1. MAKALAH
KONSEP DASAR STATISTIKA
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Program Studi Tadris Matematika
Dosen Pengampu : Indrya Mulyaningsih, M.Pdi
Nurhayati
14121520522
Matematika_C / 2
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYEKH NURJATI CIREBON
2013
2. BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Statistika memegang peranan yang penting dalam penelitian, baik dalam
penyusunan model, perumusan hipotesa, dalam pengembangan alat dan
instrumen pengumpulan data, dalam penyusunan desain penelitian, dalam
penentuan sampel dan dalam analisa data. Dalam banyak hal, pengolahan dan
analisa data tidak luput dari penerapan teknik dan metode statistika tertentu, yang
mana kehadirannya dapat memberikan dasar bertolak dalam menjelaskan
hubungan-hubungan yang terjadi. Statistika dapat digunakan sebagai alat untuk
mengetahui apakah hubungan kausalitas antara dua atau lebih variabel benar-
benar terkait secara benar dalam suatu kausalitas empiris ataukah hubungan
tersebut hanya bersifat random atau kebetulan saja.
Statistika telah memberikan teknik-teknik sederhana dalam
mengklasifikasikan data serta dalam menyajikan data secara lebih mudah,
sehingga data tersebut dapat dimengerti secara lebih mudah. Statistika telah dapat
menyajikan suatu ukuran yang dapat mensifatkan populasi ataupun menyatakan
variasinya, dan memberikan gambaran yang lebih baik tentang kecenderungan
tengah-tengah dari variabel.
Statistika dapat menolong peneliti untuk menyimpulkan apakah suatu
perbedaan yang diperoleh benar-benarberbeda secara signifikan. Apakah
kesimpulan yang diambil cukup refresentatif untuk memberikan infrensi terhadap
populasi tertentu.
3. B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud statistika dan Penggolongan statistika ?
2. Apa saja fungsi dan kegunaan statistika ?
3. Apa yang dimaksud data statistika , penggolongan data statistika dan apa
saja sifat data statistika ?
4. Apa saja klasifikasi statistika ?
5. Apa yang dimaksud jenis data dan skala pengukuran ?
6. Apa saja istilah-istilah dalam statistika ?
7. Apa saja yang termasuk karakteristik statistika ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud statistika dan Penggolongan
statistika ?
2. Untuk mengetahui fungsi dan kegunaan statistika ?
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud data statistika, penggolongan data
statistik dan sifat-sifat data statistika ?
4. Untuk mengetahui klasifikasi statistika ?
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud jenis data dan skala penguluran ?
6. Untuk mengetahui istilah-istilah dalam statistika ?
7. Untuk mengetahui karakteristik stattistika ?
4. BAB 11
PEMBAHASAN
A. Pengertian Statistika
1. Secara Etimologis
Kata statistika berasal dari kata statas yang berasal dari bahasa latin
yang mempunyai persamaan arti dengan kata stats yang berasal dari bahasa
Inggris atau kata staat dari bahasa Belanda. Pada mulanya kata “statistika”
diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud
angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data penting
dan kegunaannya yang besar bagi suatu Negara). Namun, pada
perkembangan selajutnya hanya dibatasi pada kumpulan bahan keterangan
yang berwujud angka saja. Dalam kamus bahasa Inggris terdapat kata
statistics artinya “ilmu statistika”, sedangkan kata statistika diartikan sebagai
ukuran yang diperoleh atau yang berasal dari sampel1
.
2. Dari segi tertimologi
a. Statistika kadang diberi pengertian sebagai “data statistika” yaitu
kumpulan bahan keterangan yang berupa angka atau bilangan
dengan istilah lain, statistika adalah deretan atau kumpulan angka
yang menunjukkan keterangan mengenai cabang kegiatan hidup
tertentu.
Misalnya : statistika penduduk, statistika pertanian dan statistika
pendidikan.
1
Hadi S, Statistika 1,2,3, (Yogyakarta : Andi Offset, 1995), halaman 6.
