Makalah ini membahas implementasi sistem informasi manajemen pada PT Mayora Indah Tbk untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis perusahaan. Sistem informasi digunakan untuk mengintegrasikan bagian-bagian seperti produksi, logistik, dan administrasi serta mendukung pengambilan keputusan manajemen.
SIM, Lia Eka Nurrahmawati , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Si...LiaEka1412
Â
SIM, Lia Eka Nurrahmawati , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Sistem Informasi Manajemen PT. Carrefour Indonesia, Universitas Mercu Buana, 2017
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Tugas Sistem Informasi Manajemen Implementasi Sistem Informasi Manajemen PT Mayora Indah Tbk
1. Implementasi Sistem Informasi Manajemen
pada PT MAYORA INDAH Tbk
Disusun Oleh
Nur Nopita Sari
43218110017
Universitas Mercu Buana
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Akuntansi
2019
Disusun oleh
Nur Nopita Sari
43218110017
Dosen Pengampu
Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Universitas Mercu Buana
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Akuntansi
2019
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karuniaNya-lah penulis masih diberi kesehatan dan dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Sistem Informasi Manajemen pada PT. MAYORA INDAH Tbk“. Makalah ini
disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah Manajemen
Sistem Informasi Bapak Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menambah refesensi mahasiswa maupun
siapa saja yang ingin memahami evaluasi tentang sistem informasi manajemen pada
PT. MAYORA INDAH Tbk.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah
selanjutnya. Besar harapan penulis semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, September 2019
Penulis
Nur Nopita Sari
3. Abstrak
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan bidang ilmu yang semakin
berkembang. Perkembangan bidang ini semakin cepat dan penting untuk diterapkan
dalam setiap organisasi. Perkembangan ilmu teknologi sekarang ini semakin maju dan
pesat, yang tidak terlepas dari jasa informasi dan komputer. Kemajuan tersebut juga
berpengaruh pada persaingan bisnis.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kecepatan dalam menghasilkan produk dan
untuk memonitoring logistic, PT MAYORA INDAH Tbk. membentuk jaringan komputer
antar bagian yaitu, bagian informasi, administrasi, proudksi dan supervisor logistik.
Meskipun pada setiap bagian tersebut terdapat program computer yang sama, namun
program computer pada masing – masing bagian tersebut hanya diaktifkan sesuai
dengan kebutuhan setiap bagian.
Dengan memanfaatkan teknologi computer yang terus berkembang, sebaiknya
lebih di tunjang dengan fasilitas internet dalam menjalin hubungan dengan pelanggan
serta untuk mendapatkan informasi tentang produk yang dihasilkan.
4. BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Peran Sistem Informasi Manajemen akan lebih terasa bagi perusahaan-perusahaan
besar. Bagi perusahaan-perusahaan besar, kebutuhan untuk mengumpulkan data dan
informasi secara skala besar dan dalam waktu yang cepat lebih dirasakan
kepentinganya berbanding dengan perusahaan-perusahaan menengah apalagi kecil.
Banyak perusahaan di Indonesia sekarang dituntut untuk mempersiapkan diri dengan
berbagai perangkat bisnis sebagai bagian baru dari pola interaksinya dengan
pelanggan, pemasok, dan karyawan. Salah satunya adalah PT. MAYORA INDAH Tbk.
sebagai perusahaan menjalankan usaha dalam bidang industri, perdagangan serta
agen/perwakilan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan kami
bahas antara lain :
1. Mengapa kita perlu mempelajari Sistem Informasi Manajemen ?
2. Bagaimana sejarah terciptanya Sistem Informasi Manajemen?
3. Apa tujuan diciptakannya Sistem Informasi Manajemen?
4. Bagaimana Implementasi atau penerapan Sistem Informasi dalam perusahaan?
C. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui seberapa penting sistem informasi
manajemen dalam bisnis. mengembangkan sistem layanan terpadu yang
diimplementasi pada PT MAYORA INDAH Tbk.
5. BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Sejarah Sistem Informasi Manajemen (Steven Gunawan, 2016)
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) yang
berarti suatu kesatuan yang terdiri komponen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkanaliran informasi, materi atau energi. Sedangkan informasi adalah proses
lebih lanjut dari data yang memiliki arti bagi pengguna untuk pengambilan keputusan.
Jadi, sistem informasi dapat dikatakan sebagai sistem yang dibuat oleh manusia yang
terdiri dari komponen dalam organisasi untuk mnyajikan informasi bagi pengguna.
Sistem informasi manajemen mempunyai pengertian sebagai suatu metode formal
untuk menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi manajemen, yang
diperlukan untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan memungkinkan
fungsi-fungsi perencanaan, pengendalian dan operasional organisasi yang
bersangkutan dapat dilakukan secara efektif (Stoner JAF., 1991).
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida
dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status,
dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam
mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya
sistem informasi untuk membantu perencanaan dan pengambilan keputusan untuk
pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk
mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen
(Head,1967).
Sebuah sistem terpadu haruslah terdapat hubungan antara data dan pengolahan.
Hubungan atau integrasi data dicapai melalui “data base”. Pada sebuah sistem
pengolahan informasi, “data base” terdiri dari semua data yang dapat dijangkau oleh
sistem. Pada SIM istilah “data base” biasanya dipakai khusus untuk data yang dapat
dijangkau secara langsung oleh komputer. Manajemen sebuah “data base” adalah
sebuah sistem perangkat lunak komputer yang disebut sebagai sebuah sistem
manajemen “data base”.
Model-model pembantu keputusan yang dipakai dalam sistem dapat berupa
model cerdas (intelligence model) untuk menemukan persoalan, model keputusan
(decision model) utnuk mengenali dan menganalisis penyelesaian yang mungkin, dan
berbagai model pilihan seperti model optimisasi (optimization model) yang memberikan
suatu penyelesaian optimal atau metode pemuas untuk memutuskan sebuah
penyelesaian yang memuaskan. Dengan kata lain, diperlukan berbagai rancangan
analitis dan permodelan untuk memenuhi berbagai situsi yang memerlukan keputusan.
Kemajuan komputer sangatlah mendukung dalam proses pengolahan data.
Pemrosesan data elektronik (Electronic DataProcessing disingkat EDP) adalah metode
dalam suatu pemrosesan data komersial. Sebagai bagian dari teknologi informasi, EDP
melakukan pemrosesan data secara berulang kali terhadap data yang sejenis dengan
bentuk pemrosesan yang sederhana. Selain itu, pengertian Electronic Data Processing
( EDP ) secara umum adalah penggunaan metode otomatis dalam pengolahan data
komersil.
Perkembangan EDP kemudian berkembang menjadi konsep Computer Based
Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer yang merupakan
suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan
6. dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.Sistem Informasi
“berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting
dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar
subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas,
tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
Sistem informasi manajemen atau disingkat dengan SIM menjadi tolak ukur
keputusan organisasi atau kelompok. Melalui sistem informasi manajemen, sebuah
bidang pekerjaan yang menyangkut analisis manajemen dapat diselesaikan. Dibalik
perlunya ilmu sistem informasi manajemen, ada tujuan pentingnya penggunaan ilmu
tersebut. Tiga tujuan penting yang harus dicermati dari sistem informasi antara lain
untuk perhitungan harga, perencanaan, serta pengambilan dari keputusan. Dengan
memegang tiga tujuan tersebut, maka analisis yang dilakukan dapat dikerjakan dan
ditemukan penyelesaiannya. Ilmu sistem informasi manajemen terbilang dapat
diterapkan secara luas. Tidak hanya dari manajemen sendiri, dapat pula dipelajari
dalam ilmu kedokteran, pendidikan, industri, dan lainnya. Berbicara mengenai
pengertian mengenai sistem informasi manajemen itu sendiri, sebenarnya sudah ada
sejak tahun enam puluhan. Namun karena perkembangan ilmu pengetahuan, maka
terjadilah perkembangan definisi atau pengertian mengenai sistem informasi
manajemen. Dan berikut tiga pengertian yang dijabarkan berbeda dengan inti yang
sama.
