa
konstruksi maka uraian berikut mengkhususkan pada penyusunan prakiraan
arus kas untuk proyek. Dengan anggapan bahwa unit diatas proyek adalah
merupakan gabungan perencanaan proyek-proyek ditambah perencanaan
unit itu sendiri, maka tidak dibahas dalam tulisan ini.
2.3.2 Tahapan Penyusunan Arus Kas
Tahapan penyusunan arus kas terdiri dari Tahapan Operasional yang hampir
sepenuhnya disumbangkan oleh tim teknis proyek dan Tahapan financial
yang disusun oleh tim administrasi dan keuangan proyek.
2.3.2.1. Tahapan Operasional
Penyediaan data dan perhitungan dari:
1. Data Kontrak antara pemberi Kerja dan kontraktor berikut pasal-
pasal yang berkaitan dengan:
a. NiIai kontrak (jenis mata uang dan kandungan pajak
didalamnya).
b. Tata cara progres tagihan (uang muka, flisik, retensi) dan
pemotongan.
c. Persyaratan penagihan dan waktu yang dibutuhkan hingga
pencairan dana.
2. Data pekerjaan yang dikerjakan oleh mandor/pekerja harian
a. Anggaran dan tarif pengupahan setempat
b. Jadwal progres dan kemajuan pekerjaan
c. Jadwal penggunaan tenaga proyek borongan dan pekerja
harian
d. Jadwal pembayaran rutin mingguan/2 mingguan atau bulanan
3. Data pekerjaan yang dikerjakan oleh sub kontraktor
a. Anggaran dan biaya sub kontraktor
b. Jadwal prugres dan kemajuan pekerjaan sub.
c. Persyaratan penagihan (Uang muka, fisiki dan retensi)
d. Pengalaman waktu proses verifikasi hingga pembayaran Sub.
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB II
Perencanaan Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 6
4. Data pengadaan bahan utama dan bahan tambahan
a. Anggaran dan biaya bahan.
b. Jadwal kebutuhan dan pembelian bahan.
c. Prakiraan waktu proses pengadaan dan verifikasi dokumen
pembayaran.
d. Kebijaksanaan pembayaran di masing-masing perusahaan
untuk suplier.
5. Data pekerjaan yang menggunakan alat sendiri ataupun sewa
(abaikan penyusutan)
a. Anggaran dan biaya peralatan.
b. Jadwal penggunaan alat.
c. Prakiraan biaya operasional dan operator serta mekanik.
d. Pembelian alat di luar sewa atau investasi.
e. Mobilisasi dan demobilisasi.
f. Prakiraan biaya pemeliharaan.
6. Data sumberdaya manusia dan sarana penunjang (overhead)
a. Anggaran dan biaya umum.
b. Anggaran jaminan, asuransi dan mutasi.
c. Anggaran kantor, mess dan sarana lain.
7. Rangkuman data diatas akan menghasilkan nilai rupiah dan
skedul waktu realisasi atas:
a. Penerimaan yang terdiri dari:
- Penerimaan uang muka
- Penerimaan tahapan (dipotong macam-macam, dan pajak)
- Penerimaan retensi
b. Pengeluaran yang terdiri dari:
- Pengeluaran sub kontraktor (uang muka tahapan dan retensi)
- Pengeluaran untuk mandor dan pekerja
- Pengeluaran untuk bahan
- Pengeluaran untuk peralatan dan
- Pengeluaran untuk overhead
c. Selisih antara penerimaan dan pengeluaran yang
menggambarkan
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB II
Perencanaan Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 7
- Lebih (surplus) berarti masih ada dana yang dapat
digunakan periode berikutnya.
- Kurang (defisit) berarti tidak ada dana yang dapat digunakan
periode berikutnya.
8. Menentukan Kas Awal:
Kas awal menunjukan dana yang tersedia atau diberikan oleh
kantor pusat/cabang/devisi kepada proyek yang diberikan pada
awal sebelum proyek membuat perencanaan cash flow secara
akurat. Besarnya ditentukan oleh pengalaman dan asumsi
masing-masing kebutuhan.
2.3.2.2. Tahapan Finansial
Tahapan finansial adalah usaha untuk menutup defisit operasional
baik lewat pinjaman bank (jika proyek mandiri) ataupun lewat droping
oleh kantor di atasnya secara terencana dengan baik. Demikian pula
jika Surplus, ada usaha untuk mengembalikan/menutup
pinjaman/droping ataupun menempatkan ealebihan dana pada bank
yang menguntungkan ataupun meminjamkannya kepusat atau proyek
lain.
1. Estimasi kebutuhan dana pada awal periode
Nilai rupiah atas usaha diatas juga dipengaruhi oleh asumsi
kebutuhan dana pada awal periode berikut (kas awal periode
berikut) dimana dana tersebut siap digunakan untuk membiayai
pengeluaran pada bulan berikut sebelum ada dana penerimaan.
Besarannya juga dapat ditetapkan berdasarkan kapan estimasi
tanggal jatuh tempo penerimaan dana, maka persentase
pengeluaran dapat ditetapkan. Contoh: penerimaan diperkirakan
cair pada pertengahan bulan, sedangkan estimasi pengeluaran
bulan tersebut Rp. 1 juta, maka kebutuhan dana pade awal
periode tersebut adalah 50% nya, yaitu Rp. 500 ribu.
2. Estimasi Beban Bunga dan Hasil Penempatan
Baik meminjam ke bank ataupun ke kantor pusat estimasi
kebutuhan dana pada awal periode/cabang/divisi selalu diikuti
oleh resiko beban atau kewajiban yang dinyatakan dalam
persentase (%) dari suatu nilai kumulatif. Persentase tersebut
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB II
Perencanaan Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 8
umumnya diasumsikan lebih besar untuk kondisi peminjaman dan
lebih kecil untuk kondisi penempatan, selisih antara 1 s/d 3%
walaupun nanti realisasinya berbeda.
2.3.3 Pedoman Dasar Penyusunan Arus Kas
Berdasarkan pengalaman menyusun perencanaan arus kas, ada hal-hal
yang harus dilaksanakan dan jangan dilakukan (dihindarkan) sebagai berikut:
1. Pilih yang signifikan dan gabungkan yang kecil-kecil,
Tetapkan beberapa item besar yang menentukan baik nama dan nilainya
sedangkan sisanya cukup digabungkan dan dibagi prorata. Misalkan:
a. Total biaya sub kontraktor Rp. 100 juta selama bulan 6 s/d bulan ke-
15.
b. Pekerjaan sub kontraktor yang besar diwakili oleh sub kontraktor A
Rp. 20 juta; kontraktor B Rp. 25 juta dan sub kontraktor C Rp. 30 juta.
Masing-masing harus detil per periode pengeluaran dana sedangkan
lainnya digabung saja menjadi Rp. 25 juta dengan pembagian
perperiode prorata Rp. 2,5 juta mulai bulan ke-6 sampai dengan
bulan ke-15.
(Catatan: Secara total biaya sub kontraktor tetap harus sama dengan
rencana anggaran dan biaya).
2. Penggunaan angka digit
Tidak perlu menggunakan angka satuan bahkan koma terutama untuk
rupiah, cukup dalam ribuan dan bahkan dalam jutaan (tergantung dengan
total nilai proyek), karena kesalahan yang mugkin terjadi hanya
perbedaan maksimal mendekati seribu sampai sejuta.
3. Mata uang
Jika dijumpai penggunaan mata uang yang berbeda sebaiknya
perencanaan cash flow juga sesuai dengan masing-masing mata uamg
terkecuali ada saatnya pada satu periode terjadi devisit mata uang rupiah
yang dikonversikan dalam mata uang USD contohnya.
4. Periode
Kolom periode sebaiknya semakin dekat semakin detil, bila perlu
mingguan dan semakin jauh bila perlu disajikan dalam triwulan atau
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB II
Perencanaan Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 9
semester. Sebagai contoh: jika masa proyek selama 3 tahun atau 36
bulan maka kolom periode disajikan sebagai berikut:
a. Bulan pertama sampai bulan ke 3 secara mingguan berarti ada 12
kolom
b. Bulan ke-4 sampai akhir tahun ke-1 secara bulanan berarti ada 9
kolom
c. Tahun ke-2 sampai tahun ke-3 secara triwulan berarti ada 8 kolom
Berarti secara total ada periode sebanyak 29 kolom untuk proyek 3
tahun.
Demikian selanjutnya menginjak waktu terdekat dirubah lebih akurat
menjadi periode mingguan.
5. Fokus kedepan
Realisasi tidak akan berubah terlalu banyak karena dana yang telah
dikeluarkan tidak akan kembali lagi secara kas dan cukup disajikan
secara kumulatif. Disinilah letak perbedaan dengan metode aktual
akuntansi. Perhatian lebih dicurahkan ke depan.
2.3.4 Menyusun Arus Kas (Latihan)
Secara sederhana ditampilkan dalam contoh berikut dalam jutaan: dimana
diasumsikan kas awal sebesar 2 juta, kas awal setiap periode berikutnya
minimal 50% dari rencana pengeluaran karena penerimaan diterima di
pertengahan periode. Baik meminjam dana ataupun mengembalikan atau
menempatkan dana belum memperhitungkan bunga. (Lihat lampiran 2.1
Cash Flow dan 2.2).
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB II
Perencanaan Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah
Tahap Operasional
Penerimaan 10.0 20.0 20.0 20.0 30.0 30.0 10.0 10.0 150
Pengeluaran 15.0 15.0 30.0 30.0 15.0 20.0 10.0 5.0 140
Surplus (Defisit) -5.0 5.0 -10.0 -10.0 15.0 10.0 0.0 -5.0 10.0 10
Kas Awal 2.0 7.5 15.0 15.0 7.5 10.0 5.0 2.5 2.0
Surplus (Defisit) -3.0 12.5 5.0 5.0 22.5 20.0 5.0 -2.5 12.0
Tahap Finansial
Pinjaman 10.5 2.5 10.0 2.5 -12.5 -13.0 0.0 0.0 0
Simpanan 2.0 2.5 -4.5 10.0 10
Kas Akhir 7.5 15.0 15.0 7.5 10.0 5.0 2.5 2.0 2.0
Cash Flow
B u l a n
Lampiran 2.1
CONTOH CASH FLOW
UMUM
Dalam jutaan Rupiah.
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB II
Perencanaan Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 11
LAMPIRAN 2.2
CONTOH CASH FLOW
PROYEK KONSTRUKSI INVESTASI
PROJECTED CASH FLOW
PENGEMBANGAN ……………………………..
YEAR YEAR YEAR YEAR YEAR YEAR
No. DESCRIPTION
A REVENUE 2,074,737.3 2,074,737.3 2,074,737.3
A.1 PV REVENUE (...%)
B EXPENSE
B.1 INVESTATION
1. Contruction (7,663,915.7) (7,663,915.7) (8,551,046.1)
2. Market Fee (766,391.6) (766,391.6) (855,104.6)
3. Design & Engineering (22,700.0) (22,700.0) (23,400.0)
4. Legal & Permit (180,000.0)
B.2 OPERATION
Listrik (120,000.0) (120,000.0) (120,000.0)
Telepon (109,440.0) (109,440.0) (109,440.0)
Air bersih (36,444.0) (36,444.0) (36,444.0)
Gaji Professional Staff (306,000.0) (306,000.0) (306,000.0)
Gaji Karyawan (228,000.0) (228,000.0) (228,000.0)
PBB (83,400.0) (83,400.0) (83,400.0)
Pemeliharaan (69,600.0) (69,600.0) (69,600.0)
TOTAL OPERATION (952,884.0) (952,884.0) (952,884.0)
C TOTAL EXPENSE ( Exclude COM ) (8,633,007.3) (8,453,007.3) (9,429,550.7) (952,884.0) (952,884.0) (952,884.0)
D NON DISC.NET CASH FLOW ( Exclude COM ) (8,633,007.3) (8,453,007.3) (9,429,550.7) 1,121,853.3 1,121,853.3 1,121,853.3
E ACCUMULATIVE 'D' (8,633,007.3) (17,086,014.5) (26,515,565.3) (25,393,712.0) (24,271,858.7) (23,150,005.4)
F COST OF MONEY (98.5)
G TOTAL EXPENSE ( Include COM ) (8,633,105.8) (8,453,007.3) (9,429,550.7) (952,884.0) (952,884.0) (952,884.0)
G.1 PV TOTAL EXPENSE ( I = ...% )
H NON DISC.NET CASH FLOW ( Include COM ) (8,633,105.8) (8,453,007.3) (9,429,550.7) 1,121,853.3 1,121,853.3 1,121,853.3
ACCUMULATIVE 'H' (8,633,105.8) (17,086,113.0) (26,515,663.8) (25,393,810.5) (24,271,957.2) (23,150,103.9)
5 6
3 4
1 2
Dan seterusnya 
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB II
Perencanaan Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 12
RANGKUMAN
1. Rencana Keuangan Proyek
Suatu rencana keuangan yang menyeluruh dapat dikembangkan yang mana akan
dengan jelas mengidentifikasi semua persyaratan keuangan dari suatu proyek
konstruksi dan untuk membiayainya. Semua pihak harus memahami oleh siapa, dan
kapan, semua equity yang diperlukan, hutang, dan asuransi, dengan jumlah dan jenis
yang sesuai untuk disediakan sepanjang periode konstruksi
2. Badan Hukum
Para pihak dan penasehat keuangan harus memutuskan atas terbentuknya landasan
hukum dari patungan yang akan memaksimalkan manfaat yang diantisipasi:
perseroan, korporasi, kepercayaan usaha patungan atau suatu kombinasi dari
padanya.
3. Otoritas Pembelanjaan
Otoritas untuk pembelanjaan oleh manager proyek adalah pada umumnya ditentukan
oleh kebijakan komitmen perusahaan/patungan dan ditunjukkan terutama/lebih disukai
di struktur organisasi normal yang memiliki tingkatan kepastian di dalam suatu proyek
dan hanya dapat membelanjakan dengan sejumlah tertentu yang sebelumnya
membubuhkan tandatangan yang diperlukan. Adalah bijaksana untuk semua aspek
keuangan diperlukan para pihak yang turut menandatangani rangkap; hanyalah
pendelegasian, juga tergantung pada ukuran dan kompleksitas proyek.
4. Mengidentifikasi kebutuhan Keuangan Proyek
Dengan memperhatikan hal hal sebagai berikut :
a. Sumber pendanaan,
b. Persyaratan kontrak,
c. Kondisi ekonomi.
d. Perkiraan biaya konstruksi,
e. Durasi proyek,
f. Manfaat pajak,
g. Faktor risiko.
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB II
Perencanaan Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 13
5. Arus Kas (Cash Flow)
Membuat daftar arus kas mencakup prakiraan penerimaan dan pengeluaran dana
yang terjadi pada suatu unit usaha/proyek (selama umur proyek) dan disusun dari
tahapan operasional kemudian tahapan finansial
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB II
Perencanaan Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 14
ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA
UNJUK KERJA (KUK)
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
1. Memberikan kontribusi dalam
perencanaan Keuangan proyek
1 Hasil identifikasi
kebutuhan keuangan
proyek dikontribusikan
sesuai dengan persyaratan
kontrak.
1. Apa definisi keuangan?
2. Apa perbedaan Keuangan dengan
Akuntansi?
3. Apa yang diidentifikasi didalam
perencanaan keuangan proyek?
4. Data apa yang diperlukan untuk
merencanakan Arus Kas?
2 Cash flow (arus kas)
proyek dibuat sebagai alat
untuk mengukur
kemampuan/kinerja
manajemen
1. Apakah cash flow (arus kas) itu?
2. Sebutkan penerimaan proyek?
3. Sebutkan pengeluaran proyek?
4. Apa yang terjadi bila ada selisih antara
penerimaan dengan pengeluaran?
5. Apa yang disebut Kas awal?
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB III
Proses Pengendalian Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 1
BAB III
PROSES PENGENDALIAN KEUANGAN PROYEK
3.1. UMUM
Pengendalian keuangan memastikan bahwa jaminan direduksi bila perlu, keperluan
dana dari mitra proyek dibuat jika dibutuhkan, dan semua asuransi dan
penarikan/penyimpanan bank dibuat sesuai waktu yang tepat. Pengendalian
keuangan dan biaya dilaksanakan secara efektif untuk menjamin semua item sesuai
dengan anggaran belanja dan perkiraan arus kas keuangan.
3.2. HASIL IDENTIFIKASI KONDISI EKONOMI, ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI,
DURASI PROYEK, FAKTOR RISIKO PROYEK, DAN TAX BENEFITS
1. Sistem Akuntansi Proyek
Sistem akuntansi proyek harus mengikuti struktur uraian pekerjaan (WBS); yang
memperlihatkan uraian seluruh total proyek kedalam model yang dapat
dikendalikan. Pada proyek ukuran kecil dan sedang dapat diuraikan dengan
menggunakan program excel didalam mengembangkan S Curve, akan tetapi
