Dokumen ini merangkum hasil analisis regresi data panel menggunakan Eviews untuk melihat pengaruh ROI dan EPS terhadap HS. Variabel-variabel terbukti berdistribusi normal dan tidak ada masalah multikolineritas atau heteroskedastisitas. EPS berpengaruh signifikan terhadap HS sedangkan ROI tidak. Secara keseluruhan model regresi signifikan.
Dataset ini merupakan jabaran atau contoh analisis data menggunakan program SPSS 16.0 pada Buku SPSS 16.0 Analisis Data Statistika dan Penelitian. Penulis Buku: Hartono. Tahun Terbit: 2014. Yogyakarta: Zanafa & Pustaka Pelajar
Dataset ini merupakan jabaran atau contoh analisis data menggunakan program SPSS 16.0 pada Buku SPSS 16.0 Analisis Data Statistika dan Penelitian. Penulis Buku: Hartono. Tahun Terbit: 2014. Yogyakarta: Zanafa & Pustaka Pelajar
Dahulu, kopi banyak dinikmati untuk menghilangkan rasa kantuk. Terlebih bagi para pria pecinta kopi yang senang tidur hingga lewat tengah malam. Zaman telah bergeser, begitu pula gaya hidup yang terbentuk di tengah masyarakat.
Analisis jabatan dilakukan dalam rangka mengetahui dan mengidentifikasi berbagai daftar kegiatan yang penting yang bernilai tambah dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis perusahaan.
Dalam mendesain analisis jabatan perlu dilakukan harmonisasi pekerjaan antara Divisi dengan Group.
Pekerjaan yang dilakukan oleh Group merupakan pekerjaan yang turunan dari Division Head.
Dalam analisis jabatan tersebut terdapat sub daftar kegiatan yang di dalamnya dimasukkan volume waktu dan alokasi waktu.
Gunanya adalah untuk menghitungan beban kerja masing-masing jabatan.
Kami Melayani
• Jasa Studi Kelayakan
• Jasa Survey Kepuasan Konsumen
• Jasa Survey Kepuasan Karyawan
• Jasa Evaluasi dan Perbaikan Sistem serta Metode Dalam Proses Bisnis/Produksi
• Jasa Job Analysis, Job Description dan Job Evaluation
• Jasa Work Load Analysis (WLA) atau Analisa Beban Kerja (ABK)
• Jasa Key Performance Indicator (KPI)
• Jasa Standard Operating Procedure (SOP)
• Pelatihan dan Pengembangan Manajemen/Staf
KPI sebagai alat ukuran pengontrol, misalnya hasil produksi per jam, volume penjualan setiap area, tingkat persediaan dan sebagainya.
Menunjukkan apa yang akan diukur, bukan berapa banyak atau kearah mana.
Karena itu memberikan suatu ukuran bukan sasaran atau standar yang sebenarnya.
Indikator umumnya praktis dan feasible (layak) agar mudah dikenal serta monitor terhadap keberhasilan.
Berarti indikator merupakan fakta berdasarkan data & kondisi di lapangan, bukan mengada-ada.
Kegiatan Review, Revisi, Implementasi dan Pengawalan KPI
bertujuan:
1) Untuk menilai pelaksanaan dan pencapaian KPI;
2) Untuk memonitor dan mengevaluasi kesesuaian KPI dengan
Visi – Misi (Strategi Perusahaan);
3) Untuk membantu dalam mendisain perbaikan KPI agar
sejalan dengan Visi-Misi perusahaan;
4) Untuk menginformasikan kepada manajemen mengenai halhal
yang belum dapat diimplementasikan/ belum baik.
5) Untuk membantu para pelaksana tugas dalam
mengimplementaasikan KPI;
6) Untuk pengawalan dalam pencapain KPI.
