SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
PEMANFAATAN TANAH DAN RUANG
BERBASIS RBA
DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN AGRARIA
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
Direktur Jenderal Penataan Agraria
Dr. Andi Tenrisau, S.H., M.Hum.
1
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
Infrastruktur: Belum memadai,
utamanya konektivitas
Sumber Daya Manusia adalah kendala
mengikat bagi pertumbuhan ekonomi jangka
menengah-panjang
Fiskal: Rendahnya penerimaanperpajakan
Regulasi dan Institusi adalah penghambat
paling mengikat bagi pertumbuhan ekonomi.
• Regulasi tidak mendukung penciptaan dan
pengembangan bisnis, bahkan cenderung
membatasi, khususnya pada regulasi: (i)
Tenga Kerja; (ii) Investasi, dan (iii)
Perdagangan
• Kualitas institusi rendah
o Korupsi tinggi dan birokrasi tidak
efisien
o Lemahnya koordinasi antar kebijakan
Kemudahan berusaha di Indonesia masih di
bawah beberapa negara ASEAN
Sumber: WB Ease of Doing Business Survey2020
Kemudahan Berusaha(2020)
Saat ini terdapat 8.451 peraturan
pusat dan 15.965 peraturan daerah
yang menggambarkan kompleksitas dan
obesitas regulasi diIndonesia.
Sumber: Kemen Kumham per 23 Januari 2020
Penghambat yangpaling mengikat
Pengambat yang mengikat
Bukan penghambat mengikat
Penghambat yang paling mengikat berikutnya
Penghambat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
(Ilustrasi Gentong Air)
Simplifikasi/ Harmonisasi Regulasi dan Perizinan
1
I. LATAR BELAKANG
2 2
• Pelaksanaan kegiatan usaha saat ini
menggunakan pendekatan izin
(license approach) dimana seluruh
kegiatan usaha harus memiliki izin.
• Belum tersedia standar yang
ditetapkan Pemerintah untuk
melakukan suatu usaha.
• Contoh perizinan sektor:
• Migas memerlukan 373 izin.
• Pembangkit Tenaga Listrik (IPP)
memerlukan 29 izin.
SESUDAH UU CK
1. Mengubah konsepsi kegiatan usaha dari berbasis izin (license approach)
menjadi penerapan standar dan berbasis risiko (Risk- Based
Approach/RBA).
2. Izin hanya untuk kegiatan usaha yang memiliki risiko tinggi terhadap: kesehatan
(health), keselamatan (safety), dan lingkungan (environment) serta kegiatan
pengelolaan sumber daya alam.
3. Kegiatan usaha dengan risiko rendah hanya mendatarkan, sedangkan kegiatan
usaha dengan risiko menengah menggunakan standar.
4. Izin Lokasi tidak diperlukan dengan Penggunaan Peta Digital RDTR.
5. Penerapan standar untuk Izin Lingkungan dan AMDAL hanya untuk kegiatan usaha
yang risiko tinggi (dengan penyederhanaan prosedur dan memperpendek waktu
penyelesaian).
6. Penerapan standar untuk mendirikan bangunan dan penilaian
kelayakan bangunan (IMB & SLF).
7. Penilaian standar (comply) dilakukan oleh profesi bersertifikat.
8. Pemerintah melalukan pengawasan dan inspeksi yang ketat atas kegiatan usaha
dengan resiko tinggi.
Penyederhanaan Perizinan Berusaha
SEBELUM UU CK
2
3 3
4
4
UU NO 5 TAHUN 1960
PERATURAN DASAR POKOK-POKOK
AGRARIA (Pasal 2, 6, 14, dan 15)
Tanah sebesar-
besarnya untuk
kemakmuran rakyat
Penatagunaan Tanah
PP NO 16 TAHUN 2004
Perizinan Berusaha
Elektronik
PP NO 24 TAHUN 2018
IZIN LOKASI
PERMEN ATR/KBPN
NO 17 TAHUN 2019
Pertimbangan Teknis
Pertanahan
PERMEN ATR/KBPN
NO 27 TAHUN 2019
CIPTA KERJA
UU NO 11 TAHUN 2020
RBA
PP NO 5 TH 2021
PPR (KKPR)
PP 21 TH 2021
PP TURUNAN LAIN
Perlu penyesuaian
1. PTP (syarat P4T)
2. PTPGT (syarat penggunaan
dan Pemanfaatan)
• Kebijakan PGT (Pasal 6)
• Pelaksanaan administrasi
pertanahan dilaksanakan
dengan disertai pengaturan
syarat penggunaan dan
pemanfaatan tanah (Pasal 10)
Pedoman Teknis PGT (Pasal 13)
Pertimbangan Teknis Pertanahan (PTP) adalah pertimbangan yang memuat hasil analisis teknis penatagunaan
tanah yang meliputi ketentuan dan syarat penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan/atau pemanfaatan tanah
dengan memperhatikan Rencana Tata Ruang, sifat dan jenis hak, kemampuan tanah, ketersediaan tanah serta
kondisi permasalahan pertanahan.
Pertimbangan Teknis Pertanahan
3
5
5
II. RANCANGAN PERATURAN MENTERI ATR/KEPALA BPN
TENTANG PERTIMBANGAN TEKNIS PERTANAHAN
BAB I KETENTUAN UMUM
BAB II SUBJEK DAN OBJEK
BAB III PELAKSANA
BAB IV TATA CARA PEMBERIAN
BAB IV TATA CARA PEMBERIAN PERTIMBANGAN TEKNIS
PERTANAHAN
BAB V PENYERAHAN DAN PENYIMPANAN DATA
BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI
BAB VII PEMANTAUAN DAN EVALUASI
BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN
BAB IX KETENTUAN PENUTUP
BAB VII KETENTUAN PERALIHAN
BAB VIII KETENTUAN PENUTUP
BAB I KETENTUAN UMUM
BAB II SUBJEK DAN OBJEK
