Dokumen tersebut membahas sistem pernapasan manusia, meliputi anatomi organ pernapasan seperti laring, bronkus, dan paru-paru beserta fungsinya. Juga dibahas mekanisme pernapasan dan pertukaran gas, gangguan yang dapat terjadi, serta pengaruh polusi udara terhadap kesehatan pernapasan.
3. b. Laring atau Pangkal Tenggorok
Sebelum masuk ke pangkal tenggorok atau laring, udara melewati
tekak atau faring.
Pada bagian ini terdapat daerah persimpangan antara saluran
pencernaan dan saluran pernapasan.
Pada persimpangan dua saluran ini terdapat katup atau anak tekak.
Saat menelan makanan, anak tekak menutup faring.
Pada laring terdapat celah menuju ke batang tenggorok yang
disebut glotis.
Laring tertutup oleh katup pangkal tenggorok atau epiglotis yang
bertugas mengatur pergantian perjalanan udara pernapasan.
4. c. Batang Tenggorok
Batang tenggorok bercabang menjadi
sepasang cabang batang tenggorok
atau bronkus.
Satu menuju ke paru-paru kanan dan
yang satu lagi menuju ke paru-paru
kiri.
Kedudukan bronkus kiri dan kanan
berbeda.
Bronkus kiri kedudukannya lebih
mendatar daripada bronkus kanan. Hal
ini terjadi karena keberadaan jantung.
5. d. Paru-Paru
Paru-paru manusia berjumlah sepasang, kanan dan
kiri.
Paru-paru dibungkus oleh selaput pembungkus
paru-paru yang dikenal dengan pleura.
Pada paru-paru terdapat bronkiolus, dan alveolus.
6. Pada alveolus terjadi pertukaran oksigen dari udara
bebas ke sel-sel darah, dan CO2 dari sel-sel darah
ke udara bebas.
7. 2. Mekanisme Pernapasan pada Manusia
Pada hakikatnya, bernapas adalah proses memasukkan udara
pernapasan dari udara bebas ke dalam tubuh serta
mengeluarkan gas sisa ke udara bebas.
Proses pemasukan udara pernapasan ini dikenal dengan inspirasi,
sedangkan pengeluarannya dikenal dengan ekspirasi.
Berdasarkan otot yang berperan aktif, pernapasan manusia atau
mamalia lainnya dibedakan menjadi dua, yaitu pernapasan dada
dan pernapasan perut.
8. a. Pernapasan Dada
Otot yang berperan aktif pada pernapasan dada
adalah otot antartulang rusuk luar dan otot
antartulang rusuk dalam
9. b. Pernapasan Perut
Otot yang berperan penting dalam pernapasan perut
adalah otot diafragma dan otot dinding rongga perut.
10. 3. Udara pada Proses Pernapasan
Volume udara pada proses pernapasan oleh paru-paru
bervariasi.
Hal ini dapat terjadi karena pengaruh cara, kekuatan, dan
posisi badan seseorang yang melakukan pernapasan.
Secara garis besarnya, udara yang digunakan dalam
pernapasan dapat dibedakan menjadi enam macam, yaitu
sebagai berikut.
a. Udara Pernapasan (UP)
b. Udara Komplementer (UK)
c. Udara Cadangan (UC)
d. Udara Residu (UR)
e. Kapasitas Vital Paru-paru (KV)
f. Volume Total Paru-paru
11. Volume paru-paru dan volume udara yang digunakan dalam
pernapasan berdasarkan catatan spirometer
12. Pada umumnya setiap menit manusia mampu bernapas antara
15 – 18 kali. Cepat atau lambatnya manusia bernapas
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.
a. Umur
b. Jenis Kelamin
c. Suhu Tubuh
d. Posisi Tubuh
e. Kegiatan Tubuh
4. Pertukaran Oksigen dan Karbon Dioksida
Pada proses pernapasan terjadi pertukaran O2 sebagai zat yang
berperan mengoksidasi senyawa organik dan CO2 sebagai
senyawa sampingan hasil oksidasi tersebut.
Pada manusia dan vertebrata lainnya, pertukaran tersebut
dilakukan melalui dua tahap yaitu pernapasan luar dan pernapasan
dalam.
13. a. Pernapasan Luar (Eksternal)
Merupakan pertukaran O2 dari udara bebas dalam
rongga alveolus dengan CO2 dalam darah kapiler
alveolus.
Saat kita menghirup napas, udara bebas yang lebih
kaya O2 akan masuk ke dalam paru-paru/ alveolus.
Oksigen akan menembus dinding alveolus secara
difusi, menuju ke darah kapiler. Saat yang
bersamaan, CO2 dalam darah kapiler dilepaskan ke
rongga alveolus.
14. b. Pernapasan Dalam (Internal)
Pernapasan internal adalah pertukaran oksigen dari kapiler
darah dan karbon dioksida dari sel-sel jaringan tubuh.
Dari alveolus, oksigen diangkut oleh darah dalam bentuk
HbO2 atau oksihemoglobin.
Sesampainya di jaringan, oksigen pada oksihemoglobin
dilepaskan ke dalam cairan sel jaringan tubuh.
