SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
ANALISIS GRAVIMETRI
Begum Fauziyah, S. Si., M. Farm
DEFINISI
 Adalah salah satu metode analisis kuantitatif
konvensional dengan menggunakan prinsip
penimbangan atau pengukuran berat
sebelum dan setelah suatu zat setelah zat
tersebut diisolasi dari sampel.
TAHAPAN ANALISIS GRAVIMETRI
 Tahapan utama dalam analisis gravimetri adalah
pengendapan analit, proses isolasi analit dan pengukuran
berat analit.
 Secara berurutan tahapan analisis gravimetri adalah
sebagai berikut :
1. Penimbangan sampel
2. pemisahan analit dari komponen-komponen lain yang
terdapat dalam suatu sampel
3. transformasi analit dari bentuk yang tak bisa di ukur ke
dalam bentuk senyawa stabil dan murni yang dapat
diukur.
4. Isolasi
5. penimbangan
PERHITUNGAN DALAM ANALISIS GRAVIMETRI
 Pengukuran dalam metode gravimetri adalah
dengan penimbangan. Berat unsur dihitung
berdasarkan rumus senyawa dan berat atom
unsur yang menyusunnya.
MACAM METODE DALAM ANALISIS GRAVIMETRI:
 Macam metode dalam analisis gravimetri
dibagi atau dibedakan berdasarkan
perbedaan proses isolasinya, antara lain :
a. Metode pengendapan
b. Metode penguapan
c. Metode penyaringan
d. Metode elektrolisis/elektrogravimetri
METODE PENGENDAPAN
 Suatu sampel yang akan ditentukan secara
gravimetri mula-mula ditimbang secara
kuantitatif, selanjutnya dilarutkan dalam
pelarut tertentu. Langkah berikutnya
ditambahkan reagen tertentu untuk
mengendapkan analit. Endapan yang
diperoleh selanjutnya disaring, dicuci,
dikeringkan dan ditimbang.
UNTUK MENGOPTIMUMKAN METODE INI:
 Untuk memperkecil terjadinya kopresipitasi,
pengendapan harus dilakukan pada larutan
encer.
 Reagen harus ditambahkan secara perlahan
agar pertumbuhan kristal terbentuk secara
teratur
 Endapan yang terbentuk harus
berukuran lebih besar daripada pori-
pori alat penyaring (kertas saring)
 Endapan tersebut dicuci dengan
larutan elektrolit yang mengandung ion
sejenis dengan ion endapan dan harus
dengan larutan encer. Hal ini dilakukan
untuk melarutkankan pengotor yang
terdapat dipermukaan endapan dan
memaksimalkan endapan.
 Endapan yang terbentuk dikeringkan
pada suhu 100-130 oC atau dipijarkan
sampai suhu 800 oC tergantung suhu
dekomposisi dari analit
 Penambahan reagen dilakukan
secara berlebihan untuk
memperkecil kelarutan produk yang
diinginkan.
 aA + rR AaRr(s)
 Penambahan reagen R secara
berlebih akan memaksimalkan
produk AaRr yang terbentuk.
CONTOH
 Suatu contoh natrium klorida bercampur
dengan natrium karbonat. Untuk menetapkan
secara gravimetri, dapat dilakukan dengan
mengendapkan natrium klorida sebagai
perak klorida dengan pereaksi perak nitrat
METODE PENGUAPAN
 Metode penguapan dalam analisis gravimetri
digunakan untuk menetapkan komponen-
komponen dari suatu senyawa yang relatif
mudah menguap.
 Cara yang dilakukan dalam metode ini dapat
dilakukan dengan cara pemanasan dalam gas
tertentu atau penambahan suatu pereksi
tertentu sehingga komponen yang tidak
diinginkan mudah menguap atau penambahan
suatu pereksi tertentu sehingga komponen yang
diinginkan tidak mudah menguap
 Berat komponen yang menguap adalah
perbedaan berat penimbangan suatu zat
sebelum dan sesudah penguapan
 Metode penguapan ini dapat digunakan
untuk menentukan kadar air(hidrat)
dalam suatu senyawa atau kadar air
dalam suatu sampel basah. Berat
sampel sebelum dipanaskan
merupakan berat senyawa dan berat
air kristal yang menguap. Pemanasan
untuk menguapkan air kristal adalah
110-130 oC. Garam-garam anorganik
banyak yang bersifat higroskopis
sehingga dapat ditentukan kadar
hidrat/air yang terikat sebagai air
kristal.
 AB.xH2O pemanasan AB + x H2O
METODE PENYARINGAN
 Komponen analit direaksikan dengan pelarut
spesifik hingga diperoleh sari. Sari yang
diperoleh kemudian diuapkan hingga
bobotnya tetap
METODE ELEKTROLISIS
 Metode elektrolisis dilakukan dengan cara mereduksi ion-
ion logam terlarut menjadi endapan logam. Ion-ion logam
berada dalam bentuk kation apabila dialiri dengan arus
listrik dengan besar tertentu dalam waktu tertentu maka
akan terjadi reaksi reduksi menjadi logam dengan
bilangan oksidasi 0. Endapan yang terbentuk selanjutnya
dapat ditentukan berdasarkan beratnya. Misalnya
mengendapkan tembaga terlarut dalam suatu sampel cair
dengan cara mereduksi
 Cu+2 + 2 e Cu(s)
 Cara elektrolisis ini dapat diberlakukan pada sampel yang
