2. SISTEM IMUN
Barier
Innate dan adaptif
Istilah:
Antigen (self dan non self)
Imunogen
Alergen
Reseptor (TLR, MHC,TCR, Ig/Ab)
Limfosit matur (limfosit kompeten)
Limfosit naive (T0)
3. Barrier fisik dan kimia
Sifat Komponen
Kondisi tidak menunjang
pertumbuhan
mikroorganisme
Sebasea (As. Lemak bebas)
Keringat (As. Laktat)
Relatif kering
Ph relatif rendah
Perlindungan mukosa
terhadap infeksi
Sekresi mukus
Silia
Lisosim (menginduksi lisis)
Laktoferin (mengikat Fe)
Ig A Sekretorik
Faktor kemotaktin
Suhu tubuh
4. Komponen sistem imun
Innate (nonspesifik) Adaptif (spesifik)
Monosit makrofag
Basofil
Eosinofil
Neutrofil
Sel NK
Komplemen MAC
Berbagai sitokin
(interleukin, khemokin,
interferon)
Limfosit B plasma
Ab (Ig: A, E, M, G,
D)
LimfositT
Th
Th-CD4
Th-CD8 CTL
dan lain-lain
Sel Memori
5. Organ limfatik
Sumsum tulang
Nodus limfatik
Tonsil
Thymus
Spleen
Sistem limfatik difus (menyebar pada
subepitel organ sistem lain)
Peranan:
Inflamasi dan
respon imun
proteksi dari
pathogen dan
perubahan suatu
sel.
13. Timus Superior
mediastinum
mengitari pembuluh
darah besar
jantung
Terdiri dari 2
lobus berkapsul
Tiap lobus terbagi
menjadi 3 kantung
pharingeal
embrional
http://flylib.com/
14. Timus
Berkembang dari
masa awal
embrional hingga
pubertas.
Kemudian atrophy
(involute) dan
diinfiltrasi lemak.
http://flylib.com/
Kapsulnya: j.i. padat irreguler
kolagen membentuk septa-septa
incomplete lobulus
16. • Timosit (banyak),
• Sel retikuler epitelial (I-III)
• Terbentuk jaringan retikuler
• Makrofag perivaskuler
•Sel dendritik
Korteks
17. • Timosit (sedikit)
• Limfosit B
• Makrofag
• Endotel berasal dari sel
retikuler epitelial
• Sel retikuler epitelial
(IV-VI)
• Sel retikuler epitelial
tipe VI Badan Hassal
Medulla
Gartner. Textbook of histology 4th ed. 2017
18. Vaskularisasi
Mendapatkan perdarahan dari bbrp arteri
melalui trabekula corticomedullary
junction
Tipe vaskular continuous incompetent T
cells tidak berhubungan langsung darah
(upaya mencegah sel T terpapar antigen
asing)
19. Histofisiologi
•Sel T immatur mengekspresikan TCR
mengenali dan memberikan respon kuat/ tidak
mengenali MHC I, MHC II, Self Ag apoptosis
•Proses dipengaruhi hormon
adrenocorticosteroid, thyroxin, somatotropin
Incompetent T cells dari vaskular
corticomedullary korteks (terpapar
self antigen) inactive
immunocompetent T cells (T naive)
medula
22. Limfonodus/Kelenjar Limfe
Parenkim: Sel T, Sel B, APC, makrofag, sel
dendritik, sel folikular dendritik,sel stromal
Pembuluh limfe afferen: terdapat pada sisi
cembung dan memiliki katup
Pembuluh limfe efferen: terdapat pada hilus
dan memiliki katup
Fungsi
Menyaring cairan limfe dari bakteri atau
substansi asing lainnya
Tempat meningkatkan kemampuan limfosit
Pembentukan zat anti dan sel memori
26. Korteks
• Nodulus limfatikus
primer sel B dan sel
B memori disekitar
FDC
• Bagian tengah pucat
proliferasi sel B dan
beberapa sel T
nodulus limfatikus
sekunder
• Sekeliling bagian
gelap corona
Bagian Parenkim Limfonodus
www.lab.anhb.uwa.edu.au
27. Germinal
-Terdiri dari 3 zone:
- Dark zone
proliferasi sel B
(centroblasts)
- Basal light zone
sel B express sIgS
(centrocytes)
- Apical light zone
B memori dan sel
plasma
-
Bagian Parenkim Limfonodus
www.lab.anhb.uwa.edu.au
28. Parakorteks
• Banyak terdapat sel T.
