Program CSR Yayasan Komatsu Indonesia melalui Bank Sampah GIATT bertujuan untuk memberdayakan masyarakat RW 03 Kelurahan Sukapura dalam pengelolaan sampah. Prosesnya meliputi sosialisasi, pelatihan, pembentukan struktur pengurus, dan mekanisme pengumpulan sampah dari rumah tangga hingga penjualannya."
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam dan pertambangan di Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai definisi kearifan lokal, contoh-contoh kearifan lokal dalam bidang pertanian dan pertambangan, serta pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang landasan pengembangan masyarakat secara normatif, filosofis, dan teoritis; kebijakan pengelolaan lingkungan hidup di daerah; pengelolaan sumber daya alam yang lestari dan berkelanjutan; karakteristik ekologi sumber daya alam; daya dukung lingkungan; serta keterbatasan kemampuan manusia dalam mengelola sumber daya alam.
Kearifan lokal di bidang pariwisata & industriMaulana Malik
Dokumen tersebut membahas kearifan lokal dalam bidang pariwisata dan industri di Indonesia. Pada bidang industri, dijelaskan contoh kearifan lokal seperti kain tenun Troso di Jepara dan ukiran suku Asmat yang memperhatikan kelestarian lingkungan. Sedangkan pada bidang pariwisata, dikemukakan pentingnya pariwisata berkelanjutan berbasis kearifan lokal seperti di pesisir Bima yang mengatur pengelolaan sum
Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah di kota yogyakartaOswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh Hadi Prabowo dalam Lokakarya Persampahan Berbasis Masyarakat di Jakarta tanggal 16-17 Januari 2008. Lokakarya diselenggarakan oleh Jejaring AMPL
Dokumen tersebut membahas pengembangan ekowisata berbasis komunitas yang melibatkan masyarakat secara aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Ekowisata diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan serta melestarikan lingkungan dan budaya setempat. Prinsip-prinsip pengembangan ekowisata meliputi konservasi lingkungan, edukasi, ekonomi, peran masyarak
Program CSR Yayasan Komatsu Indonesia melalui Bank Sampah GIATT bertujuan untuk memberdayakan masyarakat RW 03 Kelurahan Sukapura dalam pengelolaan sampah. Prosesnya meliputi sosialisasi, pelatihan, pembentukan struktur pengurus, dan mekanisme pengumpulan sampah dari rumah tangga hingga penjualannya."
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam dan pertambangan di Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai definisi kearifan lokal, contoh-contoh kearifan lokal dalam bidang pertanian dan pertambangan, serta pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang landasan pengembangan masyarakat secara normatif, filosofis, dan teoritis; kebijakan pengelolaan lingkungan hidup di daerah; pengelolaan sumber daya alam yang lestari dan berkelanjutan; karakteristik ekologi sumber daya alam; daya dukung lingkungan; serta keterbatasan kemampuan manusia dalam mengelola sumber daya alam.
Kearifan lokal di bidang pariwisata & industriMaulana Malik
Dokumen tersebut membahas kearifan lokal dalam bidang pariwisata dan industri di Indonesia. Pada bidang industri, dijelaskan contoh kearifan lokal seperti kain tenun Troso di Jepara dan ukiran suku Asmat yang memperhatikan kelestarian lingkungan. Sedangkan pada bidang pariwisata, dikemukakan pentingnya pariwisata berkelanjutan berbasis kearifan lokal seperti di pesisir Bima yang mengatur pengelolaan sum
Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah di kota yogyakartaOswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh Hadi Prabowo dalam Lokakarya Persampahan Berbasis Masyarakat di Jakarta tanggal 16-17 Januari 2008. Lokakarya diselenggarakan oleh Jejaring AMPL
Dokumen tersebut membahas pengembangan ekowisata berbasis komunitas yang melibatkan masyarakat secara aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Ekowisata diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan serta melestarikan lingkungan dan budaya setempat. Prinsip-prinsip pengembangan ekowisata meliputi konservasi lingkungan, edukasi, ekonomi, peran masyarak
Pemberdayaan masyarakat dalam akselerasi ARV membahas empat materi pokok, yaitu: (1) pengenalan potensi diri dan masyarakat sekitar, (2) pengenalan situasi kerentanan HIV/AIDS, (3) penggerakan partisipasi masyarakat, dan (4) pembangunan sistem pembiayaan kesehatan di tingkat masyarakat. Upaya ini bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat untuk mendukung penangg
Dokumen tersebut membahas tentang Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat (PIKM) sebagai wadah gerakan masyarakat dalam penanggulangan HIV dan AIDS. PIKM dibentuk untuk memberikan ruang bagi masyarakat berkumpul, berdiskusi, dan berkolaborasi dalam menangani masalah kesehatan termasuk HIV dan AIDS di lingkungan mereka. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran kunci fasilitator masyarakat dan kader
Dokumen tersebut membahas tentang Desa Siaga, yang didefinisikan sebagai desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan secara mandiri. Tujuannya adalah masyarakat desa yang sehat dan peduli terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya. Dokumen ini juga menjelaskan sasaran, kriteria, dan tahapan pengembangan
Modul 6 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas tentang Desa Siaga yang merupakan desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan secara mandiri. Terdapat empat tahapan yang harus dilalui untuk mengembangkan Desa Siaga yaitu tahap pembinaan, pertumbuhan, pengembangan, dan paripurna.
Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti: sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan pangan di negeri tercinta.
Lumbung Desa adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di desa-desa melalui peningkatan produktivitas pertanian dan peternakan berbasis potensi lokal. Program ini diwujudkan dalam bentuk kelompok tani dan peternak yang diberdayakan untuk mengelola hasil panen dan memasarkannya, serta mengembangkan bibit tanaman dan ternak. Lumbung Desa diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat des
Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti: sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan pangan di negeri tercinta.
Teks tersebut membahas tentang pembangunan kesehatan masyarakat desa yang dilakukan secara gotong royong dan swadaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup. Kegiatannya dilakukan berdasarkan inisiatif, kapasitas, dan partisipasi aktif masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya lokal tanpa menimbulkan ketergantungan.
Lumbung Desa adalah program ketahanan pangan yang membangun usaha produktif berbasis sumber daya lokal desa seperti pertanian dan peternakan untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan masyarakat desa. Program ini bertujuan mengembalikan peran desa sebagai sumber pangan utama dengan meningkatkan kapasitas petani, melestarikan bibit tanaman lokal, dan membangun koperasi untuk memasarkan hasil pertanian. Lumbung Desa diharap
Dokumen tersebut merangkum kebijakan pengelolaan lingkungan hidup di Provinsi DIY. Kebijakan ini bertujuan merealisasikan pembangunan berkelanjutan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan memperhatikan generasi masa kini maupun masa depan. Dokumen ini juga menjelaskan visi dan misi pengelolaan lingkungan hidup di Provinsi DIY yang didasarkan pada nilai-nilai budaya lokal.
1. Bidan Wina mengalami berbagai tantangan dalam menjalankan tugas di desa terpencil
2. Salah satu masalah utama adalah kesulitan transportasi untuk merujuk ibu hamil yang akan bersalin
3. Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, masalah transportasi teratasi dengan diberikannya bantuan mobil ambulance
Cerita ini menceritakan tentang seorang anak bernama Adit yang sangat kehilangan sosok ayah angkatnya, Andre, setelah Andre meninggal dunia. Adit sangat sedih karena selama ini hanya Andre yang bisa memberikan kasih sayang sebagai orang tua. Walaupun keluarga kecil Andre sangat kekurangan, Andre selalu memberikan apapun yang dimilikinya kepada Adit. Cerita ini menceritakan kenangan indah Adit bersama Andre selama menj
Pemberdayaan masyarakat dalam akselerasi ARV membahas empat materi pokok, yaitu: (1) pengenalan potensi diri dan masyarakat sekitar, (2) pengenalan situasi kerentanan HIV/AIDS, (3) penggerakan partisipasi masyarakat, dan (4) pembangunan sistem pembiayaan kesehatan di tingkat masyarakat. Upaya ini bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat untuk mendukung penangg
Dokumen tersebut membahas tentang Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat (PIKM) sebagai wadah gerakan masyarakat dalam penanggulangan HIV dan AIDS. PIKM dibentuk untuk memberikan ruang bagi masyarakat berkumpul, berdiskusi, dan berkolaborasi dalam menangani masalah kesehatan termasuk HIV dan AIDS di lingkungan mereka. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran kunci fasilitator masyarakat dan kader
Dokumen tersebut membahas tentang Desa Siaga, yang didefinisikan sebagai desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan secara mandiri. Tujuannya adalah masyarakat desa yang sehat dan peduli terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya. Dokumen ini juga menjelaskan sasaran, kriteria, dan tahapan pengembangan
Modul 6 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas tentang Desa Siaga yang merupakan desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan secara mandiri. Terdapat empat tahapan yang harus dilalui untuk mengembangkan Desa Siaga yaitu tahap pembinaan, pertumbuhan, pengembangan, dan paripurna.
Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti: sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan pangan di negeri tercinta.
Lumbung Desa adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di desa-desa melalui peningkatan produktivitas pertanian dan peternakan berbasis potensi lokal. Program ini diwujudkan dalam bentuk kelompok tani dan peternak yang diberdayakan untuk mengelola hasil panen dan memasarkannya, serta mengembangkan bibit tanaman dan ternak. Lumbung Desa diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat des
Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti: sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan pangan di negeri tercinta.
Teks tersebut membahas tentang pembangunan kesehatan masyarakat desa yang dilakukan secara gotong royong dan swadaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup. Kegiatannya dilakukan berdasarkan inisiatif, kapasitas, dan partisipasi aktif masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya lokal tanpa menimbulkan ketergantungan.
Lumbung Desa adalah program ketahanan pangan yang membangun usaha produktif berbasis sumber daya lokal desa seperti pertanian dan peternakan untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan masyarakat desa. Program ini bertujuan mengembalikan peran desa sebagai sumber pangan utama dengan meningkatkan kapasitas petani, melestarikan bibit tanaman lokal, dan membangun koperasi untuk memasarkan hasil pertanian. Lumbung Desa diharap
Dokumen tersebut merangkum kebijakan pengelolaan lingkungan hidup di Provinsi DIY. Kebijakan ini bertujuan merealisasikan pembangunan berkelanjutan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan memperhatikan generasi masa kini maupun masa depan. Dokumen ini juga menjelaskan visi dan misi pengelolaan lingkungan hidup di Provinsi DIY yang didasarkan pada nilai-nilai budaya lokal.
1. Bidan Wina mengalami berbagai tantangan dalam menjalankan tugas di desa terpencil
2. Salah satu masalah utama adalah kesulitan transportasi untuk merujuk ibu hamil yang akan bersalin
3. Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, masalah transportasi teratasi dengan diberikannya bantuan mobil ambulance
Cerita ini menceritakan tentang seorang anak bernama Adit yang sangat kehilangan sosok ayah angkatnya, Andre, setelah Andre meninggal dunia. Adit sangat sedih karena selama ini hanya Andre yang bisa memberikan kasih sayang sebagai orang tua. Walaupun keluarga kecil Andre sangat kekurangan, Andre selalu memberikan apapun yang dimilikinya kepada Adit. Cerita ini menceritakan kenangan indah Adit bersama Andre selama menj
Laporan ini merangkum hasil pelaksanaan Festival Tanaman Unggulan Daerah dan Produk Turunan di Kabupaten Kayong Utara dalam rangka mempromosikan pariwisata pada acara Sail Selat Karimata 2016. Kegiatan ini bertujuan mempromosikan tanaman dan produk unggulan daerah sebagai bagian dari ekonomi hijau, meningkatkan ekonomi masyarakat, serta meningkatkan minat masyarakat untuk mengembangkan tanaman lokal. Acar
Dokumen tersebut membahas strategi pemasaran dengan biaya rendah yang menitikberatkan pada citra manusia. Strategi ini melibatkan konsumen untuk mempromosikan produk kepada orang lain secara gratis, membangun kepercayaan mereka terhadap produk, dan menarik minat konsumen lain. Dokumen juga membahas faktor yang memengaruhi minat konsumen untuk berbelanja di mal dibandingkan pasar tradisional seperti gaya hidup praktis dan
Panduan ini membahas mekanisme monitoring dan evaluasi kualitas pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam program PNPM Mandiri Perdesaan. Terdapat dua jenis kegiatan yang dinilai, yaitu sarana prasarana pendidikan fisik dan non-fisik, dengan menggunakan instrumen berupa form untuk mengumpulkan data kualitas dan kuantitas pelaksanaan, serta manfaatnya bagi masyarakat.