5. Dengan demikian istilah statistika dengan pengertian
sebagai data kuantitatif adalah data angka yang dapat memberikan
gambaran mengenai keadaan peristiwa atau gejala tertentu.
b. Istilah statistika juga sering diartikan sebagai kegiatan statistika
atau penstatikan.
c. Istilah statistika kadang-kadang juga dimaksudkan atau dikandung
pengertian sebagai metode statistik yaitu cara-cara tertentu yang
perlu ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun atau
mengatur, menyajikan, menganalisis dan memberikan interpretasi
terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa angka
sedemikian rupa sehingga kumpulan bahan keterangan yang berupa
angka itu “dapat berbicara” atau dapat memberikan pengertian dan
makna tertentu.
d. Istilah statistika, dewasa ini juga dapat diberi pengetian sebagai
ilmu statistika. Ilmu statistika adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari dan mengembangkan secara ilmiah tahap-tahap yang
ada dalam kegiatan statistika.
e. Statistika sebenarnya diartikan sebagai kumpulan data yang
berwujud angka-angka.2
B. Penggolongan Statistika
1. Statistika deskriptif
3
Statistika deskriptif adalah statistika yang tingkat pekerjaannya
mencakup cara-cara menghimpun, menyusun atau mengatur, mengolah,
menyajikan dan menganalisis data angka agar dapat memberikan gambaran
yang teratur, ringkas dan jelas mengenai suatu gejala atau peristiwa tertentu.
2
Anton Dajan, Pengantar Metode Statistik jilid 1, (Jakarta : PT Pustaka LP3ES, 1986), halaman 5.
3
Ibid, halaman 6.
6. Hal ini melibatkan proses kuantifikasi dari penemuan suatu fenomena.
Berbagai statistika sederhana, seperti rata-rata, dihitung dan ditampilkan
dalam bentuk tabel dan grafik. Statistika deskriptif dapat memberikan
pengetahuan yang signifikan pada kejadian fenomena yang belum dikenal dan
mendeteksi keterkaitan yang ada di dalamnya. Tetapi dapatkah statistika
deskriptif memberikan hasil yang bisa diterima secara ilmiah? Statistika
merupakan suatu alat pengukuran yang berhubungan dengan keragaman pada
karakteristik objek-objek yang berbeda.
Objek yang belum dikenal tidaklah mewakili populasi objek yang
memiliki “quantifiabel feature” melalui penyelidikan. Namun demikian,
keragaman bisa menjadi hasil dari keberagaman yang lainnya (karena acak
atau terkontrol). Pada ilmu fisika, yang sangat berkaitan dengan ekstraksi dan
formulasi persamaan matematik tidak menyisakan banyak tempat untuk
fluktuasi acak. Pada ilmu statistika, fluktuasi seperti itu dapat dijadikan
model. Hubungan relasi statistika selanjutnya merupakan hubungan relasi
yang menerangkan suatu proporsi perubahan stokastik yang pasti.
2. Statistika Inferensial / induktif
4
Statistika Inferensial/induktif adalah statistik yang menyediakan
aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka mencoba
menarik kesimpulan yang bersifat umum dari sekumpulan data yang telah
disusun dan diolah.
Statistika inferensi berdasarkan syarat data, terbagi dalam dua
bentuk, yaitu :
4
Ibid, halaman 7.
7. a. Statistika Parametrik5
Statistika yang datanya memenuhi sifat interval, normal,
homogen, random dan linier. Contoh : – pengujian hipotesis,
regresi untuk menyimpulkan.
b. Statistika Nonparametrik6
Statistika yang datanya kurang dari 30, tidak normal, tidak
linier. Contoh : – uji binomial, uji Chi-kuadrat, uji Kruskal-Walhi,
uji Fredman dan lain-lain.
C. Fungsi dan Kegunaan Statistika
1. Fungsi Statistika
7
Fungsi statistika adalah sebagai alat bantu untuk mengolah,
menganalisis dan menyimpulakan hasil yang telah dicapai dalam kegiatan
penilaian tersebut. Statistika sebagai ilmu pengetahuan dapat dibedakan
menjadi dua golongan yaitu statistika deskriptif dan inferensial.
Berdasarkan penggolongan statistik tersebut, maka fungsi statistik adalah
a. Fungsi statistika deskriptif adalah untuk dapat memahami,
medeskripsikan, menerangkan data atau peristiwa yang
dikumpulkan dalam suatu penelitian dan tidak sampai pada
5
Singgih Santoso, Statistika Parametrik, (Jakarta : Elexmedia Komputindo, 2002), halaman 9.
6
Ibid
7
Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika, (Bandung : Alfabeta, 2007), halaman 10.
