Dokumen tersebut membahas tentang gambaran asli Yesus melalui konteks Yahudi. Terdapat beberapa petunjuk bahwa kisah-kisah Yesus dalam Injil mungkin ditafsirkan melalui tradisi lisan Yahudi dan tidak selalu sejalan dengan perayaan Paskah secara historis. Beberapa indikasi menunjukkan bahwa penyaliban Yesus mungkin terjadi pada musim yang berbeda dalam tahun itu.
PELAYANAN RASUL PAULUS DALAM PENGINJILANNYATita Rosita
Makalah ini membahas perjalanan pelayanan Rasul Paulus dalam menyebarkan injil ke seluruh dunia. Terdapat tiga perjalanan utama yang dilakukan Rasul Paulus yaitu perjalanan pertama ke Antiokhia, Seleukia, Salamis, Pafos, Perga, Antiokhia, Ikonium, Listra, Derbe dan kembali ke Listra, Ikonium, Antiokhia.
Teks tersebut merupakan makalah yang membahas profil dan perjalanan hidup Martin Luther, tokoh penting Gerakan Reformasi. Makalah ini membahas tentang latar belakang, pendidikan, dan peristiwa penting yang memicu Luther untuk memulai Gerakan Reformasi seperti menemukan ajaran pembenaran oleh iman.
Latarbelakang:
Biografi. Siapakah Paulus?
Kepribadian. Tipe seperti apakah Paulus?
Panggilan:
Tujuan. Apa tujuan dari panggilannya?
Misi. Apa buah dari panggilannya?
Perbedaan. Bagaimana dia menghadapi misinya?
Dokumen tersebut merangkum sejarah hidup Maria dari Nazaret berdasarkan sumber-sumber Perjanjian Baru dan Kitab Apokrif serta konteks sejarah dan budaya Yahudi abad pertama. Ditekankan bahwa Maria adalah perempuan Yahudi biasa yang taat pada tradisi agamanya namun bersedia menerima kehendak Allah dan menjadi ibu dari Yesus Kristus.
Teks tersebut menjelaskan konsep tipologi dalam Alkitab dan bagaimana tipologi tersebut terkait dengan Mariologi. Beberapa contoh tipologi yang disebutkan adalah Adam-Yesus, Hawa-Maria, dan Tabut Perjanjian-Maria. Teks ini bertujuan untuk menjelaskan dasar-dasar ajaran Gereja Katolik mengenai Maria berdasarkan Alkitab melalui pendekatan tipologi.
PELAYANAN RASUL PAULUS DALAM PENGINJILANNYATita Rosita
Makalah ini membahas perjalanan pelayanan Rasul Paulus dalam menyebarkan injil ke seluruh dunia. Terdapat tiga perjalanan utama yang dilakukan Rasul Paulus yaitu perjalanan pertama ke Antiokhia, Seleukia, Salamis, Pafos, Perga, Antiokhia, Ikonium, Listra, Derbe dan kembali ke Listra, Ikonium, Antiokhia.
Teks tersebut merupakan makalah yang membahas profil dan perjalanan hidup Martin Luther, tokoh penting Gerakan Reformasi. Makalah ini membahas tentang latar belakang, pendidikan, dan peristiwa penting yang memicu Luther untuk memulai Gerakan Reformasi seperti menemukan ajaran pembenaran oleh iman.
Latarbelakang:
Biografi. Siapakah Paulus?
Kepribadian. Tipe seperti apakah Paulus?
Panggilan:
Tujuan. Apa tujuan dari panggilannya?
Misi. Apa buah dari panggilannya?
Perbedaan. Bagaimana dia menghadapi misinya?
Dokumen tersebut merangkum sejarah hidup Maria dari Nazaret berdasarkan sumber-sumber Perjanjian Baru dan Kitab Apokrif serta konteks sejarah dan budaya Yahudi abad pertama. Ditekankan bahwa Maria adalah perempuan Yahudi biasa yang taat pada tradisi agamanya namun bersedia menerima kehendak Allah dan menjadi ibu dari Yesus Kristus.
Teks tersebut menjelaskan konsep tipologi dalam Alkitab dan bagaimana tipologi tersebut terkait dengan Mariologi. Beberapa contoh tipologi yang disebutkan adalah Adam-Yesus, Hawa-Maria, dan Tabut Perjanjian-Maria. Teks ini bertujuan untuk menjelaskan dasar-dasar ajaran Gereja Katolik mengenai Maria berdasarkan Alkitab melalui pendekatan tipologi.
Tugas ini membahas pandangan Yahudi dan Yunani mengenai gelar keilahian dan kemanusiaan Yesus Kristus berdasarkan sumber-sumber Alkitab dan kritik Alquran terhadap Kekristenan. Pandangan Yahudi diwakili oleh Rasul Paulus menekankan bahwa Kristus adalah pribadi kedua Allah dengan seluruh keilahian dan kekuasaannya. Sedangkan Yunani meyakini Yesus sebagai tokoh ilahi meskipun manusia. Gelar Kristus se
Pandangan Injil Yohanes Dan Tulisan Yohanes Serta Wahyu Terhadap Allah,Yesus,...nofryzhia
Surat ini membahas pandangan penulis Alkitab tentang Allah, Yesus, Roh Kudus, gereja dan akhir zaman berdasarkan injil Yohanes dan surat-surat Yohanes. Pandangan penulis tentang Allah adalah Allah sebagai Firman yang bersama-sama dengan Bapa. Yesus dijelaskan sebagai Firman yang menjadi manusia. Roh Kudus digambarkan sebagai Roh Kebenaran. Gereja diartikan sebagai jemaat atau keluarga. Akhir zaman dit
Kita sering mengabaikan detail peristiwa kelahiran Kristus karena merasa sudah sering membaca dan mendengar kisah tersebut. Lalu, apa saja yang seharusnya kita perhatikan saat membaca dan mempelajari kelahiran-Nya? Yuk, kita gali kisah yang agung ini dengan cara yang berbeda! Ikutilah kelas diskusi "Bedah Natal Menurut Lukas" yang diselenggarakan oleh Klub Baca Buku SABDA (KBBS), bekerja sama dengan divisi Biblical Engagement (BE) dan Ministry Learning Center (MLC) YLSA. Gratis!
Sebagai awal kelas diskusi, training Bedah Natal Menurut Lukas akan diadakan pada Rabu, 24 November 2021, pkl. 10.30 — 11.30 WIB. Setelah itu, kelas diskusi akan dilangsungkan pada 25 November -- 1 Desember 2021.
Untuk informasi, silakan kontak:
WA: 082133133315 (MLC)
Email: kusuma@in-christ.net
#klubbacabukusabda, #kbbs, #bacabuku, #bacaalkitab, #bedahalkitab, #lukas, #natal, #perjanjianbaru, #IT4GOD, #ministrylearningcenter, #biblicalengagement, #ylsa, #SABDAEvent
1. Buku ini membahas pemikiran utama Paulus dari perspektif eskatologis dan Kristologis. Arus utama penafsiran Paulus meliputi aliran Tubingen, liberal, sejarah agama, dan eskatologi.
2. Struktur fundamental ajaran Paulus hanya bisa dipahami dari Kristologinya. Konsep kunci meliputi "pernyataan rahasia", "kegenapan waktu", dan keterkaitan antara eskatologi dan Kristologi.
3. Paulus melihat Yes
1. Nasrani dan Kristen memiliki makna yang berbeda. Nasrani mengacu pada pengikut Yesus dari Nazaret sedangkan Kristen mengacu pada agama baru yang didirikan oleh Paulus.
2. Paulus bukan pengikut Yesus yang setia semula melainkan seorang Yahudi Farisi yang kemudian mengalami konversi. Ia mendirikan agama Kristen dengan konsep Tritunggal yang berbeda dengan ajaran Yesus.
3. Banyak pengikut Yesus awal
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang perayaan Natal pada tanggal 25 Desember, termasuk adaptasi tradisi pagan dan pengaruh Gereja perdana. Juga dibahas mengenai asal usul tokoh Santa Claus dan perkembangannya.
Ptt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik KristusRuangguruKristen
Baptisan memiliki makna penting bagi kekristenan sebagai tanda kematian dan kebangkitan bersama Kristus serta bukti ketaatan dan kepemilikan terhadap-Nya. Melalui baptisan, seseorang menyatakan diri sebagai saksi Kristus di dunia ini."
Injil-injil non-kanonikal muncul pada abad ke-2 Masehi dan sesudahnya. Banyak injil non-kanonikal yang berisi legenda atau ajaran bidah seperti Gnostisisme yang berbeda dengan ajaran keempat Injil kanonikal. Kanon Perjanjian Baru secara bertahap ditutup pada abad ke-4 Masehi setelah melalui proses panjang penilaian dan konsensus gereja.
Minggu Palma memperingati masuknya Yesus ke Yerusalem sebagai Mesias. Kamis Putih memperingati perayaan terakhir Yesus bersama murid-muridnya. Kedua perayaan ini akan dirayakan minggu ini.
Dokumen tersebut merangkum tujuh hari raya yang ditetapkan oleh Allah dalam Alkitab, termasuk Paskah, Hari Raya Roti Tidak Beragi, dan Pentakosta. Dokumen tersebut menjelaskan makna rohani dari masing-masing perayaan serta hubungannya dengan kehidupan Yesus Kristus. Dokumen ini mengajak pembaca untuk merayakan ketujuh hari raya tersebut sebagai perintah Allah yang turun temurun.
Buku Wahyu mengungkap rahasia tentang akhir zaman melalui lambang-lambang yang hanya dapat dimengerti oleh mereka yang mendapat penerangan dari Roh Kudus.
Teori perkembangan kepercayaan James W. Fowler menyatakan bahwa individu melalui 6 tahapan perkembangan kepercayaan sejak bayi hingga dewasa. Tahapan tersebut meliputi kepercayaan elemental awal, intuitif-proyektif, mitis-harfiah, sintetis-konvensional, individuatif-reflektif, eksistensial konjungtif, dan universalitas. Teori ini membantu memahami perkembangan makna agama seseorang secara ps
Tugas ini membahas pandangan Yahudi dan Yunani mengenai gelar keilahian dan kemanusiaan Yesus Kristus berdasarkan sumber-sumber Alkitab dan kritik Alquran terhadap Kekristenan. Pandangan Yahudi diwakili oleh Rasul Paulus menekankan bahwa Kristus adalah pribadi kedua Allah dengan seluruh keilahian dan kekuasaannya. Sedangkan Yunani meyakini Yesus sebagai tokoh ilahi meskipun manusia. Gelar Kristus se
Pandangan Injil Yohanes Dan Tulisan Yohanes Serta Wahyu Terhadap Allah,Yesus,...nofryzhia
Surat ini membahas pandangan penulis Alkitab tentang Allah, Yesus, Roh Kudus, gereja dan akhir zaman berdasarkan injil Yohanes dan surat-surat Yohanes. Pandangan penulis tentang Allah adalah Allah sebagai Firman yang bersama-sama dengan Bapa. Yesus dijelaskan sebagai Firman yang menjadi manusia. Roh Kudus digambarkan sebagai Roh Kebenaran. Gereja diartikan sebagai jemaat atau keluarga. Akhir zaman dit
Kita sering mengabaikan detail peristiwa kelahiran Kristus karena merasa sudah sering membaca dan mendengar kisah tersebut. Lalu, apa saja yang seharusnya kita perhatikan saat membaca dan mempelajari kelahiran-Nya? Yuk, kita gali kisah yang agung ini dengan cara yang berbeda! Ikutilah kelas diskusi "Bedah Natal Menurut Lukas" yang diselenggarakan oleh Klub Baca Buku SABDA (KBBS), bekerja sama dengan divisi Biblical Engagement (BE) dan Ministry Learning Center (MLC) YLSA. Gratis!