untuk proyek berskala besar sistem akuntansi pada umumnya lebih kompleks
dan rumit, dan harus dengan bantuan software. Pengendalian keuangan
dilakukan dengan monitoring realisasi pengeluaran dan pendapatan terhadap
anggaran dan perkiraan arus kas, adanya penyesuaian cara kerja atau masalah
yang terjadi dimana cara ini menunjukkan adanya deviasi.
2. Internal Audit dan Eksternal Audit
Audit eksternal/Internal memastikan menggunakan cara akuntansi yang benar
dan praktek keuangan terpelihara.
Audit sangat membantu Manajer Proyek yang tidak dapat menyelesaiakn
masalah atau mungkin tidak terlihat. Eksternal audit sering menjadi persyaratan
undang undang dari pemerintah lokal
3. Analisis Arus Kas
Memperbaharui semua realisasi keuangan dan data biaya secara teratur
memberi suatu sistem informasi keuangan terbaru dimana Project Manager
meneliti kecenderungan pada sistem ini berdasarkan karakteristik yang unik
tentang proyek - masa lampau dan kecenderungan yang didasarkan pada data
saat ini, perkiraan untuk jangka sisa waktu proyek dapat ditinjau kembali.
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB III
Proses Pengendalian Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 2
Pemanfaatan informasi jadwal yang telah diperbaharui dapat dibuat analisis
perkiraan dan kecenderungan arus kas sehingga dapat dibuat untuk
menentukan penyesuaian apa yang mungkin diperlukan pada rencana
keuangan.
4. Laporan Keuangan
Untuk proyek, sekalipun mereka mestinya tidak menggunakan mitra, yang
memerlukan pembiayaan penuh, laporan berkala keuangan adalah suatu
keperluan bagi manajemen dan untuk pemilik dana siapapun yang mungkin
dilibatkan. Ketika proyek terdiri atas beberapa bentuk konsursium atau
perkongsian, pertemuan berkala (bulanan atau triwulanan) adalah umum selama
pemimpin proyek menyampaiakn status proyek dan perkiraan masa depan
mencakup status tentang kesehatan yang keuangan nya.
3.3. MONITOR PENGARUH YANG TERIDENTIFIKASI KURANG BAIK DAN KOREKSI
TREND NEGATIF
3.3.1 Tindakan Koreksi
Berdasar pada kesehatan keuangan dilihat dari rasio rentabilitas atau
profitabilitas, pada status keuangan (status pada waktu periode pelaporan),
dan suatu analisis dari status keuangan dengan relevan menetapkan ukuran-
ukuran, suatu rencana tindakan dapat disiapkan untuk mengoreksi
penyimpangan apapun pada rencana dan perkiraan awal . Anggaran boleh
ditinjau kembali dan disesuaikan menurut status arus dari proyek, diperlukan
persetujuan dari para pihak.
Mungkin suatu kebutuhan untuk meningkatkan pendapatan dari sumber
keuangan untuk memproyeksikan kondisi keuangan.
Betapapun besarnya liquiditas atau solvabilitas suatu perusahaan /proyek,
kalau perusahaan /proyek tidak mampu menggunakan modalnya secara
effektif dan efisien atau tidak mampu memperoleh laba yang besar, maka
perusahaan/proyek pada akhirnya akan mengalami kesulitan keuangan
dalam mengembalikan utang utangnya.
Indikasi kurang baik atau trend negative artinya memiliki rasio yang rendah
karena pengeluaran lebih besar dibanding dengan volume penjualan.
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB III
Proses Pengendalian Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 3
RANGKUMAN
Mengendalikan keuangan proyek diperlukan konsistensinya dari perencanaan keuangan
proyek yang telah mendapatkan persetujuan dari otoritas yang lebih tinggi. Sama halnya
mengendalikan Arus Kas yang tertuang pada sajian Arus Kas (Cash Flow). Terjadinya
perbedaan antara arus masuk dan keluar pada rencana arus kas awal baik yang ditandai
dari perbedaan besaranya maupun waktu mampu ditelusur dari laporan keuangan yang
telah di audit baik Internal maupun eksternal.
Didalam proses pengendalian keuangan proyek memperhatikan beberapa hal antara lain :
a. Sistem Akuntansi yang digunakan perusahaan/proyek,
b. Internal audit atau eksternal audit yang ditetapkan,
c. Sistem analisis arus kas,
d. Sistem laporan keuangan.
Dilakukan monitoring dan tindakan koreksi terhadap variasi hasil keuangan yang dilihat
dari laporan keuangan secara berkala dengan standar manajemen keuangan.
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB III
Proses Pengendalian Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 4
ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA
UNJUK KERJA (KUK)
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
2. Memberikan kontribusi dalam
proses pengendalian Keuangan
proyek
1 Hasil identifikasi kondisi
ekonomi, estimasi biaya
konstruksi, durasi proyek,
faktor risiko proyek, Tax
benefits dikontribusikan
1. Kepada siapa hasil realisasi pengeluaran
dan penerimaan keuangan di
kontribusikan?
2. Apa yang dikontribusikan terhadap kondisi
ekonomi?
3. Apa yang dikontribusikan terhadap estimasi
biaya konstruksi?
4. Apa yang dianalisis pada durasi proyek?
5. Risiko apa saja yang di kontribusikan
kepada proyek?
2 Hasil memonitor pengaruh
yang terindikasi kurang
baik dan melakukan
koreksi jika trend negatif
diketahui dikontribusikan
1. Apa yang harus dikontribusikan terhadap
realisasi keuangan?
2. Bagaimana menilai secara sederhana arus
kas proyek saat ini?
3. Apa tindakan yang akan diambil bila hasil
realisasi keuangan negatif?
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB IV
Pencatatan dan Administrasi Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 1
BAB IV
PENCATATAN DAN ADMINISTRASI KEUANGAN PROYEK
4.1. UMUM
Perencanaan keuangan dan pemeliharaan informasi keuangan
(penyimpanan/perolehan kembali database) yang dapat digunakan untuk
mengendalikan proses keuangan agar dapat berjalan dengan lancar.
Proses pencatatan, pelaporan, pengumpulan data terkait dengan system akuntansi
untuk dipakai sebagai pengambilan keputusan.
Apa yang diaudit adalah apa yang dicatat kan pada laporan keuangan dan
pembukuan.
Rekomendasi dari hasil audit adalah murni hasil analisis laporan keuangan.
Neraca keuangan suatu perusahaan / proyek pada umumnya terkonsolidasi. Ini
berarti didalamnya terdapat hal hal utama, seperti dari sisi aktiva : kas, surat surat
berharga, piutang dagang, property/peralatan, aktiva lainya dan disisi kewajiban
antara lain : kewajiban lancar, hutang jangka panjang, serta modal pemegang
saham. (lihat contoh Lampiran 4.1)
4.2. LAPORAN RUGI LABA
Laporan Rugi-laba menunjukkan keuntungan perusahaan/proyek.
Umumnya secara sederhana pembelian dikurangi pengembalian, diskon, dan
potongan harga (rabat), ditambah biaya angkut kemudian langkah selanjutnya
adalah menguranginya dengan persediaan akhir sisanya adalah harga pokok
penjualan. (lihat contoh Lampiran 4.2)
4.3. PEMBUKUAN KEUANGAN PROYEK UNTUK KEPENTINGAN AUDIT
Berdasarkan status kesehatan proyek, status keuangan, dan suatu analisis status
keuangan yang relevan menetapkan kriteria, suatu rencana tindakan dapat
disiapkan untuk mengoreksi adanya penyimpangan terhadap rencana dan perkiraan
awal. Anggaran boleh direvisi kembali dan disesuaikan menurut status proyek, yang
mungkin lagi memerlukan persetujuan dari para pihak.
Suatu kebutuhan untuk meningkatkan pendapatan dari sumber keuangan dalam
mencukupi kekurangan yang telah diproyeksikan.
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB IV
Pencatatan dan Administrasi Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 2
4.4. LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas menunjukkan pengaruh kegiatan operasional, investasi, dan
finansial perusahaan terhadap arus kas selama satu periode akuntansi.
Laporan arus kas lebih banyak berbicara mengenai kas dan surat surat berharga
yang mudah diperjual belikan ketimbang total modal kerja.
Laporan ini menyajikan hubungan antara arus kas dari kegiatan operasional,
investasi, dan finansial. Hal ini dapat menimbulkan pertanyaan apakah
perusahaan/proyek bisa menghasilkan kas untuk memenuhi kebutuhannya pada
saat ini dan masa yang akan datang.
Penyusutan merupakan unsur penting dalam laporan ini karena penyusutan
diperoleh dari pengurangan sebagaian pendapatan untuk tujuan mengurangi pajak,
namun nilai tersebut ditambahkan kembali ke pendapatan bersih sebagai arus
bukan kas untuk memperoleh estimasi arus kas dari kegiatan operasi.
4.5. LAPORAN REALISASI KEUANGAN SECARA BERKALA
1. Menelusuri Kemampuan Sistem Keuangan
Menelusur kemampuan/memperoleh kembali sistem keuangan sangat penting
untuk audit/manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kesehatan keuangan
perusahaan/proyek.
Menelusuri kemampuan adalah sangat mudah jika sistem penyimpanan
informasi keuangan baik dan standar. Untuk penyimpanan informasi keuangan
dengan bantuan komputer, penelusuran kemampuan sangat efektif dan
menggunakan waktu singkat dibanding dengan sistem konvensional.
2. Pembelajaran
Catatan dan laporan keuangan mengindikasikan bagian bermasalah yang
ditemukan sebelumnya dan diambil tindakan koreksi. Untuk proyek yang
waktunya lama, pembelajaran dari pengalaman yang lalu bisa bernilai dalam
menghindari masalah yang sama pada proyek yang akan datang.
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB IV
Pencatatan dan Administrasi Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 3
LAMPIRAN 4.1
CONTOH RUGI-LABA KONSULIDASI
Rugi Laba Konsolidasi
Periode Berakhir 31 Desember 2003 & 31 Desember 2002
Jutaan Rupiah 2003 2002
Pendapatan 2,234,985.00 1,473,227.00
Biaya Langsung (2,059,611.00) (1,391,566.00)
Laba Kotor 175,374.00 81,661.00
Laba Rugi Kerjasama 13,334.00 8,661.00
Biaya Operasi
Biaya Umum (61,162.00) (35,438.00)
Biaya Pemasaran (7,964.00) (5,682.00)
(69,126.00) (41,120.00)
Laba Rugi Operasi 119,582.00 49,202.00
Pendapatan (Biaya) Lain :
Biaya Utang (73,666.00) (52,147.00)
Pendapatan Bunga 2,192.00 3,778.00
Untung Penjualan Aktiva Tetap 607.00 996.00
Untung Beda Kurs 407.00 254.00
Penyisihan Utang (237.00) (17.00)
Pendapatan Lain 22,516.00 55,291.00
(48,181.00) 8,155.00
Laba Rugi Sebelum Pajak 71,401.00 57,357.00
Pajak Dibayar Dimuka (24,982.00) (16,191.00)
PajakDitangguhkan - 494.00
Rugi Hak Minoritas (1,949.00) (1,580.00)
Laba Rugi Bersih 44,470.00 40,080.00
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB IV
Pencatatan dan Administrasi Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 4
LAMPIRAN 4.2
CONTOH NERACA KONSULIDASI
Neraca Konsolidasi
31 Desember 2003 & 31 Desember 2002
Jutaan Rupiah 2003 2002 Jutaan Rupiah 2003 2002
Aktiva Lancar Utang Lancar
Kas dan Bank 133,867.00 39,703.00 Utang pada Rekanan 445,996.00 242,082.00
Piutang Usaha 354,101.00 230,602.00 Utang pada Bank 67,518.00 283,251.00
Peniyisihan (7,849.00) (8,130.00) Utang Kerjasama Operasi 2,485.00 1,504.00
Piutang Prestasi 434,987.00 237,346.00 Utang muka Pembeli Jasa 68,915.00 40,451.00
Retensi 14,697.00 3,688.00 Utang Pajak 103,534.00 1,192.00
Piutang Lain 72,162.00 69,972.00 Utang Kerjasama Perusahaan 47,264.00 17,389.00
Persediaan 108,218.00 294,947.00 Pendapatan Diterima Dimuka 33,677.00 14,398.00
Uang Muka 27,164.00 20,334.00 Uang Muka direkanan 33,221.00 26,347.00
Biaya Dimuka 33,116.00 24,207.00 Utang Jgk.Panjang Jatuh Tempo 23,951.00 12,558.00
Pajak Dimuka 103,224.00 - 826,561.00 639,172.00
1,273,687.00 912,669.00
Utang Jangka Panjang
Pajak Ditanguhkan 4,436.00 9,336.00 Utang Bank 128,223.00 172,855.00
Investasi > 1 tahun 4,252.00 12,111.00 Uang Muka Pemberi Jasa 27,037.00 26,338.00
Utang Obligasi 200,000.00 -
Aktiva Tetap Utang Lain 7,463.00 5,325.00
Nilai Perolehan 188,600.00 167,387.00 362,723.00 204,518.00
Akumulasi Penyusutan (89,517.00) (82,696.00)
Nilai Buku 99,083.00 84,691.00 Hak Minoritas 10,922.00 9,053.00
Aktiva Lain
Biaya ditangguhkan 15,719.00 9,336.00 Modal
Piutang Usaha 131.00 1,611.00 Saham 136,000.00 74,952.00
Investasi dalam Proses 3,734.00 327.00 Revaluasi Aktiva Tetap 904.00 61,970.00
Deposito 786.00 803.00 Laba sd tahun sebelumnya 45,888.00 24,718.00
Persediaan 25,640.00 25,825.00 Laba Tahun Berjalan 44,470.00 42,326.00
46,010.00 37,902.00 227,262.00 203,966.00
1,427,468.00 1,056,709.00 1,427,468.00 1,056,709.00
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB IV
Pencatatan dan Administrasi Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 5
RANGKUMAN
Pencatatan/pembukuan keuangan & pemeliharaan informasi keuangan secara berkala
dan disusun berdasarkan standar akuntansi dan perpajakan yang berlaku dapat
digunakan untuk kepentingan audit.
Dasar yang menjadi pelaporan keuangan adalah :
a. Laporan Arus Kas secara berkala.
b. Neraca dan analisisnya secara berkala,
c. Rugi-Laba konsolidasi secara berkala,
d. Dan Laporan Auditor independen atas Laporan Keuangan.
Laboran keuangan adalah mengikuti stándar pelaporan keuangan dan perpajakan yang
ditetapkan saat ini dan berguna untuk menilai kinerja keuangan.
Analisis laporan keuangan juga menggunakan stándar dan rumus yang telah ditetapkan.
MODUL CMB-03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing
Management Project)
BAB IV
Pencatatan dan Administrasi Keuangan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 6
ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA
UNJUK KERJA (KUK)
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
3. Memberikan kontribusi dalam
mencatat dan administrasi
keuangan proyek
1 Pembukuan keuangan
proyek dilaksanakan untuk
kepentingan audit
1. Apa Maksud pencatatan keuangan proyek?
2. Untuk apa catatan keuangan?
3. Apa yang dilaporkan pada saat audit?
2 Laporan realisasi
keuangan secara berkala
sesuai yang dicatat pada
pembukuan proyek
1. Kapan laporan keuangan disampaikan?
2. Berbentuk apa laporan keuangan?
3. Apa maksud laporan Rugi-laba?
4. Apa yang dimaksud dengan kesehatan
keuangan?
MODUL CMB-03
Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
DAFTAR PUSTAKA
1. Husnan Suad, Dr, MBA Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan edisi 4 BPFE,
2000
2. Sutrisno, Drs, MM, Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi, Ekonisia,
2001
3. Rahardjo Budi, Keuangan & Akuntansi untuk manajer non keuangan, graha ilmu,
2007
4. Weaver Samuel C, J.Fred Weston Finance and Accounting for Non Financial
Manager, UCLA, BIP, 2007
5. Project Management Body of Knowledge extention Construction Edisi 2000
6. Pelatihan Site Manager - PUSBIN KPK – Dep. PU (2004)

