Menurut Sudjana (2014:135), Analisis item adalah pengkajian pertanyaan-pertanyaan tes agar diperolah perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas yang memadai.
Dalam menganlisis item tes, ada tiga hal perlu dianalisis yaitu tingkat kesukaran item, daya beda, dan pengecoh soal.
Menurut Sudjana (2014:135), Analisis item adalah pengkajian pertanyaan-pertanyaan tes agar diperolah perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas yang memadai.
Dalam menganlisis item tes, ada tiga hal perlu dianalisis yaitu tingkat kesukaran item, daya beda, dan pengecoh soal.
Analisis butir soal pilihan ganda dan uraianverminusver
Analisis butir soal adalah suatu kegiatan analisis untuk menentukan tingkat kebaikan butir-butir soal yang terdapat dalam suatu tes sehingga informasi yang dihasilkan dapat kita pergunakan untuk memperbaiki butir soal dan tes tersebut.
Pembelajaran dan asesmen merupakan satu siklus; di mana asesmen memberikan informasi tentang pembelajaran yang perlu dirancang,
kemudian asesmen digunakan untuk mengecek efektivitas pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu, asesmen yang diutamakan adalah asesmen formatif
yang berorientasi pada perkembangan kompetensi peserta didik.
Analisis butir soal pilihan ganda dan uraianverminusver
Analisis butir soal adalah suatu kegiatan analisis untuk menentukan tingkat kebaikan butir-butir soal yang terdapat dalam suatu tes sehingga informasi yang dihasilkan dapat kita pergunakan untuk memperbaiki butir soal dan tes tersebut.
Pembelajaran dan asesmen merupakan satu siklus; di mana asesmen memberikan informasi tentang pembelajaran yang perlu dirancang,
kemudian asesmen digunakan untuk mengecek efektivitas pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu, asesmen yang diutamakan adalah asesmen formatif
yang berorientasi pada perkembangan kompetensi peserta didik.
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Huda Sukaraja sebagai institusi pendidikan dasar
dituntut menyelenggarakan pendidikan profesional untuk menghasilkan lulusan yang
mempunyai kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Matakuliah Pengantar Pendidikan mengkaji tentang konsep dasar pendidikan, manusia dan pendidikan, hakikat pendidikan, unsur pendidikan, aliran pendidikan, landasan pendidikan, pemikiran tokoh pendidikan, lingkungan pendidikan, penyelenggaraan pendidikan, peran pendidikan dalam pembangunan, masalah aktual pendidikan, dan perkiraan masyarakat masa depan. Mata kuliah ini menggunakan pendekatan student center learning, yang mengedepankan kemandirian mahasiswa untuk mencari dan menemukan pengetahuan serta membangun kompetensi yang diharapkan. Bedah kepustakaan melalui pendekatan project-based learning secara multiliterasi menjadi kegiatan utama dalam mata kuliah ini.
Mata kuliah Statistik berisi tentang kegunaan statisti dalam penelitian, cara melakukan kajian kajian terhadap berbagai macam data statistik untuk menarik kesimpulan, cara melakukan analisis berbagai macam data untuk kepentingan penelitian maupun dalam penulisan skripsi. Mata kuliah ini menggunakan pendekatan student center learning, yang mengedepankan kemandirian mahasiswa untuk mencari dan menemukan pengetahuan serta membangun kompetensi yang diharapkan. Bedah kepustakaan melalui pendekatan project-based learning secara multiliterasi menjadi kegiatan utama dalam mata kuliah ini.
Dalam dunia pendidikan, analisis data merupakan langkah - langkah pengolahan data menjadi informasi yang berguna untuk memecahkan masalah pendidikan tertentu. Di bidang lain, prosesnya kurang lebih sama tetapi berbeda pada topik permasalahan yang diangkat menyangkut kebutuhan institusinya.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
uji instrumen pengumpulan data
1. Uji Instrumen Pengumpulan Data
Oleh
Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Ada yang sesuatu yang baik
pada setiap situasi
dan dalam setiap orang
2. Curah Pendapat
1. Apa pengertian instrumen pengumpulan data?
2. Uraikan teknik dan bentuk instrumen pengumpulan data
kuantitatif!
