SlideShare a Scribd company logo
BAB I


PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang




Adapun sebagai wakil Tuhan di bumi, manusia dalam hidupnya berkewajiban memelihara
dan dan memanfaatkan segenap karunia kekayaan alam dengan sebaik-baiknya untuk
kebutuhan hidupnya. Kedudukan manusia tersebut mencakup tiga segi hubungan, yaitu:
Hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan antar manusia, dan hubungan antara
manusia dengan makhluk lainnya. Bangsa Indonesia sebagai umat manusia religious dengan
sendirinya harus dapat berperan sesuai dengan kedudukan tersebut.


Sebagai Negara kepulauan dengan masyarakatnya yang beraneka ragam, Negara Indonesia
memiliki unsure-unsur kekuatan dan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi
dan keadaan geografi yang strategi dan kaya akan sumber daya alam. Sementara
kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus
disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh para
pendiri Negara.


Dalam pelaksanannya bangsa Indonesia tidak bebas dari pengaruh interaksi dan interelasi
dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan regional maupun internasional. Dalam hal ini
bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak
terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita-cita
dan tujuan nasionalnya.




    B. Tujuan materi
        1. Untuk memenuhi dan mengerjakan tugas kelompok Pendidikan Kewarganegaraan
        2. Untuk dijadikan bahan dalam kegiatan diskusi dan tukar pikiran
        3. Untuk mengetahui tentang geopolitik dan wawsan nusantara diindonesia
        4. Mengetahui masalah-masalah yang terjadi diindonesia
BAB II

PEMBAHASAN

                      Geopolitik dan Geostrategi Indonesia



   A. Geopolitik
  1. Asal istilah Geopolitik

  Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
  kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik
  (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau
  territorial dalam arti luas) suatu Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan
  berdampak langsung kepada system politik suatu Negara. Sebaliknya, politik Negara itu
  secara langsung akan berdampak pada geografi Negara yang bersangkutan. Geopolitik
  bertumpu pada geografi sosial (hukum geografis), mengenai situasi, kondisi, atau
  konstelasi geografi dan segala sesuatu yang dianggap relevan dengan karakteristik
  geografi suatu Negara.
  Istilah geopolitik semula diartikan oleh Frederic Ratzel (1844-1904) sebagai ilmu bumi
  politik (Political Geogrephy). Istilah ini kemudian dikembangkan dan diperluas oleh
  sarjaan ilmu politik Swedia, Rudolph Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-
  1964)dari Jerman menjadi Geographical Politic dan disingkat Geopolitik. Perbedaan dari
  dau istilah di atas terletak pada titik perhatian dan tekanannya. Ilmu bumi politik
  (Political Geography) mempelajari fenomena geografi dari aspek politik, sedangkan
  geopolitik mempelajari fenomena politik dari aspek geography.

  Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam menentukan alternative kebijaksanaan
  nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu. Prinsip-prinsip dalam heopolitik menjadi
  perkembangan suatu wawasan nasional. Pengertian geopolitik telah dipraktekan sejak
  abad XIX, tetapi pengertiannya baru tumbuh pada awal abad XX sebagai ilmu
  penyelenggaraan Negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah
  geografi wilayah yang menjadi tempat tinggal suatu bangsa.
2. Pandangan Ratzel dan kjellen

Frederich Ratzel pada akhir abad ke-19 mengembangkan kajian geografi politik dengan
dasar pandangan bahwa Negara adalah mirip organisme atau makhluk hidup. Dia
memandang Negara dari sudut konsep ruang. Negara adalah ruang yang ditempati oleh
kelompok masyarakat politik (bangsa). Bangsa dan Negara terikat hokum alam. Jika
bangsa dan Negara ingin tetap eksis dan berkembang, maka harus diberlakukan hokum
ekspansi (pemekaran wilayah).


Disamping itu Rudolph Kjellen berpendapat bahwa Negara adalah organisme yang harus
memiliki intelektual. Nagara merupakan system politik yang mencakup geopolitik,
ekonomi politik, kratopolitik, dan sosiopolitik. Kjellen juga mengajukan paham
ekspansionisme dalam rangka untuk mempertahankan Negara dan mengembangkannya.
Selanjutnya dia mengajukan langkah strategis untuk memperkuat negaradengan memulai
pembangunan kekuatan daratan (kontinental) dan diikuti dengan pembangunan kekuasaan
bahari (maritim).
Pandangan Ratzel dan Kjellen hampir sama. Mereka memandang pertumbuhan Negara
mirip dengan pertumbuhan organisme (makhluk hidup). Oleh karena itu Negara
memerlukan ruang hidup (lebensraum), serta mengenal proses lahir, tumbuh,
mempertahankan hidup, menyusut dan mati. Mereka juga mengajukan paham
ekspansionisme yang kemudian melahirkan ajaran adu kekuatan (Power Politics atau
Theory of Power).




3. Pandangan Haushofer

Pandangan demikian ini semakin jelas pada pemikiran Karl Haushofer yang pada masa
itu mewarnai geopolitik Nazi Jerman dibawah pimpinan Hitler. Pemikiran Haushofer
disamping berisi paham ekspansionisme juga mengandung ajaran rasialisme, yang
menyatakan bahwa ras Jerman adalah ras paling unggul yang harus dapat menguasai
dunia. Pandangan semacam ini juga berkembang di dunia, berupa ajaran Hako Ichiu yang
dilandasi oleh semangat militerisme dan fasisme.
Pokok-pokok Pemikiran Haushofer adalah sebagai berikut :

a) suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari
   hokum alam. Hanya bangsa yang unggul (berkualitas) saja yang dapat bertahan hidup
   dan terus berkembangan, sehingga hal ini menjurus kea rah rasialisme.
b) Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasaan
   Imperium maritime untuk menguasai pengawasan di lautan.
c) Beberapa Negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika, dan
   Asia Barat (yakni Jerman dan Italia). Sementara Jepang akan menguasai wilayah Asia
   Timur Raya.
d) Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan. Ruang hidup bangsa dengan kekuasaan
   ekonomi dan social yang rasial mengharuskan pembagian baru kekayaan alam dunia.
   Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik untuk memperjuangkan
   kelangsungan hidupnya dan mendapatkan ruang hidupnya.


 Studi Kasus terkait Geopolitik Indonesia.
A. Ambalat, Diplomasi Vs Konfrontasi


   AMBALAT kembali mencuri perhatian. Kapal perang Malaysia berkali- kali
   melanggar teritori Indonesia dan diusir armada angkatan laut kita. Mencuat pada 2005
   Ambalat adalah sebuah gugus pulau di sekitar 118.2558 Bujur Timur (BT)-
   118.254167 BT dan 2.56861 Lintang Utara (LU)- 3.79722 LU yang terletak di
   perairan Laut Sulawesi, sebelah timur Pulau Kalimantan Timur. Sengketa Ambalat
   Indonesia-Malaysia menyeruak karena klaim kepemilikan. Pada 2005, krisis Ambalat
   ditandai dengan show of force kedua angkatan bersenjata, penembakan kapal nelayan
   kita oleh Malaysia, dan aneka aksi demonstrasi mengecam Malaysia. Ambalat disebut
   sebagai wilayah Republik Indonesia (RI) sesuai Undang-undang No 4 Tahun 1960
   tentang Perairan RI yang telah sesuai dengan konsep hukum Negara Kepulauan
   (Archipelagic State). Undang-undang ini telah diakui dalam Konvensi PBB tentang
   Hukum Laut (United Nations Convention on the Law of the Sea/UNCLOS)
   ditetapkan dalam Konferensi III PBB di Montego Boy, Jamaika, 10 Desember 1982.
   Konvensi ini kemudian diratifikasi oleh Indonesia dengan Undang-undang No 17
   Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS.
Malaysia mengklaim Ambalat sebagai wilayah kedaulatannya sesuai dengan peta
wilayah yang dibuat Malaysia pada 1979. Peta itu didasarkan pada The Convention
on The Territorial Sea and the Contiguous zone 1958 dan The Continental Self
Convention 1958.


