Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan reproduksi sebelum pernikahan untuk mengetahui status kesehatan calon suami istri agar dapat merencanakan kehamilan yang sehat, dan mencegah penyakit menular dan kelainan bawaan yang dapat menyebabkan komplikasi."
2. PENGERTIAN
KESEHATAN REPRODUKSI
REPRODUKSI
Kemampuan untuk
memperoleh keturunan
(anak)
SEHAT
Keadaan sejahtera secara
fisik, mental dan sosial
KESEHATAN REPRODUKSI
Keadaan sejahtera secara
fisik, mental dan sosial
dalam menjalankan
fungsi dan proses
reproduksinya
3. Pernikahan tidak hanya
mempersatukan dua hati yang
memiliki perasaan dan tujuan hidup
yang sama, tetapi umumnya juga
bertujuan untuk menghasilkan keturunan
sebagai pewaris pasangan.
Oleh karena itu, pemeriksaan
kesehatan sebelum pernikahan lebih
ditujukan untuk persiapan
menghasilkan keturunan yang sehat
sejahtera.
4. Yang perlu diperhatikan terkait
kesehatan reproduksi, antara lain:
Genetik (kondisi bawaan). Apakah calon pasutri
memiliki potensi genetik penyakit tertentu
misalkan diabetes melitus, thalasemia
minor/mayor, hemofilia, asma, risiko keganasan
dalam keluarga?
Resiko penyakit seksual menular. Misal faktor
pekerjaan, pola hubungan seksual, dll.
Kondisi medis saat ini. Sakit yang dialami, obat-
obatan yang dikonsumsi, obesitas, dll.
Status imunologis. Riwayat imunisasi.
Usia pasutri. Kesiapan memiliki keturunan.
Kebiasaan. Rokok, alkohol, dll.
5. Mengapa pemeriksaan kesehatan sebelum
pernikahan perlu?
Beberapa alasan perlunya pemeriksaan kesehatan
reproduksi sebelum pernikahan adalah:
Mengurangi kemungkinan kelainan bawaan seperti
thalasemia, diabetes mellitus type 1.
Mengurangi atau mencegah penyakit yang bisa
ditularkan melalui hubungan seksual misalnya HIV,
hepatitis B, STDs.
Mengurangi atau mencegah penyakit yang bisa
ditularkan atau mempengaruhi janin yang dapat
menyebabkan, keguguran, kecacatan, retardasi
mental, atau kematian janin.
Mengatasi keresahan jika ada kemungkinan muncul
penyakit bawaan tertentu, khususnya yang menikah
dengan keluarga dekat.
Mengurangi beban psikologis dan finansial keluarga
melalui penanganan dan konseling yang tepat.
6. Pemeriksaan kesehatan reproduksi
sebaiknya dilakukan sebelum
melaksanakan pernikahan. Setidaknya
dalam satu sampai enam bulan
sebelum pernikahan, pemeriksaan
telah selesai dilakukan.
Kapan waktu yang tepat dalam pemeriksaan keseharan
reproduksi dan apa saja jenis pemeriksaan yang
dilakukan?
Jika ditemukan penyakit (infeksi menular)
, bisa segera diobati sebelum pernikahan
7. Catin perlu
mendapatkan
pemeriksaan
kesehatan untuk
menentukan status
kesehatan agar
dapat
merencanakan dan
mempersiapkan
kehamilan yang
sehat dan aman.
Anamnesis (wawancara
oleh tenaga kesehatan)
Pemeriksaan fisik
(termasuk status gizi)
Pemeriksaan penunjang
(laboratorium)
Status imunisasi Tetanus
Toxoid /TT (status T)
9. Pemeriksaan Darah
• Hemoglobin (Hb)
• Golongan darah
Pemeriksaan dalam kondisi
tertentu/atas saran dokter
•Gula darah
•HIV
•IMS (sifilis)
•Hepatitis
•TORCH
•Malaria (daerah endemis)
•Talasemia
•Pemeriksaan lainnya sesuai
dengan indikasi
10.