Paragraf pertama membahas tentang peradaban manusia yang terbentuk sejak berabad-abad dan mengalami perubahan sesuai masa. Paragraf berikutnya membahas tentang pembangunan harus dilakukan secara bertahap agar perubahan dapat diterima masyarakat. Pembangunan fisik belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, tetapi perlu membangkitkan kesadaran masyarakat untuk mengubah perilaku.
Pedoman ini membahas tentang pedoman umum pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan). Pedoman ini menjelaskan tentang lingkup kegiatan pendidikan, pendanaan, pelaku-pelaku kegiatan, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam program tersebut.
1. W A H I D PROGRAM
PROGRAM WAHANA LINGKUNGAN HIDUP DESA
I. Filosofi konsep Wahid
Konsep Wahid dapat diartikan dalam pemahaman etimlomogi merupakan satu kesatuan
yang memiliki kekuatan yang menjelma dari penguasaan atas tanah,air,udara ,makhluk hidup
dan wilayah. 5 kekuatan ini secara satu kesatuan menjadi tunggal dan tidak bisa dibisakan
sama lain memiliki kekuatan terhadap kehidupan manusia sebagai makhluk hidup
Untuk memahami pemikiran tentang pengertian istilah Wahid dalam filosofi menyatakan
kehidupan manusia sesungguhnya manusia atau masyarakat akan sangat tergantung dengan
lima unsur untuk berkembang biak dan melakukan Ativitas kehidupannya.
Dapat digambar bahwa konsep mempunyaai makna sebagai berikut :
BAGAN KONSEP WAHID
human
Water
Air
therority
land
2. Secara filosofi bahwa sumber kehidupan lingkungan kehidupan manusia harus selalu
seimbang sehingga satu kesatuan dinamika kehidupannya sangat terikat atas 5 pilar
penompang kesadaran untuk menempatkan bahwa manusia berada pada kekuatan lainnya
yang harus dipertuan agar ekstensi dalam kehidupannya.Untuk memahami konsep Wahid
terhadap memperdayai gunakan terhadap desa dan kehidupan mempunyai hubungan yang
erat satu sama lain
II. Hubungan Konsep Wahid Tehadap Pengembangan lingkungan hidup di Desa
Konsep Wahid jika dikaitan dengan Desa adalah sejauh mana meletakkan desa sebagai satu
kesatuan Diana satu sama lain berhubungan erat terhadap pemeliharaan lingkungan hidup
di desa dari kerusakan yang disebabkan usaha eksploitasi berlebihan yang pada akhirnya
menganvam kehidipan manusia. Dan apabila telah terjadi kerusakan terhadap lingkungan
hidup maka secarakeseluruhan manusia akan menanggung akibatnya misalnyabila kegunaan
lahan yang tidak tepat guna berakibat menjadi tandus, begitu juga air dan udara serta
kewilayahan atau lokasi lingkungan hidup manusia tidak nyaman untuk dijadi tempat tinggal.
III. Konsep Wahid dan Pengembangan kegiatan lingkungan hidup di desa
Untuk mengembangkan lingkungan hidup didesa dengan konsep maka banyak hal yang
dilakukan dan akan memberikan nilai tambah terhadap kelestarian dan pemeliharaan
lingkungan hidup di desa. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan terhadap pengembangan
konsep Wahid untuk kemajuan pembangunan lingkungan hidup di desa.Hal yang dapat
dikembangkan dengan konsep Wahid terhadap pengembangan di desa dapat dilihat pada
bagan dibawah ini :
3. Ada tiga hal pokok yang dapat dikembangan pada konsep Wahid terhadap lingkungsn hidup di
desa
Satu sama memiliki kekuatan yang dapat dikembangkan :
A. Capacity
Pemahaman kapasitas di sini dalam konsep Wahid adalah memberikan kekuatan dan
kemampuan terhadap pengelolaan lingkungan hidup didesa seperti
Membangun kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidup di desa
Memberikan nilai edukasi
Membangkitkan kesadaran arti penting lingkungan hidup sebagai kehidupan manusia
Menggerakkan kelompok membangun kesatuan lingkungan hidup
Turunan dari pemahaman tentang kapasitas Wahid dalam kegiatan yang dapat dikembangkan
terhadap pengembangan desa berwawasan lingkungan
a. Program sosialisasi membangun kesadaran lingkungan hidup
b. Program anak cinta pendidikan
Pada kegiatan ini pemberian pendidikan anak anak sekolah cinta lingkungan hidup
c. Pokja lingkungan hidup
Kegiatan yang dapat dikembangkan pada kegiatan pokja lingkungan hidup adalah
penguatan pengembangan sanitasi lingkungan desa,kelompok peduli sampah
B. Sumber Daya Alam
Capacity Resource Value
4. Kegiatan yang dapat dikembangan pada sumber daya alam di desa adalah pemeliharan dan
konservasi lingkungan di desa dengan mengembangkan kegiatan
Pengembangan hutan wisata Desa
Pengembangan tanaman apotik hidup di perkarangan
Penanaman tanaman keras di perkarangan rumah yang memberikan keutungan untuk
kas desa dan keluarga
Penguatan tanaman penyangga daerah aliran sungai dan pesisir pantai
C. Ekonomi
Kegiatan yang dapat dikembang pada peningkatan ekonomi yang dapat dilakukan pada konsep
Wahid terhadap lingkungan hidup di desa antara lain
Program peningkatan pendapatan ekonomi desa dikembangkan dengan pemamfaatan
potensi sumber daya alam dalam ketahanan lingkungan hidup didesa antara lain seperti
pengembangan hutan wisata desa seperti pemamfaatn lahan desa dengan dibangun
kebun desa yang didalamnya di tanaman obat Batan atau tanaman buah buah khas desa
sehingga menarik orang untuk berwisata di sana.
IV. Proses Pelaksanaan kegiatan
a. Perencananaan kegiatan
1. Pemilihan desa dan peminatan desa
2. Identifikasi potensi dan permasalahan desa
3. Sosialisasai tingkat kampung dan desa
4. Musyawarah tahap perencanaan yang berisi catatan dan kondisi desa berdasarkan
hasil Kegiatan Penentuan program Wahid berdasar analisa kebutuhan desa ( ABD
)
5. Penyusunan Buku kerja Wahid ( BKH )
Buku kerja Wahid terdiri atas dua buku kegiatan yang pertama adalah Buku
Identifikasi Desa dan Buku Kerja Wahid ( rincian Kegiatan dan RAB )
V. Tahap Pelaksanan Kegiatan
Pada tahap pelaksanaan yang harus dilakukan dalam program kegiatan Wahid adalah
a. Musyawarah Pendanaan
Pada musyawarah ini dientukan kegiatan prioritas akan menjadi program kegiatan
pokok yang akan dikembangkan dan pada musyawarah minimal dihadiri 2/3 warga
desa dan 1O persen andalan perwakilan perempuan
5. b. Pendanaan
Kegiatan pendanaan kegiatan Wahid adalah 10 persen dari kegiatan merupakan swadaya
masyarakat dan 70 persen bantuan hibah ( Grant ) dan 15 pendanaan pemerintah pusat ( GOI
) dan 5 persen adalah dana pemerintah daerah tingkat daerah ( District ). Pendanaan kegiatan
minim 300 juta perkelompok desa
Pembagian dana dalam kegiatan program Wahid adalah
1. Penguatan kapasitas 20 persen ( Pelatihan dan promosi Wahid )
2. Kegiatan program Wahid ( 75 peresn )
3. Adminitrasi Tim Kerja Wahid ( TKW ) 5 persen
VI. TIM Fasilitasi dan pengendali Program Wahid
Tim fasilitasi Wahid terdiri Tim fasilitasi dan pengendali terdiri dari
a. Tim Pengendali Pusat, Provinsi dan Kabupaten
b. Tim Fasilitasi Wahid terdiri dari Tim fasilitasi Nasinal ( Wahid Nasional Tim
),Provinsin lesion Wahid ( PLW ) dan Failitasi District Team ( Tehnical Fasiliti dan
mobilization empowerment )