SlideShare a Scribd company logo
1 of 72
Download to read offline
CM-01 = Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Proyek (Project Safety & Health Management)
Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi
Kode : INA.56303.13.09.12.07– Judul : Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Proyek
(Project Safety & Health Management)
PELATIHAN
AHLI MANAJEMEN KONSTRUKSI (AHLI MUDA)
(CONSTRUCTION MANAGEMENT)
2007
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) i
KATA PENGANTAR
Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan
Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan
111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN
terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3.
Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal
untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM
paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.
Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
- UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya,
mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas
harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau
ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi
dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi
- UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (pasal 10 ayat
2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standar kompetensi kerja
- UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
- PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam
konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului
dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK
(Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur
kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam
jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ii
Jakarta, November 2007
Kepala Pusat
Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi
Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE
NIP. 110 016 435
Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh
langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai
tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang
kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.
Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iii
PRAKATA
Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli/terampil dan
penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas: standar SDM, standar mutu, metode
kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik itu pekerjaan jalan dan jembatan, pekerjaan hidro mekanik,
pekerjaan sumber daya air maupun untuk pekerjaan di bidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisis jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah
menghasilkan sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Muda
Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya
mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang
berkiprah dalam Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung Bidang Cipta
Karya.
Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan
Gedung (Construction Management Of Buildings) ini khusus System Manajemen
Konstruksi yang ada di Proyek dan terdiri dari 3 (tiga) modul kompetensi umum 7
(tujuh) modul kompetensi inti dan 2 (modul) kompetensi khusus, yang merupakan satu
kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli
Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of
Buildings).
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Jakarta, November 2007
Tim Penyusun
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iv
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i
PRAKATA ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... vi
SPESIFIKASI PELATIHAN ...................................................................... vii
PANDUAN PEMBELAJARAN ................................................................. viii
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................ I-1
1.1. Umum .................................................................................... I-1
1.2. Ringkasan Modul..................................................................... I-2
1.3. Batasan Dan Rentang Variabel ............................................... I-5
1.4. Panduan Penilaian .................................................................. I-5
1.4.1. Kualifikasi penilaian ...................................................... I-5
1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk
mendemonstrasikan kompetensi.................................... I-6
1.4.3. Konteks penilaian.......................................................... I-7
1.4.4. Aspek penting penilaian ................................................ I-7
1.5. Sumber Daya Pembelajaran .................................................... I-7
BAB II : PERENCANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PROYEK (K3) ........................................................................... II-1
2.1. Umum ..................................................................................... II-1
2.1.1. Sistim manajemen K3 ................................................... II-3
2.1.2. Persyaratan perencanaan K3 ........................................ II-6
2.2. Identifikasi Dan Kontribusi Dalam Pembuatan Rencana K-3 ......... II-7
2.2.1. Undang-undang dan peraturan ...................................... II-7
2.2.2. Persyaratan kontrak...................................................... II-8
2.2.3. Kebijakan dan program keselamatan dan kesehatan
kerja ............................................................................. II-8
2.2.4. Lokasi proyek ............................................................... II-10
2.2.5. Komitmen manajemen................................................... II-11
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) v
2.2.6. Analisis bahaya............................................................. II-12
2.2.7. Seleksi sub kontraktor................................................... II-13
2.2.8. Insentif ......................................................................... II-14
2.3. Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Proyek (Safety Plan).. II-14
2.3.1 Kewenangan................................................................. II-15
2.3.2 Anggaran biaya............................................................. II-16
RANGKUMAN
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
BAB III: PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA PROYEK (K3) ....................................... III-1
3.1. Umum ..................................................................................... III-1
3.2. Pelaksanaan dan Perbaikan/ Penyempurnaan K3 ....................... III-2
3.2.1. Rencana Keselamatan dan kesehatan proyek................ III-2
3.2.2. Persyaratan kontrak...................................................... III-2
3.2.3. Cara dan teknik dalam pelaksanaan rencana
keselamatan dan kesehatan kerja.................................. III-2
3.2.4. Keluaran / out put dari pelaksanaan rencana
keselamatan dan kesehatan kerja.................................. III-14
RANGKUMAN
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
BAB IV: HASIL PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3) .................................................................................. IV-1
4.1. Umum ............................................................................................. IV-1
4.1.1. Pencatatan & pelaporan K3................................................. IV-2
4.1.1.1. Administrasi internal............................................. IV-2
4.1.1.2. Administrasi eksternal.......................................... IV-3
4.2. Hasil Pelaksanaan dan Perbaikan/Penyempurnaan K3.................... IV-6
4.3. Pencatatan dan Pelaporan selama pelaksanaan K3......................... IV-6
4.3.1. Masukan untuk pelaporan hasil K3..................................... IV-7
4.3.2. Cara dan teknik untuk administrasi & pelaporan K3 .......... IV-7
4.3.3. Keluaran/out put dari administrasi & Pelaporan K3 .......... IV-8
RANGKUMAN
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vi
KUNCI JAWABAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagan Elemen Kesuksesan K3 (OHSAS 18001 : 1999) ............. II-4
Gambar 2.2 Bagan Elemen Komitmen & Kebijakan...................................... II-11
Gambar 2.3 Bagan Elemen Perencanaan..................................................... II-15
Gambar 3.1 Bagan Elemen Penerapan Dan Operasional ................................... III-1
Gambar 3.2 Bagan Elemen Pemeriksaan Dan Tindakan Perbaikan.................. III-8
Gambar 3.3 Bagan Daily Safety Work Cycle ....................................................... III-9
Gambar 4.1 Bagan Elemen Tinjauan Manajemen ............................................... IV-1
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 2.1 Contoh Flow Chart Safety Plan ................................................. II-21
Lampiran 3.1 Siklus Harian K3 (Daily Safety Work Cycle) ............................... III-11
Lampiran 3.2 Siklus Mingguan K3 (Weekly Safety Work Cycle)....................... III-12
Lampiran 3.3 Siklus Bulanan K3 (Monthly Safety Work Cycle) ....................... III-12
Lampiran 4.1 Formulir Laporan Kecelakaan Tahap 1 ...................................... IV-11
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vii
SPESIFIKASI PELATIHAN
A. TUJUAN UMUM
 Tujuan Umum Pelatihan
Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengelola pelaksanaan
proyek konstruksi bangunan gedung.
 Tujuan Khusus Pelatihan
Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu:
1. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek /
SMK3 (Project Safety & Health Management).
2. Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project
Environmental Management)
3. Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing
Management)
4. Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope
Management)
5. Menerapkan Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time
Management)
6. Menerapkan Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management)
7. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
8. Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project
Human Resources Management)
9. Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project
Communication Management)
10. Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement
Management)
11. Menerapkan Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management)
12. Menerapkan Sistem Manajemen Klaim Proyek (Project Claim
Management)
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kode / Judul Modul : Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja proyek /
SMK3 (Project Safety & Health Management mempresentasikan unit kompetensi :
“Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek /
SMK3 (Project Safety & Health Management)”.
 Tujuan Pembelajaran
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) viii
Setelah mempelajari modul, peserta mampu menerapkan sistem manajemen
keselamatan kesehatan kerja proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management).
 Kriteria Penilaian
Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Memberikan kontribusi dalam perencanaan K-3
2. Melaksanakan dan mengendalikan K-3.
3. Berperan dalam pencapaian hasil pelaksanaan K-3
PANDUAN PEMBELAJARAN
A. KUALIFIKASI PENGAJAR / INSTRUKTUR
 Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of
Trainer) atau sertifikat keahlian atau sejenisnya.
 Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.
 Konsisten mengacu SKKNI dan SLK
 Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang
relevan dengan metodologi yang tepat.
B. PENJELASAN SINGKAT MODUL
B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini :
Nomor
Modul
Kode Judul Modul
1 CMB – 01
Sistem Manajemen Keselamatan
Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project
Safety & Health Management)
2 CMB – 02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project
Environmental Management).
3 CMB – 03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project
Financing Management)
4 CMB – 04
Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project
Scope Management).
5 CMB – 05
Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time
Management).
6 CMB – 06
Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost
Management).
7 CMB – 07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ix
8 CMB – 08
Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek
(Project HR Management)
9 CMB – 09
Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project
Communication Management)
10 CMB – 10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
11 CMB – 11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
12 CMB – 12
Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim
Management)
B.2 Uraian Modul
 Seri / Judul : CMB-01 / Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management)
 Deskripsi Modul : Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek
(K3) merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Ahli Muda
Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of
Buildings) dengan harapan dapat : memberikan kontribusi dalam
perencanaan K-3, melaksanakan dan mengendalikan K-3, berperan dalam
pencapaian hasil pelaksanaan K-3
C. PROSES PEMBELAJARAN
KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG
1. Ceramah : Pembukaan/
Bab I, Pendahuluan
 Menjelaskan tujuan
instruksional umum(TIU) dan
Tujuan instruksional khusus
(TIK)
 Menjelaskan maksud dan
tujuan Penerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan
Kesehatan Kerja Proyek /
SMK3.
 Menjelaskan pengertian
Sistem Manajemen
Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3.
Waktu : 5 menit
 Mengikuti penjelasan TIU
dan TIK dengan tekun dan
aktif
 Mengikuti penjelasan
maksud dan tujuan Sistem
Manajemen Keselamatan
Kesehatan Kerja Proyek /
SMK3.
 Mengikuti penjelasan
pengertian Sistem
Manajemen Keselamatan
Kesehatan Kerja Proyek /
SMK3.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
OHT
LCD
2. Ceramah / Demonstrasi : Bab II,
Perencanaan K3
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) x
KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG
Memberikan penjelasan, uraian
atau-pun bahasan mengenai :
 Identifikasi dan kontribusi
dalam pembuatan rencana k-3
 Perencanaan keselamatan
(safety plan)
Waktu : 60 menit
 Mengikuti penjelasan,
uraian atau bahasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
OHT
LCD
3. Ceramah : Bab III, Pelaksanaan
dan pengendalian K3
Memberikan penjelasan, uraian
atau-pun bahasan mengenai :
 Perbaikan penyempurnaan
dan pelaksanaan K3
 Pencatatan dan pelaporan
Pelaksanaan K3
Waktu : 60 menit
 Mengikuti penjelasan,
uraian atau bahasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
OHT
LCD
4. Ceramah : Bab IV, Hasil
pelaksanaan K3
Memberikan penjelasan, uraian
atau-pun bahasan mengenai :
 Kegiatan perbaikan dan
penyempurnaan dan
pelaksanaan K3
 Pencatatan dan pelaporan hal-
hal yang ditemukan selama
pelaksanaan K3
Waktu : 60 menit
 Mengikuti penjelasan,
uraian atau bahasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
OHT
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. UMUM
Modul CMB-01: Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3
(Project Safety & Health Management) mempresentasikan salah satu unit
kompetensi dari program pelatihan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan
Gedung (Construction Management Of Buildings)
Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur-
unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi
tumpang tindih (overlapping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang
dipresentasikan sebagai modul-modul relevan, Kebutuhan informasi yang relevan
diidentifikasi dan diberikan kontribusi dalam pembuatan rencana K-3 proyek,
Perencanaan keselamatan (safety plan) disusun sesuai dengan tingkat kesulitan
dan hasil identifikasi terhadap bahaya yang dimungkinkan pada proyek yang
bersangkutan berikut segala antisipasi yang dapat dilakukan, Kegiatan perbaikan
penyempurnaan dilakukan dan dilaksanakan K-3 secara terus menerus selama
proyek berlangsung, Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan secara pro-aktif, untuk
hal-hal yang ditemukan selama pelaksanaan K3, Kegiatan perbaikan dan
penyempurnaan dan pelaksanaan K3 dilakukan secara terus menerus selama
proyek berlangsung, Pencatatan dan pelaporan hal-hal yang ditemukan selama
pelaksanaan K3 dilaksanakan secara pro-aktif
Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan dalam
perencanaan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction
Management Of Buildings)
KELOMPOK KOMPETENSI UMUM :
NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
1. INA.56303.13.09.01.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek
/SMK3 (Project Safety & Health
Management)
2. INA.56303.13.09.02.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Lingkungan Proyek (Project
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 2
Environmental Management)
3. INA.56303.13.09.03.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Keuangan Proyek (Project Financing
Management)
KELOMPOK KOMPETENSI INTI :
NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
4. INA.56303.13.09.04.07
Menerapkan Sistem Manajemen Ruang
Lingkup Proyek (Project Scope
Management)
5. INA.56303.13.09.05.07
Menerapkan Sistem Manajemen Waktu
Proyek (Project Time Management)
6. INA.56303.13.09.06.07
Menerapkan Sistem Manajemen Biaya
Proyek (Project Cost Management)
7. INA.56303.13.09.07.07
Menerapkan Sistem Manajemen Mutu
Proyek (Project Quality Management)
8. INA.56303.13.09.08.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Sumber Daya Manusia Proyek (Project
Human Resources Management)
9. INA.56303.13.09.09.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Komunikasi Proyek (Project
Communication Management)
10. INA.56303.13.09.10.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS :
NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
11. INA.56303.13.09.11.07
Menerapkan Sistem Manajemen Risiko
Proyek (Project Risk Management)
12. INA.56303.13.09.12.07
Menerapkan Sistem Manajemen Klim
Proyek (project Claim Management)
1.2. RINGKASAN MODUL
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 3
Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi
ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian
sebagai berikut:
a. Judul unit :
Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan
dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit
dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya
menggunakan kata kerja operasional)
b. Deskripsi unit :
Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau
mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang
diungkapkan dalam judul unit.
c. Elemen kompetensi :
Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai
kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen
pendukung unit kompetensi.
d. Kriteria unjuk kerja :
Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan
kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan
pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk
kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian)
Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai
berikut:
1. KODE UNIT : INA.56303.13.09.01.07
2. JUDUL UNIT : Menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek /
SMK3 (Project Safety & Health
Management)
3. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan untuk mampu menerapkan
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 4
Keahlian dalam SMK3 proyek (Project Safety
& Health Management)
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Memberikan kontribusi
dalam perencanaan K-3
1.1 Kebutuhan informasi yang relevan
diidentifikasi dan diberikan kontribusi
dalam pembuatan rencana K-3
1.2 Perencanaan keselamatan (safety
plan) disusun sesuai dengan tingkat
kesulitan dan hasil identifikasi
terhadap bahaya yang dimungkinkan
pada proyek yang bersangkutan
berikut segala antisipasi yang dapat
dilakukan.
2. Melaksanakan dan
mengendalikan K-3
2.1 Atribut/rambu rambu, pemeriksaan
pekerjaan, peralatan, dan pembinaan
tenaga kerja dilakukan secara
berkala.
2.2 Rapat dan patroli K3 dilaksanakan
secara berkala dalam rangka
penjaminan pelaksanaan K3
2.3 Kegiatan perbaikan/penyempurnaan
dilakukan dan dilaksanakan secara
terus menerus selama proyek
berlangsung
3. Berperan dalam pencapaian
hasil pelaksanaan K-3
3.1 Pencatatan dan pelaporan hal hal
yang ditemukan selama pelaksanaa
K3, dilakukan secara terus menerus
selama proyek berlangsung
3.2 Masalah dan kejadian dalam
pengelolaan K3 dilaporkan ke otoritas
proyek yang lebih tinggi dan yang
berkepentingan untuk kepentingan
penyelesaian dan penerapan dalam
proyek yang akan datang.
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 5
Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten
mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk
kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK)
Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya
sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan
berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan
sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan
untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.
1.3. BATASAN / RENTANG VARIABEL
Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah :
1. Kompetensi ini diterapkan dalam kaitannya dengan pelaksanaan konstruksi
berbasis SMK3.
2. Peraturan perundang undangan terkait SMK3 tersedia secara lengkap.
3. Ketentuan dan peraturan daerah setempat yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan dapat dikumpulkan.
4. Dokumen tertulis tentang metode kerja pelaksanaan konstruksi tersedia
