Mohammad Natsir
Tujuan:
- Mempersatukan umat Islam di bawah pimpinan tokoh-tokoh agama
- Mengorganisir umat Islam untuk mendukung perang Jepang
- Mempererat hubungan antara Jepang dan umat Islam
Masyumi berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan karena
mewakili kaum nasionalis Islam
5. PENDIRIAN BADAN PENASEHAT POLITIK (BPP)
Tujuan: membantu Gunseikan dalam mengurus p
materi presentasi sejarah indonesia kelas xi ( semester 2).
berisikan tentang perjalanan bangsa indonesia menuju proklamasi, dari peristiwa rengasdengklok hingga pegangsaan timur.
materi presentasi sejarah indonesia kelas xi ( semester 2).
berisikan tentang perjalanan bangsa indonesia menuju proklamasi, dari peristiwa rengasdengklok hingga pegangsaan timur.
SUMPAH PEMUDA
NAMA KELOMPOK:
SERLY KUSUMA WARDANI (30)
YULFIANTIKA A.I (34)
ANATASYA DWI R. (06)
RISKA NURUL HIDAYAH (29)
SRI MANDALIKA S.S(32)
SEJARAH PERUMUSAN SUMPAH PEMUDA
Peristiwa sejarah Sumpah Pemuda merupakan
suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu
tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau
Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati
sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda Tionghoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.
Rapat pertama,Sabtu, 27 Oktober 1928,di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) Waterlooplein dulu lapangan banteng sekarang lapangan banteng ini tidak ada. Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
SEMANGAT SUMPAH PEMUDA
Semangat Sumpah Pemuda mencapai puncaknya pada 17 Agustus 1945 ketika Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.Kemerdekaan memberikan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Semangat Sumpah Pemuda harus tetap ada setelah kemerdekaan bangsa Indonesia diraih. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia akan hancur apabila bangsa Indonesia tidak lagi memiliki semangat bertanah air satu, berbangsa satu dan
berbahasa satu yaitu Indonesia.
KOMITMEN SUMPAH PEMUDA
Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat lahir dan berdiri tegak
karena di pertegas oleh sikap dan komitmen pemuda untuk berbangsa satu
dan bertanah air satu. Komitmen untuk bangsa dan tanah air Indonesia
diikrarkan para pemuda dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Sumpah
Pemuda menjadi sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia, karena telah
menjadi penegas arah perjuangan bangsa Indonesia.
Besarnya sumbangsih para pemuda dalam perjuangan, membuktikan
bahwa pemuda dapat menjadi harapan dan tulang punggung sebuah negara.
Banyak perubahan diberbagai belahan dunia dilakukan oleh para pemuda.
Ir. Soekarno menyatakan “Berikan 10 orang pemuda dan aku akan mampu
memindahkan sebuah gunung dan berikan aku 100 orang pemuda maka aku
akan dapat menggerakkan dun
SUMPAH PEMUDA
NAMA KELOMPOK:
SERLY KUSUMA WARDANI (30)
YULFIANTIKA A.I (34)
ANATASYA DWI R. (06)
RISKA NURUL HIDAYAH (29)
SRI MANDALIKA S.S(32)
SEJARAH PERUMUSAN SUMPAH PEMUDA
Peristiwa sejarah Sumpah Pemuda merupakan
suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu
tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau
Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati
sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda Tionghoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.
Rapat pertama,Sabtu, 27 Oktober 1928,di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) Waterlooplein dulu lapangan banteng sekarang lapangan banteng ini tidak ada. Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
SEMANGAT SUMPAH PEMUDA
Semangat Sumpah Pemuda mencapai puncaknya pada 17 Agustus 1945 ketika Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.Kemerdekaan memberikan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Semangat Sumpah Pemuda harus tetap ada setelah kemerdekaan bangsa Indonesia diraih. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia akan hancur apabila bangsa Indonesia tidak lagi memiliki semangat bertanah air satu, berbangsa satu dan
berbahasa satu yaitu Indonesia.