8. generalisasi atau pengambilan kesimpulan mengenai keseluruhan
populasi yang diselidiki.
b. Fungsi statistika inferensial adalah untuk meramalkan dan
mengontrol. Statistika inferensial ini mempelajari tata cara
penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan atau populasi
berdasarkan data atau gejala dan peristiwa yang ada dalam suatu
penelitian.
2. Kegunaan Statistika8
a. Memperoleh gambaran, baik gambaran secara khusus maupun
gambaran secara umum tentang suatu gejala, keadaan atau
peristiwa.
b. Mengikuti perkembangan atau pasang surut mengenai gejala,
keadaan atau peristiwa tersebut dari waktu ke waktu.
c. Melakukan pengujian, apakah gejala yang satu berbeda dengan
gejala yang lain ataukah tidak, jika terdapat perbedaan itu
merupakan perbedaan yang berarti atau perbedaan itu terjadi
hanya secara kebetulan saja.
d. Mengetahui apakah yang satu ada hubungannya dengan gejala
lain.
e. Menyusun laporan yang berupa data kuantitatif dengan teratur,
ringkas dan jelas.
f. Menarik kesimpulan secara logis, mengambil keputusan secara
tepat dan mantap.
g. Membantu penelitian dalam menggunakan sampel sehingga
penelitian dapat bekerja efisien dengan hasil yang sesuai dengan
obyek yang ingin diteliti.
8
Ibid, halaman 11.
9. h. Membantu penelitian untuk membaca data yang telah terkumpul
sehingga peneliti dapat mengambil keputusan yang tepat.
i. Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara
kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya atas obyek
yang diteliti.
j. Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya hubungan antara
variabel yang satu dengan variabel yang lainnya.
k. Membantu peneliti dalam menentukan prediksi untuk waktu yang
akan datang.
l. Pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil
pembangunan masa lalu dan merencanakan masa mendatang.
m. Pimpinan menggunakannya untuk pengangkatan pegawai baru,
pembelian peralatan baru, peningkatan kemampuan karyawan,
perubahan sistem kepegawaian, dan sebagainya.
n. Para pendidik sering menggunakannya untuk melihat kedudukan
siswa, prestasi belajar, efektivitas metoda pembelajaran, atau
media pembelajaran.
o. Para psikolog banyak menggunakan statistika untuk membaca
hasil pengamatan baik melalui tes maupun obserbasi lapangan9
.
Di dalam penelitian, statistika berperan untuk10
:
a. Memberikan informasi tentang karakteristik distribusi suatu
populasi tertentu, baik diskrit maupun kontinyu. Pengetahuan ini
berguna dalam menghayati perilaku populasi yang sedang diamati.
b. Menyediakan prosedur praktis dalam melakukan survey
pengumpulan data melalui metode pengumpulan data (teknik
9
Ibid
10
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung : Alfabeta, 2003), halaman 9.
10. sampling). Pengetahuan ini berguna untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang terpercaya.
c. Menyediakan prosedur praktis untuk menduga karakteristik suatu
populasi melalui pendekatan karakteristik sampel, baik melalui
metode penaksiran, metode pengujian hipotesis, metode analisis
varians. Pengetahuan ini berguna untuk mengetahui ukuran
pemusatan dan ukuran penyebaran serta perbedaan dan kesamaan
populasi.
d. Menyediakan prosedur praktis untuk meramal keadaan suatu
obyek tertentu di masa mendatang berdasarkan keadaan di masa
lalu dan masa sekarang. Melalui metode regresi dan metode deret
waktu. Pengetahuan ini berguna memperkecil resiko akibat
ketidakpastian yang dihadapi di masa mendatang.
e. Menyediakan prosedur praktis untuk melakukan pengujian
terhadap data yang bersifat kualitatif melalui statistik non
parametrik11
.
Sementara menurut Sugiyono (2003:12), statistika berperan untuk12
:
a. Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang diambil
dari suatu populasi, sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan
akan lebih dapat dipertanggungjawabkan.
b. Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen sebelum
instrumen tersebut digunakan dalam penelitian.
c. Sebagai teknik untuk menyajikan data, sehingga data lebih
komunikatif, misalnya melalui tabel, grafik, atau diagram.
d. Alat untuk menganalisis data seperti menguji hipotesis yang
diajukan dalam penelitian.
11
Ibid
12
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,2003), halaman 12.
11. D. Data Statistika
1. Pengertian Data Statistika
Data statistika adalah data yang berwujud angka atau bilangan tapi
tidak semua angka data statistika karena untuk dapat disebut data-data
statistik angka itu harus memenuhi persyaratan tertentu yaitu bahwa angka
tadi haruslah menunjukkan suatu ciri dari suatu penelitian yang bersifat
agregatif serta mencerminkan suatu kegiatan dalam bilangan atau lapangan
tertentu.
Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif,13
harganya
berubah-ubah atau bersifat variabel, dari nilainya dikenal dua golongan data
kuantitatif adalah :
a. Data dengan variabel diskrit atau singkatnya data diskrit
Data diskrit merupakan hasil menghitung atau membilang.
Contoh : 1) Keluarga A mempunyai lima anak laki-lakidan tiga anak
perempuan.
2) Keluarga B sudah membangun 85 gedung sekolah
b. Data dengan variabel kontinu atau singkatnya data kontinu
Data kontinu merupakan hasil pengukuran.
Contoh : 1) luas daerah sebesar 425,7 km2
2) kecepatan mobil 60 km/jam
D. Penggolongan Data Statistika14
a. Penggolongan data statistika berdasarkan sifatnya.
Ditijuan dari segi sifat angkanya, data statistika dapat dibedakan
menjadi dua golongan yaitu data kontinu yaitu data statistik yang angka-
13
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung : Tarsino, 2005), halaman 4.
14
Hadi S, Statistika 1,2,3, (Yogyakarta : Andi Offset,1995),halaman 8.
12. angkanya merupakan deretan angka yang sambung menyambung dan data
diskrit yaitu statistika yang tidak mungkin berbentuk pecahan.
b. Penggolongan data statistika berdasarkan cara menyusun angkanya15
1) Data nominal adalah data statistika yang menyusun angkanya
didasarkan atas penggolongan atau klasifikasi tertentu. Data nominal
juga sering disebut data hitungan, dikatakan demikian karena data itu
diperoleh dengan cara menghitung.
2) Data ordinal juga sering disebut data urutan yaitu data statistika yang
cara menyusun angkanya didasarkan atas urutan kedudukan atau
ranking.
3) Data interval adalah data statistika dimana terdapat jarak yang sama
diantara hal-hal yang sedang diselediki atau dipersoalkan.
c. Penggolongan data statistika berdasarkan bentuk angkanya
1) Data tunggal adalah data statistika yang masing-masing angkanya
merupakan satu unit (satu kesatuan) dengan kata lain data tunggal
ialah data statistika yang angka-angkanya tidak dikelompok-
kelompokkan.
2) Data kelompok adalah data statistika yang tiap-tiap unitnya terdiri
dari sekelompok angka.
d. Penggolongan data statistika berdasarkan sumbernya16
1) Data primer adalah data statistika yang diperoleh atau bersumber dari
tangan pertama.
2) Data skunder adalah data statistika yang diperoleh atau bersumber
dari tangan kedua.
15
Ibid
16
Ibid, halaman 9.
13. e. Penggolongan berdasarkan waktu pengumpulannya17
1) Data seketika adalah data statistik yang mencerminkan keadaan pada
satu waktu saja.
2) Data urutan waktu adalah data statistik yang mencerminkan keadaan
atau perkembangan mengenai sesuatu hal dari satu waktu ke waktu
yang lain secara berurutan. Data ini juga dikenal dengan istilah
historikal data.
E. Sifat Data Statistika18
1. Data statistika memiliki nilai relatif atau nilai semu. Nilai relatif dari
suatu angka atau bilangan adalah nilai yang ditunjukkan oleh angka atau
bilangan itu sendiri.
2. Data statistika memiliki nilai nyata dari suatu angka atau nilai
sebenarnya. Nilai nyata dari suatu angka adalah daerah tertentu dalam
suatu deretan angka yang diwakili oleh nilai relatif.
3. Data statistika memiliki batas bawah relatif, batas atas relatif, batas
bawah nyata dan batas atas nyata.
4. Data statistika yang berbentuk data kelompok memiliki nilai tengah.
Yang dimaksud dengan nilai tengah adalah bilangan yang terletak di
tengah-tengah deretan bilangan tersebut.
5. Data statistika sebagai data angka. Dalam proses penghitunganya tidak
menggunakan sistem pembulatan angka tertentu. Dalam hubungan ini
perlu dikemukakan bahwa walaupun dalam pembulatan angka yang
terletak dibelakang tanda decimal tidak selalu sama, namun pada
dasarnya pembulatan tersebut dilakukan sampai dengan tiga buah angka
dibelakang angka desimal dengan catatan :
17
Ibid
18
Anton Dajan, Pengantar Metode Statistika jilid 1, (Jakarta : PT Pustaka LP3ES Indonesia, 1986),
halaman 15.
