Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sistem komputerisasi yang mengintegrasikan seluruh proses bisnis layanan kesehatan rumah sakit untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat guna mendukung pengambilan keputusan manajemen. SIMRS meliputi modul-modul seperti pelayanan pasien, poliklinik, rawat inap, farmasi, dan akuntansi yang terintegrasi secara online.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di rumah sakit untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan informasi pelayanan kesehatan melalui integrasi dan otomatisasi proses bisnis pelayanan kesehatan."
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sistem komputerisasi yang mengintegrasikan seluruh proses bisnis layanan kesehatan rumah sakit untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat guna mendukung pengambilan keputusan manajemen. SIMRS meliputi modul-modul seperti pelayanan pasien, poliklinik, rawat inap, farmasi, dan akuntansi yang terintegrasi secara online.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di rumah sakit untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan informasi pelayanan kesehatan melalui integrasi dan otomatisasi proses bisnis pelayanan kesehatan."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang 3 hal utama:
1. Latar belakang permasalahan pengadaan SIM-RS di RSUD Andi Makkasau untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan rumah sakit.
2. Tujuan pengadaan SIM-RS untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas manajemen, dan memberikan dasar pengawasan bagi manajemen.
3. Usulan pembangunan sistem informasi manajemen rumah sakit yang melip
Sistem informasi rumah sakit dirancang untuk mengintegrasikan proses bisnis pelayanan pasien dan administrasi dengan menggunakan basis data tunggal dan standar pertukaran data. Arsitektur aplikasi dan infrastruktur jaringan dirancang untuk mendukung integrasi dan keamanan sistem.
Tugas teh mia penyelenggaraan sistem informasi manajemen rumah sakitMia rahmiawati
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas strategi pengelolaan sistem informasi rumah sakit (SIMRS) yang meliputi kerangka kerja komprehensif SIMRS, kolaborasi pengembangan SIMRS, dan sistem keamanan SIMRS untuk menjaga kerahasiaan dan integritas informasi pasien.
Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS)aidaqisti
A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan fungsi pembinaan upaya kesehatan, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang bina upaya kesehatan Kementerian Kesehatan membutuhkan informasi yang handal, tepat, cepat dan terbarukan (up to date) untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan secara tepat.
Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer.
Pesatnya kemajuan teknologi di bidang informasi telah melahirkan perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan ini, peran dan fungsi pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit sebagai salah satu unit kerja pengelola data dan Informasi dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan.
Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah pembentukan kebijakan dalam meningkatkan sistem pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang penyelenggaraan Rumah Sakit di Indonesia.
Banyak Rumah Sakit yang telah berupaya untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi, namun sebagian mengalami kegagalan, dan sebagian Rumah Sakit memilih untuk melakukan kerja sama operasional (outsourcing) dengan biaya yang relatif besar yang pada akhirnya ikut membebani biaya kesehatan bagi pasien/masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan memandang perlunya membangun kerangka acuan kerja (framework) dan perangkat lunak (software) aplikasi sistem informasi Rumah Sakit yang bersifat sumber terbuka umum (open source generic) untuk Rumah Sakit di Indonesia. Dengan adanya software aplikasi open source generik ini diharapkan Rumah Sakit di Indonesia dapat menggunakan, mengembangkan, mengimplementasi dan memelihara sendiri. Sehingga akan terdapat keseragaman data yang dikirim kepada Kementerian Kesehatan.