Sebagai awal kelas diskusi, training Bedah Natal Menurut Lukas akan diadakan pada Rabu, 24 November 2021, pkl. 10.30 — 11.30 WIB. Setelah itu, kelas diskusi akan dilangsungkan pada 25 November -- 1 Desember 2021.
Untuk informasi, silakan kontak:
WA: 082133133315 (MLC)
Email: kusuma@in-christ.net
#klubbacabukusabda, #kbbs, #bacabuku, #bacaalkitab, #bedahalkitab, #lukas, #natal, #perjanjianbaru, #IT4GOD, #ministrylearningcenter, #biblicalengagement, #ylsa, #SABDAEvent
1. Buku ini membahas pemikiran utama Paulus dari perspektif eskatologis dan Kristologis. Arus utama penafsiran Paulus meliputi aliran Tubingen, liberal, sejarah agama, dan eskatologi.
2. Struktur fundamental ajaran Paulus hanya bisa dipahami dari Kristologinya. Konsep kunci meliputi "pernyataan rahasia", "kegenapan waktu", dan keterkaitan antara eskatologi dan Kristologi.
3. Paulus melihat Yes
1. Nasrani dan Kristen memiliki makna yang berbeda. Nasrani mengacu pada pengikut Yesus dari Nazaret sedangkan Kristen mengacu pada agama baru yang didirikan oleh Paulus.
2. Paulus bukan pengikut Yesus yang setia semula melainkan seorang Yahudi Farisi yang kemudian mengalami konversi. Ia mendirikan agama Kristen dengan konsep Tritunggal yang berbeda dengan ajaran Yesus.
3. Banyak pengikut Yesus awal
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang perayaan Natal pada tanggal 25 Desember, termasuk adaptasi tradisi pagan dan pengaruh Gereja perdana. Juga dibahas mengenai asal usul tokoh Santa Claus dan perkembangannya.
Ptt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik KristusRuangguruKristen
Baptisan memiliki makna penting bagi kekristenan sebagai tanda kematian dan kebangkitan bersama Kristus serta bukti ketaatan dan kepemilikan terhadap-Nya. Melalui baptisan, seseorang menyatakan diri sebagai saksi Kristus di dunia ini."
Injil-injil non-kanonikal muncul pada abad ke-2 Masehi dan sesudahnya. Banyak injil non-kanonikal yang berisi legenda atau ajaran bidah seperti Gnostisisme yang berbeda dengan ajaran keempat Injil kanonikal. Kanon Perjanjian Baru secara bertahap ditutup pada abad ke-4 Masehi setelah melalui proses panjang penilaian dan konsensus gereja.
Minggu Palma memperingati masuknya Yesus ke Yerusalem sebagai Mesias. Kamis Putih memperingati perayaan terakhir Yesus bersama murid-muridnya. Kedua perayaan ini akan dirayakan minggu ini.
Dokumen tersebut merangkum tujuh hari raya yang ditetapkan oleh Allah dalam Alkitab, termasuk Paskah, Hari Raya Roti Tidak Beragi, dan Pentakosta. Dokumen tersebut menjelaskan makna rohani dari masing-masing perayaan serta hubungannya dengan kehidupan Yesus Kristus. Dokumen ini mengajak pembaca untuk merayakan ketujuh hari raya tersebut sebagai perintah Allah yang turun temurun.
Buku Wahyu mengungkap rahasia tentang akhir zaman melalui lambang-lambang yang hanya dapat dimengerti oleh mereka yang mendapat penerangan dari Roh Kudus.
Teori perkembangan kepercayaan James W. Fowler menyatakan bahwa individu melalui 6 tahapan perkembangan kepercayaan sejak bayi hingga dewasa. Tahapan tersebut meliputi kepercayaan elemental awal, intuitif-proyektif, mitis-harfiah, sintetis-konvensional, individuatif-reflektif, eksistensial konjungtif, dan universalitas. Teori ini membantu memahami perkembangan makna agama seseorang secara ps
Este documento presenta el portafolio de evidencias de un estudiante. Incluye una presentación personal, un índice de contenido con 10 secciones que cubren temas de clase, trabajos enviados, conclusiones, autoevaluación, reflexión personal y anexos. El estudiante evalúa su comprensión de los temas, responsabilidad con los trabajos y desempeño en clase, y reflexiona sobre las lecciones aprendidas y áreas de mejora.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan untuk transformasi sosial melalui contoh Gereja Reba Place yang berupaya merealisasikan visi keadilan dan rekonsiliasi rasial melalui berbagai program pelayanan dan pendidikan jemaat yang berorientasi pada transformasi personal dan sosial. Dokumen ini menyoroti tujuan, proses, dan konteks pembelajaran transformatif yang perlu dipertimbangkan untuk mewujudkan pendidikan yang berorientasi pada keadilan.
This document outlines the constitution and rules of the Northern Territory Council of Social Service Incorporated (NTCOSS). It details NTCOSS's mission to promote social issues and a just society. It describes NTCOSS's objectives such as developing social services, providing resources and research on social issues, and representing members' interests. The document defines NTCOSS's powers and outlines rules regarding membership, finances, meetings, officers, dispute resolution and altering the constitution.
Northern Territory Alcohol and Other Drugs And Mental Health Services Directoryntcoss
This document provides a directory of alcohol, drug and mental health services in the Northern Territory. It was published by the Northern Territory Council of Social Service and Northern Territory Mental Health Coalition to enable users to easily locate and connect with relevant support services. The directory includes overviews of different service types and lists over 90 individual services organized by location and category of support provided.
Collagen Supplements are anti aging product which brought into use. Offers Best Wrinkle Cream, Hair and Weight Loss Treatments are preserving your youth and beauty.
Northern Territory Consultants Register June 2014ntcoss
The document is a register of consultants in the Northern Territory that provides services to community sector organisations. It lists consultants' contact details, areas of expertise, and references from previous clients who are willing to recommend the consultant. The register is intended to help NT community organisations access local consultants with experience in areas like financial management, governance, and organisational development.
The document discusses propaganda techniques used during the Cold War period from 1950-1990. It focuses on propaganda mechanisms employed in Malaya (now Malaysia) during the Malayan Emergency from 1948-1960 against communist insurgents. Key mechanisms included distributing over 24 million propaganda leaflets in local languages, mobile public address units, radio bulletins, and aerial broadcasts from planes encouraging defection. By 1955, 70% of surrendered terrorists stated the aerial broadcasts had influenced their decision, showing the effectiveness of these propaganda techniques at winning hearts and minds during the conflict.
This presentation is all about How TOR works?, How TOR was designed?, and the add-on's, extensions that make possible the functioning of TOR.
Feel free to contact me if you want the slide notes as the slide notes are not displayed by SlideShare!
MODUL SEJARAH GEREJA UMUM 1 ( AWAL SEJARAH GEREJA )Samuel761805
GEREJA PURBA
Bab pertama pembahasan kita akan Sejarah Gereja dimulai dari Gereja Primitif atau
biasa juga disebut dengan Gereja Purba atau bahkan bisa disebut juga dengan zaman paling
tua. Sebutan ini berdasarkan sudut pandang kurikulum ruang Gereja secara kronologis dari
zaman kita. Gereja didirikan oleh Yesus Kristus dan dasar-Nya adalah para Rasul. Oleh sebab
itu periode para rasul inilah zaman yang paling tua/kuno/primitif dalam perjalanan Sejarah
Gereja.
Kita tidak memiliki banyak sumber akan zaman ini. tanpa mengurangi kualitasnya
sebagai Kitab Suci, sumber utama periode ini adalah Kisah Para Rasul dan Surat-Surat
Apostolik dan informasi yang kita dapat pun terbatas, karena hanya mencakup hal-hal yang
berkaitan dengan Para Rasul. Bahkan peran Paulus selalu dominan, terlebih-lebih dalam Surat
Apostolik. Seakan-akan periode ini adalah sejarah rasul yang satu ini. Sumber yang lebih
umum yang kita miliki berasal dari buku Sejarah Gereja yang ditulis Eusebius (265-339/340)
yang memberikan berbagai informasi kejadian-kejadian Gereja terlebih-lebih Gereja di Asia,
Siria dan Mesir. Didachè (ajaran para Rasul) juga memberikan dokumen yang sangat berharga
bukan saja pada ajaran Dogma, Patrologi tetapi juga Sejarah Gereja. Walau sifatnya lebih pada
instruksi, akan tetapi buku ini memberikan nilai yang sangat berharga akan situasi Gereja
purba.
1 Dari segi politik, sosial dan budaya yang berkembang pada periode ini, sejarah
kekaisaran dapat memberikan data representatif.21.1. Nilai Sejarah Kisah Para Rasul
Kisah Para Rasul ditulis dalam latar belakang kultur helenistik. Itu berarti bahwa
informasi yang diberikan sangat kuat mengandung unsur-unsur yang melatarbelakangi tulisan
tersebut. Jika halnya adalah demikian, maka unsur-unsur sejarah Yahudi-kristiani menjadi
suatu pilihan atau bahkan dikesampingkan. Untunglah dengan penemuan manuskrip di laut
Mati seperti Nag Hammadi terlebih-lebih Injil menurut Thomas, memberikan nuansa data
historis yang lebih banyak dan representatif akan situasi Yahudi-kristiani pada periode purba.
Oleh sebab itu, data historis ini (penemuan baru manuskrip) bersama dengan Kisah Para
Rasul, memperkuat dan memperluas nuansa Sejarah Gereja Purba, terlebih-lebih sampai
dengan periode kejatuhan Yerusalem pada tahun 70.
1.1.1. Pentakosta
Kapan persisnya Sejarah Gereja dimulai? Tema ini masih tetap perdebatan para ahli
sejarah, karena ada mengatakan bahwa Gereja mulai sejak Sabda menjadi daging, yaitu saat
Maria menerima kabar gembira dari malaekat Gabriel. Ada juga mengatakan bahwa Sejarah
Gereja mulai sejak Pentakosta, alasannya ialah bahwa sejak saat itu para rasul menerima
kuasa untuk menjadi misionaris Kristus dengan penerimaan Roh Kudus (Kis. 2:1-4) untuk
membentuk dan menguduskan. Dengan bimbingan Roh Kudus ini, para Rasul menerima kuasa
dan kemampuan menjadi pengkotbah dan perumus nilai-nilai kebangkitan Yesus Kristus.
Nah yang menjadi persolan ialah selang waktu antara kebangkitan Kristus sampai
dengan Pnetakosta.
Minggu Palma hingga Paskah merupakan masa suci yang dirayakan gereja untuk mengenang perjalanan terakhir Yesus mulai dari masuk Yerusalem hingga kebangkitan-Nya. Selama pekan suci ini terdapat berbagai tradisi seperti prosesi daun palma, pembasuhan kaki pada Kamis Putih, pengenangan sengsara di kayu salib pada Jumat Agung, dan Sabtu Sunyi sebelum merayakan kebangkitan Yesus pada hari
Aku dan Bapa adalah Satu Pengajaran Injil Yohanes 2021.pptxAlbertusPur
Injil Yohanes menekankan 3 tema utama:
1) Kesatuan antara Yesus dan Bapa Allah yang ditunjukkan melalui inkarnasi dan karya-karya Yesus.
2) Keselamatan diberikan melalui iman kepada Yesus yang memberi hidup berlimpah.
3) Kasih Allah yang terlihat dalam pengorbanan diri Yesus melalui kematiannya.
Dokumen tersebut membahas beberapa poin penting mengenai Perjanjian Baru, di antaranya:
1. Para rasul menyebarkan ajaran Yesus secara lisan dan tulisan melalui surat-surat.
2. Perjanjian Baru memiliki keterkaitan dengan Perjanjian Lama dalam memenuhi ramalan nabi-nabi.
3. Kisah pembaptisan Yesus menunjukkan Yesus sebagai Mesias dan Putera Allah.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas empat Injil dalam Perjanjian Baru, termasuk penulis, tanggal penulisan, teologi, dan tujuan penulisan masing-masing Injil, khususnya Injil Matius. Dokumen tersebut juga membandingkan kesamaan dan perbedaan antara Injil Matius dengan Injil Sinoptik lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pribadi Yesus Kristus, termasuk proses penerusan ajaran-Nya melalui tradisi lisan dan tertulis oleh para rasul, hubungan antara Tradisi, Kitab Suci, dan Magisterium, serta tindakan penyelamatan Allah di Perjanjian Lama dan melalui Yesus Kristus di Perjanjian Baru, termasuk panggilan dan proses pemuridan para rasul untuk menjadi saksi kebangkitan-Nya.
Pengikut guru manusia menjadi pengikut thn yesus rev. 2 feb 2022ssuserc8a156
Kehendak Tuhan Yesus atas semua bangsa adalah menjadi murid-Nya, bukan sekedar menjadi orang Kristen atau anggota suatu persekutuan Kristen. Dalam tulisan ini akan dipaparkan: perjalanan rohani seseorang yang menghantarkan dia menjadi murid Tuhan Yesus; pelaksanaan tiga tugas utama tersebut di atas oleh murid-murid Tuhan Yesus; dan praktek pemuridan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan Yesus.
Dokumen tersebut merangkum pemahaman tentang makna Paskah dari berbagai perspektif, termasuk arti etimologis, definisi dalam Alkitab dan kamus gereja, serta makna Paskah bagi dunia, gereja, dan individu. Dokumen ini juga menjelaskan kematian dan kebangkitan Yesus sebagai inti dari perayaan Paskah.
Dokumen tersebut membahas tiga kitab suci agama samawi yaitu Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, dan Al-Quran. Masing-masing agama memiliki pandangan berbeda terhadap kitab suci lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan perubahan sikap Gereja Katolik yang kini lebih terbuka untuk berdialog dengan umat Islam.
2. Menyelidik
i
Gambaran
Asli Yesus
Menyelidik
i
Gambaran
Asli Yesus
Melalui Kontek YahudiMelalui Kontek Yahudi
Periode Lisan, Kitab-kitab
Yahudi, Liturgi Yahudi,
Harapan-Harapan Yahudi
Periode Lisan, Kitab-kitab
Yahudi, Liturgi Yahudi,
Harapan-Harapan Yahudi
Yesus Bukan Tujuan
dalam dirinya
Yesus Bukan Tujuan
dalam dirinya
Yesus pintu MasukYesus pintu Masuk
3. Tradisi Lisan :
Dimanakah Yesus Diingat
Tradisi Lisan :
Dimanakah Yesus Diingat
Sebelum injil ditulis kisah Yesus dlm periode lisan sudah terjalin
mendalam dalam tulisan suci orang Yahudi.
Teks-teks dalam Injil ttg Yesus penuh dengan rujukan dr Alkitab
Yahudi.
Injil Markus : ayat-ayat pertama penuh dg lapisan rujukan dr
kitab suci Ibrani.
Injil Matius : dg menulis silsilah pendahulu Yahudi Yesus,
cerita kelahiran Yesus menggunakan rumusan khusus bervariasi
dengan kalimat “Hal ini terjadi supaya genaplah yang
difirmankan Tuhan oleh nabi”.
Kelahiran Yesus dijelaskan dg wibawa Kitab Suci Yahudi.
4. Tradisi Lisan :
Dimanakah Yesus Diingat
Tradisi Lisan :
Dimanakah Yesus Diingat
Lukas • Yesus memenuhi semua ritus Yahudi (sunat, diserahkan ke
Bait Allah.
• Nama Yesus (Yun) nama Ibrani Yosua.
• Kesejajaran kisah Yesus mengunjungi Bait Allah dg kisah
kanak-kanak Samuel.
• Magnifikat Maria disusun dari puji-pujian Hana untuk
merayakan kelahiran Samuel.
Yohanes • banyak rujukan dari Alkitab Ibrani.
• Pasal pertamanya = pasal pertama kitab Kejadian
• terus muncul nama Allah, AKU ADALAH yang diambil
langsung dari kitab Keluaran (3:14).
• Maka, jelas terlihat ada hub. Kuat diantara ingatan ttg
Yesus dan Kitab Suci ibrani jauh sebelum injil-injil.
5. Tradisi Lisan :
Dimanakah Yesus Diingat
Tradisi Lisan :
Dimanakah Yesus Diingat
• Ada banyak rujukan dalam injil-injil, Yesus dikaitkan dg pusat-pusat
ibadat Yahudi. Kehidupan Yesus dibentuk oleh Bait Allah. Ada 23 rujukan
terpisah dlm injil-injil yg menempatkan Yesus secara khusus dlm
sinagoge, dan ini mengisi ingatan para murid thdp Yesus didlm pusat
ibdat Yahudi.
• Dari beberapa rujukan dlm teks-teks injil dpt dipastikan kehidupan Yesus
dan berita yg disampaikannya tersimpan dlm ingatan para penulis injil
dari waktu ke waktu didlm pusat ibadat Yahudi.
• Setelah kematian Yesus: aktifitas murid-muridnya terpusat pada rumah
ibadat.
• Petrus berkhotbah di Yerusalem dan Bait Allah sbg pusatnya
• Stefanus membela dirinya di Bait Allah,
• Paulus berulangkali hadir di Sinagoge pada hari Sabat,ia berbicara
mengenai Yesus (Kis 13:14; 14:1; 17:10; 18:4). Kebiasaan Paulus
mengunjungi Sinagoge pada hari Sabat ( Kis 17:2).
6. Tradisi Lisan :
Dimanakah Yesus Diingat
Tradisi Lisan :
Dimanakah Yesus Diingat
• Sebelum orang menulis injil-injil, Yesus sudah ditafsir melalui Kitab
Suci Ibrani dan dalam proses penafsiran ini kisah Yesus dibentuk.
• Disinagoge kitab suci dipelajari oleh komunitas keagamaan pada
hari Sabat, sinagoge menjadi tempat tradisi-tradisi ttg Yesus
dipelihara dalam periode lisan & ini tidak terjadi ditempat manapun.
• Sejarah Kristen rupanya tidak melihat ini & menegaskan bukan kisah
Yahudi yg membentuk Yesus, melainkan peristiwa-peristiwa dlm
kehidupan Yesus memenuhi harapan-harapan dan nubuat-nubuat
alkitabiah dg cara yg ajaib dan sudah ditentukan.
• Sesungguhnya, gagasan aneh & keliru ini telah menyembunyikan
dari kita fakta bahwa Yesus sebetulnya disusun dg kitab Suci Ibrani
terbuka dihadapan penulisnya & ingatan tentang Yesus sebetulnya
disesuaikan dan diselaraskan dg harapan-harapan alkitabiah.
7. Tradisi Lisan :
Dimanakah Yesus Diingat
Tradisi Lisan :
Dimanakah Yesus Diingat
• Menelusuri dlm liturgi sinagoge (catatan Lukas )
• Paulus dipersilahkan imam untuk menyampaikan pesan-pesan
setelah pembacaan Hukum Taurat, lima kitab Musa,
• Pesan-pesan Paulus dlm bentuk khotbah yg terstruktur (Kis
13:13-16); sejarah pembebasan Yahudi dr Mesir, kisah keturunan
Abraham, kisah Yohanes pembatis, penyaliban Yesus, puncaknya
ia mengutip Yesaya 55:3 dan Mazmur 16 ,kemudian ia mengutip
Habakuk 1:5, yang memandang ke depan kepenolakan orang
Yahudi kepada Yesus.
• Jika khotbah Paulus ini sebuah model pemberitaan Kristen
perdana, jelas kisah Yesus diingat dan digubah ulang mengacu
pada pembacaan2 kitab suci Yahudi
8. Tradisi Lisan :
Dimanakah Yesus Diingat
Tradisi Lisan :
Dimanakah Yesus Diingat
• Spong meyakini pola ini berlaku dari sinagoge satu ke sinagoge
lain selama kurun waktu 40-70 thn diantara penyaliban dan
penulisan injil.
• Para pengikut Yesus datang ke sinagoge sebagai orang Yahudi yg
taat beribadat, mereka mengolah ingatan-ingatan mereka melalui
beragam unsur ibadat bersama mereka, sampai pengalaman akan
Yesus mengena dan bermakna buat mereka.
• Karena itu, cara memahami kuasa pengalaman akan yesus adlh
kita harus berdiri sebagaimana pengikut perdana Yesus, dengan
menyelidiki gambar-gambar yg mrk kenakan pada Yesus,
membuka simbol-simbol yg mereka pakai utk memahaminya dan
kita harus mencari Allah yg mereka temukan didlm Yesus
9. • Sehingga : kita dpt mengajukan pertanyaan,
ada apa dg Yesus dari Nazareth shg para
pengikut perdananya menempatkan dg kokoh
sejarah suci masa lampau org yahudi disekitar
dirinya dan mengembangkankisah-kisah tokoh-
tokoh heroik keagamaan sampai kisah-kisah
itu cukup besar untuk mengungkapkan apa yg
mereka alami dlm yesus?
• Mengapa mereka melihat dalam Yesus tradisi-
tradisi orang Yahudi terpenuhu?
• Mengapa kematian Yesus dipandang sebagai
pendahuluan kehidupan yang diperluas?
• Ada apa dg kemanusiaan Yesus sehingga
mata mereka terbuka melihat Allah?
10. Cerita-cerita Yesus adalah Tafsiran Yang Difaktakan
Berita Mengenai Kematian Yesus
Matius, Markus,
Lukas
Menempatkan
kematian Yesus
pada waktu
Paskah dengan
menyamakan
Perjamuan
Terakhir dengan
perjamuan Paskah
Yahudi
Matius, Markus,
Lukas
Menempatkan
kematian Yesus
pada waktu
Paskah dengan
menyamakan
Perjamuan
Terakhir dengan
perjamuan Paskah
Yahudi
Yohanes
menempatkan hari
penyaliban adalah hari
penyembelihan domba
Paskah; ini berarti
bahwa bagi Yohanes
Perjamuan Terakhir
bukan perjamuan
Paskah, tetapi suatu
perjamuan persiapan
memasuki Paskah
Yohanes
menempatkan hari
penyaliban adalah hari
penyembelihan domba
Paskah; ini berarti
bahwa bagi Yohanes
Perjamuan Terakhir
bukan perjamuan
Paskah, tetapi suatu
perjamuan persiapan
memasuki Paskah
Fakta yang tertulis dalam kisah
penyaliban Yesus yang terdapat
dalam keempat Injil menegaskan
Paskah telah menarik Yesus dan
murid-muridnya ke Yerusalem.
Seluruh kisah penyaliban
diceritakan sebagai suatu bagian
dari perayaan Paskah. Yesus dan
rombongan muridnya sebetulnya
masuk ke kota suci itu, menurut
injil-injil, seminggu sebelumnya.
Masuknya Yesus ke Yerusalem
sekarang masih dirayakan sebagai
hari pertama dari apa yang orang
Kristen sebut Minggu Suci.
Fakta yang tertulis dalam kisah
penyaliban Yesus yang terdapat
dalam keempat Injil menegaskan
Paskah telah menarik Yesus dan
murid-muridnya ke Yerusalem.
