Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranMuhammad Rafi Kambara
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
>Tiga Model Penawaran Agregat
>>Model Harga Kaku (Sticky Price)
>>Model Upah Kaku
>>Model Informasi-Tak Sempurna
>Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Disusun oleh:
Afrida Syahputri R. N.
Danan Giriatmojo
Fildzah Salsabila
Muhammad Rafi Kambara
Saila Dhiyaul Haq
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranMuhammad Rafi Kambara
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
>Tiga Model Penawaran Agregat
>>Model Harga Kaku (Sticky Price)
>>Model Upah Kaku
>>Model Informasi-Tak Sempurna
>Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Disusun oleh:
Afrida Syahputri R. N.
Danan Giriatmojo
Fildzah Salsabila
Muhammad Rafi Kambara
Saila Dhiyaul Haq
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Teori Perilaku Konsumen. Mikroekonomi 1
Vadilla Mutia Zahara SE.,ME
Cardinal dan Ordinal
Theory of Choice
Utilitas dan kepuasan konsumen
Asumsi teori perilaku konsumen
Perbedaan pendekatan kardinal dan ordinal
Total utility dan marginal utility
The diminishing marginal utility, Marginal rate of substitution
Menguraikan tentang toeri-teori dalam ilmu wilayah seperti export base model, teori pertumbuhan jalur cepat, teori pusat pertumbuhan, teori neo-klasik, model kumulatif kausatif, model interregional, dan teori jaringan keterkaitan desa-kota.
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Teori Perilaku Konsumen. Mikroekonomi 1
Vadilla Mutia Zahara SE.,ME
Cardinal dan Ordinal
Theory of Choice
Utilitas dan kepuasan konsumen
Asumsi teori perilaku konsumen
Perbedaan pendekatan kardinal dan ordinal
Total utility dan marginal utility
The diminishing marginal utility, Marginal rate of substitution
Menguraikan tentang toeri-teori dalam ilmu wilayah seperti export base model, teori pertumbuhan jalur cepat, teori pusat pertumbuhan, teori neo-klasik, model kumulatif kausatif, model interregional, dan teori jaringan keterkaitan desa-kota.
¾ Sumber: Scanning dari buku Mansour Fakih, Jalan Lain: Manifesto Intelektual Organik, Insist
Press & Pustaka Pelajar
¾ Penggandaan maupun penyebarluasan untuk kepentingan pendidikan dan bukan
komersial diijinkan dengan tetap mencantumkan atribut penulis dan keterangan dokumen
ini secara lengkap.
¾ Modifikasi artikel atau penggandaan serta penyebarluasan artikel ini untuk kepentingan
komersial mensyaratkan permohonan ijin secara tertulis kepada Insist Pers melalui redaksi
Digital Journal Al-Manär atau secara langsung kepada Insist Pers.
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.
Menurut teori preferensi liqiditas, orang membutuhkan uang karena tiga alasan, yaitu untuk tujuan
transaksi, berjaga‐jaga, dan tujuan spekulatif.
Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga dikategorikan sebagai uang aktif atau L1,
sedang permintaan uang untuk tujuan spekulatif dikategorikan sebagai uang tidak aktif atau beku
L2.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. MONEY MARKET
1. Pasar Uang dan Kurva LM
Keseimbangan dipasar uang terjadi ketika permintaan uang = penawaran uang
(Md = Ms) sehingga akan terbentuk kurva LM yang mencerminkan titik
keseimbangan antara tingkat bunga dan pendapatan nasional di pasar uang, sehingga
muncul teori tingkat bunga yang disebut teori preferensi likuiditas yang merupakan
kerangka untuk kurva LM.
Dalam teori preferensi Likuiditas mengasumsikan adanya penawaran keseimbangan
uang riil yang tetap, yaitu :
(M / P)S
= M / P
M : Jumlah uang beredar
P :Tingkat harga
M / P : Penawaran keseimbangan uang riil
Dimana jumlah uang yang beredar M adalah variabel eksogen kebijakan yang dipilih
oleh bank sentral, sedangkan P menyatakan variabel eksogen dalam kondisi jangka
pendek ketika tingkat harga tetap. Asumsinya bahwa penawaran keseimbangan uang
riil adalah tetap dan tidak tergantung dengan tingkat bunga, sehingga terbentuklah
kurva penawaran vertikal antara penawaran keseimbangan uang riil dengan tingkat
bunga.
