3. •3. Pertemuan
Rengasdengklok
• 2. Pertemuan
Dallat
• 1. Proklamsi
kemerdekaan
5. Detik-detik
Pembacaan
Naskah
Proklamasi
6. Penyebaran
berita
Proklamasi
8. Dukungan
Spontan dan
Sikap Rakyat
di Berbagai
Daerah
7.Pmbentukan
Pemerintahan
Indonesia
4. Pertemuan
Soekarno/Hatta dengan
Nishimura dan
Laksamana Maeda
MENU
4. 1. Peristiwa Kemerdekaan
Sejak tahun 1944, Jepang mulai mengalami
kekalahan dalam perang Dunia II di medan Asia
Pasifik. Pemerintahan Perdana Menteri Hideki Tojo
akhirnya jatuh dan digantikan oleh Jenderal
Kuniaki Koiso. Jepang berusahasa
mempertahankan pengaruh di Negara-negara yang
didudukinya, termasuk Indonesia. Jepang
mengeluarkan pernyataan bahwa akan memberikan
kemerdekaan di kelak kemudian hari.
BACK
5. • Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam,
mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat
dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI.
• Meskipun demikian Jepang menginginkan Kemerdekaan Indonesia tanggal 24 Agustus.
• Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat,
Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena
menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap
saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu
nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang.
2. PERTEMUAN DALLAT
BACK
6. 3. Peristiwa Rengasdenglok
Pada tanggal 16 Agustus 1945. Pukul 04.00 WIB, Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta dibawa ke Rengasdenglok
Karawang. Bersama Shodanco Singgih, salah seorang
anggota PETA, dan pemuda lain, mereka membawa
Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru
berusia 9 bulan) dan Hatta, ke Rengasdengklok, yang
kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok.
Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
tidak terpengaruh oleh Jepang.
BACK
7. 4. Pertemuan Soekarno/Hatta dengan Jenderal Mayor Nishimura
dan Laksamana Muda Maeda
Rombongan Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta tiba di Jakarta dari
Rangasdenglok pada pukul 23.00 WIB, Soekarno dan Hatta kembali ke
Jakarta. Mayor Jenderal Moichiro, Kepala Staf Tentara ke XVI (Angkatan
Darat) yang menjadi Kepala pemerintahan militer Jepang (Gunseikan) di
Hindia Belanda tidak mau menerima Sukarno-Hatta yang diantar oleh
Tadashi Maeda dan memerintahkan agar Mayor Jenderal Otoshi Nishimura
, Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan militer Jepang, untuk
menerima kedatangan rombongan tersebut.
Setelah dari rumah Nishimura, Sukarno-Hatta menuju rumah Laksamana
Maeda (kini Jalan Imam Bonjol No.1) diiringi oleh Myoshi guna melakukan
rapat untuk menyiapkan teks Proklamasi
BACK
9. 5. Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi
Teks proklamasi ditulis di ruang makan di laksamana
Tadashi Maeda Jln Imam Bonjol No 1. Para penyusun
teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh.
Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks
proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri.
Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di `kediaman
Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir
antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo,
Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00
dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan
disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian
bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh Ibu
Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan
oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan
Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.
BACK
11. Surat kabar
Surat kabar yang terbit
dan menyiarkan berita
Proklamasi antara lain
Asia Raya di Jakarta,
Tjahaya di Bandung, Sinar
Baroe di Semarang,
Matahari Terbit di
Yogyakarta dan Soeara
Asia di Surabaya.
BACK
12. Penyebaran berita proklamasi melalui
kantor berita Domei dilakukan oleh para
pemuda (wartawan) yang bekerja pada
kantor berita tersebut.
Pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945
teks Proklamasi telah sampai ke tangan
kepala bagian Radio dan kantor berita
Domei yaitu Waidan B. Palenewen.
Ia menerima teks Proklamasi dari
seorang wartawan yang bernama
Syahrudin kemudian memerintahkan
kepada F. Wuz supaya berita Proklamasi
disiarkan tiga kali berturut-turut.