Program Evaluasi, Ungkap, Action dan Lega pada Bisnis Melalui FTEM. Rojana Hamdan
(1) Mengidentifikasi uraian pekerjaan untuk para pemangku jabatan dan
(2) Menganalisis produktivitas SDM melalui perhitungan Full Time Equivalent (FTE).
Perhitungan FTE berorientasi kegiatan yang merupakan penentu pencapaian kinerja, yaitu Key Performance Indicators (KPI) atau Indikator Kinerja Utama (IKU) yang tentunya sudah memiliki ketentuan volume dan alokasi waktu. Dengan demikian FTE yang digunakan yakin dinilai valid dan bisa dipertanggungjawabkan.
Tentang Kinerja: Jangan Terjebak Jangan Salah Menilai dan Jangan Sia-Siakan A...M. Rojana Hamdan
Tentang Kinerja: Jangan Terjebak Jangan Salah Menilai dan Jangan Sia-Siakan Asset Potensial
Kami Melayani
Jasa Studi Kelayakan, yaitu suatu studi untuk mengkaji secara komprehensif dan mendalam terhadap kelayakan sebuah usaha. Layak atau tidak layak dijalankannya sebuah usaha merujuk pada hasil pembandingan semua faktor ekonomi yang akan dialokasikan ke dalam sebuah usaha/bisnis baru beserta simulasi hasil pengembaliannya dalam jangka waktu tertentu. Dalam hal ini kami menawarkan: 1)Jasa PenyusunanStudi Kelayakan;2)Jasa Monitoring & Evaluasi Pelaksanaan Studi Kelayakan; 3)Pelatihan Penyusunan dan Monitoring Studi Kelayakan
Jasa Survey Kepuasan Konsumen, hal ini penting dilakukan sebagai dasar evaluasi dalam melakukan berbaikan dan peningkatan pelayanan yang berkesinambungan bagi Konsumen agar harapan yang diinginkan Konsumen dapat terpenuhi. Dalam hal ini kami menawarkan: 1)Jasa Survey Kepuasan Konsumen; 2)Pelatihan Pelaksanaan dan Metodologi Survey Kepuasan Konsumen
Jasa Survey Kepuasan Karyawan, hal ini penting dilakukan sebagai dasar evaluasi dalam melakukan berbaikan dan peningkatan kinerja karyawan berkesinambungan dengan mengetahui harapan dari para karyawan. Dalam hal ini kami menawarkan: 1)Jasa Survey Kepuasan Karyawan; 2)Pelatihan Pelaksanaan dan Metodologi Survey Kepuasan Karyawan
Jasa Evaluasi dan Perbaikan Sistem serta Metode Dalam Proses Bisnis/Produksi Untuk Meningkatkan Produktivitas
Jasa Job Analysis, Job Description dan Job Evaluation, terdiri: 1)Jasa Penyusunan; 2)Jasa Monitoring & Evaluasi; 3)Pelatihan Job Analysis, Job Description dan Job Evaluation
Jasa Work Load Analysis (WLA) atau Analisa Beban Kerja (ABK), yang terdiri dari: 1)Jasa Pelaksanaan WLA/ABK; 2)Pelatihan WLA/ABK
Jasa Key Performance Indicator (KPI), yang terdiri dari: 1)Jasa Penyusunan KPI; 2)Jasa Monitoring & Evaluasi Pelaksanaan KPI; 3)Pelatihan Penyusunan dan Monitoring KPI
Jasa Standard Operating Procedure (SOP) Sebagai Penunjang Produktivitas, yang terdiri dari: 1)Jasa Penyusunan SOP; 2)Jasa Monitoring & Evaluasi Pelaksanaan SOP; 3)Pelatihan Penyusunan dan Monitoring SOP
Pelatihan dan Pengembangan Manajemen/Staf Terkait Pencapaian Target Produktivitas
Wajib lihat: Salah pilih KPI bisnis gulung tikar!!!M. Rojana Hamdan
