Dokumen tersebut membahas tentang tiga filum protista mirip tumbuhan yaitu Chlorophyta, Rhodophyta, dan Phaeophyta. Chlorophyta adalah ganggang hijau yang mengandung klorofil a dan b serta karoten. Rhodophyta adalah ganggang merah yang mengandung klorofil a dan pigmen merah. Phaeophyta adalah ganggang cokelat yang mengandung klorofil a dan c serta fukosantin. Ketiga filum ini melakukan fotosintesis dan memiliki
Kingdom protista memiliki anggota yang sifatnya masih sederhana dan memiliki ciri umum yaitu eukariotik (memiliki membran inti sel), uniseluler/ multiseluler, ukurannya bersifat mikroskopis/ makroskopis, dan memiliki klasifikasi yaitu protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga), dan protista mirip jamur.
Kingdom protista memiliki anggota yang sifatnya masih sederhana dan memiliki ciri umum yaitu eukariotik (memiliki membran inti sel), uniseluler/ multiseluler, ukurannya bersifat mikroskopis/ makroskopis, dan memiliki klasifikasi yaitu protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga), dan protista mirip jamur.
Tumbuhan Bertalus Atau Tumbuhan Thallophyta
Materi Perkuliahan
Botani Farmasi
Sumber Gramedia
Tugas Kuliah
Slide Presentation
Isi 32 Slide Presentasi
Format PDF
Gratis
Source : Buku Gramedia
Tumbuhan Bertalus Atau Tumbuhan Thallophyta
Materi Perkuliahan
Botani Farmasi
Sumber Gramedia
Tugas Kuliah
Slide Presentation
Isi 32 Slide Presentasi
Format PDF
Gratis
Source : Buku Gramedia
2. Algae
• Tidak mempunyai kedudukan taksonomi
Untuk menyebut sejumlah organisme yang berfotosintesis
secara sederhana
Sebagian ahli memasukkan ke dalam plantae tetapi karena
tidak mempunyai ciri-ciri pokok dunia tumbuhan seperti akar,
batang dan daun ➔ Protista
3. N
o.
Filum Bentuk Talus Pigmen Cadangan Makanan Komposisi Dinding Sel
1. Chlorophyta
(ganggang hijau)
Uniseluler, ada yang
berkoloni, berbentuk
filamen, dan
multiseluler
Klorofil a dan b,
karoten
Tepung atau pati Polisakarida terutama
selulosa
2. Phaeophyta
(ganggang
cokelat)
Multiseluler Klorofil a dan c,
karoten, dan
fukosantin
Laminarin (sejenis
karbohidrat
berlemak)
Selulosa dengan asam
alginat
3. Rhodophyta
(ganggang
merah)
Multiseluler Klorofil a,
fikobilin, karoten
Tepung Selulosa atau pektin,
juga mengandung
kalsium karbonat
4. Bacillariophyta
(diatom)
Kebanyakan uniseluler,
beberapa berkoloni
Klorofil a dan c,
karoten, xantofil
Leukosin (sejenis
karbohidrat
berlemak)
Pektin, juga
mengandung silikon
dioksida
5. Dinoflagellata Uniseluler Klorofil a dan c,
karoten
Tepung selulosa
6. Chrysophyta
(ganggang
keemasan)
Kebanyakan uniseluler,
beberapa berkoloni
Klorofil a dan c,
karoten, xantofil
Laminarin (sejenis
karbohidrat
berlemak)
selulosa
7. Euglenophyta Uniseluler Klorofil a dan b,
karoten, xantofil
Paramilon (sejenis
tepung)
Tanpa dinding sel
Klasifikasi Protista Menyerupai Tumbuhan
(Alga/Ganggang)
6. Chlorophyta
• Berwarna hijau terang
• Ganggang hijau (green algae) ➔ kloroplas berwarna hijau ➔ dominasi
klorofil a dan klorofil b, juga karoten (α,β,γ) dan xantofill (warna hijau
rumput).
– Xantofil berupa lutein dalam jumlah banyak (hanya dijumpai pada Chlorophyta)
• melakukan fotosintesis ➔ bersifat autotrof
• Hasil fotosintesisi (amilum & lemak) disimpan dalam pirenoid
• Alga hijau ➔ alga, tetapi secara struktur dan biokimia lebih mendekati
tumbuhan. Dinding sel dari beberapa spesies Chlorophyta terdiri dari
selulosa, pektin, dan polisakarida lain, seperti dinding sel tumbuhan.