B. Definisi Sistem Informasi Manajemen (Steven Gunawan, 2016)
Sebuah sistem informasi manajemen, atau SIM, adalah sebuah sistem informasi
yang selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk sebuah
organisasi, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen
dan pengambilan keputusannya. Gagasan sebuah sistem informasi yang demikian itu
telah ada sebelum munculnya komputer.
namun komputer membuat gagasan tersebut menjadi kenyataan. Organisasi selalu
membutuhkan sistem-sistem untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, melihat
kembali, dan menyalurkan informasi. Komputer telah menambahkan sebuah teknologi
baru dan ampuh pada system informasi. Akibatnya sebuah sistem informasi
berdasarkan komputer akan betul-betul berbeda dengan sistem-sistem yang diolah
secara manual atau elektro-mekanis. Dan suatu organisasi yang sedang mengubah
sistem informasi mereka dalam mengikuti teknologi ini, dalam penerapannya sering
kurang memahami sifat perubahan yang sedang diadakan (Davis, 2002).
Sistem Informasi Manajemen (SIM) didefinisikan sebagai sistem berbasis
komputer yang menyediakan informasi bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan
yang sama. Informasi adalah data yang telah diolah sehingga lebih bermakna.
Informasi juga biasanya menyampaikan sesuatu yang baru dan belum diketahui oleh
pengguna. Pengguna SIM umumnya terdiri dari anggota organisasi-organisasi formal,
seperti perusahaan dan sub unitnya. Informasi menyampaikan apa saja yang telah,
sedang, dan akan terjadi di perusahaan serta system utamanya. Output informasi
digunakan oleh orang dalam perusahaan yang membuat keputusan untuk memecahkan
berbagai masalah organisasi.
7. C. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (Elva dkk, 2013)
Konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya komputer. Sebelum
pertengahan abad ke-20, pada saat itu masih digunakan kartu punch, pemakaian
komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem
informasi akuntansi. Namun demikian para pengguna – khususnya di lingkungan
perusahaan masih mengesampingkan kebutuhan
informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi
nama pengolahan data elektronik (PDE).
Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesorbaru yang
menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik.
Untuk mempromosikan generasi komputer tersebut, para produsen memperkenalkan
konsep system informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputer
adalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas
bahwa komputer mampu mengisi
kesenjangan terhadap alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen.
Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi
pemerintah dengan skala besar seperti Departemen Keuangan ( saat ini Kementerian
Keuangan) khususnya untuk menangani pengelolaan anggaran, pembiayaan dan
penerimaan negara.Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada tahap
awal menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan manajemen
tingkat menengah atas.
Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi mengalami
kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan, misalnya:
1. Kekurangpahaman tentang komputer oleh pengguna sistem informasi
2. Kekurangpahaman spesialis bidang informasi tentang bisnis
3. Relatif mahalnya harga perangkat computer serta terlalu berambisinya para pengguna
yang yakin dapat membangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapat
mendukung semua lapisan manajer.
Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari
Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsepbaru yang diberi
nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems - DSS). DSS adalah
sistem yang menghasilkan informasi Yang ditujukan pada masalah tertentu yang harus
dipecahkan atau keputusan yang harus dibuat
oleh manajer.
Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaituOtomatisasi
Kantor (office automation - OA), yang memberikan fasilitas untuk meningkatkan
komunikasi dan produktivitas para manajer dan staf kantor melalui penggunaan
peralatan elektronik.
Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial Intelligence
(AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisadiprogram untuk melakukan
proses logic menyerupai otak manusia. Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat
perhatian adalah Expert Systems (ES), yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi
sebagaispesialis dalam area tertentu.Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS,
EIS, maupun AI merupakan aplikasi
pemrosesan informasi dengan menggunakan komputer dan bertujuan menyediakan
informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan (Sutono, 2007).
8. D. Peranan Sistem Informasi Manajemen (Elva dkk, 2013)
O’ Brien ( 2005) menyebutkan bahwa sistem informasi memiliki tiga peranan
penting untuk sebuah perusahaan yaitu :
a) Mendukung proses bisnis
Dengan adanya sistem informasi, maka semua kegiatan operasional dalam suatu
perusahaan agar terasa lebih mudah karena sistem informasi akan mendukung semua
kegiatan proses bisnis secara keseluruhan sehingga data- data yang penting milik
perusahaan akan tersusun dengan rapi dan baik di pendataan system informasi
perusahaan tersebut.
b) Mendukung pengambilan keputusan pegawai dan manajer
Sistem Informasi juga dapat mempengaruhi seorang manajer ataupun pegawai
dalam mengambil suatu keputusan. Keputusan yang diambil oleh manajer dan pegawai
akan di dukung dengan adanya sistem informasi berupa informasi yang dibutuhkan
dalam mengambil keputusan agar keputusan yang diambil tidak merugikan orang lain
atau kedua belah pihak.
c) Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif
Perusahaan berusaha menghasilkan produk atau jasa sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh pelanggannya dan mendapatkan keuntungan lebih banyak dibanding
dengan pesaingnya. Perusahaan bisa mendapatkan keuntungan ini dengan berbagai
strategi, misalnya menyediakan barang dan jasa dengan harga lebih murah dan
bermutu dibanding pesaing.
Tidak dapat dipastikan bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan dalam
persaingan melalui penggunaan sumberdaya konseptualnya. Dalam bidang system
informasi, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk
meningkatkan pangsa pasar. Satu hal yang penting harus disadari, manager
perusahaan menggunakan sumberdaya fisik dan konseptual untuk mencapai tujuan
strategis perusahaan.
Sistem informasi menurut O’Brien (2005) :
a) Area fungsional utama yang mendukung keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi,
keuangan, manajemen operasional, pemasaran dan manajemen sumber daya
manusia.
b) Kontribusi penting dalam efisiensi operasional, produktivitas, dan moral pegawai serta
layanan kepuasan pelanggan.
c) Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan
pengambilan keputusan yang efektif oleh manajer dan praktisi bisnis.
d) Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan
bisnis membentuk jaringan.
9. E. Peran Dasar Sistem Informasi dalam Bisnis (Elva dkk, 2013)
Terdapat tiga alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam teknologi informasi.
Mereka dapat dirumuskan dalam tiga peran penting yang dapat dilakukan sistem
informasi untuk sebuah perusahaan bisnis. Berikut adalah tiga peran penting tersebut :
1. Mendukung proses dan operasi bisnis
Sebagai seorang pelanggan, anda harus berhubungan secara teratur dengan system
informasi yang mendukung proses dan operasi bisnis di banyak took dan ritel tempat
anda berbelanja. Contohnya, kebanyakan took ritel kini menggunakan sistem informasi
berbasis komputer untuk membantu mereka mencatat pembelian pelanggan,
penelusuran persediaan, membayar pegawai, membeli barang dagangan baru dan lain
sebagainya. Operasi toko akan mati jika tidak ada dukungan dari sitem informasi
semacam ini.
2. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya
Sistem informasi juga membantu para manajer took dan praktisi bisnis lainnya untuk
membuat keputusan yang lebih baik. Contohnya, keputusan mengenai lini barang
dagangan apa yang perlu ditambah atau dihentikan, atau mengenal jenis investasi apa
yang mereka butuhkan, biasanya dibuat setelah sebuah analisis diberikan sistem
berbasis komputer
3. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif
Sistem informasi dapat mendukung berbagai staretegi untuk keunggulan kompetitif
dimana dengan adanya adanya sistem informasi dapat mengetahui kompetitor kita
serta hal-hal apa saja yang dilakukan untuk dapat bersaing dengan kompetitor yang
dimana memanfaatkan teknologi informasi saat ini. Contohnya, kita ingin mengetahui
harga suatu produk di pasaran berada pada kisaran harga berapa, dengan kita
memanfaatkan sistem informasi kita dapat mengetahui harga pasaran dan peluang
serta potensi kita dalam melakukan bisnis tersebut.
F. Tujuan Sistem Informasi Manajemen
1. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa,
produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu
memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara
menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka
mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja
(informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen,
termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
10. BAB III
PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan
PT.Mayora Indah Tbk di dirikan pada 17 februari 1977 dan mulai beroperasi secara
komersial pada bulan mei 1978.Kantor pusat Mayora berlokasi di gedung Mayora
,Jl.Tomang Raya 21-23 jakarta.sedangkan pabriknya terletak di Tangerang dan Bekasi.
Kegiatan usaha dan produk yang di hasilkan adalah sesuai dengan anggaran
dasarnya.karena PT.Mayora indah tbk adalah perusahaan perseroan,yang di produksi
di antaranya adalah bidang industri.Dan saat ini PT.Mayora Indah Tbk memproduksi
dan memiliki 6 divisi yang masing-masing menghasilkan produk berbeda namun
terintegrasi.yaitu biskuit,wafer,kembang gula,coklat,kopi dan makanan.Perusahaan ini
telah tercatat di bursa efek Indonesia sejak tanggal 4 juli 1990.
B.KEEFEKTIFAN STRUKTUR ORGANISASI
Bentuk organisasi PT.Mayora Indah Tbk adalah struktur organisasi proyek dengan
hubungan organisasi,terutama pada orang orang yang bekerja pada proyek yang
sama.di dalam struktur organisasi perusahaan ini terdiri dari beberapa kelompok dan
fungsi yang berbeda.kendali perusahaan ini pada presiden direktur sebagai pucuk
pimpinan.pelimpahan tugas kerja pada bawahan masing masing manajer
departemen,kemudian di lanjutkan pada staff serta karyawan.Berikut ini struktur
organisasi perusahaan.
a.Dewan komisaris
b.Direksi
- Direksi utama
- Direksi pemasaran
- Direksi umum
- Direksi pengembangan
- Direksi keuangan
c. Divisi Biskuit
d. Divisi kembang gula
e. Divisi coklat dan wafer
f .Manajer plant
g. Manajer produk
h. Manajer quality
C. Visi Dan Misi Perusahaan
Visi : menjadi produsen dengan kualitas produk makanan dan minuman yang
terpercaya oleh konsumen baik di pasar domestic maupun internasional dan
mengendalikan saham yang signifikan.
Misi :
· Terus meningkatkan kompetitip dalam kategori
· Membangun merk yang kuat dan saluran distribusi di semua line
· Menyediakan lingkungan kerja yang menantang,menyenangkan dan menguntungkan
secara financial dengan persaingan yang adil.
Untuk mencapai visi dan misi PT.Mayora indah Tbk selalu berusaha mengembangkan :
11. a.produk
untuk mengembangkan produk PT.Mayora terus mengembangkan produk
produk baru yang berkualitas demi memenuhi kebutuhan pasar.seperti
biskuit,wafer,permen,coklat,kopi dan makanan kesehatan.
b.media
untuk memperluas pasar PT.Mayora mengenlkan produknya melalui beberapa
media seperti berita,acara,video,foto,dan iklan.
c.pesaing
mayora terus melakukan perbaikan agar dapat bersaing di pasar domestic dan
internasional.
d.Hubungan Bisnis
Dari segi bisnis perusahaan bergantung pada pemasok dan distribusi.