15. 5. Pengangkutan Oksigen dan Karbon Dioksida
Dalam keadaan biasa, sehari semalam kita memerlukan 300 liter
oksigen, atau lebih kurang 0,25 liter per menit. Jumlah tersebut
akan semakin meningkat bila aktivitas tubuh meningkat.
Setelah menembus selaput alveolus paru-paru, oksigen tersebut
akan diangkut oleh darah menuju jaringan tubuh. Sebagian besar,
yaitu sekitar 97% oksigen yang masuk ke dalam darah akan
diangkut oleh Hb, sedangkan yang 2 – 3% lagi akan larut dan
diangkut oleh plasma darah.
Pada orang yang banyak gerak atau aktivitas, seperti pekerja
kasar, olahragawan yang sedang berolahraga, penggunaan
oksigen oleh tubuh akan jauh lebih besar dari pada keadaan
normal. Hal ini akan mengakibatkan tekanan oksigen dalam
jaringan akan turun.
16. a. Aliran Oksigen
Aliran oksigen dari paru-paru hingga jaringan tubuh. Gerakan oksigen saat inspirasi
disebabkan karena adanya perbedaan tekanan udara dari atmosfer dengan tekanan udara
dalam alveolus paru-paru. Aliran oksigen melalui membran sel karena peristiwa difusi
17. Tekanan parsial oksigen dan karbon
dioksida pada udara inspirasi pada
berbagai bagian tubuh. Tekanan
parsial oksigen nadi identic dengan
tekanan parsial pada vena paru-paru
18. c. Aliran CO2
Aliran CO2. Seluruh aliran CO2 melalui membran secara difusi. Sebagian
besar CO2 yang masuk ke dalam darah dalam bentuk HCO3–
19. Sistem Pernapasan Hewan
1. Pernapasan pada Serangga
Alat pernapasan pada serangga berupa pembuluh trakea.
Udara masuk dan keluar melalui lubang kecil yang disebut
spirakel atau stigma yang terdapat di kanan kiri tubuhnya.
Dari stigma, udara terus masuk ke pembuluh trakea
memanjang dan sebagian ke kantong hawa.
Trakea memanjang ini selanjutnya bercabang-cabang menjadi
saluran hawa halus yang masuk mengantarkan oksigen ke
seluruh jaringan tubuh, dan dari sini mengangkut CO2.
Oleh sebab itu, pada sistem trakea ini peng-angkutan oksigen
dan CO2 tidak memerlukan bantuan sistem transportasi,
khususnya darah.
20. 2. Pernapasan pada Burung
Susunan alat pernapasan burung selengkapnya terdiri atas organ
berikut.
1) Dua pasang lubang hidung.
2) Celah tekak.
3) Trakea/batang tenggorok.
4) Paru-paru
Selain itu, burung kuga memiliki kantong udara/kantong hawa
21. Kantong hawa berfungsi untuk:
a) membantu pernapasan, terutama pada waktu terbang;
b) membantu memperbesar ruang siring, sehingga
memperkeras suara;
c) mencegah hilangnya panas badan secara berlebihan; dan
d) mengatur berat jenis tubuh pada saat burung terbang.
22. Gangguan pada Sistem Pernapasan
Kelainan pada Saluran Pernapasan
• pembengkakan kelenjar limfa, penyempitan saluran
pernapasan, renitis dan sinusitis, serta pleuritis
Gangguan pada Dinding Alveolus
• pneumonia, tuberkulosis, dan kemasukan air
Gangguan pada Sistem Transpor
• asfiksi
Gangguan lain
• Faringitis, tonsilitis, difteri, emfisema, dan kanker paru-paru
23. 4 Pengaruh Pencemaran Udara Terhadap Pernapasan
a. Emisi Gas Kendaraan Bermotor dan Kabut Asap
• Karbon monoksida yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor dan
kabut asap dari pembakaran hutan merupakan bahan pencemar
berbentuk gas yang sangat beracun.
• Senyawa ini mengikat haemoglobin (Hb) yang berfungsi
mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh, menyebabkan fungsi Hb
untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh menjadi terganggu.
• Berkurangnya persediaan oksigen ke seluruh tubuh akan membuat
sesak napas dan dapat menyebabkan kematian,
• Selain itu, karbon monoksida apabila terhirup oleh manusia bisa
menyebabkan terjadinya sakit kepala, rasa mual, atau kelelahan yang
diikuti dengan tidak sadarkan diri serta dampak terburuk adalah ISPA
(Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
• Dampak lainnya dari pencemaran ini adalah gangguan iritasi mata dan
kulit karena terpapar asap terlalu lama.
24. b. Bahaya Asap Rokok
• Dalam rokok terkandung lebih kurang 4.000 zat kimia dan
setidaknya 200 di antaranya dinyatakan berbahaya bagi
kesehatan.
• Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon
monoksida.
• Asap rokok merupakan penyebab kanker dan menimbulkan
kerusakan fungsi organ, bahkan menyebabkan kecacatan organ
tubuh pada bayi jika sang ibu seorang perokok.
• Bahaya rokok tidak hanya menyerang perokok itu sendiri,
melainkan juga bagi perokok pasif, yaitu orang-orang di
sekitarnya.
Perbandingan antara (a) paru-paru
sehat dan (b) paru-paru perokok yang
terserang kanker