BAB III PELAKSANA
Bagian Kesatu : Umum
Bagian Kedua : Permohonan
Bagian Ketiga : Peninjauan Lapangan
Bagian Keempat : Pengolahan dan Analisis Data
Bagian Kelima : Rapat Pembahasan
Bagian Keenam: Penyusunan Risalah dan Peta
Bagian Ketujuh : Penerbitan
Bagian Kesatu : Penyerahan Pertimbangan Teknis
Pertanahan
Bagian Kedua : Penyimpanan Data dan Dokumen
I. Umum
II. Permohonan
III. Peninjauan Lokasi
IV. Pengolahan dan Analisis Data
V. Rapat Pembahasan
VI. Penyusunan Risalah dan Peta
VII. Penerbitan
VIII. Jangka Waktu Pelaksanaan
I. Penyerahan Pertimbangan Teknis Pertanahan
II. Penyimpanan Data dan Dokumen
BAB V PENYERAHAN DAN PENYIMPANAN DATA
BAB VI JANGKA WAKTU
Outline
PERMEN
ATR/KBPN
27/ 2019
tentang
PTP
Outline
RAPERMEN
PTP
LAMPIRAN
LAMPIRAN
30 PASAL 36 PASAL
6
6
BAB V
BAB VI
BAB VII
BAB VIII
BAB IX
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
Terdiridari 2 Pasal.
Pasal 1 Definisi. Pasal 2 Ruang Lingkup
Terdiri4 Pasal (Pasal 3-Pasal 6) mengatur
mengenai Subjekdan Objek PTP, Jenis PTP
Mengatur mengenai Pelaksana yang
dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan
(Pasal 7)
Berisi tata cara pemberian
Pertimbangan Teknis Pertanahan
(Pasal 10)
Mengatur mengenai Penyerahandan
Penyimpanan Data (Pasal 23, Pasal 24)
Mengatur mengenaiJangka Waktu
(Pasal 25 s/d Pasal 28)
Mengatur mengenai Pemantauan dan
Evaluasi (Pasal 29 s/d Pasal 30)
Ketentuan Peralihan
(Pasal 31 dan Pasal 32)
Ketentuan Penutup
(Pasal 33 s/d Pasal 35)
Untuk melaksanakan
amanat PP 21/2021:
• Pasal 108 ayat (3) -
ayat (7);
• Pasal 124 ayat (5) -
ayat (7); dan
• Pasal 140 ayat (4) -
ayat (7)
Raperman PTP
Tediri 9 BAB
dan 35 Pasal
STRUKTUR RANCANGAN PERATURAN MENTERI ATR/KEPALA BPN
TENTANG PERTIMBANGAN TEKNIS PERTANAHAN
7
7
1. Ruang Lingkup Layanan Pertimbangan Teknis Pertanahan
8
8
PenerbitanKKPR Penegasan Status danrekomendasi
penguasaan tanahtimbul
Penyelenggaraan kebijakan
penggunaan danpemanfaatan
tanah
Pertimbangan Teknis Pertanahan
PKKPR untuk Kegiatan Berusaha
PKKPR untuk kegiatan non berusaha
PKKPR atau RKKPR untuk kegiatan yang
bersifat strategis nasional
Memuat ketentuan perolehan tanahdan
Peralihan/ Pemindahan Hak Atas Tanah
Sebagai bahan pertimbangan
penerbitan penegasan status dan
rekomendasi penguasaan Tanah
Timbul sesuai dengan ketentuan
peraturanperundang-undangan
Diberikan dalam rangka
pelaksanaan kebijakan
penatagunaan tanah dan
pendaftaran tanah terhadaplokasi
yang telah memperoleh KKPR
Paling sedikit memuat ketentuan dan
syarat Penguasaan,Pemilikan,
Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
Pemohon:
1. Pelaku Usaha
2. Masyarakat
3. Kementerian
Pemohon:
1. Warga Negara Indonesia
2. Badan Hukum
Pemohon:
1. Warga Negara Indonesia
2. Badan Hukum
SUBJEK DAN OBJEK
Pasal 3 s/d Pasal 6
2. Subjek dan Objek Pertimbangan Teknis Pertanahan
9
9
PELAKSANA
(Pasal 7)
1. Kepala Kantor Pertanahan
(penanggungjawab)
2. Kepala Seksi Bidang
Penataan dan
Pemberdayaan (Ketua
merangkap anggota)
3. Jabatan fungsional
Bidang Penatagunaan
Tanah (sekretaris
merangkap anggota)
4. Unsur teknis di
lingkungan Kantor
Pertanahan (selaku
anggota)
1. Memeriksa data subjek dan objek
2. Menyiapkan data pertanahan
terkait permohonan
3. Melaksanakan peninjauan lapangan
4. Mengolah dan menganalisis data
pertanahan
5. Memberikan pertimbangan aspek fisik
dan yuridis
6. Menyusun risalah PTP
7. Menyiapkan konsep PTP yang akan
ditandatangani oleh Kepala Kantor
Pertanahan
Terdiri dari unsur Aparatur Sipil Negara
yang berkompenten di bidang penataan
agraria / pertanahan
TUGAS TIM PTP
TIM PTP
PTP
Kantor Pertanahan
Kepala
Kantor
Pertanahan
TIM PTP
di bantu satuan tugas
3. Pelaksana Pertimbangan Teknis Pertanahan
10
10
TATACARA PEMBERIAN PTP
Pasal 8 s/d Pasal 22
Permohonan Peninjauanlapangan
Pengolahandan
analisisdata
RapatPembahasan Penyusunanrisalah
dan Peta
Penerbitan
Persyaratan
1. Peta atau sketsa
lokasi
2. Surat kuasaapabiila
dikuasakan
3. Fc. KTP
4. Fc. NPWP
5. Fc. AktaPenderian
Badan Hukum
6. Ket. Rencana
penggunaan dan
pemanfaatan tanah
Jika Pelaku usahaditambah
1. NIB jika telah terdaftar dalam OSS
2. KBLI yang diajukan
3. Proposal rencana kegiatan usaha
Risalah PTP dilampirkan
peta :
1. Peta petunjuk
letak lokasi
2. Peta penggunaan
tanah
3. Peta Status
PenguasaanTanah
4. Peta kemampuan
tanah
5. Peta RTR
6. Peta Kesesuaian
penggunaanTanah
7. Peta Ketersediaan
tanah
PTP diterbitkanPaling
lama 10 Hari
1. Batas lokasi yang
dimohon
2. Penggunaan tanah
3. Status penguasaan
tanah
4. Kemampuantanah
5. RTR
1. Surat tugas
2. Peta kerja
