Dokumen tersebut membahas tentang penugasan pelatihan skrining bayi baru lahir untuk tenaga kesehatan, mencakup materi tentang organisasi jejaring skrining, mekanisme kerja jejaring, logistik skrining, dan pencatatan serta pelaporan hasil skrining. Dokumen ini memberikan contoh kasus dan format yang dapat diisi untuk melakukan penugasan terkait skrining bayi baru lahir.
Dokumen tersebut membahas tentang pengorganisasian skrining bayi baru lahir di Puskesmas Prabumulih Barat. Dokumen ini menjelaskan peran masing-masing fasilitas kesehatan dalam jejaring skrining, termasuk perencanaan kebutuhan logistik dan format pencatatan hasil skrining.
EVALUASI PROGRAM KIAPUSKESMAS BATUJAYAPERIODE JANUARI S/D DESEMBER TH 2014 Dokter Tekno
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai profil Puskesmas Batujaya di Kabupaten Karawang. Puskesmas ini memberikan pelayanan kesehatan kepada 90.161 penduduk di 10 desa yang terletak di dataran rendah dan persawahan. Beberapa program kesehatan ibu dan anak seperti K1, K4, dan pelayanan balita mencapai target di atas 70% walaupun masih terdapat tantangan seperti cakupan KIA dan kematian ibu yang masih tinggi.
Buku Saku -Integrasi Pelayanan di Puskesmas (9 Juli 2022) VERSI UJICOBA.pdfMokhamadSuyonoYahya1
Buku saku ini memberikan panduan implementasi integrasi pelayanan kesehatan primer di Puskesmas dan jejaringnya hingga tingkat desa/dusun. Terdapat 4 klaster pelayanan yaitu manajemen Puskesmas, ibu hamil dan anak, usia produktif dan lansia, serta penanggulangan penyakit. Pada klaster ibu hamil dan anak, buku ini menjelaskan alur pelayanan antenatal, neonatal, balita termasuk imunisasi dan pemantauan tumbuh kemb
Dokumen ini menjelaskan kerangka acuan kegiatan pemantauan ibu hamil resiko tinggi di Puskesmas Tandilang. Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi dini ibu hamil berisiko tinggi, memberikan edukasi kesehatan, dan merencanakan persalinan yang aman. Ibu hamil berisiko tinggi meliputi usia muda atau tua, jarak persalinan dekat, gizi buruk, anemia, dan riwayat medis. Kegiatan ini akan dilaksanakan
8.6.2.3 sop kontrol peralatan, testing danpkmsitugintung
Dokumen ini menjelaskan prosedur kontrol, pengujian, dan perawatan rutin peralatan medis di puskesmas untuk memastikan peralatan tersebut aman dan layak pakai. Petugas akan memeriksa dan menguji peralatan setiap bulan, memperbaiki gangguan bila perlu, dan melaporkan kepala puskesmas jika tidak dapat diperbaiki. Tujuannya adalah sebagai acuan dalam mengendalikan peralatan medis.
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
Upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi di Provinsi Sulawesi Barat melalui strategi pelayanan kesehatan ibu dan anak secara terpadu dan berkelanjutan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas hingga anak sekolah. Pemerintah daerah diharapkan mendukung dengan menetapkan peraturan daerah tentang penanganan kesehatan ibu, bayi dan anak agar program-program penurunan angka kematian dapat dilaksan
Puskesmas menyusun rencana kegiatan lima tahunan dan tahunan berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dan peraturan, serta melibatkan berbagai sektor dan masyarakat dalam perencanaannya."
Dokumen tersebut membahas tentang pengorganisasian skrining bayi baru lahir di Puskesmas Prabumulih Barat. Dokumen ini menjelaskan peran masing-masing fasilitas kesehatan dalam jejaring skrining, termasuk perencanaan kebutuhan logistik dan format pencatatan hasil skrining.
EVALUASI PROGRAM KIAPUSKESMAS BATUJAYAPERIODE JANUARI S/D DESEMBER TH 2014 Dokter Tekno
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai profil Puskesmas Batujaya di Kabupaten Karawang. Puskesmas ini memberikan pelayanan kesehatan kepada 90.161 penduduk di 10 desa yang terletak di dataran rendah dan persawahan. Beberapa program kesehatan ibu dan anak seperti K1, K4, dan pelayanan balita mencapai target di atas 70% walaupun masih terdapat tantangan seperti cakupan KIA dan kematian ibu yang masih tinggi.
