SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
3

TERSEDAK
Dwiadhi Daniel, Pangaribuan MA, Simbolon STE, Wily B

Abstrak
Jalannapasmerupakansalahsatupilarutamadalamsistemrespirasitubuh.Tersumbatnyajalannap
asmenyebabkanpenyampaianoksigenketubuhtidaksesuaidengankebutuhan,
danakhirnyadapatterjadihipoksiajaringan.Tersedakmerupakansalahsatukeadaangawatnapas,
dimanaterjadiobstruksijalannapassecaratiba-tiba
yang
jikatidakditanganidengantepatdapatberakhirpadakematian.
Kata kunci: obstruksijalannapas, tersedak, tatalaksanatersedak
Abstract
Airway is one of the main pillars of body’s respiratory system. Obstruction of the airway
may cause hypoxia. Choking is a condition of airway emergency, where there is an
obstrucion of the airway with sudden onset which may lead to death if left untreated.
Key words: airway obstruction, choking, ressuscitation algorithm of choking

PENDAHULUAN
Tersedak merupakan keadaan
gawat napas yang masih sering dipandang
sebelah mata oleh masyarakat. Menurut
data, angka kematian yang disebabkan
oleh obstruksi jalan napas, khususnya
tersedak masih tinggi di kalangan bayi
dan anak. Seseorang dikatakan tersedak
jika terjadi suatu obstruksi jalan napas
oleh benda asing yang segera dan disusul
dengan batuk atau perasaan seperti ingin
mengeluarkan sesuatu dari mulut atau
lehernya
tanpa penyakit paru atau
sistemik
yang
mendasari.
Belum
sempurnanya refleks fisiologis seperti
batuk pada bayi dan anak, asfiksia dan
hipoksia jaringan merupakan beberapa
contoh akibat dari tersedak. Tolok ukur
lamanya waktu pertolongan pada tersedak
dapat dibandingkan dengan hipoksia pada
sel otak yang dapat terjadi dalam 6
menit.Minimnya
pengetahuan
akan
kegawatan akan tersedak mengakibatkan

terlambatnya pertolongan yang datang
dan sering berakibat kematian.

Fisiologi Pernafasan
Fungsi pernapasan yang utama adalah
untuk pertukaran gas.

Gambar 1 : Saluran Pernapasan
Secara anatomi, fungsi pernapasan ini
dimulai dari hidung sampai ke parenkim paru
.
Secara fungsional saluran pernapasan
dibagi atas bagian yang berfungsi sebagai
konduksi (pengantar gas) dan bagian yang
berfungsi sebagai respirasi (pertukaran gas).
Pada bagian konduksi, udara seakan-akan

Gambar 2: Sistemetika Percabangan

bolak-balik diantaraatmosfir dan jalan nafas.

Trakeabronkial.

Oleh karena itu, bagian ini seakan-akan tidak
berfungsi, dan disebut dengan ”dead space”.

Gerakan

silia

akan

mendorong

Akan tetapi fungsi tambahan dari konduksi,

lapisan mukus ke posterior di dalam rongga

seperti proteksi dan pengaturan kelembaban

hidung, dan ke superior di dalam sistem

udara, justru dilakukan pada bagian ini.

pernapasan bagian bawah menuju ke faring.

Adapun yang termasuk ke dalam konduksi ini

Dari sini lapisan mukus akan tertelan atau

adalah rongga hidung, rongga mulut, faring,

dibatukkan keluar. Jadi udara inspirasi telah

laring, trakea, sinus bronkus dan bronkiolus

disesuaikan sedemikian rupa sehingga bila

nonrespiratorius.

udara mencapai faring hampir bebas debu,

Pada bagian respirasi akan terjadi
pertukaran udara (difus) yang sering disebut

bersuhu tubuh, dan kelembabannya mencapai
100%.
Udara mengalir dari faring menuju

dengan unit paru (lung unit), yang terdiri dari
bronkiolus

respiratorius,duktus

alveolaris,

atrium dan sakus alveolaris.