Berita Acara Peninjauan
Lapangan
Berita Acara Rapat
Pembahasan
PTP
4. Tata Cara Pemberian Pertimbangan Teknis Pertanahan
11
11
III. PERBANDINGAN PENGATURAN PERTIMBANGAN TEKNIS PERTANAHAN (PTP) BERDASARKAN
PERMEN ATR/BPN 27/2019 TENTANG PTP DAN RANCANGAN PERMEN ATR/BPN TENTANG PTP
Permen ATR 27/2019
Tentang PTP (Lama)
Rancangan Permen
Tentang PTP (Baru)
Pasal 3 ayat (1):
Pertimbangan Teknis
Pertanahan diberikan dalam
rangka:
a. persetujuan/penolakan Izin
Lokasi;
b. penegasan status dan
rekomendasi penguasaan
Tanah Timbul; atau
c. perubahan penggunaan
dan Pemanfaatan Tanah
Pasal 3 ayat (1):
Pertimbangan Teknis
Pertanahan diberikan untuk
kegiatan:
a. penerbitan KKPR;
b. penegasan status dan
rekomendasi penguasaan
Tanah Timbul; dan
c. penyelenggaraan
kebijakan Penggunaan
dan Pemanfaatan Tanah.
12
12
IV. MEKANISME PENERBITAN USAHA BERBASIS RISIKO (PP NO 5 TH 2021)
13
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
13
Terima Kasih
14
14
LAMPIRAN 1
TERKAIT BUNYI PASAL
KEBIJAKAN PENATAGUNAAN
TANAH
Pasal 6
Kebijakan penatagunaan tanah diselenggarakan terhadap:
a. bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya baik yang sudah atau belum terdaftar;
b. tanah negara;
c. tanah ulayat masyarakat hukum adat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Pasal 10
(1) Terhadap tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 setelah penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah, penyelesaian administrasi pertanahan dilaksanakan apabila
pemegang hak atas tanah atau kuasanya memenuhi syarat-syarat menggunakan dan memanfaatkan tanahnya sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.
(2) Apabila syarat-syarat menggunakan dan memanfaatkan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dipenuhi, akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
KESESUAIAN PENGGUNAAN
DAN PEMANFAATAN TANAH
TERHADAP RENCANA TATA
RUANG WILAYAH
Pasal 7 Ayat (2)
Kesesuaian penggunaan dan pemanfaatan tanah yang sudah ada haknya baik yang sudah atau belum terdaftar, Tanah Negara dan tanah ulayat masyarakat hukum adat
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah ditentukan berdasarkan pedoman, standar dan kriteria teknis
yang ditetapkan oleh Pemerintah.
PENGGUNAAN DAN
PEMANFAATAN TANAH
Pasal 13
(1) Penggunaan dan pemanfaatan tanah di kawasan lindung atau kawasan budidaya harus sesuai dengan fungsi kawasan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah.
(2) Penggunaan dan pemanfaatan tanah di kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh mengganggu fungsi alam, tidak mengubah bentang alam dan
ekosistem alami.
(3) Penggunaan tanah di kawasan budidaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh diterlantarkan, harus dipelihara dan dicegah kerusakannya.
(4) Pemanfaatan tanah di kawasan budidaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak saling bertentangan, tidak saling mengganggu, dan memberikan peningkatan nilai
tambah terhadap penggunaan tanahnya.
(5) Ketentuan penggunaan dan pemanfaatan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) ditetapkan melalui pedoman teknis penatagunaan
tanah, yang menjadi syarat menggunakan dan memanfaatkan tanah sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah.
Kebijakan Penatagunaan Tanah dalam Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah
(Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah)
15
15
Pertimbangan Teknis Pertanahan dalam Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
TERKAIT BUNYI PASAL
KESESUAIAN KEGIATAN
PEMANFAATAN RUANG
UNTUK KEGIATAN BERUSAHA
Pasal 108 Ayat (3) – Pasal 108 (7)
Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang diberikan untuk kegiatan berusaha diberikan oleh
Menteri berdasarkan kajian dan pertimbangan teknis pertanahan
KESESUAIAN KEGIATAN
PEMANFAATAN RUANG
UNTUK KEGIATAN NON-
BERUSAHA
Pasal 124 Ayat (3) – Pasal 124 Ayat (7)
Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang diberikan untuk kegiatan non berusaha diberikan oleh
Menteri berdasarkan kajian dan pertimbangan teknis pertanahan
KESESUAIAN KEGIATAN
PEMANFAATAN RUANG
UNTUK KEGIATAN YANG
BERSIFAT STRATEGIS
NASIONAL
Pasal 140 Ayat (3) – Pasal 140 Ayat (7)
Rekomendasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang diberikan untuk kegiatan yang bersifat strategis
nasional diberikan oleh Menteri berdasarkan kajian dan pertimbangan teknis pertanahan
LAMPIRAN 2
16
16
LAMPIRAN 3
Proses Bisnis Pertimbangan Teknis Pertanahan
17
17
LAMPIRAN 4
Proses Bisnis Pertimbangan Teknis Pertanahan