Kami Melayani
•Jasa Studi Kelayakan, yaitu suatu studi untuk mengkaji secara komprehensif dan mendalam terhadap kelayakan sebuah usaha. Layak atau tidak layak dijalankannya sebuah usaha merujuk pada hasil pembandingan semua faktor ekonomi yang akan dialokasikan ke dalam sebuah usaha/bisnis baru beserta simulasi hasil pengembaliannya dalam jangka waktu tertentu. Dalam hal ini kami menawarkan: 1)Jasa PenyusunanStudi Kelayakan;2)Jasa Monitoring & Evaluasi Pelaksanaan Studi Kelayakan; 3)Pelatihan Penyusunan dan Monitoring Studi Kelayakan
•Jasa Survey Kepuasan Konsumen, hal ini penting dilakukan sebagai dasar evaluasi dalam melakukan berbaikan dan peningkatan pelayanan yang berkesinambungan bagi Konsumen agar harapan yang diinginkan Konsumen dapat terpenuhi. Dalam hal ini kami menawarkan: 1)Jasa Survey Kepuasan Konsumen; 2)Pelatihan Pelaksanaan dan Metodologi Survey Kepuasan Konsumen
•Jasa Survey Kepuasan Karyawan, hal ini penting dilakukan sebagai dasar evaluasi dalam melakukan berbaikan dan peningkatan kinerja karyawan berkesinambungan dengan mengetahui harapan dari para karyawan. Dalam hal ini kami menawarkan: 1)Jasa Survey Kepuasan Karyawan; 2)Pelatihan Pelaksanaan dan Metodologi Survey Kepuasan Karyawan
•Jasa Evaluasi dan Perbaikan Sistem serta Metode Dalam Proses Bisnis/Produksi Untuk Meningkatkan Produktivitas
•Jasa Job Analysis, Job Description dan Job Evaluation, terdiri: 1)Jasa Penyusunan; 2)Jasa Monitoring & Evaluasi; 3)Pelatihan Job Analysis, Job Description dan Job Evaluation
•Jasa Work Load Analysis (WLA) atau Analisa Beban Kerja (ABK), yang terdiri dari: 1)Jasa Pelaksanaan WLA/ABK; 2)Pelatihan WLA/ABK
•Jasa Key Performance Indicator (KPI), yang terdiri dari: 1)Jasa Penyusunan KPI; 2)Jasa Monitoring & Evaluasi Pelaksanaan KPI; 3)Pelatihan Penyusunan dan Monitoring KPI
•Jasa Standard Operating Procedure (SOP) Sebagai Penunjang Produktivitas, yang terdiri dari: 1)Jasa Penyusunan SOP; 2)Jasa Monitoring & Evaluasi Pelaksanaan SOP; 3)Pelatihan Penyusunan dan Monitoring SOP
•Pelatihan dan Pengembangan Manajemen/Staf Terkait Pencapaian Target Produktivitas
Permasalahan normalitas data yang tidak berdistribusi normal, sering kali sangat sulit ditangani. Berbagai teknik transformasi sudah dilakukan mulai log/ln hingga growth sudah dicoba tetapi tetap belum memberikan hasil. Namun jangan berkecil hati ada teknik terakhir dengan Unit Roots, Cointegration dan Structural Change, dari buku “G.S. Manddala dan In-Moo Kim”.
Semoga bermanfaat.
Pelatihan / Konsultasi olah data Statistika SPSS or EviewsM. Rojana Hamdan
SPSS dan Eviews adalah dua Software Statistika yang sudah sangat populer untuk mengolah data dengan cepat dan tepat. Kedua software ini digunakan untuk menganalisis data dengan melakukan perhitungan statistika baik untuk parametrik maupun non parametrik (Ghozali, 2001:14).
Bagi kalangan akademi, SPSS / Eviews sangat dipercaya untuk menunjang penelitian yang berkaitan dengan tugas akhir. Dengan memanfaatkan SPSS / Eviews data-data bisa dihitung dengan hasil yang lebih akurat, lengkap dan cepat sehingga proses penelitian menjadi lebih optimal. Namun terkadang ditemui data-data yang bermasalah seperti tidak valid, tidak berdistribusi normal, Hasil tidak ada korelasi/ tidak ada pengaruh signifikan, dll. Oleh karena itu kami akan untuk mengatasinya.
Selain itu pada dasarnya SPSS dan Eviews bukan lah milik para mahasiswa, kalangan perusahaan/pebisnis pun bisa memetik manfaat dari kedua software ini untuk mengolah data-data sebagai dasar pengambilan keputusan.
Kami dari SPSS-Eviews dan SBU Consulting menawarkan jasa/ program Konsultasi, Pelatihan dan/atau Bantuan/Pendampingan Olah Data dengan SPSS/ Eviews baik untuk mahasiswa, kalangan perusahaan/pebisnis atau siapa saja yang berminat mempelajarinya.
Menentukan kriteria Kebijakan Pengupahan Karyawan dapat dilakukan dengan teknik “Multiple Discriminant Analysis”. Adapun batasan kriteria yang digunakan adalah: 1) Z-Score > 3.00, perusahaan tergolong optimal dalam melakukan kebijakan pengupahan.; 2) 2.00< Z-Score <3.00>< 2.00, perusahaan tergolong tidak optimal dalam melakukan kebijakan pengupahan. Dalam hal ini pengupahan akan dirasakan sangat membebani kondisi perusahaan.
Dari hasil analisis dengan teknik “Multiple Discriminant Analysis” Dapat dijumpai berbagai kondisi. Seperti:
Kondisi I, Ketika upah minimum Karyawan Rp 1.000.000,00 diperoleh nilai Z-Score = 3.00, perusahaan tergolong optimal dalam melakukan kebijakan pengupahan.
Kondisi II, Ketika upah minimum Karyawan Rp 2.300.000,00 diperoleh nilai Z-Score = -1.05, perusahaan tergolong tidak optimal dalam melakukan kebijakan pengupahan. Dalam hal ini pengupahan akan dirasakan sangat membebani kondisi perusahaan. Jika dibiarkan bisa dipastikan perusahaan akan ditutup dalam jangka waktu tertentu. Jadi jika ditemui kondisi seperti ini pihak manajemen perlu segera melakukan pembenahan.
Kondisi III, Ketika upah minimum Karyawan Rp 1.000.000,00 namun para karyawan bisa bekerja dengan optimal sehingga biaya “over time” bisa ditekan sehingga diperoleh peningkatan nilai Z-Score dari 3.00 menjadi 3.59, perusahaan tergolong optimal dalam melakukan kebijakan pengupahan.
Dalam hal ini pihak manajemen perusahaan dalam membuat dan menerapkan kebijakan pengupahan perlu melakukan pengkajian yang tepat dan empiris (berdasarkan perhitungan yang bisa dibuktikan) agar terhindar dari kekeliruan yang kelak akan menyulitkan perusahaan.
Apalagi dalam upaya memenuhi desakan akibat tuntutan kenaikan UMR dari para karyawan. Lakukan komunikasi yang baik antara pihak manajemen dengan perwakilan karyawan sehingga tercapai keseimbangan dan saling pengertian yang baik.
Siklus Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP)M. Rojana Hamdan
SOP dalam suatu Perusahaan/ organisasi/ (K/L/D/I), idealnya tidak lah kaku tetapi dinamis atau disesuaikan dengan kebutuhan dan dinamika/ perubahan di dalamnya. Penyusunan SOP meliputi tahapan/ siklus sebagai berikut: 1) Persiapan Penyusunan SOP; 2) Penilaian Kebutuhan SOP; 3) Pengembangan SOP; 4) Integrasi Dalam Manajemen; 5) Monitoring dan Evaluasi.