B. STRATEGI
Tata kelola sistem informasi yang baik harus selaras dengan fungsi, visi, misi dan strategi organisasi. Secara generik fungsi Rumah Sakit (menurut WHO tahun 1957), memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, Rumah Sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial. Rumah sakit juga merupakan pusat pelayanan rujukan medik spsialistik dan sub s
Dokumen tersebut membahas pentingnya penerapan sistem informasi manajemen yang efektif dan efisien dalam pengendalian internal suatu bisnis. Sistem informasi diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan, pengendalian manajemen, dan fungsi organisasi lainnya. Contoh penerapannya adalah sistem informasi akuntansi, persediaan, pemasaran, dan analisis kredit. Dokumen ini juga menjelaskan penerapan sistem informasi manaj
Proposal proyek sistem informasi manajemen rumah sakit RSUP H. Adam Malik Medan membahas rencana pembangunan sistem informasi rumah sakit yang terintegrasi dan mendukung pelaporan serta pengambilan keputusan manajemen. Proyek ini akan menghasilkan aplikasi SIM, dokumentasi, dan panduan dalam 3 bulan kerja.
SIMRS dirancang untuk meningkatkan pengelolaan informasi di rumah sakit secara efisien, cepat, akurat, dan terintegrasi. Sistem ini mengatur alur kerja pelayanan pasien dan administrasi dengan database terstruktur dan tidak terstruktur serta mengintegrasikan unit-unit seperti farmasi dan laboratorium. Infrastruktur jaringan dan keamanan sistem diperlukan untuk mendukung arsitektur data dan aplikasi SIMRS.
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
More Related Content
Similar to 13. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT.pptx
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang 3 hal utama:
1. Latar belakang permasalahan pengadaan SIM-RS di RSUD Andi Makkasau untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan rumah sakit.
2. Tujuan pengadaan SIM-RS untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas manajemen, dan memberikan dasar pengawasan bagi manajemen.
3. Usulan pembangunan sistem informasi manajemen rumah sakit yang melip
Sistem informasi rumah sakit dirancang untuk mengintegrasikan proses bisnis pelayanan pasien dan administrasi dengan menggunakan basis data tunggal dan standar pertukaran data. Arsitektur aplikasi dan infrastruktur jaringan dirancang untuk mendukung integrasi dan keamanan sistem.
Tugas teh mia penyelenggaraan sistem informasi manajemen rumah sakitMia rahmiawati
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas strategi pengelolaan sistem informasi rumah sakit (SIMRS) yang meliputi kerangka kerja komprehensif SIMRS, kolaborasi pengembangan SIMRS, dan sistem keamanan SIMRS untuk menjaga kerahasiaan dan integritas informasi pasien.
Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS)aidaqisti
A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan fungsi pembinaan upaya kesehatan, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang bina upaya kesehatan Kementerian Kesehatan membutuhkan informasi yang handal, tepat, cepat dan terbarukan (up to date) untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan secara tepat.
Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer.
Pesatnya kemajuan teknologi di bidang informasi telah melahirkan perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan ini, peran dan fungsi pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit sebagai salah satu unit kerja pengelola data dan Informasi dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan.
Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah pembentukan kebijakan dalam meningkatkan sistem pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang penyelenggaraan Rumah Sakit di Indonesia.
Banyak Rumah Sakit yang telah berupaya untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi, namun sebagian mengalami kegagalan, dan sebagian Rumah Sakit memilih untuk melakukan kerja sama operasional (outsourcing) dengan biaya yang relatif besar yang pada akhirnya ikut membebani biaya kesehatan bagi pasien/masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan memandang perlunya membangun kerangka acuan kerja (framework) dan perangkat lunak (software) aplikasi sistem informasi Rumah Sakit yang bersifat sumber terbuka umum (open source generic) untuk Rumah Sakit di Indonesia. Dengan adanya software aplikasi open source generik ini diharapkan Rumah Sakit di Indonesia dapat menggunakan, mengembangkan, mengimplementasi dan memelihara sendiri. Sehingga akan terdapat keseragaman data yang dikirim kepada Kementerian Kesehatan.