Buku Saku -Integrasi Pelayanan di Puskesmas (9 Juli 2022) VERSI UJICOBA.pdfMokhamadSuyonoYahya1
Buku saku ini memberikan panduan implementasi integrasi pelayanan kesehatan primer di Puskesmas dan jejaringnya hingga tingkat desa/dusun. Terdapat 4 klaster pelayanan yaitu manajemen Puskesmas, ibu hamil dan anak, usia produktif dan lansia, serta penanggulangan penyakit. Pada klaster ibu hamil dan anak, buku ini menjelaskan alur pelayanan antenatal, neonatal, balita termasuk imunisasi dan pemantauan tumbuh kemb
Dokumen ini menjelaskan kerangka acuan kegiatan pemantauan ibu hamil resiko tinggi di Puskesmas Tandilang. Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi dini ibu hamil berisiko tinggi, memberikan edukasi kesehatan, dan merencanakan persalinan yang aman. Ibu hamil berisiko tinggi meliputi usia muda atau tua, jarak persalinan dekat, gizi buruk, anemia, dan riwayat medis. Kegiatan ini akan dilaksanakan
8.6.2.3 sop kontrol peralatan, testing danpkmsitugintung
Dokumen ini menjelaskan prosedur kontrol, pengujian, dan perawatan rutin peralatan medis di puskesmas untuk memastikan peralatan tersebut aman dan layak pakai. Petugas akan memeriksa dan menguji peralatan setiap bulan, memperbaiki gangguan bila perlu, dan melaporkan kepala puskesmas jika tidak dapat diperbaiki. Tujuannya adalah sebagai acuan dalam mengendalikan peralatan medis.
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
Upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi di Provinsi Sulawesi Barat melalui strategi pelayanan kesehatan ibu dan anak secara terpadu dan berkelanjutan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas hingga anak sekolah. Pemerintah daerah diharapkan mendukung dengan menetapkan peraturan daerah tentang penanganan kesehatan ibu, bayi dan anak agar program-program penurunan angka kematian dapat dilaksan
Puskesmas menyusun rencana kegiatan lima tahunan dan tahunan berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dan peraturan, serta melibatkan berbagai sektor dan masyarakat dalam perencanaannya."
Modul ini membahas tentang monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan komunitas dengan PWS-KIA, meliputi pendataan, perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan hasil kegiatan. Evaluasi merupakan tahap akhir untuk melengkapi proses pelayanan dan memonitor kealpaan, dengan melihat laporan kegiatan bulanan dan menganalisis grafik hasil untuk mengetahui desa yang membutuhkan perhatian."
Dokumen ini menjelaskan uraian tugas dari tim pelayanan obstetri neonatal darurat dasar (PONED) di Puskesmas Pragaan Kabupaten Sumenep. Terdiri dari ketua tim, sekretaris tim, koordinator UGD, dan koordinator sub tim kebidanan, dengan masing-masing menjelaskan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu dan bayi.
Dokumen ini merupakan kerangka acuan kegiatan SDIDTK (deteksi dini tumbuh kembang anak) di Puskesmas Tandilang. Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi penyimpangan tumbuh kembang anak secara dini agar intervensi dapat dilakukan lebih cepat. SDIDTK akan dilaksanakan setiap bulan dengan memeriksa bayi dan balita di wilayah puskesmas untuk mengetahui perkembangan fisik, mental dan sos
(Lamp 1.23) standar pelayanan kamar bersalinArmin Kobain
Dokumen tersebut menjelaskan tentang jenis pelayanan rawat inap kamar bersalin di rumah sakit tertentu. Termasuk persyaratan pasien, dasar hukum, prosedur, biaya, fasilitas, kompetensi tenaga medis, pengawasan, jaminan layanan dan keselamatan pasien, serta evaluasi kinerja pelayanan.
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanMuh Saleh
Peraturan Menteri Kesehatan ini menetapkan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan sebagai acuan bagi pemerintah daerah dalam menyediakan pelayanan kesehatan dasar yang berhak diperoleh warga negara. Standar Pelayanan Minimal mencakup berbagai layanan kesehatan untuk ibu hamil, bersalin, balita, anak sekolah, dewasa, lansia, dan penyakit kronis tertentu.
Sistem rujukan maternal dan neonatal membutuhkan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin dan bayi baru lahir. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain prosedur rujukan yang lambat, keterbatasan sarana prasarana, dan ketidaksesuaian standar pelayanan antar fasilitas kesehatan. Perlu adanya kerja sama lintas sektor dan pemantapan sistem rujukan melalui peningkatan kapasitas sumber
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi pelayanan kesehatan dasar di puskesmas, khususnya bab 2 tentang penyelenggaraan pelayanan UKM. Terdapat 8 standar, 20 kriteria, dan 94 elemen penilaian yang menjabarkan tata cara perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan UKM di puskesmas secara terpadu dan berbasis masyarakat.
Dokumen ini merupakan kerangka acuan untuk melakukan kaji banding terhadap mutu dan kinerja Puskesmas Kuta Utara dengan melakukan studi banding ke Puskesmas Denpasar Barat. Kaji banding ini bertujuan untuk memperbaiki pelayanan administrasi, program kesehatan masyarakat, dan pelayanan klinis di Puskesmas Kuta Utara. Kegiatannya meliputi penyusunan instrumen, pelaksanaan wawancara dan observasi, pelapor
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tambakboyo menetapkan jenis-jenis pelayanan yang terdiri dari Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial dan Pengembangan serta Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) yang meliputi 14 poliklinik dan layanan lainnya. Keputusan ini berlaku sejak tanggal 2 Januari 2016.
Kerangka acuan kegiatan validasi balita kurusyusup firmawan
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan validasi balita kurus di wilayah kerja Puskesmas Kalimanggis tahun 2016. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendapatkan data balita kurus berdasarkan nama, alamat, kelompok umur, jenis kelamin dan status ekonomi serta memberikan rekomendasi kebijakan perencanaan kedepan. Kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 di 24 posyandu dan 6 desa dengan bi
Alat Pantau Sistem Kinerja Klinik di PuskesmasDokter Tekno
[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi pedoman pengisian alat pantau sistem kinerja klinik di puskesmas yang meliputi lima instrumen untuk menilai standar kinerja dalam pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal. Alat pantau ini digunakan untuk mengidentifikasi kesenjangan kinerja dan merencanakan tindak lanjut perbaikan melalui siklus peningkatan kualitas berkelanjutan. Petugas kesehatan diharapkan dapat mengisi alat pant
Modul ini membahas tentang monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan komunitas dengan PWS-KIA, meliputi pendataan, perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan hasil kegiatan. Evaluasi merupakan tahap akhir untuk melengkapi proses pelayanan dan memonitor kealpaan, dengan melihat laporan kegiatan bulanan dan menganalisis grafik hasil untuk mengetahui desa yang membutuhkan perhatian."
Dokumen ini menjelaskan uraian tugas dari tim pelayanan obstetri neonatal darurat dasar (PONED) di Puskesmas Pragaan Kabupaten Sumenep. Terdiri dari ketua tim, sekretaris tim, koordinator UGD, dan koordinator sub tim kebidanan, dengan masing-masing menjelaskan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu dan bayi.
Dokumen ini merupakan kerangka acuan kegiatan SDIDTK (deteksi dini tumbuh kembang anak) di Puskesmas Tandilang. Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi penyimpangan tumbuh kembang anak secara dini agar intervensi dapat dilakukan lebih cepat. SDIDTK akan dilaksanakan setiap bulan dengan memeriksa bayi dan balita di wilayah puskesmas untuk mengetahui perkembangan fisik, mental dan sos
(Lamp 1.23) standar pelayanan kamar bersalinArmin Kobain
Dokumen tersebut menjelaskan tentang jenis pelayanan rawat inap kamar bersalin di rumah sakit tertentu. Termasuk persyaratan pasien, dasar hukum, prosedur, biaya, fasilitas, kompetensi tenaga medis, pengawasan, jaminan layanan dan keselamatan pasien, serta evaluasi kinerja pelayanan.