diduga mengandung kadar logam terlarut cukup besar
seperti air limbah.
Suatu analisis gravimetri dilakukan
apabila kadar analit yang terdapat
dalam sampel relatif besar sehingga
dapat diendapkan dan ditimbang.
Apabila kadar analit dalam sampel
hanya berupa unsur perunut, maka
metode gravimetri tidak mendapat hasil
yang teliti. Sampel yang dapat dianalisis
dengan metode gravimetri dapat berupa
sampel padat maupun sampel cair.
Tujuan dari pemilihan metode adalah
diperoleh senyawa yang murni dan
stabil yang dapat ditimbang.
AGAR PENETAPAN KUANTITAS MENDEKATI NILAI
SEBENARNYA MAKA :
 Proses pemisahan atau pengendapan analit
dari komponen lain harus berlangsung
sempurna
 Endapan analit yang dihasilkan diketahui
dengan tepat komposisinya dan memiliki
tingkat kemurnian yang tinggi, tidak
bercampur pengotor
 Metode pengendapan atau presipitasi
merupakan metode yang paling banyak
digunakan. Reagen pengendapan dapat
berupa senyawa organik dan anorganik.
Berikut ini adalah contoh jenis reagen
pengendap.
Unsur Endapan Zat yang ditimbang
Kalium KClO4 KClO4
Kalsium CaC2O4 CaO
Aluminium Al2O3.xH2O Al2O3.
Silikon SiO2.xH2O SiO2
Fosfor MgNH4PO4.6H2O Mg2P2O7
Belerang BaSO4 BaSO4
Klorida AgCl AgCl
Perak AgCl AgCl
Seng Zn NH4PO4 Zn2P2O7
Kromium Cr2O3.xH2O Cr2O3.
Mangan MnO2 Mn2O3
Besi Fe2O3.xH2O Fe2O3.
Reagen Unsur yang diendapkan
Dimetil Glioksilim Nikel
α-nitroso-β-naftol Kobalt
Kupferon Besi dan titanium
α-benzoin oksima Bismut dan seng
Tionalidin Senyawa yang mempunyai gugus H2S
Asam Quinal Kadmium, Tembaga, Seng
Natrium Tetrafenilboron Kalium
Benzidine Sulfat
Tetrafenilarsonumklorida Talium, Timah, emas, seng, raksa, kadmium
Proses pengendapan yang paling
umum adalah nukleasi
Nukleasi : proses pembentukan
partikel-partikel kecil yang disebut inti
kemudian tumbuh menjadi partikel yang
lebih besar yang disebut endapan
Pembentukan partikel yang lebih besar
disebut juga koagulasi sehingga
endapan memungkinkan untuk disaring
Pada beberapa kasus, koagulasi tidak
dapat terjadi karena terbentuk koloid.
Ukuran diameter partikel adalah 10-7-10-
4 cm. Pada permukaan partikel
dikelilingi oleh ion bermuatan sehingga
terjadi penolakan dengan partikel lain.
GANGGUAN PADA GRAVIMETRI
 Kopresipitasi : Pengendapan ikutan. Suatu zat
ikut mengendap bersama dengan konstituen
yang ingin diendapkan.
 Oklusi : pengepungan. Suatu zat yang tidak
diinginkan terjebak ke dalam partikel biasanya
kristal yang diinginkan
 Peptisasi : Koagulasi ispersi koloid yang
dilakukan ion lain selain yang diinginkan. Proses
menyebarnya zat yang tidak larut ke dalam
suatu cairan dalam bentuk koloid.
PERHITUNGAN DALAM ANALISIS GRAVIMETRI:
 Dalam analisis gravimetri, endapan yang
dihasilkan ditimbang dan dibandingkan
dengan berat sampel
 Prosentase analit (A) dinyatakan dengan
persamaan :
 %A = Berat analit (A) x 100
Berat sampel (S)
 Berat analit dari berat endapan dihitung
melalui faktor gravimetri(FG) yaitu jumlah
berat analit dalam 1 gram berat endapan.
 Berat analit (A) = Berat Endapan (P) x FG
 Sehingga diperoleh :
%A = Berat endapan (P) x FG x 100
Berat sampel (S)
CONTOH :
 Garam klorida sebanyak 0,6025 g dilarutkan dalam air,
kemudian ditambahkan perak nitrat berlebih sampai
terbentuk endapan perak klorida. Setelah disaring dan
dicuci diperoleh endapan 0,7134 g. Tentukan prosen Cl-
 Tulis reaksi : Ag + Cl  AgCl
 FG : Ar (Cl) : Mr (AgCl)
 : 35,45 : 143,32 = 0,25
 %Cl = 0,7134 g x 0,25 x 100
0,6025 g
= 29,60 %
CONTOH
1. Sebuah contoh seberat 0.7168 g yang mengandung klorida
dilarutkan dan kloridanya mengendap sebagai AgCl. Endapan
dicuci, dikeringkan dan ternyata beratnya 0.3964 g. Hitung
persentase klorida dalam contoh ?
2. Belerang dalam sebuah contoh seberat 0.8423 gram diubah
menjadi sulfat dan sulfatnya diendapkan sebagai BaSO4. berat
endapan adalah 0.3148 g. Hitunglah persentase belerang
dalam contoh ?
3. Dari soal nomer 2, hitunglah persentase bila dinyatakan
sebagai SO3 ?
4. Berapa berat contoh yang mengandung 15% ion klorida harus
diambil untuk analisis apabila diharapkan untuk dapat
memperoleh endapan AgCl yang beratnya 0.4 gram !
5. Besi ditentukan dalam sebuah contoh
dengan mengendapkan oksida hidrous dan
membakarnya menjadi Fe2O3. berapa berat
contoh yang harus diambil dalam mg agar
setiap mg Fe2O3 merupakan 0.1 % Fe dlam
contoh !
TUGAS
Kerjakan latihan soal pada buku Day,
Underwood