B. STRATEGI
Tata kelola sistem informasi yang baik harus selaras dengan fungsi, visi, misi dan strategi organisasi. Secara generik fungsi Rumah Sakit (menurut WHO tahun 1957), memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, Rumah Sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial. Rumah sakit juga merupakan pusat pelayanan rujukan medik spsialistik dan sub s
Dokumen tersebut membahas pentingnya penerapan sistem informasi manajemen yang efektif dan efisien dalam pengendalian internal suatu bisnis. Sistem informasi diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan, pengendalian manajemen, dan fungsi organisasi lainnya. Contoh penerapannya adalah sistem informasi akuntansi, persediaan, pemasaran, dan analisis kredit. Dokumen ini juga menjelaskan penerapan sistem informasi manaj
Proposal proyek sistem informasi manajemen rumah sakit RSUP H. Adam Malik Medan membahas rencana pembangunan sistem informasi rumah sakit yang terintegrasi dan mendukung pelaporan serta pengambilan keputusan manajemen. Proyek ini akan menghasilkan aplikasi SIM, dokumentasi, dan panduan dalam 3 bulan kerja.
SIMRS dirancang untuk meningkatkan pengelolaan informasi di rumah sakit secara efisien, cepat, akurat, dan terintegrasi. Sistem ini mengatur alur kerja pelayanan pasien dan administrasi dengan database terstruktur dan tidak terstruktur serta mengintegrasikan unit-unit seperti farmasi dan laboratorium. Infrastruktur jaringan dan keamanan sistem diperlukan untuk mendukung arsitektur data dan aplikasi SIMRS.
Similar to 13. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT.pptx (20)
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Bisa Deposit Via Bank Bengkulu 24 Ja...unikbetslotbankmaybank
Pada hari ini 12 Juni 2024, Link Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Bank Bengkulu Promo Bonus Terbesar Banyak Promo Spektakuler di provider Pragmatic Play adalah Unikbet karena berlicensi resmi internasional. Maka dari itu, Untuk anda para pemain slot online yang berada di kota Sigli, bisa bermain dengan tenang dan aman. Berikut rekomendasi daftar situs slot bisa deposit pakai Bank Bengkulu khusus untuk anda yang berlokasi di Kota Sigli:
1. Slot Nexus Gates of Olympus™
2. Slot Thor vs Hercules
3. Slot Gates of Gatot Kaca
4. Slot Sugar Rush™
5. Slot Sweet Bonanza Xmas™
6. Slot Mahjong Wins
2. Latar Belakang
• Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit
dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya
saing sebagai badan usaha dengan tidak
mengurangi misi sosial yang dibawahnya Rumah
sakit harus merumuskan kebijakan-kebijakan
strategis antara lain efisiensi dari dalam
(organisasi, manajemen, serta SDM) serta harus
mampu secara cepat dan tepat mengambil
keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada
masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang
responsif, inovatif, efektif, efisien dan
menguntungkan.
3. Definisi
• Menurut Abdul Kadir (2003, p114) Sistem
Informasi Manajemen (SIM) adalah system
informasi yang digunakan untuk mendukung
operasi, manajemen dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi biasanya,
SIM menyediakan informasi untuk operasi
organisasi
4. Definisi
• Selanjutnya… Menurut Haag (2000, p 114)
SIM juga sering disebut sebagai sistem
peringatan manajemen karena sistem ini
memberikan peringatan kepada pemakai
terhadap masalah maupun peluang.
5. Definisi
• Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
adalah sistem komputerisasi yang memproses
dan mengintegrasikan seluruh alur proses
bisnis layanan kesehatan dalam bentuk
jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur
administrasi untuk memperoleh informasi
secara cepat, tepat dan akurat. (Abdul Azis
dkk)
6. Definisi
• Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
yang selanjutnya disingkat SIMRS adalah suatu
sistem teknologi informasi komunikasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh
alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam
bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan
prosedur administrasi untuk memperoleh
informasi secara tepat dan akurat, dan
merupakan bagian dari Sistem Informasi
Kesehatan. (PMK no 82 th 2013)
7. Definisi
• Sistem Informasi Kesehatan adalah
seperangkat tatanan yang meliputi data,
informasi, indikator, prosedur, teknologi,
perangkat, dan sumber daya manusia yang
saling berkaitan dan dikelola secara terpadu
untuk mengarahkan tindakan atau keputusan
yang berguna dalam mendukung
pembangunan kesehatan (pmk 82 th 2013)
8. Tujuan SIMRS
• Identifikasi masalah
• Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
• Meningkatkan ketepatan dan kecepatan pengambilan
keputusan
• Meningkatkan fungsi perencanaan, pemantauan,
pengendalian, dan evaluasi organisasi.