More Related Content

Similar to PTP

Izin pelaksanaan transmigrasi (ipt) kemitraan badan usaha file#2
Izin pelaksanaan transmigrasi (ipt) kemitraan badan usaha file#2Izin pelaksanaan transmigrasi (ipt) kemitraan badan usaha file#2
Izin pelaksanaan transmigrasi (ipt) kemitraan badan usaha file#2Rizki Ramadhan
 
pengantar klinik fpr.pptx
pengantar klinik fpr.pptxpengantar klinik fpr.pptx
pengantar klinik fpr.pptxssusera3eeca
 
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...egyd welyn
 
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...egyd welyn
 
Buku Saku KKPR_ver 11 Agustus 2022.pdf
Buku Saku KKPR_ver 11 Agustus 2022.pdfBuku Saku KKPR_ver 11 Agustus 2022.pdf
Buku Saku KKPR_ver 11 Agustus 2022.pdfbalukiabadruzaman2
 
Deregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdf
Deregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdfDeregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdf
Deregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdfFariha54
 
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfPPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfHackEuy
 
Bahan tayang pengadaan makassar 26 januari 2017
Bahan tayang pengadaan makassar 26 januari 2017Bahan tayang pengadaan makassar 26 januari 2017
Bahan tayang pengadaan makassar 26 januari 2017Karba Diecast
 
Buku-Saku-KKPR_ver-22-September-2022.pdf
Buku-Saku-KKPR_ver-22-September-2022.pdfBuku-Saku-KKPR_ver-22-September-2022.pdf
Buku-Saku-KKPR_ver-22-September-2022.pdfPT. Inti Palm Sumatra
 
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptx
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptxPerizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptx
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptxkhalid1276
 
Peraturan bupati-no.-38-ttg-izin-usaha-industri
Peraturan bupati-no.-38-ttg-izin-usaha-industriPeraturan bupati-no.-38-ttg-izin-usaha-industri
Peraturan bupati-no.-38-ttg-izin-usaha-industrippbkab
 
Proposal Proyek perubahan
Proposal Proyek perubahanProposal Proyek perubahan
Proposal Proyek perubahanfian habibie
 
Paparan ibu yola sosialisasi permen pencatatan sdmpk
Paparan ibu yola   sosialisasi permen pencatatan sdmpkPaparan ibu yola   sosialisasi permen pencatatan sdmpk
Paparan ibu yola sosialisasi permen pencatatan sdmpkgatot sudjito
 
Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII
Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII
Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII manafhsb
 
KAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdf
KAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdfKAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdf
KAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdfBudiHarsono24
 
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxBENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxbandi2340
 
Sosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptx
Sosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptxSosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptx
Sosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptxnilaapriani3
 

Similar to PTP (20)

Izin pelaksanaan transmigrasi (ipt) kemitraan badan usaha file#2
Izin pelaksanaan transmigrasi (ipt) kemitraan badan usaha file#2Izin pelaksanaan transmigrasi (ipt) kemitraan badan usaha file#2
Izin pelaksanaan transmigrasi (ipt) kemitraan badan usaha file#2
 
pengantar klinik fpr.pptx
pengantar klinik fpr.pptxpengantar klinik fpr.pptx
pengantar klinik fpr.pptx
 
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
 
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
 
Buku Saku KKPR_ver 11 Agustus 2022.pdf
Buku Saku KKPR_ver 11 Agustus 2022.pdfBuku Saku KKPR_ver 11 Agustus 2022.pdf
Buku Saku KKPR_ver 11 Agustus 2022.pdf
 
Deregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdf
Deregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdfDeregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdf
Deregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdf
 
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfPPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
 
Bahan tayang pengadaan makassar 26 januari 2017
Bahan tayang pengadaan makassar 26 januari 2017Bahan tayang pengadaan makassar 26 januari 2017
Bahan tayang pengadaan makassar 26 januari 2017
 
Buku-Saku-KKPR_ver-22-September-2022.pdf
Buku-Saku-KKPR_ver-22-September-2022.pdfBuku-Saku-KKPR_ver-22-September-2022.pdf
Buku-Saku-KKPR_ver-22-September-2022.pdf
 
SOP KEUANGAN.pdf
SOP KEUANGAN.pdfSOP KEUANGAN.pdf
SOP KEUANGAN.pdf
 
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptx
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptxPerizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptx
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptx
 
Peraturan bupati-no.-38-ttg-izin-usaha-industri
Peraturan bupati-no.-38-ttg-izin-usaha-industriPeraturan bupati-no.-38-ttg-izin-usaha-industri
Peraturan bupati-no.-38-ttg-izin-usaha-industri
 
Proposal Proyek perubahan
Proposal Proyek perubahanProposal Proyek perubahan
Proposal Proyek perubahan
 
Paparan ibu yola sosialisasi permen pencatatan sdmpk
Paparan ibu yola   sosialisasi permen pencatatan sdmpkPaparan ibu yola   sosialisasi permen pencatatan sdmpk
Paparan ibu yola sosialisasi permen pencatatan sdmpk
 
Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII
Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII
Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII
 
KAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdf
KAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdfKAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdf
KAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdf
 
Informasi Proyek
Informasi ProyekInformasi Proyek
Informasi Proyek
 
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxBENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
 
Osc
OscOsc
Osc
 
Sosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptx
Sosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptxSosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptx
Sosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptx
 

Recently uploaded

Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxAdrimanMulya
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 

Recently uploaded (11)

Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 

PTP

  • 1. PEMANFAATAN TANAH DAN RUANG BERBASIS RBA DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN AGRARIA KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL Direktur Jenderal Penataan Agraria Dr. Andi Tenrisau, S.H., M.Hum. 1 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
  • 2. Infrastruktur: Belum memadai, utamanya konektivitas Sumber Daya Manusia adalah kendala mengikat bagi pertumbuhan ekonomi jangka menengah-panjang Fiskal: Rendahnya penerimaanperpajakan Regulasi dan Institusi adalah penghambat paling mengikat bagi pertumbuhan ekonomi. • Regulasi tidak mendukung penciptaan dan pengembangan bisnis, bahkan cenderung membatasi, khususnya pada regulasi: (i) Tenga Kerja; (ii) Investasi, dan (iii) Perdagangan • Kualitas institusi rendah o Korupsi tinggi dan birokrasi tidak efisien o Lemahnya koordinasi antar kebijakan Kemudahan berusaha di Indonesia masih di bawah beberapa negara ASEAN Sumber: WB Ease of Doing Business Survey2020 Kemudahan Berusaha(2020) Saat ini terdapat 8.451 peraturan pusat dan 15.965 peraturan daerah yang menggambarkan kompleksitas dan obesitas regulasi diIndonesia. Sumber: Kemen Kumham per 23 Januari 2020 Penghambat yangpaling mengikat Pengambat yang mengikat Bukan penghambat mengikat Penghambat yang paling mengikat berikutnya Penghambat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Ilustrasi Gentong Air) Simplifikasi/ Harmonisasi Regulasi dan Perizinan 1 I. LATAR BELAKANG 2 2
  • 3. • Pelaksanaan kegiatan usaha saat ini menggunakan pendekatan izin (license approach) dimana seluruh kegiatan usaha harus memiliki izin. • Belum tersedia standar yang ditetapkan Pemerintah untuk melakukan suatu usaha. • Contoh perizinan sektor: • Migas memerlukan 373 izin. • Pembangkit Tenaga Listrik (IPP) memerlukan 29 izin. SESUDAH UU CK 1. Mengubah konsepsi kegiatan usaha dari berbasis izin (license approach) menjadi penerapan standar dan berbasis risiko (Risk- Based Approach/RBA). 2. Izin hanya untuk kegiatan usaha yang memiliki risiko tinggi terhadap: kesehatan (health), keselamatan (safety), dan lingkungan (environment) serta kegiatan pengelolaan sumber daya alam. 3. Kegiatan usaha dengan risiko rendah hanya mendatarkan, sedangkan kegiatan usaha dengan risiko menengah menggunakan standar. 4. Izin Lokasi tidak diperlukan dengan Penggunaan Peta Digital RDTR. 5. Penerapan standar untuk Izin Lingkungan dan AMDAL hanya untuk kegiatan usaha yang risiko tinggi (dengan penyederhanaan prosedur dan memperpendek waktu penyelesaian). 6. Penerapan standar untuk mendirikan bangunan dan penilaian kelayakan bangunan (IMB & SLF). 7. Penilaian standar (comply) dilakukan oleh profesi bersertifikat. 8. Pemerintah melalukan pengawasan dan inspeksi yang ketat atas kegiatan usaha dengan resiko tinggi. Penyederhanaan Perizinan Berusaha SEBELUM UU CK 2 3 3
  • 4. 4 4 UU NO 5 TAHUN 1960 PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA (Pasal 2, 6, 14, dan 15) Tanah sebesar- besarnya untuk kemakmuran rakyat Penatagunaan Tanah PP NO 16 TAHUN 2004 Perizinan Berusaha Elektronik PP NO 24 TAHUN 2018 IZIN LOKASI PERMEN ATR/KBPN NO 17 TAHUN 2019 Pertimbangan Teknis Pertanahan PERMEN ATR/KBPN NO 27 TAHUN 2019 CIPTA KERJA UU NO 11 TAHUN 2020 RBA PP NO 5 TH 2021 PPR (KKPR) PP 21 TH 2021 PP TURUNAN LAIN Perlu penyesuaian 1. PTP (syarat P4T) 2. PTPGT (syarat penggunaan dan Pemanfaatan) • Kebijakan PGT (Pasal 6) • Pelaksanaan administrasi pertanahan dilaksanakan dengan disertai pengaturan syarat penggunaan dan pemanfaatan tanah (Pasal 10) Pedoman Teknis PGT (Pasal 13) Pertimbangan Teknis Pertanahan (PTP) adalah pertimbangan yang memuat hasil analisis teknis penatagunaan tanah yang meliputi ketentuan dan syarat penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan/atau pemanfaatan tanah dengan memperhatikan Rencana Tata Ruang, sifat dan jenis hak, kemampuan tanah, ketersediaan tanah serta kondisi permasalahan pertanahan. Pertimbangan Teknis Pertanahan 3
