2. Karakter
akar kata “karakter” ini berasal dari kata dalam
bahasa Latin yaitu “kharakter”, “kharassein”,
“kharax”, yang bermakna “tools for making”,
“toengrave”, dan “pointed stake”. Kata ini mulai
banyak digunakan dalam bahasa Prancis sebagai
“character” pada abad ke-14. Ketika masuk
kedalam bahasa inggris, kata “caractere” ini
berubah menjadi “character”. Selanjutnya, dalam
bahasa Indonesi kata “character” ini menjadi
“karakter”.
3. Menurut American Dictionary of The
English Languange (2001:2192)
karakter itu didefinisikan sebagai kualitas-
kualitas yang teguh dan khusus yang
dibangun dalam kehidupan seseorang yang
menentukan responnya tanpa pengaruh
kondisi-kondisi yang ada.
4. Menurut Ki Hajar Dewantoro
(2011:25)
memandang karakter itu sebagai watak atau
budi pekerti. budi pekerti adalah bersatunya
antara gerak pikiran, perasaan, dan kehendak
atau kemauan dan kemudian menimbulkan
tenaga.
5. Menurut Tadkiroatun Musfiroh
(2008)
karakter mengacu pada serangkaian sikap
atau (attitudes), perilaku atau (behaviors),
motivasi (motivations), dan keterampilan
(skills). Karakter berasal dari BahasaYunani
yang berarti “to mark” atau menandai, dan
memfokuskan bagaimana mengaplikasikan
nilai kebaikan itu dalam bentuk tindakan atau
tingkah laku.
6. Kesimpulan
sesuatu yang ada pada diri seseorang dan
menjadi sifat orang tersebut. Karakter pada
dasarnya sulit dirubah, namun kondisi
lingkungan di sekitar dapat dirancang
sedemikian rupa sehingga bisa menguatkan
atau memperlemah karakter.
7. Pendidikan Karakter
pendidikan budi pekerti plus yaitu budi
pekerti yang melibatkan aspek pengetahuan
(cognitive), perasaan (Filling) dan tindakan
(action). Pendidikan karakter adalah usaha
yang disengaja untuk mengembangkan
karakter yang baik berdasarkan nilai-nilai inti
yang baik untuk individu dan baik untuk
masyarakat (Lickona,1991)
8. Menurut kemendiknas (2010)
pendidikan karakter adalah pendidikan yang
mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa
pada diri peserta didik sehingga mereka
memiliki nilai dan karakter sebagai karakter
dirinya, menerapkan nilai nilai tersebut dalam
kehidupan dirinya, sebagai anggota
masyarakat dan warga negara yanag religius,
nasionalis, produktif dan kreatif.
9. kesimpulan
suatu sistem penanaman nilai-nilai kebaikan
kepada warga sekolah atau kampus yang
meliputi komponen pengetahuan, kesadaran
atau kemauan dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut baik dalam
berhubungan denganTuhanYME, sesama
manusia, lingkungan maupun nusa dan
bangsa sehingga menjadi manusia paripurna.
10. fungsi dan tujuan pendidikan
mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepadaTuhanYang Maha Esa,
berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab
11. 4 nilai inti pembangunan karakter
(Kemendiknas 2010)
Jujur
Cerdas
Tangguh
Peduli
12. 9 kerangka pikir pendidikan karakter
(cultural awareness) dan (cultural intelligence)
(neverending process)
Pengembangan karakter bangsa
berlandarkan nilai-nilai Pancasila dan agama
Proses pembelajaran dan pengembangan
karakter tidak terpisah dari pengembangan
kemampuan sains, teknologi dan seni
Ilmu mendidik dan pendidikan menjadi fokus
utama dalam proses pmbelajaran pendidikan
dan pengembangan karakter.
13. Melibatkan berbagai aspek perkembangan
(holistik)
Mempersiapkan Kebijakan dan birokrasi
Proses pendidikan sepanjang hayat
Bersifat multilevel dan multichannel