Seluruh kisah penyaliban
diceritakan sebagai suatu bagian
dari perayaan Paskah. Yesus dan
rombongan muridnya sebetulnya
masuk ke kota suci itu, menurut
injil-injil, seminggu sebelumnya.
Masuknya Yesus ke Yerusalem
sekarang masih dirayakan sebagai
hari pertama dari apa yang orang
Kristen sebut Minggu Suci.
11. Ditemukan Petunjuk-petunjuk bingkai waktu berbeda bagi penyaliban dan juga
simbol-simbol yang tampaknya diangkat secara sangat harafiah dari suatu perayaan
Yahudi lainnya yang terpisah jauh dari Paskah dalam Kalender Yahudi
Ditemukan Petunjuk-petunjuk bingkai waktu berbeda bagi penyaliban dan juga
simbol-simbol yang tampaknya diangkat secara sangat harafiah dari suatu perayaan
Yahudi lainnya yang terpisah jauh dari Paskah dalam Kalender Yahudi
Berkaitan
• Masuknya Yesus ke Yerusalem yang disambut dengan banyak orang
yang menyambutnya dengan hamparan jubbah, dan daun palem.
• Paskah yang dirayakan pada 14-15 Nisan, dalam kalender kita jatuh
pada akhir Maret atau awal April.
• Kisah Yesus yang dirayakan sebagai Minggu Palma ini, dikatakan
setidaknya oleh Markus, Matius, dan Lukas, terjadi seminggu
sebelumnya, yakni pada pertengahan Maret.
• Masuknya Yesus ke Yerusalem yang disambut dengan banyak orang
yang menyambutnya dengan hamparan jubbah, dan daun palem.
• Paskah yang dirayakan pada 14-15 Nisan, dalam kalender kita jatuh
pada akhir Maret atau awal April.
• Kisah Yesus yang dirayakan sebagai Minggu Palma ini, dikatakan
setidaknya oleh Markus, Matius, dan Lukas, terjadi seminggu
sebelumnya, yakni pada pertengahan Maret.
12. Persoalan yang diungkap oleh penentuan tanggal ini adalah bahwa kecil kemunkinan
ranting-ranting berdaun hijau tersedia pada awal musim semi di kawasan Palestina di
Timur Tengah. Ranting-ranting berdaun hijau tumbuh pada pertengahan April sampai
awal Mei.
Maka, kisah ini memberi kita petunjuk pertama bahwa kisah penyaliban bisa jadi semula
ditempatkan dalam musim yang berbeda dalam tahun itu.
Mengapa penempatan
penyaliban berpasangan dengan
Paskah dipandang penting ?
Mengapa penempatan
penyaliban berpasangan dengan
Paskah dipandang penting ?
13. Matius Markus Lukas Yohanes
Maniadakan
(berdaun) hijau dan
menyebutkan hanya
ranting (matius 21:8)
Adanya Ranting
berdaun hijau
Meniadakan baik ranting-
ranting berdaun hijau dari
Markus maupun hanya ranting-
ranting dari Matius. Hanya
mengisahkan orang banyak
menghamparkan pakaian
mereka dijalan yang dilewati
Prosesi Yesus (Luk 19:36).
Kalau pakaian dihamparkan
berarti merujuk musim yang
lebih hangat daripada akhir
Maret. Orang biasanya tidak
membuka dan meletakkan
pakaian luar di udara dingin
pada tahun itu.
Menyebutkan bukan
ranting berdaun
hijau tetapi
melambai-lambaikan
“daun-daun palem”
yaitu daun-daun
pohon yang selalu
hijau (Yoh 12:13).
Petunjuk Pertama
14. Matius Markus Lukas
Matius menggabungkan
dua bagian kisah Markus
mengenai pohon ara
menjadi satu kejadian saja,
tidak dipisahkan oleh kisah
penyucian bait Allah (Mat
21:18-22).
Akhir prosesi masuknya Yesus ke
Yerusalem pada Minggu Palma,
Yesus masuk ke dalam Bait Allah,
melihat penukar uang, lalu karena
hari sudah hamper malam, keluar
dan menuju Betania, tempat
bermarkas Yesus dengan muridNya.
Sampai pada pengutukan pohon
ara.
Tertulis dalam perikop yang
berbeda
Menyingkirkan sama sekali
cerita pengutukan pohon ara
itu. Tetapi muncul ditempat
lain sebagai perumpamaan
pohon Ara (Luk 13:6-9)
Petunjuk Kedua
Penyamaan yang dipaksakan antara penyaliban dan Paskah Yahudi muncul lagi dalam Injil Markus.
15. ….Lanjutan Petunjuk Kedua
• Kisah tentang pohon ara ini sebuah petunjuk yang menyatakan bahwa arak-
arakan Yesus ke Yerusalem dan kisah tentang pohon ara mungkin sebetulnya
terjadi di musim yang berbeda dalam tahun itu, ketika ranting-ranting sudah
berdaun lebat dan ketika pohon ara sudah berbuah. Kemungkinan ini memaksa
kita menduga bahwa Paskah mungkin bukanlah latar asli dan sebenarnya dari
peristiwa penyaliban.
• Di Yahudi ada perayaan Sukkot, orang-orang yang beribadah ini berziarah
berarakan ke Yerusalem dan masuk ke dalam Bait Allah, dengan tangan kanan
mereka melambai-lambaikan ranting –ranting ini dalam arak-arakan itu, orang-
orang yang beribadah ini mengutip dan menyerukan kata-kata dari Mazmur 118,
mazmur yang biasanya digunakan pada hari Sukkot. Diantara kata-katanya “Ya
Tuhan, selamatkanlah kami.” “Selamatkanlah kami” dalam bahasa ibran hosiana
atau hosanna. Diikuti dengan kata-kata “Diberkatilah dia yang datang dalam
nama Tuhan (Maz 118:26).
• Tradisi sukkot telah digeser dari musim gugur ke musim Paskah dan telah
disesuaikan dengan kisah Minggu Palma untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
penafsiran para penulis Injil.
16. Petunjuk Terakhir
• Hubungan antara Paskah dan penyaliban lebih merupakan hubungan liturgis
katimbang hubungan historis (yang sudah dikembangkan dalam bab 9).
• Kisah penyaliban dalam Markus menyingkap suatu susunan liturgis yang
terdiri atas delapan bagian dengan masing-masing bagian mencakup waktu
tiga jam. Kisah ini bukan sama sekali bukan kisah yang ditulis para saksi mata,
melainkan merupakan pemenuhan gambar-gambar mesianik yang ditarik dari
Mazmur 22 dan Yesaya 53.
• Praktik liturgis Kristen pada dasarnya memperluas perayaan Paskah Yahudi
asli ke dalam liturgi 24 jam sebagai cara untuk merayakan penderitaan Yesus.
Jejak-jejak liturgy tersebut masih tampak sekarang ini dalam praktik Kristen di
antara gereja-gereja yang tradisinya lebih terarah pada liturgi.
17. …..Lanjutan Petunjuk Terakhir
• Dugaan Spong tentang penyaliban Yesus dengan penyembelihan anak domba Paskah
bukanlah ingatan historis bahwa penyaliban terjadi pada waktu Paskah Yahudi.
Penyaliban ditafsir melalui pengalaman Paskah Yahudi. Para penulis Injil bukan mencatat
fakta historis, melainkan menyelidiki pengalaman yang orang miliki bersama Yesus, yang
menyebabkan mereka melihat dalam kematiannya terdapat suatu kuasa yang cukup
untuk membinasakan kematian dan untuk membebaskan kemanusiaan kita dalam
memasuki suatu kawasan baru kesadaran.
• Injil-injil ditulis untuk mengundang kita masuk ke dalam pengalaman akan Yesus,
pengalaman akan kehidupan baru, kehidupan yang tidak dibatasi oleh kematian, dan
masuk ke dalam suatu kemanusiaan baru, kemanusiaan yang mencapai keadikodratian.
• Jika kita melihat penyaliban Yesus ditarik masuk ke dalam orbit Paskah dan menerima
fakta bahwa Yesus telah dipahami menurut analogi domba Paskah, kita melangkah
masuk kedalam keseluruhan dimensi baru makan Yesus dan keseluruhan dimensi baru
apa artinya menjadi manusia. Dan menjadi pintu masuk ke dalam kekristenan baru.
18. Dalam Liturgi Yom Kippur, kerinduan manusia untuk mendapat keutuhan,
kelengkapan, dan kesatuan dengan Allah diungkapkan.
Pelaksanaan Liturgi Yom Kippur
• Satu hari dalam setahun dikhususkan sebagai “Hari
Pendamaian”
• Dijalankan serangkaian tindakan liturgis yang menyimbolkan
sudah ditaklukkannya keterasingan manusia dari Allah
sehingga umat dikembalikan ke keadaan yang seutuhnya.
• Yom Kippur ditempatkan dalam kalender Yahudi pada hari
kesepuluh bulan Tishri, persis setelah perayaan Rosh Hashana
dan sebelum Sukkot.
• Kelembagaan pelaksanaan digambarkan dalam kitab Imm. 23
19. Pelaksanaan
PertamaMateri Pelaksanaan Sikap Umat Makna
• Dua ekor ternak baik anak
domba atau dan anak kambing
dipilih.
• Kedua binatang itu tidak
bercacat, tidak boleh ada
bekas luka, tidak ada guratan
dan tdk ada tulang yang patah.
• Pemeriksaan tidakbercatat
juga dilakukan oleh Imam
Besar untuk memastikan.
• Melalui Undian, salah satu dari
kedua binatang dipilih untuk
dikurbankan, yg satunya
dikhususkan untuk pemikul
dosa umat
• Umat berkumpul dalam
himpunan kudus
• Imam Besar pemimpin
pelaksanaan perayaan
Yom Kippur.
• Hewan sebagai simbol
pengorbanan.Simbol ini
tindakan liturgis pendamaian
dengan Allah.
• Anak domba yang telah dipilih
untuk dikurbankan dipandang
sebagai makhluk sempurna
untuk menerima pendamaian
dengan Allah.
• Anak domba jantan bukan
saja sempurna fisik, tetapi
dipandang sempurna secara
moral dalam tradisi yang
sedang berkembang; hewan
ini tidak dapat memilih untuk
berbuat jahat, dengan
demikian tidak pernah
berdosa
20. ….Lanjutan Pelaksanaan
Pertama
Materi Pelaksanaan Sikap Umat Makna
• Persiapan umat untuk
momen suci itu dengan cara
mempertahankan perilaku
yang pantas.
• Berpuasa secara mencolok
dan menjauhkan diri dari
segala sesuatu yg dapat
menunjukkan
ketidakmampuan dalam
menilai diri sendiri.
• Mempersembahkan kurban
bakaran
• Tidak bekerja selama satu
hari penuh selama hari
pendamaian.
• Rangkaiannya dapat dilihat di
Immamat 23: 26-32
• Keberdosaan menjauhkan
umat dengan Allah, mungkin
dengan datang kepada Allah
melalui anak domba yg tidak
berdosa dan sempurna secara
fisik dan moral, orang
menerima pendamaian yang
didambakan (secara simbolik).
21. ….Lanjutan Pelaksanaan
Pertama
Materi Pelaksanaan Sikap Umat Makna
• Ketika persiapan selesai,
anak domba disembelih
dalam upacara pemberian
kurban.
• Darahnya dipercikkan
pada bagian atas dan
bagian depan tutup
pendamaian yang terletak
di dalam ruang Maha
Kudus, yakni di ruang
dalam Bait Allah (Lihat
Imm 16)
• Seringkali darah anak domba
tersebut juga dipercikkan
keatas umat, karenanya dapat
mengklaim bahwa mereka
telah dicuci dalam darah anak
domba Allah, telah
dibersihkan dari dosa-dosa,
telah diterima oleh Allah,
bahkan disatukan kembali
dengan Allah.