KOMITMEN SUMPAH PEMUDA
Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat lahir dan berdiri tegak
karena di pertegas oleh sikap dan komitmen pemuda untuk berbangsa satu
dan bertanah air satu. Komitmen untuk bangsa dan tanah air Indonesia
diikrarkan para pemuda dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Sumpah
Pemuda menjadi sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia, karena telah
menjadi penegas arah perjuangan bangsa Indonesia.
Besarnya sumbangsih para pemuda dalam perjuangan, membuktikan
bahwa pemuda dapat menjadi harapan dan tulang punggung sebuah negara.
Banyak perubahan diberbagai belahan dunia dilakukan oleh para pemuda.
Ir. Soekarno menyatakan “Berikan 10 orang pemuda dan aku akan mampu
memindahkan sebuah gunung dan berikan aku 100 orang pemuda maka aku
akan dapat menggerakkan dun
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Tujuan Pembelajaran
• Dapat menjelaskan proses kedatangan bangsa
Eropa ke Indonesia dan mengidentifikasi
perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah.
• Dapat mendeskripsikan perubahan dan
kesinambungan masyarakat Indonesia pada masa
pemerintahan kolonial.
• Dapat menganalisis munculnya organisasi
pergerakan dan tumbuhnya semangat
kebangsaan.
MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN SAMPAI TUMBUHNYA
SEMANGAT KEBANGSAAN
BAB 4
3. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
C. Tumbuh dan Berkembangnya Semangat Kebangsaan
Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari
masyarakat suatu bangsa yang mempunyai
kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta
kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan
demikian masyarakat suatu bangsa tersebut
merasakan adanya kesetiaan yang mendalam
terhadap bangsa itu sendiri.
Pihak-Pihak yang Berperan dalam Proses
Terbentuknya Kesadaran Nasional yaitu Peranan
Kaum Terpelajar, Kaum Profesional dan
Peranan Pers.
4. Faktor-Faktor Pembentuk
Kesadaran Nasional
1. Latar Belakang Munculnya
Nasionalisme Indonesia
A. PERLUASAN PENDIDIKAN
Van Deventer mengusulkan
Belanda melakukan balas budi
untuk Bangsa Indonesia, yaitu
Kebijakan Politik Etis:
o Irigasi/Pengairan
o Emigrasi/transmigrasi
o Edukasi/Pendidikan
B. KEGAGALAN PERJUANGAN DI
BERBAGAI DAERAH
Corak perjuangan bangsa
Indonesia berubah dari
bersifat kedaerahan, menuju
perjuangan yang bersifat
nasional, ditandai degan
momentum penting dalam
Sumpah Pemuda 28 Oktober
1928
C. RASA SENASIB
SEPENANGGUNGAN
Tekanan Pemerintah
Hindia Belanda yang
memunculkan
kebersamaan rakyat
Indonesia
D. Perkembangan Organisasi
Etnis, Kedaerahan dan
Keagamaan
E. Perkembangan Berbagai
Paham Baru
F. Berbagai Peristiwa dan Pengaruh
dari Luar Negeri
5. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
2. Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Organisasi
Pergerakan yang
Bersifat Etnik-
Kedaerahan
1. BUDI UTOMO (20 Mei 1908)
Didirikan oleh Dr.Soetomo dan para mahasiswa
STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan
Soeraji
Tujuan: meningkatkan martabat rakyat dan
bangsa
2. TRI KORO DARMO (7 Maret 1915 )
Didirikan oleh Satiman Wirjosandjojo di Gedung
STOVIA dengan nama awal Tri Koro Dharmo (“Tiga
Tujuan Mulia”) dan berubah menjadi Jong Java pada 12
Juni 1918, yang dimaksudkan untuk dapat merangkul
kaum muda dari Sunda, Madura, dan Bali.
3. JONG SUMATERA BOND (9 Desember 1917)
Didirikan di Jakarta oleh para pelajar dari
Sumatra yang menuntut ilmu di Jakarta.
Tujuan mempererat tali persaudaraan antar
pelajar Sumatra yang belajar di Jakarta dan
meningkatkan minat para pelajar Sumatra agar
mempelajari budayanya sendiri.
Tokoh : Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, dan
Mohammad Yamin.
6. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
2. Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Organisasi
Pergerakan yang
Bersifat Etnik-
Kedaerahan
4. Serikat Ambon (9 Mei 1918)
Didirikan oleh A.J.Patty
Aktif mengkampanyekan organisasi sehingga
ditangkap dan dilanjutkan oleh Mr.Latuharhary
Tujuan: meningkatkan pendidikan untuk orang
Ambon
5. Jong Minahasa (24 April 1919)
Didirikan oleh Sam Ratulangi dan Dr. Tumbelaka
Tujuan : memupuk rasa nasionalisme dan mempererat
persaudaraan antar pelajar Sulawesi
6. Timorsch Verbond (September 1921)
Didirikan J.W.Ammalo
Tujuan memajukan bidang ekonomi, bidang sosial,
dan kebudayaan masyarakat Timor
Tokoh : Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, dan
Mohammad Yamin.
7. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
2. Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
ORGANISASI
PERGERAKAN YANG
BERSIFAT
KEAGAMAAN
1. SAREKAT ISLAM (1911)
Didirikan oleh H. Samanhoedi dan H. O. S
Tjokroaminoto
Tujuan: melindungi dan menjamin kepentingan
pedagang muslim terhadap ancaman dan persaingan
dengan pedagang Tiongkok.
2. Muhammadiyah (1912)
Didirikan oleh K. H. Ahmad Dahlan
Tujuan : Jawa telah bercampur dengan unsur-unsur non-
Islam. Oleh karena itu, perlu dimurnikan dan
dimodernisasi agar tidak ketinggalan zaman. Ditempuh
dengan mendirikan sekolah-sekolah.
3. Nahdlatul Ulama (NU) 31 januari 1926
Didirikan K. H. Hasjim Asjari
Tujuan memajukan bidang ekonomi, bidang
sosial, dan kebudayaan masyarakat Timor
8. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
2. Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
ORGANISASI
PERGERAKAN YANG
BERSIFAT
NASIONAL
1. INDISCHE PARTIJ (IP) 25 Desember 1912
partai politik pertama di Indonesia
Didirikan oleh E.F.E. Douwes Dekker (Danudirjo
Setiabudi), Ki Hajar Dewantara (R.M. Suwardi
Suryaningrat), dan dr. Cipto Mangunkusumo
Tujuan:mengembangkan semangat nasionalisme bangsa
Indonesia. Keanggotaannya pun terbuka bagi semua
golongan tanpa memandang suku, agama, dan ras.
9. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
2. Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
ORGANISASI
PERGERAKAN YANG
BERSIFAT
NASIONAL
2. PERHIMPUNAN INDONESIA (PI) 1908
Didirikan di Belanda dengan nama Indische Vereeniging dan
pada tahun 1925 berubah namanya menjadi Perhimpunan
Indonesia (PI)
Didirikan oleh RM Noto Suroto
Tujuan :Indonesia merdeka, memperoleh suatu pemerintahan
Indonesia yang bertanggung jawab kepada seluruh rakyat
1. Kongres Pemuda I (30 April-02 Mei 1926)
membentuk jaringan yang kokoh untuk mempersatukan diri
2. Kongres Pemuda II (12 Agustus 1928)
Diselenggarakan 27-18 Oktober 1928
Dibacakannya hasil kongres berupa ikrar “Sumpah Pemuda”
Adapun susunan panitia Kongres Pemuda II :
Ketua: Sugondo Djojopuspito (PPPI)
Wakil Ketua: R.M. Joko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)
Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I: Johan Mohammad Cai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II: R. Katjasoengkana (Pemuda Indonesia)
Pembantu III: R.C.I. Sendoek (Jong Celebes)
Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon)
Pembantu V: Mohammad Rochjani Su'ud (Pemuda Kaum Betawi)
3. Kongres Pemuda III di Yogyakarta 1938
Tujuan: menjunjung tinggi martabat nusa dan bangsa
10. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
2. Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
ORGANISASI
PERGERAKAN YANG
BERSIFAT
NASIONAL
3. PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI) 4
Juli 1927
Didirikan Ir. Soekarno, Dr. Cipto
Mangunkusumo, Soedjadi, Mr. Iskaq
Tjokrodisuryo, Mr. Budiarto, dan Mr.
Soenarjo
Tujuan Bung Karno mengeluarkan Trilogi
sebagai pegangan perjuangan PNI,
mencakup kesadaran nasional, kemauan
nasional, dan perbuatan nasional. Tujuan
PNI adalah mencapai Indonesia merdeka
11. 3. Pergerakan Nasional pada Masa
Pendudukan Jepang
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Pada 16 februari 1942, Jepang berhasil
menguasai Palembang
Pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang
berhasil menguasai Pulau Jawa
LATAR BELAKANG KEDATANGAN
JEPANG: Pada tanggal 8 Desember
1941, Jepang menyerang Pearl
Harbour, Pangkalan Militer AS
Pada tanggal 11 Januari 1942, Jepang
mendarat di Indonesia dan menguasai
Kalimantan, kemudian menyusul ke pusat-
pusat kekuasaan Belanda di Sumatera dan
Jawa.
Dalam waktu singkat, Jepang dapat memaksa
ABDACOM (American British Dutch Australian
Command) dan Belanda untuk menandatangani
Perjanjian Kalijati pada tanggal 8 Maret 1942.
12. Pada mulanya kedatangan Jepang disambut gembira
oleh bangsa Indonesia. Hal ini karena Jepang
berusaha menarik simpati antara lain dengan
melakukan sejumlah kegiatan.
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
C. Tumbuh dan Berkembangnya Semangat Kebangsaan
3. Pergerakan Nasional pada Masa
Pendudukan Jepang
13. Masa Kedudukan
• Dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada
tanggal 17 Agustus 1945 .
• Melakukan eksploitasi sumber daya alam dan
tenaga manusia
• Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda
merupakan target sasaran dalam penguasaan
Jepang.
14. Sistem Politik Jepang di Indonesia
1. Kota yang dikuasai pertama adalah Tarakan dan
Balikpapan di Kalimantan yang merupakan kota minyak pada
10 Januari 1942
15. 2. Politik Usaha Menarik Simpati
Cara menarik simpatik Pemerintah Jepang
• Mengumandangkan propaganda palsu
• Mengikutsertakan orang-orang Indonesia dalam organisasi atau lembaga resmi pemerintahan
Jepang
• Menggunakan Bahasa Indonesia disamping bahasa resmi Jepang
• Membolehkan Bendera Merah Putih disamping Bendera Jepang
• Membolehkan lagu Indonesia Raya disamping lagu kebangsaan Jepang (Kimigayo)
• Gerakan 3A: Nippon Cahaya Asia, Nippon Pemimpin Asia, Nippon Pelindung Asia . Ketua
gerakan 3A adalah Mr. Syamsudin
• Membentuk organisasi militer
16. 3. Politik penindasan dan pemerasan
Tindakan penindasan dan pemerasan yang dilakukan:
• Para petani di paksa untuk menyerahkan sebagian besar padi dan ternaknya.
• Pada hari-hari tertentu rakyat di perintahkan menanam tanaman tertentu.
• Rakyat yang memiliki perhiasan di serahkan terhadap jepang.
• Rakyat tenaganya di peras melalui romusha.
17. Perlawanan dengan melakukan Pemberontakan
Indonesia terhadap Penjajahan Jepang
1. Pemberontakan Peta di Blitar di pimpin oleh
Supriyadi.
2. Pemberontakan Peta di Cilacap.
3. Pemberontakan kaum tani di Singaparna, Jawa
Barat di pimpin oleh Kiai H.Zainal mustafa.
4. Perlawanan di Cot Plieng, Aceh di bawah pimpinan
Tengku Abdul Jalil.