D. Metode Penelitian
Metode penilitian ini adalah metode Kualitatif dengan studi literature dalam bidang
keilmuan Manajemen System Information (MIS) dan Information Technology (IT).
Disamping itu berdasarkan pengamatan pada objek penelitian PT MAYORA INDAH
Tbk.
12. BAB IV
Result & Discussion
A. Hasil Penelitian
Sistem manajemen kualitas yang sedang berjalan akan digantikan fungsinya dengan
sistem manajemen kualitas yang baru. Sistem manajemen kualitas usulan ini akan
memanfaatkan teknologi informasi dalam implementasinya. Sistem usulan akan
mempunyai dua aplikasi utama, yaitu:
1.Aplikasi QMS (Quality Management System), dan
2.Aplikasi QMS Connector (Quality Management System Connector).
Aplikasi QMS akan dijalankan pada Mobile Device
yang memiliki sistem operasi Android. Aplikasi QMS dikembangkan menggunakan IDE
Eclipse dan bahasa pemrograman Java. Aplikasi QMS akan digunakan pada Mobile
Device
Sistem manajemen kualitas yang telah dibangun akan diimplementasikan dengan
strategi konversi pilot. Strategi konversi pilot ini adalah strategi merubah sistem lama ke
sistem baru dengan memilih satu bagian tertentu dari organisasi atau perusahaan untuk
dijadikan sebagai suatu pelopor. Apabila sistem baru yang diimplementasikan pada
pelopor tersebut berjalan dengan baik, maka bagian-bagian lain akan mulai merubah
sistem lama ke sistem baru.
Konversi ini dilakukan pada salah satu pabrik yang dimiliki oleh PT. Mayora Indah, Tbk.
yang berlokasi di Tangerang, Banten, Indonesia. Pabrik tersebut bernama Jatake 2.
Produk yang diuji pada sistem hanya satu produk dan line produksi yang diuji hanya
satu.
Dari hasil implementasi, diketahui bahwa sistem manajemen kualitas yang baru telah
dapat memenuhi kebutuhan perusahaan yaitu sebagai berikut:
1.Memudahkan pencatatan data pengecekan kualitas produksi dan pengiriman data
pencatatan ke kantor pusat.
2.Mengurangi biaya operasional yang diakibatkan dari penggunaan sistem yang sedang
berjalan.
3.Memudahkan perubahan standar kualitas yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
4.Mendisiplinkan petugas Quality Control dalam melaksanakan tugas tepat pada jadwal
yang diberikan
13. BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis bab-bab sebelumnya, makadapat ditarik beberapa
kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1.Aplikasi QMS mampu menggantikan fungsi dari Quality Formuntuk menginput
dan menyimpan data.
2.Aplikasi QMS Connector mampu memenuhi fungsi sebaga berikut:
a.Mengolah dan menyimpan data di server
b.Menampilkan data-data transaksi, dan
c.Melakukan penyesuaian (adjustment) terhadap standar kualitas.
3.Sistem mampu mengatasi permasalahan dengan solusi sebagai berikut:
a.Mendisiplinkan Quality Control melalui Mobile Device yang jadwal kerjanya sudah
dibatasi,
b.Biaya operasional berkurang dengan menggantikan Quality Form dengan Mobile
Device dan
c.Hanya dapat digunakan oleh orang-orang tertentu yang berwenang.
B. SARAN
1. Aplikasi perlu diterapkan pada setiap Line produksi yang ada pada pabrik.
2. Mobile Deviceyang digunakan untuk menjalankan aplikasi, paling tidak harus
memiliki spesifikasi perangkat keras yang lebih baik.
3. Diharapkan di masa yang mendatang, aplikasi server mampu dijalankan pada
platform yang berbeda.
4. Berdasarkan hasil evaluasi, refactor perlu dilakukan terhadap kode program.