More Related Content

Similar to analisis_gravimetri.pptx

Gravitimetri Urai Rev :*
Gravitimetri Urai Rev :*Gravitimetri Urai Rev :*
Gravitimetri Urai Rev :*T Urai Ani
 
Gravimetri pada materi kimia, mata kuliah kimia analitik
Gravimetri pada materi kimia, mata kuliah kimia analitikGravimetri pada materi kimia, mata kuliah kimia analitik
Gravimetri pada materi kimia, mata kuliah kimia analitikAmaliaKhusnulFadhila
 
10 gravimetri-130204191037-phpapp02
10 gravimetri-130204191037-phpapp0210 gravimetri-130204191037-phpapp02
10 gravimetri-130204191037-phpapp02Indriati Dewi
 
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...Indriati Dewi
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Awal Rahmad
 
Makalah gravimetri kimia analitik
Makalah gravimetri kimia analitik Makalah gravimetri kimia analitik
Makalah gravimetri kimia analitik Hijazh Pratama
 
Resumee jurnal kalibrasi
Resumee jurnal kalibrasiResumee jurnal kalibrasi
Resumee jurnal kalibrasiEGi Butz
 
METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR Ernalia Rosita
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetriFransiska Puteri
 
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatan
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatanAnalisis Gravimetri untuk jurusan kesehatan
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatanJunartin
 
adoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdf
adoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdfadoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdf
adoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdfisnaaarh
 