22. Pelaksanaan Kedua
Materi Pelaksanaan Sikap Umat Makna
• Binatang kedua (seringkali diingat
kambing muda) juga harus
sempurna (sama dengan yg
pertama)
• Imam besar yang membawa,
kemudian memegang kedua
tanduk, menaikkan doa-doa
penyesalan secara berirama,
dengan mengakui atas nama umat
segala kesalahan dan kejahatan
mereka.
• Kambing yg sudah memikul banyak
dosa harus tidak dibiarkan hidup,
pelaksanaannya dilepaskan ke
padang gurun dengan membawa
dosa-dosa umat.
• Umat berhimpun
menerima
pelayanan dari
Imam Besar
• Umat memberi
jalan dan kambing
pemikul dosa
digiring keluar dari
tengah-tengah
umat
• Dosa-dosa umat digambarkan keluar dari
diri umat lalu mendarat pada kepala dan
punggung hewan ini. Kambing yang tidak
berdosa menjadi pemikul dosa umat.
• Dengan dosa mereka dipindah ke
kambing pemikul dosa, umat sudah
bersih dari dosa.
• Dosa dibawa pergi oleh kambing pemikul
dosa umat. Kambing ini disebut Kambing
hitam yakni hewan yang menanggung
hukuman karena dosa-dosa orang lain.
23. Keterhubungan Yesus dengan perayaan Yom Kippur
Bisa dilihat dari ungkapan anak domba “mati karena dosa-dosa kita” .
Kambing pemikul dosa telah “menghapus dosa-dosa dunia” – ditakdirkan
menjadi kata-kata yang akhirnya menafsirkan kematian Yesus di kayu salib.
Injil Yohanes : Cerita tentang
kematian Yesus dikayu
• Yohanes 19:33 – Kaki Yesus tidak ikut dipatahkan oleh prajurit seperti
kepada 2 orang penyamun. Simbol Yom Kippur dipertahankan anak
domba yang dikorbankan harus sempurna secara fisik dan tidak ada
tulangnya yang patah.
• Pengambilalihan Mazmur 22:18 dan Maz 34:21 tentang tulang yg tidak
dipatahkan (termasuk dalam Kel 12:46) kedua ayat ini ditujukan kepada
anak domba Yom Kippur tetapi ketika dikutip injil-injil telah dipindahkan
kepada Yesus.
24. Penyamaan Hewan-hewan Yom Kippur dengan Yesus dalam Injil
Proses penghukuman Yesus melalui Pengadilan Pilatus dihadapan orang banyak
• Yesus sebagai figure simbolik pemikul dosa berdiri dihadapan Pilatus
• Yesus pemikul dosa patut dihukum mati
• Pilatus menyerahkan Yesus untuk dibawa keluar kota dan dibunuh.
Anak domba kurban dan kambing hitam Yom Kippur telah disatukan.
Markus Lukas Yohanes
Mrk 15:12-14
•“Tetapi kejahatan apakah
yang telah dilakukannya?”
•Orang banyak berteriak:
“Salibkan Dia”
Pilatus digambarkan
berusaha membebaskan
Yesus tetapi orang banyak
tetap menuntut hukuman
mati (23:21)
“Enyahkanlah Dia!”
digabung dengan teriakan
menuntut kematian Yesus
(19:13-16)
Kisah-kisah ini memuat banyak tanda Yom Kippur
25. Sosok Barabas yang dimasukkan kedalam Kisah Penyaliban
Mark 15:7-; Mat 27:16-; Luk 23:18; Yoh 18:40
Figur yang dibebaskan sebagai ganti Yesus. Misteri menyelubungi figure
Barabas yang tidak pernah disebut sebelum dan sesudah pengadilan Yesus
Markus Matius Yohanes
Mrk 15:7
Telah melakukan
pembunuhan dan
pemberontakan
Matius 27:16
Terkenal karena
kejahatannya
Yohanes 18:40
Seorang penyamun
Dalam ketertarikan dan hasil penelitian Spong :
•Ada kebiasaan membebaskan seorang tahanan pada masa Paskah,
kebiasaan itu pernah diterapkan.
•Bar adalah dua kata dalam bahasa Ibrani yg berarti “anak (laki-laki”)
26. Pelepasan Barabas menjadi rujukan tidak langsung
pada Hari Pendamaian Yahudi.
Seperti dalam Yom Kippur ada dua binatang – yang seekor dikurbankan,
yakni anak domba Allah; yang satunya lagi dibebaskan, yakni kambing
hitam-demikian juga dalam kisah penyaliban ada dua anak Allah; satu
dikurbankan dan satunya dilepaskan.
Rincian penyaliban Yesus dengan simbol liturgi sinagoge tentang :
Kaki Yesus yang dipatahkan, orang banyak menuntut kematian
Yesus, drama pelepasan Barabas
TIDAK PERNAH ADA
27. Hai anak manusia, bangunlah dan berdirilah, karena
aku hendak berbicara dengan engkau (Yeh 2:1).
Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu,
tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang
seperti anak manusia; datanglah ia kepada yang Lanjut
Usianya itu, dan ia dibawa kehadapan-Nya. Lalu
diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan
kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala
bangsa, suku bangsa, dan bahasa mengabdi kepadanya.
Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak
akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang
tidak akan musnah (Dan 7:13-14).
Percayakah engkau kepada Anak manusia?
… Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya
kepada-Nya.
… Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang
sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu (Yoh
9:35-37).
28. Art i Gelar Anak
Apa arti gelar ini dan apa yang mau disampaikan
mengenai Yesus pada waktu Ia mulai diberi gelar “Anak
Manusia” oleh para pengikutnya?
“Anak Manusia” mungkin sekali adalah gelar tertua dan
paling populer bagi seseorang yang memenuhi
pengharapan mesianik orang Yahudi. Ini adalah sebuah
ungkapan yang dimulai dengan cukup bersahaja, tetapi
terus berkembang sampai mencakup klaim-klaim
tentang kekuasaan adikodrati dan dipenuhi dengan
konotasi keilahian dan keajaiban.
Gelar ini adalah satu pintu yang melaluinya kita dapat
berjalan lebih jauh ke dalam penelitian kita untuk
memahami dimensi-dimensi pengalaman Yesus yang
orisinil.
Apa arti gelar ini dan apa yang mau disampaikan
mengenai Yesus pada waktu Ia mulai diberi gelar “Anak
Manusia” oleh para pengikutnya?
“Anak Manusia” mungkin sekali adalah gelar tertua dan
paling populer bagi seseorang yang memenuhi
pengharapan mesianik orang Yahudi. Ini adalah sebuah
ungkapan yang dimulai dengan cukup bersahaja, tetapi
terus berkembang sampai mencakup klaim-klaim
tentang kekuasaan adikodrati dan dipenuhi dengan
konotasi keilahian dan keajaiban.
Gelar ini adalah satu pintu yang melaluinya kita dapat
berjalan lebih jauh ke dalam penelitian kita untuk
memahami dimensi-dimensi pengalaman Yesus yang
orisinil.
29. Art i Gelar Anak
Ungkapan “Anak Manusia” memasuki tradisi orang
Yahudi terutama melalui tulisan nabi Yehezkiel di abad
ke-6 SM. Yehezkiel memakai frasa “ Anak Manusia”
lebih dari 90 kali, tetapi selalu hanya gelar yang dipakai
Allah untuk memanggilnya.
Contoh : Yeh 2 : 1.
Kata-kata “Anak Manusia”, ben adam dalam bahasa
Ibrani tampaknya berarti lebih dari “manusia”. Ben
adalah kata kedua Ibrani untuk “anak (laki-laki)” dan
adam adalah sebuah kata ibrani untuk “umat manusia”.
Aslinya, gelar ini sedikit lebih dari sebuah penunjukkan
status Yehezkiel sebagai seorang anak Adam dan
dengan demikian seorang manusia.
Ungkapan “Anak Manusia” memasuki tradisi orang
Yahudi terutama melalui tulisan nabi Yehezkiel di abad
ke-6 SM. Yehezkiel memakai frasa “ Anak Manusia”
lebih dari 90 kali, tetapi selalu hanya gelar yang dipakai
Allah untuk memanggilnya.
Contoh : Yeh 2 : 1.
Kata-kata “Anak Manusia”, ben adam dalam bahasa
Ibrani tampaknya berarti lebih dari “manusia”. Ben
adalah kata kedua Ibrani untuk “anak (laki-laki)” dan
adam adalah sebuah kata ibrani untuk “umat manusia”.
Aslinya, gelar ini sedikit lebih dari sebuah penunjukkan
status Yehezkiel sebagai seorang anak Adam dan
dengan demikian seorang manusia.
30. Art i Gelar Anak
Dalam seluruh kitab Yehezkiel, orang mendapat kesan bahwa
penulisnya percaya bahwa Allah sedang membimbing nabi Allah
sehingga sang nabi melihat apa yang perlu dilihat dan melakukan
apa yang perlu dilakukan.
Yehezkiel hidup dalam suatu periode genting dalam sejarah orang
Yahudi ketika mereka dikalahkan, dibuang, dan tetap bertahan
hidup. Lebih dari orang mana pun, Yehezkiel menjadi alat untuk
menjaga orang Yahudi tetap utuh dan terpisah dari dunia sekitar
selama beberapa generasi pembuangan di Babel.
Ia menolong membentuk bangsa Yahudi menjadi umat yang kuat
bersatu, yang bukan hanya mampu bertahan di pembuangan, tapi
juga mempertahankan keinginan untuk belakangan kembali ke
negeri asal dalam sekian generasi berturutan untuk mendapatkan
kembali negeri mereka dan membangun kembali jati diri mereka
sebagai sebuah bangsa yang hidup.
Dalam seluruh kitab Yehezkiel, orang mendapat kesan bahwa
penulisnya percaya bahwa Allah sedang membimbing nabi Allah
sehingga sang nabi melihat apa yang perlu dilihat dan melakukan
apa yang perlu dilakukan.
Yehezkiel hidup dalam suatu periode genting dalam sejarah orang
Yahudi ketika mereka dikalahkan, dibuang, dan tetap bertahan
hidup. Lebih dari orang mana pun, Yehezkiel menjadi alat untuk
menjaga orang Yahudi tetap utuh dan terpisah dari dunia sekitar
selama beberapa generasi pembuangan di Babel.
Ia menolong membentuk bangsa Yahudi menjadi umat yang kuat
bersatu, yang bukan hanya mampu bertahan di pembuangan, tapi
juga mempertahankan keinginan untuk belakangan kembali ke
negeri asal dalam sekian generasi berturutan untuk mendapatkan
kembali negeri mereka dan membangun kembali jati diri mereka
sebagai sebuah bangsa yang hidup.
31. Ia juga mungkin sekali menjadi pemain paling menonjol
dalam sekelompok orang yang kemudian diberi nama
para penulis imamat (P)- yaitu orang-orang di zaman
pembuangan di Babel yang menulis kembali Taurat
Yahudi, menggandakan ukurannya, dan mengisinya
dengan detail-detail liturgis seperti yang kita temukan
dalam kitab Imamat; mereka jugalah yang akhirnya
bertanggungjawab membakar betul-betul jiwa orang
Yahudi untuk mempraktikkan ibadah hari Sabat, aturan
tentang makanan yang halal dan yang haram, dan tanda
jasmaniah sunat untuk kaum laki-laki.
Masing-masing tanda jati diri khas Yahudi ini berfungsi
mempertahankan orang Yahudi tetap terpisah dari
orang-orang di sekitar mereka yang bukan Yahudi.
Tanda-tanda ini menjadi ciri istimewa Yudaisme, tanda-
tanda yang membuat orang Yahudi berbeda.