More Related Content

Similar to CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan.pdf

CMB-08 Sistem Manajemen SDM.pdf
CMB-08 Sistem Manajemen SDM.pdfCMB-08 Sistem Manajemen SDM.pdf
CMB-08 Sistem Manajemen SDM.pdfssuser422c48
 
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdfCMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdfssuser422c48
 
CMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdf
CMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdfCMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdf
CMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdfssuser422c48
 
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdfCMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdfssuser422c48
 
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdfCMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdfssuser422c48
 
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalanahmad fuadi
 
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalanahmad fuadi
 
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdfBustaminSipil
 
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docxb7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docxariesnad
 
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalanahmad fuadi
 
2007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk32007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk3ahmad fuadi
 
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringan
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringanLaporan Prakerin Teknik komputer & jaringan
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringanGuntex
 
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.pptdokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.pptFikriSumendar1
 
Assessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensiAssessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensipracoyo cipto nugroho
 
Analis bangkom dan penyederhanaan birokrasi
Analis bangkom dan penyederhanaan birokrasiAnalis bangkom dan penyederhanaan birokrasi
Analis bangkom dan penyederhanaan birokrasiKutsiyatinMSi
 
2007 02-desk study dan survai pendahuluan
2007 02-desk study dan survai pendahuluan2007 02-desk study dan survai pendahuluan
2007 02-desk study dan survai pendahuluanahmad fuadi
 
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdfSKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdfyuliyuliani25
 

Similar to CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan.pdf (20)

CMB-08 Sistem Manajemen SDM.pdf
CMB-08 Sistem Manajemen SDM.pdfCMB-08 Sistem Manajemen SDM.pdf
CMB-08 Sistem Manajemen SDM.pdf
 
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdfCMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
 
CMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdf
CMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdfCMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdf
CMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdf
 
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdfCMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
 
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdfCMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
 
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
 
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
 
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
 
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docxb7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
 
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
 
2007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk32007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk3
 
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringan
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringanLaporan Prakerin Teknik komputer & jaringan
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringan
 
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.pptdokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
 
107 402-1-pb
107 402-1-pb107 402-1-pb
107 402-1-pb
 
SKKNI 2015-109.pdf
SKKNI 2015-109.pdfSKKNI 2015-109.pdf
SKKNI 2015-109.pdf
 
Assessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensiAssessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensi
 
Analis bangkom dan penyederhanaan birokrasi
Analis bangkom dan penyederhanaan birokrasiAnalis bangkom dan penyederhanaan birokrasi
Analis bangkom dan penyederhanaan birokrasi
 
3. Modul Kompeten (1).pdf
3. Modul Kompeten (1).pdf3. Modul Kompeten (1).pdf
3. Modul Kompeten (1).pdf
 
2007 02-desk study dan survai pendahuluan
2007 02-desk study dan survai pendahuluan2007 02-desk study dan survai pendahuluan
2007 02-desk study dan survai pendahuluan
 
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdfSKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
 

CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan.pdf

  • 1. CM-03 = Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi Kode : INA.56303.13.09.12.07– Judul : Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) PELATIHAN AHLI MANAJEMEN KONSTRUKSI (AHLI MUDA) (CONSTRUCTION MANAGEMENT) 2007 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
  • 2. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) i KATA PENGANTAR Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan 111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3. Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era globalisasi. Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain : - UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi - UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (pasal 10 ayat 2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja - UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). - PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK (Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.
  • 3. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ii Jakarta, November 2007 Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE NIP. 110 016 435 Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya. Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.
  • 4. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iii PRAKATA Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan teknologi. Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan. Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu, metode kerja dan lain-lain. Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti pekerjaan konstruksi baik itu desain pekerjaan jalan dan jembatan, desain hidro mekanik pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan di bidang bangunan gedung. Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung gambar arsitektur bidang cipta karya. Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ini terdiri dari 3 (tiga) modul kompetensi umum 7 (tujuh) modul kompetensi inti dan 2 (modul) kompetensi khusus, yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings). Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini. Jakarta, November 2007 Tim Penyusun
  • 5. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iv DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR................................................................................ i PRAKATA ............................................................................................... iii DAFTAR ISI............................................................................................. iv DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. vi SPESIFIKASI PELATIHAN ...................................................................... vii PANDUAN PEMBELAJARAN ................................................................. viii BAB I : PENDAHULUAN........................................................................ I-1 1.1. Umum .................................................................................... I-1 1.2. Ringkasan Modul..................................................................... I-2 1.3. Batasan Dan Rentang Variabel ............................................... I-4 1.4. Panduan Penilaian .................................................................. I-5 1.4.1. Kualifikasi penilaian ...................................................... I-5 1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi.................................... I-6 1.4.3. Konteks penilaian.......................................................... I-6 1.4.4. Aspek penting penilaian ................................................ I-6 1.5. Sumber Daya Pembelajaran .................................................... I-7 BAB II : PERENCANAAN KEUANGAN PROYEK..................................... II-1 2.1. Umum ..................................................................................... II-1 2.2. Identifikasi Kebutuhan Keuangan Proyek.................................... II-3 2.3. Cash flow (Arus Kas) Secara Umum .......................................... II-4 2.3.1. Arus Kas Proyek ................................................................. II-4 2.3.2. Tahapan Penyusunan Arus Kas.......................................... II-5 2.3.2.1. Tahapan Operasional ........................................... II-5 2.3.2.2. Tahapan Finansial ................................................ II-7 2.3.3. Pedoman Dasar Penyusunan Arus Kas .............................. II-8 2.3.4. Menyusun Arus Kas (Latihan) ............................................. II-9 RANGKUMAN LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
  • 6. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) v BAB III: PROSES PENGENDALIAN KEUANGAN PROYEK ..................... III-1 3.1. Umum ..................................................................................... III-1 3.2. Hasil Identifikasi Kondisi Ekonomi, Estimasi Biaya Konstruksi, Durasi Proyek, Faktor Risiko Proyek, Tax benefits....................... III-1 3.3. Monitor Pengaruh Yang Teridentifikasi Kurang Baik Dan Koreksi Trend Negative......................................................................... III-2 3.3.1. Tindakan Koreksi................................................................. III-2 RANGKUMAN LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI BAB IV: PENCATATAN DAN ADMINISTRASI KEUANGAN PROYEK .... IV-1 4.1. Umum............................................................................................. IV-1 4.2. Laporan Rugi Laba ......................................................................... IV-1 4.3. Pembukuan Keuangan Proyek Untuk Kepentingan Audit................ IV-1 4.4. Laporan Arus Kas........................................................................... IV-2 4.5. Laporan Realisasi Keuangan Secara Berkala................................. IV-2 RANGKUMAN LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI KUNCI JAWABAN DAFTAR PUSTAKA
  • 7. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vi DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 2.1 Cash Flow Umum ............................................................................ II-10 Lampiran 2.2 Contoh Cash Flow Proyek Konstruksi Investasi............................... II-11 Lampiran 4.1 Contoh Rugi-Laba Konsulidasi......................................................... IV-3 Lampiran 4.2 Contoh Neraca Konsulidasi.............................................................. IV-4
  • 8. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vii SPESIFIKASI PELATIHAN A. TUJUAN UMUM  Tujuan Umum Pelatihan Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengelola pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung.  Tujuan Khusus Pelatihan Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu: 1. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja / SMK3 (Safety & Health Management). 2. Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management) 3. Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan (Financing Management) 4. Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup (Scope Management) 5. Menerapkan Sistem Manajemen Waktu (Time Management) 6. Menerapkan Sistem Manajemen Biaya (Cost Management) 7. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu (Quality Management) 8. Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources Management) 9. Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi (Communication Management) 10. Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan (Procurement Management) 11. Menerapkan Sistem Manajemen Risiko (Risk Management) 12. Menerapkan Sistem Manajemen Klaim (Claim Management) B. TUJUAN PEMBELAJARAN Kode / Judul Modul : Sistem Manajemen Keuangan (Financing Management) mempresentasikan unit kompetensi : “Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan (Financing Management)”.  Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan (Financing Management).  Kriteria Penilaian Pada akhir pelatihan peserta mampu : 1. Memberikan kontribusi dalam perencanaan Keuangan proyek 2. Memberikan kontribusi dalam proses pengendalian Keuangan proyek. 3. Memberikan kontribusi dalam mencatat dan administrasi keuangan proyek
  • 9. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) viii PANDUAN PEMBELAJARAN A. KUALIFIKASI PENGAJAR / INSTRUKTUR  Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of Trainer) atau sejenisnya.  Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.  Konsisten mengacu SKKNI dan SLK  Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang relevan dengan metodologi yang tepat. B. PENJELASAN SINGKAT MODUL B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini : Nomor Modul Kode Judul Modul 1 CMB – 01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja / SMK3 (Safety & Health Management) 2 CMB – 02 Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management). 3 CMB – 03 Sistem Manajemen Keuangan (Financing Management) . 4 CMB – 04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup (Scope Management). 5 CMB – 05 Sistem Manajemen Waktu (Time Management). 6 CMB – 06 Sistem Manajemen Biaya (Cost Management). 7 CMB – 07 Sistem Manajemen Mutu (Quality Management) 8 CMB – 08 Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (HR Management) 9 CMB – 09 Sistem Manajemen Komunikasi (Communication Management) 10 CMB– 10 Sistem Manajemen Pengadaan (Procurement Management) 11 CMB – 11 Sistem Manajemen Risiko (Risk Management) 12 CMB – 12 Sistem Manajemen Klaim (Claim Management)
  • 10. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ix B.2 Uraian Modul  Seri / Judul : CMB-03 / Sistem Manajemen Keuangan (Financing Management).  Deskripsi Modul : Sistem Manajemen Keuangan (Financing Management) merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) dengan harapan dapat : Memberikan kontribusi dalam perencanaan Keuangan proyek, memberikan kontribusi dalam proses pengendalian Keuangan proyek, memberikan kontribusi dalam mencatat dan administrasi keuangan proyek. C. PROSES PEMBELAJARAN KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG 1. Ceramah : Pembukaan/ Bab I, Pendahuluan  Menjelaskan tujuan instruksional umum(TIU) dan Tujuan instruksional khusus (TIK)  Menjelaskan maksud dan tujuan menerapkan sistem manajemen keuangan  Menjelaskan pengertian menerapkan sistem manajemen keuangan. Waktu : 5 menit  Mengikuti penjelasan TIU dan TIK dengan tekun dan aktif  Mengikuti penjelasan maksud dan tujuan menerapkan sistem manajemen keuangan.  Mengikuti penjelasan pengertian menerapkan sistem manajemen keuangan.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD 2. Ceramah / Demonstrasi : Bab II, Perencanaan keuangan proyek Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Identifikasi kebutuhan Keuangan proyek  Cash flow (Arus Kas) proyek Waktu : 70 menit  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD
  • 11. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) x 3. Ceramah / Demonstrasi : Bab III, Proses pengendalian keuangan proyek Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Hasil Identifikasi Kondisi ekonomi, estimasi biaya konstruksi, durasi proyek, faktor risiko proyek, tax benefits  Monitor pengaruh yang terindikasi kurang baik dan koreksi trend negative Waktu : 75 menit  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD 4. Ceramah / Demonstrasi : Bab IV, Mencatat dan administrasi keuangan proyek Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Pembukuan keuangan proyek untuk kepentingan audit  Laporan realisasi keuangan secara berkala Waktu : 80 menit  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD
  • 12. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. UMUM Modul CMB-03: Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management) mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur- unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi tumpang tindih (overlapping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang dipresentasikan sebagai modul-modul relevan, Hasil identifikasi kebutuhan keuangan proyek dikontribusikan sesuai dengan persyaratan kontrak, Cash flow (arus kas) proyek dibuat sebagai alat untuk mengukur kemampuan/kinerja manajemen, Hasil identifikasi kondisi ekonomi, mengetahui estimasi biaya konstruksi, mengetahui durasi proyek, faktor risiko proyek, Tax benefits dikontribusikan, Hasil memonitor pengaruh yang terindikasi kurang baik dan melakukan koreksi jika trend negatif diketahui dikontribusikan, Pembukuan keuangan proyek dilaksanakan untuk kepentingan audit, Laporan realisasi keuangan secara berkala sesuai yang dicatat pada pembukuan proyek. Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan dalam perencanaan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung(Construction Management Of Buildings). KELOMPOK KOMPETENSI UMUM : NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI 1. INA.56303.13.09.01.07 Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek /SMK3 (Project Safety & Health Management) 2. INA.56303.13.09.02.07 Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management) 3. INA.56303.13.09.03.07 Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management)
  • 13. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 2 KELOMPOK KOMPETENSI INTI : NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi 4. INA.56303.13.09.04.07 Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management) 5. INA.56303.13.09.05.07 Menerapkan Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management) 6. INA.56303.13.09.06.07 Menerapkan Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management) 7. INA.56303.13.09.07.07 Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) 8. INA.56303.13.09.08.07 Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project Human Resources Management) 9. INA.56303.13.09.09.07 Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project Communication Management) 10. INA.56303.13.09.10.07 Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS : NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi 11. INA.56303.13.09.11.07 Menerapkan Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) 12. INA.56303.13.09.12.07 Menerapkan Sistem Manajemen Klim Proyek (project Claim Management) 1.2. RINGKASAN MODUL Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian sebagai berikut:
  • 14. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 3 a. Judul unit : Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya menggunakan kata kerja operasional) b. Deskripsi unit : Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang diungkapkan dalam judul unit. c. Elemen kompetensi : Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen pendukung unit kompetensi. d. Kriteria unjuk kerja : Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian) Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai berikut: 1. KODE UNIT : INA.56303.13.09.03.07 2. JUDUL UNIT : Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management) 3. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk mampu menerapkan Keahlian dalam Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management)
  • 15. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 4 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Memberikan kontribusi dalam perencanaan Keuangan proyek 1.1 Hasil identifikasi kebutuhan keuangan proyek dikontribusikan sesuai dengan persyaratan kontrak. 1.2 Cash flow (arus kas) proyek dibuat sebagai alat untuk mengukur kemampuan/kinerja manajemen 2. Memberikan kontribusi dalam proses pengendalian Keuangan proyek 2.1 Hasil identifikasi kondisi ekonomi, mengetahui estimasi biaya konstruksi, mengetahui durasi proyek, faktor risiko proyek, Tax benefits dikontribusikan 2.2 Hasil memonitor pengaruh yang terindikasi kurang baik dan melakukan koreksi jika trend negatif diketahui dikontribusikan 3. Memberikan kontribusi dalam mencatat dan administrasi keuangan proyek 3.1 Pembukuan keuangan proyek dilaksanakan untuk kepentingan audit 3.2 Laporan realisasi keuangan secara berkala sesuai yang dicatat pada pembukuan proyek Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK) Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur. 1.3. BATASAN / RENTANG VARIABEL Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah : 1. Kompetensi ini diterapkan dalam kaitannya dengan pelaksanaan konstruksi 2. Peraturan perundang undangan terkait Keuangan tersedia secara lengkap 3. Ketentuan dan peraturan daerah setempat yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dapat dikumpulkan
  • 16. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 5 4. Dokumen tertulis tentang metode kerja pelaksanaan konstruksi tersedia secara lengkap 1.4. PANDUAN PENILAIAN Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk kerja yang meliputi : - Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertetu. - Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan. - Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian. 1.4.1. Kualifikasi Penilaian a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi sebagai assesor (penilai) antara lain :  Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji Kompetensi)  Melaksankan penilaian dan  Mereview Penilaian. b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit yang akan didemonstrasi dan bila ada syarat-syarat industri perusahaannya lainnya muncul bias disyartkan untuk :  Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang dinilai.  Memperaktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang diperukan dalam proses penilaian. c. Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut termasuk :
  • 17. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 6  Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang ada sekarang.  Suatu panel penilai yang didalmnya termasuk paling sedikit satu orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan.  Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang kompeten menurut standar penilai. Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart padapross tersebut Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi. Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI adalah sebagai berikut : 1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi terdiri dari : 1. Perjanjian kerja yang tertuang dalam dokumen kontrak beserta lampirannya. 2. Metode kerja pelaksanaan konstruksi. 3. Prosedur kerja pengelolaan keuangan. 1.4.3. Konteks Penilaian 1. Penilaian harus mencakup melakukan peragaan memperagakan dan mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya. 2. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang menyangkut pengetahuan teori. 3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK).
  • 18. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 7 1.4.4. Aspek Penting Penilaian 1. Ketelitian dan kecermatan dalam memahami apa yang tersurat dan tersirat didalam dokumen kontrak khususnya yang menyangkut Keuangan. 2. Kecermatan dan ketelitian dalam memahami metode kerja pelaksanaan konstruksi dalam manajemen keuangan. 1.5. SUMBER DAYA PEMBELAJARAN Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu : a. Sumber daya pembelajaran teori : - OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top. - Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya. - Materi pembelajaran. - Fasilitator b. Sumber daya pembelajaran praktek : - PC/ Lap top bagi yang familiar dengan komputer atau kalkulator bagi yang tidak familiar dengan computer. - Alat tulis, kertas dan lain-lain yang diperlukan untuk membantu peserta pelatihan dalam menghitung dan merencanakan manajemen konstruksi bangunan gedung. c. Sumber daya manusia/kualifikasi Pengajar/Instruktur : seperti yang dijelaskan pada Panduan Pembelajaran halaman vii. - Kualifikasi Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of Trainer) atau sertifikat keahlian atau sejenisnya. - Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.
  • 19. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB II Perencanaan Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 1 BAB II PERENCANAAN KEUANGAN PROYEK 2.1. UMUM Keuangan adalah bidang fungsional tertentu yang dijumpai dalam penjurusan administrasi bisnis (business administration). Istilah keuangan dapat didefinisikan sebagai manajemen aliran uang dalam suatu organisasi, baik organisasi tersebut merupakan perusahaan, sekolah, bank, rumah sakit, ataupun lembaga pemerintahan. Keuangan berkaitan dengan aliran uang dan juga kewajiban pembayaran. Keuangan atau manajemen keuangan adalah suatu bidang aplikasi dari administrasi bisnis. Prinsip-prinsip yang dikembangkan berkenaan dengn keuangan atau akuntansi, ekonomi, atau bidang ilmu lainnya yang diaplikasikan pada masalah pengelolaan uang. Keuangan mempunyai teori dan prinsip tersendiri, namun pada dasarnya berkaitan dengan aplikasi. Sebagai salah satu disiplin ilmu bisnis, keuangan harus secara seksama dibedakan dengan akuntansi dan ekonomi. 1. Perbedaan Keuangan dan Akuntansi. Akuntansi berkaitan dengan pencatatan, pelaporan, dan dan pengukuran transaksi bisnis. Dengan menggunakan sistem pembukuan yang diterima umum melalui pencatatan dan pembukuan secara berpasangan (double-entry), akuntansi menyediakan data aktivitas organisasi. Data bisa jadi merupakan kejadiaan historis seperti Neraca tahun lalu, atau bisa jadi peramalan operasi masa depan, seperti anggaran operasi tahun yang akan datang. Keuangan memanfaatkan informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi untuk membuat kebijakan membantu organisasi mencapai tujuannya. Secara singkat dapat dikatakan bahwa akuntansi adalah proses pengumpulan data yang berkenaan dengan pencatatan dan pelaporan yang akurat, sedangkan keuangan adalah proses manajerial atau pengambilan keputusan. 2. Perbedaan Keuangan dan Ekonomi. Ekonomi berkaitan dengan penganalisisan distribusi sumber daya dalam suatu masyarakat, mempelajari transaksi diantara manusia yang melibatkan barang dan jasa dengan atau tanpa melalui pertukaran uang. Perhatian Ekonomi banyak diarahkan pada penawaran dan permintaan, biaya dan laba, dan produksi maupun konsumsi. Perkembangan lebih lanjut dari bidang ekonomi banyak berhubungan dengan ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, ilmu politik, dan psikologi.