  • 5. 5 5 II. RANCANGAN PERATURAN MENTERI ATR/KEPALA BPN TENTANG PERTIMBANGAN TEKNIS PERTANAHAN BAB I KETENTUAN UMUM BAB II SUBJEK DAN OBJEK BAB III PELAKSANA BAB IV TATA CARA PEMBERIAN BAB IV TATA CARA PEMBERIAN PERTIMBANGAN TEKNIS PERTANAHAN BAB V PENYERAHAN DAN PENYIMPANAN DATA BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI BAB VII PEMANTAUAN DAN EVALUASI BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN BAB IX KETENTUAN PENUTUP BAB VII KETENTUAN PERALIHAN BAB VIII KETENTUAN PENUTUP BAB I KETENTUAN UMUM BAB II SUBJEK DAN OBJEK BAB III PELAKSANA Bagian Kesatu : Umum Bagian Kedua : Permohonan Bagian Ketiga : Peninjauan Lapangan Bagian Keempat : Pengolahan dan Analisis Data Bagian Kelima : Rapat Pembahasan Bagian Keenam: Penyusunan Risalah dan Peta Bagian Ketujuh : Penerbitan Bagian Kesatu : Penyerahan Pertimbangan Teknis Pertanahan Bagian Kedua : Penyimpanan Data dan Dokumen I. Umum II. Permohonan III. Peninjauan Lokasi IV. Pengolahan dan Analisis Data V. Rapat Pembahasan VI. Penyusunan Risalah dan Peta VII. Penerbitan VIII. Jangka Waktu Pelaksanaan I. Penyerahan Pertimbangan Teknis Pertanahan II. Penyimpanan Data dan Dokumen BAB V PENYERAHAN DAN PENYIMPANAN DATA BAB VI JANGKA WAKTU Outline PERMEN ATR/KBPN 27/ 2019 tentang PTP Outline RAPERMEN PTP LAMPIRAN LAMPIRAN 30 PASAL 36 PASAL
  • 6. 6 6 BAB V BAB VI BAB VII BAB VIII BAB IX BAB I BAB II BAB III BAB IV Terdiridari 2 Pasal. Pasal 1 Definisi. Pasal 2 Ruang Lingkup Terdiri4 Pasal (Pasal 3-Pasal 6) mengatur mengenai Subjekdan Objek PTP, Jenis PTP Mengatur mengenai Pelaksana yang dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan (Pasal 7) Berisi tata cara pemberian Pertimbangan Teknis Pertanahan (Pasal 10) Mengatur mengenai Penyerahandan Penyimpanan Data (Pasal 23, Pasal 24) Mengatur mengenaiJangka Waktu (Pasal 25 s/d Pasal 28) Mengatur mengenai Pemantauan dan Evaluasi (Pasal 29 s/d Pasal 30) Ketentuan Peralihan (Pasal 31 dan Pasal 32) Ketentuan Penutup (Pasal 33 s/d Pasal 35) Untuk melaksanakan amanat PP 21/2021: • Pasal 108 ayat (3) - ayat (7); • Pasal 124 ayat (5) - ayat (7); dan • Pasal 140 ayat (4) - ayat (7) Raperman PTP Tediri 9 BAB dan 35 Pasal STRUKTUR RANCANGAN PERATURAN MENTERI ATR/KEPALA BPN TENTANG PERTIMBANGAN TEKNIS PERTANAHAN
  • 7. 7 7 1. Ruang Lingkup Layanan Pertimbangan Teknis Pertanahan
  • 8. 8 8 PenerbitanKKPR Penegasan Status danrekomendasi penguasaan tanahtimbul Penyelenggaraan kebijakan penggunaan danpemanfaatan tanah Pertimbangan Teknis Pertanahan PKKPR untuk Kegiatan Berusaha PKKPR untuk kegiatan non berusaha PKKPR atau RKKPR untuk kegiatan yang bersifat strategis nasional Memuat ketentuan perolehan tanahdan Peralihan/ Pemindahan Hak Atas Tanah Sebagai bahan pertimbangan penerbitan penegasan status dan rekomendasi penguasaan Tanah Timbul sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan Diberikan dalam rangka pelaksanaan kebijakan penatagunaan tanah dan pendaftaran tanah terhadaplokasi yang telah memperoleh KKPR Paling sedikit memuat ketentuan dan syarat Penguasaan,Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Pemohon: 1. Pelaku Usaha 2. Masyarakat 3. Kementerian Pemohon: 1. Warga Negara Indonesia 2. Badan Hukum Pemohon: 1. Warga Negara Indonesia 2. Badan Hukum SUBJEK DAN OBJEK Pasal 3 s/d Pasal 6 2. Subjek dan Objek Pertimbangan Teknis Pertanahan
  • 9. 9 9 PELAKSANA (Pasal 7) 1. Kepala Kantor Pertanahan (penanggungjawab) 2. Kepala Seksi Bidang Penataan dan Pemberdayaan (Ketua merangkap anggota) 3. Jabatan fungsional Bidang Penatagunaan Tanah (sekretaris merangkap anggota) 4. Unsur teknis di lingkungan Kantor Pertanahan (selaku anggota) 1. Memeriksa data subjek dan objek 2. Menyiapkan data pertanahan terkait permohonan 3. Melaksanakan peninjauan lapangan 4. Mengolah dan menganalisis data pertanahan 5. Memberikan pertimbangan aspek fisik dan yuridis 6. Menyusun risalah PTP 7. Menyiapkan konsep PTP yang akan ditandatangani oleh Kepala Kantor Pertanahan Terdiri dari unsur Aparatur Sipil Negara yang berkompenten di bidang penataan agraria / pertanahan TUGAS TIM PTP TIM PTP PTP Kantor Pertanahan Kepala Kantor Pertanahan TIM PTP di bantu satuan tugas 3. Pelaksana Pertimbangan Teknis Pertanahan
  • 10. 10 10 TATACARA PEMBERIAN PTP Pasal 8 s/d Pasal 22 Permohonan Peninjauanlapangan Pengolahandan analisisdata RapatPembahasan Penyusunanrisalah dan Peta Penerbitan Persyaratan 1. Peta atau sketsa lokasi 2. Surat kuasaapabiila dikuasakan 3. Fc. KTP 4. Fc. NPWP 5. Fc. AktaPenderian Badan Hukum 6. Ket. Rencana penggunaan dan pemanfaatan tanah Jika Pelaku usahaditambah 1. NIB jika telah terdaftar dalam OSS 2. KBLI yang diajukan 3. Proposal rencana kegiatan usaha Risalah PTP dilampirkan peta : 1. Peta petunjuk letak lokasi 2. Peta penggunaan tanah 3. Peta Status PenguasaanTanah 4. Peta kemampuan tanah 5. Peta RTR 6. Peta Kesesuaian penggunaanTanah 7. Peta Ketersediaan tanah PTP diterbitkanPaling lama 10 Hari 1. Batas lokasi yang dimohon 2. Penggunaan tanah 3. Status penguasaan tanah 4. Kemampuantanah 5. RTR 1. Surat tugas 2. Peta kerja Berita Acara Peninjauan Lapangan Berita Acara Rapat Pembahasan PTP 4. Tata Cara Pemberian Pertimbangan Teknis Pertanahan