secara lengkap.
1.4. PANDUAN PENILAIAN
Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan
mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan
kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk
kerja yang meliputi :
- Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang
dinyatakan kompeten pada tingkatan tertetu.
- Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode
apa pengujian seharusnya dilakukan.
- Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan
kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian.
1.4.1. Kualifikasi Penilaian
a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi
sebagai assesor (penilai) antara lain :
 Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji
Kompetensi)
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 6
 Melaksankan penilaian dan
 Mereview Penilaian.
b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit
yang akan didemonstrasi dan bila ada syarat-syarat industri
perusahaannya lainnya muncul a disyaratkan untuk :
 Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang
ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang
dinilai.
 Memperaktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang
diperukan dalam proses penilaian.
c. Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat
dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut
termasuk :
 Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan
dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek / kebiasaan
industri / perusahaan yang ada sekarang.
 Suatu panel penilai yang didalamnya termasuk paling sedikit satu
orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan.
 Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman
subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang
kompeten menurut standar penilai.
Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber
daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu
dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flow chart pada proses tersebut
Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian
dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk
membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi.
Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI
adalah sebagai berikut :
1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk
mendemonstrasikan kompetensi
terdiri dari :
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 7
1. Perjanjian kerja yang tertuang dalam dokumen kontrak beserta
lampirannya.
2. Metode kerja pelaksanaan konstruksi.
3. Prosedur kerja penerapan SMK3.
1.4.3. Konteks Penilaian
1. Penilaian harus mencakup/melakukan peragaan/ memperagakan dan
mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya.
2. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang
menyangkut pengetahuan teori
3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai
pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji
Kompetensi (MUK)
1.4.4. Aspek Penting Penilaian
1. Ketelitian dan kecermatan dalam memahami apa yang tersurat dan
tersirat didalam dokumen kontrak khususnya yang menyangkut
penerapan SMK3.
2. Kecermatan dan ketelitian dalam memahami metode kerja pelaksanaan
konstruksi dalam penerapan SMK3.
1.5. SUMBER DAYA PEMBELAJARAN
Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :
a. Sumber daya pembelajaran teori :
- OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top.
- Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya.
- Materi pembelajaran.
- Fasilitator.
b. Sumber daya pembelajaran praktek :
- PC/ Lap top bagi yang familiar dengan komputer atau kalkulator bagi yang
tidak familiar dengan computer.
- Alat tulis, kertas dan lain-lain yang diperlukan untuk membantu peserta
pelatihan dalam menghitung dan merencanakan manajemen konstruksi
bangunan gedung.
c. Sumber daya manusia/kualifikasi Pengajar/Instruktur : seperti yang dijelaskan
pada Panduan Pembelajaran halaman viii.
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 8
- Kualifikasi Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat
TOT (Training of Trainer) atau sertifikat keahlian atau sejenisnya.
- Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB II
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 1
BAB II
PERENCANAAN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA
PROYEK (K3)
2.1. UMUM
Dalam pelaksanaan proses pekerjaan konstruksi dituntut penggunaan tenaga kerja
yang sangat dominan. Pada kenyataannya, tingkat pendidikan pekerja dalam
sektor konstruksi relatif rendah bila dibandingkan sektor lain, misalnya sektor
manufaktur. Keadaan ini terjadi di Indonesia pada khususnya, maupun di negara-
negara lain pada umumnya. Tenaga kerja ini perlu untuk dilindungi, bukan hanya
karena peraturan yang mengharuskan, akan tetapi karena tenaga kerja adalah
modal usaha yang perlu dijaga dan dibina agar dapat memberi manfaat dan
keuntungan perusahaan.
Setiap pelaksanaan tugas yang menuntut hasilnya (produknya) sesuai standar
kinerja tentunya memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM yang berkualitas dan
dinamis. Karena SDM adalah salah satu unsur sumber daya mempunyai arti
tersendiri, yaitu SDM itu hidup ada akal pikiran dan kemauan.
Sedangkan sumber daya lainnya uang, material, peralatan/mesin adalah barang
mati dan akan ada artinya serta berfungsi sebagaimana mestinya apabila ada
campur tangan manusia.
Penggunaan tenaga kerja dalam jumlah besar dengan tingkat pendidikan relatif
rendah telah membuktikan.bahwa sektor ini mempunyai andil yang cukup dominan
dalam hal timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Kecelakaan dan penyakit
akibat tersebut pada umumnya disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya tingkat
pehgetahuan pekerja yang kurang, kebiasaan buruk yang melekat pada diri pekerja,
kurang disiplin, kondisi tempat kerja yang kurang terawat dengan baik. Hal ini bisa
dicegah, dikendalikan, diminimalisir dan ditindaklanjuti dengan baik bila perusahaan
menggunakan suatu sistim tertentu, berupa sistim manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja meliputi proses yang dibutuhkan
untuk menjamin bahwa proyek konstruksi dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB II
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 2
agar supaya terhindar dari kecelakaan yang akan mengakibatkan orang cidera atau
meninggal dunia. Hal ini akan berdampak pada kehilangan sumberdaya dan secara
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi biaya industri.
Pada dasarnya Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai bagian dari
Manajemen Risiko, akan tetapi dilihat dari fungsinya yang khusus (traditionally
unique) menjadi penting untuk setiap proyek konstruksi.
Melaksanakan keselamatan kerja dengan baik pada proyek konstruksi bisa
mengurangi atau menghindari kecelakaan dan cidera pada personel, meningkatkan
kinerja secara efektif dan mengurangi total biaya proyek.
Ada dua aspek penting yang perlu dicapai dalam program K3, yaitu aspek
kemanusiaan dan aspek ekonomi, kedua aspek tersebut tidak dapat dipisahkan dan
merupakan saling terkait.
Di Indonesia aspek ini masih terpisah tergantung pada sudut pandang masing-
masing pihak; Depnaker dan Organisasi pekerja hanya memperhatikan aspek
kemanusiaan saja, sedangkan pengusaha hanya memperhatikan faktor ekonomi
semata.
Kedua-duanya dapat dicegah dengan satu tindakan yaitu Program Rekayasa
Keselamatan & Kesehatan Kerja.
Aspek kemanusiaan
• Tidak ada satu pihakpun yang terlibat dalam proyek konstruksi menginginkan
atau melihat pekerjanya celaka (meninggal atau terluka)
• Pertanyaannya apakah keinginan untuk tidak terjadinya kecelakaan kerja telah
dijamin oleh suatu sistim keamanan yang baik?
• Faktor ini sangat ditonjolkan oleh pemerintah dan organisasi pekerja, sehingga
kriteria accident adalah bila terjadi kecelakaan yang mengakibatkan
meninggalnya manusia atau cacat permanen
• Penghargaan Zero Accident banyak diartikan tidak ada korban manusia
• Faktor ini memang penting karena jiwa manusia tidak dapat dhitung secara
ekonomi, tetapi dengan menonjolkan faktor ini dan mengabaikan faktor ekonomi
adalah kurang bijaksana.
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB II
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 3
Aspek ekonomi
 Biaya kecelakaan konstruksi (construction accident cost) telah dihitung dengan
bermacam-macam cara. Pada tahun 1980 telah dicatat dari berbagai sumber
kecelakaan dalam industri konstruksi mencapai 6,5% dari nilai kontrak atau 
US$ 50 M per tahun, Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap dolar yang
digunakan untuk maksud program keselamatan kerja akan menghasilkan
penurunan kerugian hingga 4 – 8 US$ akibat kecelakaan kerja.
 Dalam dekade sekarang tidak terlihat penurunan yang berarti, di Indonesia dan
beberapa negara berkembang angka-angka ini tidak dapat secara pasti,
sehingga kurang mendorong dibudayakannya Rekayasa K3, hal ini disebabkan:
– Tidak teraturnya pencatatan terjadinya suatu kecelakaan/accident
– Terlalu tingginya angka keamanan yang digunakan sehingga tidak effisien.
 Dari faktor ekonomi memaksa owner maupun kontraktor untuk melakukan
pendekatan yang pragmatis terhadap keamanan konstruksi
 Keuntungan ekonomi yang dapat diperoleh biasanya akan membuat lebih
mudah untuk menawarkan program rekayasa keselamatan & kesehatan kerja
/safety & health engineering kepada pengusaha
 Kalau seseorang mempertimbangkan biaya kecelakaan/accident baik yang
langsung maupun tidak langsung maka program K-3 yang effektif akan mudah
dilaksanakan di pabrik maupun di industri konstruksi.
2.1.1 Sistim manajemen K3
1) Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Permenaker No. 5/1996 adalah sistim manajemen K3 yang dirumuskan
oleh Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia, yang merupakan
penjabaran dari UU No.: 1 tahun 1970 dan dituangkan kedalam suatu
Peraturan Menteri. Sistim ini terdiri dari 12 elemen yang terurai kedalam
166 kriteria.
2). Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja versi OHSAS
18001:1999 (Occupational Health and Safety Assessment Series
18001:1999)
Berikut Guidelines for the implementation of OHSAS 18001:1999
(OHSAS 18002:2000) adalah sistim manajemen K3 yang dirumuskan
oleh 13 organisasi internasional dengan menggunakan 10 standar K3 di
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB II
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 4
beberapa negara. Sistim ini terdiri dari 4 klausul besar yang terurai
kedalam 9 sub klausul.
3). Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja versi COHSMS
(Construction Industry Occupational Health and Safety Management
Systems) adalah sistim manajemen K3 yang dirumuskan oleh “Japan
Construction Safety and Health Association" (JCSHA),
4). Pada dasarnya secara umum ketiga sistim dari SMK3 yang dimaksud
diatas mengandung 5 prinsip dasar (elemen utama) yang dapat dilihat
pada gambar 2.1 sebagai berikut :
a. Kebijakan K3 (Safety and health policy)
b. Perencanaan (Planning)
c. Penerapan dan operasional (Implementation and operation)
d. Pemeriksaan dan tindakan perbaikan (Checking and corrective
action)
e. Tinjauan Manjemen (Management review)
f. Perubahan perbaikan Berkelanjutan (Continual improvement)
Gambar 2.1: Bagan Elemen Kesuksesan K3 (OHSAS 18001:1999)
Untuk memudahkan dan menyamakan pengertian, secara umum
sebagaimana diamanatkan Undang - undang No.: 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan. Dalam pasal 87 ayat 2 yang menyebutkan setiap
Pemeriksaandaan
Tindakan( Checking and
Corrective action)
Kebijakan
(Policy)
Perencanaan
( Planninga
)
Penerapandan
Operasional
(Implementation
and Operation)
TinjauanManajemen
(Management Review)
Perbaikanberkelanjutan
(Continual improvement)
Pemeriksaandan
Tindakan( Checking and
Corrective action)
Kebijakan
(Policy)
Perencanaan
( Planninga
)
Penerapan dan
Operasional
(Implementation
and Operation)
Tinjauan Manajemen
(Management Review)
Perbaikanberkelanjutan
(Continual improvement)
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB II
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 5
perusahaan wajib menjalankan SMK3. yang dimaksudkan disini tentunya
adalah SMK3 sesuai dengan Permennaker No.: 5/MEN/1996 tentang Sistim
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. (SMK3). Berkaitan dengan
yang tersebut terakhir ini maka penjelasan detail kesetiap elemen SMK3
berikut ini, diberikan dengan tetap mengacu pada SMK3 yang dimaksudkan
oleh Undang -undang.
Lima (5) Prinsip dasar pelaksanaan SMK3 sesuai Permennaker
No.:5/MEN/1996 tentang pedoman penerapan Sistim Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Terdiri dari :
a. Penetapan Komitmen dan Kebijakan K3
b. Perencanaan (Pemenuhan Kebijakan, Tujuan dan Sasaran Penerapan K3)
c. Penerapan Rencana K3 secara Efektif dengan Mengembangkan
Kemampuan dan Mekanisme Pendukung yang Diperlukan untuk
Mencapai Kebijakan, Tujuan dan Sasaran K3
d. Pengukuran, Pemantauan, dan Pengevaluasian Kinerja K3
e. Peninjauan Secara Teratur dan Peningkatan Penerapan SMK3
secara berkesinambungan
Sedangkan Pedoman Teknis Pelaksanaan Audit Sistim Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, diberikan dalam 12 elemen audit yang
sebagai berikut:
a. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen
b. Pendokumentasian Strategi
c. Peninjauan Ulang Perancangan (Desain) dan Kontrak
d. Pengendalian Dokumen
e. Pembelian
f. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
g. Standar Pemantauan.
h. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan
i. Pengelolaan Material dan Perpindahannya
j. Pengumpulan dan Penggunaan Data
k. Audit internal SMK3
l. Tinjauan Manajemen.
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB II
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 6
2.1.2. Persyaratan perencanaan K3
Dalam perencanaan K3 haruslah memenuhi terhadap Kebijakan yang
ditetapkan, yang memuat Tujuan, Sasaran dan Indikator kinerja, Penerapan
K3 dengan mempertimbangkan penelaahan awal sebagai bagian dalam
meng-identifikasi potensi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian risiko
atas permasalahan K3 yang ada dalam perusahaan atau di proyek atau
tempat kegiatan Kerja konstruksi berlangsung.
Dalam mengidentifikasi potensi bahaya yang ada serta tantangan yang
dihadapi akan sangat mempengaruhi dalam menentukan kondisi
perencanaan K3 perusahaan/proyek.
Untuk hal tersebut haruslah ditentukan oleh Isu Pokok dalam
Perusahaan/proyek dalam identifikasi bahaya :
- Frekewensi dan tingkat keparahan Kecelakaan Kerja
- Kecelakaan Lalu Lintas
- Kebakaran dan Peledakan
- Keselamatan Produk (Product Safety)
- Keselamatan Kontraktor
- Emisi dan Pencemaran Udara
- Limbah Industri
1). Tujuan dan Sasaran
Ditetapkan target atau tujuan serta sasaran yang akan dicapai dalam
SMK3.
Disesuaikan dengan kemampuan perusahaan dan tingkat risiko yang
ada.
2). Sasaran Penerapan SMK3, meliputi :
 Sumber Daya Manusia.
 Sistim dan Prosedur.
 Sarana dan Fasilitas.
 Pencapaian prespektif di Lingkungan internal dan ektenal.
 Pemberdayaan, pertumbuhan dalam penerapan K3.
3). Indikator Kinerja
Dalam menetapkan tujuan dan sasaran kebijakan Keselamatan dan
kesehatan kerja perusahaan harus menggunakan indikator kinerja yang
dapat diukur sebagai dasar penilaian kinerja Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, yang sekaligus merupakan informasi mengenai
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB II
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 7
keberhasilan pencapaian Sistim Manejemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
2.2. INDENTIFIKASI DAN KONTRIBUSI DALAM PEMBUATAN RENCANA K3
2.2.1. Undang - undang dan peraturan.
Banyak Instansi Pemerintahan baik pusat maupun daerah memiliki undang
undang dan peraturan yang terkait dengan persyaratan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) selama pelaksanaan konstruksi, disini diperlukan
persyaratan yang harus dipatuhi dan dipilih yang sesuai dengan
jenis/karakteristik proyek itu sendiri sebagai masukan didalam perencanaan
K3, diantaranya :
1) Undang-Undang No.: 1 thn 1970 tentang Keselamatan Kerja
2) Undang-Undang No.: 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3) PERMENAKER No.: Per.01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan
4) PERMENAKER No.: Per.05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan
Angkut
5) Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan
Umum No.: Kep.174/MEN/1986, No.: 104/KPTS/1986 tentang
Keselamatan Kerja Pada Tempat Kegiatan Konstruksi
6) PERMENAKER No.: Per.05/MEN/1996 tentang Sistim Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
7) OHSAS 18001:1999, Occupational Health And Safety Assessment
Series
8) OHSAS 18002:2000, Guideline for the implementation of OHSAS
18001:1999
9) COHSMS, Construction Industry Occupational Health and Safety
Management Systems
10) ILO, Guideline on Occupational Safety and Health Management Sistim,
2001
11) Guidelines for the Development and Application of Health, Safety and
Enviromental Management System.
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB II
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 8
Peraturan dan perundang-undangan dan persyaratan lainnya.
Organisasi harus menyusun dan memelihara prosedur tentang identifikasi
peraturan perundangan dan persyaratan-persyaratan lainnya yang
diperlukan dalam kegiatan organisasi.
Organisasi tersebut harus memelihara ketersediaan dokumen-dokumen ini,
mensosialisasikan kepada karyawan maupun kepada pihak luar terkait.
Organisasi harus memastikan dapat mengendalikan tinjauan peraturan dan
perundang-undangan standar/acuan terkini sebagai akibat perubahan
kebijakan pemerlntah, perubahan keadaan/peralatan/teknologi yang terjadi
diluar organisasi
2.2.2. Persyaratan kontrak
Pemilik proyek/owner mungkin juga secara khusus mensyaratkan
keselamatan dan kesehatan kerja sebagai cakupan dari proyek konstruksi.
2.2.3. Kebijakan & program Keselamatan & Kesehatan Kerja
Dasar Pelaksanaan K3 adalah komitmen yang merupakan janji pimpinan
puncak suatu organisasi (perusahaan), hal ini dapat diketahui lebih jelas
dalam pedoman penerapan sistim Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai
dengan PERMENAKER No.: Per.05/MEN/1996, dimana pengurus organisasi
harus menunjukkan komitmennya terhadap penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Dengan dasar komitmen inilah kebijakan dapat ditetapkan
sebagai berikut:
1) Komitmen yang dijabarkan dalam bentuk kebijakan tertulis (Safety Policy)
yang memuat sikap, komitmen dan dukungan serta arah kebijakan
penerapan K3 dalam perusahaan
2) Kebijakan ini memuat seluruh arahan dari target visi, misi, dan tujuan
organisasi dalam penerapan sistim manjemen K3
3) Kebijakan dijabarkan pada tingkat pelaksana dalam bentuk peran aktif
dan implementasi program K3 dalam perusahaan
4) Kebijakan ini dibuat dalam suatu proses yang melibatkan seluruh unsur/
komponen yang ada dalam suatu organisasi,
5) Kebijakan K3 ditanda tangani oleh manajemen puncak
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB II
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 9
Pembuatan program K3
Program yang dimaksudkan disini adalah, program umum didalamnya
memuat strategi pencapaian penerapan SMK3, secara detail program dapat
di aplikasikan dalam bentuk prosedur dan petunjuk kerja, semua ini ditujukan
untuk memudahkan dalam menerapkan dan mengembangkan sistim dan
prosedur K3 untuk setiap kegiatan operasi sebagai pedoman keselamatan
kerja, bekerja secara aman dan yang akan berpengaruh meningkatnya
produktifitas kerja, penyusunan elemen K3 disesuaikan dengan kebutuhan
masing - masing perusahaan berdasarkan hasil telaah awal dan penetapan
tujuan dan objektif yang ingin dicapai.
Penyusunan elemen - elemen K3 dalam program disesuaikan dengan sistim
SMK3 yang hendak dijalankan, dapat menggunakan atau memilih acuan
atau undang-undang/peraturan/standar yang telah dijelaskan diatas sebagai
referensi. Maka sistim yang dijalankan harus memenuhi 5 prinsip elemen
Dasar SMK3 dan 12 elemen K3 Operasional, diantaranya adalah :
1). Prinsip Dasar SMK3
1. Penetapan Kebijakan dan Penjaminan Komitmen K3
2. Perencanaan Pemenuhan Kebijakan, Tujuan dan Sasaran
Penerapan K3
3. Penerapan Rencana K3 secara Efektif dengan Mengembangkan
Kemampuan dan Mekanisme Pendukung yang Diperlukan untuk
Mencapai Kebijakan, Tujuan dan Sasaran K3
4. Pengukuran, Pemantauan, dan Pengevaluasian Kinerja K3
5. Peninjauan Secara Teratur dan Peningkatan Penerapan SMK3
secara berkesinambungan
2). Elemen SMK3
1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen
2. Pendokumentasian Strategi
3. Peninjauan Ulang Perancangan (Desain) dan Kontrak
4. Pengendalian Dokumen dan Data K3
5. Pembelian
6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
7. Pengembangan Ketrampilan dan Kemampuan
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB II
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 10
8. Komunikasi dan Pelaporan
9. Pengelolaan Material
10. Standar Pemantauan
11. Audit internal SMK3
12. Tinjauan Manajemen
Dari ke 12 elemen K3 operasionil itulah dasar penyusunan program
pelaksanaan yang dimulai dari perencanaan penerapan K3 melalui
identifikasi bahaya sampai dengan penerapan dan pengendalian operasi
yang harus dijalankan.
3). Prosedur & Petunjuk yang harus disiapkan.
Sistim dan prosedur termasuk petunjuk kerja meliputi seluruh aspek
kegiatan sesuai dengan tingkatan kegiatan yang ada dilapangan, antara
lain :
- Prosedur Kerja Aman (Safe Working Practices).
- Prosedur kebersihan dan penyelamatan Lingkungan.
- Prosedur penyelamatan keadaan darurat.
- Prosedur Kesehatan Kerja.
- Prosedur penanggulangan Kebakaran.
- Prosedur pemenuhan Sarana dan Fasifitas.
- Petunjuk kerja ijin kerja ruang terbatas dan tertutup.
- Prosedur Identifikasi Bahaya (Hazards identification).
- Prosedur Pembinaan dan Pelatihan (Safety Training & Education).