18. Perlawanan dengan Diplomasi terhadap Penjajahan
Jepang
Organisasi Putera dimanfaatkan untuk
mengkampanyekan nasionalisme
Pada akhirnya dibubarkan karena tidak sesuai
tujuan Jepang
Digantikan oleh Barisan Pelopor yg juga
melakukan hal yang sama
19. Berakhirnya Pendudukan Jepang Di
Indonesia
• Dibomnya kota Hiroshima dan Nagasaki 6 Agustus 1945
• Bom ini berlanjut pada tanggal 9 Agustus 1945 dengan jatuhnya bom Nagasaki yang
menyebabkan menyerahnya Jepang
• Jepang menyerah kepada sekutu sehingga pemerintahan di Indonesia
mengalami kekosongan
20. Organisasi-organisasi
bentukan Jepang
1. GERAKAN 3A (29 Maret 1942)
Pelopor : Hitoshi Shimizu
Pemimpin : M. Syamsudin
Tujuan Gerakan 3A
• Gerakan Tiga A dibentuk Jepang dimaksudkan untuk.
• menarik simpati rakyat Indonesia.
• memberi jaminan keamanan bagi rakyat Indonesia.
• menyakinkan bangsa Indonesia bahwa Jepang negara terkuat di Asia.
• member peluang bagi pemimpin Indonesia dalam pemerintahan.
• menarik simpati para pemimpin pergerakan nasional Indonesia
Gerakan ini dibubarkan pada tahun 1943 dan digantikan oleh Putera
21. Organisasi-organisasi
bentukan Jepang
2. PUSAT TENAGA RAKYAT (16 April 1943)
Tujuan: untuk membujuk kaum Nasionalis dan kaum Intelektual untuk
mengabdikan pikiran dan tenaganya untuk kepentingan perang melawan
Sekutu
Jepang menyadari Putera lebih banyak menguntungkan bagi
pegerakan nasional dibanding kepentingan Jepang sendiri. Maka pada
1944, Jepang membubarkan Putera dan mendirikan Jawa Hokokai
(himpunan kebaktian jawa)
22. Organisasi-organisasi
bentukan Jepang
3. JAWA HOKOKAI (8 Januari 1944)
Pemimpin tertinggi perkumpulan ini
adalah Gunseikan dan Soekarno menjadi penasihat utamanya
Tujuan: untuk penghimpunan tenaga rakyat, baik secara lahir
ataupun batin sesuai dengan hokosishin (semangat kebaktian).
Adapun yang termasuk semangat kebaktian itu di
antaranya mengorbankan diri, mempertebal persaudaraan, dan
melaksanakan sesuatu dengan bukti
23. Organisasi-organisasi
bentukan Jepang
4. MASYUMI (24 Oktober 1943)
Dipimpin oleh: Hasyim Asyari (pertama)
Soekiman Wirjosandjojo
Mohammad Natsir
Masyumi adalah sebuah organisasi yang dibentuk oleh Jepang
yang menduduki Indonesia pada tahun 1943 dalam upaya mereka untuk
mengendalikan umat Islam di Indonesia
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 7
November 1945 organisasi dibentuk menjadi sebuah Partai. Dalam
waktu kurang dari setahun, partai ini menjadi partai politik terbesar di
Indonesia.
24. Organisasi-organisasi
bentukan Jepang
5. SEINENDAN (9 Maret 1943)
Orang-orang yang boleh mengikuti organisasi ini ialah pemuda yang
berumur maksimal 14 sampai 22 tahun
Tujuan : untuk mendidik dan melatih para pemuda agar dapat
mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri
Adapun tokoh perjuangan Indonesia yang pernah menjadi anggota
Seinendan antara lain, Latif Hendraningrat dan Sukarni
25. 6. FUJINKAI
Fujinkai dibentuk pada bulan Agustus 1943
Organisasi ini bertugas mengarahkan tenaga perempuan turut serta dalam
memperkuat pertahanan dengan cara mengumpulkan dana wajib.
Dana wajib ini berupa perhiasan, bahan makanan, hewan ternak, maupun
keperluan lain yang bisa digunakan untuk membiayai perang Jepang.
Fujinkai dibubarkan segera setelah proklamasi kemerdekaan 17
Agustus 1945, dibacakan.
Melalui kongres pada 16 Desember 1945, mantan Fujinkai kemudian
bergabung menjadi Persatuan Wanita Indonesia (Perwari)
Organisasi-organisasi
bentukan Jepang
26. 7. KEIBODAN (29 April 1943)
Anggotanya ialah para pemuda yang berusia sekitar 20 sampai 25
tahun.