  • 11. 11 11 III. PERBANDINGAN PENGATURAN PERTIMBANGAN TEKNIS PERTANAHAN (PTP) BERDASARKAN PERMEN ATR/BPN 27/2019 TENTANG PTP DAN RANCANGAN PERMEN ATR/BPN TENTANG PTP Permen ATR 27/2019 Tentang PTP (Lama) Rancangan Permen Tentang PTP (Baru) Pasal 3 ayat (1): Pertimbangan Teknis Pertanahan diberikan dalam rangka: a. persetujuan/penolakan Izin Lokasi; b. penegasan status dan rekomendasi penguasaan Tanah Timbul; atau c. perubahan penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Pasal 3 ayat (1): Pertimbangan Teknis Pertanahan diberikan untuk kegiatan: a. penerbitan KKPR; b. penegasan status dan rekomendasi penguasaan Tanah Timbul; dan c. penyelenggaraan kebijakan Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah.
  • 12. 12 12 IV. MEKANISME PENERBITAN USAHA BERBASIS RISIKO (PP NO 5 TH 2021)
  • 13. 13 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL 13 Terima Kasih
  • 14. 14 14 LAMPIRAN 1 TERKAIT BUNYI PASAL KEBIJAKAN PENATAGUNAAN TANAH Pasal 6 Kebijakan penatagunaan tanah diselenggarakan terhadap: a. bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya baik yang sudah atau belum terdaftar; b. tanah negara; c. tanah ulayat masyarakat hukum adat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Pasal 10 (1) Terhadap tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 setelah penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah, penyelesaian administrasi pertanahan dilaksanakan apabila pemegang hak atas tanah atau kuasanya memenuhi syarat-syarat menggunakan dan memanfaatkan tanahnya sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah. (2) Apabila syarat-syarat menggunakan dan memanfaatkan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dipenuhi, akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. KESESUAIAN PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH TERHADAP RENCANA TATA RUANG WILAYAH Pasal 7 Ayat (2) Kesesuaian penggunaan dan pemanfaatan tanah yang sudah ada haknya baik yang sudah atau belum terdaftar, Tanah Negara dan tanah ulayat masyarakat hukum adat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah ditentukan berdasarkan pedoman, standar dan kriteria teknis yang ditetapkan oleh Pemerintah. PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH Pasal 13 (1) Penggunaan dan pemanfaatan tanah di kawasan lindung atau kawasan budidaya harus sesuai dengan fungsi kawasan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah. (2) Penggunaan dan pemanfaatan tanah di kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh mengganggu fungsi alam, tidak mengubah bentang alam dan ekosistem alami. (3) Penggunaan tanah di kawasan budidaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh diterlantarkan, harus dipelihara dan dicegah kerusakannya. (4) Pemanfaatan tanah di kawasan budidaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak saling bertentangan, tidak saling mengganggu, dan memberikan peningkatan nilai tambah terhadap penggunaan tanahnya. (5) Ketentuan penggunaan dan pemanfaatan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) ditetapkan melalui pedoman teknis penatagunaan tanah, yang menjadi syarat menggunakan dan memanfaatkan tanah sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah. Kebijakan Penatagunaan Tanah dalam Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah (Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah)
  • 15. 15 15 Pertimbangan Teknis Pertanahan dalam Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang TERKAIT BUNYI PASAL KESESUAIAN KEGIATAN PEMANFAATAN RUANG UNTUK KEGIATAN BERUSAHA Pasal 108 Ayat (3) – Pasal 108 (7) Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang diberikan untuk kegiatan berusaha diberikan oleh Menteri berdasarkan kajian dan pertimbangan teknis pertanahan KESESUAIAN KEGIATAN PEMANFAATAN RUANG UNTUK KEGIATAN NON- BERUSAHA Pasal 124 Ayat (3) – Pasal 124 Ayat (7) Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang diberikan untuk kegiatan non berusaha diberikan oleh Menteri berdasarkan kajian dan pertimbangan teknis pertanahan KESESUAIAN KEGIATAN PEMANFAATAN RUANG UNTUK KEGIATAN YANG BERSIFAT STRATEGIS NASIONAL Pasal 140 Ayat (3) – Pasal 140 Ayat (7) Rekomendasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang diberikan untuk kegiatan yang bersifat strategis nasional diberikan oleh Menteri berdasarkan kajian dan pertimbangan teknis pertanahan LAMPIRAN 2
  • 16. 16 16 LAMPIRAN 3 Proses Bisnis Pertimbangan Teknis Pertanahan
  • 17. 17 17 LAMPIRAN 4 Proses Bisnis Pertimbangan Teknis Pertanahan