- Petunjuk Kerja Evaluasi Keselamatan Proyek (Project Safety Review).
- Petujuk penggunaan Alat Keselamatan (Safety Equipment).
- Prosedur pengelolaan Keselamatan Lalu Lintas Jalan (Traffic Safety).
- Petunjuk Kerja Inspeksi K3 (Safety inspection).
- Prosedur Penyelidikan Kecelakaan (Incident Investigation).
- Prosedur Pengelolaan Limbah (Waste Management).
- Petunjuk Kerja Sistim Pelaporan K3 (Safety Reporting Systems).
- Prosedur Audit K3 (Safety Audit).
2.2.4. Lokasi proyek
Lokasi proyek bisa memiliki suatu hubungan penting terhadap keselamatan
& kesehatan kerja. Contohnya: pekerjaan didalam atau diatas air sering
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB II
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 11
berdampak pada bertambahnya persyaratan keselamatan, yang tidak
dipersyaratkan pada pekerjaan yang ada didaratan.
2.2.5. Komitmen manajemen
Komitmen merupakan landasan utama konsep penerapan sistim Manajemen
K3. Komitmen yang berupa kebijakan dan arahan dalam penerapan K3 di
Perusahaan, Komitmen pimpinan tentunya termasuk kesediaannya
menyiapkan organisasi K3, SDM K3 dan anggaran K3 yang dituangkan
dalam bentuk kebijakan K3 (Safety Policy), secara umum isi dari komitmen
tersebut adalah :
- Landasan keberhasilan program K3 merupakan pernyataan sikap dan
dukungan manajemen terhadap program K3 dalam perusahaannya.
- Mengikat semua pihak terkait (stakeholder), meliputi manajemen,
karyawan, pemegang saham, pelanggan dan masyarakat luas.
Dalam suatu organisasi harus dibuat Penetapan Komitmen dan Kebijakan
K3, atau secara umum dikenal juga dengan istilah "OH&S Policy" oleh top
management, secara jelas menyatakan tujuan Komitmen dan Kebijakan K3,
serta adanya komitmen terhadap perbaikan (perubahan) berkelanjutan
(perbaikan berkelanjutan) dalam kinerja K3.
Tinjauan Manajemen (Management Review)
Gambar 2,2: Bagan Elemen Komitmen dan kebijakan
Sebagai masukan pada pembuatan Komitmen dan kebijakan adalah Umpan
balik, Audit dan Tinjauan Manajemen sebagai siklus dari proses kesuksesan
K3 yang akan menghasilkan keluaran untuk Perencanaan seperti gambar 2.2.
Beberapa hal harus diperhatikan berkaitan dengan kebijakan (policy)
organisasi:
Komitmen dan
Kebijakan
Umpan Balik
(Feedback from Audit)
Perencanaan (Planning)
Audit (Pengukuran kinerja/
measuring performance)
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB II
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 12
a. Sesuai dengan iklim organisasi dan tingkat risiko K3 yang dihadapi
organisasi,
b. Mengandung komitmen dalam hal perbaikan berkelanjutan,
c. Mengandung komitmen dalam hal pemenuhan terhadap peraturan
perundangan K3 yang berlaku maupun persyaratan-persyaratan
lainnya,
d. Didokumentasikan, diterapkan dalam aktifitas organisasi dan
dipelihara,
e. Dikomunikasikan kepada seluruh karyawan secara intensif sehingga
seluruh karyawan peduli terhadap kewajiban-kewajibannya dalam hal
K3,
f. Mudah dijangkau oleh pihak-pihak lain (pihak luar organisasi),
g. Dievaluasi secara berkala untuk menjamin bahwa, kebijakan organisasi
ini masih relevan dan sesuai dengan aktifitas organisasi.
2.2.6. Analisis bahaya
Peninjauan yang sistimatik terhadap proses proyek konstruksi untuk tujuan
identifikasi semua bahaya terhadap personel yang terlibat didalam
pelaksanaan konstruksi termasuk masyarakat atau pemasok barang yang
keberadaanya sebentar di lapangan. Biasanya dilaksanakan oleh tenaga ahli
dibidang K3 (safety engineer) kontraktor dengan bantuan struktur uraian
pekerjaan (Work Breakdown Structure) dan pengawasan pelaksanaan
konstruksi, dimana hal ini bagian dari Identifikasi Risiko.
Organisasi bertanggung jawab menyusun dan memelihara prosedur tentang
perencanaan identifikasi bahaya, penilaian risiko, pengendalian, dan
dokumentasi, dalam memenuhi kebijakan K3 yang ditetapkan.
1). Identifikasi potensi sumber Bahaya dilakukan dengan mempertimbang-
kan:
a. Kondisi atau kejadian yang dapat menimbulkan bahaya.
b. Jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin dapat
terjadi.
2). Penilaian risiko dilakukan setelah identifikasi potensi sumber bahaya
diketahui dan Penilaiannya didasarkan pada :
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB II
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 13
a. Tingkat kekerapan (frekuensi) terjadinya insiden/kejadian kecelakaan
kerja.
b. Tingkat keparahan (konsekuensi) yang terjadi akibat insiden/ kejadian
kecelakaan kerja.
Penilaian risiko ini untuk memastikan dan menentukan adanya
prioritas pengendalian risiko insiden, kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.
3). Tindakan Pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
dilakukan juga melalui metode :
 Pendidikan, pelatihan,
 Pembangunan kesadaran dan motivasi dengan pemberian
penghargaan dapat berupa insentif / bonus, surat penghargaan
dllnya,
 Evaluasi terhadap hasil inspeksi, audit, analisa insiden dan
kecelakaan,
 Penegakkan hukum dan peraturan - peraturan K3,
 Pengendalian teknis/rekayasa yang meliputi: eliminasi, subtitusi
bahaya, isolasi, ventilasi, higene dan sanitasi.
Organisasi harus mengontrol seluruh aktifitas/kegiatan terkait dengan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan identifikasi risiko yang
telah disusun. Hal ini bisa ditempuh dengan:
a. Penerapan dan pemeliharaan prosedur yang terkait dengan kinerja,
sehingga bisa melihat adanya deviasi terhadap policy dan tujuan dan
sasaran K3,
b. Menyusun kriteria operasi dalam prosedur,
c. Penerapan dan pemeliharaan prosedur yang terkait dengan risiko
material, peralatan kerja dan tenaga, kerja dan mengkomunikasikan
prosedur-prosedur tersebut kepada pihak terkait lainnya,
d. Penerapan dan pemeliharaan prosedur dalam perencanaan areal
kerja, proses, instaliasi lainnya.
2.2.7. Seleksi sub kontraktor
Ketersediaan salah satu alat dalam memilih kontraktor penting agar supaya
meningkatkan peluang didalam keselamatan proyek yaitu dengan cara
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB II
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 14
menyaring sub kontraktor dari program keselamatan & kesehatan kerja dan
memilihnya yang memiliki catatan kinerja keselamatan yang baik.
2.2.8. Insentif
Cara yang terbaru dan efektif dalam memberikan semangat kepada
sejumlah tenaga kerja untuk mengamati praktek pekerjaan yang aman yaitu
dengan menawarkan insentif untuk pekerjaan yang aman.
Banyak kontraktor memperlihatkan kinerja keselamatan pada papan
besar/billboard pada pintu masuk proyek ”sehingga banyak waktu kerja
tanpa kehilangan kesempatan” dan secara berkala menawarkan insentif
seperti baju jaket, perjamuan informal dan bahkan menguangkan untuk
mempromosikan kesadaran akan keselamatan.
2.3. PERENCANAAN KESELAMATAN & KESEHATAN PROYEK (SAFETY PLAN)
Pada setiap proyek selalu ditandai dengan keterlibatan sumber daya, seperti
bermacam-macam material, peralatan, serta tenaga kerja yang skill maupun non
skill. Sehingga sangatlah mungkin kalau terjadi kesalahan-kesalahan yang
mengakibatkan gangguan keselamatan dan kesehatan kerja. Maka pada program
pelaksanaan proyek yang ditangani telah diperhitungkan dan dilaksanakan tindakan
kehati-hatian yaitu tindakan keselamatan dan kesehatan kerja.
Rencana Keselamatan & Kesehatan Kerja adalah dokumen kunci sebagai acuan
kinerja keamanan pekerjaan pada proyek yang ingin melindungi pekerjanya,
personel yang ada dilapangan, seperti peraturan umum yang memberikan petunjuk
bagaimana mengurangi kecelakaan dan memberikan perlindungan terhadap
aset/properti.
Perencanaan K3 meliputi :
a. Identifikasi bahaya (hazard identification), penilaian dan pengendalian risiko (risk
assessment and risk control) yang dapat diukur,
b. Pemenuhan terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lainnya,
c. Penentuan tujuan dan sasaran,
d. Program kerja secara umum dan program kerja secara khusus.
e. Indikator kinerja sebagai dasar penilaian kinerja K3.
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB II
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 15
Perencanaan
(Planning)
Umpan balik& pengukuran
kinerja (feedback from
measuring performance)
Kebijakan (Policy)
Audit
Penerapan dan operasionil (Implementation and operation)
Gambar 2.3: Bagan Elemen Perencanaan
Sebagai masukan dari Perencanaan adalah Kebijakan K3 kemudian Umpan
balik & Pengukuran Kinerja dan Audit sebagai siklus proses kesuksesan K3
yang akan menghasilkan keluaran untuk Penerapan dan Operasional dari K3
seperti digambarkan pada gambar 2.3.
2.3.1. Kewenangan
1). organisasi
Organisasi harus menentukan aturan main, kewenangan dan otoritas
personil-personil yang mengatur, menjalankan dan memantau aktifitas-
aktifitas yang berkaitan dengan risiko K3 dalam kaitan dengan aktifitas,
fasilitas dan proses dalam organisasi secara keseluruhan. Dokumen-
dokumen tersebut harus ditetapkan, didokumentasikan dan
dikomunikasikan.
Penanggung jawab tertinggi dalam K3 adalah top management. Bila
organisasi berupa perusahaan berskala besar, mempunyai anak-anak
perusahaan maka yang dimaksud top management harus didefinisikan
dengan jelas.
Manajemen organisasi harus menyediakan sumber daya utama,
termasuk didalamnya sumber daya manusia, spesialis-spesialis,
teknologi maupun keuangan dalam rangka pelaksanaan, kontrol dan
perbaikan manajemen K3.
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB II
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 16
Organisasi mampu mengembangkan Organisasi K3 yang handal dan
berkualitas dalam hal Implementasi:
 Pengembangan Job Description K3.
 Penerapan Job Safety Analysis.
2). Peran tenaga ahli
Untuk mengembangkan, menerapkan dan memelihara cara kerja,
prosedur, sistim, pengamanan dan standar dalam menghilangkan,
mengendalikan dan mengurangi bahaya kecelakaan kerja terhadap
manusia, prasarana, lingkungan, dan SDM K3. Maka penanggung jawab
K3 dalam manajemen organisasi harus mempunyai aturan main,
tanggung jawab dan wewenang dalam rangka :
a. Menjamin bahwa persyaratan-persyaratan dalam system manajemen
K3 dibangun, diterapkan dan dipelihara sesuai dengan spesifikasi
dalam OHSAS
b. Menjamin bahwa laporan performance sistim manajemen K3
disampaikan kepada top management dalam rangka evaluasi dan
sebagai dasar perbaikan sistim manajemen K3.
Pada dasarnya Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) adalah
tanggung jawab setiap pekerja yang ada dilapangan proyek
konstruksi, namun secara matrik kewenangan harus diberikan
kepada seseorang yang memiliki pengalaman dan bisa bertindak
sebagai Project Safety Officer. Kewenangan yang diberikan secara
perseorangan contohnya Dia dapat memberhentikan pekerjaan jika
menurutnya pekerjaan tersebut dilaksanakan tidak aman dan tidak
memenuhi Safety & Health Plan (Rencana Keselamatan & Kesehatan
Kerja).
2.3.2. Anggaran biaya
Perkiraan biaya yang ada pada rencana keselamatan dan kesehatan kerja
harus sudah masuk kedalam formasi anggaran proyek yang terdiri dari :
a. Biaya persiapan dan opersional pelaksanaan K3
 Biaya Pendaftaran dan administrasi
 Depnaker
 Pemda
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB II
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 17
 Peralatan tertentu (ke Depnaker)
 Jalan dan jembatan tertentu (ke Dep PU)
 Biaya pelatihan
 Biaya Promosi
 Bendera
 Spanduk
 Billboard
 Poster
 Biaya operasional K3
Gaji personil tertentu (Safety Construction Engineer dan lain-lain)
Sarana Bantu K3 (APD/Alat Pelindung Diri)
 Biaya pengobatan dan kompensasi yang dicadangkan untuk
keperluan tak terduga
 Biaya asuransi jamsostek/astek
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB II
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 18
RANGKUMAN
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja meliputi proses yang dibutuhkan untuk
menjamin bahwa proyek konstruksi dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian agar
supaya terhindar dari kecelakaan yang akan mengakibatkan orang cidera atau meninggal
dunia yang akan berdampak pada kehilangan sumberdaya dan secara langsung maupun
tidak langsung mempengaruhi biaya industri.
Ada dua aspek penting yang perlu dicapai dalam program K3, yaitu aspek kemanusiaan
dan aspek ekonomi, kedua aspek tersebut tidak dapat dipisahkan dan merupakan saling
terkait.
SMK3 mengandung 5 prinsip dasar (elemen utama) yaitu :
1. Kebijakan K3 (Safety and health policy)
2. Perencanaan (Planning)
3. Penerapan dan operasional (Implementation and operation)
4. Pemeriksaan dan tindakan perbaikan (Checking and corrective action)
5. Tinjauan Manjemen (Management review)
6. Perubahan perbaikan Berkelanjutan (Continual improvement)
Beberapa hal harus diperhatikan berkaitan dengan kebijakan (policy) organisasi:
1. Sesuai dengan iklim organisasi dan tingkat risiko K3 yang dihadapi organisasi,
2. Mengandung komitmen dalam hal perbaikan berkelanjutan,
3. Mengandung komitmen dalam hal pemenuhan terhadap peraturan perundangan K3
yang berlaku maupun persyaratan-persyaratan lainnya,
4. Didokumentasikan, diterapkan dalam aktifitas organisasi dan dipelihara,
5. Dikomunikasikan kepada seluruh karyawan secara intensif sehingga seluruh
karyawan peduli terhadap kewajiban-kewajibannya dalam hal K3,
6. Mudah dijangkau oleh pihak-pihak lain (pihak luar organisasi),
7. Dievaluasi secara berkala untuk menjamin bahwa, kebijakan organisasi ini masih
relevan dan sesuai dengan aktifitas organisasi.
Kemudian dilakukan Identifikasi bahaya dengan bantuan WBS (Work Breakdown
Structure) dengan mempertimbangkan :
1. Identifikasi potensi sumber Bahaya dilakukan dengan mempertimbang-kan:
a. Kondisi atau kejadian yang dapat menimbulkan bahaya
b. Jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin dapat terjadi
2. Penilaian risiko dilakukan setelah identifikasi potensi sumber bahaya diketahui dan
Penilaiannya didasarkan pada :
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB II
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 19
a. Tingkat kekerapan (frekuensi) terjadinya insiden/kejadian kecelakaan kerja.
b. Tingkat keparahan (konsekuensi) yang terjadi akibat insiden/ kejadian kecelakaan
kerja.
Penilaian risiko ini untuk memastikan dan menentukan adanya prioritas
pengendalian risiko insiden, kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Menetapkan kewenangan organisasi antara lain :
a. Organisasi harus menentukan aturan main, kewenangan dan otoritas personil-personil
yang mengelola
b. Manajemen organisasi harus menyediakan sumber daya utama, termasuk didalamnya
sumber daya manusia, spesialis-spesialis, teknologi maupun keuangan.
c. Organisasi mampu mengembangkan Organisasi K3
Menetapkan Peran Tenaga Ahli seperti :
a. Menjamin bahwa persyaratan-persyaratan dalam system manajemen K3 dibangun,
diterapkan dan dipelihara sesuai dengan spesifikasi dalam OHSAS
b. Menjamin bahwa laporan performance sistim manajemen K3 disampaikan kepada top
management dalam rangka evaluasi dan sebagai dasar perbaikan sistim manajemen
K3.
c. Pada dasarnya Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) adalah tanggung jawab setiap
pekerja yang ada dilapangan proyek konstruksi, namun secara matrik kewenangan
harus diberikan kepada seseorang yang memiliki pengalaman dan bisa bertindak
sebagai Project Safety Officer.
Menetapkan Anggaran Biaya :
Formasi anggaran proyek yang terdiri dari :
a. Biaya persiapan dan opersional pelaksanaan K3
b. Biaya pengobatan dan kompensasi yang dicadangkan untuk keperluan tak terduga
c. Biaya asuransi jamsostek/astek
Rencana Keselamatan & Kesehatan Kerja adalah dokumen kunci sebagai acuan kinerja
keamanan pekerjaan pada proyek yang meliputi :
a. Identifikasi bahaya (hazard identification), penilaian dan pengendalian risiko (risk
assessment and risk control) yang dapat diukur,
b. Pemenuhan terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lainnya,
c. Penentuan tujuan dan sasaran,
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB II
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 20
d. Program kerja secara umum dan program kerja secara khusus.
e. Indikator kinerja sebagai dasar penilaian kinerja K3.
f. Flow chart pada lampiran 1.
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB II
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 21
LAMPIRAN 1.
CONTOH
Flow Chart Safety Plan
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB II
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 22
ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA
UNJUK KERJA (KUK)
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
1. Memberikan kontribusi dalam
perencanaan K-3
1 Kebutuhan informasi yang
relevan diidentifikasi dan
diberikan kontribusi dalam
pembuatan rencana K-3
1. Sebutkan 2 contoh Undang undang
dan peraturan terbaru yang
mendasari untuk perencanaan K3?
2. Sebutkan 2 Informasi apa yang lebih
penting dari proyek untuk
perencanaan K3
3. Berikan 2 contoh pertimbangan dalam
mengidentifikasi potensi sumber
bahaya.
2 Perencanaan keselamatan
(safety plan) disusun sesuai
dengan tingkat kesulitan dan
hasil identifikasi terhadap
bahaya yang dimungkinkan
pada proyek yang
bersangkutan berikut segala
antisipasi yang dapat
dilakukan
1. Meliputi apa saja Perencanaan K3?
2. Buatkan Safety plan pada kasus
sederhana yang ada dilingkungan
proyek anda saat ini.
3. Sebutkan wewenang organisasi.
4. Apa peran tenaga ahli?
5. Apa saja yang termasuk didalam
anggaran biaya K3?
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB III
Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 1
Umpan balik& pengukuran
kinerja
(feedback from measuring
performance)
Penerapan dan
Operasional
(Implementation and operation)
BAB III
PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA PROYEK (K3)
3.1. UMUM
Penerapan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3)
Secara Efektif dengan Mengembangkan Kemampuan dan Mekanisme Pendukung
yg diperlukan untuk mencapai Kebijakan, Tujuan dan Sasaran Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
Dapat dilihat pada gambar 3.1 : bahwa dalam penerapan dan operasional
(implementation and operation) harus memperhatikan masukan dari Perencanaan
(planning), umpan balik & pengukuran kinerja (feedback from measuring
performance), dan audit. Sehingga menghasilkan keluaran/out put pemeriksaan
dan tindakan perbaikan (checking and corrective action) sebagai masukan untuk
tinjauan manajemen (management review).
Perencanaan ( Planning )
Audit
Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan (Checking and corrective action)
Gambar 3.1: Bagan Elemen Penerapan dan operasional
Pelaksanaan dari rencana keselamatan & kesehatan kerja proyek melibatkan
implementasi dan aplikasi dari praktek-praktek konstruksi yang aman dilapangan
sesuai persyaratan rencana. Walaupun baik dan sering juga diperlukan praktek
praktek untuk memberikan pembelajaran keseluruh pekerja dalam persyaratan dari
rencana keselamatan & kesehatan kerja proyek, hal ini pada umumnya tanggung
jawab kewenangan Project safety officer untuk mengatur penerapan dari praktek
dan melakukan koreksi segala hal yang akan datang.
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB III
Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 2
3.2. PELAKSANAAN DAN PERBAIKAN/PENYEMPURNAAN K3
Diproses dengan masukan/input sebagai berikut :
3.2.1 Rencana Keselamatan & Kesehatan proyek
Seperti yang dijelaskan pada Bab.II
3.2.2 Persyaratan kontrak
Seperti yang diuraikan pada Bab.II termasuk adanya tambahan khusus
prosedur dan pelaporan Keselamatan & Kesehatan Kerja.
3.2.3 Cara dan teknik dalam pelaksanaan rencana keselamatan & kesehatan
kerja
1. Alat Pelindung Diri (APD)
Mempersiapkan peralatan/alat pelindung diri guna mengurangi cidera
dan mencegah timbulnya penyakit akibat kerja. Contohnya : Topeng
Gas/masker, Pelindung Badan/jacket, Sepatu yang sesuai, Helem,
sarung tangan, kaca mata dan sebagainya.
2. Peralatan keselamatan & kesehatan kerja
Atas dasar perhitungan kekuatan dari metode kerja dan kebutuhan
peralatan yang akan digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan
agar dipersiapkan. Contohnya : Penahan dinding galian, Alat
pemadam kebakaran, Jaring, Alat peringatan tanda bahaya dan lain
sebagainya.
3. Peninjauan ulang kontrak, pembelian dan peralatan konstruksi
 Tinjauan Ulang Kontrak
Pengadaan barang dan jasa harus ditinjau ulang untuk memastikan
dan menjamin kemampuan organisasi dalam memenuhi
persyaratan-persyaratan K3 yang ditentukan
 Pembelian
Setiap pembelian barang dan jasa termasuk didalamnya prosedur
pemeliharaan barang dan jasa harus terintegrasi dalam strategi
penanganan pencegahan risiko kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB III
Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 3
a. Dalam sistim pembelian harus menjamin agar produk barang
dan jasa serta mitra kerja perusahaan memenuhi persyaratan
K3,
b. Pada saat penerimaan barang dan jasa di tempat kerja
organisasi harus dapat menjelaskan kepada semua pihak yang
akan menggunakan barang dan jasa tersebut mengenai
identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko
kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi.
c. Semua peralatan secara berkala di check seperti : Tower
Crane, Hydrolic.Crane, Lift barang, Lift pekerja, Truk yang
dipasang back up alarm.
4. Komunikasi didalam keselamatan & kesehatan kerja
Komunikasi dua arah yang efektif dan pelaporan rutin,merupakan
sumber penting pelaksanaan SMK3, semua kegiatan ini harus
didokumentasikan, prosedur yang ada harus dapat menjamin
pemenuhan kebutuhan tersebut:
a. Mengkomunikasikan hasil pelaksanaan SMK3, pemantauan, audit
dan tinjauan ulang manajemen kesemua pihak yang mempunyai
tanggung jawab dalam kinerja K3.
b. Melakukan identifikasi dan menerima informasi K3 yang terkait dari
luar perusahaan,
c. Menjamin informasi yang terkait dikomunikasikan kepada orang-
orang diluar perusahaan yang membutuhkannya
Type komunikasi ini dapat melingkupi jangkauan kegiatan yang luas
seperti :
 Tanda dan penghalang
 Papan Buletin
 Tool box meeting
 Rapat awal Indoktrinasi K3
 Patroli keselamatan & kesehatan kerja
 Buletin individu untuk hal khusus
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB III
Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 4
5. Training & Pelatihan
1) Sumber Daya Manusia, Sarana dan Dana
Organisasi (Perusahaan) harus menyediakan Sumber daya
manusia (SDM), sarana dan dana yang memadai untuk menjamin
pelaksanaan SMK3 sesuai dengan persyaratan system SMK3 yang
ditetapkan.
Dalam memenuhi ketentuan diatas, organisasi harus membuat
prosedur dan menyediakan biaya, sehingga dapat dipantau
keefektiffannya, diantaranya :
a. Sumber daya yang memadai sesuai dengan tingkat
keperluannya,
b. Melakukan identifikasi kompetensi kerja termasuk pelaksanaan
pelatihan yang dibutuhkan,
c. Membuat ketentuan untuk mengkomunikasikan informasi K3
secara efektif,
d. Membuat ketentuan/peraturan untuk mendapatkan saran-saran
dari para ahli
e. Membuat ketentuan/peraturan untuk pelaksanaan konsultasi
dan keterlibatan pekerja.
2) Pelatihan Kompetensi Kerja
Pengurus organisasi harus mempunyai dan menjamin kompetensi
kerja dan pelatihan setiap tenaga kerja yang cukup dalam rangka
menjalankan tugasnya dalam unit-unit kerja yang terkait dengan K3.
Kompetensi harus didefinisikan sesuai dengan pendidikan,
pelatihan dan pengalaman.
Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk
menjamin karyawan-karyawannya bekerja pada fungsi-fungsi dan
level yang relevan, dalam kaitan dengan :
a. Menjamin kesesuaian sistim yang dijalankan dengan kebijakan,
prosedur dan persyaratan-persyaratan dalam sistim K3,
b. Konsekwensi-konsekwensi K3, baik aktual maupun potensial,
dalam menjalankan aktifitas kerja, aturan main dan tanggung
jawab dalam pencapaian kebijakan K3 dan prosedur.
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB III
Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 5
6. Inspeksi/pemeriksaan dan pengendalian/perbaikan Keselamatan &
Kesehatan Kerja
1) Inspeksi dan Pengujian
Organisasi harus menetapkan inspeksi, pengujian dan pemantauan
berkaitan dengan tujuan dan sasaran K3 yang ditetapkan, frekwensi
inspeksi, pengujian dan pemantauan harus disesuaikan dengan
obyeknya, Prosedur inspeksi, pengujian dan pemantauan meliputi:
a. Personel yang terlibat mempunyai kompetensi dan pengalaman
yang cukup,
b. Catatan, rekaman hasil inspeksi, pengujian, dan pemantauan
dipelihara dan tersedia dengan baik bagi tenaga kerja,
kontraktor yang terkait dan manajemen,
c. Penggunaan peralatan dan metode pengujian dijamin
memenuhi standar keselamatan
d. Tindakan perbaikan segera dilakukan atas ketidaksesuaian
yang ditemukan saat inpeksi, pengujian dan pemantauan,
e. Penyelidikan yang memadai harus dilakukan untuk
menemukan permasalahan suatu insiden,
f. Hasil temuan harus dianalisis dan ditinjau ulang.
2) Prosedur Pemeriksaan
Prosedur pemeriksaan dapat berupa inspeksi dan audit yang
bersifat internal, pemeriksaan harus dilakukan oleh petugas yang
mempunyai kompetensi di bidang K3, khususnya K3 dibidang
pekerjaan konstruksi.
Pemeriksaan yang bersifat inspeksi dapat dilaksanakan secara
harian (daily), mingguan (weekly), bulanan (monthly), yang harus
dijalankan secara tetap dan kontinyu untuk mempertahankan hasil
yang telah dicapai.
Pemeriksaan yang bersifat audit tentunya dilaksanakan secara
berkala tiap 2 (tiga) bulan sekali atau 6 (enam) bulan sekali,
ketentuan ini berlaku mengikuti standar/ketentuan audit yang
diberlakukan pada umumnya oleh badan internal organisasi
dan/atau badan auditor.
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB III
Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 6
Pemeriksaan dilaksanakan oleh petugas yang mempunyai
kompetensi di bidang kerjanya dan mendapat pengesahan serta
verifikasi oleh petugas yang mempunyai kompetensi K3 atau yang
diberi kewenangan akan hal ini dalam bidang K3.
Kegiatan pemeriksaan dapat dimulai dari pengendalian kegiatan
pengendalian material dan pergudangan termasuk didalamnya
penerimaan barang masuk, penyimpanan/penempatan,
pengambilan/pengeluaran/ pemindahan, pemasangan,
pemeliharan, pengelolaan peralatana konstruksi dan fasilitas
pekerjaan konstruksi lainnya serta penanganan kesehatan dan
tingkungan, semuanya ini harus dipastikan terintegrasi dalam
strategi pencegahan risiko kecelakaan yang akan terjadi dan/atau
penyakit akibat kerja.
Pemeriksaan yang bersifat inspeksi maupun audit keduanya
mempunyai sifat yang sama yakni, untuk memastikan bahwa
peherapan pelaksanaan sistim manjemen K3 telah dijalankan
sesuai kaidah-kaidah/standar K3 Sedangkan audit lebih ditekankan
pada :
a. Pencapaian sasaran dan target
b. Penanganan ketidaksesuajan (noncorforming)
c. Tindak lanjut hasil inspeksi testing dan commisioning, dan lain-
lain.
3) Tindakan Perbaikan
Tindakan perbaikan lebih ditujukan dan bersifat perbaikan keadaan
dan pencegahan situasi terhadap bahaya yang akan timbul.
Tindakan perbaikan yang dilaksanakan dilapangan secara umum
menjadi tanggung.jawab pimpinan unit kerjanya, dan perbaikan
yang dilakukan diantaranya :
a. Perbaikan atas temuan ketidaksesuaian (nonconforming) K3
disemua tingkatan aktifitas, untuk mengeliminasi penyebab
ketidak sesuaian potensial.
b. Pelaksanaan K3 yang tidak sesuai atau menyimpang dari
ketentuan/strandar yang ditentukan dalam sasaran dan program
Kerja K3 sesuai dengan pengembangan kondisi pekerjaan
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB III
Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 7
dilapangan yang sebelumnya belum di antisipasi bahayanya
atau belum ditinjau tingkat keseuaiannya, guna penyempurnaan
untuk mencegah terjadinya kesalahan penggunaan
bahan/material/prosedur opersionil sehingga mengakibatkan
kecelakaan kerja.
c. Rekomendasi hasil inspeksi, pengujian dan commissioning
yang termasuk pada pekerjaan fase pemindahan, penempatan,
pemasangan/ perakitan dan pelepasan/pembongkaran kembali,
Pengelolaan Alat Kerja dan Peralatan Konstruksi, pelaksanaan
pengetesan/pengujian ini didasarkan pada proses dan hasil
kerja
4) Prosedur Pengendalian
Pengendalian disini maksudnya adalah memantau dan mengukur
pencapaian kinerja K3, yang meliputi proses K3 didasarkan
dengan adanya :
 Kinerja masing-masing proses kegiatan dan
 Sasaran
Pengukuran (Evaluasi) dan peningkatan kinerja K3. Pengukuran
adalah pengukuran kinerja, dilakukan didasarkan pada ketentuan
yang telah ditetapkan sebelumnya berupa parameter kinerja, cara
penilaian dan pengukurannya, Misalnya mengukur :
1. Tingkat pemahaman pengetahuan dan partisipasi pekerja
dalam kegiatan K3, termasuk partisipasi
pengunjung/tamu/subkontraktor/ vendor/mitra kerja dll yang
terkait pelaksanaan kerja konstruksi dilapangan
2. Statistilk angka insiden/kecelakaan tingkat keparahan dan
frekwensi insiden ataupun kecelakaan
3. Jumlah jam kerja hilang.
5) Pengendalian Administratif
a. Prosedur dan instruksi kerja yang dibuat harus
mempertimbangkan segala aspek K3 pada setiap tahapan,
b. Prosedur dan instruksi kerja yang dibuat harus terdokumentasi,
c. Rancangan, tinjauan ulang Prosedur dan instruksi kerja harus
dibuat oleh personel yang mempunyai kompetensi kerja dengan
melibatkan pelaksana yang terkait. Dalam hal ini personel yang
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB III
Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 8
Umpan balik& pengukuran
kinerja
(feedback from measuring
performance)
Pemeriksaan dan tindakan
perbaikan (Checking And
Corrective Action)
melaksanakan harus diberikan pelatihan agar memiliki
kompetensi yang sesuai dengan bidang pekerjaannya.
d. Prosedur dan instruksi kerja yang dibuat harus ditinjau secara
berkala, untuk memastikan bahwa prosedur dan instruksi kerja
tersebut terkendali sesuai dengan perubahan keadaan yang
terjadi seperti pada peraturan - perundang undangan, peralatan,
proses atau bahkan bahan baku yang digunakan.
e. Pemeriksaan dan operasionil (implementation and operation),
umpan balik & pengukuran kinerja (feedback from measuring
performance) dan audit adalah sebagai masukan untuk
melakukan Pemeriksaan dan tindakan perbaikan (checking and
corrective action) dan menghasilkan keluaran/output Tinjauan
Manajemen (menagement review) perbaikan berkelanjutan
(continual improvement) seperti gambar 3.2 dibawah ini.
Penerapan dan Operasionil (Implementation and operation)
Audit
Tinjauan Manajemen (Management review)
Gambar 3.2: Bagan Elemen Pemeriksaan dan tindakan perbaikan
6) Siklus Penanganan K3
a. Siklus Harian K3
Siklus Harian K3 (Daily Safety Work Cycle) adalah suatu siklus
aktifitas safety yang rnempuhyai periode ulang setiap hari.
Aktifitas ini sebaiknya dilakukan oleh kelompok-kelompok kecil
pekerja yang menangani pekerjaan sejenis, dipimpin langsung
oleh kepala grup kerja seperti gambar 3.3 dibawah ini.
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB III
Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 9
Gambar 3.3: Bagan daily safety work cycle
Secara mudah daily safety work., cycle diuraikan sebagaimana
tabel pada Lampiran 3.1.
b. Siklus Mingguan K3
Siklus Mingguan K3 (Weekly safety work cycle) dilakukan
periodik mingguan, biasanya pada akhir minggu. Hal ini perlu
dilakukan untuk tujuan :
1. Evaluasi oleh manajemen proyek terhadap grup-grup kerja
2. Penyampaian informasi-informasi dari manajemen proyek
kepada grup-grup kerja
3. Adanya interaksi satu grup kerja dengan grup kerja lainnya,
sehingga akan terjadi tukar menukar peng alaman yang
diperoleh suatu grup kerja selama satu minggu berjaian,
Secara mudah weekly safety work cycle diuraikan
sebagaimana tabel pada Lampiran 3.2
10 minutes
safety talk
morning
meeting
Patrol,
guidance,
and
supervision
Site clean
up
Final check
Inspection
prior to
start of
work
DAILY
SAFETY
WORK
CYCLE
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB III
Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 10
c. Siklus Bulanan K3
Siklus Bulanan K3 (Monthly safety work cycle) dilakukan
periodik bulanan, biasanya pada akhir bulan. Hal ini perlu
dilakukan untuk tujuan :
1. penyampaian informasi-informasi dari manajemen proyek
kepada personil kunci proyek,
2. evaluasi oleh manajemen proyek terhadap pelaksanaan
proyek selama satu bulan,
3. penentuan program-program kerja yang bersifat strategis.
Secara mudah monthly safety work cycle diuraikan
sebagaimana tabel pada Lampiran 3.5
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB III
Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 11
Lampiran 3.1
Siklus Harian K3 (DAILY SAFETY WORK CYCLE)
NO URAIAN
WAKTU
PELAKSANAAN
KETERLIBATAN
TEMPAT
DILAKSANAKAN
MATERI
I 10 Minutes
safety Talk
Meeting
a. Setiap hari kerja
b. 08.00-08.10 = 10
menit
a. Semua pekerja
b. Pekerja
kontraktor utama
dan sub
kontraktor
c. Dipimpin oleh
pemimpin group
kerja
a. Di terbuka disite a. Meng-absen
pekerja &
pemeriksaan
kesehatan
secara visual
b. Senam pagi
c. Pengumuman
informasi yang
bersifat umum
d. Pelatihan
praktis
e. Bukti kegiatan
daftar hadir,
risalah, dll
II Inspection
Prior to
Start of
Work
a. Setiap hari kerja
b. 08.10-08.25 = 15
menit
c. Sebelum
menggunakan
peralatan
a. Setiap grup kerja
b. Pekerja kontraktor
utama dan sub
kontraktor
c. Dipimpin oleh
Pemimpin Grup
Kerja
a. Ternpat peralatan
diparkir/
diletakkan
a. Pemeriksaan
kesiapan alat
b. Bukti kegiatan
daftar hadir,
risalah, dll
III Patrol,
Guidance
and
Supervision
a. Setiap hari kerja
b. 08.25-16.40
a. Safety supervisor a. Selutuh areal
proyek
a. Pemeriksaan
pelaksanaan
pekerjaan
b. Bukti kegiatan
daftar hadir
risalah, dll
IV Site Check a. Setiap hari kerja
b. 16.40- 16.55 = 15
menit
a. Setiap grup kerja
b. Pekerja kontraktor
utama dan sub
kontraktor
c. Dipimpin oleh:
Pemimpin Grup
Kerja
a. Tempat kerja a. Pembersihan
tempat kerja
dan alat kerja
dari kotoran
b. Bukti kegiatan:
daftar hadir,
risalah, dll
V Final,
Check
a. Setiap hari kerja
b. 16.55-17.00 =
15 menit
a. Kepala grup kerja
b. Pekerja kontraktor
utama dan sub
kontraktor
a. Tempat kerja a. Pemeriksaan
hasil site Clean
Up
b. Bukti kegiatan:
daftar hadir,
risalah, dll
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB III
Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 12
Lampiran 3.2
Siklus Mingguan K3 (WEEKLY SAFETY WORK CYCLE)
NO URAIAN
WAKTU
PELAKSANAAN
KETERLIBATAN
TEMPAT
DILAKSANAKAN
MATERI
1 Weekly
Meeting
a. Setiap hari Sabtu
b. 10.30 - 11.30 =
60 menit
a. Kontraktor utama
a.1. Site manager
a.2. Supervisor
a.3. Safety
supervisor
b. Kontraktor utama
b.1 Foreman
c. Dipimpin oleh: Site
Manager
Di kantor kontraktor
utama
a. Pemantauan
kebersihan, 30 menit
sebelum meeting
b. Materi meeting:
b.1 Evaluasi
pelaksanaan
daily meeting
b.2 Kompiling data
daily meeting
b.3 Sinformasi
lainnya
c. Bukti kegiatan: daftar
hadir, risalah, dll
Lampiran 3.3
Siklus Bulanan K3 (MONTHLY SAFETY WORK CYCLE)
NO URAIAN
WAKTU
PELAKSANAAN
KETERLIBATAN
TEMPAT
DILAKSANAKAN
MATERI
I Monthly
Meeting
a. Setiap hari
Sabtu pada
minggu terakhir
b. 13.00-15.00 =
120 menit
a. Kontraktor utama
a.l. Project
manager
a.2. Safety
koordinator
a.3. Constrction
manager
a.4. Site manager
a.5. Safety
supervisor
b. Dipimpin oleh:
Project Manager
Di kantor kontraktor
utama
a. Evaluasi pelaksanaan
weekly meeting
b. Kompiling data daily
meeting dan weekly
meeting
c. Penyusunan laporan
kepada P2K3
d. Informasi lainnya
e. Bukti kegiatan: daftar
hadir, risalah, dll
7. Audit K3, Keselamatan & Kesehatan Kerja
1) Audit Sistim Manajemen K3
Organisasi harus menyusun dan memelihara prosedur audit dan
program audit dalam rangka audit sistim manajemen K3, agar:
a. Mengetahui kesesuaian dengan sistim manajemen K3 ;
 Kesesuaian dengan perencanaan manajemen K3 termasuk
spesifikasinya,
 Telah diterapkan dan dipelihara dengan benar
 Kesesuaian dengan kebijakan dan target dengan efektif
b. Evaluasi terhadap hasil audit sebelumnya,
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB III
Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 13
c. Menyediakan informasi tentang hasil audit kepada manajemen
organisasi
Program audit lengkap dengan jadwalnya yang dilaksanakan secara
berkala, harus didasarkan pada hasil dari penilaian risiko dari aktifitas
organisasi dan hasil dari audit sebelumnya.
Pelaksanaan audit dilaksanakan secara sistimatik terhadap pekerjaan
yang menjadi obyek audit oleh personil independen yang mempunyai
kompetensi kerja audit, dengan tujuan untuk mengetahui keefektifan
sistim manjemen keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan.
Prosedur audit mencakup lingkup, frekwensi, metodologi, kompetensi,
wewenang dan persyaratan-persyaratan untuk melakukan audit dan
pelaporan hasil.
Frekwensi audit harus ditentukan atas hasil tinjauan ulang audit
sebelumnya oleh manajemen, rekaman hasil audit ini harus disebar
luaskan ke unit-unit yang terkait dengan observasi audit. Hal ini guna
memastikan agar tidak akan terjadi ketidaksesuaian yang sama pada
unit - unit lain yang belum dilaksanakan audit, dimana hasil audit
sebelumnya menjadi acuan tindakan perbaikan dan peningkatan
pelaksanaan K3 yang berkelanjutan.
Inspeksi harian biasanya dilakukan oleh safety officer tetapi yang lain
juga secara berkala melakukan inspeksi proyek untuk memenuhi
rencana keselamatan & kesehatan kerja (Safety & Health Plan) dalam
hal ini mewakili Pemilik proyek/owner, perusahaan asuransi dan dinas
terkait dari instansi pemerintah. Seringkali seorang senior manajer dari
kontraktor melakukan audit keselamatan & kesehatan kerja dalam
membantu Safety Officer lapangan.
8. Investigasi Kecelakaan
Hal ini penting bahwa setiap kecelakaan harus di lakukan investigasi,
seperti penyebabnya, dan membuat laporan secara lengkap apa yang
terjadi dan mengapa bisa terjadi, sering dengan gambar gambar.
Laporan ini biasanya diperlukan oleh perusahaan asuransi yang
melindungi akibat adanya kerugian akan tetapi juga penting untuk
peningkatan kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontraktor
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB III
Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 14
9. Fasilitas kesehatan
Diperlukan pengaturan terhadap Rumah Sakit terdekat dan Dokter
untuk membantu bila terjadi kecelakaan setelah dilakukan pertolongan
pertama pada kecelakaan (P3K) di lapangan, seperti halnya
menetapkan dan menyiapkan peralatan PPPK sendiri.
10. Testing perobatan
Banyak proyek proyek konstruksi besar yang dibiayai oleh pemerintah,
memerlukan program dari beberapa jenis pengujian obat terhadap
personel sebagai persyaratan Keselamatan & Kesehatan Kerja.
3.2.4 Keluaran/ output dari pelaksanaan rencana keselamatan & kesehatan
kerja
1. Mengurangi cidera
Rencana Keselamatan & Kesehatan Kerja di laksanakan dengan baik
akan mengurangi cidera pada tenaga kerja dan menaikan citra moril dari
jumlah tenaga kerja.
2. Biaya asuransi rendah
Tingkat kecelakaan dan satuan biaya pengobatan cidera rendah akan
mengurangi biaya premi asuransi.
3. Meningkatkan reputasi
Pemilik proyek menjadi tertarik kepada kontraktor yang memiliki reputasi
baik (Reputasi dari pemilik juga ditunjukkan disini), dan pekerja juga
menginginkan bekerja dengan perusahaan yang mengutamakan pada
Keselamatan & Kesehatan Kerja.
4. Meningkatkan produktivitas
Kecelakaan menghasilkan penurunan produktivitas lapangan, yang mana
juga melemahkan keuntungan perusahaan kontraktor. Maka dari itu
cegah terjadinya kecelakaan seminimal mungkin agar produktivitas dan
keuntungan meningkat.
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB III
Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 15
RANGKUMAN
PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PROYEK (K3)
Melalui penerapan & operasional (implementation & operation) maka pemeriksaan
dan tindakan perbaikan (checking & corrective action) dapat dilakukan dengan proses
sebagai berikut :
1. Sebagai masukan/input untuk pelaksanaan rencana K3 adalah :
- Rencana K3.
- Persyaratan kontrak.
2. Cara dan teknik dalam pelaksanaan perencanaan K3 adalah :
- Mempersiapkan Alat Pelindung Diri (APD).
- Peralatan K3.
- Tinjauan Ulang kontrak.
- Komunikasi didalam K3.
- Training dan pelatihan.
- Inspeksi/pemeriksaan & pengendalian/perbaikan K3 secara berkala.
- Audit K3.
- Investigasi kecelakaan.
- Fasilitas kesehatan.
- Testing pengobatan.
3. Keluaran/Output dari pelaksanaan perencanaan K3
- Mengurangi cidera
- Biaya Asuransi
- Meningkatkan reputasi
- Meningkatkan produktifitas
PROSEDUR MENGHADAPI KEADAAN DARURAT DAN BENCANA SERTA
RENCANA PEMULIHAN.
Organisasi harus membuat dan memelihara perencanaan dan prosedur untuk
mengidentifikasi potensial bahaya dalam rangka merespon insiden dan situasi keadaan
darurat dan dalam rangka tindakan prefentif dan reduksi terhadap kecelakaan dan sakit
akibat kerja.
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB III
Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 16
Dokumen ini harus dievaluasi, terutama setelah mendapatkan insiden dan situasi
keadaan darurat. Dokumen ini juga harus ditest/diuji secara periodik/berkala, untuk
mengetahui kehandalan sistim yang ditetapkan,
Pengujian sistim keadaan darurat harus dilakukan oleh orang/petugas yang mempunyai
kompetensi kerja, dan untuk instalasi yang besar harus mendapatkan ijin dari/atau
dikoordinasikan dengan instansi yang berwenang.
Organisasi harus menyusun dan memelihara prosedur yang menetapkan tanggung jawab
dalam hal Pemulihan Keadaan darurat, yang secara cepat dapat menangani dan
mengembalikan pada kondisi normal dan membantu pemulihan tenaga kerja yang
mengalami trauma.
PROSEDUR MENGHADAPI INSIDEN
Organisasi harus menyusun dan memelihara prosedur yang menetapkan tanggung jawab
dan wewenang dalam hal :
a. Menangani dan menyelidiki kecelakaan kerja, insiden dan ketidak sesuaian,
b. Pengambilan tindakan dalam rangka mereduksi akibat yang timbul oleh
kecelakaan, insiden atau ketidaksesuaian,
c. Konfirmasi dalam hal efektifitas dari tindakan korektif dan tindakan preventif yang
telah dilakukan.
Penyediaan fasilitas guna melengkapi prosedur yang ditetapkan meliputi:
a. Penyediaan sarana dan fasilitas P3 K yang cukup sesuai dengantingkatan
besarnya organisasi, guna menyakinkan dapat melaksanakan :pertolongan medik
dalam keadaan darurat,
b. Proses perawatan lanjutan setelah insiden/kecelakaan.
Prosedur ini juga mengandung hal-hal dimana tindakan korektif dan tindakan preventif
harus dievaluasi dengan menggunakan proses penilaian risiko sebelum
diimplementasikan.
MODUL CMB-01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health
Management)
BAB III
Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 17
ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA
UNJUK KERJA (KUK)
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
2. Melaksanakan dan mengendalikan
K-3
1 Atribut/rambu rambu,
pemeriksaan pekerjaan,
peralatan, dan pembinaan
tenaga kerja dilakukan secara
berkala.
1. Dimana mengabsen pekerja &
pemeriksaan kesehatan secara
visual?
2. Siapa yang terlibat didalam
pemeriksaan kesiapan alat?
3. Siapa yang terlibat didalam
pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan?
4. Siapa yang terlibat didalam
pembersihan tempat kerja dan alat
kerja dari kotoran?
5. Kapan dilakukan pelatihan praktis?
2 Rapat dan patroli K3
dilaksanakan secara berkala
dalam rangka penjaminan
pelaksanaan K3
1. Kapan rapat dilaksanakan ?
2. Siapa yang terlibat didalam rapat?
3. Kapan patroli dilaksanakan?
4. Siapa yang melakukan patroli?
5. Kapan dilakukan final ceck?
3 Kegiatan perbaikan/
penyempurnaan dilakukan dan
dilaksanakan secara terus
menerus selama proyek
berlangsung
1. Apa yang dimaksud dengan tindakan
perbaikan?
2. Apa yang harus diperbaiki?
3. Apa yang dimaksud dengan
Pengendalian?
4. Apa yang dimaksud dengan audit K3?
5. Apa output dari pelaksanaan rencana
K3?
SMK3 PROYEK
SMK3 PROYEK
SMK3 PROYEK
SMK3 PROYEK
SMK3 PROYEK
SMK3 PROYEK
SMK3 PROYEK
SMK3 PROYEK
SMK3 PROYEK
SMK3 PROYEK
SMK3 PROYEK
SMK3 PROYEK
SMK3 PROYEK
SMK3 PROYEK