• Mengukur,mengendalikan,menganalisa efisiensi dan
perkiraan, penggunaan sumber daya dan produktifitas
efektifitas
• Meningkatkan komunikasi intern dan ekstern organisasi
• Penyusunan laporn intern dan ekstern
• Riset dan pendidikan
10. A. Manfaat Umum
1. Setiap unit akan bekerja sesuai fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya;
a. Fungsi Pelayanan dan Informasi
b. Fungsi Perawatan (medical care)
c. Fungsi Penunjang/Supporting
d. Fungsi Administrasi dan Keuangan
e. Fungsi Pengawasan, dll
2. Mendukung kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian / unit
dalam rumah sakit. Contoh:
a. Unit Registrasi dengan Unit RM dalam hal Petugas RM dapat
mengetahui secara real time pasien yang mendaftar di bag Registrasi.
b. Unit Registrasi dengan Unit Rawat Jalan.
c. Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit
Apotik/Farmasi dalam hal Resep Online dan informasi lainnya.
d. Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit
Laboratorium, Radiologi, IBS, Gizi, Farmasi, dan Keuangan dan sebaliknya
11. B. Manfaat Operasional
1. Kecepatan dengan adanya program proses
pengisian data menjadi lebih cepat
2. Akurasi menurangi terjadinya kesalahan
3. Integrasi data yang terintegrasi mengurangi kerja
dobel
4. Peningkatan pelayanan pelayanan pasien lebih
cepat
5. Peningkatan Efisiensi tenaga administrasi bisa
ditingkatkan menjadi tenaga analis
6. Kemudahan Pelaporan bisa langsung disajikan dari
SIMRS
12. C. Manfaat Manajerial
1. Kecepatan mengambil keputusan dengan
sistem manual lebih lama
2. Akurasi dan kecepatan identifikasi masalah
data dan informasi yang terkumpul bisa
dievaluasi detiap hari sehingga masalah yg
timbul bisa segera diidentifikasi
3. Kemudahan penyusunan strategi data
yang masuk bisa segera dijadikan informasi
untuk menyusun strategi
13. D. Manfaat Organisasi
1. Budaya kerja butuh kedisiplinan tiap unit
untuk memasukkan data
2. Transparansi semua transaksi tercatat dan
dapat diakses unit lain
3. Koordinasi antar unit untuk mendukung
sistem bisa jalan
4. Pemahamam sistem sistem yang
terintegrasi dari seluruh unit
5. Pengurangan biaya administrasi paperless
14. Arsitektur SIMRS
• Arsitektur SIMRS paling sedikit terdiri atas:
a. kegiatan pelayanan utama (front office);
b. kegiatan administratif (back office); dan
c. komunikasi dan kolaborasi
15. Ruang lingkup front office
• Ruang lingkup Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan,
mencakup pengelolaaninformasi dalam lingkup
manajemen pasien (front office management). Lingkup
ini antara lain sebagai berikut:
1. Pasien, yang mencatat data/status pasien untuk
memudahkan pengidentifikasian maupun pembuatan
statistik dari pasien masuk sampai keluar
2. Rawat Jalan/Poliklinik yang tersedia di rumah sakit,
seperti: penyakit dalam, bedah, anak, obstetri dan
ginekologi, KB, syaraf, jiwa, THT, mata,gigi dan mulut,
kardiologi,radiologi, bedah orthopedi, paru- paru,
umum, UGD, dan lain-lain sesuai kebutuhan
16. 3. Rawat Inap
4. Penunjang Medis/Laboratorium, yang mencatat
informasi pemeriksaan seperti: ECG, EEG,USG, ECHO,
TREADMIL, CT Scan, Endoscopy, dan lain-lain.