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanMuh Saleh
Peraturan Menteri Kesehatan ini menetapkan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan sebagai acuan bagi pemerintah daerah dalam menyediakan pelayanan kesehatan dasar yang berhak diperoleh warga negara. Standar Pelayanan Minimal mencakup berbagai layanan kesehatan untuk ibu hamil, bersalin, balita, anak sekolah, dewasa, lansia, dan penyakit kronis tertentu.
Sistem rujukan maternal dan neonatal membutuhkan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin dan bayi baru lahir. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain prosedur rujukan yang lambat, keterbatasan sarana prasarana, dan ketidaksesuaian standar pelayanan antar fasilitas kesehatan. Perlu adanya kerja sama lintas sektor dan pemantapan sistem rujukan melalui peningkatan kapasitas sumber
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi pelayanan kesehatan dasar di puskesmas, khususnya bab 2 tentang penyelenggaraan pelayanan UKM. Terdapat 8 standar, 20 kriteria, dan 94 elemen penilaian yang menjabarkan tata cara perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan UKM di puskesmas secara terpadu dan berbasis masyarakat.
Dokumen ini merupakan kerangka acuan untuk melakukan kaji banding terhadap mutu dan kinerja Puskesmas Kuta Utara dengan melakukan studi banding ke Puskesmas Denpasar Barat. Kaji banding ini bertujuan untuk memperbaiki pelayanan administrasi, program kesehatan masyarakat, dan pelayanan klinis di Puskesmas Kuta Utara. Kegiatannya meliputi penyusunan instrumen, pelaksanaan wawancara dan observasi, pelapor
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tambakboyo menetapkan jenis-jenis pelayanan yang terdiri dari Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial dan Pengembangan serta Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) yang meliputi 14 poliklinik dan layanan lainnya. Keputusan ini berlaku sejak tanggal 2 Januari 2016.
Kerangka acuan kegiatan validasi balita kurusyusup firmawan
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan validasi balita kurus di wilayah kerja Puskesmas Kalimanggis tahun 2016. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendapatkan data balita kurus berdasarkan nama, alamat, kelompok umur, jenis kelamin dan status ekonomi serta memberikan rekomendasi kebijakan perencanaan kedepan. Kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 di 24 posyandu dan 6 desa dengan bi
Alat Pantau Sistem Kinerja Klinik di PuskesmasDokter Tekno
[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi pedoman pengisian alat pantau sistem kinerja klinik di puskesmas yang meliputi lima instrumen untuk menilai standar kinerja dalam pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal. Alat pantau ini digunakan untuk mengidentifikasi kesenjangan kinerja dan merencanakan tindak lanjut perbaikan melalui siklus peningkatan kualitas berkelanjutan. Petugas kesehatan diharapkan dapat mengisi alat pant
1. Buku panduan ini memberikan petunjuk praktikum asuhan bayi baru lahir bagi mahasiswa kebidanan semester 3. Materi praktikum meliputi pemeriksaan fisik, pemandian, perawatan tali pusat, imunisasi, dan penanganan kondisi seperti asfiksia, ikterus, dan hipotermia. 2. Tujuan praktikum adalah memberikan keterampilan asuhan bayi baru lahir berdasarkan konsep, sikap, dan evidence based practice. 3. Panduan ini
Dokumen tersebut membahas delapan standar pelayanan kebidanan yang meliputi persalinan, bayi baru lahir, nifas, asfiksia, antoni uteri, manual plasenta, perdarahan ante partum, dan retensio plasenta. Standar-standar tersebut mencakup prosedur, persyaratan, dan tahapan pelayanan untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi.
3. 3
Penugasan MPI3 materi pokok 2
Tujuan
Setelah melakukan penugasan ini, peserta mampu menjelaskan mekanisme kerja jejaring skrining hipotiroid kongenital.
Waktu: 1 jpl (45 menit)
Alat dan Bahan:
1. Lembar diskusi kelompok
2. Alat tulis (pensil/ pulpen)
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 2 kelompok (3 menit)
2. Pelatih membagi lembar penugasan yang sama untuk setiap kelompok dan menjelaskan penugasan yang akan
dilakukan oleh tiap kelompok (7 menit)
3. Pelatih meminta mendiskusikan secara berkelompok untuk membuat bagan jejaring SHK di tingkat Fasyankes (lingkup
kerja faskes masing-masing) dan jelaskan masing-masing peran jejaring (10 menit).
