Pancasila dan gerakan mahasiswa/pemuda '28
dosen pengampu : Dr. Made Pramono, S.S., M.Hum.
di susun oleh: tomi januarsha tri agdinaya (20060474088)
marsya mawaddah izzah hendarto (20060474115)
Awalnya, Taman Siswa bernama National Onderwijs Instituut Taman Siswa (Institut Pendidikan Nasional Taman Siswa). Saat itu Taman Siswa hanya memliki murid 20 murid kelas Taman Indira. Namun, kemudian Taman Siswa berkembang pesat dengan memiliki 52 cabang dengan murid kurang lebih 65.000 siswa.
Azas Taman Siswa adalah “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Hkamuyani”. Artinya , “guru di depan harus memberi contoh dan teladan, di tengah harus bisa menjalin kerjasama, dan dibelakang harus memberi motivasi atau dorongan kepada siswanya.” Azas ini masih relevan dan penting dalam dunia pendidikan.
Pancasila dan gerakan mahasiswa/pemuda '28
dosen pengampu : Dr. Made Pramono, S.S., M.Hum.
di susun oleh: tomi januarsha tri agdinaya (20060474088)
marsya mawaddah izzah hendarto (20060474115)
Awalnya, Taman Siswa bernama National Onderwijs Instituut Taman Siswa (Institut Pendidikan Nasional Taman Siswa). Saat itu Taman Siswa hanya memliki murid 20 murid kelas Taman Indira. Namun, kemudian Taman Siswa berkembang pesat dengan memiliki 52 cabang dengan murid kurang lebih 65.000 siswa.
Azas Taman Siswa adalah “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Hkamuyani”. Artinya , “guru di depan harus memberi contoh dan teladan, di tengah harus bisa menjalin kerjasama, dan dibelakang harus memberi motivasi atau dorongan kepada siswanya.” Azas ini masih relevan dan penting dalam dunia pendidikan.
SEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONALWoro Handayani
Bagaimana relevansi peringatan HARKITNAS (hari kebangkitan nasional) pada saat ini dikaitkan dengan kemajuan bangsa yang mana situasi dan kondisi pastilah berbeda jika dibandingkan dengan situasi pada masa tahun 1908 hingga menjelang kemerdekaan NKRI?
Kemerdekaan bangsa Indonesia telah sukses diraih namun yang paling sulit adalah mempertahankan keutuhan bangsa Indonesia ini dari disintegrasi bangsa, sulitnya mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa. Pada era millennium saat ini egosentris, sifat individual telah merambah dimana-mana, minimalisnya kepedulian terhadap nasib bangsa yang dirundung keprihatinan karena generasinya banyak yang terlibat Narkoba, budaya acuh yang telah menebar diseluruh lapisan. Era globallisasi telah menjadi pilihan dan kesepakatan nasional. Kemajuan industri yang mengacuhkan dan melalaikan peran lingkungan hidup, kehidupan politik yang cenderung menghalalkan segala cari untuk mencapai tujuannya menjadi penyakit kanker yang mengerikan. Liberalisme telah merasuki sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sadarkah Kapitalis mencoba untuk merangsek dalam berbagai sisi kehidupan perekonomian bangsa yang kita cintai ini. Semoga situasi yang demikian menjadi perhatian dan keprihatinan kita bersama.
Pancasila dan gerakan mahasiswa atau pemuda tahun 1928radja nauval
Menyatukan keanekaragaman budaya, agama dan kepercayaan ke dalam satu ikatan bangsa dan negara seperti Indonesia, tentu bukan hal sederhana. Dalam catatan sejarah negeri ini, setidaknya ada dua peristiwa historis yang menandai terbentuknya bangsa dan negara Indonesia. Peristiwa Gerakan pemuda Tahun 1928 adalah momen yang memperkuat terbentuknya bangsa Indonesia yang sebelumnya sudah dirintis dalam Kongres Pemuda pertama tahun 1926. Dalam peristiwa Gerakan Pemuda 1928 itu, para pemuda yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia mendeklarasikan suatu kehendak kuat akan rasa memiliki suatu tanah air, kebangsaan dan bahasa secara perdana kepada publik. Gerakan Pemuda1928 adalah peristiwa yang memperkenalkan pertama kalinya bangsa bernama Indonesia. Peristiwa itu seakan menyediakan suatu nuansa baru bagi masyarakat Indonesia yang terhimpun dari berbagai macam daerah kepada satu rumah bangsa yang khas dan tersendiri, yakni bangsa Indonesia.
SEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONALWoro Handayani
Bagaimana relevansi peringatan HARKITNAS (hari kebangkitan nasional) pada saat ini dikaitkan dengan kemajuan bangsa yang mana situasi dan kondisi pastilah berbeda jika dibandingkan dengan situasi pada masa tahun 1908 hingga menjelang kemerdekaan NKRI?
Kemerdekaan bangsa Indonesia telah sukses diraih namun yang paling sulit adalah mempertahankan keutuhan bangsa Indonesia ini dari disintegrasi bangsa, sulitnya mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa. Pada era millennium saat ini egosentris, sifat individual telah merambah dimana-mana, minimalisnya kepedulian terhadap nasib bangsa yang dirundung keprihatinan karena generasinya banyak yang terlibat Narkoba, budaya acuh yang telah menebar diseluruh lapisan. Era globallisasi telah menjadi pilihan dan kesepakatan nasional. Kemajuan industri yang mengacuhkan dan melalaikan peran lingkungan hidup, kehidupan politik yang cenderung menghalalkan segala cari untuk mencapai tujuannya menjadi penyakit kanker yang mengerikan. Liberalisme telah merasuki sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sadarkah Kapitalis mencoba untuk merangsek dalam berbagai sisi kehidupan perekonomian bangsa yang kita cintai ini. Semoga situasi yang demikian menjadi perhatian dan keprihatinan kita bersama.