Peta Laut 1979 tersebut juga telah memasukkan Pulau Sipadan dan Ligitan ke dalam
wilayah Malaysia. Malaysia memberi Ambalat (wilayah XYZ) kepada Shell atas
dasar perjanjian bagi hasil (Production Sharing Contract ) pada 16 Februari 2005.
Masalah Penting
Masalah Ambalat menjadi penting bagi Indonesia karena setidak-tidaknya ia
mencakup tiga dari empat variabel kepentingan nasional.
Pertama, dari sisi keamanan nasional, ada masalah penjagaan integritas wilayah
nasional yang cukup sensitif. Bagi kaum realisme politik internasional, masalah-
masalah keamanan nasional semacam ini justru menjadi fokus utama kebijakan
negara. Pengamat militer, Andi Wijayanto dalam wawancara TVOne (27/5/09)
menyatakan, langkah Malaysia sejatinya bisa dimaknai sebagai upaya ingin menguji
kedaulatan efektif kita atas Ambalat.


Kedua, ada persoalan citra dan harga diri bangsa karena perasaan terlecehkan sebagai
negara berdaulat dengan manuver angkatan laut Malaysia. Ini berakumulasi dengan
memori kehilangan kita atas Sipadan dan Ligitan, aneka kasus kekerasan pada TKI,
klaim Malaysia atas Lagu ”Rasa Sayange”, reog dan batik misalnya. Artinya para
patriot dan nasionalis menginginkan bahwa harga diri kita harus tegak sebagai bangsa
berdaulat.


Ketiga ada ancaman bagi kesejahteraan ekonomi karena potensi ekonomi dari minyak
Ambalat ditakutkan jatuh ke pihak luar. Pakar ekonomi minyak Dr Kurtubi pada 2005
menyatakan secara kasar Ambalat memiliki cadangan migas seharga 40 miliar dolar
AS. nilai ini cukup signifikan jika bisa masuk ke kas negara kita
B. Geostrategi

Strategi adalah politik dalam pelaksaan yaitu upaya mencapai tujuan atau sasaran yang
ditetapkan sesuai dengan keinginan politik. Karena strategi merupakan upaya pelaksaan,
maka strategi pada hakikatnya merupakan suatu seni yang implementasinya didasari oleh
intuisi, perasaan dan hasil pengalaman. Strategi juga dapat merupakan ilmu yang langkah-
langlkahnya selalu berkaitan dengan data atau fakta yang ada. Seni dan ilmu digunakan
sekaligus untuk membina atau mengelola sumber daya yang dimiliki dalam suatu rencana dan
tindakan
Sebagai contoh pertimbangan geostrategis untuk Negara dan bangsa Indonesia adalah
kenyataan posisi silang Indonesia dari berbagai aspek, disamping aspek geografi juga aspek-
aspek demografi, ideology, politik, ekonomi, social budaya, dan hankam.

Strategi biasanya menjangkau masa depan, sehingga pada umumnya strategi disusun secara
bertahap dengan memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan demikian
geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan kondisi dan
konstelasi geografi sebagai factor utamanya.

   a   Perkembangan wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya
    1) Sejak 17 Agustus 1945 sampai dengan 13 Desember 1957

Wilayah Negara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah bekas hindia belanda
berdasarkan ketentuan dalam “Teritoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie” tahun 1939
tentang batas wilayah laut territorial Indonesia. Ordonisasi tahun 1939 tersebut menetapkan
batas wilayah laut teritorialsejauh 3 mil dari garis pantai ketika surut, dengan asas pulau demi
pulau secara terpisah-pisah.

   Pada masa tersebut wilayah Negara Indonesia bertumpu pada wilayah daratan pulau-
pulau yang terpisah-pisah oleh perairan atau selat antara pulau-pulau itu. Wilayah laut
territorial masih sangat sedikit karena untuk setiap pulau hanya ditambah perairan sejauh 3
mil disekelilingnya. Sebagian besar wilayah perairan dalam pulau-pulau merupakan perairan
bebas. Hal ini tentu tidak sesuai dengan kepentingan keselamatan dan keamanan Negara
Kesatuan RI.Dari Deklarasi Juanda (13 Desember 1957) sampai dengan 17 Februari 1969
Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi jJuanda yang dinyatakan sebagai
pengganti Ordonansi tahun 1939 dengan tujuan sebagai berikut :

   a. Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan RI yang utuh dan bulat.
b. Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia disesuaikan dengan asas Negara
       kepulaauan (Archipelagic State Principles)
   c. Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan dan
       keamanan Negara Indonesia

Asas kepulauan itu mengikuti ketentuan Yurespundensi Mahkamah Internasional pada tahun
1951 ketika menyelesaikan kasus perbatasan antara Inggris dengan Norwegia. Dengan
berdasarkan asas kepulauan maka wilayah Indonesia adalah satu kesatuan kepulauan
nusantara termasuk peraiarannyayang utuh dan bulat. Disamping itu, berlaku pula ketentuan
“point to point theory “ untuk menetapkan garis besar wilayah antara titik-titik terluar dari
pulau-pulau terluar.
Deklarasi Juanda kemudian dikukuhkan dengan Undang-Undang No. 4/Prp 1960 tanggal 18
Februari 1960 tentang Perairan Indonesia. Sejak itu terjadi perubahan bentuk wialayah
nasional dan cara perhitungannya. Laut teritorial diukur sejauh 12 mil dari titik-titik pulau
terluar yang saling dihubungkan, sehingga merupakan satu kesatuan wilayah yang utuh

   a) bulat.
       Semua perairan diantara pulau-pulau nusantara menjadi laut territorial Indonesia.
       Dengan demikian luas wilayah territorial Indonesia yang semula hanya sekitar 2 juta
       km2 kemudian bertambah menjadi 5 juta km2 lebih. Tiga per lima wilayah Indonesia
       berupa perairan atau lautan. Oleh karena itu, Negara Indonesia dikenal sebagai
       Negara maritime.

Untuk mengatur lalu lintas perairan maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah No.8 tahun 1962
tentang lalu lintas damai di perairan pedalaman Indonesia, yang meliputi

    Semua pelayaran dari laut bebas ke suatu pelabuhan Indonesia
    Semua pelayaran dari pelabuhan Indonesia ke laut bebas,
    Semua pelayaran dari dan ke laut bebas dengan melintasi perairan Indonesia

Pengaturan demikian sesuai dengan salah satu tujuan Deklarasi Juanda tersebut, sebagai
upaya menjaga keselamatan dan keamanan Negara.

    2) Dari 17 Februari 1969 (Deklarasi Landas Kontinen) sampai sekarang

    Deklarasi tentang landas kontinen Negara RI merupakan konsep politik yang berdasarkan
    konsep wilayah. Deklarasi ini dipandang pula sebagai upaya untuk mengesahkan
Wawasan Nusantara. Disamping dipandang pula sebagai upaya untuk mewujudkan Pasal
    33 ayat 3 UUD 1945. konsekuensinya bahwa sumber kekayaan alam dalam landas
    kontinen Indonesia adalah milik eksklusif Negara.
    Asas pokok yang termuat di dalam Deklarasi tentang landas kontinen adalah sebagai
    berikut :

        a. Segala sumber kekayaan alam yang terdapat dalam landasan kontinen Indonesia
            adalah milik eksklusif Negara RI
        b. Pemerintah Indonesia bersedia menyelesaikan soal garis batas landas kontinen
            dengan Negara-negara tetangga melalui perundingan
        c. Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen adalah suatu garis yang di tarik
            ditengah-tengah antara pulau terluar Indonesia dengan wilayah terluar Negara
            tetangga.
        d. Claim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairan diatas landas
            kontinen Indonesia maupun udara diatasnya

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Pengumuman Pemerintah Negara tentang Zona Ekonomi Eksklusif terjadi pada 21 Maret
1980. Batas ZEE adalah sekitar 200 mil yang dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia.
Alasan-alasan yang mendorong pemerintah mengumumkan ZEE adalah

   1 Persediaan ikan yang semakin terbatas
   2 Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia
   3 ZEE memiliki kekuatan hokum internasional

Melalui perjuangan panjang di forum Internasional, akhirnya Konferensi PBB tentang
Hukum Laut II di New York 30 April 1982 menerima “The United Nation Convention on the
Law of the sea” (UNCLOS), yang kemudian ditandatangani pada 10 Desember 1982 di
Montego Bay, Jamaica oleh 117 negara termasuk Indonesia. Konvensi tersebut mengakui
atas asas Negara Kepualauan serta menetapkan asas-asas pengukuran ZEE. Pemerintah dan
DPR RI kemudian menetapkam UU No.5 tahun 1983 tentang ZEE, serta UU No. 17 tahun
1985 tentang Ratifikasi UNCLOS. Sejak 3 Februari 1986 indonesia telah tercatat sebagai
salah satu dari 25 negara yang telah meratifikasinya.
Sesuai dengan hukum laut Internasional, secara garis besar Indonesia sebagai Negara
kepulauan memiliki Teritorial, Perairan Pedalaman, Zona Ekonomi Eksklusif, dan Landasan
Kontinental. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut :

   a. Negara kepulauan adalah suatu Negara yang seluruhnya terdiri atas satu atau lebih
       kepulauan dapat mencakup pulau-pulau lain. Pengertian kepulauan adalah gugusan
       pulau, termasuk bagian pulau, perairan diantaranya dan lain-lain wujud alamiah yang
       hubungannya satu sama lain demikian erat sehingga pulau-pulau perairan dan wujud
       alamiah lainnya merupakan satu kesatuan geografi, ekonomi dan politik yang hakiki,
       atau yang secara histories dianggap demikian.
   b. laut territorial adalah salah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12 nil laut
       diukur dari garis pangkal, sedangkan garis pangkal adalah garis air surut terendah
       sepanjang pantai, seperti yang terlihat pada peta laut skala besar yang berupa garis
       yang menghubungkan titik-titik terluar dari dua pulau dengan batasan-batasan tertentu
       sesuai konvensi ini. Kedaulatan suatu Negara pantai mencakup daratan, perairan
       pedalaman dan laut territorial tersebut.
   c. perairan pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau sebelah dalam dari
       garis pangkal.
   d. zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil laut dari garis pangkal.
       Di dalam ZEE Negara yang bersangkutan memiliki hak berdaulat untuk keperluan
       eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan sumber daya alam hayati dari
       perairan.
   e. landasan kontinen suatu Negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah dibawahnya
       yang terletak di luar laut teritorialnya sepanjang merupakan kelanjutan alamiah
       wilayah daratannya. Jarak 200 mil laut dari garis pangkal atau dapat lebih dari itu
       dengan tidak melebihi 350 mil, tidak boleh melebihi 100 mil dari garis batas
       kedalaman dasar laut sedalam 2500 m.


    C. Unsur-Unsur Dasar wawasan Nusantara
         I.    Wadah
               Wawasan Nusantara sebagai wadah meliputi tiga komponen yaitu:
   a. Wujud wilayah
       Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang didalamnya
       terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya perairan. Baik
laut maupun selat serta di atasnya merupakan satu kesatuan ruang wilayah. Oleh
   karena itu nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan
   dalamnya. Sedangkan secara vertikal ia merupakan suatu bentuk kerucut terbuka ke
   atas dengan titik puncak kerucut dipusat bumi.
   Letak geografis negara berada di posisi dunia antar dua samudera dan dua benua.
   Letak geografis ini berpengaruh besar terhadap aspek-aspek kehidupan nasional di
   Indonesia. Perwujudan wilayah nusantara ini menyatu dalam kesatuan politik,
   ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
b. Tata Inti Organisasi
   Bagi Indonesia, tat inti organiasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang
   menyangkut bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintahan, sistem
   pemerintahan dan sistem prwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang
   berbentuk Republik. Kedaulatan berada di tangan rakyat yang dilaksanakan menurut
   Undang-Undang. Sistem pemerintahannya menganut sistem presidensial. Presiden
   memegang kekuasaan pemerintahan berdasarkan UUD 1945. Indonesia adalah negara
   hukum (Rechtsstaat) bukan negara kekuasaan (machsstaat). Dewan Perwakilan
   Rakyat (DPR) mempunyai kedudukan kuat, yang tidak dapat dibubarkan oleh
   Presiden. Anggota MPR merangkap sebagai anggota MPR.
c. Tata Kelengkapan Organisasi
   Tata kelengkapan organisai adalah kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang
   harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik, golongan dan
   organnisasi masyarakat, kalangan pers serta seluruh paratur negara.
   Senus lapisan masyarakat itu diharapkann dapatt mewujudkab denokrasi yang secara
   konstiyusional berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan dasar falsafah
   Pancasila, dalam berbagai kegiatan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.


   Faktor-faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara
       1   Wilayah (Geografi)
           a. Asas Kepulauan (Archipelagic Principle)

           Kata „Archipelago‟ dan „Archipelagic‟ berasal dari kata Italia „Archipelagos‟.
           Akar katanya adalah „archi‟ yang berarti terpenting, terutama, dan „pelagos‟
           berarti laut atau wilayah lautan. Jadi, „Archipelago‟ berarti lautan terpenting.
           Istilah „Archipelago‟ adalah wilayah lautan dengan pulau-pulau di dalamnya.
Arti ini kemudian menjadi pulau-pulau saja tanpa menyebut unsur lautnya
sebagai akibat penyerapan bahasa barat, sehingga Archipelago selalu diartikan
kepulauan atau kumpulan pulau.
Lahirnya asas Archipelago mengandung pengertian bahwa pulau-pulau
tersebut selalu dalam kesatuan utuh, sementara tempat unsure perairan atau
lautan antara pulau-pulau berfungsi sebagai unsur penghubung dan bukan
unsur pemisah. Asas dan wawasan kepulauan ini dijumpai dalam pengertian
the Indian Archipelago. Kata Archipelago pertama kali dipakai oleh Johan
Crawford dalam bukunya the history of Indian Archipelago (1820). Kata
Indian Archipelago diterjemahkan kedalam bahasa Belanda Indische Archipel
yang semula ditafsirkan sebagai wilayah Kepulauan Andaman sampai
Marshanai.

b. Kepulauan Indonesia


   Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan
   Nederlandsch oostindishe Archipelago. Itulah wilayah jajahan Belanda
   yang kemudian menjadi wilayah Negara Republik Indonesia. Sebagai
   sebutan untuk kepulauan ini sudah banyak nama yang dipakai, yaitu
   „Hindia Timur‟, „Insulinde‟ oleh Multatuli, „nusantara‟. „indonesia‟ dan
   „Hindia Belanda‟ (Nederlandsch-Indie) pada masa penjajahan Belanda.
   Bangsa Indonesia sangat mencintai nama „Indonesia‟ meskipun bukan dari
   bahasanya sendiri, tetapi ciptaan orang barat. Nama Indonesia
   mengandung arti yang tepat, yaitu kepulauan Indonesia. Dalam bahasa
   Yunani, „Indo‟ berarti India dan „nesos‟ berarti pulau. Indonesia
   mengandung makna spiritual yang didalamnya terasa ada jiwa perjuangan
   menuju cita-cita luhur, Negara kesatuan, kemerdekaan dan kebebasan.


c. Konsepsi tentang Wilayah Indonesia
   Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa konsepsi
   mengenai pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut :
    i. Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.
   ii. res Cimmunis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat
       dunia karena itu tidak dapat dimiliki oleh masing-m,asing Negara
iii. Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk
           semua bangsa
       iv. Mare Clausum (the right and dominion of the sea), menyatakan bahwa
           hanya laut sepanjang pantai saja yang dimiliki oleh suatu Negara
           sejauh yang dapat dikuasai dari darat (waktu itu kira-kira sejauh tiga
           mil)
       v. Archipelagic State Pinciples (Asas Negara Kepulauan) yang
           menjadikan dasar konvensi PBB tentang hokum laut


2   Isi wawasan Nusantara
    Isi Wawasan Nusantara tercermin dalam perspektif kehidupan manusia
    Indonesian dalam eksistensinya yang meliputi cita-cita bangsa dan asas
    manunggal yang terpadu.
A. Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam pembukaab UUD 1945 yang
    meliputi:
    1. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
    2. Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yng bebas.
    3. Pemerintaahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia
       dan seluruh tumpah darah Indonesiadan untuk memajukan kesejahteraan
       umum, mencerdaskan bangsa dan ikutmmelaksanakan ketertiban dunia
       yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.




B. Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal, utuh
    menyeluruh yang meliputi:
    1. Satu kesatuan wilayah Nusantra yang mencakup daratan, perairan dan
       digantara secara terpadu.
    2. Satu kesatuan politik, dalam arti UUD dan politik peelaksanaannyaserta
       satu ideologi dan identitas nasional.
    3. Satu kesatuan sosial budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat
       Indonesia atas dasar “BhinekaTunggal Ika”, satuu tertib sosil dan satu
       tertib hukum.Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha
       bersama dan asas kekelurgaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.
    4. Satu kestuan pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata)
5.   Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan
              dan hasil-hasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasional.




      C. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi, Batinniah dan Lahiriah
         a. Tata laku batiniah
              berdaasarkan falsafah bangsa yang membentuksikap mental bangsa yang
              memilki kekuatan batin.
         b. Tata laku lahiriah
              merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan kata dan
              karya, keterpaduan pembicaraan, pelaksanaan, pengawasan dan
              pengadilan.


1. Implementasi wawasan Nusantara
      a. Wawasan Nusantara Sebagai Pancaran Falsafah Pancasila
         Falsafah pancasila diyakini sebgagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang
         sesuai dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan
         bangsa Indonesia sejak awal proses pembentukan Negara kesatuan Republik
         Indonesia sampai sekarang. Konsep Wawasan Nusantara berpangkal pada
         dasar Ketuhanan Yang Maha Esa sebagi sila pertama yang kemudian
         melahirkan hakikat misi manusia Indonesia yang terjabarkan pada sila-sila
         berikutnya. Wawasan nusantara sebagai aktualisasi falsafah Pancasila menjadi
         landasan dan pedoman kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
         Dengan demikian wawasan Nusantara menjadi pedoman bagi upaya
         mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan,
         persatuan dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertiban dan
         perdamaian dunia.dan Wawsan Nusantara merupakan konsep dasar bagi
         kebijakan dan strategi pembangunan Nasional.
BAB III


PENUTUP


Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik
(kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau territorial
dalam arti luas) suatu Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak
langsung kepada system politik suatu Negara. Sebaliknya, politik Negara itu secara langsung
akan berdampak pada geografi Negara yang bersangkutan. Geopolitik bertumpu pada
geografi sosial (hukum geografis), mengenai situasi, kondisi, atau konstelasi geografi dan
segala sesuatu yang dianggap relevan dengan karakteristik geografi suatu Negara.


Indonesia dan Malaysia adalah dua negara yang saling berdekatan dan menjalin hubungan
bilateral yang sudah berlangsung sejak lama. Meski demikian, antara kedua negara ini sering
terjadi perselisihan, khususnya mengenai permasalah batas wilayah. Fakta memperlihatkan
beberapa pulau yang telah diambil oleh pihak Malaysia dari Indonesia, contohnya seperti
Pulau Sipadan dan Ligitan. Dan hingga kini yang menjadi permasalahan terbaru, kedua pihak
tersebut sedang memperebutkan satu wilayah yang kaya akan sumber daya minyak. Malaysia
mengklaim daerah Ambalat, yang terletak di sebelah timur Pulau Kalimantan Timur tersebut
termasuk kedalam kepemilikan wilayahnya. Indonesia yang memiliki bukti kuat atas
kepemilikannya, tidak begitu saja menerima pernyataan mentah tersebut. Sehingga hal ini
membuat sautu hubungan yang kurang baik di antara dua pihak melalui konflik yang
ditimbulkan. Dan parahnya, sampai sekarang belum didapatkan jalan keluar yang dapat
menguntungkan kedua belah pihak.
Dari kesimpulan yang dapat kami kemukakan di atas. Kami mengaharapkan agar pemerintah
Indonesia dapat lebih tegas dalam menyegerakan permasalahan Ambalat tersebut. Karena hal
ini dapat menunjukkan Sistem Geopolitik Indonesia yang kuat kepada seluruh dunia. Supaya
mereka tidak dengan mudah meremehkan martabat bangsa Indonesia. Indonesia telah
merdeka, maka sepatutnya kita menghapuskan segala praktek yang bertautan dengan asas
kemerdekaan yang telah direnggut bangsa Indonesia.
Tugas q tugas

More Related Content

What's hot

Geopolitik Indonesia
Geopolitik IndonesiaGeopolitik Indonesia
Geopolitik Indonesia
Yahya M Aji
 
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik IndonesiaWawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
Universitas Diponegoro
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
Atik M
 
Bab 7 geopolitik dan geostrategi
Bab 7 geopolitik dan geostrategiBab 7 geopolitik dan geostrategi
Bab 7 geopolitik dan geostrategi
Titikbudiarti
 
PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIA
PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIAPRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIA
PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIA
sri Siti
 
Geopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan NusantaraGeopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan Nusantara
Suci Agustina
 
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...
Julaiha Probo Anggraini
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
uti kurnia
 
9. wawasan nusantara
9. wawasan nusantara9. wawasan nusantara
9. wawasan nusantara
Haidar Bashofi
 
Ppt pkn geopolitik wisnu 1
Ppt pkn geopolitik wisnu 1Ppt pkn geopolitik wisnu 1
Ppt pkn geopolitik wisnu 1
wisnuwms
 
Geopolitik Indonesia UI tatap muka 1
Geopolitik Indonesia UI tatap muka 1Geopolitik Indonesia UI tatap muka 1
Geopolitik Indonesia UI tatap muka 1
Yani Antariksa
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Sosftskill kewarganegaraan 1.
Sosftskill kewarganegaraan 1.Sosftskill kewarganegaraan 1.
Sosftskill kewarganegaraan 1.
hildaangraeni
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
Gozali Ghozi
 
5 geopolitik-geostrategii
5 geopolitik-geostrategii5 geopolitik-geostrategii
5 geopolitik-geostrategii
Wisnowan Saputra
 
Geopolitik indonesia sebagai ruang lingkup
Geopolitik indonesia sebagai ruang lingkupGeopolitik indonesia sebagai ruang lingkup
Geopolitik indonesia sebagai ruang lingkup
Jes Rahmat Eka Syahputra
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
Arini Dyah
 
Hakikat Konsep Geopolitik
Hakikat Konsep GeopolitikHakikat Konsep Geopolitik
Hakikat Konsep Geopolitik
noussevarenna
 
PKN- Geopolitik dan Wawasan Nusantara
PKN- Geopolitik dan Wawasan NusantaraPKN- Geopolitik dan Wawasan Nusantara
PKN- Geopolitik dan Wawasan Nusantara
rensykartika
 

What's hot (20)

Geopolitik Indonesia
Geopolitik IndonesiaGeopolitik Indonesia
Geopolitik Indonesia
 
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik IndonesiaWawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Bab 7 geopolitik dan geostrategi
Bab 7 geopolitik dan geostrategiBab 7 geopolitik dan geostrategi
Bab 7 geopolitik dan geostrategi
 
PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIA
PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIAPRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIA
PRESENTATION GEOPOLITIK INDONESIA
 
Geopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan NusantaraGeopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan Nusantara
 
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
 
9. wawasan nusantara
9. wawasan nusantara9. wawasan nusantara
9. wawasan nusantara
 
Ppt pkn geopolitik wisnu 1
Ppt pkn geopolitik wisnu 1Ppt pkn geopolitik wisnu 1
Ppt pkn geopolitik wisnu 1
 
Geopolitik Indonesia UI tatap muka 1
Geopolitik Indonesia UI tatap muka 1Geopolitik Indonesia UI tatap muka 1
Geopolitik Indonesia UI tatap muka 1
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
 
Sosftskill kewarganegaraan 1.
Sosftskill kewarganegaraan 1.Sosftskill kewarganegaraan 1.
Sosftskill kewarganegaraan 1.
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
 
geopolitik
 geopolitik geopolitik
geopolitik
 
5 geopolitik-geostrategii
5 geopolitik-geostrategii5 geopolitik-geostrategii
5 geopolitik-geostrategii
 
Geopolitik indonesia sebagai ruang lingkup
Geopolitik indonesia sebagai ruang lingkupGeopolitik indonesia sebagai ruang lingkup
Geopolitik indonesia sebagai ruang lingkup
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
 
Hakikat Konsep Geopolitik
Hakikat Konsep GeopolitikHakikat Konsep Geopolitik
Hakikat Konsep Geopolitik
 
PKN- Geopolitik dan Wawasan Nusantara
PKN- Geopolitik dan Wawasan NusantaraPKN- Geopolitik dan Wawasan Nusantara
PKN- Geopolitik dan Wawasan Nusantara
 

Similar to Tugas q tugas

Materi_pertemuan_ketiga_PKN_and_WASBANG.pptx
Materi_pertemuan_ketiga_PKN_and_WASBANG.pptxMateri_pertemuan_ketiga_PKN_and_WASBANG.pptx
Materi_pertemuan_ketiga_PKN_and_WASBANG.pptx
chandrayuliansyah2
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi
Makalah  wawasan nusantara dalam globalisasiMakalah  wawasan nusantara dalam globalisasi
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
MODUL 2.pptx
MODUL 2.pptxMODUL 2.pptx
MODUL 2.pptx
DIKLATBRIMOB
 
MODUL 2.pptx
MODUL 2.pptxMODUL 2.pptx
MODUL 2.pptx
DIKLATBRIMOB
 
Makalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakarMakalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakar
anggundiantriana
 
08-GEOPOLITIK-INDO.ppt
08-GEOPOLITIK-INDO.ppt08-GEOPOLITIK-INDO.ppt
08-GEOPOLITIK-INDO.ppt
Reyunidoank
 
TUGAS PKN.pptxBARU.pptx
TUGAS PKN.pptxBARU.pptxTUGAS PKN.pptxBARU.pptx
TUGAS PKN.pptxBARU.pptx
TriMulyana5
 
WAWASAN NUSANTARA - PPKN - DJOKO AW
WAWASAN NUSANTARA - PPKN - DJOKO AWWAWASAN NUSANTARA - PPKN - DJOKO AW
WAWASAN NUSANTARA - PPKN - DJOKO AW
Djoko Adi Walujo
 
Bab 2 wawasan nusantara
Bab 2 wawasan nusantaraBab 2 wawasan nusantara
Bab 2 wawasan nusantara
Arini Nurmala Sari
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
dimaskurniawan94
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantarabagen
 
Pengertian wawasan negara (kewarganegaraan)
Pengertian wawasan negara (kewarganegaraan)Pengertian wawasan negara (kewarganegaraan)
Pengertian wawasan negara (kewarganegaraan)
Dita Kartika Sari
 
Materi
MateriMateri
Perkembangan teori geopolitik
Perkembangan teori geopolitikPerkembangan teori geopolitik
Perkembangan teori geopolitik
Wika Kallio
 
Kelompok 7 (geopolitik)
Kelompok 7 (geopolitik)Kelompok 7 (geopolitik)
Kelompok 7 (geopolitik)
dayurikaperdana19
 
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi 2
Makalah  wawasan nusantara dalam globalisasi 2Makalah  wawasan nusantara dalam globalisasi 2
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi 2
Operator Warnet Vast Raha
 
GEOPOLITIK NASIONAL.pptx
GEOPOLITIK NASIONAL.pptxGEOPOLITIK NASIONAL.pptx
GEOPOLITIK NASIONAL.pptx
HerrySusanto46
 
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1
eli priyatna laidan
 

Similar to Tugas q tugas (20)

Materi_pertemuan_ketiga_PKN_and_WASBANG.pptx
Materi_pertemuan_ketiga_PKN_and_WASBANG.pptxMateri_pertemuan_ketiga_PKN_and_WASBANG.pptx
Materi_pertemuan_ketiga_PKN_and_WASBANG.pptx
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi
Makalah  wawasan nusantara dalam globalisasiMakalah  wawasan nusantara dalam globalisasi
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi
 
MODUL 2.pptx
MODUL 2.pptxMODUL 2.pptx
MODUL 2.pptx
 
MODUL 2.pptx
MODUL 2.pptxMODUL 2.pptx
MODUL 2.pptx
 
Makalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakarMakalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakar
 
08-GEOPOLITIK-INDO.ppt
08-GEOPOLITIK-INDO.ppt08-GEOPOLITIK-INDO.ppt
08-GEOPOLITIK-INDO.ppt
 
TUGAS PKN.pptxBARU.pptx
TUGAS PKN.pptxBARU.pptxTUGAS PKN.pptxBARU.pptx
TUGAS PKN.pptxBARU.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA - PPKN - DJOKO AW
WAWASAN NUSANTARA - PPKN - DJOKO AWWAWASAN NUSANTARA - PPKN - DJOKO AW
WAWASAN NUSANTARA - PPKN - DJOKO AW
 
Bab 2 wawasan nusantara
Bab 2 wawasan nusantaraBab 2 wawasan nusantara
Bab 2 wawasan nusantara
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Pengertian wawasan negara (kewarganegaraan)
Pengertian wawasan negara (kewarganegaraan)Pengertian wawasan negara (kewarganegaraan)
Pengertian wawasan negara (kewarganegaraan)
 
Materi
MateriMateri
Materi
 
Paper individu pkn
Paper individu pknPaper individu pkn
Paper individu pkn
 
Perkembangan teori geopolitik
Perkembangan teori geopolitikPerkembangan teori geopolitik
Perkembangan teori geopolitik
 
Kelompok 7 (geopolitik)
Kelompok 7 (geopolitik)Kelompok 7 (geopolitik)
Kelompok 7 (geopolitik)
 
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi 2
Makalah  wawasan nusantara dalam globalisasi 2Makalah  wawasan nusantara dalam globalisasi 2
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi 2
 