KANTOR BERITA DOMEI
BACK
13. Pengiriman utusan-utusan ke daerah
Penyebaran berita kemerdekaan ke daerah-
daerah luar Jawa dilakukan dengan cara
mengirimkan utusan-utusan tersebut
anatara lain:
Kalimantan mengirim A.A Hamidan.
Sulawesi mengirim Sam Ratulangie.
Sumatra mengirim Teuku Mohammad
Hassan.
Nusa Tenggara mengirim I Gusti Ktut
Puja
BACK
14. 7. Pembentukan Pemerintahan Indonesia
A. Pemilihan Presiden dan wakil Presiden
Hasil keputusan siding PPKI 1 tanggal 18 Agustus antara lain:
Mengesahkan undang-undang Dasar yang kemudian terkenal dengan
UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Negara Indonesia.
Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia dan Drs. Moh.
Hatta sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.
Membenbuk Komite nasional yang bertugas membantu sementara
pekerjaan presiden.
B. Pembentukan pembagian wilayah dan Kementerian Negara (2)
Pada tanggal 19 Agustus 1945, Presiden Soekarno menugaskan kepada Mr.
Ahmad Soebardjo, Sutarjo Kartohadikusumo, dan Kasman Singodimedjo
untuk membentuk panitia kecil yang diberi tugas menyusun Kementerian
Negara
C. Pembentukan 3 badan baru ( KNI,PNI,BKR)
Sidang PPKI tanggal 19 Agustus 1945 membahas hasil kerja panitia kecil
yang ditunjukan oleh presiden untuk menyusun hal-hal yang berhubungan
dengan pembentukan lembaga-lembaga di tingkat daearah.
BACK
15. Pembagian wilayah, terdiri atas 8 provinsi.
a. Jawa Barat, gubernurnya Sutarjo Kartohadikusumo
b. Jawa Tengah, gubernurnya R. Panji Suroso
c. Jawa Timur, gubernurnya R.A. Suryo
d. Borneo (Kalimantan), gubernurnya Ir. Pangeran
Muhammad Noor
e. Sulawesi, gubernurnya Dr. G.S.S.J. Sam Ratulangi
f. Maluku, gubernurnya Mr. J. Latuharhary
g. Sunda Kecil (Nusa Tenggara), gubernurnya Mr. I. Gusti
Ktut Pudja
h. Sumatra, gubernurnya Mr. Teuku Mohammad Hassan
16. Departemen Dalam Negeri dikepalai R.A.A. Wiranata Kusumah
Departemen Luar Negeri dikepalai Mr. Ahmad Subardjo
Departemen Kehakiman dikepalai Prof. Dr. Mr. Supomo
Departemen Keuangan dikepalai Mr. A.A Maramis
Departemen Kemakmuran dikepalai Surachman Cokroadisurjo
Departemen Kesehatan dikepalai Dr. Buntaran Martoatmojo
Departemen Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan dikepalai Ki Hajar
Dewantara
Departemen Sosial dikepalai Iwa Kusumasumantri
Departemen Pertahanan dikepalai Supriyadi
Departemen Perhubungan dikepalai Abikusno Tjokrosuyoso
Departemen Pekerjaan Umum dikepalai Abikusno Tjokrosuyoso
Departemen Penerangan dikepalai Mr. Amir Syarifudin
Menetapkan 12 departemen dengan menterinya yang mengepalai
departemen dan 4 menteri negara. Berikut ini 12 departemen tersebut.
17. KNI
• KETUA : KASMAN
SINGODIMEDJO
• WAKIL 1 : m.SUTARJO
KARTOHADIKUSUMO
• WAKIL 2: JOHANES
LATURHARY
• WAKIL 3 : ADAM MALIK
PNI
• KETUA ; IR.SOEKARNO
• ANGGOTA
• GATOT TARUMANIHARJA
• IWA KUSUMASUMANTRI
• SAYUTI MELIK
• SUJONO
18. Dukungan Spontan dan Sikap Rakyat di
Berbagai Daerah
Setelah proklamasi Kemerdekaan, para
pemimpin Indonesia yang duduk dalam
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) berusaha untuk membenahi
tatanan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Melalui Sidang PPKI, maka
alat-alat perlengkapan pemerintahan dan
Negara Indonesia Ini mendapat dukungan
dari berbagai daerah di Indonesia.