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriDwi Karyani
 

Similar to analisis_gravimetri.pptx (20)

10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
 
Gravimetric analysis
Gravimetric analysisGravimetric analysis
Gravimetric analysis
 
Gravitimetri Urai Rev :*
Gravitimetri Urai Rev :*Gravitimetri Urai Rev :*
Gravitimetri Urai Rev :*
 
Gravimetri
GravimetriGravimetri
Gravimetri
 
Analisa Gravimetri.pptx
Analisa Gravimetri.pptxAnalisa Gravimetri.pptx
Analisa Gravimetri.pptx
 
Gravimetri pada materi kimia, mata kuliah kimia analitik
Gravimetri pada materi kimia, mata kuliah kimia analitikGravimetri pada materi kimia, mata kuliah kimia analitik
Gravimetri pada materi kimia, mata kuliah kimia analitik
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
 
10 gravimetri-130204191037-phpapp02
10 gravimetri-130204191037-phpapp0210 gravimetri-130204191037-phpapp02
10 gravimetri-130204191037-phpapp02
 
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri
 
Makalah gravimetri kimia analitik
Makalah gravimetri kimia analitik Makalah gravimetri kimia analitik
Makalah gravimetri kimia analitik
 
Resumee jurnal kalibrasi
Resumee jurnal kalibrasiResumee jurnal kalibrasi
Resumee jurnal kalibrasi
 
METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
 
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatan
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatanAnalisis Gravimetri untuk jurusan kesehatan
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatan
 
adoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdf
adoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdfadoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdf
adoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdf
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
 
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
 
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 

analisis_gravimetri.pptx

  • 2. DEFINISI  Adalah salah satu metode analisis kuantitatif konvensional dengan menggunakan prinsip penimbangan atau pengukuran berat sebelum dan setelah suatu zat setelah zat tersebut diisolasi dari sampel.
  • 3. TAHAPAN ANALISIS GRAVIMETRI  Tahapan utama dalam analisis gravimetri adalah pengendapan analit, proses isolasi analit dan pengukuran berat analit.  Secara berurutan tahapan analisis gravimetri adalah sebagai berikut : 1. Penimbangan sampel 2. pemisahan analit dari komponen-komponen lain yang terdapat dalam suatu sampel 3. transformasi analit dari bentuk yang tak bisa di ukur ke dalam bentuk senyawa stabil dan murni yang dapat diukur. 4. Isolasi 5. penimbangan
  • 4. PERHITUNGAN DALAM ANALISIS GRAVIMETRI  Pengukuran dalam metode gravimetri adalah dengan penimbangan. Berat unsur dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat atom unsur yang menyusunnya.
  • 5. MACAM METODE DALAM ANALISIS GRAVIMETRI:  Macam metode dalam analisis gravimetri dibagi atau dibedakan berdasarkan perbedaan proses isolasinya, antara lain : a. Metode pengendapan b. Metode penguapan c. Metode penyaringan d. Metode elektrolisis/elektrogravimetri
  • 6. METODE PENGENDAPAN  Suatu sampel yang akan ditentukan secara gravimetri mula-mula ditimbang secara kuantitatif, selanjutnya dilarutkan dalam pelarut tertentu. Langkah berikutnya ditambahkan reagen tertentu untuk mengendapkan analit. Endapan yang diperoleh selanjutnya disaring, dicuci, dikeringkan dan ditimbang.
  • 7. UNTUK MENGOPTIMUMKAN METODE INI:  Untuk memperkecil terjadinya kopresipitasi, pengendapan harus dilakukan pada larutan encer.  Reagen harus ditambahkan secara perlahan agar pertumbuhan kristal terbentuk secara teratur
  • 8.  Endapan yang terbentuk harus berukuran lebih besar daripada pori- pori alat penyaring (kertas saring)  Endapan tersebut dicuci dengan larutan elektrolit yang mengandung ion sejenis dengan ion endapan dan harus dengan larutan encer. Hal ini dilakukan untuk melarutkankan pengotor yang terdapat dipermukaan endapan dan memaksimalkan endapan.  Endapan yang terbentuk dikeringkan pada suhu 100-130 oC atau dipijarkan sampai suhu 800 oC tergantung suhu dekomposisi dari analit
  • 9.  Penambahan reagen dilakukan secara berlebihan untuk memperkecil kelarutan produk yang diinginkan.  aA + rR AaRr(s)  Penambahan reagen R secara berlebih akan memaksimalkan produk AaRr yang terbentuk.
  • 10. CONTOH  Suatu contoh natrium klorida bercampur dengan natrium karbonat. Untuk menetapkan secara gravimetri, dapat dilakukan dengan mengendapkan natrium klorida sebagai perak klorida dengan pereaksi perak nitrat
  • 11. METODE PENGUAPAN  Metode penguapan dalam analisis gravimetri digunakan untuk menetapkan komponen- komponen dari suatu senyawa yang relatif mudah menguap.  Cara yang dilakukan dalam metode ini dapat dilakukan dengan cara pemanasan dalam gas tertentu atau penambahan suatu pereksi tertentu sehingga komponen yang tidak diinginkan mudah menguap atau penambahan suatu pereksi tertentu sehingga komponen yang diinginkan tidak mudah menguap
  • 12.  Berat komponen yang menguap adalah perbedaan berat penimbangan suatu zat sebelum dan sesudah penguapan
  • 13.  Metode penguapan ini dapat digunakan untuk menentukan kadar air(hidrat) dalam suatu senyawa atau kadar air dalam suatu sampel basah. Berat sampel sebelum dipanaskan merupakan berat senyawa dan berat air kristal yang menguap. Pemanasan untuk menguapkan air kristal adalah 110-130 oC. Garam-garam anorganik banyak yang bersifat higroskopis sehingga dapat ditentukan kadar hidrat/air yang terikat sebagai air kristal.  AB.xH2O pemanasan AB + x H2O
  • 14. METODE PENYARINGAN  Komponen analit direaksikan dengan pelarut spesifik hingga diperoleh sari. Sari yang diperoleh kemudian diuapkan hingga bobotnya tetap
  • 15. METODE ELEKTROLISIS  Metode elektrolisis dilakukan dengan cara mereduksi ion- ion logam terlarut menjadi endapan logam. Ion-ion logam berada dalam bentuk kation apabila dialiri dengan arus listrik dengan besar tertentu dalam waktu tertentu maka akan terjadi reaksi reduksi menjadi logam dengan bilangan oksidasi 0. Endapan yang terbentuk selanjutnya dapat ditentukan berdasarkan beratnya. Misalnya mengendapkan tembaga terlarut dalam suatu sampel cair dengan cara mereduksi  Cu+2 + 2 e Cu(s)  Cara elektrolisis ini dapat diberlakukan pada sampel yang diduga mengandung kadar logam terlarut cukup besar seperti air limbah.