Pancasila dan gerakan mahasiswa atau pemuda tahun 1928radja nauval
Menyatukan keanekaragaman budaya, agama dan kepercayaan ke dalam satu ikatan bangsa dan negara seperti Indonesia, tentu bukan hal sederhana. Dalam catatan sejarah negeri ini, setidaknya ada dua peristiwa historis yang menandai terbentuknya bangsa dan negara Indonesia. Peristiwa Gerakan pemuda Tahun 1928 adalah momen yang memperkuat terbentuknya bangsa Indonesia yang sebelumnya sudah dirintis dalam Kongres Pemuda pertama tahun 1926. Dalam peristiwa Gerakan Pemuda 1928 itu, para pemuda yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia mendeklarasikan suatu kehendak kuat akan rasa memiliki suatu tanah air, kebangsaan dan bahasa secara perdana kepada publik. Gerakan Pemuda1928 adalah peristiwa yang memperkenalkan pertama kalinya bangsa bernama Indonesia. Peristiwa itu seakan menyediakan suatu nuansa baru bagi masyarakat Indonesia yang terhimpun dari berbagai macam daerah kepada satu rumah bangsa yang khas dan tersendiri, yakni bangsa Indonesia.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Kelompok 3
Sejarah indonesia
Anggota kelompok :
1.Rifda Hafidzhah
2.Zacqueen putri bilqis
3.Ilhan muhamad ridwan
4.Elsa sucia putri
5.Siti fatma
6.M Adrian
7.Agung anugrah
3. (Sejarah dan Latar Belakang dari Sumpah Pemuda)
Sumpah Pemuda menjadi salah satu tonggak utama yang
membangkitkan semangat rakyat Indonesia. Peristiwa bersejarah ini
dicetuskan oleh perhimpunan Pelajar- pelajar indonesia (PPPI),
yang didirikan oleh mahasiswa Rechtshogeschool te Batavia dan
Technische Hoogeschool te Bandung pada bulan September 1926.
Kongres dilakukan dalam upaya meraih kesepakatan bersama
dalam hal kegiatan pemuda pada segi sosial, ekonomi, dan budaya.
Beberapa hal yang melatar belakangi munculnya Sumpah Pemuda
ini adalah:
4. 1. Politik Etis
Pada awal abad ke-19,keadaan ekonomi Hindia-Belanda
dikuasai oleh Eropa dan Tionghoa. Namun karena adanya
persaingan ekonomi, kolonial Belanda membuat berbagai
kebijakan yang malah menindas masyarakat Indonesia,
seperti tidak memberi bayaran setelah mempekerjakan
masyarakat Indonesia. Akibatnya, muncul pemberontakan
oleh petani di sejumlah daerah, sekaligus memancing
kritikan keras dari politikus dan intelektual Belanda.
Akhirnya dibuatlah kebijakan Politik Etis, berupa kebijakan
balas budi pemerintah Belanda untuk mensejahterakan
rakyat.
5. 2. Pers yang Semakin Berkembang
Surat-surat kabar yang sudah mulai ada pada zaman tersebut
membantu mempercepat berkembangnya semangat nasionalisme
di antara kalangan rakyat Indonesia.
3. Organisasi Kepemudaaan yang Mulai Muncul
Sarekat Dagang Islam yang didirikan oleh Hj. Samanhudi pada
tanggal 16 Oktober 1905 di Solo menjadi pelopor berdirinya
organisasi kepemudaan. Organisasi ini terus berkembang dan
bermunculan di berbagai daerah di Nusantara. Setelah itu juga
terbentuk organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang
semakin mempercepat perkembangan organisasi pemuda di
Indonesia.
6. Dilaksanakannya Kongres Pemuda
Dengan munculnya berbagai organisasi
pemuda, terciptalah inisiatif untuk
mempertemukan berbagai organisasi
pemuda dalam sebuah kegiatan musyawarah.
Kegiatan ini disebut sebagai kongres
pemuda.
7. Diselenggarakan pada 30 April hingga 2 Mei 1926 di Batavia
(Jakarta) dan dipimpin oleh Muhammad Tabrani. Dari
dilaksanakannya kongres ini, dihasilkan beberapa
keputusan, seperti mengakui cita-cita persatuan dan
mendorong penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan yang menjadi gagasan dari Mohammad Yamin.
KONGRES PEMUDA 1
8. Kongres Pemuda 2 diselenggarakan di Jakarta pada 27-
28 Oktober 1928. Pada hari ketiga, tanggal 28 Oktober
ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda. Menjelang
penutupan kongres, Mohammad Yamin menyerahkan
kertas kepada Djojopoespito yang berisi ikrar Sumpah
Pemuda sebagai puncak sejarah Sumpah Pemuda
dalam persatuan golongan pemuda pada masa
pergerakan nasional yang akan dibagikan ke berbagai
anggota lainnya.
KONGRES PEMUDA 2
9. PERTAMA
Kami putra dan putrri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah
Air Indonesia
KEDUA
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia
KETIGA
Kami putra dan puttri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.
Teks Sumpah Pemuda tercantum dalam Putusanan-Putusan Pemuda-Pemuda
Indonesia yang menyebutkan: