Rangkuman dokumen tersebut adalah: (1) SIMRS dibutuhkan untuk mengelola informasi rumah sakit secara efisien dan akurat guna mendukung proses pengambilan keputusan, (2) diperlukan kerangka kerja komprehensif SIMRS yang selaras dengan bisnis inti rumah sakit dan fungsi organisasi, (3) arsitektur data dan keamanan sistem yang memadai diperlukan untuk mengakomodir kebutuhan informasi pengg
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi rumah sakit yang meliputi tiga hal utama: (1) pelayanan utama rumah sakit seperti proses rawat jalan dan rawat inap, (2) arsitektur jaringan dan infrastruktur pendukungnya, (3) keamanan sistem informasi meliputi keamanan fisik, jaringan, dan aplikasi.
SIMRS dirancang untuk meningkatkan pengelolaan informasi di rumah sakit secara efisien dan akurat. SIMRS membutuhkan kerangka kerja komprehensif yang selaras dengan bisnis inti dan strategi rumah sakit. Proses bisnis utama dan administratif diatur oleh SIMRS untuk mengelola sumber daya dan pelayanan pasien secara terintegrasi. Infrastruktur jaringan dan arsitektur data dan aplikasi dirancang untuk mendukung SIMRS, sementara keamanan fis
Dokumen tersebut membahas tentang perlunya sistem informasi rumah sakit (SIMRS) yang handal untuk mendukung proses bisnis rumah sakit, meliputi pelayanan pasien, administrasi, dan manajemen sumber daya. Dokumen ini juga menjelaskan strategi agar SIMRS berhasil diimplementasikan serta aspek-aspek keamanan SIMRS.
Rangkuman dokumen tersebut adalah: (1) SIMRS dibutuhkan untuk mengelola informasi rumah sakit secara efisien dan akurat guna mendukung proses pengambilan keputusan, (2) diperlukan kerangka kerja komprehensif SIMRS yang selaras dengan bisnis inti rumah sakit dan fungsi organisasi, (3) arsitektur data dan keamanan sistem yang memadai diperlukan untuk mengakomodir kebutuhan informasi pengg
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi rumah sakit yang meliputi tiga hal utama: (1) pelayanan utama rumah sakit seperti proses rawat jalan dan rawat inap, (2) arsitektur jaringan dan infrastruktur pendukungnya, (3) keamanan sistem informasi meliputi keamanan fisik, jaringan, dan aplikasi.
SIMRS dirancang untuk meningkatkan pengelolaan informasi di rumah sakit secara efisien dan akurat. SIMRS membutuhkan kerangka kerja komprehensif yang selaras dengan bisnis inti dan strategi rumah sakit. Proses bisnis utama dan administratif diatur oleh SIMRS untuk mengelola sumber daya dan pelayanan pasien secara terintegrasi. Infrastruktur jaringan dan arsitektur data dan aplikasi dirancang untuk mendukung SIMRS, sementara keamanan fis
Dokumen tersebut membahas tentang perlunya sistem informasi rumah sakit (SIMRS) yang handal untuk mendukung proses bisnis rumah sakit, meliputi pelayanan pasien, administrasi, dan manajemen sumber daya. Dokumen ini juga menjelaskan strategi agar SIMRS berhasil diimplementasikan serta aspek-aspek keamanan SIMRS.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem informasi rumah sakit (SIMRS) yang handal. Ada 3 poin utama:
1) Pelayanan pasien dan administrasi membutuhkan sistem informasi terpadu
2) Infrastruktur jaringan dan arsitektur sistem yang fleksibel diperlukan
3) Keamanan sistem fisik, jaringan, dan aplikasi harus dipastikan
Tugas teh mia penyelenggaraan sistem informasi manajemen rumah sakitMia rahmiawati
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas strategi pengelolaan sistem informasi rumah sakit (SIMRS) yang meliputi kerangka kerja komprehensif SIMRS, kolaborasi pengembangan SIMRS, dan sistem keamanan SIMRS untuk menjaga kerahasiaan dan integritas informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas rancangan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang mencakup 11 bagian utama yaitu latar belakang, strategi, proses bisnis front dan back office, arsitektur infrastruktur, data dan aplikasi, komunikasi, kolaborasi, infrastruktur, dan pengendalian keamanan sistem informasi. SIMRS dirancang untuk mendukung seluruh proses bisnis rumah sakit secara terintegrasi dan efisien.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
Disusun oleh :
Peti Indriani Pratiwi
C1AB15052
Pengertian
Sistem komputerisasi yang memproses dan mengintergrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi pelaporan dan prosedur administrasi untuk mendukung kinerja dan memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.
Latar belakang umum
- Era globalisasi, adanya tuntutan untuk meningkatkan profesionalisme dan transparansi
- Meningktakan kualitas pelayanan, koordinasi, efisiensi, responsibilitas pengawasan serta penyediaan informasi secara cepat, tepat dan akurat untuk semua tingkatan manajemen rumah sakit dan masyarakat
- Menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif dan efisien
Latar belakang khusus
- Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi ( rekam medis elektronik, resep elektronik, arsip digital, DGS, INA CBGS; pembayaran cash, kartu atm, transfer antar bank.
- Jaminan kesehatan : Jamkesmas, Jamkesda, ASKES
5 Komponen SIMRS
- Software (SIMRS)
- Hardware (perangkat keras berupa komputer, printer dll)
- Networking (jaringan LAN, Wireless)
- SOP (Standar Operasional Prosedur)
- Komitmen semua unit/instalasi terkait
- SDM (Sumber Daya Manusia)
Proses bisnis
1. Pelayanan utama (front office)
2. Pelayanan administratif (back office)
3. Proses bisnis data tidak terstruktur
Manfaat SIMRS
- Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan efisiensi, kemudahan,standar praktek medis yang baik dan benar
- Dokumentasi yang auditable dan accountable
- Mendukung pemasaran jasa RS : peningkatan mutu, kecepatan,kenyamanan,kepastian biaya dan pelayanan
- Meningktakan profesionalisme dan kinerja manajemen
- Mendukung kerjasama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian dalam RS
- Meningkatkan akses RS terhadap berbagai sumber daya seperti Jamkesmas, Jamkesda, ASKES, Jamsostek, instansi pemberi jaminan kesehatan
- Menjadikan RS sebagai organisasi sosial yang inovatif, responsif, efektif dan efisien
- Meningkatkan pendapatan RS
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan informasi di rumah sakit dan perlunya penerapan sistem informasi berbasis komputer untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, dengan menjelaskan latar belakang, strategi, proses bisnis, arsitektur infrastruktur, arsitektur data, dan arsitektur aplikasi yang dibutuhkan."
Sistem Informasi Rumah Sakit menurut Permenkes RI No. 82 Tahun 2013 membutuhkan sistem informasi yang handal, cepat, dan terbarukan untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Dokumen ini membahas arsitektur sistem informasi rumah sakit yang terdiri atas arsitektur aplikasi, data, dan infrastruktur serta keamanan sistem informasi.
Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS)aidaqisti
A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan fungsi pembinaan upaya kesehatan, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang bina upaya kesehatan Kementerian Kesehatan membutuhkan informasi yang handal, tepat, cepat dan terbarukan (up to date) untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan secara tepat.
Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer.
Pesatnya kemajuan teknologi di bidang informasi telah melahirkan perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan ini, peran dan fungsi pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit sebagai salah satu unit kerja pengelola data dan Informasi dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan.
Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah pembentukan kebijakan dalam meningkatkan sistem pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang penyelenggaraan Rumah Sakit di Indonesia.
Banyak Rumah Sakit yang telah berupaya untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi, namun sebagian mengalami kegagalan, dan sebagian Rumah Sakit memilih untuk melakukan kerja sama operasional (outsourcing) dengan biaya yang relatif besar yang pada akhirnya ikut membebani biaya kesehatan bagi pasien/masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan memandang perlunya membangun kerangka acuan kerja (framework) dan perangkat lunak (software) aplikasi sistem informasi Rumah Sakit yang bersifat sumber terbuka umum (open source generic) untuk Rumah Sakit di Indonesia. Dengan adanya software aplikasi open source generik ini diharapkan Rumah Sakit di Indonesia dapat menggunakan, mengembangkan, mengimplementasi dan memelihara sendiri. Sehingga akan terdapat keseragaman data yang dikirim kepada Kementerian Kesehatan.