Ia juga mungkin sekali menjadi pemain paling menonjol
dalam sekelompok orang yang kemudian diberi nama
para penulis imamat (P)- yaitu orang-orang di zaman
pembuangan di Babel yang menulis kembali Taurat
Yahudi, menggandakan ukurannya, dan mengisinya
dengan detail-detail liturgis seperti yang kita temukan
dalam kitab Imamat; mereka jugalah yang akhirnya
bertanggungjawab membakar betul-betul jiwa orang
Yahudi untuk mempraktikkan ibadah hari Sabat, aturan
tentang makanan yang halal dan yang haram, dan tanda
jasmaniah sunat untuk kaum laki-laki.
Masing-masing tanda jati diri khas Yahudi ini berfungsi
mempertahankan orang Yahudi tetap terpisah dari
orang-orang di sekitar mereka yang bukan Yahudi.
Tanda-tanda ini menjadi ciri istimewa Yudaisme, tanda-
tanda yang membuat orang Yahudi berbeda.
Art i Gelar Anak
32. Ia juga mungkin sekali menjadi pemain paling menonjol
dalam sekelompok orang yang kemudian diberi nama
para penulis imamat (P)- yaitu orang-orang di zaman
pembuangan di Babel yang menulis kembali Taurat
Yahudi, menggandakan ukurannya, dan mengisinya
dengan detail-detail liturgis seperti yang kita temukan
dalam kitab Imamat; mereka jugalah yang akhirnya
bertanggungjawab membakar betul-betul jiwa orang
Yahudi untuk mempraktikkan ibadah hari Sabat, aturan
tentang makanan yang halal dan yang haram, dan tanda
jasmaniah sunat untuk kaum laki-laki.
Masing-masing tanda jati diri khas Yahudi ini berfungsi
mempertahankan orang Yahudi tetap terpisah dari
orang-orang di sekitar mereka yang bukan Yahudi.
Tanda-tanda ini menjadi ciri istimewa Yudaisme, tanda-
tanda yang membuat orang Yahudi berbeda.
Ia juga mungkin sekali menjadi pemain paling menonjol
dalam sekelompok orang yang kemudian diberi nama
para penulis imamat (P)- yaitu orang-orang di zaman
pembuangan di Babel yang menulis kembali Taurat
Yahudi, menggandakan ukurannya, dan mengisinya
dengan detail-detail liturgis seperti yang kita temukan
dalam kitab Imamat; mereka jugalah yang akhirnya
bertanggungjawab membakar betul-betul jiwa orang
Yahudi untuk mempraktikkan ibadah hari Sabat, aturan
tentang makanan yang halal dan yang haram, dan tanda
jasmaniah sunat untuk kaum laki-laki.
Masing-masing tanda jati diri khas Yahudi ini berfungsi
mempertahankan orang Yahudi tetap terpisah dari
orang-orang di sekitar mereka yang bukan Yahudi.
Tanda-tanda ini menjadi ciri istimewa Yudaisme, tanda-
tanda yang membuat orang Yahudi berbeda.
Art i Gelar Anak
33. Art i Gelar Anak
Jadi gagasan tentang Yesus sebagai “Anak Manusia”
memberi kita sebuah pintu kesempatan yang melaluinya
kita, dalam keinginan kita untuk menjangkau lebih jauh
lagi, dapat berjalan menuju pengalaman asali tentang
Yesus, apa pun isi pengalaman ini.
Bagaimana pun pertanyaannya tetap sama : Ada apa
dengan Yesus dari Nazaret sehingga tampaknya tepat jika
orang pada masa itu menerapkan gambar “Anak manusia”
kepada dirinya? Hal apakah yang menyebabkan orang
mulai melihat dirinya sebagai suatu hakikat adikodrati,
yang datang dari surga untuk melakukan pekerjaan “ Yang
Lanjut Usia”?
Jadi gagasan tentang Yesus sebagai “Anak Manusia”
memberi kita sebuah pintu kesempatan yang melaluinya
kita, dalam keinginan kita untuk menjangkau lebih jauh
lagi, dapat berjalan menuju pengalaman asali tentang
Yesus, apa pun isi pengalaman ini.
Bagaimana pun pertanyaannya tetap sama : Ada apa
dengan Yesus dari Nazaret sehingga tampaknya tepat jika
orang pada masa itu menerapkan gambar “Anak manusia”
kepada dirinya? Hal apakah yang menyebabkan orang
mulai melihat dirinya sebagai suatu hakikat adikodrati,
yang datang dari surga untuk melakukan pekerjaan “ Yang
Lanjut Usia”?
34. Markus pertama kali memakai frasa ini dalam kisah penyembuhan seorang
lumpuh di awal injilnya (Mrk 2:5). “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!”
bisa mengampuni dosa jelas adalah sebuah klaim ilahi dan ini langsung
ditantang oleh para pengkritik Yesus, yang bertanya “Siapa yang dapat
mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri? (Mrk 2:7). Namun Yesus
menjawab, “tetapi supaya kamu tahu bahwa di dunia ini Anak Manusia
berkuasa mengampuni dosa,…(Mrk 2:10-11).
Markus terakhir kali menggunakan frasa “Anak Manusia” pada hari
terakhir kehidupan Yesus, ketika ia diadili di hadapan Imam Besar. Imam
besar bertanya , “Apakah Engkau Mesias, Anak dari yang Terpuji?” (Mrk
14:61). Sebagaimana digunakan dalam pertanyaan ini, frasa ini terdengar
seperti sebuah gelar adikodrati.
Diantara dua gelar ini pada permulaan dan akhir injil Markus, frasa “Anak
Manusia”, sebagai sebuah gelar bagi Yesus, dipakai pada 12 kejadian lain.
Sangat jelas bahwa pada waktu Markus menulis pada awal tahun 70an,
gambar dari kitab Daniel ini telah dimasukkan ke dalam ingatan tentang
Yesus. Markus hanya mengandaikan apa yang sudah menjadi hikmat umum
: bahwa, setidaknya di antara orang percaya, Yesus dipandang sebagai
“Anak Manusia” adikodrati yang akan datang dari Allah untuk menegakkan
kerajaan Allah.
Markus pertama kali memakai frasa ini dalam kisah penyembuhan seorang
lumpuh di awal injilnya (Mrk 2:5). “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!”
bisa mengampuni dosa jelas adalah sebuah klaim ilahi dan ini langsung
ditantang oleh para pengkritik Yesus, yang bertanya “Siapa yang dapat
mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri? (Mrk 2:7). Namun Yesus
menjawab, “tetapi supaya kamu tahu bahwa di dunia ini Anak Manusia
berkuasa mengampuni dosa,…(Mrk 2:10-11).
Markus terakhir kali menggunakan frasa “Anak Manusia” pada hari
terakhir kehidupan Yesus, ketika ia diadili di hadapan Imam Besar. Imam
besar bertanya , “Apakah Engkau Mesias, Anak dari yang Terpuji?” (Mrk
14:61). Sebagaimana digunakan dalam pertanyaan ini, frasa ini terdengar
seperti sebuah gelar adikodrati.
Diantara dua gelar ini pada permulaan dan akhir injil Markus, frasa “Anak
Manusia”, sebagai sebuah gelar bagi Yesus, dipakai pada 12 kejadian lain.
Sangat jelas bahwa pada waktu Markus menulis pada awal tahun 70an,
gambar dari kitab Daniel ini telah dimasukkan ke dalam ingatan tentang
Yesus. Markus hanya mengandaikan apa yang sudah menjadi hikmat umum
: bahwa, setidaknya di antara orang percaya, Yesus dipandang sebagai
“Anak Manusia” adikodrati yang akan datang dari Allah untuk menegakkan
kerajaan Allah.
Anak Manusia dalam PB
35. Matius memperluas pengidentifikasian Yesus dengan gambar
Daniel mengenai “Anak manusia” dengan memakai frasa ini
sebanyak 27 kali. Dalam injil matius, Yesus dikatakan
mengutus 12 muridNya untuk suatu misi dengan pengajaran
ini: “sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-
kota Israel, Anak manusia sudah datang” (Mat 10:23). Ketika
Matius membuat Yesus menyatakan bahwa nasib “Anak
manusia” telah ditetapkan oleh kitab suci (Mat 26:24),
sumber utama yang sedang dirujuknya jelas kitab Daniel.
Matius menambah pada injilnya 2 kisah lain menganai Yesus
yang hanya ada dalam injil ini; di dalam kedua kisah ini ia
memperluas pengidentifikasian”Anak manusia” dari kitab
Daniel dengan Yesus dengan cara yang sangat jelas. Pertama
adalah perumpamaan tentang penghakiman terakhir, kedua
pada gambar “Anak Manusia” yang datang dalam kemuliaan.
Matius memperluas pengidentifikasian Yesus dengan gambar
Daniel mengenai “Anak manusia” dengan memakai frasa ini
sebanyak 27 kali. Dalam injil matius, Yesus dikatakan
mengutus 12 muridNya untuk suatu misi dengan pengajaran
ini: “sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-
kota Israel, Anak manusia sudah datang” (Mat 10:23). Ketika
Matius membuat Yesus menyatakan bahwa nasib “Anak
manusia” telah ditetapkan oleh kitab suci (Mat 26:24),
sumber utama yang sedang dirujuknya jelas kitab Daniel.
Matius menambah pada injilnya 2 kisah lain menganai Yesus
yang hanya ada dalam injil ini; di dalam kedua kisah ini ia
memperluas pengidentifikasian”Anak manusia” dari kitab
Daniel dengan Yesus dengan cara yang sangat jelas. Pertama
adalah perumpamaan tentang penghakiman terakhir, kedua
pada gambar “Anak Manusia” yang datang dalam kemuliaan.
Anak Manusia Dalam PB
36. Lukas menulis bahkan lebih belakangan dari Matius, dan ia
makin menjauh dari harapan-harapan Yahudi dan masuk
ke dalam dunia yang lebih kosmopolitan, dunia orang-
orang Yahudi perantauan dan bangsa-bangsa lain yang
telah menjadi penganut Agama Yahudi. Meskipun
demikian, Lukas masih memakai frasa “Anak manusia”
sebanyak 27 kali. Pemakaian yang paling menonjol atas
frasa ini ditemukan dalam rujukan-rujukannya kepada
akhir dunia (psl 17 & 21).
Menurut Lukas, figur yang akan muncul untuk menandai
akhir sejarah adalah “Anak Manusia”, sebuah jati diri yang
dalam Injil Lukas diklaim Yesus untuk dirinya sendiri.
Lukas menulis bahkan lebih belakangan dari Matius, dan ia
makin menjauh dari harapan-harapan Yahudi dan masuk
ke dalam dunia yang lebih kosmopolitan, dunia orang-
orang Yahudi perantauan dan bangsa-bangsa lain yang
telah menjadi penganut Agama Yahudi. Meskipun
demikian, Lukas masih memakai frasa “Anak manusia”
sebanyak 27 kali. Pemakaian yang paling menonjol atas
frasa ini ditemukan dalam rujukan-rujukannya kepada
akhir dunia (psl 17 & 21).
Menurut Lukas, figur yang akan muncul untuk menandai
akhir sejarah adalah “Anak Manusia”, sebuah jati diri yang
dalam Injil Lukas diklaim Yesus untuk dirinya sendiri.