GEOPOLITIK NASIONAL.pptx
GEOPOLITIK NASIONAL.pptxGEOPOLITIK NASIONAL.pptx
GEOPOLITIK NASIONAL.pptx
 
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1
 

Tugas q tugas

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adapun sebagai wakil Tuhan di bumi, manusia dalam hidupnya berkewajiban memelihara dan dan memanfaatkan segenap karunia kekayaan alam dengan sebaik-baiknya untuk kebutuhan hidupnya. Kedudukan manusia tersebut mencakup tiga segi hubungan, yaitu: Hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan antar manusia, dan hubungan antara manusia dengan makhluk lainnya. Bangsa Indonesia sebagai umat manusia religious dengan sendirinya harus dapat berperan sesuai dengan kedudukan tersebut. Sebagai Negara kepulauan dengan masyarakatnya yang beraneka ragam, Negara Indonesia memiliki unsure-unsur kekuatan dan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategi dan kaya akan sumber daya alam. Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh para pendiri Negara. Dalam pelaksanannya bangsa Indonesia tidak bebas dari pengaruh interaksi dan interelasi dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan regional maupun internasional. Dalam hal ini bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya. B. Tujuan materi 1. Untuk memenuhi dan mengerjakan tugas kelompok Pendidikan Kewarganegaraan 2. Untuk dijadikan bahan dalam kegiatan diskusi dan tukar pikiran 3. Untuk mengetahui tentang geopolitik dan wawsan nusantara diindonesia 4. Mengetahui masalah-masalah yang terjadi diindonesia
  • 2. BAB II PEMBAHASAN Geopolitik dan Geostrategi Indonesia A. Geopolitik 1. Asal istilah Geopolitik Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung kepada system politik suatu Negara. Sebaliknya, politik Negara itu secara langsung akan berdampak pada geografi Negara yang bersangkutan. Geopolitik bertumpu pada geografi sosial (hukum geografis), mengenai situasi, kondisi, atau konstelasi geografi dan segala sesuatu yang dianggap relevan dengan karakteristik geografi suatu Negara. Istilah geopolitik semula diartikan oleh Frederic Ratzel (1844-1904) sebagai ilmu bumi politik (Political Geogrephy). Istilah ini kemudian dikembangkan dan diperluas oleh sarjaan ilmu politik Swedia, Rudolph Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869- 1964)dari Jerman menjadi Geographical Politic dan disingkat Geopolitik. Perbedaan dari dau istilah di atas terletak pada titik perhatian dan tekanannya. Ilmu bumi politik (Political Geography) mempelajari fenomena geografi dari aspek politik, sedangkan geopolitik mempelajari fenomena politik dari aspek geography. Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam menentukan alternative kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu. Prinsip-prinsip dalam heopolitik menjadi perkembangan suatu wawasan nasional. Pengertian geopolitik telah dipraktekan sejak abad XIX, tetapi pengertiannya baru tumbuh pada awal abad XX sebagai ilmu penyelenggaraan Negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah yang menjadi tempat tinggal suatu bangsa.
  • 3. 2. Pandangan Ratzel dan kjellen Frederich Ratzel pada akhir abad ke-19 mengembangkan kajian geografi politik dengan dasar pandangan bahwa Negara adalah mirip organisme atau makhluk hidup. Dia memandang Negara dari sudut konsep ruang. Negara adalah ruang yang ditempati oleh kelompok masyarakat politik (bangsa). Bangsa dan Negara terikat hokum alam. Jika bangsa dan Negara ingin tetap eksis dan berkembang, maka harus diberlakukan hokum ekspansi (pemekaran wilayah). Disamping itu Rudolph Kjellen berpendapat bahwa Negara adalah organisme yang harus memiliki intelektual. Nagara merupakan system politik yang mencakup geopolitik, ekonomi politik, kratopolitik, dan sosiopolitik. Kjellen juga mengajukan paham ekspansionisme dalam rangka untuk mempertahankan Negara dan mengembangkannya. Selanjutnya dia mengajukan langkah strategis untuk memperkuat negaradengan memulai pembangunan kekuatan daratan (kontinental) dan diikuti dengan pembangunan kekuasaan bahari (maritim). Pandangan Ratzel dan Kjellen hampir sama. Mereka memandang pertumbuhan Negara mirip dengan pertumbuhan organisme (makhluk hidup). Oleh karena itu Negara memerlukan ruang hidup (lebensraum), serta mengenal proses lahir, tumbuh, mempertahankan hidup, menyusut dan mati. Mereka juga mengajukan paham ekspansionisme yang kemudian melahirkan ajaran adu kekuatan (Power Politics atau Theory of Power). 3. Pandangan Haushofer Pandangan demikian ini semakin jelas pada pemikiran Karl Haushofer yang pada masa itu mewarnai geopolitik Nazi Jerman dibawah pimpinan Hitler. Pemikiran Haushofer disamping berisi paham ekspansionisme juga mengandung ajaran rasialisme, yang menyatakan bahwa ras Jerman adalah ras paling unggul yang harus dapat menguasai dunia. Pandangan semacam ini juga berkembang di dunia, berupa ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan fasisme.
  • 4. Pokok-pokok Pemikiran Haushofer adalah sebagai berikut : a) suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hokum alam. Hanya bangsa yang unggul (berkualitas) saja yang dapat bertahan hidup dan terus berkembangan, sehingga hal ini menjurus kea rah rasialisme. b) Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasaan Imperium maritime untuk menguasai pengawasan di lautan. c) Beberapa Negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika, dan Asia Barat (yakni Jerman dan Italia). Sementara Jepang akan menguasai wilayah Asia Timur Raya. d) Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan. Ruang hidup bangsa dengan kekuasaan ekonomi dan social yang rasial mengharuskan pembagian baru kekayaan alam dunia. Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik untuk memperjuangkan kelangsungan hidupnya dan mendapatkan ruang hidupnya.  Studi Kasus terkait Geopolitik Indonesia. A. Ambalat, Diplomasi Vs Konfrontasi AMBALAT kembali mencuri perhatian. Kapal perang Malaysia berkali- kali melanggar teritori Indonesia dan diusir armada angkatan laut kita. Mencuat pada 2005 Ambalat adalah sebuah gugus pulau di sekitar 118.2558 Bujur Timur (BT)- 118.254167 BT dan 2.56861 Lintang Utara (LU)- 3.79722 LU yang terletak di perairan Laut Sulawesi, sebelah timur Pulau Kalimantan Timur. Sengketa Ambalat Indonesia-Malaysia menyeruak karena klaim kepemilikan. Pada 2005, krisis Ambalat ditandai dengan show of force kedua angkatan bersenjata, penembakan kapal nelayan kita oleh Malaysia, dan aneka aksi demonstrasi mengecam Malaysia. Ambalat disebut sebagai wilayah Republik Indonesia (RI) sesuai Undang-undang No 4 Tahun 1960 tentang Perairan RI yang telah sesuai dengan konsep hukum Negara Kepulauan (Archipelagic State). Undang-undang ini telah diakui dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut (United Nations Convention on the Law of the Sea/UNCLOS) ditetapkan dalam Konferensi III PBB di Montego Boy, Jamaika, 10 Desember 1982. Konvensi ini kemudian diratifikasi oleh Indonesia dengan Undang-undang No 17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS.
  • 5. Malaysia mengklaim Ambalat sebagai wilayah kedaulatannya sesuai dengan peta wilayah yang dibuat Malaysia pada 1979. Peta itu didasarkan pada The Convention on The Territorial Sea and the Contiguous zone 1958 dan The Continental Self Convention 1958. Peta Laut 1979 tersebut juga telah memasukkan Pulau Sipadan dan Ligitan ke dalam wilayah Malaysia. Malaysia memberi Ambalat (wilayah XYZ) kepada Shell atas dasar perjanjian bagi hasil (Production Sharing Contract ) pada 16 Februari 2005. Masalah Penting Masalah Ambalat menjadi penting bagi Indonesia karena setidak-tidaknya ia mencakup tiga dari empat variabel kepentingan nasional. Pertama, dari sisi keamanan nasional, ada masalah penjagaan integritas wilayah nasional yang cukup sensitif. Bagi kaum realisme politik internasional, masalah- masalah keamanan nasional semacam ini justru menjadi fokus utama kebijakan negara. Pengamat militer, Andi Wijayanto dalam wawancara TVOne (27/5/09) menyatakan, langkah Malaysia sejatinya bisa dimaknai sebagai upaya ingin menguji kedaulatan efektif kita atas Ambalat. Kedua, ada persoalan citra dan harga diri bangsa karena perasaan terlecehkan sebagai negara berdaulat dengan manuver angkatan laut Malaysia. Ini berakumulasi dengan memori kehilangan kita atas Sipadan dan Ligitan, aneka kasus kekerasan pada TKI, klaim Malaysia atas Lagu ”Rasa Sayange”, reog dan batik misalnya. Artinya para patriot dan nasionalis menginginkan bahwa harga diri kita harus tegak sebagai bangsa berdaulat. Ketiga ada ancaman bagi kesejahteraan ekonomi karena potensi ekonomi dari minyak Ambalat ditakutkan jatuh ke pihak luar. Pakar ekonomi minyak Dr Kurtubi pada 2005 menyatakan secara kasar Ambalat memiliki cadangan migas seharga 40 miliar dolar AS. nilai ini cukup signifikan jika bisa masuk ke kas negara kita
