Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.
Pertumbuhan Ekonomi (Pengertian, Unsur Pertumbuhan Ekonomi, Perbedaan dengan ...SMA BRUDERAN PURWOREJO
Menjelaskan tentang Pengertian Pertumbuhan Ekonomi, Unsur Pertumbuhan Ekonomi, Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dengan Pembangunan Ekonomi, Cara Mengukur Pertumbuhan Ekonomi, Teori Pertumbuhan Ekonomi, Dampak Positif dan Negatif Pertumbuhan Ekonomi
¾ Sumber: Scanning dari buku Mansour Fakih, Jalan Lain: Manifesto Intelektual Organik, Insist
Press & Pustaka Pelajar
¾ Penggandaan maupun penyebarluasan untuk kepentingan pendidikan dan bukan
komersial diijinkan dengan tetap mencantumkan atribut penulis dan keterangan dokumen
ini secara lengkap.
¾ Modifikasi artikel atau penggandaan serta penyebarluasan artikel ini untuk kepentingan
komersial mensyaratkan permohonan ijin secara tertulis kepada Insist Pers melalui redaksi
Digital Journal Al-Manär atau secara langsung kepada Insist Pers.
Pertumbuhan Ekonomi (Pengertian, Unsur Pertumbuhan Ekonomi, Perbedaan dengan ...SMA BRUDERAN PURWOREJO
Menjelaskan tentang Pengertian Pertumbuhan Ekonomi, Unsur Pertumbuhan Ekonomi, Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dengan Pembangunan Ekonomi, Cara Mengukur Pertumbuhan Ekonomi, Teori Pertumbuhan Ekonomi, Dampak Positif dan Negatif Pertumbuhan Ekonomi
¾ Sumber: Scanning dari buku Mansour Fakih, Jalan Lain: Manifesto Intelektual Organik, Insist
Press & Pustaka Pelajar
¾ Penggandaan maupun penyebarluasan untuk kepentingan pendidikan dan bukan
komersial diijinkan dengan tetap mencantumkan atribut penulis dan keterangan dokumen
ini secara lengkap.
¾ Modifikasi artikel atau penggandaan serta penyebarluasan artikel ini untuk kepentingan
komersial mensyaratkan permohonan ijin secara tertulis kepada Insist Pers melalui redaksi
Digital Journal Al-Manär atau secara langsung kepada Insist Pers.
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai kenaikan
output perkapita dalam jangka panjang. Suatu perekonomian dikatakan
mengalami pertumbuhan ekonomi jika jumlah produk barang dan jasa
mengalami peningkatan. Pertumbuhan output ini tercermin dalam nilai
Produk Domestik Bruto.
3. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Para Ahli
• Pertumbuhan Ekonomi adalah proses peningkatan produksi barang dan
jasa dalam keadaan ekonomi masyarakat suatu perekonomian dikatakan
mengalami pertumbuhan apabila tingkat ekonomi yang dicapai tahun
tertentu lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Kenaikan produksi total oleh
suatu perekonomian beberapa ahli didefenisikan sebagai kenaikan
PDRB/GNP suatu daerah atau Negara.
Sumitro Jojohadi Kusumo (dalam Fitri, 2007;13)
• Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi
dalam masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran
masyarakat
(Sukirno,1994)
• Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan GDP/GNP tanpa
memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari
tingkat pertumbuhan penduduk, dan apakah terjadi perubahan struktur
ekonomi atau tidak
Lincolin (1997)
4. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Adam Smith
• Teori Adam Smith Perhatian Adam Smith terhadap masalah pembangunan dapat dilihat
dari bukunya “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations” (1776).
Tulisan tersebut terutama menganalisis sebab-sebab berkembangnya ekonomi suatu
negara, dimana kebijakan Laissez-faire atau sistem mekanisme pasar akan
memaksimalkan tingkat pembangunan ekonomi yang dapat dicapai oleh suatu
masyarakat.
Teori Ricardian
• David Ricardo mengungkapkan pandangan mengenai pembangunan ekonomi dengan cara sistematis
dalam bukunya “The Principles Of Political Economy and Taxation” (1917) yang mengungkapkan
bahwa faktor yang penting dalam pertumbuhan ekonomi adalah buruh, pemupukan modal, dan
perdagangan luar negeri. Teori Ricardian menekankan pentingnya tabungan bagi pembangunan
modal. Di banding pajak, Ricardo lebih menyetujui pemupukan modal melalui tabungan.
Teori Keynes
• Teori Keynes didasarkan pada adanya pengangguran siklis yang terjadi akibat depresi
ekonomi. Menurut Keynes (1936) pengangguran merupakan akibat dari kurangnya
permintaan efektif, dan untuk mengatasinya Keynes menyarankan agar memperbesar
pengeluaran konsumsi. Dalam hal ini maka Keynes menganjurkan adanya campur
tangan pemerintah melalui kebijakan fiskal dan kebijakn moneter yang dapat
mempengaruhi permintaan, dalam teorinya, Keynes menganggap tabungan sebagai sifat
sosial yang buruk karena kelebihan tabungan menyebabkan terjadinya kelebihan supply
sehingga produsen dapat merugi yang akhirnya dapat menyebabkan terjadinya
pemutusan kerja yang besar-besaran dan menciptakan suatu kondisi ekonomi yang
buruk. Oleh sebab itu, Keynes merasa pemerintah perlu mempengaruhi tingkat suku
bunga yang berkorelasi langsung dengan jumlah uang yang beredar yang dapat
meningkatkan permintaan efektif.
5. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan
Ekonomi
Akumulasi Modal
Pertumbuhan Penduduk & Angkatan Kerja
Kemajuan Teknologi
Sumber Daya
Alam
6. 1. Akumulasi Modal (capital accumulation) Akumulasi modal (capital
accumulation) terjadi apabila sebagian dari pendapatan ditabung dan
diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan di
kemudian hari.
2. Pertumbuhan Penduduk dan Angkatan Kerja Pertumbuhan penduduk dan
pertumbuhan angkatan kerja (yang terjadi beberapa tahun kemudian setelah
pertumbuhan penduduk) secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor
positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar
berarti akan menambah jumlah tenaga produktif, sedangkan pertumbuhan
penduduk yang lebih besar berarti meningkatkan ukuran pasar domesticnya.
3. Kemajuan Teknologi Kemajuan teknologi (technological progress) bagi
kebanyakan ekonom merupakan sumber pertumbuhan ekonomi yang paling
penting. Dalam pengertiannya yang paling sederhana, kemajuan teknologi terjadi
karena ditemukannya cara baru atau perbaikan atas cara-cara lamadalam
menangani pekerjaan-pekerjaan tradisional seperti kegiatan menanam jagung,
membuat pakaian, atau membangun rumah.
4. Sumber Daya Alam Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan suatu
perekonomian adalah sumber alam atau tanah. “Tanah” sebagaimana
dipergunakan dalam ilmu ekonomi mencakup sumber alam seperti kesuburan
tanah, letak dan susunannya, kekayaan hutan, mineral, iklim, sumber air, sumber
lautan dan sebagainya. Tersedianya sumber alam secara melimpah merupakan hal
yang penting. Suatu negara yang kekurangan sumber alam tidak akan dapat
membangun dengan cepat.
8. 1. Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah
produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam
batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan
GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan.
Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum
diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP
dianggap bersifat bruto/kotor.
2. Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai
produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara
(nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk
hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
3. Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi
depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement).
Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski
yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga
mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif
kecil.
9. 4. Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah
pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh
masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh
dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung
adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak
penjualan, pajak hadiah, dll.
5. Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk
pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan
perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment).
Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan
balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan
nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial
bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan
sebagainya.
6. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah
pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa
konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi
investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI)
dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak
yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus
langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan
11. PDB Lapangan Usaha (Seri
2010)
[Seri 2010] Laju Pertumbuhan PDB Seri 2010 (Persen)
Laju Pertumbuhan Kumulatif (c-to-c)
2014 2015 2016
Triwul
an I
Triwula
n II
Triwula
n III
Triwula
n IV
Tahun
an
Triwul
an I
Triwula
n II
Triwula
n III
Triwula
n IV
Tahun
an
Triwul
an I
Triwula
n II
Triwula
n III
Triwula
n IV
Tahu
nan
A. Pertanian,
Kehutanan, dan
Perikanan
5.16 5.02 4.5 4.24 4.24 4.01 5.48 4.71 4.02 4.02 1.77 2.54 - - -
1. Pertanian,
Peternakan, Perburuan
dan Jasa Pertanian
4.85 4.69 4.2 3.85 3.85 3.17 5.12 4.24 3.31 3.31 0.57 1.91 - - -
a. Tanaman Pangan -1.86 -0.41 0.55 0.06 0.06 -0.7 6.46 4.85 3.48 3.48 -5.57 -0.87 - - -
b. Tanaman
Hortikultura
13.07 5.09 5.5 5.15 5.15 0.59 1.66 2.38 2.49 2.49 0.74 1.29 - - -
c. Tanaman
Perkebunan
10.21 9.44 6.57 5.94 5.94 8.41 5.28 4.24 3.54 3.54 5.94 3.84 - - -
d. Peternakan 6.12 5.85 5.48 5.52 5.52 5.06 5 4.64 3.09 3.09 4.36 4.44 - - -
e. Jasa Pertanian dan
Perburuan
5.07 4.97 4.28 2.95 2.95 3.98 5.34 4.68 3.87 3.87 0.77 1.88 - - -
2. Kehutanan dan
Penebangan Kayu
3 3.54 2.19 0.58 0.58 1.91 3.19 1.26 0.66 0.66 -0.82 -2.39 - - -
3. Perikanan 7.3 7.1 6.83 7.35 7.35 8.61 7.95 8.16 8.37 8.37 7.94 6.99 - - -
12. PDB Lapangan Usaha (Seri 2010)
[Seri 2010] Laju Pertumbuhan PDB Seri 2010 (Persen)
Laju Pertumbuhan Kumulatif (c-to-c)
2014 2015 2016
Triwulan Tah
una
n
Triwulan Tah
una
n
Triwulan Tah
una
n
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
B. Pertambangan dan Penggalian -1 0.07 0.44 0.72 0.72 -1.32 -3.28 -4.09 -5.08 -5.1 -1.29 -1.01 - - -
1. Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi -1.29 -1.26 -1.08 -2.07 -2.1 -2.49 -1.61 -1.27 0.13 0.13 6.24 4.17 - - -
2. Pertambangan Batubara dan Lignit -7.4 -5.13 -3.79 0.36 0.36 -9.69
-
15.41
-
17.34
-
20.89
-21
-
16.54
-
11.95
- - -
3. Pertambangan Bijih Logam 4.92 8.13 6 -0.29 -0.3 6.82 0.33 -4.36 -3.28 -3.3 -1.16 -4.95 - - -
4. Pertambangan dan Penggalian Lainnya 9.74 8.42 8.33 8.77 8.77 11.59 11.9 12.62 9.97 9.97 6.02 5.71 - - -
C. Industri Pengolahan 4.46 4.65 4.76 4.61 4.61 4.01 4.07 4.21 4.25 4.25 4.63 4.68 - - -
1. Industri Batubara dan Pengilangan Migas -2.54 -1.56 -1.18 -2.38 -2.4 -4.98 -4.62 -3.54 -1.76 -1.8 5.89 5.85 - - -
13. PDB Lapangan Usaha (Seri 2010)
[Seri 2010] Laju Pertumbuhan PDB Seri 2010 (Persen)
Laju Pertumbuhan Kumulatif (c-to-c)
2014 2015 2016
Triwulan Tahu
nan
Triwulan Tahu
nan
Triwulan Tahu
nan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
D. Industri Pengolahan Non Migas 5.51 5.55 5.61 5.61 5.61 5.26 5.24 5.25 5.04 5.04 4.47 4.54 - - -
1. Industri Makanan dan Minuman 9.42 10.17 10.14 9.49 9.49 8.16 8.33 7.85 7.54 7.54 7.62 7.92 - - -
2. Industri Pengolahan Tembakau 11.33 10.63 10.05 8.33 8.33 0.45 2.55 4.6 6.43 6.43 5.9 4.8 - - -
3. Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 3.02 2.83 2.34 1.56 1.56 -1.65 -3.94 -4.71 -4.79 -4.8 -1.34 -0.72 - - -
4. Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 6.44 7.12 6.09 5.62 5.62 3.68 3.77 3.34 3.98 3.98 9.32 8.51 - - -
5. Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang
Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
5.87 5.49 6.03 6.12 6.12 1.41 -0.39 -1.58 -1.84 -1.8 2.33 2.26 - - -
6. Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan
Reproduksi Media Rekaman
0.06 2.67 3.81 3.58 3.58 -0.39 -1.92 -0.96 -0.11 -0.1 -1.37 1.94 - - -
7. Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 4.63 4.43 3.31 4.04 4.04 9.65 8.23 8.87 7.36 7.36 -2.04 1.6 - - -
8. Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 5.44 3.36 2.88 1.16 1.16 -3.49 2.44 3.95 5.05 5.05 -4.14 -7.83 - - -
9. Industri Barang Galian bukan Logam 1.05 0.61 0.67 2.41 2.41 5 7.05 6.89 6.18 6.18 8.02 6 - - -
10. Industri Logam Dasar 3.04 4.28 5.39 6.01 6.01 9.14 8.28 7.03 6.48 6.48 8.26 4.09 - - -
11. Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik;
dan Peralatan Listrik
0.86 0.06 1.41 2.94 2.94 8.22 8.87 7.97 7.83 7.83 8.08 5.22 - - -
12. Industri Mesin dan Perlengkapan 8.65 10.35 9.3 8.67 8.67 -2.83 0.61 5.31 7.49 7.49 15.58 12.64 - - -
13. Industri Alat Angkutan 4.06 3.01 3.13 4.01 4.01 5.05 2.88 3.31 2.33 2.33 3.36 5.85 - - -
14. Industri Furnitur 2.44 3.1 3.61 3.6 3.6 5.05 6.17 5.8 5 5 0.58 0.27 - - -
15. Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan
Mesin dan Peralatan
14.62 12.54 9.33 7.65 7.65 3.08 4.37 5.86 4.89 4.89 0.03 -1.43 - - -
14. PDB Lapangan Usaha (Seri 2010)
[Seri 2010] Laju Pertumbuhan PDB Seri 2010 (Persen)
Laju Pertumbuhan Kumulatif (c-to-c)
2014 2015 2016
Triwulan Tahu
nan
Triwulan Tahu
nan
Triwulan Tahu
nan1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
D. Pengadaan Listrik dan Gas 3.29 4.9 5.25 5.57 5.57 1.73 1.23 1 1.21 1.21 7.5 6.86 - - -
1. Ketenagalistrikan 2.91 4.86 5.01 5.64 5.64 3.79 3.03 2.61 2.68 2.68 8.56 7.85 - - -
2. Pengadaan Gas dan Produksi Es 5.3 5.12 6.6 5.24 5.24 -8.95 -8.43 -7.74 -6.82 -6.8 1.25 0.81 - - -
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur
Ulang
4.91 5.34 5.52 5.87 5.87 5.39 6.58 7.31 7.17 7.17 4.84 4.06 - - -
F. Konstruksi 7.22 6.83 6.73 6.97 6.97 6.03 5.68 6.08 6.65 6.65 7.87 7.03 - - -
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
6.05 5.5 5.39 5.16 5.16 4.12 2.87 2.36 2.47 2.47 4.03 4.05 - - -
1. Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 5.83 6.39 5.6 5.01 5.01 0.65 -1.31 -0.18 0.47 0.47 3.21 4.91 - - -
2. Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda
Motor
6.11 5.28 5.34 5.2 5.2 5 3.91 2.98 2.95 2.95 4.24 3.85 - - -
H. Transportasi dan Pergudangan 6.99 7.28 7.42 7.36 7.36 5.78 5.85 6.34 6.68 6.68 7.9 7.35 - - -
1. Angkutan Rel 18.01 20.15 21.05 20.81 20.8 7.27 4.15 4.54 4.51 4.51 7.89 5.49 - - -
2. Angkutan Darat 6.6 6.92 7.3 7.64 7.64 7.31 7.05 7.28 7.15 7.15 7.57 7.61 - - -
3. Angkutan Laut 13.85 10.59 9.42 7.68 7.68 -2.75 -0.7 0.08 2.37 2.37 3.34 2.1 - - -
4. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 7.4 7.52 7.23 6.85 6.85 1.79 1.09 1.24 1.03 1.03 1.17 1.67 - - -
5. Angkutan Udara 2.02 4.93 5.86 6.07 6.07 8.89 8.51 9.31 9.44 9.44 12.47 10.73 - - -
6. Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir 9.16 8.42 7.7 6.99 6.99 3.03 3.83 4.77 5.95 5.95 8.22 6.96 - - -
15. PDB Lapangan Usaha (Seri 2010)
[Seri 2010] Laju Pertumbuhan PDB Seri 2010 (Persen)
Laju Pertumbuhan Kumulatif (c-to-c)
2014 2015 2016
Triwulan Tahu
nan
Triwulan Tahu
nan
Triwulan Tahu
nan1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6.44 6.4 6.19 5.77 5.77 3.37 3.56 3.87 4.36 4.36 5.62 5.27 - - -
1. Penyediaan Akomodasi 8.5 8.23 8.22 7.81 7.81 4.83 4.78 5.3 6.25 6.25 8.43 6.53 - - -
2. Penyediaan Makan Minum 5.95 5.95 5.69 5.27 5.27 3.02 3.26 3.52 3.89 3.89 4.94 4.95 - - -
J. Informasi dan Komunikasi 9.79 10.13 10.02 10.1 10.1 10.09 9.87 10.17 10.06 10.1 8.3 8.39 - - -
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 3.6 4.54 3.64 4.68 4.68 8.57 5.54 7.16 8.53 8.53 9.26 11.37 - - -
1. Jasa Perantara Keuangan 1.42 2.77 1.33 2.92 2.92 9.23 4.49 7.22 9.57 9.57 11.26 14.04 - - -
2. Asuransi dan Dana Pensiun 7.87 8.01 7.92 7.94 7.94 7.23 6.91 6.68 6.6 6.6 4.87 6.59 - - -
3. Jasa Keuangan Lainnya 6.59 7.18 7.37 7.48 7.48 8.03 7.95 7.92 7.5 7.5 8.45 8.68 - - -
4. Jasa Penunjang Keuangan 6.79 6.12 6.48 6.36 6.36 6.7 6.33 5.78 5.24 5.24 1.59 2.52 - - -
L. Real Estate 4.66 4.8 4.89 5 5 5.26 5.14 5.02 4.82 4.82 4.87 4.66 - - -
M,N. Jasa Perusahaan 10.27 10.13 9.85 9.81 9.81 7.36 7.5 7.54 7.69 7.69 8.14 7.85 - - -
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
2.66 0.03 0.83 2.38 2.38 4.73 5.5 4.03 4.75 4.75 5.17 4.95 - - -
P. Jasa Pendidikan 4.62 4.55 5.14 5.55 5.55 5.03 8.37 8.27 7.45 7.45 5.64 5.61 - - -
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7.64 8.2 8.69 7.96 7.96 7.14 7.31 6.97 7.1 7.1 8.7 7.63 - - -
R,S,T,U. Jasa lainnya 8.37 8.92 9.12 8.93 8.93 7.98 8.02 8.05 8.08 8.08 7.92 7.9 - - -
A. NILAI TAMBAH BRUTO ATAS HARGA DASAR 4.96 4.99 4.97 5.02 5.02 4.44 4.27 4.13 4.1 4.1 4.72 4.79 - - -
B. PAJAK DIKURANG SUBSIDI ATAS PRODUK 12.78 7.47 6.94 5.13 5.13 16.64 22.09 27.26 31.98 32 11.73 13.8 - - -
C. PRODUK DOMESTIK BRUTO 5.14 5.04 5.02 5.02 5.02 4.73 4.7 4.71 4.79 4.79 4.91 5.04 - - -