Pengukuran Kinerja Karyawan adalah ukuran yang berlaku secara internal di perusahaan. Oleh karenanya berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya perihal kinerja karyawan di perusahaan klien (PT. R di MM2100, Cibitung), kami menindaklanjutinya dengan uji multivariate awal dan berdasarkan hasil pengujian tersebut kami menyarankan pengukuran kinerja karyawan menggunakan dimensi-dimensi yang terdiri dari:1)Kuantitas Kerja; 2)Kualitas Kerja; 3)Attitude.
Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)M. Rojana Hamdan
Standard Operating Procedures (SOP) adalah
suatu paket proses kerja dengan langkahlangkah
yang di-standar-kan dan harus diikuti
agar tujuan perusahaan/ organisasi dapat
tercapai.
SOP yang ideal harus menunjang kesuksesan dalam pencapaian KPI agar Tupoksi tercapai dan Tujuan Perusahaan / organisasi pun tercapai.
Kepuasan karyawan ditentukan dengan menggunakan instrumen pengukuran, yaitu kuesioner / angket.
Angket memuat pertanyaan-pertanyaan yang merujuk pada dimensi-dimensi atau pun indikator-indikator yang secara teori (umumnya Marslow) maupun berdasarkan kebijakan perusahaan yang disepakati sebagai penentu ukuran kepuasan karyawan.
Uji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan Eviews
1. Oleh
Mohamad Rojana Hamdan, ST., MM
021-4807678 / 085881153889
Spss.eviews@gmail.com
http://spsseviews.wixsite.com/belajar
2. Kembali seorang mahasiswa menghubungi
saya dan meminta saya untuk mengajarkan
bagaimana melakukan analisis yang terdiri
dari “Uji Normalitas, Uji Asumsi Klasik dan
Regresi Dengan Eviews”.
Saya pun memintanya untuk mengirimkan
datanya kepada saya melalui email:
m_rojana_h@yahoo.com.
3. Setelah saya terima, ada 45 sampel berbentuk data panel.
Terdiri dari 9 object dalam kurun waktu 5 tahun. Dengan
variabel dependent HS dan variabel independent ROI dan
EPS.
5. Pada tabel ditunjukan hasil penguian normalitas dengan Jarque-Bera
untuk variabel HS. Berdasarklan hasil pengujian diketahui nilai
probability untuk variabel HS adalah 0.061455 lebih besar dari 0.05
pada signifikansi 5%, dengan demikian variabel HS dapat dinyatakan
berdistribusi normal.
Pada tabel pun ditunjukan hasil penguian normalitas dengan Jarque-
Bera untuk variabel ROI. Berdasarklan hasil pengujian diketahui nilai
probability untuk variabel ROI adalah 0.602453 lebih besar dari 0.05
pada signifikansi 5%, dengan demikian variabel ROI dapat dinyatakan
berdistribusi normal.
Pada tabel pun ditunjukan hasil penguian normalitas dengan Jarque-
Bera untuk variabel EPS. Berdasarklan hasil pengujian diketahui nilai
probability untuk variabel EPS adalah 0.097049 lebih besar dari 0.05
pada signifikansi 5%, dengan demikian variabel EPS dapat dinyatakan
berdistribusi normal.
6. Uji Multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan
asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar variabel
independen atau untuk memastikan variabel bebas yang satu tidak mempunyai
hubungan kuat atau berkorelasi tinggi dengan variabel bebas yang lainnya dalam
suatu model multiple regression.
Jika terjadi korelasi yang tinggi maka terdapat masalah multikolinieritas (Multiko).
Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independent. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan melihat
nilai VIF. Model regresi yang bebas multiko adalah mempunyai nilai VIF disekitar
angka 1 dan mempunya angka Tolerance Value mendekati 1. Bila dari hasil
pengujian dengan VIF diketahui ada variabel bebas yang memiliki Tolerance Value
kurang dari 0,10 dan/atau nilai VIF-nya lebih tinggi dari 10, maka hal itu menunjukan
adanya indikasikan masalah multikolinearitas pada model tersebut.