5. Penagihan dan Pembayaran, meliputi penagihan dan
pembayaran untuk rawat jalan, rawat inap dan
penunjang medis (laboratorium, radiologi, rehab
medik), baik secara langsung maupun melalui jaminan
dari pihak ketiga/asuransi/JPKM
6. Apotik/Farmasi, yang meliputi pengelolaan informasi
inventori dan transaksi obat-obatan.
17. Strategi SIMRS
• Sistem Informasi Manajemen merupakan
prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi
informasi yang terintegrasi dan di integrasikan
dengan prosedur manual dan prosedur yang lain
untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu
dan efektif untuk mendukung proses
pengambilan keputusan manajemen, sehingga
dalam tahapannya akan membuat beberapa SOP
baru guna menunjang kelancaran penerapan
Sistem yang tertata dengan rapi dan baik.
18. • Berdasarkan definisi di atas, maka kita dapat membagi
Sistem Informasi Manajemen menjadi 6 komponen
utama guna menunjang terlaksanana penerapan
sistem informasi yang benar dan sesuai kebutuhan:
1.Software (Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit)
2.Hardware (Perangkat Kerasa berupa Komputer,
printer dan lainnya)
3. Networking (Jaringan LAN, Wireless dan lainnya)
4. SOP (Standar Operasional Prosedur)
5. Komitment (Komitmen semua unit/instalasi yang
terkait untuk sama-sama mejalankan sistem karena
sistem tidak akan berjalan tanpa di Input)
6. SDM (sumberdaya manusia adalah factor utama
suksesnya sebuah sistem dimana data diinput dan di
proses melalui tenaga-tenaga SMD tersebut)
19. Arsitektur Infrastruktur
• Kebutuhan infrastruktur jaringan komputer
kedepan bukan hanya untuk kebutuhan
Sistem informasi RS saja, tetapi juga harus
mampu digunakan untuk berbagai hal, seperti
jalur telepon IP, CCTV, Intelegent Building,
Medical Equipment dan lain-lain
20. • Untuk mendukung pelayanan , maka infrastruktur
jaringan komunikasi data yang disyaratkan adalah:
1. meningkatkan unjuk kerja dan memudahkan untuk
melakukan manajemen lalu lintas data pada jaringan
komputer, seperti utilisasi, segmentasi jaringan, dan
security.
2. membatasi broadcase domain pada jaringan,
duplikasi IP address dan segmentasi jaringan
menggunakan VLAN untuk setiap gedung dan atau
lantai.
3. memiliki jalur backbone fiber optik dan backup yang
berbeda jalur
21. 4. Memanfaatkan peralatan aktif yang ada
5. dianjurkan pemasangan oleh vendor jaringan
yang tersertifikasi
6. dokumentasi sistem jaringan lengkap
(perkabelan, konfigurasi, uji coba, dan
sejenisnya) baik hardcopy maupun softcopy.
7. perangkat aktif mengharuskan pengelolaan
bertingkat,
22. Arsitektur Data
• Untuk menghasilkan informasi yang baik, diperlukan
data yang homogen. Agar dapat dihasilkan data
homogen maka perlu dibuat arsitektur data yang baik.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam
membangun arsitektur data: A. Kodefikasi Kodefikasi
selain keharusan utk otomatisasi/ komputerisasi, juga
diperlukan untuk integrasi dan penglolaan lebih lanjut
seperti statistik. Mapping Karena sering berbeda
keperluan kode- fikasi data, maka diperlukan mapping
data untuk integrasi dan pengelolaan lebih lanjut,
misalnya mapping kodefikasi antara tarif dengan kode
perkiraan/chart of account, mapping kode
kabupaten/kota dengan provinsi dan sejenisnya.
