menejemen mutu pendidikan islam adalah bagaimana mengolah suatu organisasi atau kualitas yang menjadikan mutu pendidikan agama islam itu menjadi lebih baik lagi, tidak hanya dalam bisnis saja yang harus dimenejemen akan tetapi dalam pendidikan pun perlu adanya menejemen yang didalamnya terdapat banyak komponen dan tahapan seperti perencanaan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (guiding) dan mengendalikan (controlling) sampai pada pencapaian tujuan. Dari proses- proses tersebut yang mempunyai tugas masing dan disusun secara sistematis maka akan tercapai tujuan yang maksimal dan didukung oleh segala sarana dan prasarana yang menunjang mutu pendidikan agama islam.
menejemen mutu pendidikan islam adalah bagaimana mengolah suatu organisasi atau kualitas yang menjadikan mutu pendidikan agama islam itu menjadi lebih baik lagi, tidak hanya dalam bisnis saja yang harus dimenejemen akan tetapi dalam pendidikan pun perlu adanya menejemen yang didalamnya terdapat banyak komponen dan tahapan seperti perencanaan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (guiding) dan mengendalikan (controlling) sampai pada pencapaian tujuan. Dari proses- proses tersebut yang mempunyai tugas masing dan disusun secara sistematis maka akan tercapai tujuan yang maksimal dan didukung oleh segala sarana dan prasarana yang menunjang mutu pendidikan agama islam.
menejemen mutu pendidikan islam adalah bagaimana mengolah suatu organisasi atau kualitas yang menjadikan mutu pendidikan agama islam itu menjadi lebih baik lagi, tidak hanya dalam bisnis saja yang harus dimenejemen akan tetapi dalam pendidikan pun perlu adanya menejemen yang didalamnya terdapat banyak komponen dan tahapan seperti perencanaan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (guiding) dan mengendalikan (controlling) sampai pada pencapaian tujuan. Dari proses- proses tersebut yang mempunyai tugas masing dan disusun secara sistematis maka akan tercapai tujuan yang maksimal dan didukung oleh segala sarana dan prasarana yang menunjang mutu pendidikan agama islam.
menejemen mutu pendidikan islam adalah bagaimana mengolah suatu organisasi atau kualitas yang menjadikan mutu pendidikan agama islam itu menjadi lebih baik lagi, tidak hanya dalam bisnis saja yang harus dimenejemen akan tetapi dalam pendidikan pun perlu adanya menejemen yang didalamnya terdapat banyak komponen dan tahapan seperti perencanaan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (guiding) dan mengendalikan (controlling) sampai pada pencapaian tujuan. Dari proses- proses tersebut yang mempunyai tugas masing dan disusun secara sistematis maka akan tercapai tujuan yang maksimal dan didukung oleh segala sarana dan prasarana yang menunjang mutu pendidikan agama islam.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
1. Nama : Evi Putri Yuliani
NIM : 1301172
Mata Kuliah : SPAI
Dosen : Drs. H. Sudirman M.Ag.
Tugas : Deskripsi Pra Makalah
Urgensi Mentoring
Secara etimologis, kata “dakwah” berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti:
panggilan, ajakan, dan seruan. Sedangkan dalam ilmu tata bahasa Arab, kata dakwah
adalah bentuk dariisim masdar yang berasal dari kata kerja : دعوة ,يدعو ,دعا artinya :
menyeru, memanggil, mengajak.
Mentoring merupakan salah satu sarana tarbiyah islamiyah (pembinaan islami)
yang di dalamnya ada proses belajar dan orientasinya adalah pembentukan karakter dan
kepribadian islami peserta mentoring. (Ruswandi & Adesyasa, 2007, p. 1)
Fungsi dari hadirnya mentoring di kalangan mahaiswa adalah salah satu bentuk
upaya dalam meminimalisir penyimpangan sosial yang ada. Mentoring ini sendri
merupakan upaya pencegahan dalam hal-hal negatif yang tidak diinginkan, dimana kita
lihat sudah sangat banyak ketidak sesuaian perilaku dengan ajaran-ajaran /atau
pendidikan yang telah diberikan kepada mahasiswa khususnya.
Dalam kehidupan yang semakin global ini sangat rentan munculnya banyak
perilaku menyimpang, karena peran pendidikan formal yang kurang mampu
membendung tekanan global yang bersifat negatif kepada para generasi penerus bangsa,
hal ini juga diperparah dengan ketidak mampuan orang tua dalam mendidik anak-
anaknya.
Sehingga Mentoring sebagai sarana pendidikan non-formal ini diharapkan mampu
membantu para orang tua dan tenaga pendidik (guru) dalam membimbing pemuda
sebagai generasi penerus bangsa, dengan menanamkan pendidikan yang terstruktur baik
dalam tingkah laku maupun pola pikir dalam melaksanakan pendidikan formal dengan
harapan terciptanya generasi yang mengerti pentingnya berbangsa dan bernegara dalam
menempuh masyarakat yang madani, adil dan sejahtera, sesuai dengan tujuan
dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Dakwah Melalui Media Online
Dalam menyebarkan dakwah tentunya memerlukan sebuah pendekatan, metode
dan media yang berperan penting untuk dapat tersampaikan dakwah secara efektif dan
efisien. Perkembangan dakwah islam di Indonesia akhir-akhir ini menunjukkan
perkembangan yang pesat, baik itu yang terjadi di perkotaan maupun yang terjadi di
pedesaan. Juga terjadi perkembangan dalam hal unsur-unsur dakwah, materi dakwah,
sarana-sarana dakwah hingga objek dakwahnya sendiri.
Apabila pada zaman dahulu para wali menyampaikan dakwah melaui media
wayang. Maka di zaman sekarang yang sudah mengenal tekhnologi semakin
mempermudahkan penyebaran dakwah dalam berbagai media termasuk media online.
Menurut Ashadi Siregar (dalam Kurniawan, 2005: 20): Media online adalah
sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan
multimedia (baca-komputer dan internet). Didalamnya terdapat portal, website (situs
web), radio-online, TV-online, pers online, mail-online, dll, dengan karakteristik
masing-masing sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan user memanfaatkannya.
Penyebaran dakwah dalam media online akan dirasa semakin efektif terlebih
semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan media online. Hal ini didukung
dengan kondisi di mana ada sekitar 266 juta pengguna smartphone di Indonesia
(Pyramid Research, 2011 dalam Accenture, 2014). Media online tersebut dapat berupa
facebook, twitter, line, instagram, dll. Tidak hanya itu pengguna dari media online
tersebut sudah dimulai dari anak-anak usia sd hingga orang tua. Hal ini pun
meminimalisir kegiatan yang dilakukan pengguna media online untuk melakukan ha-hal
yang menyimpang.