  • 6. B. Geostrategi Strategi adalah politik dalam pelaksaan yaitu upaya mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan politik. Karena strategi merupakan upaya pelaksaan, maka strategi pada hakikatnya merupakan suatu seni yang implementasinya didasari oleh intuisi, perasaan dan hasil pengalaman. Strategi juga dapat merupakan ilmu yang langkah- langlkahnya selalu berkaitan dengan data atau fakta yang ada. Seni dan ilmu digunakan sekaligus untuk membina atau mengelola sumber daya yang dimiliki dalam suatu rencana dan tindakan Sebagai contoh pertimbangan geostrategis untuk Negara dan bangsa Indonesia adalah kenyataan posisi silang Indonesia dari berbagai aspek, disamping aspek geografi juga aspek- aspek demografi, ideology, politik, ekonomi, social budaya, dan hankam. Strategi biasanya menjangkau masa depan, sehingga pada umumnya strategi disusun secara bertahap dengan memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan demikian geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan kondisi dan konstelasi geografi sebagai factor utamanya. a Perkembangan wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya 1) Sejak 17 Agustus 1945 sampai dengan 13 Desember 1957 Wilayah Negara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah bekas hindia belanda berdasarkan ketentuan dalam “Teritoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie” tahun 1939 tentang batas wilayah laut territorial Indonesia. Ordonisasi tahun 1939 tersebut menetapkan batas wilayah laut teritorialsejauh 3 mil dari garis pantai ketika surut, dengan asas pulau demi pulau secara terpisah-pisah. Pada masa tersebut wilayah Negara Indonesia bertumpu pada wilayah daratan pulau- pulau yang terpisah-pisah oleh perairan atau selat antara pulau-pulau itu. Wilayah laut territorial masih sangat sedikit karena untuk setiap pulau hanya ditambah perairan sejauh 3 mil disekelilingnya. Sebagian besar wilayah perairan dalam pulau-pulau merupakan perairan bebas. Hal ini tentu tidak sesuai dengan kepentingan keselamatan dan keamanan Negara Kesatuan RI.Dari Deklarasi Juanda (13 Desember 1957) sampai dengan 17 Februari 1969 Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi jJuanda yang dinyatakan sebagai pengganti Ordonansi tahun 1939 dengan tujuan sebagai berikut : a. Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan RI yang utuh dan bulat.
  • 7. b. Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia disesuaikan dengan asas Negara kepulaauan (Archipelagic State Principles) c. Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan dan keamanan Negara Indonesia Asas kepulauan itu mengikuti ketentuan Yurespundensi Mahkamah Internasional pada tahun 1951 ketika menyelesaikan kasus perbatasan antara Inggris dengan Norwegia. Dengan berdasarkan asas kepulauan maka wilayah Indonesia adalah satu kesatuan kepulauan nusantara termasuk peraiarannyayang utuh dan bulat. Disamping itu, berlaku pula ketentuan “point to point theory “ untuk menetapkan garis besar wilayah antara titik-titik terluar dari pulau-pulau terluar. Deklarasi Juanda kemudian dikukuhkan dengan Undang-Undang No. 4/Prp 1960 tanggal 18 Februari 1960 tentang Perairan Indonesia. Sejak itu terjadi perubahan bentuk wialayah nasional dan cara perhitungannya. Laut teritorial diukur sejauh 12 mil dari titik-titik pulau terluar yang saling dihubungkan, sehingga merupakan satu kesatuan wilayah yang utuh a) bulat. Semua perairan diantara pulau-pulau nusantara menjadi laut territorial Indonesia. Dengan demikian luas wilayah territorial Indonesia yang semula hanya sekitar 2 juta km2 kemudian bertambah menjadi 5 juta km2 lebih. Tiga per lima wilayah Indonesia berupa perairan atau lautan. Oleh karena itu, Negara Indonesia dikenal sebagai Negara maritime. Untuk mengatur lalu lintas perairan maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah No.8 tahun 1962 tentang lalu lintas damai di perairan pedalaman Indonesia, yang meliputi  Semua pelayaran dari laut bebas ke suatu pelabuhan Indonesia  Semua pelayaran dari pelabuhan Indonesia ke laut bebas,  Semua pelayaran dari dan ke laut bebas dengan melintasi perairan Indonesia Pengaturan demikian sesuai dengan salah satu tujuan Deklarasi Juanda tersebut, sebagai upaya menjaga keselamatan dan keamanan Negara. 2) Dari 17 Februari 1969 (Deklarasi Landas Kontinen) sampai sekarang Deklarasi tentang landas kontinen Negara RI merupakan konsep politik yang berdasarkan konsep wilayah. Deklarasi ini dipandang pula sebagai upaya untuk mengesahkan
  • 8. Wawasan Nusantara. Disamping dipandang pula sebagai upaya untuk mewujudkan Pasal 33 ayat 3 UUD 1945. konsekuensinya bahwa sumber kekayaan alam dalam landas kontinen Indonesia adalah milik eksklusif Negara. Asas pokok yang termuat di dalam Deklarasi tentang landas kontinen adalah sebagai berikut : a. Segala sumber kekayaan alam yang terdapat dalam landasan kontinen Indonesia adalah milik eksklusif Negara RI b. Pemerintah Indonesia bersedia menyelesaikan soal garis batas landas kontinen dengan Negara-negara tetangga melalui perundingan c. Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen adalah suatu garis yang di tarik ditengah-tengah antara pulau terluar Indonesia dengan wilayah terluar Negara tetangga. d. Claim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairan diatas landas kontinen Indonesia maupun udara diatasnya Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Pengumuman Pemerintah Negara tentang Zona Ekonomi Eksklusif terjadi pada 21 Maret 1980. Batas ZEE adalah sekitar 200 mil yang dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia. Alasan-alasan yang mendorong pemerintah mengumumkan ZEE adalah 1 Persediaan ikan yang semakin terbatas 2 Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia 3 ZEE memiliki kekuatan hokum internasional Melalui perjuangan panjang di forum Internasional, akhirnya Konferensi PBB tentang Hukum Laut II di New York 30 April 1982 menerima “The United Nation Convention on the Law of the sea” (UNCLOS), yang kemudian ditandatangani pada 10 Desember 1982 di Montego Bay, Jamaica oleh 117 negara termasuk Indonesia. Konvensi tersebut mengakui atas asas Negara Kepualauan serta menetapkan asas-asas pengukuran ZEE. Pemerintah dan DPR RI kemudian menetapkam UU No.5 tahun 1983 tentang ZEE, serta UU No. 17 tahun 1985 tentang Ratifikasi UNCLOS. Sejak 3 Februari 1986 indonesia telah tercatat sebagai salah satu dari 25 negara yang telah meratifikasinya.
  • 9. Sesuai dengan hukum laut Internasional, secara garis besar Indonesia sebagai Negara kepulauan memiliki Teritorial, Perairan Pedalaman, Zona Ekonomi Eksklusif, dan Landasan Kontinental. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Negara kepulauan adalah suatu Negara yang seluruhnya terdiri atas satu atau lebih kepulauan dapat mencakup pulau-pulau lain. Pengertian kepulauan adalah gugusan pulau, termasuk bagian pulau, perairan diantaranya dan lain-lain wujud alamiah yang hubungannya satu sama lain demikian erat sehingga pulau-pulau perairan dan wujud alamiah lainnya merupakan satu kesatuan geografi, ekonomi dan politik yang hakiki, atau yang secara histories dianggap demikian. b. laut territorial adalah salah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12 nil laut diukur dari garis pangkal, sedangkan garis pangkal adalah garis air surut terendah sepanjang pantai, seperti yang terlihat pada peta laut skala besar yang berupa garis yang menghubungkan titik-titik terluar dari dua pulau dengan batasan-batasan tertentu sesuai konvensi ini. Kedaulatan suatu Negara pantai mencakup daratan, perairan pedalaman dan laut territorial tersebut. c. perairan pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau sebelah dalam dari garis pangkal. d. zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil laut dari garis pangkal. Di dalam ZEE Negara yang bersangkutan memiliki hak berdaulat untuk keperluan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan sumber daya alam hayati dari perairan. e. landasan kontinen suatu Negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah dibawahnya yang terletak di luar laut teritorialnya sepanjang merupakan kelanjutan alamiah wilayah daratannya. Jarak 200 mil laut dari garis pangkal atau dapat lebih dari itu dengan tidak melebihi 350 mil, tidak boleh melebihi 100 mil dari garis batas kedalaman dasar laut sedalam 2500 m. C. Unsur-Unsur Dasar wawasan Nusantara I. Wadah Wawasan Nusantara sebagai wadah meliputi tiga komponen yaitu: a. Wujud wilayah Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang didalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya perairan. Baik