14. a. Jika setelah tiga angka di belakang tanda desimal terdapat
bilangan yang besarnya 50 atau kurang dari 50 maka dianggap 0.
b. Jika setelah angka di belakang tanda desimal terdapat bilangan
yang besarnya 51 atau lebih, maka bilangan 51 atau bilangannya
lebih besar dari 51 itu dianggap sama dengan satu dan bilangan 1
ditambahkan pada bilangan nomor 3 yang terletak di belakang
tanda desimal.
F. Klasifikasi Statistika19
Statistika dapat diklasifikasikan dari beberapa klasifikasi, diantaranya:
1. Berdasarkan Isi yang dipelajari
Dilihat dari isi yang dipelajari terbagi manjadi dua,
yakni statistika teoritis dan statistika terapan.
a. Statistika teoritis membahas secara mendalam dan
teoretis, maka yang dipelajari adalah statistika teoretis
atau matematis. Disini diperlukan dasar matematika
yang kuat dan mendalam. Materi yang dibahas antara
lain; perumusan sifat-sifat, dalil-dalil, rumus-rumus
dan menciptakan model-model serta segi-segi lainnya
yang teoretis dan matematis.
b. Statistika terapan yang dikenal dengan metode
statistik. Aturan-aturan, rumus-rumus, dan sifat-sifat
yang telah diciptakan oleh statistika teoretis, diambil
dan digunakan mana yang diperlukan dalam bidang
pengetahuan yang sedang diminati. Jadi disini tidak
19
Singgih Santoso, Statistika Parametrik, (Jakarta : Elexmedia Komputindo, 2002), halaman 11.
15. dipersoalkan bagaimana didapatnya rumusrumus,
aturan-aturan ataupun sifat-sifat tersebut. Yang
terpenting dalam statistik ini bagaimana cara-cara atau
metode statistik digunakan.
2. Berdasarkan Aktivitas yang dilakukannya
Dilihat dari aktivitas yang dilakukannya, terbagi
menjadi dua pula yakni statistika deskriptif dan statistika
inferensial20
.
a. Statistika deskriptif adalah teknik statistika yang
memberikan informasi hanya mengenai data yang
dimiliki dan tidak bermaksud untuk menguji
hipotesis dan kemudian menarik inferensi yang
digeneralisasikan untuk data yang lebih besar atau
populasi. Statistika deskriptif “hanya” dipergunakan
untuk menyajikan dan menganalisis data agar lebih
bermakna dan komunikatif dan disertai perhitungan-
perhitungan “sederhana” yang bersifat lebih
memperjelas keadaan dan atau karakteristik data
yang bersangkutan (Burhan Nurgiyantoro dkk,
2000;8).
Statistika deskriptif adalah statistika yang
menggambarkan kegiatan berupa pengumpulan data,
penyusunan data, pengolahan data, dan penyajian
data dalam bentuk tabel, grafik, ataupun diagram,
20
Ibid
16. agar memberikan gambaran yang teratur ringkas, dan
jelas mengenai suatu keadaan atau peristiwa.
(M.Subana dkk, 2000;12).
Statistika deskriptif bermaksud menyajikan,
mengolah dan menganalisa data dari kelompok
tertentu sebagaimana adanya dan tidak bermaksud
menarik kesimpulan-kesimpulan yang berlaku bagi
kelompok-kelompok yang lebih besar. Artinya
kesimpulan yang ditarik melalui deskriptif hanya
berlaku bagai kelompok sampel yang bersangkutan
tanpa dimaksudkan menarik kesimpulan yang
berlaku bagi populasi.
Ukuran statistika yang lazim digunakan untuk
mendeskripsikan karakteristik sampel ialah: ukuran
kecenderungan sentral; Ukuran variasi ; Ukuran
letak; koefisien korelasi. Sekalipun statistika
deskriptif ini hanya menyajikan karakteristik sampel,
namun statistika deskriptif merupakan dasar untuk
mengkaji dan melakukan inferensi karakteristik
populasi.
b. 21
Statistika inferensial adalah statistika yang
berkaitan dengan analisis data (sampel) untuk
kemudian dilakukan penyimpulan-penyimpulan
(inferensi) yang digeneralisasikan kepada seluruh
subyek tempat data diambil (populasi) (Burhan
Nurgiyantoro dkk, 2000;12). Statistik inferensial
21
Ibid
17. adalah statistik yang berhubungan dengan penarikan
kesimpulan yang bersifat umum dari data yang telah
disusun dan diolah (M.Subana dkk, 2000;12).