laring atau kotak suara. Laring merupakan
rangkaian

cincin

tulang

rawan

yang

Bila ditinjau dari traktus respiratorius,

dihubungkan oleh otot dan mengandung pita

maka yang berfungsi sebagai konduksi adalah

suara. Pada waktu menelan gerakan laring ke

trakea, bronkus utama, bronkus lobaris,

atas, penutupan glotis, dan fungsi sebagai

bronkus segmental, bronkus subsegmental,

penutupan pintu pada aditus laring, dari

bronkus terminalis, bronkiolus, bronkiolus

epiglotis yang berbentuk daun, berperanan

nonrespiratorius. Sedangkan yang bertindak

untuk mengerahkan makanan dan cairan

sebagai bagian respirasi adalah bronkiolus

masuk ke dalam esofagus. Namun jika benda

respiratorius, bronkiolus terminalis, duktus

asing masih mampu masuk melampaui glotis,

alveolaris,sakus alveolaris dan alveoli.

maka laring yang mempunyai fungsi batuk
akan membantu mengeluarkan benda dan
sekret keluar dari saluran pernapasan bagian
bawah.
Trakea disokong oleh cincin tulang

yaitu melakukan pertukaran udara (ventilasi),

rawan yang berbentuk seperti sepatu kuda

yang bertujuan menghirup masuknya udara

yang panjangnya kurang lebih 5 inci. Tempat

dari atmosfer kedalam paru-paru (inspirasi)

di mana trakea bercabang menjadi bronkus

dan mengeluarkan udara dari alveolar ke luar

utama kiri dan kanan dikenal sebagai karina.

tubuh (ekspirasi) . Fungsipernapasan ada dua

Karina memiliki banyak saraf dan dapat

yaitu sebagai pertukaran gas dan. Pengaturan

menyebabkan bronkospasme dan batuk yang

keseimbangan asam basa. Pernapasan dapat

kuat jika dirangsang.

berarti pengangkutan oksigen (O2) ke sel dan

Paru-paru adalah dua organ yang
berbentuk seperti bunga karang besar yang
terletak di dalam torak pada sisi lain jantung
dan pembuluh darah besar. . Paru-paru dibagi

pengangkutan CO2 dari sel kembali ke
atmosfer.
Menurut Guyton proses ini terdiri
dari 4 tahap yaitu ;

menjadi lobus-lobus. Paru-paru sebelah kiri

1. Pertukaran udara paru, yang berarti

mempunyai dua lobus, Paru-paru sebelah

masuk dan keluarnya udara ke dan dari

kanan

alveoli.

mempunyai

tiga

lobus.

Alveoli

yang

sudah

mengembang tidak dapat mengempis
penuh, karena masih adanya udara yang
tersisa didalam alveoli yang tidak dapat
dikeluarkan walaupun dengan ekspirasi
kuat. Volume udara yang tersisa ini
disebut volume residu. Volume ini
penting karena menyediakan O2 dalam
alveoli untuk mengaerasikan darah.
2. Difusi O2 dan CO2 antara alveoli dan
Gambar 3 : Diagram Yang Memperlihatkan
Lobus Paru

darah.
3. Pengangkutan O2 dan CO2 dalam darah
dan cairan tubuh menuju ke dan dari sel-

Bronkus utama kiri dan kanan tidak
simetris. Bronkus kanan lebih pendek dan
lebih lebar dan merupakan kelanjutan dari
trakea yang arahnya hampir vertikal..
Cabang utama bronkus kanan dan kiri
bercabang lagi menjadi bronkus lobaris dan
kemudian bronkus segmentalis.
Menurut Rahajoe dkk, (1994) fungsi
utama paru adalah sebagai alat pernapasan

sel.
4. Regulasi pertukaran udara dan aspekaspek lain pernapasan
Untuk melakukan tugas pertukaran
udara,

organ

pernapasan

disusun

oleh

beberapa komponen penting antara lain :
a). Dinding dada yang terdiri dari tulang, otot
dan saraf perifer
b). Parenkim paru yang terdiri dari saluran
nafas, alveoli dan pembuluh darah.
c). Pleura viseralis dan pleura parietalis.
d).

Beberapa

reseptor

yang

berada

di

pembuluh arteri utama.

Gambar 4 : pertukaran gas

Sebagai organ pernapasan dalam
melakukan tugasnya dibantu oleh sistem

.

kardiovaskuler dan sistem saraf pusat. Sistem
kardiovaskuler selain mensuplai darah bagi
paru (perfusi), juga dipakai sebagai media
transportasi O2 dan CO2 sistem saraf pusat
berperan sebagai pengendali irama dan pola
pernapasan.

Mengenali tanda obstruksi jalan napas

Gambar 5 : pertukaran gas

Menurut Rahajoe dkk (1994), dari
aspek fisiologis, ada dua macam pernapasan
yaitu :
a).

Pernapasan luar (eksternal respiration), yaitu
penyerapan O2 dan pengeluaran CO2 dalam
paru-paru.

b).

Pernapasan dalam (internal respiration) yang
aktifitas utamanya adalah pertukaran gas pada
metabolisme

energi

yang terjadi

dalam

sel.Ditinjau dari aspek klinik yang dimaksud
dengan pernapasan pada umumnya adalah
pernapasan luar

Obstruksi jalan napas dapat menyebabkan
hipoventilasi, peningkatan kerja sistem
pernapasan, kesalahan pertukaran gas,
meningkatnya Carbon dalam tubuh yang
akan mengarah ke hipoksemia jika tidak
terkoreksi dengan baik.
Terdapat 2 jenis obstruksi jalan napas,
yaitu: total dan parsial. Obstruksi total
jalan napas dapat dengan cepat
menyebabkan hipoksia dan cardiac
arrest. ditandai dengan tidak bisa bicara,
kemudian berlanjut kedalam keadaan
hipoksia dan secara cepat dapat terjadi
penurunan kesadaran dan diakhiri dengan
henti napas.6
Obstruksi parsial jalan napas dapat
dikenali dengan adanya snooring,
paradoksicalchest,
abdominal
movement,supraclavicula dan clavicula
indrawingdan
perubahan
suara.berdasarkan penyebabnya dapat
diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Fungsional. Contohnya: lidah
jatuh ke belakang ( faring
posterior)
2. Patologik. Contohnya: terjadi
perubahan dari lumen jalan napas
(pada pasien Ca, neck hematome)
Tanda dari obstruksi parsial adalah:
Penyebab obstruksi
Cairan
Lidah
Udem laring
Korpus
Alineum
pada Bronkus

Tanda
Gurgling
Snoring
Hoarsness
Stridor

Tabel Penyebab dan tanda dariobstruksi
Sedangkan tersedak, seringkali berupa
total, dimana terdapat benda asing yang
menghambat jalan napas (fbao)

Mengenali tanda-tanda tersedak
Tersedak ditandai dengan adanya distres
sistem pernapasan yang muncul tiba-tiba
disertai dengan batuk, stridor, atau
perasaan seperti tenggorokannya penuh
gagging. Tanda-tanda tersebut hampir
sama dengan obstruksi jalan napas yang
disebabkan oleh laringitis, epiglotitis, dan
lainnya.
Untuk membedakan penyebab dari
obstruksi jalan napas tersbut, seseorang
yang dicurigai tersedak harus memenuhi
kriteria berikut:
Onset yang tiba-tiba
Tidak ada tanda dari
penyakit lain
Ada
clue
untuk
menandakan si penolong/
disaksikan orang lain
Riwayat
sebelumnya
sedang bermain benda
kecil atau makan sesuatu
(penyebab
tersering
tersedak)
Respon utama pada tubuh saat mengalami
tersedak adalah batuk yang spontan,

namun pada kenyataanya batuk tersebut
ada yang efektif dan tidak efektif.
Batuk yang efektif ditandai
dengan:
menangis, respon verbal terhadap
pertanyaan
batuk yang bersuara nyaring
mampu untuk bernapas sebelum
batuk
respons penuh
Sedangkan batuk yang tidak efektif
ditandai dengan:
Tidak dapat mengeluarkan suara
Batuk yang tenang (silent)
Tidak dapat bernapas
Sianosis
Penurunan kesadaran
Algoritma Tatalaksana Tersedak pada
Anak.

Diagram Tatalaksana Tersedak terhadap Anak

Dalam tatalaksana tersedak, pertama kita
harus menilai kegawatan dari kejadian
tersebut dengan menilai respons batuk
pada seseorang setelah tersedak.
Jika seseorang sudah sampai tidak sadar,
maka penolong harus segera memberikan
napas bantuan sebanyak 5 siklus, lalu
segera lakukan resusitasi-jantung-paru.
Pasien sadar tapi dengan refleks batuk
yang tidak efektif, dapat ditolong dengan
cara melakukan 5 kali back blow dan atau
5 kali penekanan yang menghentak pada

Menggunakan tehnik manual
seperti : headtilt, chin lift dan jaw
trust

DAFTAR PUSTAKA

dada (pada bayi), perut (pada anak
>1tahun).

Price.S.A,Wilson.L.M.
Patofisiologi
Konsep Klinis Prosesproses Penyakit
Bagian 2 edisi 4. Buku Kedokteran EGC.
Jakarta, 1995. Hal 646.
Scott.R.M, Industrial Hygine.
Publishers, USA, 1995. Hal 167

Lewis

Tabrani.R.H. Prinsip Gawat Paru. Buku
Kedokteran ECG. Jakarta,1996. Hal 21.
McPherson K, Stephens Robert CM.
Managing Airway Obstruction. 
 Brit J
Hosp Med 73(Sup10): C158 - C160 (Oct
2012)
diaksesdari
http://www.bjhm.co.uk/cgibin/go.pl/library/article.cgi?uid=94610;art
icle=hm_73_Sup10_C158_C160

Gambar Back blow manufer pada anak
kecil dan heimlich manufer.
Jikabatuksudahcukupefektif,
kembaliperiksajalannapassampaibenarbenarterbebasdariobstruksi.
•
•

•

Membersihkan
Melihat ada tidak nya sumbatan 1
: Membuka dan
, ada  dibersihkan
Merasakan ada atau tidaknya
hembusan nafas
Mendengar ada atau tidaknya
bunyi napas
Langkah 2 : Menjaga agar tetap
terbuka

UK
Resucitation
Council.
2010
Resucitation guidelines. Editted by Jerry
P.
Nolan.
Diunduhdari
http://www.resus.org.uk/pages/guide.htm

More Related Content

What's hot

Fisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiFisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiShiAddung
 
Anatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasiAnatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasiShiAddung
 
2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasitarmizitaher
 
Patofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasanPatofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasanSellvia Rahmi
 
asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2
 asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2 asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2
asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2Damsen Husen
 
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)Ferdiana Agustin
 
Fisiologi Pernafasan
Fisiologi PernafasanFisiologi Pernafasan
Fisiologi PernafasanDedi Kun
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)pjj_kemenkes
 
Pengantantar ilmu respirasi
Pengantantar ilmu respirasiPengantantar ilmu respirasi
Pengantantar ilmu respirasifikri asyura
 
Proses keperawatan asma bronkeale pada anak
Proses keperawatan asma bronkeale pada anakProses keperawatan asma bronkeale pada anak
Proses keperawatan asma bronkeale pada anakkristanto djuwahir
 
Anfis sistem pernafasan
Anfis sistem pernafasan Anfis sistem pernafasan
Anfis sistem pernafasan Rahmad Hidayat
 
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAAnatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAnurahlina08
 

What's hot (19)

ANATOMI SISTEM RESPIRASI
ANATOMI SISTEM RESPIRASIANATOMI SISTEM RESPIRASI
ANATOMI SISTEM RESPIRASI
 
Fisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiFisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasi
 
sistem pernapasan
sistem pernapasansistem pernapasan
sistem pernapasan
 
4.gangguan dalam sitem_respirasi
4.gangguan dalam sitem_respirasi4.gangguan dalam sitem_respirasi
4.gangguan dalam sitem_respirasi
 
Anatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasiAnatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasi
 
2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi
 
Patofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasanPatofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasan
 
asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2
 asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2 asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2
asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2
 
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
 
Oksigenasi
OksigenasiOksigenasi
Oksigenasi
 
Fisiologi Pernafasan
Fisiologi PernafasanFisiologi Pernafasan
Fisiologi Pernafasan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
 
Ppt pernapasan manusia
Ppt pernapasan manusiaPpt pernapasan manusia
Ppt pernapasan manusia
 
Pengantantar ilmu respirasi
Pengantantar ilmu respirasiPengantantar ilmu respirasi
Pengantantar ilmu respirasi
 
Sistem Pernafasan Pada Manusia
Sistem Pernafasan Pada ManusiaSistem Pernafasan Pada Manusia
Sistem Pernafasan Pada Manusia
 
Pengaturan pernafasan
Pengaturan pernafasanPengaturan pernafasan
Pengaturan pernafasan
 
Proses keperawatan asma bronkeale pada anak
Proses keperawatan asma bronkeale pada anakProses keperawatan asma bronkeale pada anak
Proses keperawatan asma bronkeale pada anak
 
Anfis sistem pernafasan
Anfis sistem pernafasan Anfis sistem pernafasan
Anfis sistem pernafasan
 
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAAnatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
 

Similar to Ulala (20)

Laporan pendahuluan oksigenasi (2)
Laporan pendahuluan oksigenasi (2)Laporan pendahuluan oksigenasi (2)
Laporan pendahuluan oksigenasi (2)
 
PEMBERIAN OKSIGEN.pptx
PEMBERIAN OKSIGEN.pptxPEMBERIAN OKSIGEN.pptx
PEMBERIAN OKSIGEN.pptx
 
Bab 7 Sistem Respirasi.pptx
Bab 7 Sistem Respirasi.pptxBab 7 Sistem Respirasi.pptx
Bab 7 Sistem Respirasi.pptx
 
Tugas inhalasi
Tugas inhalasiTugas inhalasi
Tugas inhalasi
 
Kliping penyakit sistem pernafasan
Kliping penyakit sistem pernafasanKliping penyakit sistem pernafasan
Kliping penyakit sistem pernafasan
 
sistem pernapasan
sistem pernapasansistem pernapasan
sistem pernapasan
 
Makalah anvis "enfisema"
Makalah anvis "enfisema"Makalah anvis "enfisema"
Makalah anvis "enfisema"
 
Makalah pernapasan
Makalah pernapasanMakalah pernapasan
Makalah pernapasan
 
Ppt pernapasan manusia
Ppt pernapasan manusiaPpt pernapasan manusia
Ppt pernapasan manusia
 
Ppt pernapasan manusia
Ppt pernapasan manusiaPpt pernapasan manusia
Ppt pernapasan manusia
 
PPT. PERNAPASAN PADA MANUSIA
PPT. PERNAPASAN PADA MANUSIAPPT. PERNAPASAN PADA MANUSIA
PPT. PERNAPASAN PADA MANUSIA
 
PPT. PERNAPASAN PADA MANUSIA
PPT. PERNAPASAN PADA MANUSIAPPT. PERNAPASAN PADA MANUSIA
PPT. PERNAPASAN PADA MANUSIA
 
Konsep dan prinsip_kebutuhan_oksigenasi
Konsep dan prinsip_kebutuhan_oksigenasiKonsep dan prinsip_kebutuhan_oksigenasi
Konsep dan prinsip_kebutuhan_oksigenasi
 
Anatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Anatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNA Anatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Anatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
 
Anatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Anatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNAAnatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Anatomi dan fisilogi pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah pernapasan
Makalah pernapasanMakalah pernapasan
Makalah pernapasan
 
MAKALAH PERNAPASAN PADA PARU PARU
MAKALAH PERNAPASAN PADA PARU PARUMAKALAH PERNAPASAN PADA PARU PARU
MAKALAH PERNAPASAN PADA PARU PARU
 
Emphysema paru
Emphysema paruEmphysema paru
Emphysema paru
 
Asma Akut
Asma AkutAsma Akut
Asma Akut
 
pertemuan 1.pptx
pertemuan 1.pptxpertemuan 1.pptx
pertemuan 1.pptx
 

More from Alda Simbolon

Pathophysiology and Treatment of Meningoencephalitis - A journal reading
Pathophysiology and Treatment of Meningoencephalitis - A journal readingPathophysiology and Treatment of Meningoencephalitis - A journal reading
Pathophysiology and Treatment of Meningoencephalitis - A journal readingAlda Simbolon
 

More from Alda Simbolon (7)

Inguinal Hernia
Inguinal HerniaInguinal Hernia
Inguinal Hernia
 
Pathophysiology and Treatment of Meningoencephalitis - A journal reading
Pathophysiology and Treatment of Meningoencephalitis - A journal readingPathophysiology and Treatment of Meningoencephalitis - A journal reading
Pathophysiology and Treatment of Meningoencephalitis - A journal reading
 
Primary Headache
Primary HeadachePrimary Headache
Primary Headache
 
Kapita selekta ikm
Kapita selekta ikmKapita selekta ikm
Kapita selekta ikm
 
Belajar Baca EKG
Belajar Baca EKGBelajar Baca EKG
Belajar Baca EKG
 
Anti Diabetik Oral
Anti Diabetik OralAnti Diabetik Oral
Anti Diabetik Oral
 
kolestasis
kolestasiskolestasis
kolestasis
 

Ulala

  • 1. 3 TERSEDAK Dwiadhi Daniel, Pangaribuan MA, Simbolon STE, Wily B Abstrak Jalannapasmerupakansalahsatupilarutamadalamsistemrespirasitubuh.Tersumbatnyajalannap asmenyebabkanpenyampaianoksigenketubuhtidaksesuaidengankebutuhan, danakhirnyadapatterjadihipoksiajaringan.Tersedakmerupakansalahsatukeadaangawatnapas, dimanaterjadiobstruksijalannapassecaratiba-tiba yang jikatidakditanganidengantepatdapatberakhirpadakematian. Kata kunci: obstruksijalannapas, tersedak, tatalaksanatersedak Abstract Airway is one of the main pillars of body’s respiratory system. Obstruction of the airway may cause hypoxia. Choking is a condition of airway emergency, where there is an obstrucion of the airway with sudden onset which may lead to death if left untreated. Key words: airway obstruction, choking, ressuscitation algorithm of choking PENDAHULUAN Tersedak merupakan keadaan gawat napas yang masih sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Menurut data, angka kematian yang disebabkan oleh obstruksi jalan napas, khususnya tersedak masih tinggi di kalangan bayi dan anak. Seseorang dikatakan tersedak jika terjadi suatu obstruksi jalan napas oleh benda asing yang segera dan disusul dengan batuk atau perasaan seperti ingin mengeluarkan sesuatu dari mulut atau lehernya tanpa penyakit paru atau sistemik yang mendasari. Belum sempurnanya refleks fisiologis seperti batuk pada bayi dan anak, asfiksia dan hipoksia jaringan merupakan beberapa contoh akibat dari tersedak. Tolok ukur lamanya waktu pertolongan pada tersedak dapat dibandingkan dengan hipoksia pada sel otak yang dapat terjadi dalam 6 menit.Minimnya pengetahuan akan kegawatan akan tersedak mengakibatkan terlambatnya pertolongan yang datang dan sering berakibat kematian. Fisiologi Pernafasan Fungsi pernapasan yang utama adalah untuk pertukaran gas. Gambar 1 : Saluran Pernapasan
  • 2. Secara anatomi, fungsi pernapasan ini dimulai dari hidung sampai ke parenkim paru . Secara fungsional saluran pernapasan dibagi atas bagian yang berfungsi sebagai konduksi (pengantar gas) dan bagian yang berfungsi sebagai respirasi (pertukaran gas). Pada bagian konduksi, udara seakan-akan Gambar 2: Sistemetika Percabangan bolak-balik diantaraatmosfir dan jalan nafas. Trakeabronkial. Oleh karena itu, bagian ini seakan-akan tidak berfungsi, dan disebut dengan ”dead space”. Gerakan silia akan mendorong Akan tetapi fungsi tambahan dari konduksi, lapisan mukus ke posterior di dalam rongga seperti proteksi dan pengaturan kelembaban hidung, dan ke superior di dalam sistem udara, justru dilakukan pada bagian ini. pernapasan bagian bawah menuju ke faring. Adapun yang termasuk ke dalam konduksi ini Dari sini lapisan mukus akan tertelan atau adalah rongga hidung, rongga mulut, faring, dibatukkan keluar. Jadi udara inspirasi telah laring, trakea, sinus bronkus dan bronkiolus disesuaikan sedemikian rupa sehingga bila nonrespiratorius. udara mencapai faring hampir bebas debu, Pada bagian respirasi akan terjadi pertukaran udara (difus) yang sering disebut bersuhu tubuh, dan kelembabannya mencapai 100%. Udara mengalir dari faring menuju dengan unit paru (lung unit), yang terdiri dari bronkiolus respiratorius,duktus alveolaris, atrium dan sakus alveolaris. laring atau kotak suara. Laring merupakan rangkaian cincin tulang rawan yang Bila ditinjau dari traktus respiratorius, dihubungkan oleh otot dan mengandung pita maka yang berfungsi sebagai konduksi adalah suara. Pada waktu menelan gerakan laring ke trakea, bronkus utama, bronkus lobaris, atas, penutupan glotis, dan fungsi sebagai bronkus segmental, bronkus subsegmental, penutupan pintu pada aditus laring, dari bronkus terminalis, bronkiolus, bronkiolus epiglotis yang berbentuk daun, berperanan nonrespiratorius. Sedangkan yang bertindak untuk mengerahkan makanan dan cairan sebagai bagian respirasi adalah bronkiolus masuk ke dalam esofagus. Namun jika benda respiratorius, bronkiolus terminalis, duktus asing masih mampu masuk melampaui glotis, alveolaris,sakus alveolaris dan alveoli. maka laring yang mempunyai fungsi batuk akan membantu mengeluarkan benda dan sekret keluar dari saluran pernapasan bagian bawah.
  • 3. Trakea disokong oleh cincin tulang yaitu melakukan pertukaran udara (ventilasi), rawan yang berbentuk seperti sepatu kuda yang bertujuan menghirup masuknya udara yang panjangnya kurang lebih 5 inci. Tempat dari atmosfer kedalam paru-paru (inspirasi) di mana trakea bercabang menjadi bronkus dan mengeluarkan udara dari alveolar ke luar utama kiri dan kanan dikenal sebagai karina. tubuh (ekspirasi) . Fungsipernapasan ada dua Karina memiliki banyak saraf dan dapat yaitu sebagai pertukaran gas dan. Pengaturan menyebabkan bronkospasme dan batuk yang keseimbangan asam basa. Pernapasan dapat kuat jika dirangsang. berarti pengangkutan oksigen (O2) ke sel dan Paru-paru adalah dua organ yang berbentuk seperti bunga karang besar yang terletak di dalam torak pada sisi lain jantung dan pembuluh darah besar. . Paru-paru dibagi pengangkutan CO2 dari sel kembali ke atmosfer. Menurut Guyton proses ini terdiri dari 4 tahap yaitu ; menjadi lobus-lobus. Paru-paru sebelah kiri 1. Pertukaran udara paru, yang berarti mempunyai dua lobus, Paru-paru sebelah masuk dan keluarnya udara ke dan dari kanan alveoli. mempunyai tiga lobus. Alveoli yang sudah mengembang tidak dapat mengempis penuh, karena masih adanya udara yang tersisa didalam alveoli yang tidak dapat dikeluarkan walaupun dengan ekspirasi kuat. Volume udara yang tersisa ini disebut volume residu. Volume ini penting karena menyediakan O2 dalam alveoli untuk mengaerasikan darah. 2. Difusi O2 dan CO2 antara alveoli dan Gambar 3 : Diagram Yang Memperlihatkan Lobus Paru darah. 3. Pengangkutan O2 dan CO2 dalam darah dan cairan tubuh menuju ke dan dari sel- Bronkus utama kiri dan kanan tidak simetris. Bronkus kanan lebih pendek dan lebih lebar dan merupakan kelanjutan dari trakea yang arahnya hampir vertikal.. Cabang utama bronkus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi bronkus lobaris dan kemudian bronkus segmentalis. Menurut Rahajoe dkk, (1994) fungsi utama paru adalah sebagai alat pernapasan sel. 4. Regulasi pertukaran udara dan aspekaspek lain pernapasan
  • 4. Untuk melakukan tugas pertukaran udara, organ pernapasan disusun oleh beberapa komponen penting antara lain : a). Dinding dada yang terdiri dari tulang, otot dan saraf perifer b). Parenkim paru yang terdiri dari saluran nafas, alveoli dan pembuluh darah. c). Pleura viseralis dan pleura parietalis. d). Beberapa reseptor yang berada di pembuluh arteri utama. Gambar 4 : pertukaran gas Sebagai organ pernapasan dalam melakukan tugasnya dibantu oleh sistem . kardiovaskuler dan sistem saraf pusat. Sistem kardiovaskuler selain mensuplai darah bagi paru (perfusi), juga dipakai sebagai media transportasi O2 dan CO2 sistem saraf pusat berperan sebagai pengendali irama dan pola pernapasan. Mengenali tanda obstruksi jalan napas Gambar 5 : pertukaran gas Menurut Rahajoe dkk (1994), dari aspek fisiologis, ada dua macam pernapasan yaitu : a). Pernapasan luar (eksternal respiration), yaitu penyerapan O2 dan pengeluaran CO2 dalam paru-paru. b). Pernapasan dalam (internal respiration) yang aktifitas utamanya adalah pertukaran gas pada metabolisme energi yang terjadi dalam sel.Ditinjau dari aspek klinik yang dimaksud dengan pernapasan pada umumnya adalah pernapasan luar Obstruksi jalan napas dapat menyebabkan hipoventilasi, peningkatan kerja sistem pernapasan, kesalahan pertukaran gas, meningkatnya Carbon dalam tubuh yang akan mengarah ke hipoksemia jika tidak terkoreksi dengan baik. Terdapat 2 jenis obstruksi jalan napas, yaitu: total dan parsial. Obstruksi total jalan napas dapat dengan cepat menyebabkan hipoksia dan cardiac arrest. ditandai dengan tidak bisa bicara, kemudian berlanjut kedalam keadaan hipoksia dan secara cepat dapat terjadi penurunan kesadaran dan diakhiri dengan henti napas.6 Obstruksi parsial jalan napas dapat dikenali dengan adanya snooring, paradoksicalchest, abdominal movement,supraclavicula dan clavicula indrawingdan perubahan suara.berdasarkan penyebabnya dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu:
  • 5. 1. Fungsional. Contohnya: lidah jatuh ke belakang ( faring posterior) 2. Patologik. Contohnya: terjadi perubahan dari lumen jalan napas (pada pasien Ca, neck hematome) Tanda dari obstruksi parsial adalah: Penyebab obstruksi Cairan Lidah Udem laring Korpus Alineum pada Bronkus Tanda Gurgling Snoring Hoarsness Stridor Tabel Penyebab dan tanda dariobstruksi Sedangkan tersedak, seringkali berupa total, dimana terdapat benda asing yang menghambat jalan napas (fbao) Mengenali tanda-tanda tersedak Tersedak ditandai dengan adanya distres sistem pernapasan yang muncul tiba-tiba disertai dengan batuk, stridor, atau perasaan seperti tenggorokannya penuh gagging. Tanda-tanda tersebut hampir sama dengan obstruksi jalan napas yang disebabkan oleh laringitis, epiglotitis, dan lainnya. Untuk membedakan penyebab dari obstruksi jalan napas tersbut, seseorang yang dicurigai tersedak harus memenuhi kriteria berikut: Onset yang tiba-tiba Tidak ada tanda dari penyakit lain Ada clue untuk menandakan si penolong/ disaksikan orang lain Riwayat sebelumnya sedang bermain benda kecil atau makan sesuatu (penyebab tersering tersedak) Respon utama pada tubuh saat mengalami tersedak adalah batuk yang spontan, namun pada kenyataanya batuk tersebut ada yang efektif dan tidak efektif. Batuk yang efektif ditandai dengan: menangis, respon verbal terhadap pertanyaan batuk yang bersuara nyaring mampu untuk bernapas sebelum batuk respons penuh Sedangkan batuk yang tidak efektif ditandai dengan: Tidak dapat mengeluarkan suara Batuk yang tenang (silent) Tidak dapat bernapas Sianosis Penurunan kesadaran Algoritma Tatalaksana Tersedak pada Anak. Diagram Tatalaksana Tersedak terhadap Anak Dalam tatalaksana tersedak, pertama kita harus menilai kegawatan dari kejadian tersebut dengan menilai respons batuk pada seseorang setelah tersedak. Jika seseorang sudah sampai tidak sadar, maka penolong harus segera memberikan napas bantuan sebanyak 5 siklus, lalu segera lakukan resusitasi-jantung-paru. Pasien sadar tapi dengan refleks batuk yang tidak efektif, dapat ditolong dengan
  • 6. cara melakukan 5 kali back blow dan atau 5 kali penekanan yang menghentak pada Menggunakan tehnik manual seperti : headtilt, chin lift dan jaw trust DAFTAR PUSTAKA dada (pada bayi), perut (pada anak >1tahun). Price.S.A,Wilson.L.M. Patofisiologi Konsep Klinis Prosesproses Penyakit Bagian 2 edisi 4. Buku Kedokteran EGC. Jakarta, 1995. Hal 646. Scott.R.M, Industrial Hygine. Publishers, USA, 1995. Hal 167 Lewis Tabrani.R.H. Prinsip Gawat Paru. Buku Kedokteran ECG. Jakarta,1996. Hal 21. McPherson K, Stephens Robert CM. Managing Airway Obstruction. 
 Brit J Hosp Med 73(Sup10): C158 - C160 (Oct 2012) diaksesdari http://www.bjhm.co.uk/cgibin/go.pl/library/article.cgi?uid=94610;art icle=hm_73_Sup10_C158_C160 Gambar Back blow manufer pada anak kecil dan heimlich manufer. Jikabatuksudahcukupefektif, kembaliperiksajalannapassampaibenarbenarterbebasdariobstruksi. • • • Membersihkan Melihat ada tidak nya sumbatan 1 : Membuka dan , ada  dibersihkan Merasakan ada atau tidaknya hembusan nafas Mendengar ada atau tidaknya bunyi napas Langkah 2 : Menjaga agar tetap terbuka UK Resucitation Council. 2010 Resucitation guidelines. Editted by Jerry P. Nolan. Diunduhdari http://www.resus.org.uk/pages/guide.htm