Pada uji multikolinieritas disini ada 2 variabel bebas yang diuji, selengkapnya hasil
uji multikolinieritas adalah sebagai berikut:
7. Berdasarkan hasil pengujian
sebagaimana terlihat pada tabel, dalam
hal ini tidak ditemukan variabel
independen dengan nilai VIF lebih
besar dari 10 atau mempunyai nilai
tolerance lebih kecil dari 0.1 sehingga
pada model tidak terdapat masalah
multikolinieritas (Multiko).
8. Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi dengan
Durbin-Watson (DW) diperoileh nilai DW = 1.406 dengan
demikian berada diantara -2 hingga +2 dengan demikian
tidak terdapat autokorelasi.
9. Uji heteroskedasitas digunakan untuk menguji sebaran data mempunyai
varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Dalam pengujian
Heteroskedastisitas dilakukan dengan Uji Glejser.
10. Berdasarkan hasil pengujian Glejser dapat diketahui nilai sig. (prob./P-
value) untuk semua variabel bebas tidak ditemukan yang bernilai lebih kecil
dari 0.05 untuk tingkat signifikansi 5%. Dengan demikian dapat dikatakan
tidak terdapat masalah heteroskedastisitas diantara anggota group pada
model regersi ini, sehingga memenuhi persyaratan untuk analisis regresi
berganda.
11.
12. Sebagaimana terlihat pada tabel, besarnya nilai koefisien
determinasi (R Square) adalah 0.720575, hal ini berarti
72,0575% perubahan pada variabel HS dapat dijelaskan oleh
perubahan yang terjadi pada variabel bebas (ROI dan EPS)
secara bersama-sama. Sedangkan sisanya sebesar 27.9425%
dipengaruhi variable-variabel lain di luar variabel bebas pada
penelitian ini.
Pada tabel diketahui nilai thitung untuk variabel ROI adalah -
0.021233 yang lebih besar dari -ttable untuk df = 43 (45-2) pada
tingkat signifikansi 2.5% (two tail) yang besarnya -2,017.
Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak atau Hipotesis
yang menyatakan tidak ada pengaruh ROI tersebut terhadap
HS diterima, sehingga pengaruh perubahan ROI terhadap HS
dinyatakan tidak signifikan.
13. Pada tabel diketahui nilai thitung untuk variabel EPS adalah
5.061892 yang lebih besar dari ttable untuk df = 43 (45-2) pada
tingkat signifikansi 2.5% (two tail) yang besarnya 2,017
Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima atau Hipotesis
yang menyatakan tidak ada pengaruh EPS tersebut terhadap
HS ditolak, sehingga pengaruh perubahan EPS terhadap HS
dinyatakan signifikan.
Dari hasil pengujian secara simultan, diperoleh nilai Fhitung
sebesar 54.15444 nilai ini ternyata lebih besar dibandingkan
dengan nilai Ftabel untuk df penyebut 42 (45-(1+2)) dan dk
pembilang 3 (2+1) pada tingkat signifikansi 5% yang besarnya
2.82 Karena nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis
alternatif (Ha) diterima. Artinya hipotesis yang menyatakan
seluruh variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variable HS ditolak.
14. Dengan demikian pengaruh perubahan variabel-variabel bebas
secara bersama-sama terhadap variable Y dinyatakan
signifikan.
Dari hasil regresi dapat disusun persamaan sebagai berikut:
HS = 3377.89641193 - 204.142115605*ROI +
10.2285170572*EPS
15. Menghubungi Kami
Bimbingan dan Konsultasi SPSS & Eviews
Mohamad Rojana Hamdan (Owner)
Jl. Komarudin II No 63 Jakarta Timur
021- 4807678 (Office)
021- 4807678 (Fax)
085881153889 (Mobile 1)
081287493773 (Mobile 2)
Email:
m_rojana_h@yahoo.com atau spss.eviews@gmail.com