Statistik inferensial atau statistik induktif bermaksud
menyajikan, menganalisa data dari suatu kelompok
untuk ditarik kesimpulan-kesimpulan, prinsip-prinsip
tertentu yang berlaku bagi kelompok yang lebih
besar (populasi) disamping berlaku bagi kelompok
yang bersangkutan (sampel).
Statistika inferensial merupakan langkah
akhir dari tugas statistika karena dalam setiap
penelitian kesimpulan inilah yang diinginkan.
Statistika inferensial harus berdasar pada statistika
deskriptif, sehingga kedua-duanya harus ditempuh
secara benar agar kita mendapatkan kegunaan
maksimal dari statistika ini.
Yang masih tercakup dalam statistika
inferensial adalah statistika parametrik dan non-
parametrik. Statistika parametrik merupakan statistik
inferensial yang mempertimbangkan nilai dari satu
parameter populasi atau lebih dan umumnya
membutuhkan data yang skala pengukuran
minimalnya adalah interval dan rasio.
c. 22
Statistika parametrik adalah suatu ukuran tentang
parameter, artinya ukuran seluruh populasi dalam
penelitian yang harus diperkirakan dari apa yang
22
Ibid, halaman 12.
18. terdapat di dalam sampel (karakteristik populasi).
Satu syarat umum yang harus dipenuhi apabila
seorang peneliti akan menggunakan statistika
parametrik, yaitu normalitas distribusi. Asumsi ini
harus terpenuhi, karena: a) secara teoretik
karakteristik populasi mengikuti model distribusi
normal; b) nilai-nilai baku statistik yang digunakan
untuk uji hipotesis didasarkan kepada model
distribusi normal. Asumsi-asmsi lain seperti
homogenitas, linieritas harus dipenuhi sesuai dengan
hipotesis yang akan diuji.
23
Statistika non parametrik yaitu statistika
yang tidak memperhatikan nilai dari satu parameter
populasi atau lebih. Statistika non parametrik
digunakan karena analisis parametrik tidak konsisten
lagi sehingga tidak terikat atau terbebas dari model
distribusi dan sampelnya relatif kecil. Pada
umumnya validitas pada statistika non parametrik
tidak bergantung pada model peluang yang spesifik
dari populasi. Data yang dibutuhkan lebih banyak
berskala ukuran nominal atau ordinal.
23
Singgih Santoso, Statistika Parametrik, (Jakarta : Elexmedia Komputindo, 2002), halaman 13.
19. 3. Berdasarkan jumlah variabel24
:
a. Statistika Univariat : teknik analisis statistika yang
hanya melibatkan satu variabel dependent.
b. Statistika Multivariat : teknik analisis statistika yang
melibatkan lebih dari satu variabel dependent
sekaligus.
G. Istilah-Istilah Umum Statistika
Beberapa istilah yang sering digunakan dalam statistika antara lain25
:
1. Frekuensi (f) : Jumlah Individu yang mendapatkan skor/nilai
tertentu dalam suatu kelompok data.
2. Jumlah Frekuensi (n) : Jumlah individu dari suatu perangkat
data.
3. Frekuensi Kumulatif (fcum) : Banyaknya data yang berada di
bawah atau di atas skor / nilai tertentu.
4. Frekuensi Relatif (frel) atau f(%) : Persentase dari fcum.
5. Kelas Interval (ci) : Sekelompok skor pada tiap-tiap kelas.
6. Banyak kelas interval : jumlah kelas interval yang diperlukan
untuk mengelompokkan suatu perangkat data, 1 + 3,3 log.n.
7. Rentang/Range ( R ) : Selisih antara skor tertinggi dengan skor
terendah dari suatu perangkat data.
8. Panjang Kelas Interval (p) : Jarak/banyaknya skor atau nilai
yang tercakup dalam tiap-tiap kelas interval.
24
Ibid, halaman 14.
25
Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika, (Bandung : Alfabeta.2007),halaman 19.
20. 9. Ujung Kelas Bawah (Bb) (lower limit) : Skor/nilai terendah
pada kelas ybs.
10. Ujung Kelas Atas (Ba) (upper limit) : Skor/nilai tertinggi pada
kelas ybs.
11. Batas Kelas/Batas nyata /real limit Bawah : Batas bawah kelas
ybs dikurangi setengah dari satuan terkecil data yang dicatat
(0,5; 0,05).
12. Batas Kelas/Batas nyata /real limit Atas : Batas Atas kelas ybs
ditambah setengah dari satuan terkecil data yang dicatat (0,5;
0,05).
13. Tanda Kelas/Midpoint/Titik tengah (xi) : Nilai yang membagi
kelas ybs menjadi dua bagian yang sama besar, X ½ (Bb+Ba).
H. Jenis Data Statistika dan Skala Pengukuran
1. Jenis Data
Data yang diperoleh dari suatu sampel dan populasi dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu26
:
a. Data kualitatif yakni data yang bukan berupa angka (non –
numerik) biasa disebut dengan istilah atribut.
b. Data kuantitatif : data yang berupa angka (numerik). Data jenis
ini dibedakan menjadi dua bagian, yaitu data diskrit dan
kontinu.
Selain pembagian tersebut, ada yang membagi data menjadi
data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh
langsung dari sumbernya, misal melalui wawancara, penyebaran
kuesioner, pengukurn langsung, dan lain lain. Sedangkan data
26
Ibid, halaman 21.
21. sekunder adalah data yang diambil/disadur dari pihak lain, misal
diambil dari koran, jurnal, penelitian/publikasi pihak lain, dan lain-lain
2. Skala Pengukuran
27
Skala pengukuran : cara mengukur suatu varibel. Terdapat 4
jenis skala pengukuran, yakni :
a. Skala Nominal : angka yang diberikan pada objek/
variabel pengukuran hanya memiliki arti sebagai label
saja (asal bisa dibedakan). Tidak memiliki tingkatan.
Contoh skala nominal :
No. Jenis Kendaraan Jumlah (Unit)
1. Peugeuot 1,367
2. Toyota 68,638
3. Isuzu 20,521
4. Daihatsu 15,721
5. BMW 1,515
b. Skala Ordinal : angka yang diberikan pada objek/variabel
pengukuran mengandung pengertian tingkatan.
27
Ibid
22. Contoh skala ordinal:
No. Jenis Kendaraan Jumlah (Unit)
1. Toyota 68,638
2. Isuzu 20,521
3. Daihatsu 15,721
4. BMW 1,515
5. Peugeuot 1,367
c. Skala Interval : angka yang diberikan pada objek/variabel
pengukuran mengandung sifat ordinal ditambah sifat jarak/
interval.
Contoh skala interval :
Suhu udara dapat berkisar antara -4° hingga 40° C. Jika
termometer menunjukkan 0° C, bukan berarti tidak ada
suhu, tetapi hanya sebagai penunjuk bahwa suhu saat itu
tergolong rendah.
d. Skala Rasio : angka yang diberikan pada objek/ variabel
pengukuran mengandung sifat interval ditambah sifat yang
mampu memberikan keterangan tentang nilai absolut
variabel yang diukur. Artinya apabila menunjuk angka 0
(nol), maka berarti benar-benar nol, tidak ada, atau kosong.
Contoh skala rasio :
Jumlah komponen mesin yang diproduksi per batch adalah
1.000.000 komponen. Bila dalam suatu batch menunjukkan
angka produksi 0, maka artinya adalah pada saat itu tidak
dilakukan proses produksi sehingga tidak ada output
produksi.
23. I. Karakteristik Statistika
Riduwan dan Sunarto (2007:5-6) menjelaskan beberapa karakteristik
pokok statistik meliputi28
:
1. Statistika bekerja dengan angka
Pertama, angka statistika sebagai jumlah atau frekuensi dan
angka statistika sebagai nilai atau harga. Pengertian ini
mengandung arti bahwa data statistika adalah data kuantitatif.
Misalnya, jumlah kecelakaan yang terjadi dalam satu tahun,
jumlah tersangka koruptor yang diproses di KPK tahun 2009,
jumlah siswa SD Cirebon tahun 2009, dan seterusnya. Angka-
angka ini menyatakan nilai atau harga sesuatu.
Kedua, Angka statistika sebagai nilai mempunyai arti data
kualitatif yang diwujudkan dalam angka. Contoh : nilai IQ, mutu
pengajaran guru, metode pengajaran, nilai kepuasan, dan
seterusnya.