11. a) Mengonsumsi asam folat
b) Melakukan imunisasi pra-nikah
c) Melakukan imunisasi kanker
13. Tanda-Tanda Kehamilan
Haid terhenti
Mual, muntah, pusing,
dan mengantuk
Terutama pada masa
awal kehamilan
Perut membesar
Payudara membesar
Puting susu menonjol
dan berwarna lebih
gelap
14. Organ reproduksi remaja puber mulai
berfungsi sehingga kehamilan dapat
terjadi
Namun, secara fisik dan kejiwaan
remaja belum siap untuk memiliki
keturunan
Mengapa Kehamilan pada Remaja
sebaiknya dihindari?
15. Risiko Kehamilan Usia Dini
Risiko Fisik
Mudah terjadi perdarahan
selama hamil
Mudah terjadi keguguran
Kejang pada kehamilan
Kelahiran prematur
Kesulitan dalam proses
melahirkan
Bayi lahir dengan berat
badan rendah, tidak sehat,
kurang gizi
16. Risiko Kehamilan
Usia Dini
Risiko Psikologis
Tertekan (stress)
Kekhawatiran yang tinggi
karena beban akan
menjadi ayah/ibu
Malu dan bersalah
Dimarahi orangtua
Pertengkaran dengan
pasangan
Ditinggalkan oleh ayah
dari anak yang dikandung
17. Risiko Kehamilan Usia Dini
Risiko Sosial
Dikucilkan & mendapat
cemoohan dari orang
lain
Dikeluarkan dari sekolah
Rencana masa depan
terganggu
Menjadi ibu tunggal
(ayah dari anak yang
dikandung pergi)
Cap buruk bagi ibu ,
ayah, maupun anak
18. Bagaimana mencegah kehamilan usiadini?
Hindari sentuhan langsung pada
bagian tubuh yang tidak
seharusnya disentuh orang lain
tanpa tujuan yang baik
Alat kelamin, Pantat, Paha,
Payudara, Mulut
Remaja putri harus berani
mengatakan “TIDAK” bila ada
laki-laki yang mencoba
menyentuh bagian tubuh tersebut
Remaja putra harus menghormati
teman wanitanya dengan tidak
coba-coba menyentuh bagian
tubuh tersebut
Hindari tempat-tempat yang
19. Bersihkan alat kelamin dan sekitarnya
paling sedikit setiap setelah buang air
dan pada saat mandi
Cuci tangan sampai bersih sebelum
membersihkan alat kelamin
Bersihkan daerah pangkal penis, buah
zakar & batang penis dengan air bersih
Tariklah kulit batang penis ke arah atas
sampai terlihat bagian yang berlekuk
pada kepala penis (glans)
◦ Hal ini perlu dilakukan karena pada bagian
yang berlekuk mengendap produk kelenjar
yang disebut smegma.
Bersihkan sampai tidak ada
kotoran/smegma (bila perlu
menggunakan sabun)
Cuci tangan sampai bersih setelah
membersihkan alat kelamin
20. Bersihkan alat kelamin dan sekitarnya paling sedikit setiap
setelah buang air dan pada saat mandi
Cuci tangan sampai bersih sebelum membersihkan alat
kelamin
Bersihkan dengan air bersih dari arah depan ke belakang
Keringkan dengan tissue atau handuk kering yang bersih
Cuci tangan sampai bersih setelah membersihkan alat
kelamin
Anus/Dubur
21. Saat haid/menstruasi:
◦ Gunakan pembalut bersih dan ganti secara teratur 2-3 kali
sehari, atau
Setiap setelah buang air kecil
Bila pembalut telah penuh darah
Saat mandi
◦ Bila pembalut yang digunakan adalah pembalut sekali pakai
Bersihkan terlebih dahulu pembalut dengan menggunakan air
Bungkus
Buang di tempat sampah