  • 20. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB II Perencanaan Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 2 Bidang keuangan banyak memanfaatkan hasil kerja para ekonomi dan menggunakan berbagai alat perhitungan ekonomi. Diawali dengan teori dan asumsi yang dikembangan dalam ekonomi mikro (micro economics) dan mencoba menerapkannya untuk menjelaskan kerja dari perusahaan atau bisnis modern. Bidang keuangan meminjam model peramalan dan model lainnya dari ekonomi makro (macro economics) dan mengujikan dengan dibandingkan situasi yang ada untuk meramalkan berbagai tindakan yang memungkinkan diambil perusahaan. Peramalan keuangan lebih untuk lingkup perusahaan sendiri, sedang peramalan ekonomi lebih luas pada industri dan berbagai aktivitas ekonomi. Manajemen Keuangan Manajemen keuangan (financial management). Perusahaan menghadapi permasalahan mendapatkan dana untuk membiayai aktivitasnya dengan memanfaatkan dan yang dimiliki sacara optimum. Dalam pasar yang bersaing, perusahaan harus secara aktif mengelola dana yang dimilikinya untuk mencapai sasaran perusahaan, Banyak alat dan teknik yang telah dikembangakan untuk membantu manajer keuangan memberikan rekomendasi tindakan yang sebaiknya ditempuh. Alat tersebut dapat membantu manajer menentukan sumber mana yang menawarkan biaya modal (cost of fund) yang terendah, adn aktivitas mana yang akan memberikan imbalan atau perolehan (return) terbesar dari modal yang diinvestasikan. Manajemen keuangan adalah bidang yang banyak berkaitan dengan pengelolaan perusahaan, dan aka menjadi pedoman utama dari pendekatan yang harus kita gunakan dalam mempelajari keuangan. Sasaran Manajemen Keuangan Dalam upaya mengejar kekayaan maksimum, manajemen keuangan menginterpretasikan sasaran pokok perusahaan kedalam sasaran yang harus segara dicapai. Hal demikian ini juga berlaku di unit operasi lainnya disamping keuangan. Bidang pemasaran mungkin mengidentifikasikan sasaran seperti meningkatkan penjualan atau berhasil memasuki segmen pasar baru. Bidang produksi mungkin menciptakan sasaran seperti menekan biaya produksi atau mempercepat proses produksi. Dengan mencapai sasaran fungsionalnya masing-masing, bagian-bagian membantu perusahaan mencapai sasaran memaksimumkan kekayaan. Dari sisi manajemen keuangan ada dua sasaran yang harus dicapai, yaitu profitabilitas (profitability) dan kelangsungan hidup (viability). Perusahaan selalu ingin menghasilkan laba atau keuntungan (profitable), dan juga dapat
  • 21. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB II Perencanaan Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 3 melanjutkan atau berkesinambungan bisnisnya. Bisa jadi perusahaan mampu menghasilkan laba akan tetapi gagal untuk mempertahankan kesinambungan atau kelangsungan hidup bisnisnya. 2.2. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KEUANGAN PROYEK 1. Sumber Pendanaan • Dari sistem pendanaan proyek, mungkin memiliki sistem kombinasi yaitu meminjam dari lembaga keuangan, melakukan laba ditahan, cadangan keuangan (iquity), Uang hangus, pembayaran dimuka dari pelanggan. • Biaya dari pendanaan proyek adalah secara normal dibebankan sebagai bunga bank untuk proyek konstruksi. 2. Persyaratan Kontrak • Gagasan untuk mengidentifikasi status keuangan pelanggan dalam menentukan kemampuan pelanggan untuk membayar proyek. Jika ada beberapa keraguan mungkin saja diusahakan memperoleh suatu LC (Letter of Credit) yang tidak dapat dibatalkan, arti penting yang utama yaitu untuk memastikan bahwa pelanggan dapat memberikan semua schedule pembayaran. • Kontrak dan manajemen proyek akan membantu menggambarkan persyaratan untuk membiayai kebutuhan dalam proyek konstruksi. Syarat- Syarat pembayaran susuai kontrak dari pelanggan digunakan sebagai masukan dalam memastikan kebutuhan keuangan dari suatu proyek ini didalam membantu penilaian arus kas, yang akan mempengaruhi keuangan proyek. 3. Kondisi Ekonomi Gagasan terhadap faktor eksternal adalah tidak termasuk kendali manager proyek, tetapi harus sadar akan semua risiko di daerah ini dan pada waktu tertentu dipastikan bahwa rencana keuangan harus diperbaharui untuk memenuhi risiko ini. Meliputi faktor politis, peraturan per undang undangan, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi biaya keuangan baik meningkat atau berkurangnya biaya proyek. 4. Perkiraan Biaya Konstruksi Institusi pemberi pinjaman akan menguji perkirakan biaya proyek secara hati-hati sebelum meminjamkan atau mengambil bagian di proyek.
  • 22. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB II Perencanaan Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 4 5. Durasi Proyek Semua peminat akan dipengaruhi oleh durasi proyek dalam menentukan lamanya investasi mereka ketika mereka akan memulihkan itu; bersama-sama menetapkan laba yang diharapkan. 6. Manfaat Pajak Banyak proyek jangka panjang memberikan manfaat pajak yang harus diperhitungkan ketika masuk pada rencana keuangan. 7. Faktor Risiko Suatu rencana keuangan yang ideal akan mengalokasikan risiko para pihak, investor, pelanggan, dan pihak ketiga yang berminat. Sebagian dari risiko itu adalah : Risiko Penyelesaian proyek, Biaya melebihi rencana, risiko politik dan perundang undangan , risiko teknologi. 8. Penasehat Keuangan Konractor yang dilibatkan dalam suatu proyek secara penuh disarankan untuk menggunakan Penasehat keuangan yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan pasar modal swasta. 2.3. CASH FLOW (ARUS KAS) SECARA UMUM Laporan Akuntansi yang disajikan sebagai bukti pertanggung jawaban Keuangan yang akuntabel dan memadai, perlu didukung oleh usaha internal lainnya untuk mendukung perencanaan keuangan secara kas. Kita ketahui bersama bahwa Laporan Akuntansi bersifat Akrual Basis, dimana pencatatan berdasarkan timbulnya hak dan kewajiban, timbul tagihan dan Utang- piutang. Disisi lain jenis bisnis jasa konstruksi butuh pencatatan sederhana berbasis Kas terutama untuk proyek, tersedianya dana likuid dan pembayaran likuid menjadi lebih penting. Maka peranan perencanaan Arus Kas harus dikuasai dengan baik agar tidak menghambat progres fisik di lapangan. 2.3.1 Arus Kas Proyek Merupakan daftar yang mencakup prakiraan penerimaan dan pengeluaran dana yang terjadi pada suatu unit usaha (bisa proyek, cabang, divisi bahkan badan usaha) selama jangka waktu yang ditentukan. Untuk proyek biasanya selama umur proyek, sedangkan unit yang jangka panjang ditetapkan sesuai
  • 23. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB II Perencanaan Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 5 dengan masa kalender. Akurasinya tergantung kepada pengalaman dan biasanya semakin dekat semakin akurat dan detil tetapi semakin jauh cukup secara global asalkan secara total sama dengan anggaran pendapatan dari biaya unit yang bersangkutan. Oleh karena proyek merupakan tulang punggung transaksi dalam usaha jasa konstruksi maka uraian berikut mengkhususkan pada penyusunan prakiraan arus kas untuk proyek. Dengan anggapan bahwa unit diatas proyek adalah merupakan gabungan perencanaan proyek-proyek ditambah perencanaan unit itu sendiri, maka tidak dibahas dalam tulisan ini. 2.3.2 Tahapan Penyusunan Arus Kas Tahapan penyusunan arus kas terdiri dari Tahapan Operasional yang hampir sepenuhnya disumbangkan oleh tim teknis proyek dan Tahapan financial yang disusun oleh tim administrasi dan keuangan proyek. 2.3.2.1. Tahapan Operasional Penyediaan data dan perhitungan dari: 1. Data Kontrak antara pemberi Kerja dan kontraktor berikut pasal- pasal yang berkaitan dengan: a. NiIai kontrak (jenis mata uang dan kandungan pajak didalamnya). b. Tata cara progres tagihan (uang muka, flisik, retensi) dan pemotongan. c. Persyaratan penagihan dan waktu yang dibutuhkan hingga pencairan dana. 2. Data pekerjaan yang dikerjakan oleh mandor/pekerja harian a. Anggaran dan tarif pengupahan setempat b. Jadwal progres dan kemajuan pekerjaan c. Jadwal penggunaan tenaga proyek borongan dan pekerja harian d. Jadwal pembayaran rutin mingguan/2 mingguan atau bulanan 3. Data pekerjaan yang dikerjakan oleh sub kontraktor a. Anggaran dan biaya sub kontraktor b. Jadwal prugres dan kemajuan pekerjaan sub. c. Persyaratan penagihan (Uang muka, fisiki dan retensi) d. Pengalaman waktu proses verifikasi hingga pembayaran Sub.
  • 24. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB II Perencanaan Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 6 4. Data pengadaan bahan utama dan bahan tambahan a. Anggaran dan biaya bahan. b. Jadwal kebutuhan dan pembelian bahan. c. Prakiraan waktu proses pengadaan dan verifikasi dokumen pembayaran. d. Kebijaksanaan pembayaran di masing-masing perusahaan untuk suplier. 5. Data pekerjaan yang menggunakan alat sendiri ataupun sewa (abaikan penyusutan) a. Anggaran dan biaya peralatan. b. Jadwal penggunaan alat. c. Prakiraan biaya operasional dan operator serta mekanik. d. Pembelian alat di luar sewa atau investasi. e. Mobilisasi dan demobilisasi. f. Prakiraan biaya pemeliharaan. 6. Data sumberdaya manusia dan sarana penunjang (overhead) a. Anggaran dan biaya umum. b. Anggaran jaminan, asuransi dan mutasi. c. Anggaran kantor, mess dan sarana lain. 7. Rangkuman data diatas akan menghasilkan nilai rupiah dan skedul waktu realisasi atas: a. Penerimaan yang terdiri dari: - Penerimaan uang muka - Penerimaan tahapan (dipotong macam-macam, dan pajak) - Penerimaan retensi b. Pengeluaran yang terdiri dari: - Pengeluaran sub kontraktor (uang muka tahapan dan retensi) - Pengeluaran untuk mandor dan pekerja - Pengeluaran untuk bahan - Pengeluaran untuk peralatan dan - Pengeluaran untuk overhead c. Selisih antara penerimaan dan pengeluaran yang menggambarkan
  • 25. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB II Perencanaan Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 7 - Lebih (surplus) berarti masih ada dana yang dapat digunakan periode berikutnya. - Kurang (defisit) berarti tidak ada dana yang dapat digunakan periode berikutnya. 8. Menentukan Kas Awal: Kas awal menunjukan dana yang tersedia atau diberikan oleh kantor pusat/cabang/devisi kepada proyek yang diberikan pada awal sebelum proyek membuat perencanaan cash flow secara akurat. Besarnya ditentukan oleh pengalaman dan asumsi masing-masing kebutuhan. 2.3.2.2. Tahapan Finansial Tahapan finansial adalah usaha untuk menutup defisit operasional baik lewat pinjaman bank (jika proyek mandiri) ataupun lewat droping oleh kantor di atasnya secara terencana dengan baik. Demikian pula jika Surplus, ada usaha untuk mengembalikan/menutup pinjaman/droping ataupun menempatkan ealebihan dana pada bank yang menguntungkan ataupun meminjamkannya kepusat atau proyek lain. 1. Estimasi kebutuhan dana pada awal periode Nilai rupiah atas usaha diatas juga dipengaruhi oleh asumsi kebutuhan dana pada awal periode berikut (kas awal periode berikut) dimana dana tersebut siap digunakan untuk membiayai pengeluaran pada bulan berikut sebelum ada dana penerimaan. Besarannya juga dapat ditetapkan berdasarkan kapan estimasi tanggal jatuh tempo penerimaan dana, maka persentase pengeluaran dapat ditetapkan. Contoh: penerimaan diperkirakan cair pada pertengahan bulan, sedangkan estimasi pengeluaran bulan tersebut Rp. 1 juta, maka kebutuhan dana pade awal periode tersebut adalah 50% nya, yaitu Rp. 500 ribu. 2. Estimasi Beban Bunga dan Hasil Penempatan Baik meminjam ke bank ataupun ke kantor pusat estimasi kebutuhan dana pada awal periode/cabang/divisi selalu diikuti oleh resiko beban atau kewajiban yang dinyatakan dalam persentase (%) dari suatu nilai kumulatif. Persentase tersebut
  • 26. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB II Perencanaan Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 8 umumnya diasumsikan lebih besar untuk kondisi peminjaman dan lebih kecil untuk kondisi penempatan, selisih antara 1 s/d 3% walaupun nanti realisasinya berbeda. 2.3.3 Pedoman Dasar Penyusunan Arus Kas Berdasarkan pengalaman menyusun perencanaan arus kas, ada hal-hal yang harus dilaksanakan dan jangan dilakukan (dihindarkan) sebagai berikut: 1. Pilih yang signifikan dan gabungkan yang kecil-kecil, Tetapkan beberapa item besar yang menentukan baik nama dan nilainya sedangkan sisanya cukup digabungkan dan dibagi prorata. Misalkan: a. Total biaya sub kontraktor Rp. 100 juta selama bulan 6 s/d bulan ke- 15. b. Pekerjaan sub kontraktor yang besar diwakili oleh sub kontraktor A Rp. 20 juta; kontraktor B Rp. 25 juta dan sub kontraktor C Rp. 30 juta. Masing-masing harus detil per periode pengeluaran dana sedangkan lainnya digabung saja menjadi Rp. 25 juta dengan pembagian perperiode prorata Rp. 2,5 juta mulai bulan ke-6 sampai dengan bulan ke-15. (Catatan: Secara total biaya sub kontraktor tetap harus sama dengan rencana anggaran dan biaya). 2. Penggunaan angka digit Tidak perlu menggunakan angka satuan bahkan koma terutama untuk rupiah, cukup dalam ribuan dan bahkan dalam jutaan (tergantung dengan total nilai proyek), karena kesalahan yang mugkin terjadi hanya perbedaan maksimal mendekati seribu sampai sejuta. 3. Mata uang Jika dijumpai penggunaan mata uang yang berbeda sebaiknya perencanaan cash flow juga sesuai dengan masing-masing mata uamg terkecuali ada saatnya pada satu periode terjadi devisit mata uang rupiah yang dikonversikan dalam mata uang USD contohnya. 4. Periode Kolom periode sebaiknya semakin dekat semakin detil, bila perlu mingguan dan semakin jauh bila perlu disajikan dalam triwulan atau
  • 27. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB II Perencanaan Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 9 semester. Sebagai contoh: jika masa proyek selama 3 tahun atau 36 bulan maka kolom periode disajikan sebagai berikut: a. Bulan pertama sampai bulan ke 3 secara mingguan berarti ada 12 kolom b. Bulan ke-4 sampai akhir tahun ke-1 secara bulanan berarti ada 9 kolom c. Tahun ke-2 sampai tahun ke-3 secara triwulan berarti ada 8 kolom Berarti secara total ada periode sebanyak 29 kolom untuk proyek 3 tahun. Demikian selanjutnya menginjak waktu terdekat dirubah lebih akurat menjadi periode mingguan. 5. Fokus kedepan Realisasi tidak akan berubah terlalu banyak karena dana yang telah dikeluarkan tidak akan kembali lagi secara kas dan cukup disajikan secara kumulatif. Disinilah letak perbedaan dengan metode aktual akuntansi. Perhatian lebih dicurahkan ke depan. 2.3.4 Menyusun Arus Kas (Latihan) Secara sederhana ditampilkan dalam contoh berikut dalam jutaan: dimana diasumsikan kas awal sebesar 2 juta, kas awal setiap periode berikutnya minimal 50% dari rencana pengeluaran karena penerimaan diterima di pertengahan periode. Baik meminjam dana ataupun mengembalikan atau menempatkan dana belum memperhitungkan bunga. (Lihat lampiran 2.1 Cash Flow dan 2.2).
  • 28. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB II Perencanaan Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Tahap Operasional Penerimaan 10.0 20.0 20.0 20.0 30.0 30.0 10.0 10.0 150 Pengeluaran 15.0 15.0 30.0 30.0 15.0 20.0 10.0 5.0 140 Surplus (Defisit) -5.0 5.0 -10.0 -10.0 15.0 10.0 0.0 -5.0 10.0 10 Kas Awal 2.0 7.5 15.0 15.0 7.5 10.0 5.0 2.5 2.0 Surplus (Defisit) -3.0 12.5 5.0 5.0 22.5 20.0 5.0 -2.5 12.0 Tahap Finansial Pinjaman 10.5 2.5 10.0 2.5 -12.5 -13.0 0.0 0.0 0 Simpanan 2.0 2.5 -4.5 10.0 10 Kas Akhir 7.5 15.0 15.0 7.5 10.0 5.0 2.5 2.0 2.0 Cash Flow B u l a n Lampiran 2.1 CONTOH CASH FLOW UMUM Dalam jutaan Rupiah.
  • 29. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB II Perencanaan Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 11 LAMPIRAN 2.2 CONTOH CASH FLOW PROYEK KONSTRUKSI INVESTASI PROJECTED CASH FLOW PENGEMBANGAN …………………………….. YEAR YEAR YEAR YEAR YEAR YEAR No. DESCRIPTION A REVENUE 2,074,737.3 2,074,737.3 2,074,737.3 A.1 PV REVENUE (...%) B EXPENSE B.1 INVESTATION 1. Contruction (7,663,915.7) (7,663,915.7) (8,551,046.1) 2. Market Fee (766,391.6) (766,391.6) (855,104.6) 3. Design & Engineering (22,700.0) (22,700.0) (23,400.0) 4. Legal & Permit (180,000.0) B.2 OPERATION Listrik (120,000.0) (120,000.0) (120,000.0) Telepon (109,440.0) (109,440.0) (109,440.0) Air bersih (36,444.0) (36,444.0) (36,444.0) Gaji Professional Staff (306,000.0) (306,000.0) (306,000.0) Gaji Karyawan (228,000.0) (228,000.0) (228,000.0) PBB (83,400.0) (83,400.0) (83,400.0) Pemeliharaan (69,600.0) (69,600.0) (69,600.0) TOTAL OPERATION (952,884.0) (952,884.0) (952,884.0) C TOTAL EXPENSE ( Exclude COM ) (8,633,007.3) (8,453,007.3) (9,429,550.7) (952,884.0) (952,884.0) (952,884.0) D NON DISC.NET CASH FLOW ( Exclude COM ) (8,633,007.3) (8,453,007.3) (9,429,550.7) 1,121,853.3 1,121,853.3 1,121,853.3 E ACCUMULATIVE 'D' (8,633,007.3) (17,086,014.5) (26,515,565.3) (25,393,712.0) (24,271,858.7) (23,150,005.4) F COST OF MONEY (98.5) G TOTAL EXPENSE ( Include COM ) (8,633,105.8) (8,453,007.3) (9,429,550.7) (952,884.0) (952,884.0) (952,884.0) G.1 PV TOTAL EXPENSE ( I = ...% ) H NON DISC.NET CASH FLOW ( Include COM ) (8,633,105.8) (8,453,007.3) (9,429,550.7) 1,121,853.3 1,121,853.3 1,121,853.3 ACCUMULATIVE 'H' (8,633,105.8) (17,086,113.0) (26,515,663.8) (25,393,810.5) (24,271,957.2) (23,150,103.9) 5 6 3 4 1 2 Dan seterusnya 
  • 30. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB II Perencanaan Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 12 RANGKUMAN 1. Rencana Keuangan Proyek Suatu rencana keuangan yang menyeluruh dapat dikembangkan yang mana akan dengan jelas mengidentifikasi semua persyaratan keuangan dari suatu proyek konstruksi dan untuk membiayainya. Semua pihak harus memahami oleh siapa, dan kapan, semua equity yang diperlukan, hutang, dan asuransi, dengan jumlah dan jenis yang sesuai untuk disediakan sepanjang periode konstruksi 2. Badan Hukum Para pihak dan penasehat keuangan harus memutuskan atas terbentuknya landasan hukum dari patungan yang akan memaksimalkan manfaat yang diantisipasi: perseroan, korporasi, kepercayaan usaha patungan atau suatu kombinasi dari padanya. 3. Otoritas Pembelanjaan Otoritas untuk pembelanjaan oleh manager proyek adalah pada umumnya ditentukan oleh kebijakan komitmen perusahaan/patungan dan ditunjukkan terutama/lebih disukai di struktur organisasi normal yang memiliki tingkatan kepastian di dalam suatu proyek dan hanya dapat membelanjakan dengan sejumlah tertentu yang sebelumnya membubuhkan tandatangan yang diperlukan. Adalah bijaksana untuk semua aspek keuangan diperlukan para pihak yang turut menandatangani rangkap; hanyalah pendelegasian, juga tergantung pada ukuran dan kompleksitas proyek. 4. Mengidentifikasi kebutuhan Keuangan Proyek Dengan memperhatikan hal hal sebagai berikut : a. Sumber pendanaan, b. Persyaratan kontrak, c. Kondisi ekonomi. d. Perkiraan biaya konstruksi, e. Durasi proyek, f. Manfaat pajak, g. Faktor risiko.
  • 31. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB II Perencanaan Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 13 5. Arus Kas (Cash Flow) Membuat daftar arus kas mencakup prakiraan penerimaan dan pengeluaran dana yang terjadi pada suatu unit usaha/proyek (selama umur proyek) dan disusun dari tahapan operasional kemudian tahapan finansial
  • 32. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB II Perencanaan Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 14 ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI 1. Memberikan kontribusi dalam perencanaan Keuangan proyek 1 Hasil identifikasi kebutuhan keuangan proyek dikontribusikan sesuai dengan persyaratan kontrak. 1. Apa definisi keuangan? 2. Apa perbedaan Keuangan dengan Akuntansi? 3. Apa yang diidentifikasi didalam perencanaan keuangan proyek? 4. Data apa yang diperlukan untuk merencanakan Arus Kas? 2 Cash flow (arus kas) proyek dibuat sebagai alat untuk mengukur kemampuan/kinerja manajemen 1. Apakah cash flow (arus kas) itu? 2. Sebutkan penerimaan proyek? 3. Sebutkan pengeluaran proyek? 4. Apa yang terjadi bila ada selisih antara penerimaan dengan pengeluaran? 5. Apa yang disebut Kas awal?
  • 33. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB III Proses Pengendalian Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 1 BAB III PROSES PENGENDALIAN KEUANGAN PROYEK 3.1. UMUM Pengendalian keuangan memastikan bahwa jaminan direduksi bila perlu, keperluan dana dari mitra proyek dibuat jika dibutuhkan, dan semua asuransi dan penarikan/penyimpanan bank dibuat sesuai waktu yang tepat. Pengendalian keuangan dan biaya dilaksanakan secara efektif untuk menjamin semua item sesuai dengan anggaran belanja dan perkiraan arus kas keuangan. 3.2. HASIL IDENTIFIKASI KONDISI EKONOMI, ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI, DURASI PROYEK, FAKTOR RISIKO PROYEK, DAN TAX BENEFITS 1. Sistem Akuntansi Proyek Sistem akuntansi proyek harus mengikuti struktur uraian pekerjaan (WBS); yang memperlihatkan uraian seluruh total proyek kedalam model yang dapat dikendalikan. Pada proyek ukuran kecil dan sedang dapat diuraikan dengan menggunakan program excel didalam mengembangkan S Curve, akan tetapi untuk proyek berskala besar sistem akuntansi pada umumnya lebih kompleks dan rumit, dan harus dengan bantuan software. Pengendalian keuangan dilakukan dengan monitoring realisasi pengeluaran dan pendapatan terhadap anggaran dan perkiraan arus kas, adanya penyesuaian cara kerja atau masalah yang terjadi dimana cara ini menunjukkan adanya deviasi. 2. Internal Audit dan Eksternal Audit Audit eksternal/Internal memastikan menggunakan cara akuntansi yang benar dan praktek keuangan terpelihara. Audit sangat membantu Manajer Proyek yang tidak dapat menyelesaiakn masalah atau mungkin tidak terlihat. Eksternal audit sering menjadi persyaratan undang undang dari pemerintah lokal 3. Analisis Arus Kas Memperbaharui semua realisasi keuangan dan data biaya secara teratur memberi suatu sistem informasi keuangan terbaru dimana Project Manager meneliti kecenderungan pada sistem ini berdasarkan karakteristik yang unik tentang proyek - masa lampau dan kecenderungan yang didasarkan pada data saat ini, perkiraan untuk jangka sisa waktu proyek dapat ditinjau kembali.
