2. Founder & CEO J - Consulting
Career Coach
HR OD Specialist
Former HR BUMA & PTPN XIII
Woman Empowerement
3. MATA KULIAH CHARACTER BUILDING
Istilah Karakter
02
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
karakter n 1 tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti
yang membedakan seseorang dengan yang lain; watak.
W.B. Saunders, (1977: 126)
menjelaskan bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang
ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat diamati pada
individu.
4. MATA KULIAH CHARACTER BUILDING
Istilah Karakter
02
Menurut (Ditjen Mandikdasmen – Kementerian Pendidikan Nasional), Karakter
adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup
dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan
siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
Wyne mengungkapkan karakter yaitu menandai kemampuan mengaplikasikan nilai
kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku.
Jadi istilah karakter erat kaitannya dengan personality (kepribadian) seseorang.
5. MATA KULIAH CHARACTER BUILDING
Istilah Karakter
02
Kesimpulan
Karakter adalah sifat bawaan seseorang yang berbeda antara satu orang dengan
orang lainnya ditunjukkan dalam cara berpikir dan berperilaku serta
mengaplikasikan nilai kebaikan tersebut dalam tingkah laku maupun pengambilan
keputusan.
6. MATA KULIAH CHARACTER BUILDING
Krisis Karakter
Mengingkatnya kekerasan di kalangan remaja
Penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk
Pengaruh peer group yang kuta dalam tindak kekerasan
Meningkatkanya perilaku merusak diri seperti penggunaan narkoba alkohol, dan
seks bebas.
Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk.
Menurunnya etos kerja
Semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan pendidik
Rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara
Membudayanya individualisme warga negara
Adanya rasa saling curiga dan kebencian di antara sesama.
Thomas Lickona, profesor pendidikan dari Cortland University, mengungkapkan bahwa
ada sepuluh tanda sebuah bangsa sedang menuju jurang kehancuran.:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
03
7. MATA KULIAH CHARACTER BUILDING
KARAKTER BANGSA
04
KARAKTER INDIVIDU
CHARACTER
BUILDING
8. MATA KULIAH CHARACTER BUILDING
KARAKTER BANGSA
05
KARAKTER INDIVIDU
CHARACTER
BUILDING
Menurut Talcott Parsons, ada empat imperatif fungsional yang
diperlukan bagi sebuah sistem sosial bisa fungsional di tengah-tengah
masyarakat, yaitu: pertama, adaptasinya (adaptation); kedua,
pencapaian tujuannya (goal attainment)l; ketiga, integrasinya
(integration); dan keempat, pemeliharaan polanya (latency).
krisis karakter terjadi karena sistem sosial kurang mampu mengatasi kebutuhan
situasional yang muncul akibat perubahan sosial yang terjadi begitu cepat
sistem pendidikan yang kurang mewujud nyata dalam pendidikan karakter
kurang bersinerginya lingkungan-lingkungan sosial pendidikan dalam konteks
pembentukan karakter.
sistem sosial kurang kondusif terhadap pola-pola yang mendukung
terbentuknya karakter positif bagi generasi muda.
SAYANGNYA SAAT INI SEMUA KURANG BERFUNGSI OPTIMAL
1.
2.
3.
4.
9. MATA KULIAH CHARACTER BUILDING
Beberapa negara yang telah menerapkan
pendidikan karakter sejak sekolah dasar
di antaranya adalah
06
13. MATA KULIAH CHARACTER BUILDING
Apa itu Pendidikan
Karakter?
Menurut T. Ramli, pengertian
pendidikan karakter adalah
pendidikan yang mengedepankan
esensi dan makna terhadap moral
dan akhlak sehingga hal tersebut
akan mampu membentuk pribadi
peserta didik yang baik.
10
Menurut Thomas Lickona, pendidikan
karakter adalah suatu usaha yang
disengaja untuk membantu seseorang
sehingga ia dapat memahami,
memperhatikan, dan melakukan nilai-
nilai etika yang inti.
Menurut John W. Santrock, character
education adalah pendidikan yang
dilakukan dengan pendekatan langsung
kepada peserta didik untuk menanamkan
nilai moral dan memberi kan pelajaran
kepada murid mengenai pengetahuan moral
dalam upaya mencegah perilaku yang yang
dilarang.
14. MATA KULIAH CHARACTER BUILDING
Apa itu Pendidikan
Karakter?
Tujuan Pendidikan
Karakter
Pendidikan karakter adalah suatu
usaha untuk memberikan pemahaman
terhadap siswa mengenai konsep
moral, etika moral, dan perilaku
moral. Pendidikan karakter
melibatkan aspek pengetahuan,
perasaan, dan tindakan.
Pendidikan karakter bertujuan untuk
menyiapkan anak yang cerdas secara
emosi. Anak yang memiliki kecerdasan
emosi yang baik, memiliki kemampuan
untuk menghadapi berbagai
tantangan hidup.
11
15. MATA KULIAH CHARACTER BUILDING
12
Menurut Foerster dalam (Quo Vadis Pendidikan Kita?, 2016 : 134) mengatakan bahwa ada
empat ciri dasar dalam pendidikan karakter:
Pertama, keteraturan interior di mana setiap tindakan diukur berdasarkan hierarki nilai. Nilai
menjadi pedoman normatif setiap tindakan.
Kedua, koherensi yang memberi keberanian, membuat seorang teguh pada prinsip, tidak
mudah terombang-ambing pada situasi baru atau takut terhadap risiko.
Ketiga, otonomi, seseorang menginternalisasikan aturan dari luar sampai menjadi nilai-nilai
bagi pribadi.
Keempat, keteguhan dan kesetiaan.
16. MATA KULIAH CHARACTER BUILDING
Sembilan Pilar
Pendidikan Karakter
(Thomas Lickona)
1. Karakter cinta kepada tuhan dan semua ciptaan-Nya
2. Kemandirian dan tanggung jawab
3. Kejujuran, amanah, dan diplomatis
4. Hormat dan santun
5. Dermawan, tolong menolong, dan gotong royong
6. Percaya diri dan pekerja keras
7. Kepemimpinan dan keadilan
8. Baik dan rendah hati
9. Karakter toleransi, kedamaian, dan kesatuan
13
17.
18. MATA KULIAH CHARACTER BUILDING
Kesembilan pilar karakter tersebut
akan diajarkan dengan metode
Pengetahuan Perasaan Tindakan
15
19. MATA KULIAH CHARACTER BUILDING
Kesembilan pilar karakter tersebut
akan diajarkan dengan metode
Pengetahuan Perasaan Tindakan
16
Pendidikan Integral
Adanya pendidikan yang utuh (lengkap) antara sekolah, rumah dan masyarakat.
20. MATA KULIAH CHARACTER BUILDING
17
Keluarga
60%
Sekolah
25-30%
Masyarakat
10-15%
ASPEK KARAKTER
21. MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH
Dampak Pendidikan Karakter
Penurunan drastis perilaku negatif siswa
Meningkatnya motivasi siswa untuk meraih
prestasi akademik
Meningkatnya rasa percaya diri dan kemampuan
bekerja sama, kemampuan bergaul, kemampuan
berkonsentrasi, rasa empati, dan kemampuan
komunikasi siswa
18