3. Apa pengertian analisis tingkat kesukaran butir soal?
4. Bagaimana cara menentukan tingkat kesukaran butir soal?
5. Apa pengertian analisis tingkat daya pembeda butir soal?
6. Bagaimana cara menentukan daya pembeda butir soal?
7. Apa pengertian validitas butir soal?
8. Bagaimana cara menentukan validitas butir soal?
9. Apa pengertian reliabilitas instrumen?
10. Bagaimana cara menentukan reliabilitas instrumen?
3. Pengumpulan Data Penelitian
1. Setting: alamiah, laboratorium, sekolah,
rumah, seminar, dll.
2. Sumber: primer dan sekunder.
3. Teknik: observasi, interview, kuesioner,
dokumentasi.
4. Teknik Pengumpulan Data
No Teknik Bentuk Instrumen Ket
1. Tes Lembar soal Skor jawaban
2. Angket Daftar pertanyaan 1. Skor jawaban
2. Deskripsi jawaban
3. Observasi Pedoman observasi Lembar hasil observasi
4. Wawancara Pedoman wawancara 1. Lembar hasil
wawancara
2. Rekaman
5. Dokumentasi Pedoman dokumentasi Lembar hasil
dokumentasi
5. Uji Instrumen Pengumpulan Data
(Kuantitatif)
Instrumen tes:
1. Tingkat kesukaran soal
2. Daya pembeda soal
3. Validitas item soal
4. Reliabilitas
Instrumen angket:
1. Reliabilitas
7. Derajat Kesukaran Soal
Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk
mengetahui apakah soal tersebut tergolong
mudah atau sukar.
Tingkat kesukaran adalah bilangan yang
menunjukan sukar atau mudahnya sesuatu
soal. (Arikunto, 1999: 207).
8. Rumus Tingkat Kesukaran
P = Np/N
atau
P = B/JS
Ket:
P = Proporsi/Angka indeks kesukaran
Np/B = Banyak siswa yang menjawab benar
N/JS = Banyak siswa yang mengikuti tes
9. Analisis Derajat Kesukaran
Pedoman Interpretasi:
Besar P (Angka
Indeks Kesukaran)
Interpretasi
0,00 – 0,29 Sukar
0,30 – 0,69 Sedang
0,70 – 1,00 Mudah
10. Contoh Tingkat Kesukaran
Siswa
Nomor Soal/Skor untuk tiap soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Aa 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1
Ab 0 2 0 1 1 0 0 1 0 1
Bd 0 3 0 1 0 1 0 1 0 0
Cs 1 2 1 1 1 0 0 1 0 1
Dh 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
Fa 0 2 1 0 0 1 0 0 0 1
Gi 0 3 1 0 1 0 0 0 0 1
Ha 0 3 1 1 1 1 0 1 1 1
It 1 2 0 0 1 1 1 1 0 1
Jo 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Np/B 2 20 6 6 6 6 2 6 2 8
N/JS 10 30 10 10 10 10 10 10 10 10
P 0.20 0.67 0.60 0.60 0.60 0.60 0.20 0.60 0.20 0.80
Interpretasi Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sukar Mudah
12. Daya Pembeda Soal
Kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah (Arikunto, 1999 : 211).
Angka yang menunjukkan daya pembeda disebut
indek DESCRIMINATIONS (D). Indek deskrimination
berkisar antara 0,00 sampai 1.00.
13. Rumus Daya Pembeda
D = PA – PB
atau
D = PH – PL
Ket:
D = Discriminatory (angka indeks pembeda).
PA/PH = Proporsi kelompok atas yang dapat menjawab benar.
PA=PH= BA/JA
BA = Banyak siswa kelompok atas yang menjawab benar
JA = Jumlah siswa kelompok atas.
PB/PL = Proporsi kelompok bawah yang dapat menjawab benar.
PB=PL= BB/JB
BB = Banyak siswa kelompok bawah yang menjawab benar
JB = Banyak siswa kelompok bawah.
14. Analisis Daya Pembeda Item
Kemampuan suatu butir soal untuk membedakan
antara siswa berkemampuan tinggi dan siswa
berkemampuan rendah.
Pedoman Interpretasi:
Besar D (Angka
Indek Diskriminasi)
Klasifikasi Interpretasi
Bertanda negatif Very poor Jelek sekali
0,00< 0,20 Poor
Jelek (dianggap tidak memiliki
pembeda)
0,21 – 0,40
Satisfactor
y
Sedang
0,41 – 0,70 Goog Baik
0,71 – 1,00 Excellent Sangat baik
15. Siswa dikelompokkan menjadi
dua kelompok besar, yaitu
kelompok atas dan kelompok bawah.
Subyek kecil dibagi dua (50% kelompok atas dan
50% kelompok bawah).
Subyek besar diambil 27% kelompok atas dan 27%
kelompok bawah.
17. Validitas Item Soal
Ukuran seberapa cermat suatu instrumen
melakukan fungsinya.
Mengukur obyek yang hendak diukur secara
tepat.
Agar data yg diperoleh bisa relevan/
sesuai dengan tujuan diadakan
pengukuran tsb
19. Interpretasi
Koefisien
Korelasi
Interpretasi
r=0,00 Tidak ada korelasi
0,00 ≤ r < 0,20 Korelasi sangat rendah atau sangat
lemah
0,20 ≤ r < 0,40 Korelasi rendah atau lemah
0,40 ≤ r < 0,60 Korelasi cukup atau sedang
0,60 ≤ r < 0,80 Korelasi tinggi atau kuat
0,80 ≤ r < 1,00 Korelasi sangat tinggi atau sangat kuat
r=1,00 Korelasi sempurna
21. rxy = - 0,0705 (Korelasi sangat rendah)
Soal nomor 2 tidak valid
Diketahui: ∑X=7, ∑Y=51, ∑XY=35, ∑X2=7, ∑Y2=307
22. Reliabiltas Instrumen
Tingkat kepercayaan hasil pengukuran.
Apabila dapat memberikan hasil yang tetap.
Reliabilitas instrumen berhubungan dengan
ketetapan hasil instrumen, bila dilakukan
pengukuran pada waktu yg
berbeda pada kelompok subjek
yg sama diperoleh hasil
yg relatif sama
23. Reliabilitas InstrumenTeknikPengujianReliabilitas
Instrumen
Uraian
Instrumen
Obyektif
Rumus Alpha
Pendekatan Alternate
Form
Pendekatan Test
Retest
Pendekatan Single
Test-Single Trial
Formula
Spearmen-
Brown
Formula
Flanagan
Formula Rulon
Formula Kuder
Richardson
Formula
C. Hoyt
Interaksi subyek
dg item
Teknik Analisis
Varian (ANAVA)
Analisis langsung
thd butir item ybs
Rumus KR-20
Rumus KR-21
Varian beda skor
Belahan I dgn II
Varian deviasi
belahan I dan II
Korelasi belahan
kanan kiri
Korelasi belahan
gasal genap
TeknikBelahDua
24. r product moment (rxy) dihitung dengan rumus
Koefisien reliabilitas (r11) dihitung dengan rumus
27. Siswa I (X) II (Y) XY X2 Y2
Aa 3 2 6 9 4
Ab 2 2 4 4 4
Bd 2 2 4 4 4
Cs 4 2 8 16 4
Dh 1 0 0 1 0
Fa 2 2 4 4 4
Gi 3 1 3 9 1
Ha 4 4 16 16 16
It 2 4 8 4 16
Jo 4 5 20 16 25
Jml 27 24 73 83 78
= 0,571
= 0,727 (Reliabilitas Tinggi)
28. Hubungan antara Validitas dan Reliabilitas
Validitas penting, reliabilitas perlu karena
menyokong terbentuk validitas.
Sebuah instrumen mungkin reliabel tetapi tidak
valid. Sebaliknya, sebuah instrumen yang valid
biasanya reliabel.
29. Faktor yang Mempengaruhi Validitas dan
Reliabilitas
1. Instrumen
2. Responden
3. Penyelenggaraan pengumpulan data