Anak Manusia Dalam PB
37. Yohanes hanya 13 kali menggunakan frasa “Anak Manusia” tapi yang paling mencolok untuk
tujuan kita terdapat dalam kisahnya mengenai seseorang yang dilahirkan buta yang
penglihatannya dipulihkan Yesus. Dalam kisah ini, “Anak Manusia” adikodrati, yang
bertugas menghakimi dunia dan menegakkan kerajaan Allah, telah digabung dengan figur
mesianik yang kurang apokaliptik yang diidentifikasikan oleh Yesaya sebagai seseorang
yang akan mendatangkan kedamaian dan keutuhan ke dalam kehidupan, dengan membuat
orang buta melihat, orang tuli mendengar, orang lumpuh berjalan, dan orang bisu bernyanyi
sebagai tanda-tanda kedatangan kerajaan Allah.
Dengan demikian, Yesus ditafsirkan dalam dua peran sang Mesias. Ia dipandang sebagai
“Anak Manusia” surgawi, hakim terakhir, dan juga sumber keutuhan kehidupan sekarang ini
dalam dunia ini. Dalam dua pandangan ini, ada usaha yang dilakukan untuk menemukan
bahasa yang cukup luas untuk menggambarkan pengalaman yang orang percayai telah
mereka alami bersama Yesus.
Yesus bergumul dengan jati diri ganda ini, demikian juga murid-muridNya. Bagaimana bisa
Allah yang kudus ditemukan dalam diri Manusia Yesus? Itulah pertanyaan yang coba
dijawab injil-injil. Ini jugalah pertanyaan yang harus kita jawab jika kita mau masuk ke
dalam pengalaman akan Yesus.
Anak manusia? Ya. Dialah anak manusia yang seutuhnya, ben adam dalam segala
kelengkapannya, Dia yang fana yang membuka pintu masuk ke dalam kekekalan. Itulah
Yesus yang sebenarnya: sebuah kehidupan insani, sangat utuh, sehingga kehidupan Allah
menerobos masuk di dalam dirinya.
Yohanes hanya 13 kali menggunakan frasa “Anak Manusia” tapi yang paling mencolok untuk
tujuan kita terdapat dalam kisahnya mengenai seseorang yang dilahirkan buta yang
penglihatannya dipulihkan Yesus. Dalam kisah ini, “Anak Manusia” adikodrati, yang
bertugas menghakimi dunia dan menegakkan kerajaan Allah, telah digabung dengan figur
mesianik yang kurang apokaliptik yang diidentifikasikan oleh Yesaya sebagai seseorang
yang akan mendatangkan kedamaian dan keutuhan ke dalam kehidupan, dengan membuat
orang buta melihat, orang tuli mendengar, orang lumpuh berjalan, dan orang bisu bernyanyi
sebagai tanda-tanda kedatangan kerajaan Allah.
Dengan demikian, Yesus ditafsirkan dalam dua peran sang Mesias. Ia dipandang sebagai
“Anak Manusia” surgawi, hakim terakhir, dan juga sumber keutuhan kehidupan sekarang ini
dalam dunia ini. Dalam dua pandangan ini, ada usaha yang dilakukan untuk menemukan
bahasa yang cukup luas untuk menggambarkan pengalaman yang orang percayai telah
mereka alami bersama Yesus.
Yesus bergumul dengan jati diri ganda ini, demikian juga murid-muridNya. Bagaimana bisa
Allah yang kudus ditemukan dalam diri Manusia Yesus? Itulah pertanyaan yang coba
dijawab injil-injil. Ini jugalah pertanyaan yang harus kita jawab jika kita mau masuk ke
dalam pengalaman akan Yesus.
Anak manusia? Ya. Dialah anak manusia yang seutuhnya, ben adam dalam segala
kelengkapannya, Dia yang fana yang membuka pintu masuk ke dalam kekekalan. Itulah
Yesus yang sebenarnya: sebuah kehidupan insani, sangat utuh, sehingga kehidupan Allah
menerobos masuk di dalam dirinya.
Anak Manusia Dalam PB
38. Matius memperluas pengidentifikasian Yesus dengan gambar
Daniel mengenai “Anak manusia” dengan memakai frasa ini
sebanyak 27 kali. Dalam injil matius, Yesus dikatakan
mengutus 12 muridNya untuk suatu misi dengan pengajaran
ini: “sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-
kota Israel, Anak manusia sudah datang” (Mat 10:23). Ketika
Matius membuat Yesus menyatakan bahwa nasib “Anak
manusia” telah ditetapkan oleh kitab suci (Mat 26:24),
sumber utama yang sedang dirujuknya jelas kitab Daniel.
Matius menambah pada injilnya 2 kisah lain menganai Yesus
yang hanya ada dalam injil ini; di dalam kedua kisah ini ia
memperluas pengidentifikasian”Anak manusia” dari kitab
Daniel dengan Yesus dengan cara yang sangat jelas. Pertama
adalah perumpamaan tentang penghakiman terakhir, kedua
pada gambar “Anak Manusia” yang datang dalam kemuliaan.
Matius memperluas pengidentifikasian Yesus dengan gambar
Daniel mengenai “Anak manusia” dengan memakai frasa ini
sebanyak 27 kali. Dalam injil matius, Yesus dikatakan
mengutus 12 muridNya untuk suatu misi dengan pengajaran
ini: “sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-
kota Israel, Anak manusia sudah datang” (Mat 10:23). Ketika
Matius membuat Yesus menyatakan bahwa nasib “Anak
manusia” telah ditetapkan oleh kitab suci (Mat 26:24),
sumber utama yang sedang dirujuknya jelas kitab Daniel.
Matius menambah pada injilnya 2 kisah lain menganai Yesus
yang hanya ada dalam injil ini; di dalam kedua kisah ini ia
memperluas pengidentifikasian”Anak manusia” dari kitab
Daniel dengan Yesus dengan cara yang sangat jelas. Pertama
adalah perumpamaan tentang penghakiman terakhir, kedua
pada gambar “Anak Manusia” yang datang dalam kemuliaan.
Anak Manusia Dalam PB
39. Yesus digambarkan dalam dua hal, yaitu :
1.Sebagai sang “hamba yang menderita”. Ini digambar oleh seorang nabi tidak
dikenal, mungkin sekali pada abad keenam SM, dan ditambahkan pada gulungan
kitab nabi Yesaya. Kini kita menyebutnya Yesaya kedua dan kita mengaitkan
pasal 40-55 dari kitab Yesaya kepada nabi yang tidak dikenal ini.
2.Sebagai sang “gembala”. Ini juga digambar oleh seorang nabi tidak dikenal,
mungkin sekali pada akhir abad kelima atau abad keempat SM. Karya ini
ditambahkan pada gulungan kitab nabi Zakharia. Jadi, dapat dikatakan penulis
karya ini sebagai Zakharia kedua. Zakharia kedua mencakup pasal 9-14. Yesaya
kedua dan Zakharia kedua telah membentuk cara memahami pengalaman akan
Yesus; keduanya mewarnai detail-detail kisah yang dicatat dalam injil-injil.
Gambar-gambar ini berfungsi sbg suara-suara masa lampau Yahudi yang
menyediakan kata-kata yang diletakkan dalam mulut Yesus oleh para penulis
injil.
Yesus digambarkan dalam dua hal, yaitu :
1.Sebagai sang “hamba yang menderita”. Ini digambar oleh seorang nabi tidak
dikenal, mungkin sekali pada abad keenam SM, dan ditambahkan pada gulungan
kitab nabi Yesaya. Kini kita menyebutnya Yesaya kedua dan kita mengaitkan
pasal 40-55 dari kitab Yesaya kepada nabi yang tidak dikenal ini.
2.Sebagai sang “gembala”. Ini juga digambar oleh seorang nabi tidak dikenal,
mungkin sekali pada akhir abad kelima atau abad keempat SM. Karya ini
ditambahkan pada gulungan kitab nabi Zakharia. Jadi, dapat dikatakan penulis
karya ini sebagai Zakharia kedua. Zakharia kedua mencakup pasal 9-14. Yesaya
kedua dan Zakharia kedua telah membentuk cara memahami pengalaman akan
Yesus; keduanya mewarnai detail-detail kisah yang dicatat dalam injil-injil.
Gambar-gambar ini berfungsi sbg suara-suara masa lampau Yahudi yang
menyediakan kata-kata yang diletakkan dalam mulut Yesus oleh para penulis
injil.
Ia dihina, direndahkan, ditolak, seorang manusia duka lara, dan akrab
dengan nestapa (sebuah solo alto, dari Messiah karya Handel)
40. Pada waktu Yesaya kedua menulis teksnya, pembuangan di babel hampir
berakhir. Harapan pembebasan meninggi. Pada waktu ini, orang buangan di
Babel adalah orang yahudi generasi kedua dan generasi ketiga. Yehuda,
tanah asal tercinta orang yahudi, dengan ibukotanya Yerusalem yang
diatasnya bait Allah dibangun, masih hidup dengan sangat jelas, tapi hanya
dalam memori.
Ketika generasi pertama orang buangan sudah mati, ingatan-ingatan ini
berubah menjadi mimpi dan fantasi yang disimpan dan dipelihara oleh
generasi berikutnya sebagai penghubung mereka dengan realitas yang tidak
pernah mereka lihat dan yang mereka kuatirkan tidak akan pernah mereka
lihat lagi.
Orang buangan ini mula-mula memimpikan suatu pemulihan yang akan
mendatangkan kemuliaan yang dibarui, suatu hari dimasa depan yang tidak
diketahui ketika mereka dapt memiliki kembalitempat yang telah ditanam
kedalam hati mereka selamanya oleh orang tua mereka, kakek dan nenek
mereka, dan bahkan kakek dan nenek buyut mereka.
Hamba yang menderita dalam Yesaya
kedua
41. Dalam tulisan-tulisan Yesaya kedua orang mau tak mau harus
memerhatikan fantasi-fantasi ini dan kerinduan yang ada
dibaliknya, yang umumnya ada pada bangsa yang dijajah yang
menantikan hari dimana mereka dapat membalikkan
kekalahan mereka dan sekali lagi menjadi suatu bangsa besar
dimuka bumi.
Dalam impiannya tentang pembebasan bangsa Yahudi, pada
titik ini si penulis masih mengharap pembalasan dendam.
“Hasil tanah dari Mesir dan segala laba dari Etiopia pindah
kepada orang Yahudi”. Musuh-musuh mereka akan berjalan
belakang dengan dirantai dan akan sujud kepada mereka
(45:14).
Teksnya penuh dengan harapan yang tidak sangat muliah
namun insani bahwa kekalahan yang sekarang mereka alami
suatu hari akan diubah menjadi kemenangan mereka atas
musuh-musuh dan orang-orang yang telah menawan mereka.
42. Bangkitnya penguasa dunia koresh, raja persia, pada paruh terakhir
abad ke 6 SM memperbesar pengharapan ini. Di sini, di bawah
kepemimpinan koresh, terdapat kekuatan militer yang dapat
menghadapi Babel. Tambahan pula, koresh merupakan suatu
kebijakan kebebasan dan toleransi beragama dan kebijakan
membebaskan orang buangan tuk kembali ke tanah nenek moyang
mereka. Harapan-harapan Yahudi mulai terwujud ketika Babel
jatuh ke tangan koresh pada tahun 539 SM. Orang buangan
bernyanyi kegembiraan mereka dan mulai merayakan kebebasan
yang segera terjadi.
Dalam diri koresh, Yesaya kedua melihat penyelamat yang diutus
Allah. Ia bahkan menyebutnya “orang yang diurapi” atau
maskhiakh, kata Ibrani untuk “mesias” atau “Kristus” (Yesaya 45:1).
Ketika Yesaya kedua menulis, “betapa indahnya kelihatan dari
puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang
mengabarkan berita damai, dan memberitakan kabar baik, yang
mengabarkan berita selamat dan berkat kepada Sion : ‘Allahmu itu
Raja’” (Yes 52:7), mungkin sekali yang ada dalam pikirannya
koresh.
43. Hamba Tuhan dalam Yesaya kedua berdiri pada sisi Allah dan ia melawan kejahatan.
“barang rampasan” yang akan ditambahkan kepadanya bukanlah kehormatan dan
kekuasaan. Ia akan menerima pahala, berupa kehidupan yang dimerdekakan,
disembuhkan, dipanggil pada suatu kesadaran baru. Ini adalah gambar yang mengejutkan,
tetapi tentunya bukanlah sebuah gambar populer. Kelihatannya gambar ini hanya menarik
bagi orang yang bisa menikmati penderitaan. Karena itulah bangsa Yahudi bersama-sama
mengabaikan tulisan-tulisan Yesaya kedua dan mengikuti jalan yang lebih menarik untuk
tiba pada kemuliaan yang ditulis para pemimpin lainnya dalam dunia Yahudi pasca
pembuangan, nabi-nabi seperti Ezra dan Nehemia. Gambar “Anak Manusia” digdaya dan
pemenang lebih menangkap imajinasi mereka ketimbang gambar sang “hamba” yang
dianiaya dan dikalahkan. Demikianlah, gambar hamba yang menderita makin melemah
dari abad ke abad. Akan tetapi, gambar ini dimasukkan dalam kitab suci orang Yahudi-
Spong menduga terutama karena Yesaya kedua telah disatukan ke dalam gulungan kitab
nabi Yesaya.
Di dalam potret figur “hamba” yang diabaikan dan dibuang ini, yang disusun oleh Yesaya
kedua , murid-murid Yesus menemukan seseorang yang kelemahan dan
ketidakberdayaannya telah membantu mereka memaknai kehidupan Yesus. Tak
terhindarkan lagi, lama sebelum injil-injil ditulis, citra sang “hamba” membungkus ingatan
akan Yesus. Tidak ada bagian dari kehidupan Yesus yang tidak dipengaruhi sang “hamba” .
Ini ditemukan khusus dalam injil lukas.
Ketika injil-injil mengisahkan kisah pembaptisan Yesus, injil-injil menggambarkan Yohanes
pembaptis sebagai penyiap jalan Tuhan dengan memakai kata-kata yang langsung diambil
dari kisah “hamba” dalam Yesaya kedua (Yes 40:3).
44. Hal pertama yang harus dicatat adalah bahwa Zakharia kedua secara tersurat maupun secara
tersirat ada di belakang masing-masing injil kanonik. Tempat yang paling jelas, yang disebut
sebelumnya adalah kisah Yesus memasuki Yerusalem (Za 9:9).
Seperti dikembangkan dalam kisah Zakharia kedua ini, musush-musuh sang raja Gembala
adalah para pedagang domba di Bait Allah. Dalam pasal 14, sang nabi mengatakan bahwa pada
hari Tuhan : tidak ada lagi pedagang di rumah Tuhan semesta alam (Za 14:21). Maka, mulai
tampak bahwa kisah sang dramatis mengenai tindakan Yesus menyucikan baik Allah dari para
padagang dan pembeli hewan-hewan kurban adalah juga sedikit lebih dari pengembangan
sebuah simbol mesianik. Ini berarti kisah-kisah ini pun berada dalam kategori yang sama
dengan tempat kelahiran di Betlehem dan tradisi tentang murid Yesus yang berjumlah 12.
Menurut spong, ada kesejajaran antara kisah Yesus dengan zakharia kedua jika kitab nabi ini
dibaca dengan cermat. Para pedagang domba membayar sang “raja gembala” 30 uang perak,
tapi kemudian uang ini disingkirkan darinya (Za 11:12). Ia menolak pembayaran ini sebab ia
tidak ingin lagi menjadi gembala mereka. Sang “raja gembala” lalu mengembalikkan uang
perak itu ke dalam perbendaharaan Bait Allah. Lalu, kata Zakharia, seluruh Yerusalem
“memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang
meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak
sulung” (12:10).
Tidak ada keraguan bahwa ketika teks-teks ini dibaca di sinagoge-sinagoge di antara murid-
murid perdana Yesus, mereka memercayai bahwa semua itu sebenarnya ditulis berkaitan
dengan Yesus. Dengan peraayaan paskah, alur kisah Zakharia kedua ini tampaknya mengalir
dari prosesi minggu palma, masuk ke pengkhianatan terhadap Yesus, sampai pada penyaliban.
45. Pasal 14, yang secara teratur dibacakan dalam sinagoge-sinagoge sebagai bagian dari
perayaan sukkot, menggambarkan suatu pengalaman yang dinantikan yang kemudian akan
menemukan kesejajarannya dalm kisah pentakosta kristen (Kis 2). Dalam pasal ini,
Zakharia kedua berbicara tentang kedatangan hari Tuhan, pada saat mana suatu
pertempuran apokaliptik akan terjadi pada akhir zaman. Semua bangsa di dunia akan
bersatu melawan Yerusalem dalam suatu versi perang Harmagedon (Why 16:16; Za
12:11).
Pada waktu momen tergelap datang dan harapan sudah sirna, “Tuhan akan maju berperang
melawan bangsa-bangsa… (Za 14:3-4). Zakharia kedua selanjutnya mengatakan bahwa
Bukit Zaitun akan dibelah dua oleh suatu gempa bumi dan hanya pada waktu itulah Allah
akan datang (14:4).
Zakharia kedua mulai mendaftar tanda-tanda kedatangan “hari Tuhan”. Air hidup, sebagai
simbol Roh Kudus, akan mengalir dari Yerusalem menuju ke timur dan ke barat, mencapai
semua bangsa di dunia. Dalam kisah Pentakosta dalam kitab KPR, Lukas memberi
paralelnya: ia mengatakan bahwa ketika Roh Kudus turun atas murid-murid mereka dapat
berkata-kata dalam setiap bahasa yang dimengerti orang yang hadir sehingga semua
bangsa dapat berkumpul bersama.
Selanjutnya, Zakharia kedua mengatakan bahwa Tuhan akan menjadi raja atas seluruh
bumi; pada waktu ituu akan hanya ada satu Allah dan satu nama Allah. Tanah akan
berbunga-bunga; tempat-tempat pemerasan anggur akan dipenuhi anggur; dan Yerusalem
akan tetap aman.
46. Figur “raja gembala” menjadi satu gambar lagi yang murid-murid Yesus gunakan untuk
memberi makna pada pengalaman akan Yesus. Dalam periode lisan, mereka
mengembangkan harapan-harapan mesianik yang ditemukan berulang kali dalam Kitab
Suci Yahudi dan dalam kesadaran Yahudi untuk menyusun kisah Yesus. Yesus sejarah,
seorang manusia sungguh-sungguh, menjadi makin kabur ketika kita menyadari
kemungkinan bahwa sangat banyak gambar dalam injil-injil sebetulnya jauh lebih
merupakan penafsiran-penafsiran ketimbang sebagai ingatan-ingatan para saksi mata
mengenai seorang manusia yang hidup dalam sejarah. Namun Yesus sebagai sosok dalam
sejarah dengan satu dan lain cara dipandang telah membuat masing-masing gambar
alkitabiah ini tampak pas dan kena.
Yesus sejarah menurut Spong telah memudar dan kehilanganNya bukanlah sebuah tragedi,
sebab kita tidak akan pernah memilikinya kecuali dalam ilusi.
Persoalan yang berulang kali diangakat dalam analisis ini adalah bahwa harus ada sesuatu
dengan Yesus ini yang sangat kuat sehingga tampak pas jika murid-muridNya
menyelimutinya dengan simbol-simbol suci ibadat mereka, mitos-mitos pengharapan
mesianik mereka, dan tokoh-tokoh paling suci dalam tradisi mereka- semuanya ini dibesar-
besarkan begitu rupa sehingga mencapai peringkat adikodrati. Ada sesuatu berkaitan
dengan dirinya yang menyebabkan mereka menyimpulkan bahwa Allah yang mereka
percayai hadir di dalam dan, dengan satu dan lain cara, bersama Yesus yang mereka kenal.
Itulah yang harus kita dapatkan kembali.
47. • Para pembaca Injil-injil pada masa kini akan sangat terkejut ketika mereka
menyadari betapa dalamnya kisah-kisah Injil dibentuk oleh Gambar-
gambar Perjanjian Lama. Karena memahami faktanya bahwa injil-injil
adalah tulisan-tulisan interpretative, bukan saja catatan-catatan
sebenarnya dari apa yang telah sesungguhnya terjadi, melainkan
keyakinan mereka terhadap klaim-klaim alkitabiah tradisional mulai
mengguncang.
• Ini merupakan suatu alasan perlawanan terhadap pengetahuan akademik
Kitab Suci sangat tinggi.
• Dalam proses melihat Yesus melalui gambar-gambar Yahudi ini, kita mulai
memahami hubungan yang telah dibuat orang Kristen perdana antara
Yesus dan kehidupan liturgis sinagoge. Kebanyakan orang Kristen sangat
akrab dengan sebutan tahun gereja.
• Ini disusun dari dua peristiwa besar dalam kehidupan Yesus, yakni
perayaan kelahirannya pada hari Natal dan perayaan kebangkitannya pada
hari Paskah.
48. • Tahun gereja juga memungkinkan orang Kristen setiap tahunnya mengingat
momen” besar dalam kehidupan Yesus dan untuk memanfaatkan momen bagi
pembentukan kehidupan rohani mereka sendiri.
• Markus ditekankan dalam buku ini dialah Injil Pertama, disusun seputar tahun
liturgy dan bahwa Injil Matius dan Injil Lukas yang mengikuti garis besar umum
Injil Markus dan menyalin sebagian sebagian besar karya Markus juga
memperlihatkan dengan sangat signifikan prinsip penyusunan yang sama.
• Dari Injil Markus sebelum kisah penyaliban dan memperhadapkannya dengan
perayaan-perayaan lainnya dalam tahun liturgy Yahudi.
• Pada Markus pasal 14 dan 15 merupakan kisah Kristen mengenai penderitaan
Yesus yang dibaca pada masa paskah. Kisah kesengsaraan Yesus dalam Injil
Markus disusun dalam delapan bagian untuk memenuhi kebutuhan liturgy.
• Sebelum Markus pasal 14 dan 15, perayaan liturgis besar yahudi selanjutnya
adalah Perayaan Hari Penahbisan Bait Allah. Perayaan ini dinamakan Hanukh
yang berlangsung dalam bulan Kislev, kurang lebih sama dengan bulan
desember.
49. • Kisah Yesus pun berubah adalah kisah besar untuk memasukkan Perayaan
Hari Penahbisan Bait Allah kedalam kisah Yesus dan Kisah ini sangat luar
biasa cocok dengan kalender liturgis Yahudi.
• Kalau kita bergerak mundur ke bagian-bagian lebih awal Injil Markus, kita
akan menemukan banyak kisah yang menggambarkan peristiwa-peristiwa
yang terjadi pada masa pelayanan umum Yesus di galilea.
• Sukkot diartikan sebagai perayaan musim panen adalah Hari Pengucapan
Syukur Yahudi (ini dirayakan dari pertengahan sampai akhir oktober).
• Yom Kippur (Hari perdamaian pada hari kesepuluh bulan tishri) berada di
antara sukkot dan hari suci besar dalam kalender liturgis Yahudi. Symbol-
simbol Yom Kippur ini berkaitan dengan kehidupan Yesus dari Nazaret.
• Prinsip tulisan yang ada di balik Injil Markus bukanlah memori dan juga
bukan sejarah. Prinsipnya adalah mengepaskan kisah-kisah tentang Yesus
dengan tahun liturgis Yahudi, tahun liturgis yang sama dengan yang
dijalani oleh murid-murid Yesus sebagai orang-orang yang beribadah di
sinagoge.