  • 16. Suatu analisis gravimetri dilakukan apabila kadar analit yang terdapat dalam sampel relatif besar sehingga dapat diendapkan dan ditimbang. Apabila kadar analit dalam sampel hanya berupa unsur perunut, maka metode gravimetri tidak mendapat hasil yang teliti. Sampel yang dapat dianalisis dengan metode gravimetri dapat berupa sampel padat maupun sampel cair. Tujuan dari pemilihan metode adalah diperoleh senyawa yang murni dan stabil yang dapat ditimbang.
  • 17. AGAR PENETAPAN KUANTITAS MENDEKATI NILAI SEBENARNYA MAKA :  Proses pemisahan atau pengendapan analit dari komponen lain harus berlangsung sempurna  Endapan analit yang dihasilkan diketahui dengan tepat komposisinya dan memiliki tingkat kemurnian yang tinggi, tidak bercampur pengotor
  • 18.  Metode pengendapan atau presipitasi merupakan metode yang paling banyak digunakan. Reagen pengendapan dapat berupa senyawa organik dan anorganik. Berikut ini adalah contoh jenis reagen pengendap.
  • 19. Unsur Endapan Zat yang ditimbang Kalium KClO4 KClO4 Kalsium CaC2O4 CaO Aluminium Al2O3.xH2O Al2O3. Silikon SiO2.xH2O SiO2 Fosfor MgNH4PO4.6H2O Mg2P2O7 Belerang BaSO4 BaSO4 Klorida AgCl AgCl Perak AgCl AgCl Seng Zn NH4PO4 Zn2P2O7 Kromium Cr2O3.xH2O Cr2O3. Mangan MnO2 Mn2O3 Besi Fe2O3.xH2O Fe2O3.
  • 20. Reagen Unsur yang diendapkan Dimetil Glioksilim Nikel α-nitroso-β-naftol Kobalt Kupferon Besi dan titanium α-benzoin oksima Bismut dan seng Tionalidin Senyawa yang mempunyai gugus H2S Asam Quinal Kadmium, Tembaga, Seng Natrium Tetrafenilboron Kalium Benzidine Sulfat Tetrafenilarsonumklorida Talium, Timah, emas, seng, raksa, kadmium
  • 21. Proses pengendapan yang paling umum adalah nukleasi Nukleasi : proses pembentukan partikel-partikel kecil yang disebut inti kemudian tumbuh menjadi partikel yang lebih besar yang disebut endapan Pembentukan partikel yang lebih besar disebut juga koagulasi sehingga endapan memungkinkan untuk disaring Pada beberapa kasus, koagulasi tidak dapat terjadi karena terbentuk koloid. Ukuran diameter partikel adalah 10-7-10- 4 cm. Pada permukaan partikel dikelilingi oleh ion bermuatan sehingga terjadi penolakan dengan partikel lain.
  • 22. GANGGUAN PADA GRAVIMETRI  Kopresipitasi : Pengendapan ikutan. Suatu zat ikut mengendap bersama dengan konstituen yang ingin diendapkan.  Oklusi : pengepungan. Suatu zat yang tidak diinginkan terjebak ke dalam partikel biasanya kristal yang diinginkan  Peptisasi : Koagulasi ispersi koloid yang dilakukan ion lain selain yang diinginkan. Proses menyebarnya zat yang tidak larut ke dalam suatu cairan dalam bentuk koloid.
  • 23. PERHITUNGAN DALAM ANALISIS GRAVIMETRI:  Dalam analisis gravimetri, endapan yang dihasilkan ditimbang dan dibandingkan dengan berat sampel  Prosentase analit (A) dinyatakan dengan persamaan :  %A = Berat analit (A) x 100 Berat sampel (S)
  • 24.  Berat analit dari berat endapan dihitung melalui faktor gravimetri(FG) yaitu jumlah berat analit dalam 1 gram berat endapan.  Berat analit (A) = Berat Endapan (P) x FG  Sehingga diperoleh : %A = Berat endapan (P) x FG x 100 Berat sampel (S)
  • 25. CONTOH :  Garam klorida sebanyak 0,6025 g dilarutkan dalam air, kemudian ditambahkan perak nitrat berlebih sampai terbentuk endapan perak klorida. Setelah disaring dan dicuci diperoleh endapan 0,7134 g. Tentukan prosen Cl-  Tulis reaksi : Ag + Cl  AgCl  FG : Ar (Cl) : Mr (AgCl)  : 35,45 : 143,32 = 0,25  %Cl = 0,7134 g x 0,25 x 100 0,6025 g = 29,60 %
  • 26. CONTOH 1. Sebuah contoh seberat 0.7168 g yang mengandung klorida dilarutkan dan kloridanya mengendap sebagai AgCl. Endapan dicuci, dikeringkan dan ternyata beratnya 0.3964 g. Hitung persentase klorida dalam contoh ? 2. Belerang dalam sebuah contoh seberat 0.8423 gram diubah menjadi sulfat dan sulfatnya diendapkan sebagai BaSO4. berat endapan adalah 0.3148 g. Hitunglah persentase belerang dalam contoh ? 3. Dari soal nomer 2, hitunglah persentase bila dinyatakan sebagai SO3 ? 4. Berapa berat contoh yang mengandung 15% ion klorida harus diambil untuk analisis apabila diharapkan untuk dapat memperoleh endapan AgCl yang beratnya 0.4 gram !
  • 27. 5. Besi ditentukan dalam sebuah contoh dengan mengendapkan oksida hidrous dan membakarnya menjadi Fe2O3. berapa berat contoh yang harus diambil dalam mg agar setiap mg Fe2O3 merupakan 0.1 % Fe dlam contoh !
  • 28. TUGAS Kerjakan latihan soal pada buku Day, Underwood