23. Arsitektur Aplikasi
• Suatu paket sistem aplikasi yang terintegrasi,
yang dihubungkan secara on-line pada semua
fungsi pelayanan rumah sakit mulai dari transaksi
manajemen antrian, pendaftaran, pelayanan
perawatan, pelayanan penunjang, manajemen
operasi / bedah sentral, rekam medis,
manajemen keperawatan, kasir / mobilisasi dana,
pelayanan piutang, manajemen material, stok
barang/obat, akuntansi dan keuangan,
kepegawaian, gizi, linen / laundry, dan fungsi
pelayanan rumah sakit lainnya
24. • Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) merupakan prosedur pemrosesan data
rumah sakit memanfaatkan teknologi informasi
yang terintegrasi untuk menghasilkan informasi
yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung
proses pengambilan keputusan bagi pihak
manajemen, sehingga dalam tahapannya akan
membuat beberapa SOP (standard operating
procedure) baru guna menunjang kelancaran
penerapan SIMRS yang tertata dengan baik dan
rapi.
25. • Berdasarkan definisi di atas, maka kita dapat membagi
SIMRS menjadi 6 komponen utama guna menunjang
terlaksananya penerapan SIMRS yang benar dan sesuai
kebutuhan:
a. Software (Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit)
b.Hardware (perangkat Keras berupa komputer, printer dan
lainnya)
c. Networking (jaringan LAN, wireless dan lainnya)
d. SOP (Standard Operating Procedure)
e. Komitmen (komitmen semua unit / departemen /
instalasi yang terkait untuk sama-sama mejalankan sistem
karena sistem tidak akan berjalan tanpa di-input)
f. SDM (sumberdaya manusia adalah faktor utama
suksesnya sebuah sistem dimana data di-input dan diproses
melalui tenaga SDM tersebut)
26. Komunikasi dan kolaborasi
• Interoperabilitas adalah dimana suatu aplikasi bisa
berinteraksi dengan aplikasi lainnya melalui suatu
protokol yang disetujui bersama lewat bermacam-
macam jalur komunikasi diantaranya dapat terjadi
komunikasi data dengan aplikasi berikut:
a.Standarisasi SIMAK BMN (untuk Rumah Sakit milik
pemerintah)
b.Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
c.Sistem Casemix (khusus yang melaksanakan program
Jaminan Kesehatan Nasional)
d.Aplikasi yang lainnya yang mendukung Kinerja
Rumah Sakit
27. • Kolaborasi dalam bentuk Kerjasama Operasional (KSO) atau
Built Operational Transfer (BOT) merupakan salah satu
solusi untuk penerapan teknologi informasi, sehingga resiko
investasi (Hardware, Software dan Brainware) dan resiko
pelaksanaan sistem akan berada di pihak konsultan
sehingga Rumah Sakit tidak perlu melakukan investasi yang
besar serta akan dijamin keberhasilan pelaksanaan SIMRS
tersebut.
• Kerjasama Operasional (KSO) adalah perjanjian antara dua
pihak atau lebih dimana masing-masing sepakat untuk
melakukan suatu usaha bersama dengan menggunakan
aset dan atau hak usaha yang dimiliki dengan menanggung
keuntungan dan kerugian secara bersama-sama
28. • ModulAplikasi SIMRS terintegrasi meliputi dan
tidak terbatas pada modul-modul berikut ini
a. FRONT OFFICE
b. PELAYANAN PERAWATAN
c. PELAYANAN PENUNJANG
d. MANAJEMEN KEPERAWATAN
e. LOGISTIK
f. APOTIK / FARMASI
g. GIZI / NUTRISI
h. AKUNTANSI dan KEUANGAN
29. i. SDM dan UMUM
j. INFORMASI EKSEKUTIF
k. MODUL CUSTOMER RELATIONSHIP
MANAGEMENT
l. SYSTEM SUPPORT & UTILITY
m. PORTAL TERINTEGRASI RUMAH SAKIT