More Related Content

Similar to SMK3 PROYEK

CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan.pdf
CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan.pdfCMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan.pdf
CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan.pdfssuser422c48
 
CMB-09 Sistem Manajemen Komunikasi.pdf
CMB-09 Sistem Manajemen Komunikasi.pdfCMB-09 Sistem Manajemen Komunikasi.pdf
CMB-09 Sistem Manajemen Komunikasi.pdfssuser422c48
 
CMB-04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup.pdf
CMB-04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup.pdfCMB-04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup.pdf
CMB-04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup.pdfssuser422c48
 
CMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdf
CMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdfCMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdf
CMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdfssuser422c48
 
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdfCMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdfssuser422c48
 
2007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk32007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk3ahmad fuadi
 
[Fp] perencanaan proyek -
[Fp]   perencanaan proyek -[Fp]   perencanaan proyek -
[Fp] perencanaan proyek -Kania Amalia
 
SKKNI 2022-060 Ahli Keselamatan Konstruksi.pdf
SKKNI 2022-060 Ahli Keselamatan Konstruksi.pdfSKKNI 2022-060 Ahli Keselamatan Konstruksi.pdf
SKKNI 2022-060 Ahli Keselamatan Konstruksi.pdfekosm112
 
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docxb7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docxariesnad
 
pengembangan perangkat lunak
pengembangan perangkat lunakpengembangan perangkat lunak
pengembangan perangkat lunakSolehSoyaista
 
Pengembangan Perangkat Lunak
Pengembangan Perangkat LunakPengembangan Perangkat Lunak
Pengembangan Perangkat Lunaksoleh saputra
 
MANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSES
MANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSESMANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSES
MANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSESDEDE IRYAWAN
 
Silabus Training _"Contractor Safety Management System (CSMS)".
Silabus Training _"Contractor Safety Management System (CSMS)".Silabus Training _"Contractor Safety Management System (CSMS)".
Silabus Training _"Contractor Safety Management System (CSMS)".Kanaidi ken
 
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 2), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptx
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 2), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptxTIN103_PTI Intro. to IE, (Session 2), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptx
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 2), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptxashaby
 
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptxFile_Soal_17_158_29_1666928742.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptxFahrizalTriPrasetyo
 
17. Buku Materi -Menerapkan Prinsip-prinsip Keamanan_D.35EBT13.002.1.docx
17. Buku Materi -Menerapkan Prinsip-prinsip Keamanan_D.35EBT13.002.1.docx17. Buku Materi -Menerapkan Prinsip-prinsip Keamanan_D.35EBT13.002.1.docx
17. Buku Materi -Menerapkan Prinsip-prinsip Keamanan_D.35EBT13.002.1.docxAliceKuhurima1
 

Similar to SMK3 PROYEK (20)

CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan.pdf
CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan.pdfCMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan.pdf
CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan.pdf
 
CMB-09 Sistem Manajemen Komunikasi.pdf
CMB-09 Sistem Manajemen Komunikasi.pdfCMB-09 Sistem Manajemen Komunikasi.pdf
CMB-09 Sistem Manajemen Komunikasi.pdf
 
CMB-04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup.pdf
CMB-04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup.pdfCMB-04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup.pdf
CMB-04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup.pdf
 
CMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdf
CMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdfCMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdf
CMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdf
 
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdfCMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
 
2007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk32007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk3
 
1. log.0001.002.01 k3
1. log.0001.002.01 k31. log.0001.002.01 k3
1. log.0001.002.01 k3
 
[Fp] perencanaan proyek -
[Fp]   perencanaan proyek -[Fp]   perencanaan proyek -
[Fp] perencanaan proyek -
 
Program pelatihan ak3 umun
Program pelatihan ak3 umunProgram pelatihan ak3 umun
Program pelatihan ak3 umun
 
SKKNI 2022-060 Ahli Keselamatan Konstruksi.pdf
SKKNI 2022-060 Ahli Keselamatan Konstruksi.pdfSKKNI 2022-060 Ahli Keselamatan Konstruksi.pdf
SKKNI 2022-060 Ahli Keselamatan Konstruksi.pdf
 
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docxb7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
 
pengembangan perangkat lunak
pengembangan perangkat lunakpengembangan perangkat lunak
pengembangan perangkat lunak
 
Pengembangan Perangkat Lunak
Pengembangan Perangkat LunakPengembangan Perangkat Lunak
Pengembangan Perangkat Lunak
 
MANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSES
MANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSESMANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSES
MANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSES
 
Silabus Training _"Contractor Safety Management System (CSMS)".
Silabus Training _"Contractor Safety Management System (CSMS)".Silabus Training _"Contractor Safety Management System (CSMS)".
Silabus Training _"Contractor Safety Management System (CSMS)".
 
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 2), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptx
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 2), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptxTIN103_PTI Intro. to IE, (Session 2), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptx
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 2), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptx
 
1402 2616-1-sm
1402 2616-1-sm1402 2616-1-sm
1402 2616-1-sm
 
Eas
EasEas
Eas
 
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptxFile_Soal_17_158_29_1666928742.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptx
 
17. Buku Materi -Menerapkan Prinsip-prinsip Keamanan_D.35EBT13.002.1.docx
17. Buku Materi -Menerapkan Prinsip-prinsip Keamanan_D.35EBT13.002.1.docx17. Buku Materi -Menerapkan Prinsip-prinsip Keamanan_D.35EBT13.002.1.docx
17. Buku Materi -Menerapkan Prinsip-prinsip Keamanan_D.35EBT13.002.1.docx
 

SMK3 PROYEK

  • 1. CM-01 = Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Proyek (Project Safety & Health Management) Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi Kode : INA.56303.13.09.12.07– Judul : Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Proyek (Project Safety & Health Management) PELATIHAN AHLI MANAJEMEN KONSTRUKSI (AHLI MUDA) (CONSTRUCTION MANAGEMENT) 2007 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
  • 2. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) i KATA PENGANTAR Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan 111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3. Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era globalisasi. Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain : - UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi - UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (pasal 10 ayat 2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja - UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). - PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK (Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.
  • 3. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ii Jakarta, November 2007 Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE NIP. 110 016 435 Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya. Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.
  • 4. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iii PRAKATA Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli/terampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan teknologi. Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan. Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas: standar SDM, standar mutu, metode kerja dan lain-lain. Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti pekerjaan konstruksi baik itu pekerjaan jalan dan jembatan, pekerjaan hidro mekanik, pekerjaan sumber daya air maupun untuk pekerjaan di bidang bangunan gedung. Kegiatan inventarisasi dan analisis jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung Bidang Cipta Karya. Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ini khusus System Manajemen Konstruksi yang ada di Proyek dan terdiri dari 3 (tiga) modul kompetensi umum 7 (tujuh) modul kompetensi inti dan 2 (modul) kompetensi khusus, yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings). Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini. Jakarta, November 2007 Tim Penyusun
  • 5. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iv DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR................................................................................ i PRAKATA ............................................................................................... iii DAFTAR ISI............................................................................................. iv DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vi DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... vi SPESIFIKASI PELATIHAN ...................................................................... vii PANDUAN PEMBELAJARAN ................................................................. viii BAB I : PENDAHULUAN........................................................................ I-1 1.1. Umum .................................................................................... I-1 1.2. Ringkasan Modul..................................................................... I-2 1.3. Batasan Dan Rentang Variabel ............................................... I-5 1.4. Panduan Penilaian .................................................................. I-5 1.4.1. Kualifikasi penilaian ...................................................... I-5 1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi.................................... I-6 1.4.3. Konteks penilaian.......................................................... I-7 1.4.4. Aspek penting penilaian ................................................ I-7 1.5. Sumber Daya Pembelajaran .................................................... I-7 BAB II : PERENCANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PROYEK (K3) ........................................................................... II-1 2.1. Umum ..................................................................................... II-1 2.1.1. Sistim manajemen K3 ................................................... II-3 2.1.2. Persyaratan perencanaan K3 ........................................ II-6 2.2. Identifikasi Dan Kontribusi Dalam Pembuatan Rencana K-3 ......... II-7 2.2.1. Undang-undang dan peraturan ...................................... II-7 2.2.2. Persyaratan kontrak...................................................... II-8 2.2.3. Kebijakan dan program keselamatan dan kesehatan kerja ............................................................................. II-8 2.2.4. Lokasi proyek ............................................................... II-10 2.2.5. Komitmen manajemen................................................... II-11
  • 6. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) v 2.2.6. Analisis bahaya............................................................. II-12 2.2.7. Seleksi sub kontraktor................................................... II-13 2.2.8. Insentif ......................................................................... II-14 2.3. Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Proyek (Safety Plan).. II-14 2.3.1 Kewenangan................................................................. II-15 2.3.2 Anggaran biaya............................................................. II-16 RANGKUMAN LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI BAB III: PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PROYEK (K3) ....................................... III-1 3.1. Umum ..................................................................................... III-1 3.2. Pelaksanaan dan Perbaikan/ Penyempurnaan K3 ....................... III-2 3.2.1. Rencana Keselamatan dan kesehatan proyek................ III-2 3.2.2. Persyaratan kontrak...................................................... III-2 3.2.3. Cara dan teknik dalam pelaksanaan rencana keselamatan dan kesehatan kerja.................................. III-2 3.2.4. Keluaran / out put dari pelaksanaan rencana keselamatan dan kesehatan kerja.................................. III-14 RANGKUMAN LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI BAB IV: HASIL PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) .................................................................................. IV-1 4.1. Umum ............................................................................................. IV-1 4.1.1. Pencatatan & pelaporan K3................................................. IV-2 4.1.1.1. Administrasi internal............................................. IV-2 4.1.1.2. Administrasi eksternal.......................................... IV-3 4.2. Hasil Pelaksanaan dan Perbaikan/Penyempurnaan K3.................... IV-6 4.3. Pencatatan dan Pelaporan selama pelaksanaan K3......................... IV-6 4.3.1. Masukan untuk pelaporan hasil K3..................................... IV-7 4.3.2. Cara dan teknik untuk administrasi & pelaporan K3 .......... IV-7 4.3.3. Keluaran/out put dari administrasi & Pelaporan K3 .......... IV-8 RANGKUMAN LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
  • 7. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vi KUNCI JAWABAN DAFTAR PUSTAKA DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Bagan Elemen Kesuksesan K3 (OHSAS 18001 : 1999) ............. II-4 Gambar 2.2 Bagan Elemen Komitmen & Kebijakan...................................... II-11 Gambar 2.3 Bagan Elemen Perencanaan..................................................... II-15 Gambar 3.1 Bagan Elemen Penerapan Dan Operasional ................................... III-1 Gambar 3.2 Bagan Elemen Pemeriksaan Dan Tindakan Perbaikan.................. III-8 Gambar 3.3 Bagan Daily Safety Work Cycle ....................................................... III-9 Gambar 4.1 Bagan Elemen Tinjauan Manajemen ............................................... IV-1 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 2.1 Contoh Flow Chart Safety Plan ................................................. II-21 Lampiran 3.1 Siklus Harian K3 (Daily Safety Work Cycle) ............................... III-11 Lampiran 3.2 Siklus Mingguan K3 (Weekly Safety Work Cycle)....................... III-12 Lampiran 3.3 Siklus Bulanan K3 (Monthly Safety Work Cycle) ....................... III-12 Lampiran 4.1 Formulir Laporan Kecelakaan Tahap 1 ...................................... IV-11
  • 8. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vii SPESIFIKASI PELATIHAN A. TUJUAN UMUM  Tujuan Umum Pelatihan Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengelola pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung.  Tujuan Khusus Pelatihan Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu: 1. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management). 2. Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management) 3. Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management) 4. Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management) 5. Menerapkan Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management) 6. Menerapkan Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management) 7. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) 8. Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project Human Resources Management) 9. Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project Communication Management) 10. Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) 11. Menerapkan Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) 12. Menerapkan Sistem Manajemen Klaim Proyek (Project Claim Management) B. TUJUAN PEMBELAJARAN Kode / Judul Modul : Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management mempresentasikan unit kompetensi : “Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management)”.  Tujuan Pembelajaran
  • 9. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) viii Setelah mempelajari modul, peserta mampu menerapkan sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management).  Kriteria Penilaian Pada akhir pelatihan peserta mampu : 1. Memberikan kontribusi dalam perencanaan K-3 2. Melaksanakan dan mengendalikan K-3. 3. Berperan dalam pencapaian hasil pelaksanaan K-3 PANDUAN PEMBELAJARAN A. KUALIFIKASI PENGAJAR / INSTRUKTUR  Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of Trainer) atau sertifikat keahlian atau sejenisnya.  Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.  Konsisten mengacu SKKNI dan SLK  Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang relevan dengan metodologi yang tepat. B. PENJELASAN SINGKAT MODUL B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini : Nomor Modul Kode Judul Modul 1 CMB – 01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) 2 CMB – 02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management). 3 CMB – 03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management) 4 CMB – 04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management). 5 CMB – 05 Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management). 6 CMB – 06 Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management). 7 CMB – 07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management)
  • 10. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ix 8 CMB – 08 Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project HR Management) 9 CMB – 09 Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project Communication Management) 10 CMB – 10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) 11 CMB – 11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) 12 CMB – 12 Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) B.2 Uraian Modul  Seri / Judul : CMB-01 / Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management)  Deskripsi Modul : Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) dengan harapan dapat : memberikan kontribusi dalam perencanaan K-3, melaksanakan dan mengendalikan K-3, berperan dalam pencapaian hasil pelaksanaan K-3 C. PROSES PEMBELAJARAN KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG 1. Ceramah : Pembukaan/ Bab I, Pendahuluan  Menjelaskan tujuan instruksional umum(TIU) dan Tujuan instruksional khusus (TIK)  Menjelaskan maksud dan tujuan Penerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3.  Menjelaskan pengertian Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3. Waktu : 5 menit  Mengikuti penjelasan TIU dan TIK dengan tekun dan aktif  Mengikuti penjelasan maksud dan tujuan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3.  Mengikuti penjelasan pengertian Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD 2. Ceramah / Demonstrasi : Bab II, Perencanaan K3
  • 11. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) x KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Identifikasi dan kontribusi dalam pembuatan rencana k-3  Perencanaan keselamatan (safety plan) Waktu : 60 menit  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD 3. Ceramah : Bab III, Pelaksanaan dan pengendalian K3 Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Perbaikan penyempurnaan dan pelaksanaan K3  Pencatatan dan pelaporan Pelaksanaan K3 Waktu : 60 menit  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD 4. Ceramah : Bab IV, Hasil pelaksanaan K3 Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Kegiatan perbaikan dan penyempurnaan dan pelaksanaan K3  Pencatatan dan pelaporan hal- hal yang ditemukan selama pelaksanaan K3 Waktu : 60 menit  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT
  • 12. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. UMUM Modul CMB-01: Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur- unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi tumpang tindih (overlapping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang dipresentasikan sebagai modul-modul relevan, Kebutuhan informasi yang relevan diidentifikasi dan diberikan kontribusi dalam pembuatan rencana K-3 proyek, Perencanaan keselamatan (safety plan) disusun sesuai dengan tingkat kesulitan dan hasil identifikasi terhadap bahaya yang dimungkinkan pada proyek yang bersangkutan berikut segala antisipasi yang dapat dilakukan, Kegiatan perbaikan penyempurnaan dilakukan dan dilaksanakan K-3 secara terus menerus selama proyek berlangsung, Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan secara pro-aktif, untuk hal-hal yang ditemukan selama pelaksanaan K3, Kegiatan perbaikan dan penyempurnaan dan pelaksanaan K3 dilakukan secara terus menerus selama proyek berlangsung, Pencatatan dan pelaporan hal-hal yang ditemukan selama pelaksanaan K3 dilaksanakan secara pro-aktif Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan dalam perencanaan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) KELOMPOK KOMPETENSI UMUM : NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI 1. INA.56303.13.09.01.07 Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek /SMK3 (Project Safety & Health Management) 2. INA.56303.13.09.02.07 Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project
  • 13. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 2 Environmental Management) 3. INA.56303.13.09.03.07 Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management) KELOMPOK KOMPETENSI INTI : NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi 4. INA.56303.13.09.04.07 Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management) 5. INA.56303.13.09.05.07 Menerapkan Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management) 6. INA.56303.13.09.06.07 Menerapkan Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management) 7. INA.56303.13.09.07.07 Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) 8. INA.56303.13.09.08.07 Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project Human Resources Management) 9. INA.56303.13.09.09.07 Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project Communication Management) 10. INA.56303.13.09.10.07 Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS : NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi 11. INA.56303.13.09.11.07 Menerapkan Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) 12. INA.56303.13.09.12.07 Menerapkan Sistem Manajemen Klim Proyek (project Claim Management) 1.2. RINGKASAN MODUL
  • 14. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 3 Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian sebagai berikut: a. Judul unit : Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya menggunakan kata kerja operasional) b. Deskripsi unit : Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang diungkapkan dalam judul unit. c. Elemen kompetensi : Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen pendukung unit kompetensi. d. Kriteria unjuk kerja : Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian) Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai berikut: 1. KODE UNIT : INA.56303.13.09.01.07 2. JUDUL UNIT : Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) 3. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk mampu menerapkan
  • 15. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 4 Keahlian dalam SMK3 proyek (Project Safety & Health Management) ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Memberikan kontribusi dalam perencanaan K-3 1.1 Kebutuhan informasi yang relevan diidentifikasi dan diberikan kontribusi dalam pembuatan rencana K-3 1.2 Perencanaan keselamatan (safety plan) disusun sesuai dengan tingkat kesulitan dan hasil identifikasi terhadap bahaya yang dimungkinkan pada proyek yang bersangkutan berikut segala antisipasi yang dapat dilakukan. 2. Melaksanakan dan mengendalikan K-3 2.1 Atribut/rambu rambu, pemeriksaan pekerjaan, peralatan, dan pembinaan tenaga kerja dilakukan secara berkala. 2.2 Rapat dan patroli K3 dilaksanakan secara berkala dalam rangka penjaminan pelaksanaan K3 2.3 Kegiatan perbaikan/penyempurnaan dilakukan dan dilaksanakan secara terus menerus selama proyek berlangsung 3. Berperan dalam pencapaian hasil pelaksanaan K-3 3.1 Pencatatan dan pelaporan hal hal yang ditemukan selama pelaksanaa K3, dilakukan secara terus menerus selama proyek berlangsung 3.2 Masalah dan kejadian dalam pengelolaan K3 dilaporkan ke otoritas proyek yang lebih tinggi dan yang berkepentingan untuk kepentingan penyelesaian dan penerapan dalam proyek yang akan datang.
  • 16. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 5 Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK) Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur. 1.3. BATASAN / RENTANG VARIABEL Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah : 1. Kompetensi ini diterapkan dalam kaitannya dengan pelaksanaan konstruksi berbasis SMK3. 2. Peraturan perundang undangan terkait SMK3 tersedia secara lengkap. 3. Ketentuan dan peraturan daerah setempat yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dapat dikumpulkan. 4. Dokumen tertulis tentang metode kerja pelaksanaan konstruksi tersedia secara lengkap. 1.4. PANDUAN PENILAIAN Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk kerja yang meliputi : - Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertetu. - Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan. - Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian. 1.4.1. Kualifikasi Penilaian a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi sebagai assesor (penilai) antara lain :  Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji Kompetensi)
  • 17. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 6  Melaksankan penilaian dan  Mereview Penilaian. b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit yang akan didemonstrasi dan bila ada syarat-syarat industri perusahaannya lainnya muncul a disyaratkan untuk :  Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang dinilai.  Memperaktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang diperukan dalam proses penilaian. c. Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut termasuk :  Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang ada sekarang.  Suatu panel penilai yang didalamnya termasuk paling sedikit satu orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan.  Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang kompeten menurut standar penilai. Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flow chart pada proses tersebut Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi. Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI adalah sebagai berikut : 1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi terdiri dari :
  • 18. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 7 1. Perjanjian kerja yang tertuang dalam dokumen kontrak beserta lampirannya. 2. Metode kerja pelaksanaan konstruksi. 3. Prosedur kerja penerapan SMK3. 1.4.3. Konteks Penilaian 1. Penilaian harus mencakup/melakukan peragaan/ memperagakan dan mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya. 2. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang menyangkut pengetahuan teori 3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK) 1.4.4. Aspek Penting Penilaian 1. Ketelitian dan kecermatan dalam memahami apa yang tersurat dan tersirat didalam dokumen kontrak khususnya yang menyangkut penerapan SMK3. 2. Kecermatan dan ketelitian dalam memahami metode kerja pelaksanaan konstruksi dalam penerapan SMK3. 1.5. SUMBER DAYA PEMBELAJARAN Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu : a. Sumber daya pembelajaran teori : - OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top. - Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya. - Materi pembelajaran. - Fasilitator. b. Sumber daya pembelajaran praktek : - PC/ Lap top bagi yang familiar dengan komputer atau kalkulator bagi yang tidak familiar dengan computer. - Alat tulis, kertas dan lain-lain yang diperlukan untuk membantu peserta pelatihan dalam menghitung dan merencanakan manajemen konstruksi bangunan gedung. c. Sumber daya manusia/kualifikasi Pengajar/Instruktur : seperti yang dijelaskan pada Panduan Pembelajaran halaman viii.
  • 19. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 8 - Kualifikasi Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of Trainer) atau sertifikat keahlian atau sejenisnya. - Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.
  • 20. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB II Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 1 BAB II PERENCANAAN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA PROYEK (K3) 2.1. UMUM Dalam pelaksanaan proses pekerjaan konstruksi dituntut penggunaan tenaga kerja yang sangat dominan. Pada kenyataannya, tingkat pendidikan pekerja dalam sektor konstruksi relatif rendah bila dibandingkan sektor lain, misalnya sektor manufaktur. Keadaan ini terjadi di Indonesia pada khususnya, maupun di negara- negara lain pada umumnya. Tenaga kerja ini perlu untuk dilindungi, bukan hanya karena peraturan yang mengharuskan, akan tetapi karena tenaga kerja adalah modal usaha yang perlu dijaga dan dibina agar dapat memberi manfaat dan keuntungan perusahaan. Setiap pelaksanaan tugas yang menuntut hasilnya (produknya) sesuai standar kinerja tentunya memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM yang berkualitas dan dinamis. Karena SDM adalah salah satu unsur sumber daya mempunyai arti tersendiri, yaitu SDM itu hidup ada akal pikiran dan kemauan. Sedangkan sumber daya lainnya uang, material, peralatan/mesin adalah barang mati dan akan ada artinya serta berfungsi sebagaimana mestinya apabila ada campur tangan manusia. Penggunaan tenaga kerja dalam jumlah besar dengan tingkat pendidikan relatif rendah telah membuktikan.bahwa sektor ini mempunyai andil yang cukup dominan dalam hal timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Kecelakaan dan penyakit akibat tersebut pada umumnya disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya tingkat pehgetahuan pekerja yang kurang, kebiasaan buruk yang melekat pada diri pekerja, kurang disiplin, kondisi tempat kerja yang kurang terawat dengan baik. Hal ini bisa dicegah, dikendalikan, diminimalisir dan ditindaklanjuti dengan baik bila perusahaan menggunakan suatu sistim tertentu, berupa sistim manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja meliputi proses yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa proyek konstruksi dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian
  • 21. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB II Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 2 agar supaya terhindar dari kecelakaan yang akan mengakibatkan orang cidera atau meninggal dunia. Hal ini akan berdampak pada kehilangan sumberdaya dan secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi biaya industri. Pada dasarnya Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai bagian dari Manajemen Risiko, akan tetapi dilihat dari fungsinya yang khusus (traditionally unique) menjadi penting untuk setiap proyek konstruksi. Melaksanakan keselamatan kerja dengan baik pada proyek konstruksi bisa mengurangi atau menghindari kecelakaan dan cidera pada personel, meningkatkan kinerja secara efektif dan mengurangi total biaya proyek. Ada dua aspek penting yang perlu dicapai dalam program K3, yaitu aspek kemanusiaan dan aspek ekonomi, kedua aspek tersebut tidak dapat dipisahkan dan merupakan saling terkait. Di Indonesia aspek ini masih terpisah tergantung pada sudut pandang masing- masing pihak; Depnaker dan Organisasi pekerja hanya memperhatikan aspek kemanusiaan saja, sedangkan pengusaha hanya memperhatikan faktor ekonomi semata. Kedua-duanya dapat dicegah dengan satu tindakan yaitu Program Rekayasa Keselamatan & Kesehatan Kerja. Aspek kemanusiaan • Tidak ada satu pihakpun yang terlibat dalam proyek konstruksi menginginkan atau melihat pekerjanya celaka (meninggal atau terluka) • Pertanyaannya apakah keinginan untuk tidak terjadinya kecelakaan kerja telah dijamin oleh suatu sistim keamanan yang baik? • Faktor ini sangat ditonjolkan oleh pemerintah dan organisasi pekerja, sehingga kriteria accident adalah bila terjadi kecelakaan yang mengakibatkan meninggalnya manusia atau cacat permanen • Penghargaan Zero Accident banyak diartikan tidak ada korban manusia • Faktor ini memang penting karena jiwa manusia tidak dapat dhitung secara ekonomi, tetapi dengan menonjolkan faktor ini dan mengabaikan faktor ekonomi adalah kurang bijaksana.
  • 22. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB II Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 3 Aspek ekonomi  Biaya kecelakaan konstruksi (construction accident cost) telah dihitung dengan bermacam-macam cara. Pada tahun 1980 telah dicatat dari berbagai sumber kecelakaan dalam industri konstruksi mencapai 6,5% dari nilai kontrak atau  US$ 50 M per tahun, Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap dolar yang digunakan untuk maksud program keselamatan kerja akan menghasilkan penurunan kerugian hingga 4 – 8 US$ akibat kecelakaan kerja.  Dalam dekade sekarang tidak terlihat penurunan yang berarti, di Indonesia dan beberapa negara berkembang angka-angka ini tidak dapat secara pasti, sehingga kurang mendorong dibudayakannya Rekayasa K3, hal ini disebabkan: – Tidak teraturnya pencatatan terjadinya suatu kecelakaan/accident – Terlalu tingginya angka keamanan yang digunakan sehingga tidak effisien.  Dari faktor ekonomi memaksa owner maupun kontraktor untuk melakukan pendekatan yang pragmatis terhadap keamanan konstruksi  Keuntungan ekonomi yang dapat diperoleh biasanya akan membuat lebih mudah untuk menawarkan program rekayasa keselamatan & kesehatan kerja /safety & health engineering kepada pengusaha  Kalau seseorang mempertimbangkan biaya kecelakaan/accident baik yang langsung maupun tidak langsung maka program K-3 yang effektif akan mudah dilaksanakan di pabrik maupun di industri konstruksi. 2.1.1 Sistim manajemen K3 1) Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Permenaker No. 5/1996 adalah sistim manajemen K3 yang dirumuskan oleh Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia, yang merupakan penjabaran dari UU No.: 1 tahun 1970 dan dituangkan kedalam suatu Peraturan Menteri. Sistim ini terdiri dari 12 elemen yang terurai kedalam 166 kriteria. 2). Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja versi OHSAS 18001:1999 (Occupational Health and Safety Assessment Series 18001:1999) Berikut Guidelines for the implementation of OHSAS 18001:1999 (OHSAS 18002:2000) adalah sistim manajemen K3 yang dirumuskan oleh 13 organisasi internasional dengan menggunakan 10 standar K3 di
  • 23. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB II Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 4 beberapa negara. Sistim ini terdiri dari 4 klausul besar yang terurai kedalam 9 sub klausul. 3). Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja versi COHSMS (Construction Industry Occupational Health and Safety Management Systems) adalah sistim manajemen K3 yang dirumuskan oleh “Japan Construction Safety and Health Association" (JCSHA), 4). Pada dasarnya secara umum ketiga sistim dari SMK3 yang dimaksud diatas mengandung 5 prinsip dasar (elemen utama) yang dapat dilihat pada gambar 2.1 sebagai berikut : a. Kebijakan K3 (Safety and health policy) b. Perencanaan (Planning) c. Penerapan dan operasional (Implementation and operation) d. Pemeriksaan dan tindakan perbaikan (Checking and corrective action) e. Tinjauan Manjemen (Management review) f. Perubahan perbaikan Berkelanjutan (Continual improvement) Gambar 2.1: Bagan Elemen Kesuksesan K3 (OHSAS 18001:1999) Untuk memudahkan dan menyamakan pengertian, secara umum sebagaimana diamanatkan Undang - undang No.: 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Dalam pasal 87 ayat 2 yang menyebutkan setiap Pemeriksaandaan Tindakan( Checking and Corrective action) Kebijakan (Policy) Perencanaan ( Planninga ) Penerapandan Operasional (Implementation and Operation) TinjauanManajemen (Management Review) Perbaikanberkelanjutan (Continual improvement) Pemeriksaandan Tindakan( Checking and Corrective action) Kebijakan (Policy) Perencanaan ( Planninga ) Penerapan dan Operasional (Implementation and Operation) Tinjauan Manajemen (Management Review) Perbaikanberkelanjutan (Continual improvement)
  • 24. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB II Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 5 perusahaan wajib menjalankan SMK3. yang dimaksudkan disini tentunya adalah SMK3 sesuai dengan Permennaker No.: 5/MEN/1996 tentang Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. (SMK3). Berkaitan dengan yang tersebut terakhir ini maka penjelasan detail kesetiap elemen SMK3 berikut ini, diberikan dengan tetap mengacu pada SMK3 yang dimaksudkan oleh Undang -undang. Lima (5) Prinsip dasar pelaksanaan SMK3 sesuai Permennaker No.:5/MEN/1996 tentang pedoman penerapan Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Terdiri dari : a. Penetapan Komitmen dan Kebijakan K3 b. Perencanaan (Pemenuhan Kebijakan, Tujuan dan Sasaran Penerapan K3) c. Penerapan Rencana K3 secara Efektif dengan Mengembangkan Kemampuan dan Mekanisme Pendukung yang Diperlukan untuk Mencapai Kebijakan, Tujuan dan Sasaran K3 d. Pengukuran, Pemantauan, dan Pengevaluasian Kinerja K3 e. Peninjauan Secara Teratur dan Peningkatan Penerapan SMK3 secara berkesinambungan Sedangkan Pedoman Teknis Pelaksanaan Audit Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, diberikan dalam 12 elemen audit yang sebagai berikut: a. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen b. Pendokumentasian Strategi c. Peninjauan Ulang Perancangan (Desain) dan Kontrak d. Pengendalian Dokumen e. Pembelian f. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3 g. Standar Pemantauan. h. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan i. Pengelolaan Material dan Perpindahannya j. Pengumpulan dan Penggunaan Data k. Audit internal SMK3 l. Tinjauan Manajemen.
  • 25. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB II Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 6 2.1.2. Persyaratan perencanaan K3 Dalam perencanaan K3 haruslah memenuhi terhadap Kebijakan yang ditetapkan, yang memuat Tujuan, Sasaran dan Indikator kinerja, Penerapan K3 dengan mempertimbangkan penelaahan awal sebagai bagian dalam meng-identifikasi potensi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian risiko atas permasalahan K3 yang ada dalam perusahaan atau di proyek atau tempat kegiatan Kerja konstruksi berlangsung. Dalam mengidentifikasi potensi bahaya yang ada serta tantangan yang dihadapi akan sangat mempengaruhi dalam menentukan kondisi perencanaan K3 perusahaan/proyek. Untuk hal tersebut haruslah ditentukan oleh Isu Pokok dalam Perusahaan/proyek dalam identifikasi bahaya : - Frekewensi dan tingkat keparahan Kecelakaan Kerja - Kecelakaan Lalu Lintas - Kebakaran dan Peledakan - Keselamatan Produk (Product Safety) - Keselamatan Kontraktor - Emisi dan Pencemaran Udara - Limbah Industri 1). Tujuan dan Sasaran Ditetapkan target atau tujuan serta sasaran yang akan dicapai dalam SMK3. Disesuaikan dengan kemampuan perusahaan dan tingkat risiko yang ada. 2). Sasaran Penerapan SMK3, meliputi :  Sumber Daya Manusia.  Sistim dan Prosedur.  Sarana dan Fasilitas.  Pencapaian prespektif di Lingkungan internal dan ektenal.  Pemberdayaan, pertumbuhan dalam penerapan K3. 3). Indikator Kinerja Dalam menetapkan tujuan dan sasaran kebijakan Keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan harus menggunakan indikator kinerja yang dapat diukur sebagai dasar penilaian kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang sekaligus merupakan informasi mengenai
  • 26. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB II Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 7 keberhasilan pencapaian Sistim Manejemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 2.2. INDENTIFIKASI DAN KONTRIBUSI DALAM PEMBUATAN RENCANA K3 2.2.1. Undang - undang dan peraturan. Banyak Instansi Pemerintahan baik pusat maupun daerah memiliki undang undang dan peraturan yang terkait dengan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) selama pelaksanaan konstruksi, disini diperlukan persyaratan yang harus dipatuhi dan dipilih yang sesuai dengan jenis/karakteristik proyek itu sendiri sebagai masukan didalam perencanaan K3, diantaranya : 1) Undang-Undang No.: 1 thn 1970 tentang Keselamatan Kerja 2) Undang-Undang No.: 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 3) PERMENAKER No.: Per.01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan 4) PERMENAKER No.: Per.05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut 5) Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No.: Kep.174/MEN/1986, No.: 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan Kerja Pada Tempat Kegiatan Konstruksi 6) PERMENAKER No.: Per.05/MEN/1996 tentang Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 7) OHSAS 18001:1999, Occupational Health And Safety Assessment Series 8) OHSAS 18002:2000, Guideline for the implementation of OHSAS 18001:1999 9) COHSMS, Construction Industry Occupational Health and Safety Management Systems 10) ILO, Guideline on Occupational Safety and Health Management Sistim, 2001 11) Guidelines for the Development and Application of Health, Safety and Enviromental Management System.
  • 27. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB II Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 8 Peraturan dan perundang-undangan dan persyaratan lainnya. Organisasi harus menyusun dan memelihara prosedur tentang identifikasi peraturan perundangan dan persyaratan-persyaratan lainnya yang diperlukan dalam kegiatan organisasi. Organisasi tersebut harus memelihara ketersediaan dokumen-dokumen ini, mensosialisasikan kepada karyawan maupun kepada pihak luar terkait. Organisasi harus memastikan dapat mengendalikan tinjauan peraturan dan perundang-undangan standar/acuan terkini sebagai akibat perubahan kebijakan pemerlntah, perubahan keadaan/peralatan/teknologi yang terjadi diluar organisasi 2.2.2. Persyaratan kontrak Pemilik proyek/owner mungkin juga secara khusus mensyaratkan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai cakupan dari proyek konstruksi. 2.2.3. Kebijakan & program Keselamatan & Kesehatan Kerja Dasar Pelaksanaan K3 adalah komitmen yang merupakan janji pimpinan puncak suatu organisasi (perusahaan), hal ini dapat diketahui lebih jelas dalam pedoman penerapan sistim Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan PERMENAKER No.: Per.05/MEN/1996, dimana pengurus organisasi harus menunjukkan komitmennya terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dengan dasar komitmen inilah kebijakan dapat ditetapkan sebagai berikut: 1) Komitmen yang dijabarkan dalam bentuk kebijakan tertulis (Safety Policy) yang memuat sikap, komitmen dan dukungan serta arah kebijakan penerapan K3 dalam perusahaan 2) Kebijakan ini memuat seluruh arahan dari target visi, misi, dan tujuan organisasi dalam penerapan sistim manjemen K3 3) Kebijakan dijabarkan pada tingkat pelaksana dalam bentuk peran aktif dan implementasi program K3 dalam perusahaan 4) Kebijakan ini dibuat dalam suatu proses yang melibatkan seluruh unsur/ komponen yang ada dalam suatu organisasi, 5) Kebijakan K3 ditanda tangani oleh manajemen puncak
  • 28. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB II Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 9 Pembuatan program K3 Program yang dimaksudkan disini adalah, program umum didalamnya memuat strategi pencapaian penerapan SMK3, secara detail program dapat di aplikasikan dalam bentuk prosedur dan petunjuk kerja, semua ini ditujukan untuk memudahkan dalam menerapkan dan mengembangkan sistim dan prosedur K3 untuk setiap kegiatan operasi sebagai pedoman keselamatan kerja, bekerja secara aman dan yang akan berpengaruh meningkatnya produktifitas kerja, penyusunan elemen K3 disesuaikan dengan kebutuhan masing - masing perusahaan berdasarkan hasil telaah awal dan penetapan tujuan dan objektif yang ingin dicapai. Penyusunan elemen - elemen K3 dalam program disesuaikan dengan sistim SMK3 yang hendak dijalankan, dapat menggunakan atau memilih acuan atau undang-undang/peraturan/standar yang telah dijelaskan diatas sebagai referensi. Maka sistim yang dijalankan harus memenuhi 5 prinsip elemen Dasar SMK3 dan 12 elemen K3 Operasional, diantaranya adalah : 1). Prinsip Dasar SMK3 1. Penetapan Kebijakan dan Penjaminan Komitmen K3 2. Perencanaan Pemenuhan Kebijakan, Tujuan dan Sasaran Penerapan K3 3. Penerapan Rencana K3 secara Efektif dengan Mengembangkan Kemampuan dan Mekanisme Pendukung yang Diperlukan untuk Mencapai Kebijakan, Tujuan dan Sasaran K3 4. Pengukuran, Pemantauan, dan Pengevaluasian Kinerja K3 5. Peninjauan Secara Teratur dan Peningkatan Penerapan SMK3 secara berkesinambungan 2). Elemen SMK3 1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen 2. Pendokumentasian Strategi 3. Peninjauan Ulang Perancangan (Desain) dan Kontrak 4. Pengendalian Dokumen dan Data K3 5. Pembelian 6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3 7. Pengembangan Ketrampilan dan Kemampuan
  • 29. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB II Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 10 8. Komunikasi dan Pelaporan 9. Pengelolaan Material 10. Standar Pemantauan 11. Audit internal SMK3 12. Tinjauan Manajemen Dari ke 12 elemen K3 operasionil itulah dasar penyusunan program pelaksanaan yang dimulai dari perencanaan penerapan K3 melalui identifikasi bahaya sampai dengan penerapan dan pengendalian operasi yang harus dijalankan. 3). Prosedur & Petunjuk yang harus disiapkan. Sistim dan prosedur termasuk petunjuk kerja meliputi seluruh aspek kegiatan sesuai dengan tingkatan kegiatan yang ada dilapangan, antara lain : - Prosedur Kerja Aman (Safe Working Practices). - Prosedur kebersihan dan penyelamatan Lingkungan. - Prosedur penyelamatan keadaan darurat. - Prosedur Kesehatan Kerja. - Prosedur penanggulangan Kebakaran. - Prosedur pemenuhan Sarana dan Fasifitas. - Petunjuk kerja ijin kerja ruang terbatas dan tertutup. - Prosedur Identifikasi Bahaya (Hazards identification). - Prosedur Pembinaan dan Pelatihan (Safety Training & Education). - Petunjuk Kerja Evaluasi Keselamatan Proyek (Project Safety Review). - Petujuk penggunaan Alat Keselamatan (Safety Equipment). - Prosedur pengelolaan Keselamatan Lalu Lintas Jalan (Traffic Safety). - Petunjuk Kerja Inspeksi K3 (Safety inspection). - Prosedur Penyelidikan Kecelakaan (Incident Investigation). - Prosedur Pengelolaan Limbah (Waste Management). - Petunjuk Kerja Sistim Pelaporan K3 (Safety Reporting Systems). - Prosedur Audit K3 (Safety Audit). 2.2.4. Lokasi proyek Lokasi proyek bisa memiliki suatu hubungan penting terhadap keselamatan & kesehatan kerja. Contohnya: pekerjaan didalam atau diatas air sering
  • 30. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB II Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 11 berdampak pada bertambahnya persyaratan keselamatan, yang tidak dipersyaratkan pada pekerjaan yang ada didaratan. 2.2.5. Komitmen manajemen Komitmen merupakan landasan utama konsep penerapan sistim Manajemen K3. Komitmen yang berupa kebijakan dan arahan dalam penerapan K3 di Perusahaan, Komitmen pimpinan tentunya termasuk kesediaannya menyiapkan organisasi K3, SDM K3 dan anggaran K3 yang dituangkan dalam bentuk kebijakan K3 (Safety Policy), secara umum isi dari komitmen tersebut adalah : - Landasan keberhasilan program K3 merupakan pernyataan sikap dan dukungan manajemen terhadap program K3 dalam perusahaannya. - Mengikat semua pihak terkait (stakeholder), meliputi manajemen, karyawan, pemegang saham, pelanggan dan masyarakat luas. Dalam suatu organisasi harus dibuat Penetapan Komitmen dan Kebijakan K3, atau secara umum dikenal juga dengan istilah "OH&S Policy" oleh top management, secara jelas menyatakan tujuan Komitmen dan Kebijakan K3, serta adanya komitmen terhadap perbaikan (perubahan) berkelanjutan (perbaikan berkelanjutan) dalam kinerja K3. Tinjauan Manajemen (Management Review) Gambar 2,2: Bagan Elemen Komitmen dan kebijakan Sebagai masukan pada pembuatan Komitmen dan kebijakan adalah Umpan balik, Audit dan Tinjauan Manajemen sebagai siklus dari proses kesuksesan K3 yang akan menghasilkan keluaran untuk Perencanaan seperti gambar 2.2. Beberapa hal harus diperhatikan berkaitan dengan kebijakan (policy) organisasi: Komitmen dan Kebijakan Umpan Balik (Feedback from Audit) Perencanaan (Planning) Audit (Pengukuran kinerja/ measuring performance)
  • 31. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB II Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 12 a. Sesuai dengan iklim organisasi dan tingkat risiko K3 yang dihadapi organisasi, b. Mengandung komitmen dalam hal perbaikan berkelanjutan, c. Mengandung komitmen dalam hal pemenuhan terhadap peraturan perundangan K3 yang berlaku maupun persyaratan-persyaratan lainnya, d. Didokumentasikan, diterapkan dalam aktifitas organisasi dan dipelihara, e. Dikomunikasikan kepada seluruh karyawan secara intensif sehingga seluruh karyawan peduli terhadap kewajiban-kewajibannya dalam hal K3, f. Mudah dijangkau oleh pihak-pihak lain (pihak luar organisasi), g. Dievaluasi secara berkala untuk menjamin bahwa, kebijakan organisasi ini masih relevan dan sesuai dengan aktifitas organisasi. 2.2.6. Analisis bahaya Peninjauan yang sistimatik terhadap proses proyek konstruksi untuk tujuan identifikasi semua bahaya terhadap personel yang terlibat didalam pelaksanaan konstruksi termasuk masyarakat atau pemasok barang yang keberadaanya sebentar di lapangan. Biasanya dilaksanakan oleh tenaga ahli dibidang K3 (safety engineer) kontraktor dengan bantuan struktur uraian pekerjaan (Work Breakdown Structure) dan pengawasan pelaksanaan konstruksi, dimana hal ini bagian dari Identifikasi Risiko. Organisasi bertanggung jawab menyusun dan memelihara prosedur tentang perencanaan identifikasi bahaya, penilaian risiko, pengendalian, dan dokumentasi, dalam memenuhi kebijakan K3 yang ditetapkan. 1). Identifikasi potensi sumber Bahaya dilakukan dengan mempertimbang- kan: a. Kondisi atau kejadian yang dapat menimbulkan bahaya. b. Jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin dapat terjadi. 2). Penilaian risiko dilakukan setelah identifikasi potensi sumber bahaya diketahui dan Penilaiannya didasarkan pada :
  • 32. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB II Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 13 a. Tingkat kekerapan (frekuensi) terjadinya insiden/kejadian kecelakaan kerja. b. Tingkat keparahan (konsekuensi) yang terjadi akibat insiden/ kejadian kecelakaan kerja. Penilaian risiko ini untuk memastikan dan menentukan adanya prioritas pengendalian risiko insiden, kecelakaan dan penyakit akibat kerja. 3). Tindakan Pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja dilakukan juga melalui metode :  Pendidikan, pelatihan,  Pembangunan kesadaran dan motivasi dengan pemberian penghargaan dapat berupa insentif / bonus, surat penghargaan dllnya,  Evaluasi terhadap hasil inspeksi, audit, analisa insiden dan kecelakaan,  Penegakkan hukum dan peraturan - peraturan K3,  Pengendalian teknis/rekayasa yang meliputi: eliminasi, subtitusi bahaya, isolasi, ventilasi, higene dan sanitasi. Organisasi harus mengontrol seluruh aktifitas/kegiatan terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan identifikasi risiko yang telah disusun. Hal ini bisa ditempuh dengan: a. Penerapan dan pemeliharaan prosedur yang terkait dengan kinerja, sehingga bisa melihat adanya deviasi terhadap policy dan tujuan dan sasaran K3, b. Menyusun kriteria operasi dalam prosedur, c. Penerapan dan pemeliharaan prosedur yang terkait dengan risiko material, peralatan kerja dan tenaga, kerja dan mengkomunikasikan prosedur-prosedur tersebut kepada pihak terkait lainnya, d. Penerapan dan pemeliharaan prosedur dalam perencanaan areal kerja, proses, instaliasi lainnya. 2.2.7. Seleksi sub kontraktor Ketersediaan salah satu alat dalam memilih kontraktor penting agar supaya meningkatkan peluang didalam keselamatan proyek yaitu dengan cara
  • 33. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB II Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 14 menyaring sub kontraktor dari program keselamatan & kesehatan kerja dan memilihnya yang memiliki catatan kinerja keselamatan yang baik. 2.2.8. Insentif Cara yang terbaru dan efektif dalam memberikan semangat kepada sejumlah tenaga kerja untuk mengamati praktek pekerjaan yang aman yaitu dengan menawarkan insentif untuk pekerjaan yang aman. Banyak kontraktor memperlihatkan kinerja keselamatan pada papan besar/billboard pada pintu masuk proyek ”sehingga banyak waktu kerja tanpa kehilangan kesempatan” dan secara berkala menawarkan insentif seperti baju jaket, perjamuan informal dan bahkan menguangkan untuk mempromosikan kesadaran akan keselamatan. 2.3. PERENCANAAN KESELAMATAN & KESEHATAN PROYEK (SAFETY PLAN) Pada setiap proyek selalu ditandai dengan keterlibatan sumber daya, seperti bermacam-macam material, peralatan, serta tenaga kerja yang skill maupun non skill. Sehingga sangatlah mungkin kalau terjadi kesalahan-kesalahan yang mengakibatkan gangguan keselamatan dan kesehatan kerja. Maka pada program pelaksanaan proyek yang ditangani telah diperhitungkan dan dilaksanakan tindakan kehati-hatian yaitu tindakan keselamatan dan kesehatan kerja. Rencana Keselamatan & Kesehatan Kerja adalah dokumen kunci sebagai acuan kinerja keamanan pekerjaan pada proyek yang ingin melindungi pekerjanya, personel yang ada dilapangan, seperti peraturan umum yang memberikan petunjuk bagaimana mengurangi kecelakaan dan memberikan perlindungan terhadap aset/properti. Perencanaan K3 meliputi : a. Identifikasi bahaya (hazard identification), penilaian dan pengendalian risiko (risk assessment and risk control) yang dapat diukur, b. Pemenuhan terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lainnya, c. Penentuan tujuan dan sasaran, d. Program kerja secara umum dan program kerja secara khusus. e. Indikator kinerja sebagai dasar penilaian kinerja K3.
  • 34. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB II Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 15 Perencanaan (Planning) Umpan balik& pengukuran kinerja (feedback from measuring performance) Kebijakan (Policy) Audit Penerapan dan operasionil (Implementation and operation) Gambar 2.3: Bagan Elemen Perencanaan Sebagai masukan dari Perencanaan adalah Kebijakan K3 kemudian Umpan balik & Pengukuran Kinerja dan Audit sebagai siklus proses kesuksesan K3 yang akan menghasilkan keluaran untuk Penerapan dan Operasional dari K3 seperti digambarkan pada gambar 2.3. 2.3.1. Kewenangan 1). organisasi Organisasi harus menentukan aturan main, kewenangan dan otoritas personil-personil yang mengatur, menjalankan dan memantau aktifitas- aktifitas yang berkaitan dengan risiko K3 dalam kaitan dengan aktifitas, fasilitas dan proses dalam organisasi secara keseluruhan. Dokumen- dokumen tersebut harus ditetapkan, didokumentasikan dan dikomunikasikan. Penanggung jawab tertinggi dalam K3 adalah top management. Bila organisasi berupa perusahaan berskala besar, mempunyai anak-anak perusahaan maka yang dimaksud top management harus didefinisikan dengan jelas. Manajemen organisasi harus menyediakan sumber daya utama, termasuk didalamnya sumber daya manusia, spesialis-spesialis, teknologi maupun keuangan dalam rangka pelaksanaan, kontrol dan perbaikan manajemen K3.
  • 35. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB II Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 16 Organisasi mampu mengembangkan Organisasi K3 yang handal dan berkualitas dalam hal Implementasi:  Pengembangan Job Description K3.  Penerapan Job Safety Analysis. 2). Peran tenaga ahli Untuk mengembangkan, menerapkan dan memelihara cara kerja, prosedur, sistim, pengamanan dan standar dalam menghilangkan, mengendalikan dan mengurangi bahaya kecelakaan kerja terhadap manusia, prasarana, lingkungan, dan SDM K3. Maka penanggung jawab K3 dalam manajemen organisasi harus mempunyai aturan main, tanggung jawab dan wewenang dalam rangka : a. Menjamin bahwa persyaratan-persyaratan dalam system manajemen K3 dibangun, diterapkan dan dipelihara sesuai dengan spesifikasi dalam OHSAS b. Menjamin bahwa laporan performance sistim manajemen K3 disampaikan kepada top management dalam rangka evaluasi dan sebagai dasar perbaikan sistim manajemen K3. Pada dasarnya Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) adalah tanggung jawab setiap pekerja yang ada dilapangan proyek konstruksi, namun secara matrik kewenangan harus diberikan kepada seseorang yang memiliki pengalaman dan bisa bertindak sebagai Project Safety Officer. Kewenangan yang diberikan secara perseorangan contohnya Dia dapat memberhentikan pekerjaan jika menurutnya pekerjaan tersebut dilaksanakan tidak aman dan tidak memenuhi Safety & Health Plan (Rencana Keselamatan & Kesehatan Kerja). 2.3.2. Anggaran biaya Perkiraan biaya yang ada pada rencana keselamatan dan kesehatan kerja harus sudah masuk kedalam formasi anggaran proyek yang terdiri dari : a. Biaya persiapan dan opersional pelaksanaan K3  Biaya Pendaftaran dan administrasi  Depnaker  Pemda
  • 36. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB II Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 17  Peralatan tertentu (ke Depnaker)  Jalan dan jembatan tertentu (ke Dep PU)  Biaya pelatihan  Biaya Promosi  Bendera  Spanduk  Billboard  Poster  Biaya operasional K3 Gaji personil tertentu (Safety Construction Engineer dan lain-lain) Sarana Bantu K3 (APD/Alat Pelindung Diri)  Biaya pengobatan dan kompensasi yang dicadangkan untuk keperluan tak terduga  Biaya asuransi jamsostek/astek
  • 37. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB II Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 18 RANGKUMAN Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja meliputi proses yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa proyek konstruksi dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian agar supaya terhindar dari kecelakaan yang akan mengakibatkan orang cidera atau meninggal dunia yang akan berdampak pada kehilangan sumberdaya dan secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi biaya industri. Ada dua aspek penting yang perlu dicapai dalam program K3, yaitu aspek kemanusiaan dan aspek ekonomi, kedua aspek tersebut tidak dapat dipisahkan dan merupakan saling terkait. SMK3 mengandung 5 prinsip dasar (elemen utama) yaitu : 1. Kebijakan K3 (Safety and health policy) 2. Perencanaan (Planning) 3. Penerapan dan operasional (Implementation and operation) 4. Pemeriksaan dan tindakan perbaikan (Checking and corrective action) 5. Tinjauan Manjemen (Management review) 6. Perubahan perbaikan Berkelanjutan (Continual improvement) Beberapa hal harus diperhatikan berkaitan dengan kebijakan (policy) organisasi: 1. Sesuai dengan iklim organisasi dan tingkat risiko K3 yang dihadapi organisasi, 2. Mengandung komitmen dalam hal perbaikan berkelanjutan, 3. Mengandung komitmen dalam hal pemenuhan terhadap peraturan perundangan K3 yang berlaku maupun persyaratan-persyaratan lainnya, 4. Didokumentasikan, diterapkan dalam aktifitas organisasi dan dipelihara, 5. Dikomunikasikan kepada seluruh karyawan secara intensif sehingga seluruh karyawan peduli terhadap kewajiban-kewajibannya dalam hal K3, 6. Mudah dijangkau oleh pihak-pihak lain (pihak luar organisasi), 7. Dievaluasi secara berkala untuk menjamin bahwa, kebijakan organisasi ini masih relevan dan sesuai dengan aktifitas organisasi. Kemudian dilakukan Identifikasi bahaya dengan bantuan WBS (Work Breakdown Structure) dengan mempertimbangkan : 1. Identifikasi potensi sumber Bahaya dilakukan dengan mempertimbang-kan: a. Kondisi atau kejadian yang dapat menimbulkan bahaya b. Jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin dapat terjadi 2. Penilaian risiko dilakukan setelah identifikasi potensi sumber bahaya diketahui dan Penilaiannya didasarkan pada :
  • 38. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB II Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 19 a. Tingkat kekerapan (frekuensi) terjadinya insiden/kejadian kecelakaan kerja. b. Tingkat keparahan (konsekuensi) yang terjadi akibat insiden/ kejadian kecelakaan kerja. Penilaian risiko ini untuk memastikan dan menentukan adanya prioritas pengendalian risiko insiden, kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Menetapkan kewenangan organisasi antara lain : a. Organisasi harus menentukan aturan main, kewenangan dan otoritas personil-personil yang mengelola b. Manajemen organisasi harus menyediakan sumber daya utama, termasuk didalamnya sumber daya manusia, spesialis-spesialis, teknologi maupun keuangan. c. Organisasi mampu mengembangkan Organisasi K3 Menetapkan Peran Tenaga Ahli seperti : a. Menjamin bahwa persyaratan-persyaratan dalam system manajemen K3 dibangun, diterapkan dan dipelihara sesuai dengan spesifikasi dalam OHSAS b. Menjamin bahwa laporan performance sistim manajemen K3 disampaikan kepada top management dalam rangka evaluasi dan sebagai dasar perbaikan sistim manajemen K3. c. Pada dasarnya Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) adalah tanggung jawab setiap pekerja yang ada dilapangan proyek konstruksi, namun secara matrik kewenangan harus diberikan kepada seseorang yang memiliki pengalaman dan bisa bertindak sebagai Project Safety Officer. Menetapkan Anggaran Biaya : Formasi anggaran proyek yang terdiri dari : a. Biaya persiapan dan opersional pelaksanaan K3 b. Biaya pengobatan dan kompensasi yang dicadangkan untuk keperluan tak terduga c. Biaya asuransi jamsostek/astek Rencana Keselamatan & Kesehatan Kerja adalah dokumen kunci sebagai acuan kinerja keamanan pekerjaan pada proyek yang meliputi : a. Identifikasi bahaya (hazard identification), penilaian dan pengendalian risiko (risk assessment and risk control) yang dapat diukur, b. Pemenuhan terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lainnya, c. Penentuan tujuan dan sasaran,
  • 39. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB II Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 20 d. Program kerja secara umum dan program kerja secara khusus. e. Indikator kinerja sebagai dasar penilaian kinerja K3. f. Flow chart pada lampiran 1.
  • 40. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB II Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 21 LAMPIRAN 1. CONTOH Flow Chart Safety Plan
  • 41. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB II Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 22 ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI 1. Memberikan kontribusi dalam perencanaan K-3 1 Kebutuhan informasi yang relevan diidentifikasi dan diberikan kontribusi dalam pembuatan rencana K-3 1. Sebutkan 2 contoh Undang undang dan peraturan terbaru yang mendasari untuk perencanaan K3? 2. Sebutkan 2 Informasi apa yang lebih penting dari proyek untuk perencanaan K3 3. Berikan 2 contoh pertimbangan dalam mengidentifikasi potensi sumber bahaya. 2 Perencanaan keselamatan (safety plan) disusun sesuai dengan tingkat kesulitan dan hasil identifikasi terhadap bahaya yang dimungkinkan pada proyek yang bersangkutan berikut segala antisipasi yang dapat dilakukan 1. Meliputi apa saja Perencanaan K3? 2. Buatkan Safety plan pada kasus sederhana yang ada dilingkungan proyek anda saat ini. 3. Sebutkan wewenang organisasi. 4. Apa peran tenaga ahli? 5. Apa saja yang termasuk didalam anggaran biaya K3?
  • 42. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB III Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 1 Umpan balik& pengukuran kinerja (feedback from measuring performance) Penerapan dan Operasional (Implementation and operation) BAB III PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PROYEK (K3) 3.1. UMUM Penerapan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek (K3) Secara Efektif dengan Mengembangkan Kemampuan dan Mekanisme Pendukung yg diperlukan untuk mencapai Kebijakan, Tujuan dan Sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dapat dilihat pada gambar 3.1 : bahwa dalam penerapan dan operasional (implementation and operation) harus memperhatikan masukan dari Perencanaan (planning), umpan balik & pengukuran kinerja (feedback from measuring performance), dan audit. Sehingga menghasilkan keluaran/out put pemeriksaan dan tindakan perbaikan (checking and corrective action) sebagai masukan untuk tinjauan manajemen (management review). Perencanaan ( Planning ) Audit Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan (Checking and corrective action) Gambar 3.1: Bagan Elemen Penerapan dan operasional Pelaksanaan dari rencana keselamatan & kesehatan kerja proyek melibatkan implementasi dan aplikasi dari praktek-praktek konstruksi yang aman dilapangan sesuai persyaratan rencana. Walaupun baik dan sering juga diperlukan praktek praktek untuk memberikan pembelajaran keseluruh pekerja dalam persyaratan dari rencana keselamatan & kesehatan kerja proyek, hal ini pada umumnya tanggung jawab kewenangan Project safety officer untuk mengatur penerapan dari praktek dan melakukan koreksi segala hal yang akan datang.
  • 43. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB III Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 2 3.2. PELAKSANAAN DAN PERBAIKAN/PENYEMPURNAAN K3 Diproses dengan masukan/input sebagai berikut : 3.2.1 Rencana Keselamatan & Kesehatan proyek Seperti yang dijelaskan pada Bab.II 3.2.2 Persyaratan kontrak Seperti yang diuraikan pada Bab.II termasuk adanya tambahan khusus prosedur dan pelaporan Keselamatan & Kesehatan Kerja. 3.2.3 Cara dan teknik dalam pelaksanaan rencana keselamatan & kesehatan kerja 1. Alat Pelindung Diri (APD) Mempersiapkan peralatan/alat pelindung diri guna mengurangi cidera dan mencegah timbulnya penyakit akibat kerja. Contohnya : Topeng Gas/masker, Pelindung Badan/jacket, Sepatu yang sesuai, Helem, sarung tangan, kaca mata dan sebagainya. 2. Peralatan keselamatan & kesehatan kerja Atas dasar perhitungan kekuatan dari metode kerja dan kebutuhan peralatan yang akan digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan agar dipersiapkan. Contohnya : Penahan dinding galian, Alat pemadam kebakaran, Jaring, Alat peringatan tanda bahaya dan lain sebagainya. 3. Peninjauan ulang kontrak, pembelian dan peralatan konstruksi  Tinjauan Ulang Kontrak Pengadaan barang dan jasa harus ditinjau ulang untuk memastikan dan menjamin kemampuan organisasi dalam memenuhi persyaratan-persyaratan K3 yang ditentukan  Pembelian Setiap pembelian barang dan jasa termasuk didalamnya prosedur pemeliharaan barang dan jasa harus terintegrasi dalam strategi penanganan pencegahan risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
  • 44. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB III Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 3 a. Dalam sistim pembelian harus menjamin agar produk barang dan jasa serta mitra kerja perusahaan memenuhi persyaratan K3, b. Pada saat penerimaan barang dan jasa di tempat kerja organisasi harus dapat menjelaskan kepada semua pihak yang akan menggunakan barang dan jasa tersebut mengenai identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi. c. Semua peralatan secara berkala di check seperti : Tower Crane, Hydrolic.Crane, Lift barang, Lift pekerja, Truk yang dipasang back up alarm. 4. Komunikasi didalam keselamatan & kesehatan kerja Komunikasi dua arah yang efektif dan pelaporan rutin,merupakan sumber penting pelaksanaan SMK3, semua kegiatan ini harus didokumentasikan, prosedur yang ada harus dapat menjamin pemenuhan kebutuhan tersebut: a. Mengkomunikasikan hasil pelaksanaan SMK3, pemantauan, audit dan tinjauan ulang manajemen kesemua pihak yang mempunyai tanggung jawab dalam kinerja K3. b. Melakukan identifikasi dan menerima informasi K3 yang terkait dari luar perusahaan, c. Menjamin informasi yang terkait dikomunikasikan kepada orang- orang diluar perusahaan yang membutuhkannya Type komunikasi ini dapat melingkupi jangkauan kegiatan yang luas seperti :  Tanda dan penghalang  Papan Buletin  Tool box meeting  Rapat awal Indoktrinasi K3  Patroli keselamatan & kesehatan kerja  Buletin individu untuk hal khusus
  • 45. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB III Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 4 5. Training & Pelatihan 1) Sumber Daya Manusia, Sarana dan Dana Organisasi (Perusahaan) harus menyediakan Sumber daya manusia (SDM), sarana dan dana yang memadai untuk menjamin pelaksanaan SMK3 sesuai dengan persyaratan system SMK3 yang ditetapkan. Dalam memenuhi ketentuan diatas, organisasi harus membuat prosedur dan menyediakan biaya, sehingga dapat dipantau keefektiffannya, diantaranya : a. Sumber daya yang memadai sesuai dengan tingkat keperluannya, b. Melakukan identifikasi kompetensi kerja termasuk pelaksanaan pelatihan yang dibutuhkan, c. Membuat ketentuan untuk mengkomunikasikan informasi K3 secara efektif, d. Membuat ketentuan/peraturan untuk mendapatkan saran-saran dari para ahli e. Membuat ketentuan/peraturan untuk pelaksanaan konsultasi dan keterlibatan pekerja. 2) Pelatihan Kompetensi Kerja Pengurus organisasi harus mempunyai dan menjamin kompetensi kerja dan pelatihan setiap tenaga kerja yang cukup dalam rangka menjalankan tugasnya dalam unit-unit kerja yang terkait dengan K3. Kompetensi harus didefinisikan sesuai dengan pendidikan, pelatihan dan pengalaman. Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk menjamin karyawan-karyawannya bekerja pada fungsi-fungsi dan level yang relevan, dalam kaitan dengan : a. Menjamin kesesuaian sistim yang dijalankan dengan kebijakan, prosedur dan persyaratan-persyaratan dalam sistim K3, b. Konsekwensi-konsekwensi K3, baik aktual maupun potensial, dalam menjalankan aktifitas kerja, aturan main dan tanggung jawab dalam pencapaian kebijakan K3 dan prosedur.
  • 46. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB III Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 5 6. Inspeksi/pemeriksaan dan pengendalian/perbaikan Keselamatan & Kesehatan Kerja 1) Inspeksi dan Pengujian Organisasi harus menetapkan inspeksi, pengujian dan pemantauan berkaitan dengan tujuan dan sasaran K3 yang ditetapkan, frekwensi inspeksi, pengujian dan pemantauan harus disesuaikan dengan obyeknya, Prosedur inspeksi, pengujian dan pemantauan meliputi: a. Personel yang terlibat mempunyai kompetensi dan pengalaman yang cukup, b. Catatan, rekaman hasil inspeksi, pengujian, dan pemantauan dipelihara dan tersedia dengan baik bagi tenaga kerja, kontraktor yang terkait dan manajemen, c. Penggunaan peralatan dan metode pengujian dijamin memenuhi standar keselamatan d. Tindakan perbaikan segera dilakukan atas ketidaksesuaian yang ditemukan saat inpeksi, pengujian dan pemantauan, e. Penyelidikan yang memadai harus dilakukan untuk menemukan permasalahan suatu insiden, f. Hasil temuan harus dianalisis dan ditinjau ulang. 2) Prosedur Pemeriksaan Prosedur pemeriksaan dapat berupa inspeksi dan audit yang bersifat internal, pemeriksaan harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai kompetensi di bidang K3, khususnya K3 dibidang pekerjaan konstruksi. Pemeriksaan yang bersifat inspeksi dapat dilaksanakan secara harian (daily), mingguan (weekly), bulanan (monthly), yang harus dijalankan secara tetap dan kontinyu untuk mempertahankan hasil yang telah dicapai. Pemeriksaan yang bersifat audit tentunya dilaksanakan secara berkala tiap 2 (tiga) bulan sekali atau 6 (enam) bulan sekali, ketentuan ini berlaku mengikuti standar/ketentuan audit yang diberlakukan pada umumnya oleh badan internal organisasi dan/atau badan auditor.
  • 47. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB III Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 6 Pemeriksaan dilaksanakan oleh petugas yang mempunyai kompetensi di bidang kerjanya dan mendapat pengesahan serta verifikasi oleh petugas yang mempunyai kompetensi K3 atau yang diberi kewenangan akan hal ini dalam bidang K3. Kegiatan pemeriksaan dapat dimulai dari pengendalian kegiatan pengendalian material dan pergudangan termasuk didalamnya penerimaan barang masuk, penyimpanan/penempatan, pengambilan/pengeluaran/ pemindahan, pemasangan, pemeliharan, pengelolaan peralatana konstruksi dan fasilitas pekerjaan konstruksi lainnya serta penanganan kesehatan dan tingkungan, semuanya ini harus dipastikan terintegrasi dalam strategi pencegahan risiko kecelakaan yang akan terjadi dan/atau penyakit akibat kerja. Pemeriksaan yang bersifat inspeksi maupun audit keduanya mempunyai sifat yang sama yakni, untuk memastikan bahwa peherapan pelaksanaan sistim manjemen K3 telah dijalankan sesuai kaidah-kaidah/standar K3 Sedangkan audit lebih ditekankan pada : a. Pencapaian sasaran dan target b. Penanganan ketidaksesuajan (noncorforming) c. Tindak lanjut hasil inspeksi testing dan commisioning, dan lain- lain. 3) Tindakan Perbaikan Tindakan perbaikan lebih ditujukan dan bersifat perbaikan keadaan dan pencegahan situasi terhadap bahaya yang akan timbul. Tindakan perbaikan yang dilaksanakan dilapangan secara umum menjadi tanggung.jawab pimpinan unit kerjanya, dan perbaikan yang dilakukan diantaranya : a. Perbaikan atas temuan ketidaksesuaian (nonconforming) K3 disemua tingkatan aktifitas, untuk mengeliminasi penyebab ketidak sesuaian potensial. b. Pelaksanaan K3 yang tidak sesuai atau menyimpang dari ketentuan/strandar yang ditentukan dalam sasaran dan program Kerja K3 sesuai dengan pengembangan kondisi pekerjaan
  • 48. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB III Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 7 dilapangan yang sebelumnya belum di antisipasi bahayanya atau belum ditinjau tingkat keseuaiannya, guna penyempurnaan untuk mencegah terjadinya kesalahan penggunaan bahan/material/prosedur opersionil sehingga mengakibatkan kecelakaan kerja. c. Rekomendasi hasil inspeksi, pengujian dan commissioning yang termasuk pada pekerjaan fase pemindahan, penempatan, pemasangan/ perakitan dan pelepasan/pembongkaran kembali, Pengelolaan Alat Kerja dan Peralatan Konstruksi, pelaksanaan pengetesan/pengujian ini didasarkan pada proses dan hasil kerja 4) Prosedur Pengendalian Pengendalian disini maksudnya adalah memantau dan mengukur pencapaian kinerja K3, yang meliputi proses K3 didasarkan dengan adanya :  Kinerja masing-masing proses kegiatan dan  Sasaran Pengukuran (Evaluasi) dan peningkatan kinerja K3. Pengukuran adalah pengukuran kinerja, dilakukan didasarkan pada ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya berupa parameter kinerja, cara penilaian dan pengukurannya, Misalnya mengukur : 1. Tingkat pemahaman pengetahuan dan partisipasi pekerja dalam kegiatan K3, termasuk partisipasi pengunjung/tamu/subkontraktor/ vendor/mitra kerja dll yang terkait pelaksanaan kerja konstruksi dilapangan 2. Statistilk angka insiden/kecelakaan tingkat keparahan dan frekwensi insiden ataupun kecelakaan 3. Jumlah jam kerja hilang. 5) Pengendalian Administratif a. Prosedur dan instruksi kerja yang dibuat harus mempertimbangkan segala aspek K3 pada setiap tahapan, b. Prosedur dan instruksi kerja yang dibuat harus terdokumentasi, c. Rancangan, tinjauan ulang Prosedur dan instruksi kerja harus dibuat oleh personel yang mempunyai kompetensi kerja dengan melibatkan pelaksana yang terkait. Dalam hal ini personel yang
  • 49. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB III Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 8 Umpan balik& pengukuran kinerja (feedback from measuring performance) Pemeriksaan dan tindakan perbaikan (Checking And Corrective Action) melaksanakan harus diberikan pelatihan agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang pekerjaannya. d. Prosedur dan instruksi kerja yang dibuat harus ditinjau secara berkala, untuk memastikan bahwa prosedur dan instruksi kerja tersebut terkendali sesuai dengan perubahan keadaan yang terjadi seperti pada peraturan - perundang undangan, peralatan, proses atau bahkan bahan baku yang digunakan. e. Pemeriksaan dan operasionil (implementation and operation), umpan balik & pengukuran kinerja (feedback from measuring performance) dan audit adalah sebagai masukan untuk melakukan Pemeriksaan dan tindakan perbaikan (checking and corrective action) dan menghasilkan keluaran/output Tinjauan Manajemen (menagement review) perbaikan berkelanjutan (continual improvement) seperti gambar 3.2 dibawah ini. Penerapan dan Operasionil (Implementation and operation) Audit Tinjauan Manajemen (Management review) Gambar 3.2: Bagan Elemen Pemeriksaan dan tindakan perbaikan 6) Siklus Penanganan K3 a. Siklus Harian K3 Siklus Harian K3 (Daily Safety Work Cycle) adalah suatu siklus aktifitas safety yang rnempuhyai periode ulang setiap hari. Aktifitas ini sebaiknya dilakukan oleh kelompok-kelompok kecil pekerja yang menangani pekerjaan sejenis, dipimpin langsung oleh kepala grup kerja seperti gambar 3.3 dibawah ini.
  • 50. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB III Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 9 Gambar 3.3: Bagan daily safety work cycle Secara mudah daily safety work., cycle diuraikan sebagaimana tabel pada Lampiran 3.1. b. Siklus Mingguan K3 Siklus Mingguan K3 (Weekly safety work cycle) dilakukan periodik mingguan, biasanya pada akhir minggu. Hal ini perlu dilakukan untuk tujuan : 1. Evaluasi oleh manajemen proyek terhadap grup-grup kerja 2. Penyampaian informasi-informasi dari manajemen proyek kepada grup-grup kerja 3. Adanya interaksi satu grup kerja dengan grup kerja lainnya, sehingga akan terjadi tukar menukar peng alaman yang diperoleh suatu grup kerja selama satu minggu berjaian, Secara mudah weekly safety work cycle diuraikan sebagaimana tabel pada Lampiran 3.2 10 minutes safety talk morning meeting Patrol, guidance, and supervision Site clean up Final check Inspection prior to start of work DAILY SAFETY WORK CYCLE
  • 51. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB III Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 10 c. Siklus Bulanan K3 Siklus Bulanan K3 (Monthly safety work cycle) dilakukan periodik bulanan, biasanya pada akhir bulan. Hal ini perlu dilakukan untuk tujuan : 1. penyampaian informasi-informasi dari manajemen proyek kepada personil kunci proyek, 2. evaluasi oleh manajemen proyek terhadap pelaksanaan proyek selama satu bulan, 3. penentuan program-program kerja yang bersifat strategis. Secara mudah monthly safety work cycle diuraikan sebagaimana tabel pada Lampiran 3.5
  • 52. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB III Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 11 Lampiran 3.1 Siklus Harian K3 (DAILY SAFETY WORK CYCLE) NO URAIAN WAKTU PELAKSANAAN KETERLIBATAN TEMPAT DILAKSANAKAN MATERI I 10 Minutes safety Talk Meeting a. Setiap hari kerja b. 08.00-08.10 = 10 menit a. Semua pekerja b. Pekerja kontraktor utama dan sub kontraktor c. Dipimpin oleh pemimpin group kerja a. Di terbuka disite a. Meng-absen pekerja & pemeriksaan kesehatan secara visual b. Senam pagi c. Pengumuman informasi yang bersifat umum d. Pelatihan praktis e. Bukti kegiatan daftar hadir, risalah, dll II Inspection Prior to Start of Work a. Setiap hari kerja b. 08.10-08.25 = 15 menit c. Sebelum menggunakan peralatan a. Setiap grup kerja b. Pekerja kontraktor utama dan sub kontraktor c. Dipimpin oleh Pemimpin Grup Kerja a. Ternpat peralatan diparkir/ diletakkan a. Pemeriksaan kesiapan alat b. Bukti kegiatan daftar hadir, risalah, dll III Patrol, Guidance and Supervision a. Setiap hari kerja b. 08.25-16.40 a. Safety supervisor a. Selutuh areal proyek a. Pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan b. Bukti kegiatan daftar hadir risalah, dll IV Site Check a. Setiap hari kerja b. 16.40- 16.55 = 15 menit a. Setiap grup kerja b. Pekerja kontraktor utama dan sub kontraktor c. Dipimpin oleh: Pemimpin Grup Kerja a. Tempat kerja a. Pembersihan tempat kerja dan alat kerja dari kotoran b. Bukti kegiatan: daftar hadir, risalah, dll V Final, Check a. Setiap hari kerja b. 16.55-17.00 = 15 menit a. Kepala grup kerja b. Pekerja kontraktor utama dan sub kontraktor a. Tempat kerja a. Pemeriksaan hasil site Clean Up b. Bukti kegiatan: daftar hadir, risalah, dll
  • 53. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB III Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 12 Lampiran 3.2 Siklus Mingguan K3 (WEEKLY SAFETY WORK CYCLE) NO URAIAN WAKTU PELAKSANAAN KETERLIBATAN TEMPAT DILAKSANAKAN MATERI 1 Weekly Meeting a. Setiap hari Sabtu b. 10.30 - 11.30 = 60 menit a. Kontraktor utama a.1. Site manager a.2. Supervisor a.3. Safety supervisor b. Kontraktor utama b.1 Foreman c. Dipimpin oleh: Site Manager Di kantor kontraktor utama a. Pemantauan kebersihan, 30 menit sebelum meeting b. Materi meeting: b.1 Evaluasi pelaksanaan daily meeting b.2 Kompiling data daily meeting b.3 Sinformasi lainnya c. Bukti kegiatan: daftar hadir, risalah, dll Lampiran 3.3 Siklus Bulanan K3 (MONTHLY SAFETY WORK CYCLE) NO URAIAN WAKTU PELAKSANAAN KETERLIBATAN TEMPAT DILAKSANAKAN MATERI I Monthly Meeting a. Setiap hari Sabtu pada minggu terakhir b. 13.00-15.00 = 120 menit a. Kontraktor utama a.l. Project manager a.2. Safety koordinator a.3. Constrction manager a.4. Site manager a.5. Safety supervisor b. Dipimpin oleh: Project Manager Di kantor kontraktor utama a. Evaluasi pelaksanaan weekly meeting b. Kompiling data daily meeting dan weekly meeting c. Penyusunan laporan kepada P2K3 d. Informasi lainnya e. Bukti kegiatan: daftar hadir, risalah, dll 7. Audit K3, Keselamatan & Kesehatan Kerja 1) Audit Sistim Manajemen K3 Organisasi harus menyusun dan memelihara prosedur audit dan program audit dalam rangka audit sistim manajemen K3, agar: a. Mengetahui kesesuaian dengan sistim manajemen K3 ;  Kesesuaian dengan perencanaan manajemen K3 termasuk spesifikasinya,  Telah diterapkan dan dipelihara dengan benar  Kesesuaian dengan kebijakan dan target dengan efektif b. Evaluasi terhadap hasil audit sebelumnya,
  • 54. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB III Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 13 c. Menyediakan informasi tentang hasil audit kepada manajemen organisasi Program audit lengkap dengan jadwalnya yang dilaksanakan secara berkala, harus didasarkan pada hasil dari penilaian risiko dari aktifitas organisasi dan hasil dari audit sebelumnya. Pelaksanaan audit dilaksanakan secara sistimatik terhadap pekerjaan yang menjadi obyek audit oleh personil independen yang mempunyai kompetensi kerja audit, dengan tujuan untuk mengetahui keefektifan sistim manjemen keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan. Prosedur audit mencakup lingkup, frekwensi, metodologi, kompetensi, wewenang dan persyaratan-persyaratan untuk melakukan audit dan pelaporan hasil. Frekwensi audit harus ditentukan atas hasil tinjauan ulang audit sebelumnya oleh manajemen, rekaman hasil audit ini harus disebar luaskan ke unit-unit yang terkait dengan observasi audit. Hal ini guna memastikan agar tidak akan terjadi ketidaksesuaian yang sama pada unit - unit lain yang belum dilaksanakan audit, dimana hasil audit sebelumnya menjadi acuan tindakan perbaikan dan peningkatan pelaksanaan K3 yang berkelanjutan. Inspeksi harian biasanya dilakukan oleh safety officer tetapi yang lain juga secara berkala melakukan inspeksi proyek untuk memenuhi rencana keselamatan & kesehatan kerja (Safety & Health Plan) dalam hal ini mewakili Pemilik proyek/owner, perusahaan asuransi dan dinas terkait dari instansi pemerintah. Seringkali seorang senior manajer dari kontraktor melakukan audit keselamatan & kesehatan kerja dalam membantu Safety Officer lapangan. 8. Investigasi Kecelakaan Hal ini penting bahwa setiap kecelakaan harus di lakukan investigasi, seperti penyebabnya, dan membuat laporan secara lengkap apa yang terjadi dan mengapa bisa terjadi, sering dengan gambar gambar. Laporan ini biasanya diperlukan oleh perusahaan asuransi yang melindungi akibat adanya kerugian akan tetapi juga penting untuk peningkatan kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontraktor
  • 55. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB III Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 14 9. Fasilitas kesehatan Diperlukan pengaturan terhadap Rumah Sakit terdekat dan Dokter untuk membantu bila terjadi kecelakaan setelah dilakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di lapangan, seperti halnya menetapkan dan menyiapkan peralatan PPPK sendiri. 10. Testing perobatan Banyak proyek proyek konstruksi besar yang dibiayai oleh pemerintah, memerlukan program dari beberapa jenis pengujian obat terhadap personel sebagai persyaratan Keselamatan & Kesehatan Kerja. 3.2.4 Keluaran/ output dari pelaksanaan rencana keselamatan & kesehatan kerja 1. Mengurangi cidera Rencana Keselamatan & Kesehatan Kerja di laksanakan dengan baik akan mengurangi cidera pada tenaga kerja dan menaikan citra moril dari jumlah tenaga kerja. 2. Biaya asuransi rendah Tingkat kecelakaan dan satuan biaya pengobatan cidera rendah akan mengurangi biaya premi asuransi. 3. Meningkatkan reputasi Pemilik proyek menjadi tertarik kepada kontraktor yang memiliki reputasi baik (Reputasi dari pemilik juga ditunjukkan disini), dan pekerja juga menginginkan bekerja dengan perusahaan yang mengutamakan pada Keselamatan & Kesehatan Kerja. 4. Meningkatkan produktivitas Kecelakaan menghasilkan penurunan produktivitas lapangan, yang mana juga melemahkan keuntungan perusahaan kontraktor. Maka dari itu cegah terjadinya kecelakaan seminimal mungkin agar produktivitas dan keuntungan meningkat.
  • 56. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB III Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 15 RANGKUMAN PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PROYEK (K3) Melalui penerapan & operasional (implementation & operation) maka pemeriksaan dan tindakan perbaikan (checking & corrective action) dapat dilakukan dengan proses sebagai berikut : 1. Sebagai masukan/input untuk pelaksanaan rencana K3 adalah : - Rencana K3. - Persyaratan kontrak. 2. Cara dan teknik dalam pelaksanaan perencanaan K3 adalah : - Mempersiapkan Alat Pelindung Diri (APD). - Peralatan K3. - Tinjauan Ulang kontrak. - Komunikasi didalam K3. - Training dan pelatihan. - Inspeksi/pemeriksaan & pengendalian/perbaikan K3 secara berkala. - Audit K3. - Investigasi kecelakaan. - Fasilitas kesehatan. - Testing pengobatan. 3. Keluaran/Output dari pelaksanaan perencanaan K3 - Mengurangi cidera - Biaya Asuransi - Meningkatkan reputasi - Meningkatkan produktifitas PROSEDUR MENGHADAPI KEADAAN DARURAT DAN BENCANA SERTA RENCANA PEMULIHAN. Organisasi harus membuat dan memelihara perencanaan dan prosedur untuk mengidentifikasi potensial bahaya dalam rangka merespon insiden dan situasi keadaan darurat dan dalam rangka tindakan prefentif dan reduksi terhadap kecelakaan dan sakit akibat kerja.
  • 57. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB III Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 16 Dokumen ini harus dievaluasi, terutama setelah mendapatkan insiden dan situasi keadaan darurat. Dokumen ini juga harus ditest/diuji secara periodik/berkala, untuk mengetahui kehandalan sistim yang ditetapkan, Pengujian sistim keadaan darurat harus dilakukan oleh orang/petugas yang mempunyai kompetensi kerja, dan untuk instalasi yang besar harus mendapatkan ijin dari/atau dikoordinasikan dengan instansi yang berwenang. Organisasi harus menyusun dan memelihara prosedur yang menetapkan tanggung jawab dalam hal Pemulihan Keadaan darurat, yang secara cepat dapat menangani dan mengembalikan pada kondisi normal dan membantu pemulihan tenaga kerja yang mengalami trauma. PROSEDUR MENGHADAPI INSIDEN Organisasi harus menyusun dan memelihara prosedur yang menetapkan tanggung jawab dan wewenang dalam hal : a. Menangani dan menyelidiki kecelakaan kerja, insiden dan ketidak sesuaian, b. Pengambilan tindakan dalam rangka mereduksi akibat yang timbul oleh kecelakaan, insiden atau ketidaksesuaian, c. Konfirmasi dalam hal efektifitas dari tindakan korektif dan tindakan preventif yang telah dilakukan. Penyediaan fasilitas guna melengkapi prosedur yang ditetapkan meliputi: a. Penyediaan sarana dan fasilitas P3 K yang cukup sesuai dengantingkatan besarnya organisasi, guna menyakinkan dapat melaksanakan :pertolongan medik dalam keadaan darurat, b. Proses perawatan lanjutan setelah insiden/kecelakaan. Prosedur ini juga mengandung hal-hal dimana tindakan korektif dan tindakan preventif harus dievaluasi dengan menggunakan proses penilaian risiko sebelum diimplementasikan.
  • 58. MODUL CMB-01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) BAB III Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 17 ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI 2. Melaksanakan dan mengendalikan K-3 1 Atribut/rambu rambu, pemeriksaan pekerjaan, peralatan, dan pembinaan tenaga kerja dilakukan secara berkala. 1. Dimana mengabsen pekerja & pemeriksaan kesehatan secara visual? 2. Siapa yang terlibat didalam pemeriksaan kesiapan alat? 3. Siapa yang terlibat didalam pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan? 4. Siapa yang terlibat didalam pembersihan tempat kerja dan alat kerja dari kotoran? 5. Kapan dilakukan pelatihan praktis? 2 Rapat dan patroli K3 dilaksanakan secara berkala dalam rangka penjaminan pelaksanaan K3 1. Kapan rapat dilaksanakan ? 2. Siapa yang terlibat didalam rapat? 3. Kapan patroli dilaksanakan? 4. Siapa yang melakukan patroli? 5. Kapan dilakukan final ceck? 3 Kegiatan perbaikan/ penyempurnaan dilakukan dan dilaksanakan secara terus menerus selama proyek berlangsung 1. Apa yang dimaksud dengan tindakan perbaikan? 2. Apa yang harus diperbaiki? 3. Apa yang dimaksud dengan Pengendalian? 4. Apa yang dimaksud dengan audit K3? 5. Apa output dari pelaksanaan rencana K3?