B. STRATEGI
Tata kelola sistem informasi yang baik harus selaras dengan fungsi, visi, misi dan strategi organisasi. Secara generik fungsi Rumah Sakit (menurut WHO tahun 1957), memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, Rumah Sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial. Rumah sakit juga merupakan pusat pelayanan rujukan medik spsialistik dan sub s
Dokumen ini membahas tentang keamanan dan pengendalian komputer dalam sistem informasi akuntansi. Prinsip-prinsip utama yang dibahas adalah ketersediaan, keamanan, dapat dipelihara, dan integritas. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai ancaman dan cara pengendalian terhadap akses fisik dan logis, perlindungan PC dan jaringan, transmisi data, dan output.
SIM Rizqi Wahyuningsih, Hapzi Ali Implementasi Sistem Informasi Manajemen pad...Rizqi Wahyuningsih
Makalah atau Artikel Power Point Implementasi Sistem Informasi Manajemen pada Rumah Sakit, Rizqi Wahyuningsih, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Universitas Mercu Buana (Mercu Buana University), Jakarta Indonesia
Audit fungsi pengolahan data dilakukan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas perusahaan. Audit ini menilai sistem pengolahan data perusahaan dan apakah sesuai tujuan. Pengolahan data yang baik disimpan data penting perusahaan dengan aman untuk digunakan kemudian. Sasaran audit meliputi dukungan satuan pengolahan data, perencanaan, organisasi, dan pengendalian data.
Ealeen Scheyder Gordo Sanchez is a business consultant seeking new opportunities. She has worked as a consultant for companies like Zara and Chevignon from 2012-2014. She defines herself as responsible, interactive, dynamic, and skilled in developing strategic marketing plans. She is fluent in Spanish and has an A2 level in English.
El documento presenta el sílabo de la asignatura Informática para estudiantes de cuarto semestre de la carrera de Medicina. El sílabo describe la información general de la asignatura, sus objetivos, contenidos, estrategias metodológicas, uso de tecnologías, resultados de aprendizaje y sistema de evaluación. La asignatura busca enseñar el uso de herramientas informáticas básicas y su aplicación en la vida práctica a través del estudio de software como Blogger, Google Drive, Microsoft Word, Excel y más.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem informasi rumah sakit (SIMRS) yang handal. Ada 3 poin utama:
1) Pelayanan pasien dan administrasi membutuhkan sistem informasi terpadu
2) Infrastruktur jaringan dan arsitektur sistem yang fleksibel diperlukan
3) Keamanan sistem fisik, jaringan, dan aplikasi harus dipastikan
Tugas teh mia penyelenggaraan sistem informasi manajemen rumah sakitMia rahmiawati
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas strategi pengelolaan sistem informasi rumah sakit (SIMRS) yang meliputi kerangka kerja komprehensif SIMRS, kolaborasi pengembangan SIMRS, dan sistem keamanan SIMRS untuk menjaga kerahasiaan dan integritas informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas rancangan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang mencakup 11 bagian utama yaitu latar belakang, strategi, proses bisnis front dan back office, arsitektur infrastruktur, data dan aplikasi, komunikasi, kolaborasi, infrastruktur, dan pengendalian keamanan sistem informasi. SIMRS dirancang untuk mendukung seluruh proses bisnis rumah sakit secara terintegrasi dan efisien.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
Disusun oleh :
Peti Indriani Pratiwi
C1AB15052
Pengertian
Sistem komputerisasi yang memproses dan mengintergrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi pelaporan dan prosedur administrasi untuk mendukung kinerja dan memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.
Latar belakang umum
- Era globalisasi, adanya tuntutan untuk meningkatkan profesionalisme dan transparansi
- Meningktakan kualitas pelayanan, koordinasi, efisiensi, responsibilitas pengawasan serta penyediaan informasi secara cepat, tepat dan akurat untuk semua tingkatan manajemen rumah sakit dan masyarakat
- Menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif dan efisien
Latar belakang khusus
- Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi ( rekam medis elektronik, resep elektronik, arsip digital, DGS, INA CBGS; pembayaran cash, kartu atm, transfer antar bank.