• Habitat: di air tawar atau (laut 10%) sbg plankton, di tanah-tanah yang basah
dan ada pula di tempat yang kering.
7. Struktur sel
• Uniseluler s.d multiseluler
• Soliter, koloni, simbiosis ➔ dg Fungi ➔ Lichens
• Mempunyai stigma (bintik mata merah) untuk algae motil
• Memiliki 2-4 flgela sama panjang tipe whiplash
• Memiliki vakuola kontraktil sebagai alat osmoregulasi untuk
mengatur tekanan osmosis.
• Sebagian besar berdinding sel, dua lapis, sellulose (disebelah
dalam) dan pektine. Beberapa alga bangsa Volvocales
dindingnya tidak mengandung selulosa, tersusun atas
glikoprotein. Dinding sel Chlorophyta mengandung xylan dan
mannan
8. Struktur sel
• Bentuk kloroplas➔ seperti mangkuk ( Chlamidomonas), spiral
( Spirogyra), anyaman dan seperti bintang
• Amilum dari Chlorophyta seperti pada tumbuhan tingkat tinggi,
tersusun sebagai rantai glukosa tak bercabang yaitu amilose dan
rantai yang bercabang amilopektin.
• Sering kali amilum terbentuk dalam granula bersama dengan
badan protein dalam plastida disebut pirenoid.
• Tetapi beberapa jenis tidak mempinyai pirenoid (golongan yang
tinggi tingkatannya.
• Jumlah pirenoid umumnya dalam tiap sel tertentu dapat
digunakan sebagai bukti taksonomi.
9. Reproduksi
1. Reproduksi Secara Aseksual (Vegetatif)
➢ Pembentukan zoospora (spora kembara). Spora memiliki
4 bulu, vakuola kontraktil, kebanyakan memiliki 1 bintik
mata (stigma), dan dapat bergerak dengan berenang
karena mempunyai flagela.
➢ Aplanospora
➢ Pembelahan biner, biasanya dilakukan oleh alga yang
bersel satu (uniseluler).
➢ Fragmentasi talus atau filamen, dilakukan oleh alga
berbentuk benang atau yang berkoloni.
10. Reproduksi seksual
• Anisogami, Isogami, oogami dan aplanogami
• Konjugasi, yaitu perpaduan dua gamet yang
membentuk zigospora. Zigospora ini tidak
memiliki alat gerak, sehingga tidak dapat
berpindah tempat.
11.
12. Pengelompokan
1. Alga/ganggang hijau bersel satu
tidak bergerak
• Chlorella sp. ➔ bulat, di air tawar
atau air laut, reproduksi vegetatif
dengan membelah diri, banyak
digunakan untuk mempelajari
fotosintesis.
• Cholococcum sp. ➔ bulat, di air
tawar, reproduksi secara vegetatif
dengan membentuk zoospora
secara generatif dengan isogami
Chlorella sp
Chlorococcum sp.
13. 2. Alga/ganggang hijau bersel satu dapat
bergerak
• Chlamydomonas sp. ➔ bulat telur, memiliki
dua flagel, kloroplasnya berbentuk mangkok
atau pita mengandung pirenoid dan stigma.
Reproduksi ➔membelah diri dan konjugasi
14. 3. Alga/ganggang hijau
berbentuk koloni tidak bergerak
• Hydrodictyon sp., koloni
berbentuk jala, banyak
ditemukan di air tawar,
reproduksinya secara vegetatif
dengan fragmentasi dan secara
generatif dengan konjugasi.
4. Alga/ganggang hijau
berbentuk koloni yang bergerak
• Volvox globator, bentuk koloninya
menyerupai bola yang tersusun atas
ribuan volvox yang satu dengan yang
lain dihubungkan oleh benang-
benang sitoplasma. Volvox juga
dikelompokan ke dalam Protozoa.
15. 5. Alga/ganggang hijau berbentuk filamen (benang)
• Spirogyra sp. (benang tidak bercabang, inti tunggal,
kloroplas berbentuk pita tersusun spiral, pirenoid banyak).
• Oedogonium sp. (filamen tidak bercabang, kloroplas
berbentuk jala, pirenoid banyak, inti satu besar).
• Spirogyra sp. • Oedogonium sp.
16. 6. Alga/ganggang hijau berbentuk thalus (lembaran)
• Ulva lactuca (selada laut), bentuknya lembaran
seperti daun,hidup di laut menempel pada batu,
dapat dimakan. Reproduksinya secara vegetatif
dengan membentuk zoospora dan secara generatif
dengan isogami.
• Chara sp., bentuknya seperti tumbuhan tinggi,
memiliki batang-batang dan cabang yang beruas-ruas,
hidup di air tawar. Reproduksinya secara vegetatif
dengan fragmentasi dan secara generatif dengan
pertemuan sel telur yang dihasilkan oleh oogonium
dan sel sperma yang dihasilkan oleh anteridium.
• Ulva lactua
• Chara sp.
17. Contoh dan manfaat Chlorophyta (Alga Hijau) dalam Kehidupan
• Chlorella dimanfaatkan sebagai obat, sedang dikembangkan
untuk obat yang dikemas dalam bentuk kapsul. Chlorella juga
memberikan harapan besar untuk mengatasi kebutuhan bahan
pangan alternatif pada masa yang akan datang.
Perkembangbiakannya sangat cepat dalam lingkungan yang
baik, suhu ideal untuk fotosintesis berkisar 25o C.
18. Rhodophyta
• Chlorophyta dan Rhodophyta merupakan
kerabat terdekat dari tumbuhan.
• Chlorophyta, Rhodophyta & Plantae ➔
supergrup eukariotik ke 4 (Archaeplastida).
19.
20. Karkater umum
• Algae merah (rhodophyta ➔ bhs Yunani rhodos, merah)
• Pigmen:
– Pigmen fotosintetik: klorofil a, b.
– Pigmen fotosintetik aksesoris: fikoeritrin (merah) & r-fikosianin
(biru) ➔ menyamarkan warna hijau klorofil
Perairan dangkal (merah kehijauan), sedang (merah cerah), dalam
(nyaris hitam)
– ß- karoten
21. Karakter umum
• Hasil fotosintesis ➔ tepung floridea atau galaktosida
• Dinding sel:
– Selulose
– Manan (polimer manosa)
– Silan (polimer silose)
– Mukopolisakharida (dihasilkan dinding sel : agar dan karagenan) ➔
pembuatan gel
• Tidak terdapat sel sel berflagella
• Uniseluler (contoh: Porphyridium, Rhodosorus, Cyanidum)
• Multiseluler (filamen yg bercabang bebas dan saling menjalin dalam
suatu matriks menyerupai gelatin membentuk talus parenkimatis
• Siklus hidup beraneka ragam
22. Struktur sel
• Dinding selnya dua lapis, lapisan bagian dalam kasar (rigid) dan
menyerupai mikrofibril, bagian luar berbentuk lapisan
mucilaginous.
• pada dinding selnya terdapat bahan selain selulosa, yaitu
polisakarida sulfat, agar dan karagenin.
• Pada alga pembentuk koral, dapat mengumpulkan CaCO3 di
dalam dinding selnya ➔ berperan penting dalam proses
pembentukan karang.
23. Reproduksi
➢Aseksual
• Vegetatif ➔ fragmentasi talus (bbrp sp)
• Membentuk satu/ bbrp macam spora (karpospora, spora netral,
mono- be- tetra-polispora)
✓karpospora = spora terbentuk secara seksual
✓Spora netral = spora yang terbentuk langsung dari sel vegetatif yang
bermetamorfosis
✓Monospora = sporangium hanya menghasilkan 1 spora
✓➔ Aplanospora: spora non motil dan berasal dari talus diploid
24. Reproduksi seksual
• Terminologi struktur reproduksi pada algae merah
– Spermatangium = alat kelamin jantan , spermatium =
sel kelamin jantan yang tidak memiliki alat gerak. 1
spermatangium menghasilkan 1 spermatium
– Karpogonium = alat kelamin betina, terdiri dari 1 sel yg
di bagian ujungnya terdapat satu tonjolan (trikhogin),
inti di bagian dasar.
25. Reproduksi
• Tiga fase
• secara oogami, beberapa jenis mengalami pergiliran keturunan
(metagenesis).
• Reproduksi secara generatif dilakukan dengan peleburan antara gamet
jantan yang tidak memiliki alat gerak (spermatium) dan ovum. Gamet
jantan dibentuk dalam spermatangium, sedangkan gamet betina
dibentuk dalam karpogonium.
• Zigot hasil pembuahan selanjutnya akan tumbuh menjadi ganggang
merah yag diploid.
• Ciri khas: tidak terdapat stadium motil selama siklus hidup ➔
pergerakan spora dan gamet secara pasif mengikuti aliran air.
26.
27. Siklus hidup Polysiphonia
• A. (Latar belakang Orange)
– Mulai dari spora, setelah perkecambahan
terbentuk gametofit heterothalus jantan dan
betina (thalus berbeda).
– Pada bagian sisi-trichoblast spermatangia yang
fertile berkembang menghasilkan spermatium.
– Pada trichoblast betina (pendek), karpogonia
terbentuk menghasilkan sel telur
28. Siklus hidup Polysiphonia
• B. (Latar belakang hijau)
– Sel telur dibuahi dalam
karposporogonium, dan zigot
berkembang pada gametofit betina,
membentuk karposporofit.
– Pada karposporofit, sporangia yang
terbentuk dikelilingi oleh jaringan
steril (Cystocarp).
– Spora dilepaskan oleh sporangia
melalui pembelahan mitosis di dalam
cystocarp.
– Spora yang terbentuk disebut
karposporangia.
29. Siklus hidup Polysiphonia
• C. (Latar belakang biru)
– Karpospora tidak berkembang
menjadi gametofit tetapi tumbuh
membentuk tetrasporofit.
– tetorporangia sporofit terbentuk
yang melalui meiosis dan
menghasilkan tetraspora.
– Dari empat (= tetra) spora rata-
rata berkembang dua gametofit
jantan dan dua betina.
– Dalam tetraspore terjadi
heterospori.
30. Habitat
• Penyusun rumput laut
• sekitar 5.200 spesies
• Jumlah jenis dan melimpah di ekuator
• Di daerah beriklim sedang berukuran lebih besar dan
berdaging
• Mampu tumbuh di kedalaman yang lebih besar dari
algae lain (s.d 200 m)
31. Manfaat Rhodophyta (Alga Merah) dalam Kehidupan
• penyokong penting batu karang tropis
• bahan pangan penting di negara-negara Asia
• Selain menghasilkan algin, ganggang merah juga
menghasilkan karagenan dan agar.
• Karagenan (carrageenan) ➔polisakarida sebagai bahan
kosmetik dan kapsul gelatin dan merupakan zat aditif pada
puding dan es krim.
• sebagai medium kultur mikroorganisme, kosmetik, obat,
pelapis daging kaleng, pengeras es krim, serta pengelmusi
lemak dan cokelat batangan.
32. Contoh Rhodophyta
• Eucheuma spinosum, banyak dibudidayakan karena
menghasilkan agar, banyak terdapat di perairan Indonesia.
• Chondrus crispus, juga dibudidayakan yang dikenal sebagai
rumput laut.
• Gelidium coulteri dan Gracilaria sp., sebagai bahan pembuatan
agar-agar banyak terdapat di perairan negara yang agak dingin.
• Carolina sp. merupakan anggota Rhodophyta (ganggang merah)
yang tubuhnya dilapisi oleh kalsium karbonat.
• Dasya, Batracnospermum, Scinaiafurcellata, Porphyra perforata,
Polysphonia, Halosaccion glandiforme, Bossea orbigniana, dan
sebagainya.
35. Karakter umum
• protista mirip tumbuhan yang memiliki talus bersel banyak, sehingga
dapat dilihat secara makroskopis
• Hampir semua jenis Phaeophyta memiliki habitat di laut terutama di
daerah yang dingin, yaitu hidup di batu-batuan di dasar perairan
sedalam 1,5 – 5 meter dari permukaan air.
• Dictyota, Sargassum, Turbinaria ➔ khas lautan daerah tropis
• Semua Phaeophyta hidup berkoloni dengan bentuk bervariasi dari yang
sederhana hingga yang berbentuk besar (lebih dari 30 meter) dengan
organisasi sel yang rumit.
36. Struktur sel
• Memiliki kloroplas tunggal berbentuk seperti
benang ada pula yang berbentuk cakram
(discoid).
• Sel vegetatif mengandung lebih dari satu
kromatofor, Memiliki pigmen klorofil a, klorofil
c, violaxantin, b-karotin, diadinoxantin, serta
xantofil (fukosantin) yang jumlahnya dominan
➔ warna coklat/ coklat kehijauan ➔ pirang
• Kloroplas mengandung pirenoid untuk
menyimpan cadangan makanan.
• Cadangan makanan yang disimpan berupa
laminarin dan manitol.
• Pada dinding sel dan ruang intersel terdapat
algin (asam alginate), bagian dalam dinding sel
tersusun oleh lapisan selulosa.
Diagram of a hypothetical brown algal cell.
(ce) Chloroplast envelope; (cen) centrioles;
(cer) chloroplast endoplasmic reticulum; (d)
dictyosome; (er) endoplasmic reticulum; (f) DNA
fibrils; (m) mitochondrion; (ne) nuclear
envelope; (nu) nucleolus; (p) pyrenoid; (ps)
pyrenoid sac; (v) vacuole. (From Bouck, 1965.)
37. Struktur sel
• Umumnya dapat ditemukan adanya dinding sel, yang tersusun
dari tiga macam polimer, yaitu : selulosa, asam alginat, fukan
dan fukoidin
• Kadang-kadang dinding selnya juga mengalami pengapuran
38. Struktur tubuh
• Berbentuk filamen sederhana (Ectocarpus ) s.d lembaran, bahkan
ada yang menyerupai tumbuhan tinggi (Plantae) karena memiliki
bagian menyerupai akar, batang, dan daun (Sargassum, Laminaria,
Macrocystis)
• Thalus dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama jenis-jenis
yang hidup di lautan daerah iklim, dingin. Panjang tubuh maximum
mencapai 100m
• talusnya memiliki alat pelekat untuk menempelkan tubuhnya pada
substrat, sedangkan bagian tubuh yang lainnya mengapung di atas air.
• Sargassum, Macrocystis, dan Nereocystis memiliki gelembung udara
yang berfungsi untuk menyimpan gas nitrogen dan untuk mengapung
di atas permukaan air.
43. Reproduksi
• Reproduksi aseksual dengan
fragmentasi dan pembentukan spora (aplanospora dan
zoospora). Zoospora yang dihasilkan memiliki 2 flagel
yang tidak sama panjang dan terletak di bagian lateral
(sisi atau pinggir).
• Seksual (isogami, anisogami, oogami)
47. Dasar klasifikasi: tipe siklus hidup, struktur vegetatif.
1. tipe isomorfik (gol Isogeneratae)
✓ Gametofit dan sporofit mempunyai bentuk & ukuran relatif sama
• Dictyotales (Dictyota, Padina), Ectocarpales,
Cutleriales
2. tipe heteromorfik (gol heterogeneratae)
✓ Sporofit berkembang baik & makrokopis
✓ Gametofit mikroskopis, btk filamen t.d beberapa sel
• Punctariales,
• Laminariales (Laminaria, Macrocystis)
3. Tipe diplontik
✓ Siklus hidup bersifat diplontik, fase haploid sebentar
• Fucales (Fucus, Sargassum, Turbinaria)
48. Manfaat Phaeophyta
• Laminaria, Fucus, Ascophylum dapat menghasilkan
asam alginat.
• sumber alginat banyak dimanfaatkan dalam dunia
industri tekstil untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas bahan industry
• Pengental dalam industri (lem, tekstil, kertas, tablet
antibiotik, pasta gigi)
• pengental produk kecantikan (lotion, krim wajah)
• pengental pada produk makanan (sirup, salad, keju,
eskrim) serta
49. • pupuk organik karena mengandung bahan-bahan mineral seprti
potasium dan hormon seperti auxin dan sitokinin yang dapat
meningkatkan daya tumbuh tanaman untuk tumbuh, berbunga
dan berbuah.
• Macrocystis pyrifera menghasilkan iodine (unsur yang dapat
digunakan untuk mencegah penyakit gondok