• APC yg mengekspresikan
epitop-MHC II Th
• Th menyebar smp medula
Bagian Parenkim Limfonodus
29. Gartner. Textbook of histology 4th ed. 2017
Medula
• Serat retikulum
• Th, sel plasma
• Makrofag
30. Histofisiologi
• Sel T dan B bersama sel dendritik
masuk ke limfonodus krn adanya
Chemotatic chemokines lymphocytes
• Sel T dan dendritik paracortex
• Sel B dan folikuler dendritik limfo
nodulus
• APCs menangkap Ag migrasi ke
limfonodus mempresentasikannya
bersama MHC ke sel T
31. Ag ditangkap folikuler dendritik
sel B pada limfoid nodul primary
lymphoid proliferasi dan
differensiasi menjadi sel plasma
dan sel memori (secondary
lymphoid)
Histofisiologi
33. Limpa/ Lien/ Spleen
Ciri-ciri
] Organ limfatik terbesar, 150 g
] Pembuluh limfe eferen
Sinus-sinus berisi darah
Dibungkus simpai dan peritonium
Trabekula-trabekula lobulus-lobulus
] Terdapat Hilus (arteri, vena
] Peran pembentukan antibodi,
penghancuran eritrosit dan trombosit
tua
34. Fungsi
Organ hemopoietik
Proliferasi sel B dan T
Filter darah
Menghancurkan eritrosit dan
trombosit tua
Menghasilkan zat anti
Limpa/ Lien/ Spleen
35. • Berbentuk nodulus/
folikel Korpus
Malpighi
• A.Sentralis, letak
eksentrik
• Dikelilingi PALS (T)
•Pusat germinal:
Aktivasi limfosit B
sel Plasma dan sel
memori
•Zona marginal
tempat terjadinya
pertemuan APC dengan
limfosit T dan B
Pulpa putih
36. Pulpa merah
• Susunan lebih longgar
• Berbentuk Korda splenika
• Sel darah merah tua
37. Pembuluh darah
Arteri dari Hilus
trabekula/ A.trabekularis
parenkim limpa (A.
Sentralis) A. Penisili
(Pulpa Merah A.
Berselubung Kapiler
arteri terminal
1) Teori sirkulasi terbuka
2) Teori sirkulasi
tertutup
3) Teori sirkulasi
kombinasi
38. MALT
Sistem pencernaan (GALT)
dan Sistem Pernapasan (MALT)
Berupa infiltrasi
Sel-sel retikuler
Serat retikuler
Sel bebas :
Makrofag limfosit kecil
Monosit
Sel plasma
berhubungan erat
43. Fungsi
Membentuk limfosit
Perlindungan tubuh
Tempat masuknya infeksi
Tonsila Palatina
Lengkung glosopalatina
Faringopalatina
Tonsila Lingua
Pangkal lidah di belakang papila sirkumvalata
Tonsila Faringae
Dinding belakang bagian medial nasofaring
Tonsila Tuba
Di sekitar Tuba Eustachii
Lokasi
Organ limfatik primer: bertanggungjawab pembentukan dan pematangan sel limfosit menjadi sel yg imunokompeten.
Organ limfatik sekunder: bertanggungjawab terhadap lingkungan yang sesuai untuk sel imunokompeten berinteraksi dengan antigen atau sel lainnya dalam upaya meningkatkan kemampuan untuk berhadapan dengan antigen atau patogen.
Sel epitelial retikuler berasal dari endoder. Pada kortek terdapat 3 tipe sel epitelial retikuler (tipe 1-3) sedangkan pada medula juga terdapat 3 tipe sel epitelial retikuler (tipe 4-6). Sel epitelial retikuler ini berperan untuk memastikan bahwa sel T (timosit) tidak terpapar dengan non self antigen. Sel tipe 2 dan 3 memaparkan MHC 1 dan 2 untuk perkembangan sel T.
Sel retikuler epitelial VI menjadi sangat cornified dan mengalami kalsifikasi.
Peranan badan hassal belum diketahui diduga merupakan area sel T mati
Sel retikulo epitelial faktor transkripsi (AIRE dan thymic stromal lymphopoietin) sel dendritik expresi MHC dan sel T ekspresi TCR
Adrenocorticosteroid menurunkan jumlah sel T pada korteks timus, thyrosin menstimulasi cortical epithelial retikular cells untuk memfasilitasi aktivasi sel T dan NK, somatotropin memicu perkembangan sel T pada timus.
Afferent masuk melalui kapsul sinus subcapsularis sinus cortical sinus medullary efferent. Sinus membentuk jejaring dengan sel retikular stelata dan epitel selapis kubis memperlambat velocity limfe memungkinan makrofag bertemu dengan sel retikuler stelata untuk kemudian terpapar makrofag, melekat pada sel retikuler stellata dan memfagosit materi asing. Saluran limfatik lainnya yg juga berjalan dari sinus subkapsularis ke paratrabekula ke Perivenules channel yang berada di sekitar HEV naive Th masuk ke parakorteks begitu juga CTL.
FDC (folikel dendritik cells).
Nodulus limfatikus sekunder (terjadi bila ada respon limfosit terhadap Ag) merupakan bagian pembentukan sel B memori dan sel plasma
FDC (folikel dendritik cells)
Pada Basal light zone sel T terpapar dengan antigen yang dibawa oleh follicular dendritic cells hipermutasi antibodi. Gagal apoptosis
CCL dilepaskan oleh sel stromal limfonodus dan melekat pada permukaan endotel sel penetrasi masuk ke stroma limfonodus
Sel B di limfoid primer selanjutnya berproliferasi dan membentuk centrum germinatifum limfoid sekunder (sel B memori dan sel plasma)
PALS = peri arterial lymphoid sheaths
Segar, pulpa putih nampak abu-abu
Stroma menghasilkan CCLs migarsi sel T dan sel B