  • 10. laut maupun selat serta di atasnya merupakan satu kesatuan ruang wilayah. Oleh karena itu nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan dalamnya. Sedangkan secara vertikal ia merupakan suatu bentuk kerucut terbuka ke atas dengan titik puncak kerucut dipusat bumi. Letak geografis negara berada di posisi dunia antar dua samudera dan dua benua. Letak geografis ini berpengaruh besar terhadap aspek-aspek kehidupan nasional di Indonesia. Perwujudan wilayah nusantara ini menyatu dalam kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. b. Tata Inti Organisasi Bagi Indonesia, tat inti organiasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintahan, sistem pemerintahan dan sistem prwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik. Kedaulatan berada di tangan rakyat yang dilaksanakan menurut Undang-Undang. Sistem pemerintahannya menganut sistem presidensial. Presiden memegang kekuasaan pemerintahan berdasarkan UUD 1945. Indonesia adalah negara hukum (Rechtsstaat) bukan negara kekuasaan (machsstaat). Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mempunyai kedudukan kuat, yang tidak dapat dibubarkan oleh Presiden. Anggota MPR merangkap sebagai anggota MPR. c. Tata Kelengkapan Organisasi Tata kelengkapan organisai adalah kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik, golongan dan organnisasi masyarakat, kalangan pers serta seluruh paratur negara. Senus lapisan masyarakat itu diharapkann dapatt mewujudkab denokrasi yang secara konstiyusional berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan dasar falsafah Pancasila, dalam berbagai kegiatan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara 1 Wilayah (Geografi) a. Asas Kepulauan (Archipelagic Principle) Kata „Archipelago‟ dan „Archipelagic‟ berasal dari kata Italia „Archipelagos‟. Akar katanya adalah „archi‟ yang berarti terpenting, terutama, dan „pelagos‟ berarti laut atau wilayah lautan. Jadi, „Archipelago‟ berarti lautan terpenting. Istilah „Archipelago‟ adalah wilayah lautan dengan pulau-pulau di dalamnya.
  • 11. Arti ini kemudian menjadi pulau-pulau saja tanpa menyebut unsur lautnya sebagai akibat penyerapan bahasa barat, sehingga Archipelago selalu diartikan kepulauan atau kumpulan pulau. Lahirnya asas Archipelago mengandung pengertian bahwa pulau-pulau tersebut selalu dalam kesatuan utuh, sementara tempat unsure perairan atau lautan antara pulau-pulau berfungsi sebagai unsur penghubung dan bukan unsur pemisah. Asas dan wawasan kepulauan ini dijumpai dalam pengertian the Indian Archipelago. Kata Archipelago pertama kali dipakai oleh Johan Crawford dalam bukunya the history of Indian Archipelago (1820). Kata Indian Archipelago diterjemahkan kedalam bahasa Belanda Indische Archipel yang semula ditafsirkan sebagai wilayah Kepulauan Andaman sampai Marshanai. b. Kepulauan Indonesia Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan Nederlandsch oostindishe Archipelago. Itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian menjadi wilayah Negara Republik Indonesia. Sebagai sebutan untuk kepulauan ini sudah banyak nama yang dipakai, yaitu „Hindia Timur‟, „Insulinde‟ oleh Multatuli, „nusantara‟. „indonesia‟ dan „Hindia Belanda‟ (Nederlandsch-Indie) pada masa penjajahan Belanda. Bangsa Indonesia sangat mencintai nama „Indonesia‟ meskipun bukan dari bahasanya sendiri, tetapi ciptaan orang barat. Nama Indonesia mengandung arti yang tepat, yaitu kepulauan Indonesia. Dalam bahasa Yunani, „Indo‟ berarti India dan „nesos‟ berarti pulau. Indonesia mengandung makna spiritual yang didalamnya terasa ada jiwa perjuangan menuju cita-cita luhur, Negara kesatuan, kemerdekaan dan kebebasan. c. Konsepsi tentang Wilayah Indonesia Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa konsepsi mengenai pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut : i. Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya. ii. res Cimmunis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia karena itu tidak dapat dimiliki oleh masing-m,asing Negara
  • 12. iii. Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua bangsa iv. Mare Clausum (the right and dominion of the sea), menyatakan bahwa hanya laut sepanjang pantai saja yang dimiliki oleh suatu Negara sejauh yang dapat dikuasai dari darat (waktu itu kira-kira sejauh tiga mil) v. Archipelagic State Pinciples (Asas Negara Kepulauan) yang menjadikan dasar konvensi PBB tentang hokum laut 2 Isi wawasan Nusantara Isi Wawasan Nusantara tercermin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesian dalam eksistensinya yang meliputi cita-cita bangsa dan asas manunggal yang terpadu. A. Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam pembukaab UUD 1945 yang meliputi: 1. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. 2. Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yng bebas. 3. Pemerintaahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesiadan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan bangsa dan ikutmmelaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. B. Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal, utuh menyeluruh yang meliputi: 1. Satu kesatuan wilayah Nusantra yang mencakup daratan, perairan dan digantara secara terpadu. 2. Satu kesatuan politik, dalam arti UUD dan politik peelaksanaannyaserta satu ideologi dan identitas nasional. 3. Satu kesatuan sosial budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat Indonesia atas dasar “BhinekaTunggal Ika”, satuu tertib sosil dan satu tertib hukum.Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas kekelurgaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan. 4. Satu kestuan pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata)
  • 13. 5. Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasional. C. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi, Batinniah dan Lahiriah a. Tata laku batiniah berdaasarkan falsafah bangsa yang membentuksikap mental bangsa yang memilki kekuatan batin. b. Tata laku lahiriah merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan kata dan karya, keterpaduan pembicaraan, pelaksanaan, pengawasan dan pengadilan. 1. Implementasi wawasan Nusantara a. Wawasan Nusantara Sebagai Pancaran Falsafah Pancasila Falsafah pancasila diyakini sebgagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak awal proses pembentukan Negara kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang. Konsep Wawasan Nusantara berpangkal pada dasar Ketuhanan Yang Maha Esa sebagi sila pertama yang kemudian melahirkan hakikat misi manusia Indonesia yang terjabarkan pada sila-sila berikutnya. Wawasan nusantara sebagai aktualisasi falsafah Pancasila menjadi landasan dan pedoman kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Dengan demikian wawasan Nusantara menjadi pedoman bagi upaya mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia.dan Wawsan Nusantara merupakan konsep dasar bagi kebijakan dan strategi pembangunan Nasional.
  • 14. BAB III PENUTUP Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung kepada system politik suatu Negara. Sebaliknya, politik Negara itu secara langsung akan berdampak pada geografi Negara yang bersangkutan. Geopolitik bertumpu pada geografi sosial (hukum geografis), mengenai situasi, kondisi, atau konstelasi geografi dan segala sesuatu yang dianggap relevan dengan karakteristik geografi suatu Negara. Indonesia dan Malaysia adalah dua negara yang saling berdekatan dan menjalin hubungan bilateral yang sudah berlangsung sejak lama. Meski demikian, antara kedua negara ini sering terjadi perselisihan, khususnya mengenai permasalah batas wilayah. Fakta memperlihatkan beberapa pulau yang telah diambil oleh pihak Malaysia dari Indonesia, contohnya seperti Pulau Sipadan dan Ligitan. Dan hingga kini yang menjadi permasalahan terbaru, kedua pihak tersebut sedang memperebutkan satu wilayah yang kaya akan sumber daya minyak. Malaysia mengklaim daerah Ambalat, yang terletak di sebelah timur Pulau Kalimantan Timur tersebut termasuk kedalam kepemilikan wilayahnya. Indonesia yang memiliki bukti kuat atas kepemilikannya, tidak begitu saja menerima pernyataan mentah tersebut. Sehingga hal ini membuat sautu hubungan yang kurang baik di antara dua pihak melalui konflik yang ditimbulkan. Dan parahnya, sampai sekarang belum didapatkan jalan keluar yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. Dari kesimpulan yang dapat kami kemukakan di atas. Kami mengaharapkan agar pemerintah Indonesia dapat lebih tegas dalam menyegerakan permasalahan Ambalat tersebut. Karena hal ini dapat menunjukkan Sistem Geopolitik Indonesia yang kuat kepada seluruh dunia. Supaya mereka tidak dengan mudah meremehkan martabat bangsa Indonesia. Indonesia telah merdeka, maka sepatutnya kita menghapuskan segala praktek yang bertautan dengan asas kemerdekaan yang telah direnggut bangsa Indonesia.