4. Masing-masing kelompok secara bergiliran mempresentasikan hasil diskusi kasus (5 menit/kelompok)
5. Kelompok lain menanggapi presentasi kelompok penyaji (10 menit/kelompok)
6. Pelatih memberikan feedback dan kesimpulan (5 menit)
4. 4
Tugas Materi Pokok 2
Membuat bagan jejaring SHK di tingkat Fasyankes
(lingkup kerja faskes masing-masing) dan jelaskan
masing-masing peran jejaring
5. 5
Bagan Jejaring SHK
UPT. Puskesmas
Singkawang Utara I
Puskesmas
Jaringan dan Jejaring
Dinkes dan KB
Laboratorium SHK (
RS Sardjito
GARIS KOORDINASI
GARIS PENCATATAN DAN PELAPORAN
6. 6
Peran Puskesmas
1. Perencanaan kebutuhan program SHK
2. Melakukan KIE tentang SHK kepada ibu hamil atau ibu yang melahirkan, pada Kelas Ibu, kelompok PKK, TOMA dan TOGA
3. Melaksanakan SHK
4. Mencatat dan melaporkan hasil SHK kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
5. Melakukan pelacakan kasus dan pengambilan sampel ulang pada kasus SHK dengan hasil laboratorium positif
6. Melakukan pengiriman sampel ke dinas Kesehatan
Peran Jaringan dan Jejaring
1. Melakukan KIE Tentang SHK Kepada Ibu Hamil Atau Ibu Yang Melahirkan, Pada Kelas Ibu
2. Melaksanakan SHK
3. Mencatat Dan Melaporkan Hasil SHK Kepada Puskesmas
4. Mengirim sampel SHK ke dinkes untuk pengumpulan sebelum dikirim ke RS rujukan
7. 7
DINKES:
-mengirim sampel darah ke RS rujukan
-Merencanakan penyediaan fasilitas berdasarkan kebutuhan program SHK melalui dana APBN, APBD, DAK
non fisik, atau sumber dana lainnya.
-.Mendukung pelatihan SHK bagi tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan yang berada diwilayah
kerjanya.
-Melakukan monitoring dan evaluasi program SHK.
-Bekerjasama dengan koordinator daerah untuk mendukung pelaksanaan program SHK di tingkat
kabupaten/kota yaitu : advokasi program SHK kepada penentu kebijakan, sosialisasi program SHK,
koordinasi kegiatan pelacakan pada kasus yang memerlukan test konfirmasi ulang.
-Melakukan kompilasi dan pengolahan data pelaksanaan program SHK fasilitas pelayanan, untuk dilaporkan
kepada Dinas Kesehatan Provinsi.
9. 9
Penugasan MPI3 materi pokok 3
Tujuan
Setelah melakukan penugasan ini, peserta mampu melakukan perencanaan dan pengelolaan logistik skrining hipotiroid
kongenital.
Waktu: 1 jpl (45 menit)
Alat dan Bahan:
1. Lembar diskusi kelompok
2. Alat tulis (pensil/ pulpen)
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 2 kelompok dan menjelaskan penugasan yang akan dilakukan oleh tiap kelompok (7
menit)
2. Pelatih meminta masing-masing kelompok untuk menjawab studi kasus perencanaan dan pengelolaan logistik Skrining
Hipotiroid Kongenital (18 menit).
3. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kasus (5 menit/orang)
4. Peserta lain menanggapi presentasi kelompok penyaji (5 menit/kelompok)
5. Pelatih memberikan feedback dan kesimpulan (5 menit)
10. 10
Tugas Materi Pokok 3
Kasus 1 :
Puskesmas Bahagia memiliki jumlah bayi baru lahir tahun 2021 adalah 75 bayi, tahun 2022 adalah 80 bayi, dan tahun 2023 adalah 87 bayi.
Proyeksi kelahiran hidup tahun 2024 adalah 90 bayi. Dari pengadaan tahun 2023 diketahui sisa stok kertas saring 10 buah dan lancet 8 buah
dengan masa kadaluarsa tahun 2024.