- Jaminan kesehatan : Jamkesmas, Jamkesda, ASKES
5 Komponen SIMRS
- Software (SIMRS)
- Hardware (perangkat keras berupa komputer, printer dll)
- Networking (jaringan LAN, Wireless)
- SOP (Standar Operasional Prosedur)
- Komitmen semua unit/instalasi terkait
- SDM (Sumber Daya Manusia)
Proses bisnis
1. Pelayanan utama (front office)
2. Pelayanan administratif (back office)
3. Proses bisnis data tidak terstruktur
Manfaat SIMRS
- Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan efisiensi, kemudahan,standar praktek medis yang baik dan benar
- Dokumentasi yang auditable dan accountable
- Mendukung pemasaran jasa RS : peningkatan mutu, kecepatan,kenyamanan,kepastian biaya dan pelayanan
- Meningktakan profesionalisme dan kinerja manajemen
- Mendukung kerjasama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian dalam RS
- Meningkatkan akses RS terhadap berbagai sumber daya seperti Jamkesmas, Jamkesda, ASKES, Jamsostek, instansi pemberi jaminan kesehatan
- Menjadikan RS sebagai organisasi sosial yang inovatif, responsif, efektif dan efisien
- Meningkatkan pendapatan RS
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan informasi di rumah sakit dan perlunya penerapan sistem informasi berbasis komputer untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, dengan menjelaskan latar belakang, strategi, proses bisnis, arsitektur infrastruktur, arsitektur data, dan arsitektur aplikasi yang dibutuhkan."
Sistem Informasi Rumah Sakit menurut Permenkes RI No. 82 Tahun 2013 membutuhkan sistem informasi yang handal, cepat, dan terbarukan untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Dokumen ini membahas arsitektur sistem informasi rumah sakit yang terdiri atas arsitektur aplikasi, data, dan infrastruktur serta keamanan sistem informasi.
Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS)aidaqisti
A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan fungsi pembinaan upaya kesehatan, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang bina upaya kesehatan Kementerian Kesehatan membutuhkan informasi yang handal, tepat, cepat dan terbarukan (up to date) untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan secara tepat.
Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer.
Pesatnya kemajuan teknologi di bidang informasi telah melahirkan perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan ini, peran dan fungsi pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit sebagai salah satu unit kerja pengelola data dan Informasi dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan.
Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah pembentukan kebijakan dalam meningkatkan sistem pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang penyelenggaraan Rumah Sakit di Indonesia.
Banyak Rumah Sakit yang telah berupaya untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi, namun sebagian mengalami kegagalan, dan sebagian Rumah Sakit memilih untuk melakukan kerja sama operasional (outsourcing) dengan biaya yang relatif besar yang pada akhirnya ikut membebani biaya kesehatan bagi pasien/masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan memandang perlunya membangun kerangka acuan kerja (framework) dan perangkat lunak (software) aplikasi sistem informasi Rumah Sakit yang bersifat sumber terbuka umum (open source generic) untuk Rumah Sakit di Indonesia. Dengan adanya software aplikasi open source generik ini diharapkan Rumah Sakit di Indonesia dapat menggunakan, mengembangkan, mengimplementasi dan memelihara sendiri. Sehingga akan terdapat keseragaman data yang dikirim kepada Kementerian Kesehatan.
B. STRATEGI
Tata kelola sistem informasi yang baik harus selaras dengan fungsi, visi, misi dan strategi organisasi. Secara generik fungsi Rumah Sakit (menurut WHO tahun 1957), memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, Rumah Sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial. Rumah sakit juga merupakan pusat pelayanan rujukan medik spsialistik dan sub s
Dokumen ini membahas tentang keamanan dan pengendalian komputer dalam sistem informasi akuntansi. Prinsip-prinsip utama yang dibahas adalah ketersediaan, keamanan, dapat dipelihara, dan integritas. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai ancaman dan cara pengendalian terhadap akses fisik dan logis, perlindungan PC dan jaringan, transmisi data, dan output.
SIM Rizqi Wahyuningsih, Hapzi Ali Implementasi Sistem Informasi Manajemen pad...Rizqi Wahyuningsih
Makalah atau Artikel Power Point Implementasi Sistem Informasi Manajemen pada Rumah Sakit, Rizqi Wahyuningsih, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Universitas Mercu Buana (Mercu Buana University), Jakarta Indonesia
Audit fungsi pengolahan data dilakukan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas perusahaan. Audit ini menilai sistem pengolahan data perusahaan dan apakah sesuai tujuan. Pengolahan data yang baik disimpan data penting perusahaan dengan aman untuk digunakan kemudian. Sasaran audit meliputi dukungan satuan pengolahan data, perencanaan, organisasi, dan pengendalian data.
Ealeen Scheyder Gordo Sanchez is a business consultant seeking new opportunities. She has worked as a consultant for companies like Zara and Chevignon from 2012-2014. She defines herself as responsible, interactive, dynamic, and skilled in developing strategic marketing plans. She is fluent in Spanish and has an A2 level in English.
El documento presenta el sílabo de la asignatura Informática para estudiantes de cuarto semestre de la carrera de Medicina. El sílabo describe la información general de la asignatura, sus objetivos, contenidos, estrategias metodológicas, uso de tecnologías, resultados de aprendizaje y sistema de evaluación. La asignatura busca enseñar el uso de herramientas informáticas básicas y su aplicación en la vida práctica a través del estudio de software como Blogger, Google Drive, Microsoft Word, Excel y más.
This document describes several Oracle connectors that can be used with MuleSoft's Anypoint Platform to integrate Oracle applications and data with other systems. It lists connectors for Oracle Service Cloud (RightNow), PeopleSoft, Database, E-Business Suite (EBS), Siebel, and a Siebel to Salesforce contact synchronization connector. The connectors allow automated processes and data synchronization between the Oracle applications and other enterprise applications both on-premise and in the cloud.
1. A client application makes a loan quote request to a LoanBroker service, which creates a LoanQuoteRequest message.
2. The message is sent to various services via JMS to retrieve a credit profile, get lender recommendations, and request quotes from banks.
3. The responses from the banks are returned to the LoanBroker, which selects the lowest quote and returns it to the client.
Luis emilio velutini: En esta diapositiva encontraréis gran cantidad de imagenes de momentos que posiblemente nunca se vuelvan a repetir... ¡No te lo pierdas!
Este documento presenta el portafolio de tres estudiantes de la Escuela de Nutrición y Dietética de la Facultad de Salud Pública de la Escuela Superior Politécnica de Chimborazo en Riobamba, Ecuador.
Abdul Ghaffar is seeking a challenging career in an organization with professional growth opportunities. He has a M.Phil in Marine Ecology from Ocean University of China and a B.Sc. in Fresh Water Biology/Fisheries from Sindh University. He has strong communication, leadership, and problem-solving skills from presentations and group work. His hobbies include sports, reading, and attending fisheries seminars.
The document provides a summary of activities on a multi-leg trip that included visits to Texas, Nevada, and California. In Texas, the group visited exhibits on the Apollo program in Houston and toured the state capitol building. In Nevada, the group gambled and toured casinos in Las Vegas, visited the Hoover Dam, and toured the Grand Canyon. The trip concluded with the group traveling from Las Vegas to Los Angeles by bus to end the first part of a four-part trip.
Dokumen tersebut merangkum perencanaan tebal perkerasan jalan raya. Mencakup kriteria jalan, analisis lalu lintas, perhitungan lintas ekuivalen, indeks tabel perkerasan, penetapan tebal perkerasan lentur dan kaku, serta metode perkerasan kaku menurut Pd T-14-2003.
This document describes an international school in Stockholm that uses English as the primary language of instruction. It offers the International Baccalaureate (IB) program over three years for students aged 12-18, with 50-100% of the curriculum taught in English. The school emphasizes diversity, multiculturalism, and international mindedness. It has flexible schedules, uses technology in teaching, and encourages student autonomy, responsibility and collaboration.
The document discusses several basic cheerleading stunts including the cartwheel, round off, back handspring, front and back flips, and various splits. It provides brief descriptions of each stunt and cheers for cheerleading at the end.
Este documento describe los diferentes tipos de triángulos y ángulos. Explica que un triángulo tiene tres lados y tres ángulos interiores que suman 180°. Luego detalla los tipos de triángulos según la igualdad de sus lados (equilátero, isósceles, escaleno) y según la medida de sus ángulos (acutángulo, rectángulo, obtusángulo). También define conceptos como las alturas, medianas, mediatrices y bisectrices de un triángulo. Finalmente, explica los diferentes tipos
Dokumen tersebut merupakan laporan perencanaan struktur perkerasan jalan untuk ruas jalan yang menghubungkan antara kelurahan Giriwono dengan Desa Gondang Kulon di Kecamatan Wonogiri, Wonogiri. Laporan ini memuat perencanaan struktur perkerasan jalan, analisis lalu lintas, dan metode perhitungan yang digunakan untuk merancang struktur perkerasan jalan beton berdasarkan data tebalitas, mutu bahan, dan beban lalu lintas
SIMRS dirancang untuk meningkatkan pengelolaan informasi di rumah sakit secara efisien, cepat, akurat, dan terintegrasi. Sistem ini mengatur alur kerja pelayanan pasien dan administrasi dengan database terstruktur dan tidak terstruktur serta mengintegrasikan unit-unit seperti farmasi dan laboratorium. Infrastruktur jaringan dan keamanan sistem diperlukan untuk mendukung arsitektur data dan aplikasi SIMRS.
Penyelenggaraan sistem informasi manajemen rumah sakit (1)RajaBuldan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dirancang untuk meningkatkan pengelolaan informasi di rumah sakit agar menjadi lebih efisien, cepat, akurat, dan terintegrasi dengan memanfaatkan teknologi informasi. SIMRS membutuhkan infrastruktur jaringan dan arsitektur aplikasi yang memadai untuk mengakomodasi kebutuhan informasi yang kompleks di rumah sakit serta perlindungan keamanan informasi yang memadai.
Penyelenggaraan sistem informasi rumah sakit individuendang_ruslan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) diperlukan untuk mengelola informasi rumah sakit secara efisien dan terintegrasi. Dokumen ini membahas latar belakang dan strategi penerapan SIMRS, termasuk arsitektur infrastruktur jaringan dan database, serta aspek-aspek keamanan sistem informasi yang perlu diperhatikan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen rumah sakit yang meliputi latar belakang, strategi, proses bisnis, arsitektur infrastruktur, data, aplikasi, komunikasi, kolaborasi dan referensi. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan pengelolaan informasi rumah sakit secara efisien dan terintegrasi.
Sistem informasi rumah sakit dirancang untuk mengintegrasikan proses bisnis pelayanan pasien dan administrasi dengan menggunakan basis data tunggal dan standar pertukaran data. Arsitektur aplikasi dan infrastruktur jaringan dirancang untuk mendukung integrasi dan keamanan sistem.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di rumah sakit untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan informasi pelayanan kesehatan melalui integrasi dan otomatisasi proses bisnis pelayanan kesehatan."
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan menteri kesehatan mengenai sistem informasi manajemen rumah sakit. Dokumen tersebut menjelaskan tentang pentingnya sistem informasi yang handal bagi rumah sakit dan kementerian kesehatan, serta kerangka dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung sistem informasi rumah sakit, termasuk arsitektur data dan keamanan sistem informasinya.
Dokumen tersebut membahas konsep sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang dirancang untuk meningkatkan pengelolaan informasi rumah sakit secara efisien dan terpadu melalui penerapan teknologi informasi. SIMRS dirancang untuk mengintegrasikan seluruh proses pelayanan rumah sakit, mulai dari pelayanan pasien, administrasi, hingga kolaborasi dengan sistem informasi lainnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Rumah sakit membutuhkan sistem informasi berbasis komputer untuk mengelola informasi secara efisien dan akurat. Dokumen ini membahas latar belakang, proses bisnis, arsitektur infrastruktur jaringan dan database, serta arsitektur aplikasi yang dibutuhkan untuk sistem informasi rumah sakit.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sistem komputerisasi yang mengintegrasikan seluruh proses bisnis layanan kesehatan rumah sakit untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat guna mendukung pengambilan keputusan manajemen. SIMRS meliputi modul-modul seperti pelayanan pasien, poliklinik, rawat inap, farmasi, dan akuntansi yang terintegrasi secara online.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. Oleh Kelompok 2 :
Ayu suci
Azhar Zulkarnaen
Fery Firmansyah
Ida Nasrul Fahmi
Ranggana
2. • Dibutuhkannya informasi yang
handal, tepat, cepat dan
terbarukan (up to date) untuk
mendukung proses pengambilan
keputusan dan penetapan kebijakan
secara tepat.
• RS mengalami kesulitan dalam
pengelolaan informasi baik untuk
kebutuhan internal maupun
eksternal.
• Perlu diupayakan peningkatan
pengelolaan informasi yang efisien,
cepat, mudah, akurat, murah,
aman, terpadu dan akuntabel.
• Pesatnya kemajuan teknologi, maka
RS dituntut untuk mampu
melakukan berbagai penyesuaian
dan perubahan.
• Tidak semua RS memiliki
kemampuan menyiapkan SITK yang
handal.
Latar
Belakang
diperlukanny
a SIMRS
3. Kerangka kerja secara komprehensif sistem informasi
Rumah Sakit. (seperti proses bisnis, perubahan
manajemen, tata kelola IT dan lain-lainnya)
Harus selaras dengan bisnis utama (core bussines) dari
Rumah Sakit.
Harus selaras dengan fungsi, visi, misi dan strategi
organisasi.
4. 1. Pelayanan Utama (Front Office)
Data yang dimasukan pada proses rawat akan digunakan
pada proses rawat dan pulang.
Selama proses perawatan, pasien akan menggunakan
sumber daya, mendapat layanan dan tindakan dari unit-
unit seperti farmasi, laboratorium, radiologi, gizi,
bedah, invasive, diagnostic non invasive dan lainnya.
Unit tersebut mendapat order/pesanan dari dokter
(misalnya berupa resep untuk farmasi, formulir lab dan
sejenisnya) dan perawat.
Jadi dokter dan perawat sebagai aktor/SDM inti pada
proses bisnis Rumah Sakit (seluruh order berasal dari
mereka). Karena itu kami menyebutkan inti sistem ini
sebagai order communation system.
5.
6. Rumah Sakit merupakan unit yang
mengelola sumber daya fisik (manusia,
uang, mesin/alat kesehatan/aset,
material seperti obat, reagen, alat tulis
kantor, barang habis pakai dan
sejenisnya).
Walaupun proses bisnis setiap Rumah
Sakit unik tapi tetap terdapat proses
umum, diantaranya perencanaan,
pembelian/pengadaan, pemeliharaan
stok/inventory, pengelolaan Aset,
pengelolaan SDM, pengelolaan uang
(hutang, piutang, kas, buku besar dan
lainnya).
7. Proses-proses bisnis tersebut di atas yang melibatkan data-data
terstruktur, yang dapat dikelola dengan relational database
management system, selain itu terdapat proses bisnis yang
melibatkan data yang tidak terstruktur seperti alur kerja, surat
disposisi, email, manajemen proyek, kolaborasi, team work,
8.
9. Kebutuhan
infrastruktur jaringan
komputer kedepan
bukan hanya untuk
kebutuhan Sistem
informasi RS saja,
tetapi juga harus
mampu digunakan
untuk berbagai hal,
seperti jalur telepon IP,
CCTV, Intelegent
Building, Medical
Equipment dan lain-
lain.
Untuk mendukung pelayanan tersebut,
maka infrastruktur jaringan komunikasi
data yang disyaratkan adalah:
1. Meningkatkan unjuk kerja dan
memudahkan untuk melakukan
manajemen lalu lintas data pada
jaringan komputer, seperti
utilisasi, segmentasi jaringan, dan
security.
2. Membatasi broadcase domain pada
jaringan, duplikasi IP address dan
segmentasi jaringan menggunakan
VLAN (virtual LAN) untuk setiap
gedung dan atau lantai.
3. Memiliki jalur backbone fiber optik
dan backup yang berbeda jalur,
pada keadaan normal jalur backup
digunakan untuk memperkuat
kinerja jaringan/redudant, tapi
dalam keadaan darurat backup
jaringan dapat mengambil alih
kegagalan jaringan.
4. Memanfaatkan peralatan aktif
yang ada, baik untuk melengkapi
kekurangan sumber daya maupun
sebagai backup.
10. 5. Dianjurkan pemasangan oleh vendor jaringan yang
tersertifikasi (baik perkabelan maupun perangkat aktif).
6. Dokumentasi sistem jaringan lengkap (perkabelan,
konfigurasi, uji coba, dan sejenisnya) baik hardcopy maupun
softcopy.
7. Mengingat penggunaan jaringan yang komplek kedepan,
maka perangkat aktif mengharuskan pengelolaan bertingkat,
seperti adanya:
a) Core switch yang merupakan device vital dalam local area
network di Rumah Sakit dimana core switch ini sebagai
bacbone lan dan sentral switch yang berperan dalam
prosessing semua paket dengan memproses atau men-
switch traffic secepat mungkin).
b) Distribution switch yang merupakan suatu device antara
untuk keperluan pendistribusian akses antar core switch
dengan access switch pada masing-masing gedung,
dimana antara sebaiknya distribution switch dan core
switch terhubung melalui fiber optic.
c) Acces switch yang merupakan suatu device yang
menyediakan user port untuk akses ke network.
11. Untuk menghindari
pulau-pulau aplikasi
dan memudahkan
Kementerian
Kesehatan mengolah
data yang homogen,
maka perlu dibuat
arsitektur data yang
baik, untuk
mengakomodir
kebutuhan informasi
para pengguna
Beberapa aspek harus diperhatikan dalam membangun
arsitektur data:
1. Kodefikasi
Kodefikasi selain keharusan untuk
otomatisasi/komputerisasi, juga diperlukan untuk
integrasi dan penglolaan lebih lanjut seperti
statistik.
2. Mapping
Karena sering berbeda keperluan kodefikasi data,
maka diperlukan mapping data untuk integrasi dan
pengelolaan lebih lanjut, misalnya mapping
kodefikasi antara tarif dengan kode
perkiraan/chart of account, mapping kode
kabupaten/kota dengan provinsi dan sejenisnya.
3. Standar pertukaran data antar aplikasi
Beberapa software aplikasi yang terpisah,
membutuhkan standard pertukaran data agar dapat
berkomunikasi satu aplikasi dengan lainnya. Seperti
Heath Level 7 (HL7), DICOM, XML dan sejenisnya.
4. Database
Desain struktur database, sebaiknya mengacu pada
best practice database Rumah Sakit dan mengambil
dari sumber terbuka serta mempertimbangkan
kebutuhan informasi stakeholder terkait.
12. Mengingat
kompleksnya
proses bisnis pada
Rumah Sakit,
berikut ini
gambaran
arsitektur minimal
dan variabel SIMRS
yang dapat
mengakomodir
kebutuhan
informasi.
13. Terdiri dari 3
komponen :
1. Keamanan Fisik
2. Keamanan
Jaringan
3. Keamanan
Aflikasi
1. Keamanan fisik
1) Kebijakan hak akses pada
ruang data center/server
2) Kebijakan penggunaan hak
akses komputer untuk user
pengguna
14. Keamanan jaringan (network security)
dalam jaringan komputer sangat penting
dilakukan untuk memonitor akses jaringan
dan mencegah penyalahgunaan sumber
daya jaringan yang tidak sah. Tugas
keamanan jaringan dikontrol oleh
administrator jaringan.
Segi-segi keamanan didefinisikan sebagai
berikut:
a) Informasi (data) hanya bisa diakses
oleh pihak yang memiliki
wewenang.
b) Informasi hanya dapat diubah oleh
pihak yang memiliki wewenang.
c) Informasi tersedia untuk pihak yang
memiliki wewenang ketika
dibutuhkan.
d) Pengirim suatu informasi dapat
diidentifikasi dengan benar dan ada
jaminan bahwa identitas yang
didapat tidak palsu.
e) Pengirim maupun penerima
informasi tidak dapat menyangkal
pengiriman dan penerimaan pesan.
15. Untuk memenuhi
syarat keamanan
sebuah aplikasi,
maka sistem harus
memenuhi syarat-
syarat sebagai
berikut:
1. Keamanan aplikasi harus mendukung
dan mengimplementasikan protokol
keamanan dalam melakukan
transfer data (seperti: SSL, TLS)
2. Aplikasi harus memungkinkan
masing-masing user dapat
didentifikasikan secara unik,
baik dari segi nama dan perannya.
3. Akses melalui metode akses
remote dapat berfungsi dengan
baik melalui aplikasi client (yaitu
melalui VPN, modem, wireless, dan
sejenisnya).
4. Aplikasi dapat berfungsi dengan baik
pada software anti-virus yang
digunakan saat ini.