Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) oleh Drs. Slamet Riyadi,Kabid Integrasi Bangsa Bakesbangpol Kab.Tulungagung dalam Acara Penataran Kader Dai Wahidiya di Pesantren Tarbiyatul Madjid Tanjungsari Boyolangu Tulungagung, 15 Juni - 6 Juli 2013
Ideologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrikafira aini
Sejarah peminatan bab 5 tentang ideologi dunia serta pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di asia afrika, sumber buku paket sejarah peminatan kurtilas edisi revisi (Indah Sawitri ) dan internet.
jika ada bagian yang kosong bisa diiisi gambar sesuai dengan judul slidenya.
DISAMPAIKAN UNTUK TOT KEWIDYAISWARAAN PENYULUH AGAMA NON PNS PUSDIKLAT PEGAWAI KEMENTERIAN AGAMA
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Jl. Veteran No. 10 Jakarta
http://inovasi.lan.go.id
Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) oleh Drs. Slamet Riyadi,Kabid Integrasi Bangsa Bakesbangpol Kab.Tulungagung dalam Acara Penataran Kader Dai Wahidiya di Pesantren Tarbiyatul Madjid Tanjungsari Boyolangu Tulungagung, 15 Juni - 6 Juli 2013
Ideologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrikafira aini
Sejarah peminatan bab 5 tentang ideologi dunia serta pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di asia afrika, sumber buku paket sejarah peminatan kurtilas edisi revisi (Indah Sawitri ) dan internet.
jika ada bagian yang kosong bisa diiisi gambar sesuai dengan judul slidenya.
DISAMPAIKAN UNTUK TOT KEWIDYAISWARAAN PENYULUH AGAMA NON PNS PUSDIKLAT PEGAWAI KEMENTERIAN AGAMA
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Jl. Veteran No. 10 Jakarta
http://inovasi.lan.go.id
materi P5 keberagaman dengan isu isu sosial terkait keberagaman.pptxprimantara1
“Bhinneka Tunggal Ika” Lambang negara Indonesia berbentuk burung Garuda yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan (dari sudut pandang Garuda), perisai berbentuk menyerupai jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu” ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda.
Kata Bhinneka Tunggal Ika dapat pula dimaknai bahwa meskipun bangsa dan negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang bermacam-macam serta beraneka ragam kepulauan wilayah negara Indonesia namun keseluruhannya itu merupakan suatu persatuan yaitu bangsa dan negara Indonesia. Keanekaragaman tersebut bukanlah merupakan perbedaan yang bertentangan namun justru keanekaragaman itu bersatu dalam satu komposisi yang pada gilirannya justru memperkaya sifat dan makna persatuan bangsa dan negara Indonesia.
Sementara itu, mengutip laman Direktorat SMP Kemdikbud, berbagai keberagaman yang ada di Indonesia seharusnya bisa memperkaya kebudayaan.
“Perpecahan hanya akan membuat kerugian”. Hal yang perlu dilakukan adalah mengembangkan sikap toleransi dan tenggang rasa terhadap perbedaan dan kemajemukan masyarakat. Toleransi mesti diajarkan sejak dini agar pemahaman mengenai perbedaan telah dimengerti jauh-jauh hari. Sikap dan perilaku toleransi dapat membawa keberagaman yang ada di masyarakat mengerucut dalam semangat persatuan dan kesatuan. Setiap orang saling memahami bahwa keberagaman itu bukan aib untuk dipertentangkan. Akan tetapi, adanya perbedaan suku, agama, ras, budaya, dan antargolongan dapat hidup secara berdamping dalam masyarakat dengan nuansa kerukunan.
2. LATAR BELAKANG
Wawasan kebangsaan pada hakekatnya
adalah hasrat yang sangat kuat untuk
kebersamaan dalam mengatasi segala
perbedaan dan diskriminasi. Wawasan
kebangsaan tidak dilandasi atas asal-usul
kedaerahan, suku, keturunan, status
sosial, agama dan keyakinan.
3. PENGERTIAN
Wawasan adalah cara
pandang yang lahir dari
keseluruhan kepribadian kita
terhadap lingkungan sekitar,
sifatnya adalah subyektif dan
bisa kita pandang sebagai
suatu rangkuman dan
penerapan praktis dan
pemikiran filsafat yang
melatarbelakangi cara
pandangan tersebut.
Bangsa adalah kesatuan
tekad dari rakyat untuk
hidup bersama, mencapai
cita-cita dan tujuan bersama
terlepas dari perbedaan etnis,
ras, agama, atau golongan
asalnya. Kesadaran
Kebangsaan adalah perekat
yang akan memikat batin
seluruh rakyat
4. FAKTOR
• Semangat kebangsaan telah mendangkal atau
terjadi erosi, terutama pada kalangan generasi
muda.
• Kekhawatiran ancaman disintegrasi kebangsaan
seperti contoh pada negara Afrika yang paham
kebangsaannya merosot menjadi paham
kesukuan.
• Masyarakat dewasa ini, khususnya kaum muda
tidak bangga atas negaranya sendiri, dan anti
tradisionalisme (terpengaruh oleh gaya
masyarakat modern yang berlebihan).
5. • Kurangnya pemahaman tentang kebangsaan
pada hampir setiap masyarakat yang dengan
kekurangan tersebut akan membuat rasa
kebangsaan dan semangat untuk mencintai dan
memajukan bangsa nya menjadi berkurang.
• Banyaknya perbedaan dalam hal kebangsaan
yang penyelesaiannya berlarut-larut yang
membuat tidak kokohnya suatu pondasi
kebangsaan.
6. SUDUT PANDANG
• Monodualistik adalah suatu paham yang
menganggap bahwa hakikat sesuatu adalah
merupakan dua unsur yang terikat menjadi satu
kebulatan.
• Monopluralistik adalah paham yang mengakui
bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai
unsur beraneka ragam, seperti suku, adat
budaya,dan agama, namun semuanya terikat
menjadi satu-kesatuan.
7. • Keselarasan adalah keadaan yang
menggambarkan suasana yang tertib, teratur,
aman, damai, sehingga akan timbul
ketentraman lahir dan batin.
• Keserasian adalah keadaan yang
menggambarkan terpadunya unsur-unsur yang
terlibat dalam kehidupan bersama.
• Keseimbangan adalah keadaan yang
menggambarkan bahwa masing-masing unsur
yang terlibat dalam hidup bersama dalam
hubungan bersama, diperlakukan sepatutnya.
8. CARA MEMBANGUN WAWASAN KEBANGSAN
• Adanya rasa ikatan yang kokoh dalam satu
kesatuan dan kebersaman diantara sesama anggota
masyarakat tanpa membedakan suku, agama, ras
maupun golongan.
• Saling memebantu antar sesama komponen bangsa
demi mencapai tujuan dan cita-cita bersama.
• Tidak membangun primodialisme dan ekslusifisme.
9. • Membangun kebersamaan.
• Mengembangkan sifat berfikir dan prilaku
positif dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
• Senantiasa berfikir jauh kedepan, membuat
gagasan untuk kemajuan bangsa dan
negaranya menuju kemandirian.
10. BENTUK LOYALITAS SEORANG BANGSA
• Tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa
• Tercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan
dalam segala aspek kehidupan
• Tercapinya kesejahteraan yang adil lahir batin bagi
seluruh masyarakat indonesia
• Mendudukan manusia menurut kodrat, harkat dan
martabatnya
• Melandaskan diri pada keimanan dan taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa
11. KESIMPULAN
Wawasan kebangsaan intinya adalah
loyalitas warga terhadap bangsanya.
Bentuk loyalitas bagi bangsa
Indonesia