1. Buatlah perencanaan kebutuhan logistik SHK Fasyankes Saudara untuk tahun 2024.
Kebutuhan : 90+(10%x90)= 99
Rencana kebutuhan
a. Kertas saring = 99-10 = 89
b. lancet = 99-8 = 91
2.Setelah mendapatkan logistik SHK, sebutkan hal penting dalam hal pemeliharaan dan pemantauan logistik SHK.
Pemeliharaan:
a. Alat dan bahan disimpan di rak tertutup dengan kaca agar mudah dilihat dan terpisah dari bahan lain yang dapat mengontaminasi. Dalam
rak tersebut dimasukkan juga silica gel atau pengering lainnya.
b. Alat dan bahan dengan masa kadaluarsa yang lebih pendek, diletakkan paling atas/paling mudah dijangkau supaya dapat dipergunakan
lebih dahulu.
c. Kertas saring dapat disimpan dalam suhu ruangan, tidak boleh disimpan pada tempat yang lembab, dan mudah terkontaminasi bahan
kimia lain.
Pemantauan : memastikan logistik tersedia dalam kondisi baik, jumlah cukup, tidak terjadi kelebihan pasokan, dan tidak terjadi kerusakan
logistik sebelum masa kadaluarsa berakhir serta meminimalkan logistik yang terbuang akibat kesalahan/kegagalan dalam pengambilan
spesimen darah
11. 11
Kasus 2 :
Anda sebagai penanggung jawab SHK di Puskesmas Sukasehat diminta mengajukan usulan
kebutuhan logistik SHK untuk tahun 2024 dengan proyeksi kelahiran hidup tahun 2024 adalah 249
bayi. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, didapat:
No Tahun Jumlah
bayi lahir
hidup (riil)
Bayi lahir hidup
yang diambil
sampel darah
Jumlah logistik
yang tersedia
pada Januari
tahun berjalan
Kadaluarsa
1 2020 206 bayi 31 bayi 323 paket Des 2022
2 2021 214 bayi 58 bayi
3 2022 225 bayi 102 bayi 215 paket Des 2024
4 2023 246 bayi 202 bayi
1. Buatlah perencanaan kebutuhan logistik SHK
Fasyankes Saudara untuk tahun 2024.
a. Sisa stok pemakaian 2023:
215-202= 13 stok
b. Kebutuhan :
249+(10%x249)= 249+24,9=273,9 = 274
c. Rencana kebutuhan
274-13 = 261
2. Setelah mendapatkan logistik SHK, sebutkan hal penting dalam hal pemeliharaan dan pemantauan logistik SHK.
a. Alat dan bahan disimpan di rak tertutup dengan kaca agar mudah dilihat dan terpisah dari bahan lain yang dapat mengontaminasi.
Dalam rak tersebut dimasukkan juga silica gel atau pengering lainnya.
b. Alat dan bahan dengan masa kadaluarsa yang lebih pendek, diletakkan paling atas/paling mudah dijangkau supaya dapat dipergunakan lebih
Gunakan sisa stok yang expire desember 2024 dahulu
c. Kertas saring dapat disimpan dalam suhu ruangan, tidak boleh disimpan pada tempat yang lembab, dan mudah terkontaminasi bahan kimia l
Pemantauan : memastikan logistik tersedia dalam kondisi baik, jumlah cukup, tidak terjadi kelebihan pasokan,
dan tidak terjadi kerusakan logistik sebelum masa kadaluarsa berakhir serta meminimalkan logistik yang terbuang akibat kesalahan/kegagalan
dalam pengambilan spesimen darah
13. 13
Penugasan MPI3 materi pokok 4
Tujuan
Setelah melakukan penugasan ini, peserta mampu melakukan pencatatan dan pelaporan skrining bayi baru lahir (Skrining
PJB kritis dan Skrining hipotiroid kongenital..
Waktu: 2 jpl (90 menit)
Alat dan Bahan:
1. Lembar kasus
2. Alat tulis (pensil/ pulpen)
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 2 kelompok (5 menit)
2. Pelatih membagi lembar penugasan pencatatan dan pelaporan skrining PJB kritis dan SHK. Setiap peserta pada
kelompok masingmasing mendapatkan lembar penugasan yang sama (10 menit)
3. Pelatih meminta masing-masing peserta untuk membaca studi kasus dan mengisi format pencatatan dan pelaporan
skrining PJB kritis dan SHK (40 menit).
4. Masing-masing peserta secara acak mempresentasikan hasil pengisian format pencatatan dan pelaporan (15
menit/kelompok)
5. Peserta lain menanggapi presentasi kelompok penyaji (5 menit/kelompok)
6. Pelatih memberikan feedback dan kesimpulan pencatatan dan pelaporan skrining PJB kritis (10 menit)
14. 14
Tugas Materi Pokok 4
Kasus 1 : Kasus pencatatan dan pelaporan skrining PJB kritis
1. Bayi A usia 30 jam. Pengukuran tangan kanan 1 : 95%, kaki kanan 1 : 97% ; tangan kanan 2 : 96%, kaki kanan 2 : 99%
; tangan kanan 3 : 98% , kaki kanan 3 : 96%.
2. Bayi B usia 40 jam. Pengukuran tangan kanan 1 : 94%, kaki kanan 1 : 94% ; tangan kanan 2 : 94%, kaki kanan 2 :
90% ; tangan kanan 3 : 93% , kaki kanan 3 : 92%.
3. Bayi C usia 24 jam. Pengukuran tangan kanan 1 : 94%, kaki kanan 1 : 90% ; tangan kanan 2 : 95%, kaki kanan 2 :
90% ; tangan kanan 3 : 89% , kaki kanan 3 : 88%.
Tuliskan kasus tersebut ke dalam format pencatatan skrining PJB Kritis
No Nama
Ibu/
Nama
Bayi
Alamat Nomor
Telepon
Ayah/ Ibu
Bayi
Tanggal
Skrining
Usia Bayi
Saat
Skrining
(Jam)
Hasil
Skrining
(Positif /
Negatif
Tindak Lanjut/ Tata Laksana
1 bayi A setapuk 08xxxxxxxx 8-11-2023 30 jam negatif memberitahu hasil dan memberitahu kunjungan ulang segera jika bayi sianosis,
sesak. Kunjungan ulang saat bayi usia 1 atau 2 bulan untuk skrining pjb tidak kritis
2 Bayi B semelagi 08xxxxxxx 8-11-2023 40 jam gagal memberitahu keluarga dan konsultasi ke dokter spesialis anak
3 Bayi C setapuk 08xxxxxxx 8-11-2023 24 jam gagal memberitahu keluarga dan konsultasi ke dokter spesialis anak
15. 15
Tugas Materi Pokok 4
Kasus 2 : Kasus Pencatatan dan Pelaporan SHK
Puskesmas Mawar melaksanakan program SHK mulai pertengahan tahun 2023. Pada bulan Juni 2023 telah dilakukan
SHK pada 10 bayi baru lahir.
1. Bayi Ny. A, lahir 2 Juni 2023 pukul 01.00 wib, alamat di Jl. AAA nomor 1, no telp Ibu 081311111111, diperiksa SHK pada
tanggal 4 Juni 2023 pukul 04.30 wib, dan didapatkan hasil kadar TSH 17 µU/mL,
2. Bayi Ny. B, lahir 5 Juni 2023 pukul 08.00 wib, alamat di Jl. BBB nomor 2, no telp Ibu 081322222222, diperiksa SHK
pada tanggal 7 Juni 2023 pukul 06.00 wib, didapatkan hasil kadar TSH 15 µU/mL,
3. Bayi Ny. C, lahir 11 Juni 2023 pukul 08.00 wib, alamat di Jl. CCC nomor 3, no telp Ibu 081333333333, diperiksa SHK
pada tanggal 13 Juni 2023 pukul 13.00 wib, didapatkan hasil kadar TSH 16 µU/mL,
4. Bayi Ny. D, lahir prematur pada tanggal 4 Juni 2023 pukul 12.00 wib, alamat di Jl. DDD nomor 4, no telp Ibu
081344444444, diperiksa SHK pada tanggal 7 Juni 2023 pukul 11.00 wib, didapatkan hasil kadar TSH 18 µU/mL,