Gambar 1.1
MD dan MS terhadap E menentukan tingkat bunga. Kurva penawaran untuk
keseimbangan uang riil adalah vertikal karena penawaran tidak bergantung pada tingkat
bunga. Kurva permintaan miring kebawah karena tingkat bunga yang lebih tinggi
Tingkat bunga
ekuilibrium
Tingkat bunga (r) %
MS
MD
Jumlah Uang
2. meningkatkan biaya memegang uang dan menurunkan kuantitas yang diminta. Pada tingkat
bunga ekuilibrium, jumlah keseimbangan uang riil yang diminta = jumlah penawarannya.
Pada permintaan terhadp keseimbangan uang riil, di teori preferensi likuiditas ini menegaskan
bahwa tingkat bunga merupakan determinan dari beberapa banyak orang, karena tingkat
bunga adalah opportunity cost dari memegang uang, artinya biaya yang harus ditanggung
karena memegang sebagian asset dalam bentuk uang, yang tidak menghasilkan bunga
bukannya dalam bentuk obligasi atau deposito. Ketika tingkat bunga naik, orang ingin
memegang uang sedikit. Jadi, dapat kita tulis permintaan terhadap keseimbangan uang riil,
sbb:
(M/P)d
= L(r)
L : Jumlah uang yang diminta tergantung pada tingkat bunga
Kurva permintaan di gambar 1.1 miring kebawah karena tingkat bunga yang lebih tinggi
mengurangi jumlah keseimbangan uang riil yang diinginkan.
Keseimbangan di Pasar Uang
Ketika pasar uang tidak berada dalam kondisi ekuilibrium, orang akan berusaha
menyesuaikan asset mereka, atau mengubah tingkat bunga. Jika tingkat bunga berada diatas
ekuilibrium, jumlah keseimbangan uang riil yang ditawarkan melebihi jumlah yang diminta.
Orang yang memegang kelebihan uang akan mengubah bentuk uang yang tidak
menghasilkan bunga menjadi deposito bank atau obligasi yang menghasilkan bunga.
Sebaliknya, jika tingkat bunga berada dibawah tingkat ekuilibrium, jumlah uang yang beredar
akan melebihi penawarannya orang berusaha memperoleh uang dengan menjual obligasi atau
menarik dananya dari bank. Untuk menarik kembali dana, bank akan menaikan tingkat
bunga. Sehingga tingkat bunga akan mencapai tingkat ekuilibrium, dimana orang akan
merasa aman dengan aset moneter dan aset non moneter mereka.
Menurut teori likuiditas, untuk menunjukan bagaimana tingkat bunga menanggapi perubahan
jumlah uang yang beredar, dapat dicontohkan, ketika seseorang mengurangi jumlah uang
yang beredar, penurunan dalam M mengurangi M/P , Karena P adalah tetap. Penawaran
keseimbangan uang riil akan bergeser ke kiri. Lihat gambar 1.2 berikut :
r2 r1
Keseimbangan uang riil, M/P
1 penurunan jumlah uang yang
beredar
L(r)
Tingkat bunga
Menaikkan
tingkat
bunga
M2/P M1 /P
3. Teori Permintaan Uang
Menurut teori permintaaan uang keyness, ada 3 motif masyarakat membutuhkan uang :
1. Motif transaksi, yang dipengaruhi pendapatan, jika pendapatan naik maka permintaan
uang akan naik.
MDT = f (Y)
2. Motif berjaga-jaga, . jika pendapatan naik, permintaan uang untuk berjaga-jaga juga
naik.MDP = f (Y)
3. Motif spekulasi, asumsinya permin taan uang dipengaruhi oleh tingkat suku bunga.
Semakin tinggi suku bunga, semakin kecil keinginan masyarakat memegang uang kas
untuk spekulasi, artinya masyarakat akan mengurangi memegang uang dan akan
menabung uang tersebut.MDs = f (R).