  • 34. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB III Proses Pengendalian Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 2 Pemanfaatan informasi jadwal yang telah diperbaharui dapat dibuat analisis perkiraan dan kecenderungan arus kas sehingga dapat dibuat untuk menentukan penyesuaian apa yang mungkin diperlukan pada rencana keuangan. 4. Laporan Keuangan Untuk proyek, sekalipun mereka mestinya tidak menggunakan mitra, yang memerlukan pembiayaan penuh, laporan berkala keuangan adalah suatu keperluan bagi manajemen dan untuk pemilik dana siapapun yang mungkin dilibatkan. Ketika proyek terdiri atas beberapa bentuk konsursium atau perkongsian, pertemuan berkala (bulanan atau triwulanan) adalah umum selama pemimpin proyek menyampaiakn status proyek dan perkiraan masa depan mencakup status tentang kesehatan yang keuangan nya. 3.3. MONITOR PENGARUH YANG TERIDENTIFIKASI KURANG BAIK DAN KOREKSI TREND NEGATIF 3.3.1 Tindakan Koreksi Berdasar pada kesehatan keuangan dilihat dari rasio rentabilitas atau profitabilitas, pada status keuangan (status pada waktu periode pelaporan), dan suatu analisis dari status keuangan dengan relevan menetapkan ukuran- ukuran, suatu rencana tindakan dapat disiapkan untuk mengoreksi penyimpangan apapun pada rencana dan perkiraan awal . Anggaran boleh ditinjau kembali dan disesuaikan menurut status arus dari proyek, diperlukan persetujuan dari para pihak. Mungkin suatu kebutuhan untuk meningkatkan pendapatan dari sumber keuangan untuk memproyeksikan kondisi keuangan. Betapapun besarnya liquiditas atau solvabilitas suatu perusahaan /proyek, kalau perusahaan /proyek tidak mampu menggunakan modalnya secara effektif dan efisien atau tidak mampu memperoleh laba yang besar, maka perusahaan/proyek pada akhirnya akan mengalami kesulitan keuangan dalam mengembalikan utang utangnya. Indikasi kurang baik atau trend negative artinya memiliki rasio yang rendah karena pengeluaran lebih besar dibanding dengan volume penjualan.
  • 35. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB III Proses Pengendalian Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 3 RANGKUMAN Mengendalikan keuangan proyek diperlukan konsistensinya dari perencanaan keuangan proyek yang telah mendapatkan persetujuan dari otoritas yang lebih tinggi. Sama halnya mengendalikan Arus Kas yang tertuang pada sajian Arus Kas (Cash Flow). Terjadinya perbedaan antara arus masuk dan keluar pada rencana arus kas awal baik yang ditandai dari perbedaan besaranya maupun waktu mampu ditelusur dari laporan keuangan yang telah di audit baik Internal maupun eksternal. Didalam proses pengendalian keuangan proyek memperhatikan beberapa hal antara lain : a. Sistem Akuntansi yang digunakan perusahaan/proyek, b. Internal audit atau eksternal audit yang ditetapkan, c. Sistem analisis arus kas, d. Sistem laporan keuangan. Dilakukan monitoring dan tindakan koreksi terhadap variasi hasil keuangan yang dilihat dari laporan keuangan secara berkala dengan standar manajemen keuangan.
  • 36. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB III Proses Pengendalian Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 4 ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI 2. Memberikan kontribusi dalam proses pengendalian Keuangan proyek 1 Hasil identifikasi kondisi ekonomi, estimasi biaya konstruksi, durasi proyek, faktor risiko proyek, Tax benefits dikontribusikan 1. Kepada siapa hasil realisasi pengeluaran dan penerimaan keuangan di kontribusikan? 2. Apa yang dikontribusikan terhadap kondisi ekonomi? 3. Apa yang dikontribusikan terhadap estimasi biaya konstruksi? 4. Apa yang dianalisis pada durasi proyek? 5. Risiko apa saja yang di kontribusikan kepada proyek? 2 Hasil memonitor pengaruh yang terindikasi kurang baik dan melakukan koreksi jika trend negatif diketahui dikontribusikan 1. Apa yang harus dikontribusikan terhadap realisasi keuangan? 2. Bagaimana menilai secara sederhana arus kas proyek saat ini? 3. Apa tindakan yang akan diambil bila hasil realisasi keuangan negatif?
  • 37. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB IV Pencatatan dan Administrasi Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 1 BAB IV PENCATATAN DAN ADMINISTRASI KEUANGAN PROYEK 4.1. UMUM Perencanaan keuangan dan pemeliharaan informasi keuangan (penyimpanan/perolehan kembali database) yang dapat digunakan untuk mengendalikan proses keuangan agar dapat berjalan dengan lancar. Proses pencatatan, pelaporan, pengumpulan data terkait dengan system akuntansi untuk dipakai sebagai pengambilan keputusan. Apa yang diaudit adalah apa yang dicatat kan pada laporan keuangan dan pembukuan. Rekomendasi dari hasil audit adalah murni hasil analisis laporan keuangan. Neraca keuangan suatu perusahaan / proyek pada umumnya terkonsolidasi. Ini berarti didalamnya terdapat hal hal utama, seperti dari sisi aktiva : kas, surat surat berharga, piutang dagang, property/peralatan, aktiva lainya dan disisi kewajiban antara lain : kewajiban lancar, hutang jangka panjang, serta modal pemegang saham. (lihat contoh Lampiran 4.1) 4.2. LAPORAN RUGI LABA Laporan Rugi-laba menunjukkan keuntungan perusahaan/proyek. Umumnya secara sederhana pembelian dikurangi pengembalian, diskon, dan potongan harga (rabat), ditambah biaya angkut kemudian langkah selanjutnya adalah menguranginya dengan persediaan akhir sisanya adalah harga pokok penjualan. (lihat contoh Lampiran 4.2) 4.3. PEMBUKUAN KEUANGAN PROYEK UNTUK KEPENTINGAN AUDIT Berdasarkan status kesehatan proyek, status keuangan, dan suatu analisis status keuangan yang relevan menetapkan kriteria, suatu rencana tindakan dapat disiapkan untuk mengoreksi adanya penyimpangan terhadap rencana dan perkiraan awal. Anggaran boleh direvisi kembali dan disesuaikan menurut status proyek, yang mungkin lagi memerlukan persetujuan dari para pihak. Suatu kebutuhan untuk meningkatkan pendapatan dari sumber keuangan dalam mencukupi kekurangan yang telah diproyeksikan.
  • 38. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB IV Pencatatan dan Administrasi Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 2 4.4. LAPORAN ARUS KAS Laporan arus kas menunjukkan pengaruh kegiatan operasional, investasi, dan finansial perusahaan terhadap arus kas selama satu periode akuntansi. Laporan arus kas lebih banyak berbicara mengenai kas dan surat surat berharga yang mudah diperjual belikan ketimbang total modal kerja. Laporan ini menyajikan hubungan antara arus kas dari kegiatan operasional, investasi, dan finansial. Hal ini dapat menimbulkan pertanyaan apakah perusahaan/proyek bisa menghasilkan kas untuk memenuhi kebutuhannya pada saat ini dan masa yang akan datang. Penyusutan merupakan unsur penting dalam laporan ini karena penyusutan diperoleh dari pengurangan sebagaian pendapatan untuk tujuan mengurangi pajak, namun nilai tersebut ditambahkan kembali ke pendapatan bersih sebagai arus bukan kas untuk memperoleh estimasi arus kas dari kegiatan operasi. 4.5. LAPORAN REALISASI KEUANGAN SECARA BERKALA 1. Menelusuri Kemampuan Sistem Keuangan Menelusur kemampuan/memperoleh kembali sistem keuangan sangat penting untuk audit/manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kesehatan keuangan perusahaan/proyek. Menelusuri kemampuan adalah sangat mudah jika sistem penyimpanan informasi keuangan baik dan standar. Untuk penyimpanan informasi keuangan dengan bantuan komputer, penelusuran kemampuan sangat efektif dan menggunakan waktu singkat dibanding dengan sistem konvensional. 2. Pembelajaran Catatan dan laporan keuangan mengindikasikan bagian bermasalah yang ditemukan sebelumnya dan diambil tindakan koreksi. Untuk proyek yang waktunya lama, pembelajaran dari pengalaman yang lalu bisa bernilai dalam menghindari masalah yang sama pada proyek yang akan datang.
  • 39. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB IV Pencatatan dan Administrasi Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 3 LAMPIRAN 4.1 CONTOH RUGI-LABA KONSULIDASI Rugi Laba Konsolidasi Periode Berakhir 31 Desember 2003 & 31 Desember 2002 Jutaan Rupiah 2003 2002 Pendapatan 2,234,985.00 1,473,227.00 Biaya Langsung (2,059,611.00) (1,391,566.00) Laba Kotor 175,374.00 81,661.00 Laba Rugi Kerjasama 13,334.00 8,661.00 Biaya Operasi Biaya Umum (61,162.00) (35,438.00) Biaya Pemasaran (7,964.00) (5,682.00) (69,126.00) (41,120.00) Laba Rugi Operasi 119,582.00 49,202.00 Pendapatan (Biaya) Lain : Biaya Utang (73,666.00) (52,147.00) Pendapatan Bunga 2,192.00 3,778.00 Untung Penjualan Aktiva Tetap 607.00 996.00 Untung Beda Kurs 407.00 254.00 Penyisihan Utang (237.00) (17.00) Pendapatan Lain 22,516.00 55,291.00 (48,181.00) 8,155.00 Laba Rugi Sebelum Pajak 71,401.00 57,357.00 Pajak Dibayar Dimuka (24,982.00) (16,191.00) PajakDitangguhkan - 494.00 Rugi Hak Minoritas (1,949.00) (1,580.00) Laba Rugi Bersih 44,470.00 40,080.00
  • 40. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB IV Pencatatan dan Administrasi Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 4 LAMPIRAN 4.2 CONTOH NERACA KONSULIDASI Neraca Konsolidasi 31 Desember 2003 & 31 Desember 2002 Jutaan Rupiah 2003 2002 Jutaan Rupiah 2003 2002 Aktiva Lancar Utang Lancar Kas dan Bank 133,867.00 39,703.00 Utang pada Rekanan 445,996.00 242,082.00 Piutang Usaha 354,101.00 230,602.00 Utang pada Bank 67,518.00 283,251.00 Peniyisihan (7,849.00) (8,130.00) Utang Kerjasama Operasi 2,485.00 1,504.00 Piutang Prestasi 434,987.00 237,346.00 Utang muka Pembeli Jasa 68,915.00 40,451.00 Retensi 14,697.00 3,688.00 Utang Pajak 103,534.00 1,192.00 Piutang Lain 72,162.00 69,972.00 Utang Kerjasama Perusahaan 47,264.00 17,389.00 Persediaan 108,218.00 294,947.00 Pendapatan Diterima Dimuka 33,677.00 14,398.00 Uang Muka 27,164.00 20,334.00 Uang Muka direkanan 33,221.00 26,347.00 Biaya Dimuka 33,116.00 24,207.00 Utang Jgk.Panjang Jatuh Tempo 23,951.00 12,558.00 Pajak Dimuka 103,224.00 - 826,561.00 639,172.00 1,273,687.00 912,669.00 Utang Jangka Panjang Pajak Ditanguhkan 4,436.00 9,336.00 Utang Bank 128,223.00 172,855.00 Investasi > 1 tahun 4,252.00 12,111.00 Uang Muka Pemberi Jasa 27,037.00 26,338.00 Utang Obligasi 200,000.00 - Aktiva Tetap Utang Lain 7,463.00 5,325.00 Nilai Perolehan 188,600.00 167,387.00 362,723.00 204,518.00 Akumulasi Penyusutan (89,517.00) (82,696.00) Nilai Buku 99,083.00 84,691.00 Hak Minoritas 10,922.00 9,053.00 Aktiva Lain Biaya ditangguhkan 15,719.00 9,336.00 Modal Piutang Usaha 131.00 1,611.00 Saham 136,000.00 74,952.00 Investasi dalam Proses 3,734.00 327.00 Revaluasi Aktiva Tetap 904.00 61,970.00 Deposito 786.00 803.00 Laba sd tahun sebelumnya 45,888.00 24,718.00 Persediaan 25,640.00 25,825.00 Laba Tahun Berjalan 44,470.00 42,326.00 46,010.00 37,902.00 227,262.00 203,966.00 1,427,468.00 1,056,709.00 1,427,468.00 1,056,709.00
  • 41. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB IV Pencatatan dan Administrasi Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 5 RANGKUMAN Pencatatan/pembukuan keuangan & pemeliharaan informasi keuangan secara berkala dan disusun berdasarkan standar akuntansi dan perpajakan yang berlaku dapat digunakan untuk kepentingan audit. Dasar yang menjadi pelaporan keuangan adalah : a. Laporan Arus Kas secara berkala. b. Neraca dan analisisnya secara berkala, c. Rugi-Laba konsolidasi secara berkala, d. Dan Laporan Auditor independen atas Laporan Keuangan. Laboran keuangan adalah mengikuti stándar pelaporan keuangan dan perpajakan yang ditetapkan saat ini dan berguna untuk menilai kinerja keuangan. Analisis laporan keuangan juga menggunakan stándar dan rumus yang telah ditetapkan.
  • 42. MODUL CMB-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project) BAB IV Pencatatan dan Administrasi Keuangan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 6 ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI 3. Memberikan kontribusi dalam mencatat dan administrasi keuangan proyek 1 Pembukuan keuangan proyek dilaksanakan untuk kepentingan audit 1. Apa Maksud pencatatan keuangan proyek? 2. Untuk apa catatan keuangan? 3. Apa yang dilaporkan pada saat audit? 2 Laporan realisasi keuangan secara berkala sesuai yang dicatat pada pembukuan proyek 1. Kapan laporan keuangan disampaikan? 2. Berbentuk apa laporan keuangan? 3. Apa maksud laporan Rugi-laba? 4. Apa yang dimaksud dengan kesehatan keuangan?
  • 43. MODUL CMB-03 Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) DAFTAR PUSTAKA 1. Husnan Suad, Dr, MBA Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan edisi 4 BPFE, 2000 2. Sutrisno, Drs, MM, Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi, Ekonisia, 2001 3. Rahardjo Budi, Keuangan & Akuntansi untuk manajer non keuangan, graha ilmu, 2007 4. Weaver Samuel C, J.Fred Weston Finance and Accounting for Non Financial Manager, UCLA, BIP, 2007 5. Project Management Body of Knowledge extention Construction Edisi 2000 6. Pelatihan Site Manager - PUSBIN KPK – Dep. PU (2004)