Tujuan : untuk membantu polisi dalam menjaga lalu lintas dan
melakukan pengamanan desa.
Organisasi-organisasi
bentukan Jepang
27. 8. HEIHO
Heiho bukan hanya ditugaskan di Indonesia, tetapi juga di seluruh daerah pendudukan Jepang seperti di Burma, Vietnam,
Singapura, dan Malaya, beranggotakan prajurit Indonesia yang melaksanakan pertahanan militer di angkatan darat, laut,
dan kepolisian.
Kegiatan Heiho dalam membantu prajurit Jepang yaitu:
Membangun pertahanan,
Menjaga kamp pertahanan,
Membantu tentara Jepang dalam peperangan.
Anggota Heiho juga dimanfaatkan sebagai tenaga kasar misalnya memelihara dan memindahkan senjata perang dari
gudang ke atas truk.
Syarat menjadi anggota Heiho
Berusia antara 18 sampai 25 tahun,
Sehat jasmani dan rohani,
Berkelakuan dan berkepribadian baik,
Berpendidikan minimal sekolah dasar.
Jumlah anggota Heiho sejak berdiri hingga akhir masa kependudukan Jepang di Indonesia mencapai sekitar 42.000 orang
Organisasi-organisasi
bentukan Jepang
28. 9. PEMBELA TANAH AIR (PETA) (3 Oktober 1943)
Tokoh PETA yang terkenal dan membawa pengaruh besar di Indonesia di antaranya adalah
Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, Supriyadi dan Jenderal Ahmad Yani.
Pembela Tanah Air (PETA) dibentuk untuk memperkuat Heiho atas usulan Gatot
Mangkupraja kepada Letnan Jenderal Kumakici Harada.
Pembentukan PETA didasarkan pada peraturan Pemerintah Jepang, yaitu
Osamu Seinendan Nomor 44.
Berbeda dengan Heiho, anggota PETA diperbolehkan memiliki jabatan dalam kemiliteran.
Oleh karena itu, para pemuda tertarik menjadi anggota PETA dan berhasil mengumpullkan
anggota berjumlah 37.000 orang dari Jawa, dan 20.000 orang dari Sumatera.
PETA menghasilkan alumni yang kemudian menjadi pemimpin-pemimpin berkualitas
dari Indonesia, terutama di bidang kemiliteran.
Organisasi-organisasi
bentukan Jepang
29. PERUBAHANMASYARAKATPADAMASAPENJAJAHAN
KOLONIALBARATDANJEPANG
1) Perluasan Penggunaan Lahan
2) Persebaran Penduduk dan Urbanisasi
3) Pengenalan Tanaman Baru
4) Penemuan Tambang-tambang
5) Transportasi dan Komunikasi
6) Perkembangan Kegiatan Ekonomi
7) Mengenal Uang
8) Perubahan dalam Pendidikan
9) Perubahan dalam Aspek Politik
10) Perubahan dalam Aspek Budaya
30. Dampak Pendudukan Jepang
• Bidang Politik :
• Organisasi politik di Indonesia tidak berkembang bahkan dihapuskan oleh Jepang
• Bidang Pendidikan :
• Pendidikan berkembang pesat di banding masa Hindia Belanda
• Bangsa Indonesia diberi kesempatan untuk sekolah di sekolah yang dibangun
pemerintah
• Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar pada sekolah-sekolah
• Bidang Ekonomi
Struktur Ekonomi rakyat Indonesia rusak.
Diadakan pengerahan untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang.
Diterapkan sistem Autarki ( Rakyat di semua daerah harus memenuhi kebutuhan
sendiri ).
Jepang memonopoli kekayaan alam Indonesia.
32. • Propaganda (dari bahasa Latin modern: propagare yang berarti
mengembangkan atau memekarkan) adalah rangkaian pesan yang
bertujuan untuk memengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat
atau sekelompok orang.
• Gunseikan : pemerintah militer yang dijabat kepala staf tentara ;
kepala pemerintahan militer yang dirangkap oleh kepala staf, yang
menjadi kepala staf pertama adalah Mayor Jenderal Seizaburo
Okasaki.