2. Statistika bersifat Objektf
Statistika bekerja dengan angka sehingga mempunyai sifat
objektif, artinya angka statistik dapat digunakan sebagai alat
pencari fakta, pengungkapan kenyataan yang ada dan memberikan
keterangan yang benar, kemudian menentukan kebijakan sesuai
fakta dan temuannya yang diungkapkan apa adanya.
3. Statistika bersifat Universal
28
Riduwan Sunarto, Pengantar Statistika, (Bandung : Alfabeta,2007), halaman 5-6.
24. Statistika tidak hanya digunakan dalam salah satu disiplin
ilmu saja, tetapi dapat digunakan secara umum dalam berbagai
bentuk disiplin ilmu pengetahuan dengan penuh keyakinan29
.
29
Ibid
25. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata statistik berasal dari kata statas yang berasal dari bahasa latin yang
mempunyai persamaan arti dengan kata stats yang berasal dari bahasa Inggris
atau kata staat dari bahasa Belanda. Pada mulanya kata “statistik” diartikan
sebagai kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data
kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data penting dan kegunaannya
yang besar bagi suatu Negara).
Statistik dibagi menjadi dua macam yaitu :
1. Statistik deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang tingkat
pekerjaannya mencakup cara-cara menghimpun.
2. Statistik Inferensial / induktif
Statistik Inferensial/induktif adalah statistik yang
menyediakan aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai
alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan yang bersifat
umum dari sekumpulan data yang telah disusun dan diolah.
Statistik inferensi berdasarkan syarat data, terbagi dalam
dua bentuk, yaitu :
a. Statistik Parametrik
b. Statistik Parametrik
c. Statistik Nonparametrik
26. Fungsi statistik adalah sebagai alat bantu untuk mengolah, menganalisis
dan menyimpulakan hasil yang telah dicapai dalam kegiatan penilaian tersebut.
Data statistik adalah data yang berwujud angka atau bilangan tapi tidak
semua angka data statistik karena untuk dapat disebut data-data statistik angka
itu harus memenuhi persyaratan tertentu yaitu bahwa angka tadi haruslah
menunjukkan suatu ciri dari suatu penelitian yang bersifat agregatif serta
mencerminkan suatu kegiatan dalam bilangan atau lapangan tertentu.
Beberapa sifat Data Statistik yaitu :
1. Data statistik memiliki nilai relatif atau nilai semu. Nilai relatif
dari suatu angka atau bilangan adalah nilai yang ditunjukkan
oleh angka atau bilangan itu sendiri.
2. Data statistik memiliki nilai nyata dari suatu angka atau nilai
sebenarnya. Nilai nyata dari suatu angka adalah daerah tertentu
dalam suatu deretan angka yang diwakili oleh nilai relatif.
Beberapa istilah yang sering digunakan dalam statistika antara lain:
1. Frekuensi (f) : Jumlah Individu yang mendapatkan skor/nilai
tertentu dalam suatu kelompok data.
2. Jumlah Frekuensi (n) : Jumlah individu dari suatu perangkat
data.
3. Frekuensi Kumulatif (fcum) : Banyaknya data yang berada di
bawah atau di atas skor / nilai tertentu.
4. Dan lain-lain.
B. Saran
Dengan Selesainya Pembuatan makalah ini saya berharap dapat
memahami secara mendalam tentang KONSEP DASAR STATISTIK. Tentunya
pembuatan makalah ini diharapkan bemanfaat untuk orang lain atau setidaknya
27. untuk diri sendiri. Kritik dan saran sangat diperlukan sekali dalam kesempurnaan
makalah ini, sebab tanpa adanya kritik dan saran maka saya tidak akan
mengetahui kesalahan dan kekurangan makalah ini. Saya berharap ada kritik dan
saran yang dapat saya terima.
28. DAFTAR PUSTAKA
Anton Dajan, 1986, Pengantar Metode Statistika ( jilid 1). Jakarta : PT Pustaka
LP3ES Indonesia.
Hadi, S. 1995. Statistik 1, 2, 3, Yogyakarta : Andi Offset
Riduwan dan Sunarto. 2007. Pengantar Statistika. Bandung : Alfabeta
Singgih Santoso. 2002. Statistik Parametrik. Jakarta : Elexmedia Komputindo
Sudjana. 2005. Metoda Statistika (Edisi ke 6). Bandung : Tarsito
Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta