Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas strategi pengelolaan sistem informasi rumah sakit (SIMRS) yang meliputi kerangka kerja komprehensif SIMRS, kolaborasi pengembangan SIMRS, dan sistem keamanan SIMRS untuk menjaga kerahasiaan dan integritas informasi pasien.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
Disusun oleh :
Peti Indriani Pratiwi
C1AB15052
Pengertian
Sistem komputerisasi yang memproses dan mengintergrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi pelaporan dan prosedur administrasi untuk mendukung kinerja dan memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.
Latar belakang umum
- Era globalisasi, adanya tuntutan untuk meningkatkan profesionalisme dan transparansi
- Meningktakan kualitas pelayanan, koordinasi, efisiensi, responsibilitas pengawasan serta penyediaan informasi secara cepat, tepat dan akurat untuk semua tingkatan manajemen rumah sakit dan masyarakat
- Menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif dan efisien
Latar belakang khusus
- Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi ( rekam medis elektronik, resep elektronik, arsip digital, DGS, INA CBGS; pembayaran cash, kartu atm, transfer antar bank.
- Jaminan kesehatan : Jamkesmas, Jamkesda, ASKES
5 Komponen SIMRS
- Software (SIMRS)
- Hardware (perangkat keras berupa komputer, printer dll)
- Networking (jaringan LAN, Wireless)
- SOP (Standar Operasional Prosedur)
- Komitmen semua unit/instalasi terkait
- SDM (Sumber Daya Manusia)
Proses bisnis
1. Pelayanan utama (front office)
2. Pelayanan administratif (back office)
3. Proses bisnis data tidak terstruktur
Manfaat SIMRS
- Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan efisiensi, kemudahan,standar praktek medis yang baik dan benar
- Dokumentasi yang auditable dan accountable
- Mendukung pemasaran jasa RS : peningkatan mutu, kecepatan,kenyamanan,kepastian biaya dan pelayanan
- Meningktakan profesionalisme dan kinerja manajemen
- Mendukung kerjasama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian dalam RS
- Meningkatkan akses RS terhadap berbagai sumber daya seperti Jamkesmas, Jamkesda, ASKES, Jamsostek, instansi pemberi jaminan kesehatan
- Menjadikan RS sebagai organisasi sosial yang inovatif, responsif, efektif dan efisien
- Meningkatkan pendapatan RS
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
Disusun oleh :
Peti Indriani Pratiwi
C1AB15052
Pengertian
Sistem komputerisasi yang memproses dan mengintergrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi pelaporan dan prosedur administrasi untuk mendukung kinerja dan memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.
Latar belakang umum
- Era globalisasi, adanya tuntutan untuk meningkatkan profesionalisme dan transparansi
- Meningktakan kualitas pelayanan, koordinasi, efisiensi, responsibilitas pengawasan serta penyediaan informasi secara cepat, tepat dan akurat untuk semua tingkatan manajemen rumah sakit dan masyarakat
- Menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif dan efisien
Latar belakang khusus
- Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi ( rekam medis elektronik, resep elektronik, arsip digital, DGS, INA CBGS; pembayaran cash, kartu atm, transfer antar bank.
- Jaminan kesehatan : Jamkesmas, Jamkesda, ASKES
5 Komponen SIMRS
- Software (SIMRS)
- Hardware (perangkat keras berupa komputer, printer dll)
- Networking (jaringan LAN, Wireless)
- SOP (Standar Operasional Prosedur)
- Komitmen semua unit/instalasi terkait
- SDM (Sumber Daya Manusia)
Proses bisnis
1. Pelayanan utama (front office)
2. Pelayanan administratif (back office)
3. Proses bisnis data tidak terstruktur
Manfaat SIMRS
- Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan efisiensi, kemudahan,standar praktek medis yang baik dan benar
- Dokumentasi yang auditable dan accountable
- Mendukung pemasaran jasa RS : peningkatan mutu, kecepatan,kenyamanan,kepastian biaya dan pelayanan
- Meningktakan profesionalisme dan kinerja manajemen
- Mendukung kerjasama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian dalam RS
- Meningkatkan akses RS terhadap berbagai sumber daya seperti Jamkesmas, Jamkesda, ASKES, Jamsostek, instansi pemberi jaminan kesehatan
- Menjadikan RS sebagai organisasi sosial yang inovatif, responsif, efektif dan efisien
- Meningkatkan pendapatan RS
Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS)aidaqisti
A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan fungsi pembinaan upaya kesehatan, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang bina upaya kesehatan Kementerian Kesehatan membutuhkan informasi yang handal, tepat, cepat dan terbarukan (up to date) untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan secara tepat.
Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer.
Pesatnya kemajuan teknologi di bidang informasi telah melahirkan perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan ini, peran dan fungsi pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit sebagai salah satu unit kerja pengelola data dan Informasi dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan.
Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah pembentukan kebijakan dalam meningkatkan sistem pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang penyelenggaraan Rumah Sakit di Indonesia.
Banyak Rumah Sakit yang telah berupaya untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi, namun sebagian mengalami kegagalan, dan sebagian Rumah Sakit memilih untuk melakukan kerja sama operasional (outsourcing) dengan biaya yang relatif besar yang pada akhirnya ikut membebani biaya kesehatan bagi pasien/masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan memandang perlunya membangun kerangka acuan kerja (framework) dan perangkat lunak (software) aplikasi sistem informasi Rumah Sakit yang bersifat sumber terbuka umum (open source generic) untuk Rumah Sakit di Indonesia. Dengan adanya software aplikasi open source generik ini diharapkan Rumah Sakit di Indonesia dapat menggunakan, mengembangkan, mengimplementasi dan memelihara sendiri. Sehingga akan terdapat keseragaman data yang dikirim kepada Kementerian Kesehatan.
B. STRATEGI
Tata kelola sistem informasi yang baik harus selaras dengan fungsi, visi, misi dan strategi organisasi. Secara generik fungsi Rumah Sakit (menurut WHO tahun 1957), memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, Rumah Sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial. Rumah sakit juga merupakan pusat pelayanan rujukan medik spsialistik dan sub s
Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS)aidaqisti
A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan fungsi pembinaan upaya kesehatan, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang bina upaya kesehatan Kementerian Kesehatan membutuhkan informasi yang handal, tepat, cepat dan terbarukan (up to date) untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan secara tepat.
Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer.
Pesatnya kemajuan teknologi di bidang informasi telah melahirkan perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan ini, peran dan fungsi pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit sebagai salah satu unit kerja pengelola data dan Informasi dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan.
Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah pembentukan kebijakan dalam meningkatkan sistem pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang penyelenggaraan Rumah Sakit di Indonesia.
Banyak Rumah Sakit yang telah berupaya untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi, namun sebagian mengalami kegagalan, dan sebagian Rumah Sakit memilih untuk melakukan kerja sama operasional (outsourcing) dengan biaya yang relatif besar yang pada akhirnya ikut membebani biaya kesehatan bagi pasien/masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan memandang perlunya membangun kerangka acuan kerja (framework) dan perangkat lunak (software) aplikasi sistem informasi Rumah Sakit yang bersifat sumber terbuka umum (open source generic) untuk Rumah Sakit di Indonesia. Dengan adanya software aplikasi open source generik ini diharapkan Rumah Sakit di Indonesia dapat menggunakan, mengembangkan, mengimplementasi dan memelihara sendiri. Sehingga akan terdapat keseragaman data yang dikirim kepada Kementerian Kesehatan.
B. STRATEGI
Tata kelola sistem informasi yang baik harus selaras dengan fungsi, visi, misi dan strategi organisasi. Secara generik fungsi Rumah Sakit (menurut WHO tahun 1957), memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, Rumah Sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial. Rumah sakit juga merupakan pusat pelayanan rujukan medik spsialistik dan sub s
ACCENT\'s Hospital Management System provides an integrated solution that complements your hospital information management system and helps you manage and prioritize support services requests including transportation and environmental services.
By delivering full visibility and synchronization of patient rooms, tasks, equipment, and services for ideal patient throughput and hospital management, ACCENT provides the necessary workflow tools to maximize patient satisfaction, while at the same time improving hospital profitability.
ACCENT\'s Hospital Management System can significantly improve your capacity through our fully integrated hospital information management system. Here\'s how:
• ACCENT streamlines patient care processes by coordinating crucial events from admission to discharge. It gives everyone from leaders to frontline staff real-time data and task coordination tools that work with your hospital management software to increase hospital capacity.
• ACCENT prioritizes EVS, transportation, engineering, and translation service queues, alerting hospital service departments to patient care support tasks - when and where they are needed.
• Requests can be made on a routine to stat basis, so that services are available to patients at the priority level they require.
• Hospital performance dashboards reflect real-time electronic data collection from hospital information management systems.
• Synchronization of housekeeping, transportation, and engineering room requests by bed management are available for centralized bed turn coordination.
ACCENT’s Hospital Management System is a complete package one needs for a hospital to deal with all the day to day operations taking place. The program can look after Inpatients, OPD patients, records, database treatments, status illness, and billings. It also maintains their in hospital info such as ward ID, Doctor in Charge, and Department administering.
Menyusun indikator mutu rumah sakit adalah tugas yang gampang-gampang susah. Gampang karena bentuknya pecahan sederhana. Susah karena konsekuensinya besar. Berikut saya menyumbangkan pemikiran untuk menyusun indikator mutu dengan bekal latihan selama kuliah dan pengamatan selama proses akreditasi. Tulisan ini pernah dimuat di Web Mutu Pelayanan Kesehatan dengan tautan: http://www.mutupelayanankesehatan.net/index.php/component/content/article/1986
Semoga bermanfaat, salam!
Quanta-HIS is web-based hospital information management software system from Birlamedisoft, demo of nurse module ,A software company provides hospital management software, healthcare software, blood bank management software, Laboratory management software, clinic management software, ophthalmology management software, HIS software solutions, diagnostics centre management Software, Web based HIMS system, LIMS management software, HIMS management software.
2. Untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan
penetapan kebijakan secara tepat Perlu informasi yang
handal,tepat,cepat dan up to date
RS mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi
RS dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian
dan perubahan ,seiring dengan pesatnya kemajuan
teknologi di bidang informasi
Sistem informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
pelayanan data dan informasi sistem pelayanan kesehatan
khususnya dalam bidang penyelenggaraan Rumah Sakit
4. 1. Pelayanan Utama ( Front Office)
Secara umum RS memiliki prosedur pelayanan
terintegrasi yang sama proses
pendaftaran,proses rawat(jalan atau inap) dan proses
pulang.
Selama proses perawatan menggunakan sumber
daya,mendapat layanan dan tindakan dari unit-unit
penunjang(laboratorium,radiologi,gizi,bedah,dll).Unit
tersebut mendapat order dari dokter dan perawat.
Dokter dan perawat sebagai aktor /SDM inti pada proses
bisnis RS atau sebagai Order Communation
5.
6. 2.Pelayanan Administratif (Back –Office)
RS → unit pengelola sumber daya fisik
(manusia,uang,mesin/alkes/aset,material seperti
obat,reagen,ATK,BHP)
Terdapat proses umum di RS diantaranya
perencanaan,pembelian/pengadaan,pemeliharaa
n stock/inventory,pengelolaan aset,pengelolaan
SDM,pengelolaan uang (hutang,piutang,kas,dll)
7.
8. Untuk mendukung pelayanan tersebut,maka infrastruktur jaringan
komunikasi data yang disyaratkan adalah :
1. Meningkatkan unjuk kerja dan memudahkan untuk melakukatan
manajemen lalulintas data
2. Membatasi broadcase domain pada jaringan,duplikasi IP address dan
segmentasi jaringan menggunakan VLAN untuk setiap gedung
3. Memiliki jalur backbone fiber optik dan backup yang berbeda jalur.
4. Memanfaaatkan peralatan aktif yang ada,baik SDM maupun sebagai
backup
Bukan hanya untuk kebutuhan SIMRS saja ,tetapi harus mampu digunakan
untuk berbagai hal seperti jalur telepon IP,CCTV,Intelegent
Building,Medical Equipment, dll
9. 5. Dianjurkan pemasangan oleh vendor jaringan yang tersertifikasi
6. Dokumentasi sistem jaringan lengkap baik handcopy maupun softcopy
7. Perangkat aktif mengharuskan pengelolaan bertingkat,seperti adanya:
a) Care switch →device vital dalam local area network di RS .
b) Distribution switch→suatu device antara untuk pendistribusian
akses antar care switch dengan accsess switch
c) Access switch→suatu device yang menyediakan user port untuk
akses ke network
10. Untuk menghindari pulau-
pulau aplikasi dan
memudahkan Kementrian
Kesehatan mengolah data
yang homogen,maka perlu
dibuat arsitektur data
yang baik,untuk
mengakomodir kebutuhan
informasi para pengguna…
Aspek yang harus diperhatikan dalam
membangun arsitektur data :
1. Kodefikasi
kodefikasi selain keharusan untuk
otomatisasi/komputerisasijuga diperlukan
untuk integrasi dan pengelolaan lebih lanjut
seperti statistik
2. Mapping
Mapping data untuk integrasi dan
pengelolaan lebih lanjut ,misalnya mapping
kodefikas antara tarif dengan kode
perkiraan/chart of account,mapping kode
kabupaten/kota dengan provinsi
3. Standar pertukaran data antar aplikasi
Tujuannya agar dapat berkomunikasi satu
aplikasi dengan aplikasi lainnya,seperti Heath
level 7(HL7),DICOM,XML
4. Database
Desain database sebaiknya mengacu pada
best practise database Rumah Sakit dan
mengambil dari sumber terbuka serta
mempertimbangkan kebutuhan informasi
stakeholder terkait.
11. Mengingat kompleksnya
proses bisnis pada Rumah
Sakit,berikut gambaran
arsitektur minimal dan
variabel SIMRS yang dapat
mengkoordinir kebutuhan
informasi
12. Front Office SIMRS meliputi:
a) Antrian registrasi
b) Modul Appointment
c) Registrasi
d) Pelayanan informasi
e) Pengaduan
f) Publik
13. Proses Back Office ini berhubungan /link dengan
proses pada Front Office
14. KOMUNIKASI
l One Medic sistem-One Solution for Health information System
→ suatu aplikasi peranti lunak yang teah dikembangkan sejak tahun 2008.
Desain aplikasi SIMRS One Medic berbasis Web dimana pengguna dapat
melakukan integrasi dengan pihak-pihak internal maupun eksternal secara online.
Fitur-fitur SIMRS One Medic sebagai solusi untuk menjawab tantangan masa
depan industri pelayanan medik :
a) Security system→ modul ini dapat mengatur informasi dan data yang
diperbolehkan untuk diakses baik oleh pihak internal maupun eksternal
b) MPI server solution →adalah sistem komunikasi online yang dirancang untuk
menjembatani komunikasi antar sistem.Dapat digunakan sebagai alat konfirmasi
hak-hak pasien terhadap jenis tindakan medis dan obat-obatan yang dapat
diberikan oleh Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan pihak penjamin
c) Billing Record System→ seluruh data tindakan medik dan obat-obatan
otomatis terekam secara online dan dapat diatur sesuai denganformat penagihan
yang ditetapkan oleh pihak penjamin.
15. Untuk komunikasi informasi antara unit dapat
digunakan media komputer yang sudah
terintegrasi dengan jaringan LAN dengan
menggunakan aplikasi Messenger atau
Chating,selain itu juga sudah adanya telepon lokal
yang membantu hubungan komunikasi antar unit
Untuk akses komunikasi keluar instansi dapat
menggunakan akses internet yang terintegrasi
melalui jaringan Pemerintah Kota/Kab
16. Kolaborasi
Salah satu kolaborasi untuk mengembangkan SIMRS adalah
dalam bentuk Kerjasama Operasional (KSO) atau Build
Operational Transfer (BOT).
KSO kerjasama antara 2 belah pihak
atau lebih dimana masing-masing pihak
sepakat untuk melakukan suatu usaha
bersama dengan menggunakan asset dan
/atau hak usaha yang dimiliki dan secara
bersama-sama menanggung resiko atas usaha
tersebut.
17. Manfaat utama dari kegiatan KSO SIMRS ini adalah
adanya jaminan berkelanjutan serta proses
pendampingan /transfer knowledge
SIMRS,sehingga akan meminimalkan resiko-resiko
kegagalan implementasi di pihak RS dan akan
menekan cost/biaya yang dikeluarkan untuk
investasi teknologi informasi yang senantiasa
selalu update.
18. Terdapat 3 sistem
keamanan,yaitu :
A. Keamanan Fisik
B. Keamanan Jaringan
C. Keamanan Aplikasi
19. A.Keamanan Fisik
1.Kebijakan hak akses pada
ruang data center/server
2. Kebijakan penggunaan hak
akses komputer untuk user
pengguna
20. B. Keamanan Jaringan
1. Keamanan jaringan dilakukan untuk memonitor akses jaringan
dan mencegah penyalahgunan sumber daya jaringan yang idak
sah
2. Segi-segi keamanan didefinisikan sebagai berikut:
a) informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang
b) informasi hanya dapat diubah ileh pihak yang memiliki wewenang
c) informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan
d) pengirim suatu inormasi dapat diidentifikasi dengan benar dan ada jaminan
bahwa identitas yang didapat tidak palsu
e) pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman
dan penerimaan pesan
21. C. Keamanan Aplikasi
Untuk memenuhi keamanan
aplikasi,maka sistem harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Keamanan aplikasi harus mendukung
dan mengimplementasikan protokol
keamanan dalam transfer
data(spt:SSL,TSL)
2. Apliksi harus memungkinkan masing-
masing user dapat diidentifikasi secara
unik
3. Akses melalu metode akses remote
dapat berfungsi dengan baik melalui
aplikasi client(yaitu melalui
VPN,modem,wireless,dll)
4. Aplikasi dapat berfungsi dengan baik
pada software antivirus yang
digunakan saat ini