Sehingga, dapat ditulis :
M1 = MDt + MDp
M2 = MDs
Md = M1 + M2
Permintaan uang secara keseluruhan dapat di tulis dengan rumus :Md = f (Y) + f (r)
Penawaran Uang
Asumsi :
1. Jumlah uang kartal dan uang giral yang beredar dimasyarakat
2. Melalui kebijakan moneter pemerintah diasumsikan mampu untuk mempengaruhi
jumlah uang yang beredar dimasyarakat.
ada 4 cara untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar (money supply), yaitu:
a. Rediscount policy, apabila bank sentral menaikan tingkat diskontonya, maka
jumlah uang nominal yang beredar akan berkurang. Sebaliknya apabila
pemerintah menghendaki jumlah uang yang beredar bertambah, maka tingkat
diskontobank sentral perlu diturunkan.
b. Open market operation , apabila pemerintah menghendaki jumlah uang yang
beredar sedikit, pemerintah harus melakukan open market selling , menjual
surat-surat berharga dipasar bebas. Sebaliknya, bila pemerintah menghendaki
jumlah uang yang beredar bertambah, pemerintah perlu melakukan open
market buying, membeli surat-surat berharga dipasar bebas.
4. c. Manipulasi legal reserve ratio
d. Selective credit control
3. Untuk perekonomin yang menggunakan sistem pengawasan devisa, masyarakat
tidak memiliki kebebasan memiliki dan menggunakan valas. Konsekuensinya
adalah sistem imasyarakat juga dipengaruhi moneter dalam negeri akan terpisah
dari sistem moneter dunia.
4. Jumlah uang beredar di masyarakat dipengaruhi oleh neraca pembayaran luar
negeri negara tersebut.
Pendapatan, Permintaan, dan Kurva LM
Setelah mengembangakn teori preferensi likuiditas sebagai penjelasan atas apa yang
menentukan tingkat bunga, kita bisa menggunakan teori tersebut untuk menderivasi kurva
LM. pengaruh perubahan tingkat pendapatan perkonomian Y terhadap keseimbangan uang
riil adalah bahwa tingkat pendapatan mempengaruhi permintaan terhadap uang. Ketika
pendapatan tinggi, pengeluaran juga tinggi, sehingga orang terlibat dalam lebih banyak
transaksi yang mensyaratkan penggunaan uang. Jadi, pendapatan yang lebih besar
menunjukkan permintaan uang yang lebih besar. Kita bisa menyatakan gagasan ini dengan
menulis fungsi permintaan uang sebagai:
= L(r , Y)
Kuantitas keseimbangan uang riil yang diminta berhubungan negatif dengan tingkat bunga
dan berhubungan positif dengan pendapatan.
Dengan menggunakan teori preferensi likuiditas, kita bisa menggambarkan apa yang
terjadi dengan tingkat bunga ekuilibrium ketika tingkat pendapatan berubah.
(a) Pasar untuk keseimbangan uang riil (b) kurva LM
Tingkat bunga tingkat bunga
LM
r1
r2 L (r, Y2)
L (r,Y1)
M/P Y
1.Kenaikan pendapatan
meningkatkan
permintaaan uang
2.Yang
menaikkan
tingkat
bunga M/P
3.Kurva LM
meringkas
perubahan
ekuilibrium
pasar uang
Y1 Y2
5. Pada gambar 10-12 ketika pendapatan meningkat dari ke . Sebagaimana
ditunjukkan pada bagian (a), kenaikan pendapatan ini menggeser kurva permintaan uang ke
kanan. Dengan penawaran keseimbangan uang riil tidak berubah, tingkat bunga harus naik
dari ke untuk menyeimbangkan pasar uang. Karena itu, menurut teori preferensi
likuiditas, pendapatan yang lebih tinggi menyebabkan tingkat bunga yang lebih tinggi.
Kurva LM pada panel (b) Gambar 10.12 merangkum hubungan antara tingkat
pendapatan dan tingkat bunga. Tiap titik pada kurva LM menggambarkan keseimbangan pada
pasar uang dan kurva mengilustrasikan bagaimana keseimbangan pada tingkat bunga
bergantung pada tingkat pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendapatan, semakin tinggi
permintaan terhadap keseimbangan uang riil dan semakin tinggi tingkat bunga ekuilibrium.
Karena itu, kurva LM miring ke atas.
Contoh :
1. Otoritas moneter suatu negara telah mengedarkan uang sejumlah 500triliun. Fungsi permintaan
uang untuk transaksi dan berjaga jaga (m1) masyarakatnya ialah m1 = 0,2Y dan fungsi permintaan
uang untuk spekulasi adalah m2 = 428 – 400i. Turunkan persamaan kurva LM dan gambarkan
kurvanya.
Jawab
Keseimbangan antara permintaan dan penawaran uang Md =Ms
Md= m1 + m2
500 = 0,2Y + 428 – 400i
0,2Y = 72 +400i
Y = 360 + 2000i (persamaan kurva LM)
Secara grafis penurunan kurva LM dari keseimbangan permintaan uang dan penawaran uang adalah
sbb:
Kurva LM memiliki kemiringan yang positif. Artinya semakin tinggi pendapatan nasional suatu
negara maka semakin tinggi pula suku bunganya.
6. 2.Jika diketahui Ms= 200 M1 = 0,25Y M2=50-200i
Berapa keseimbangan pasar uang (kurva LM)?
Jawab
Ms = Md
200= 0,25Y + 50 - 200i
0,25Y= 150 + 200i
Y = 600 + 800i
Apabila digambarakan dalam bentuk grafis 4 kuadran diperoleh hasil sebagai berikut:
Kebijakan Moneter dalam Menggeser Kurva LM
Kurva LM menyatakan tingkat bunga yang menyeimbangkan pasar uang pada setiap
tingkat pendapatan. Namun, tingkat bunga ekuilibrium juga tergantung pada penawaran
keseimbagan uang riil, M/P. Ini berarti kurva LM digambar untuk penawaran keseimbagan
uang riil tertentu. Jika keseimbangan uang riil berubah- misalnya, jika seseorang mengubah
jumlah uang beredar, maka kurva LM bergeser.
Dengan menggunakan teori preferensi likuiditas untuk memahami bagaimana
kebijakan moneter menggeser kurva LM. Ketika seseorang mengurangi jumlah uang beredar
dari M1 ke M2, yang menyebabkan penawaran keseimbangan uang riil turun dari M1/P ke
M2/P. Dengan mempertahankan jumlah penadapatan dan kurva permintaan terhadap
keseimbagan uang riil, kita melihat bahwa penurunan penawaran keseimbangan uang riil
7. menaikkan tingkat bunga yang menyeimbangkan pasar uang. Jadi, penurunan jumlah uang
beredar menggeser kurva LM ke atas.
tingkat bunga (a)pasar keseimbangan uang riil tingkat bunga (b)kurva LM
LM2
LM1
r1
r2
pendapatan, output
Penurunan kurva LM dengan 4 kuadran
2..Yang
meningka
tkan
sukubung
a
L(r, Y)
Keseimbangan
uang riilM2/P M1/P
1Menurunkan
jumlah uang yang
beredar..
3..dan menggeser
kurva LM ke atas
Y
8. Kurva LM dapat didefinisikan sebagai kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat-tingkat
pendapatan nasional pada berbagai kemungkinan tingkat bunga yang memenuhi syarat
ekuilibriumnya pasar uang. Adapun yang dimaksud dengan syarat ekuilibriumnya pasar uang ialah
terpenuhinya kesamaan antara permintaan (total) akan uang dan penawaran akan uang. Peningkatan
pendapatan, pada tingkat suku bunga tertentu, akan mendorong peningkatan permintaan terhadap
uang.
Ketika tingkat penawaran uang yang tetap, hal ini akan mendorong terjadinya peningkatan
tingkat suku bunga keseimbangan.
Kurva LM Pendekatan 4 Diagram :
Pada tingkat pendapatan , ada permintaan uang untuk transaksi sebesar .
Dari perpotongan kurva penawaran uang dan permintaan uang untuk transaksi sebesar
dapat ditentukan permintaan uang untuk spekulasi sebesar (M° = + ).
Karena ada permintaan uang untuk spekulasi sebesar , dapat ditentukan tingkat bunga
sebesar (Kurva merupakan fungsi dari tingkat bunga) sehingga diperoleh titik A.
Apabila tingkat pendapatan naik menjadi , permintaan uang untuk transaksi juga naik
menjadi , sehingga permintaan uang untuk spekulasi turun menjadi (diasumsikan
penawaran uang tetap M°).
Tingkat bunga ditentukan dari perpotongan permintaan uang untuk spekulasi dan kurva
permintaan uang untuk spekulasi .
Perpotongan tingkat bunga dan pendapatan menentukan titik B.
Kurva LM terbentuk dengan menghubungkan titik A dan B.
Ekuilibrium Permintaan dan Penawaran Uang
Pada titik terjadi kelebihan supply/penawaran “Real Balance” (ESM), merupakan
titik ketidakseimbangan berdasarkan kurva permintaan . Pada titik terjadi kelebihan
permintaan terhadap “Real Balance” (EDM). Hal tersebut berdasarkan kurva . Pada semua
titik disebelah kiri aras kurva LM terjadi kelebihan permintaan terhadap uang (EDM). Pada
9. titik diliuar kurva LM hanya bersifat sementara, karena akan untuk mempertahankan
keseimbangan terhadap “Real Balance”.
KESEIMBANGAN IS – LM
Pada keseimbangan IS hubungan tingkat bunga dengan pendapatan nasional keseimbangan
mempunyai slope negatif, sedangkan keseimbangan LM mempunyai slope positif. Maka
keseimbangan IS – LM adalah perpotongan kurva IS dan kurva LM dalam keseimbangan yang
sama antara tingkat bunga dengan pendapatan nasional keseimbangan yang kemudian disebut
Keseimbangan Umum IS – LM.
Pada gambar dapat dilihat bahwa titik E pada kuadran gabungan antara pasar komoditi
dan pasar uang merupakan titik keseimbangan umum. Oleh karena pada titik keseimbangan
umum perekonomian seluruhnya berada dalam keadaan keseimbangan, maka semua variabel
ekonomi dalam keadaan keseimbangan juga, termasuk juga di dalamnya variabel-variabel
ekonomi endogen.
10. Secara singkat di bawah ini ditunjukkan nilai-nilai keseimbangan variabel-variabel
ekonomi endogen tersebut:
OY* : pendapatan nasional keseimbangan
Or* : tingkat bunga keseimbangan
OI* : pengeluaran investasi keseimbangan
OS* : penabungan keseimbangan, OS* besarnya sama dengan OI*
OLT* : jumlah uang yang beredar dalam perekonomian yang dipakai oleh
masyarakat untuk kebutuhan transaksi dan berjaga-jaga
Dengan menggunakan ilustrasi yang sama dengan yang disajikan pada bab-bab
sebelumnya, yaitu:
C = 40 + 0,6 Y
I = 80 – 4r
IS : Y = 300-10r
M = 200
LT = 0,25 Y
LJ = 0,15 Y
L2 = 160 – 4r
Dapat ditemukan nilai-nilai keseimbangan variable-variabel endogen, seperti:
LM : Y = 100 + 10r
IS : Y = 300-10 r
2Y = 400
Y = 200
Y = 100 + 10 r
= 100 + 10r
= 10 (tingkat bunga keseimbangan 10 %)
C = 40 + 0,6 Y
11. C = 40 + 0,6 (200)
= 160
I = 80 – 4r
I = 80 – 40 (10)
= 40
S = Y – C
= 200 – 160
= 40
LT = 0,25 Y
= 0,25 (200)
= 50
Lj = 0,25 Y
= 0,15 (200)
= 30
L2 = 160 – 4r
= 160 – 4 (10)
= 120
Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa syarat keseimbangan pasar barang terpenuhi,
dimana I = S, yaiutu mempunyai nilai 40. Demikian pula, syrat keseimbagan pasar uang juga
terpenuhi, dimana: LT* + LJ* + L2* = M, yaitu: 50 + 30 + 120 = 200.
Dengan terpenuhinya kedua syarat tersebut, menunjukkan bahwa hasil perhitungan adalah
benar dan semua variable dalam keadaan keseimbagan umum.
12. Tingkat bunga, r
IS LM
E
Pendapatan ,output, Y
Perpotongan kurva IS dan LM menunjukkan ekuilibrium simultan pasar barang dan jasa dan dalam
pasar keseimbangan uang riil dan untuk nilai pengeluaran pemerintah, pajak, jumlah uang beredar dan
tingkat harga tertentu
Kesimpulan ekuilibrium :
Y = C (Y-T) + I (r) + G IS
M/P = L (r , Y ) LM
Kebijakan Moneter menggeser kurva LM
LM1
r1 A LM2
B
r2 IS
Y1 Y2
Tingkat bunga, r
Pendapatan, output,Y
1. Kenaikan jumlah uang
beredar menggeser kurva
LM kebawah.
2. ... yang
meningkatkan
pendapatan3..Menurunkan tingkat
bunga
13. Kenaikan jumlah uang beredar dalam model IS – LM
Kenaikan jumlah uang beredar menggesre kurva LM kebawah, ekuilibrium bergerak dari titik A ke
ketitik B. Pendapatan meninggkat dari titik Y1 ke Y2, dan tingkat bunga turun dari r1 ke r2.
Kebijakan moneter
adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu;
seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter
dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk
bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan
melalui negosiasi dengan pemerintah lain. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan
suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan
ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan
eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni
menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga
serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan
perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan
(tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor
perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang
tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai
tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara
persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan
kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan
antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku
bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi
bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas. Pengaturan jumlah
uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah
uang yang beredar.
Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy Adalah suatu kebijakan dalam
rangka menambah jumlah uang yang beredar.
2. Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy Adalah suatu kebijakan
dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar.
Efektifitaskebijaksanaanmoneterpadadasarnyaditentukanoleh :
Lerengkurva LM, yaknielastisitaspermintaanuangterhadaptingkatbunga,
makindatarkurva LM (makinelastispermintaanuangterhadaptingkat bung)
kebijaksanaanmonetermakintidakefektif.Alasannyamakinbesarelastisitaspermintaanuang,
makinkecilturunnyatingkatbungaapabilajumlahuangberedarditambah (sebabjumlahuang yang
dimintanaiksedikitsajaapabilatingkatbungaturunsedikit),
14. sehinggadenganpenurunantingkatbunga yang kecilakanmengakibatkankenaikan yang
kecildalampengeluaraninvestasidanjuga Y.
Untuk LM yang tegak, kebijaksanaanmoneterekspansifmenyebabkankurva LM bergeserdari
LMT0ke LMT1.Sedangkan untuk LM datar, kurvanyabergeserdari LMD0 ke LMD1.Terlihat LM
datarbergeserlebihkecildari LM yang tegak, tapisesungguhnyapergeserankurvatersebutsama
(pergeseranakibatpenambahanjumlahuang yang sama).
Dengandemikian main datar LM kebijaksanaanmoneter, makintidakefektif.Bahkanjika LM
horizontal, kebijaksanaanmonetertidakefektifsamasekali.
KeadaaninidikenaldenganLiquidity/Keynes Trap.Sehingga, dapat digambarkan sebagai
berikut :
15. DAFTAR PUSTAKA
Sukirno,Sadorno.2006.Makroekonomi.Jakarta: PT Raja Grafindo.
Samuelson,Paul A.2004.Makroekonomi,Edisi 17.Jakarta: PT.Media Global Edukasi.
McEachern,William A.2000.Ekonomi Makro.Jakarta: SalembaEmpat.
Nopirin.Ph.D.1992.ekonomi moneterI.Yogyakarta:BPFE