5. Bayi Ny. E, lahir 5 Juni 2023 pukul 13.00 wib, alamat di Jl. EEE nomor 5, no telp Ibu 081355555555, diperiksa SHK
pada tanggal 8 Juni 2023 pukul 11.00 wib, didapatkan hasil kadar TSH 25 µU/mL,
16. 16
Tugas Materi Pokok 4
Kasus 2 : Kasus Pencatatan dan Pelaporan SHK
6. Bayi Ny. F, lahir 7 Juni 2023 pukul 10.00 wib, alamat di Jl. FFF nomor 6, no telp Ibu 081366666666, diperiksa SHK
pada tanggal 10 Juni 2023 pukul 11.00 wib, didapatkan hasil kadar TSH 17 µU/mL,
7. Bayi Ny. G, lahir prematur pada tanggal 5 Juni 2023 pukul 08.00 wib, alamat di Jl. GGG nomor 7, no telp Ibu
081377777777, diperiksa SHK pada tanggal 7 Juni 2023 pukul 09.00 wib, didapatkan hasil kadar TSH 30 µU/mL
8. Bayi Ny. H, lahir 10 Juni 2023 pukul 15.00 wib, alamat di Jl. HHH nomor 8, no telp Ibu 081388888888, diperiksa SHK
pada tanggal 12 Juni 2023 pukul 12.00, didapatkan hasil kadar TSH 18 µU/mL,
9. Bayi Ny. I, lahir 10 Juni 2023 pukul 14.00 wib, alamat di Jl. III nomor 9, no telp Ibu 081399999999, diperiksa SHK pada
tanggal 13 Juni 2023 pukul 09.00 wib, didapatkan hasil kadar TSH 27 µU/mL
10. Bayi Ny. J, lahir 5 Juni 2023 pukul 10.00 wib, alamat di Jl. JJJ nomor 10, no telp Ibu 081300000000, diperiksa SHK
tanggal 10 Juni 2023 07.00 wib, didapatkan hasil kadar TSH 28 µU/mL
17. 17
Kasus 2 : Kasus Pencatatan dan Pelaporan SHK
No Nama Ibu/
Nama Bayi
Alamat Nomor
Telepon
Ayah/ Ibu
Bayi
Tgl Ambil
Sampel
Usia
Pengambilan
Sampel
Hasil Tes
Konfirmasi
Diobati (Ya, usia?
/ Tidak)
Bayi Ny. A Jl. AAA
nomor 1
0813111111
11
4 Juni
2023 pukul
04.30
51 jam 17 µU/mL
Bayi Ny. B Jl. BBB
nomor 2
081322222
222
7 Juni
2023 pukul
06.00 wib
46 jam 15 µU/mL
Bayi Ny. C Jl. CCC
nomor 3,
081333333
333
13 Juni
2023 pukul
13.00 wib
53 jam 16 µU/mL
Bayi Ny. D Jl. DDD
nomor 4,
081344444
444
7 Juni 2023
pukul 11.00
wib
47 jam 18 µU/mL Tes SHK ulang
saat bayi usia 2
minggu
Bayi Ny. E Jl. JJJ
nomor 10,
081300000
000,
8 Juni 2023
pukul 11.00
wib
70 jam 25 µU/mL Tes TSH
dan FT4
Buatlah pencatatan SHK dengan lembar pencatatan manual di Puskesmas.
18. 18
No Nama Ibu/
Nama Bayi
Alamat Nomor
Telepon
Ayah/ Ibu
Bayi
Tgl Ambil
Sampel
Usia
Pengambilan
Sampel
Hasil Tes Konfirmasi Diobati
(Ya, usia? /
Tidak)
Bayi Ny. F Jl. FFF
nomor 6,
081366666
666
10 Juni
2023 pukul
11.00 wib
73 jam 17 µU/mL
Bayi Ny. G di Jl. GGG
nomor 7,
081377777
777
7 Juni 2023
pukul 09.00
wib
49 jam TSH 30
µU/mL
Tes TSH dan FT4
Bayi Ny. H Jl. HHH
nomor 8,
081388888
888,
12 Juni
2023 pukul
12.00,
45 jam TSH 18
µU/mL,
Bayi Ny. I Jl. III
nomor 9, no
081399999
999
13 Juni
2023 pukul
09.00 wib,
67 jam TSH 27
µU/mL
Tes TSH dan FT4
Bayi Ny. J Jl. JJJ
nomor 10
081300000
000
10 Juni
2023 07.00
wib
117 jam TSH 28
µU/mL
Tes TSH dan FT4