1. 3
TERSEDAK
Dwiadhi Daniel, Pangaribuan MA, Simbolon STE, Wily B
Abstrak
Jalannapasmerupakansalahsatupilarutamadalamsistemrespirasitubuh.Tersumbatnyajalannap
asmenyebabkanpenyampaianoksigenketubuhtidaksesuaidengankebutuhan,
danakhirnyadapatterjadihipoksiajaringan.Tersedakmerupakansalahsatukeadaangawatnapas,
dimanaterjadiobstruksijalannapassecaratiba-tiba
yang
jikatidakditanganidengantepatdapatberakhirpadakematian.
Kata kunci: obstruksijalannapas, tersedak, tatalaksanatersedak
Abstract
Airway is one of the main pillars of body’s respiratory system. Obstruction of the airway
may cause hypoxia. Choking is a condition of airway emergency, where there is an
obstrucion of the airway with sudden onset which may lead to death if left untreated.
Key words: airway obstruction, choking, ressuscitation algorithm of choking
PENDAHULUAN
Tersedak merupakan keadaan
gawat napas yang masih sering dipandang
sebelah mata oleh masyarakat. Menurut
data, angka kematian yang disebabkan
oleh obstruksi jalan napas, khususnya
tersedak masih tinggi di kalangan bayi
dan anak. Seseorang dikatakan tersedak
jika terjadi suatu obstruksi jalan napas
oleh benda asing yang segera dan disusul
dengan batuk atau perasaan seperti ingin
mengeluarkan sesuatu dari mulut atau
lehernya
tanpa penyakit paru atau
sistemik
yang
mendasari.
Belum
sempurnanya refleks fisiologis seperti
batuk pada bayi dan anak, asfiksia dan
hipoksia jaringan merupakan beberapa
contoh akibat dari tersedak. Tolok ukur
lamanya waktu pertolongan pada tersedak
dapat dibandingkan dengan hipoksia pada
sel otak yang dapat terjadi dalam 6
menit.Minimnya
pengetahuan
akan
kegawatan akan tersedak mengakibatkan
terlambatnya pertolongan yang datang
dan sering berakibat kematian.
Fisiologi Pernafasan
Fungsi pernapasan yang utama adalah
untuk pertukaran gas.
Gambar 1 : Saluran Pernapasan
2. Secara anatomi, fungsi pernapasan ini
dimulai dari hidung sampai ke parenkim paru
.
Secara fungsional saluran pernapasan
dibagi atas bagian yang berfungsi sebagai
konduksi (pengantar gas) dan bagian yang
berfungsi sebagai respirasi (pertukaran gas).
Pada bagian konduksi, udara seakan-akan
Gambar 2: Sistemetika Percabangan
bolak-balik diantaraatmosfir dan jalan nafas.
Trakeabronkial.
Oleh karena itu, bagian ini seakan-akan tidak
berfungsi, dan disebut dengan ”dead space”.
Gerakan
silia
akan
mendorong
Akan tetapi fungsi tambahan dari konduksi,
lapisan mukus ke posterior di dalam rongga
seperti proteksi dan pengaturan kelembaban
hidung, dan ke superior di dalam sistem
udara, justru dilakukan pada bagian ini.
pernapasan bagian bawah menuju ke faring.
Adapun yang termasuk ke dalam konduksi ini
Dari sini lapisan mukus akan tertelan atau
adalah rongga hidung, rongga mulut, faring,
dibatukkan keluar. Jadi udara inspirasi telah
laring, trakea, sinus bronkus dan bronkiolus
disesuaikan sedemikian rupa sehingga bila
nonrespiratorius.
udara mencapai faring hampir bebas debu,
Pada bagian respirasi akan terjadi
pertukaran udara (difus) yang sering disebut
bersuhu tubuh, dan kelembabannya mencapai
100%.
Udara mengalir dari faring menuju
dengan unit paru (lung unit), yang terdiri dari
bronkiolus
respiratorius,duktus
alveolaris,
atrium dan sakus alveolaris.
laring atau kotak suara. Laring merupakan
rangkaian
cincin
tulang
rawan
yang
Bila ditinjau dari traktus respiratorius,
dihubungkan oleh otot dan mengandung pita
maka yang berfungsi sebagai konduksi adalah
suara. Pada waktu menelan gerakan laring ke
trakea, bronkus utama, bronkus lobaris,
atas, penutupan glotis, dan fungsi sebagai
bronkus segmental, bronkus subsegmental,
penutupan pintu pada aditus laring, dari
bronkus terminalis, bronkiolus, bronkiolus
epiglotis yang berbentuk daun, berperanan
nonrespiratorius. Sedangkan yang bertindak
untuk mengerahkan makanan dan cairan
sebagai bagian respirasi adalah bronkiolus
masuk ke dalam esofagus. Namun jika benda
respiratorius, bronkiolus terminalis, duktus
asing masih mampu masuk melampaui glotis,
alveolaris,sakus alveolaris dan alveoli.
maka laring yang mempunyai fungsi batuk
akan membantu mengeluarkan benda dan
sekret keluar dari saluran pernapasan bagian
bawah.
3. Trakea disokong oleh cincin tulang
yaitu melakukan pertukaran udara (ventilasi),
rawan yang berbentuk seperti sepatu kuda
yang bertujuan menghirup masuknya udara
yang panjangnya kurang lebih 5 inci. Tempat
dari atmosfer kedalam paru-paru (inspirasi)
di mana trakea bercabang menjadi bronkus
dan mengeluarkan udara dari alveolar ke luar
utama kiri dan kanan dikenal sebagai karina.
tubuh (ekspirasi) . Fungsipernapasan ada dua
Karina memiliki banyak saraf dan dapat
yaitu sebagai pertukaran gas dan. Pengaturan
menyebabkan bronkospasme dan batuk yang
keseimbangan asam basa. Pernapasan dapat
kuat jika dirangsang.
berarti pengangkutan oksigen (O2) ke sel dan
Paru-paru adalah dua organ yang
berbentuk seperti bunga karang besar yang
terletak di dalam torak pada sisi lain jantung
dan pembuluh darah besar. . Paru-paru dibagi
pengangkutan CO2 dari sel kembali ke
atmosfer.
Menurut Guyton proses ini terdiri
dari 4 tahap yaitu ;
menjadi lobus-lobus. Paru-paru sebelah kiri
1. Pertukaran udara paru, yang berarti
mempunyai dua lobus, Paru-paru sebelah
masuk dan keluarnya udara ke dan dari
kanan
alveoli.
mempunyai
tiga
lobus.
Alveoli
yang
sudah
mengembang tidak dapat mengempis
penuh, karena masih adanya udara yang
tersisa didalam alveoli yang tidak dapat
dikeluarkan walaupun dengan ekspirasi
kuat. Volume udara yang tersisa ini
disebut volume residu. Volume ini
penting karena menyediakan O2 dalam
alveoli untuk mengaerasikan darah.
2. Difusi O2 dan CO2 antara alveoli dan
Gambar 3 : Diagram Yang Memperlihatkan
Lobus Paru
darah.
3. Pengangkutan O2 dan CO2 dalam darah
dan cairan tubuh menuju ke dan dari sel-
Bronkus utama kiri dan kanan tidak
simetris. Bronkus kanan lebih pendek dan
lebih lebar dan merupakan kelanjutan dari
trakea yang arahnya hampir vertikal..
Cabang utama bronkus kanan dan kiri
bercabang lagi menjadi bronkus lobaris dan
kemudian bronkus segmentalis.
Menurut Rahajoe dkk, (1994) fungsi
utama paru adalah sebagai alat pernapasan
sel.
4. Regulasi pertukaran udara dan aspekaspek lain pernapasan
4. Untuk melakukan tugas pertukaran
udara,
organ
pernapasan
disusun
oleh
beberapa komponen penting antara lain :
a). Dinding dada yang terdiri dari tulang, otot
dan saraf perifer
b). Parenkim paru yang terdiri dari saluran
nafas, alveoli dan pembuluh darah.
c). Pleura viseralis dan pleura parietalis.
d).
Beberapa
reseptor
yang
berada
di
pembuluh arteri utama.
Gambar 4 : pertukaran gas
Sebagai organ pernapasan dalam
melakukan tugasnya dibantu oleh sistem
.
kardiovaskuler dan sistem saraf pusat. Sistem
kardiovaskuler selain mensuplai darah bagi
paru (perfusi), juga dipakai sebagai media
transportasi O2 dan CO2 sistem saraf pusat
berperan sebagai pengendali irama dan pola
pernapasan.
Mengenali tanda obstruksi jalan napas
Gambar 5 : pertukaran gas
Menurut Rahajoe dkk (1994), dari
aspek fisiologis, ada dua macam pernapasan
yaitu :
a).
Pernapasan luar (eksternal respiration), yaitu
penyerapan O2 dan pengeluaran CO2 dalam
paru-paru.
b).
Pernapasan dalam (internal respiration) yang
aktifitas utamanya adalah pertukaran gas pada
metabolisme
energi
yang terjadi
dalam
sel.Ditinjau dari aspek klinik yang dimaksud
dengan pernapasan pada umumnya adalah
pernapasan luar
Obstruksi jalan napas dapat menyebabkan
hipoventilasi, peningkatan kerja sistem
pernapasan, kesalahan pertukaran gas,
meningkatnya Carbon dalam tubuh yang
akan mengarah ke hipoksemia jika tidak
terkoreksi dengan baik.
Terdapat 2 jenis obstruksi jalan napas,
yaitu: total dan parsial. Obstruksi total
jalan napas dapat dengan cepat
menyebabkan hipoksia dan cardiac
arrest. ditandai dengan tidak bisa bicara,
kemudian berlanjut kedalam keadaan
hipoksia dan secara cepat dapat terjadi
penurunan kesadaran dan diakhiri dengan
henti napas.6
Obstruksi parsial jalan napas dapat
dikenali dengan adanya snooring,
paradoksicalchest,
abdominal
movement,supraclavicula dan clavicula
indrawingdan
perubahan
suara.berdasarkan penyebabnya dapat
diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu:
5. 1. Fungsional. Contohnya: lidah
jatuh ke belakang ( faring
posterior)
2. Patologik. Contohnya: terjadi
perubahan dari lumen jalan napas
(pada pasien Ca, neck hematome)
Tanda dari obstruksi parsial adalah:
Penyebab obstruksi
Cairan
Lidah
Udem laring
Korpus
Alineum
pada Bronkus
Tanda
Gurgling
Snoring
Hoarsness
Stridor
Tabel Penyebab dan tanda dariobstruksi
Sedangkan tersedak, seringkali berupa
total, dimana terdapat benda asing yang
menghambat jalan napas (fbao)
Mengenali tanda-tanda tersedak
Tersedak ditandai dengan adanya distres
sistem pernapasan yang muncul tiba-tiba
disertai dengan batuk, stridor, atau
perasaan seperti tenggorokannya penuh
gagging. Tanda-tanda tersebut hampir
sama dengan obstruksi jalan napas yang
disebabkan oleh laringitis, epiglotitis, dan
lainnya.
Untuk membedakan penyebab dari
obstruksi jalan napas tersbut, seseorang
yang dicurigai tersedak harus memenuhi
kriteria berikut:
Onset yang tiba-tiba
Tidak ada tanda dari
penyakit lain
Ada
clue
untuk
menandakan si penolong/
disaksikan orang lain
Riwayat
sebelumnya
sedang bermain benda
kecil atau makan sesuatu
(penyebab
tersering
tersedak)
Respon utama pada tubuh saat mengalami
tersedak adalah batuk yang spontan,
namun pada kenyataanya batuk tersebut
ada yang efektif dan tidak efektif.
Batuk yang efektif ditandai
dengan:
menangis, respon verbal terhadap
pertanyaan
batuk yang bersuara nyaring
mampu untuk bernapas sebelum
batuk
respons penuh
Sedangkan batuk yang tidak efektif
ditandai dengan:
Tidak dapat mengeluarkan suara
Batuk yang tenang (silent)
Tidak dapat bernapas
Sianosis
Penurunan kesadaran
Algoritma Tatalaksana Tersedak pada
Anak.
Diagram Tatalaksana Tersedak terhadap Anak
Dalam tatalaksana tersedak, pertama kita
harus menilai kegawatan dari kejadian
tersebut dengan menilai respons batuk
pada seseorang setelah tersedak.
Jika seseorang sudah sampai tidak sadar,
maka penolong harus segera memberikan
napas bantuan sebanyak 5 siklus, lalu
segera lakukan resusitasi-jantung-paru.
Pasien sadar tapi dengan refleks batuk
yang tidak efektif, dapat ditolong dengan
6. cara melakukan 5 kali back blow dan atau
5 kali penekanan yang menghentak pada
Menggunakan tehnik manual
seperti : headtilt, chin lift dan jaw
trust
DAFTAR PUSTAKA
dada (pada bayi), perut (pada anak
>1tahun).
Price.S.A,Wilson.L.M.
Patofisiologi
Konsep Klinis Prosesproses Penyakit
Bagian 2 edisi 4. Buku Kedokteran EGC.
Jakarta, 1995. Hal 646.
Scott.R.M, Industrial Hygine.
Publishers, USA, 1995. Hal 167
Lewis
Tabrani.R.H. Prinsip Gawat Paru. Buku
Kedokteran ECG. Jakarta,1996. Hal 21.
McPherson K, Stephens Robert CM.
Managing Airway Obstruction. Brit J
Hosp Med 73(Sup10): C158 - C160 (Oct
2012)
diaksesdari
http://www.bjhm.co.uk/cgibin/go.pl/library/article.cgi?uid=94610;art
icle=hm_73_Sup10_C158_C160
Gambar Back blow manufer pada anak
kecil dan heimlich manufer.
Jikabatuksudahcukupefektif,
kembaliperiksajalannapassampaibenarbenarterbebasdariobstruksi.
•
•
•
Membersihkan
Melihat ada tidak nya sumbatan 1
: Membuka dan
, ada dibersihkan
Merasakan ada atau tidaknya
hembusan nafas
Mendengar ada atau tidaknya
bunyi napas
Langkah 2 : Menjaga agar tetap
terbuka
UK
Resucitation
Council.
2010
Resucitation guidelines. Editted by Jerry
P.
Nolan.
Diunduhdari
http://www.resus.org.uk/pages/guide.htm