Kelompok 3 Donatello Bimo Putra Nugroho (202211024) Hardive Tri Prasetiyo (202211026) Fidelis Kisnardi Kuncoro Butar Butar (202211031) Kaka Ericson (202211034) Joshua Evan Barao (202211139)

1. SMART DISTRIBUTION
Donatello Bimo Putra Nugroho (202211024)
Hardive Tri Prasetiyo (202211026)
Fidelis Kisnardi Kuncoro Butar Butar (202211031)
Kaka Ericson (202211034)
Joshua Evan Barao (202211139)
Prof. Ir. Syamsir Abduh, MM.,IPU., ASEAN.ENG
S1 Teknik Elektro Kelompok 3

2. Your Future Starts Today!
https://infopmb.itpln.ac.id
Your Future Starts Today!
SMART DISTRIBUTION
Kelompok 3

3. https://infopmb.itpln.ac.id Your Future Starts Today!
Your Future Starts Today!
GRADE
Topik :
Tanggal Presentasi :
Dosen Pengampu :
Nama Kelompok :
Matakuliah :
SMART DISTRIBUTION
21 NOVEMBER 2023
Prof. Ir. Syamsir Abduh, MM.,IPU., ASEAN.ENG
1. Donatello Bimo Putra Nugroho
(202211024)
2. Hardive Tri Prasetiyo (202211026)
3. Fidelis Kisnardi Kuncoro Butar
Butar (202211031)
4. Kaka Ericson (202211034)
5. Joshua Evan Barao (202211139)
S1 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
SMARTGRID DAN DIGITALISASI KETENAGALISTRIKAN

4. Apa itu SMART DISTRIBUTION ?
Smart Distribution merupakan sistem distribusi yang dimana terjadi proses penyebaran dan
pengelolaan sumber daya secara efisien dan efektif menggunakan teknologi digital dan kecerdasan
buatan untuk menyampaikan produk atau layanan dengan lebih baik.
S1 Teknik Elektro Kelompok 3

5. S1 Teknik Elektro Kelompok 3
Penggunaan SMART DISTRIBUTION di Indonesia
Sistem jaringan listrik merupakan salah satu bentuk SMART DISTRIBUTION. Jaringan listrik tradisional biasanya
dapat dikirim dan relatif murah, namun akan menyebabkan polusi yang signifikan terhadap lingkungan. Oleh karena
itu, energi terbarukan telah banyak diteliti karena menghasilkan sumber listrik yang ramah lingkungan. Namun
pembangkitan listrik tidak dapat diprediksi secara akurat. Oleh karena itu, sistem jaringan pintar lebih
menguntungkan dibandingkan dengan jaringan listrik tradisional. Untuk mencapai lingkungan energi rendah karbon,
pengembangan integrasi jaringan listrik dan energi terbarukan saat ini sedang dilakukan. Namun meningkatnya
penelitian terhadap teknologi tersebut akan memerlukan biaya tinggi sehingga memerlukan dukungan pemerintah.
Energi terbarukan dunia telah berkontribusi 19% terhadap penggunaan listrik saat ini. Pembangkit listrik tenaga air
telah menghasilkan 16%, sehingga produksi energi angin dan PV menjadi rendah, namun hal ini berarti banyak
inisiatif yang dapat meningkatkan energi terbarukan ini.

6. Kondisi Ketenagalistrikan Indonesia
Indonesia, salah satu negara berkembang terbesar di dunia, tengah menghadapi tantangan dalam sektor
ketenagalistrikan. Perusahaan Listrik Negara (PLN), yang bertanggung jawab atas pasokan listrik, kini dilanda
kelebihan pasokan listrik (oversupply). Beberapa faktor kompleks telah berkontribusi pada situasi tersebut di
antaranya megaproyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara sebesar 35 gigawatt, yang diumumkan pada
tahun 2015. Hal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby
Tumiwa dalam program acara Kompas Bisnis dengan topik ‘PLN Kelebihan Listrik, Negara Jangan Sampai Rugi’
pada Rabu (11/10/2023).
PLN memiliki perencanaan 10 tahun melalui proyeksi kelistrikan dan besaran kapasitas pembangkit yang harus
dibangun. Berkaca dari penyediaan listrik di Indonesia, kata Fabby, sebelum 2014 pasokan listrik mengalami defisit
karena pembangunan listriknya tertinggal dibandingkan laju pertumbuhan. Oleh karena itu, terdapat program 35
ribu gigawatt (GW) pada 2015 dengan target kebutuhan ekonomi akan mencapai 7% berdasarkan rencana
pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) sehingga kebutuhan listrik diproyeksikan tumbuh sekitar 8%.
S1 Teknik Elektro Kelompok 3

7. Hal yang diperlukan pada SMART DISTRIBUTION
• Pembangkitan
proses menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru. Dalam hal
Ini merupakan pembangkit listrik
• Transmisi
Transmisi listrik adalah proses mengirimkan daya listrik jarak jauh, atau
mentransfer energi listrik dari suatu lokasi ke lokasi lain melalui saluran
transmisi seperti kabel listrik.
S1 Teknik Elektro Kelompok 3

8. Pembangkitan
Pembangkit listrik di Indonesia mencapai 53.065,50 MW yang terdiri dari pembangkit PLN sebesar 37.379,53 MW
dan Non PLN sebesar 15.685,97 MW [5] dengan jenis pembangkit yang dapat kita lihat pada tabel 1. Dibandingkan
dengan tahun 2013 sebesar 50.898,51 MW, maka kapasitas terpasang pembangkit tenaga listrik naik sebesar 2.166,99
MW atau 4,25%. Jumlah ini akan bertambah seiring dengan dicanangkannya program listrik 35.000 MW.
S1 Teknik Elektro Kelompok 3

9. S1 Teknik Elektro Kelompok 3
Transmisi
Indonesia mengalami peningkatan jaringan transmisi. Pada akhir tahun 2014 total panjang jaringan transmisi naik
menjadi 40.331,73 kms, terdiri dari JTET (Jaringan Tegangan Ekstra Tinggi) sepanjang 5.053 kms dan JTT (Jaringan
Tegangan Tinggi) sepanjang 35.278,73 kms. Untuk gardu induk, terjadi kenaikan sebesar 5.127 MVA atau 6,30 %
yaitu dari 81.345 MVA pada tahun 2013 menjadi 86.472 MVA pada akhir tahun 2014.

10. Smart Grid Sebagai Jaringan Listrik Masa Depan di
Indonesia
A. Jaringan Listrik Masa Depan
atau gangguan; Penggabungan semua pembangkit dan pilihan penyimpanan; Optimisasi terhadap aset dan peralatan
pemantauan cerdasJaringan listrik masa depan memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi yaitu: Pemulihan diri secara
otomatis; Reliabilitas yang tinggi; Tahan terhadap serangan .
S1 Teknik Elektro Kelompok 3

11. Perbandingan Jaringan Listrik Tradisional dan Smart
Grid
S1 Teknik Elektro Kelompok 3

12. S1 Teknik Elektro Kelompok 3
Manfaat
Mengacu pada NIST, IEEE membagi smart grid menjadi delapan domain yang terdiri dari Pembangkit Massal dan
Non-massal, Pelanggan, Distribusi, Sistem pendukung dasar, Pasar, Operasi, Penyedia layanan dan Transmisi.
Akhirnya ketika smart grid diterapkan, ada beberapa manfaat langsung yang akan diperoleh, antara lain :
• Mengurangi biaya operasi pembangkit dan distribusi
• Penangguhan modal investasi pembangkitan, transmisi
• Kerusakan peralatan dan pemeliharaan distribusi
• Berkurangnya kerugian (losses) listrik
• Mengurangi biaya listrik kepada konsumen
• Mengurangi pencurian listrik, pemadaman besar dan pemadaman sesaat serta pengurangan beban puncak

13. Pemulihan Sistem Distribusi
Pemulihan sistem distribusi dimaksudkan untuk segera memulihkan beban semaksimal mungkin pada daerah yang
pelayanan listriknya terganggu akibat pemadaman. Ini memainkan peran penting dalam SDS. Dengan mengoperasikan
sakelar pengikat yang biasanya terbuka dan sakelar pembagian yang biasanya tertutup, topologi sistem diubah untuk
memulihkan pasokan daya ke pelanggan yang terputus. Strategi pemulihan layanan yang dirancang dengan baik dapat
memulihkan jumlah beban maksimum dengan jumlah operasi peralihan yang minimum. Dengan demikian, durasi
pemadaman dipersingkat dan keandalan sistem ditingkatkan. Prosedur Pemulihan Layanan
Setelah pemadaman listrik, kesalahan ditemukan menggunakan metode yang dijelaskan dalam . Zona kesalahan diisolasi
dengan membuka sakelar yang berdekatan. Kemudian pemutus atau recloser yang digerakkan ditutup kembali untuk
mengembalikan layanan ke pelanggan di bagian hulu gangguan. Beban di bagian hilir gangguan diambil oleh feeder lain,
generator terdistribusi, atau microgrid melalui konfigurasi ulang feeder. Kendala, seperti batasan tegangan bus dan kapasitas
trafo, perlu dievaluasi. Setelah komponen yang bermasalah diperbaiki, tindakan peralihan akan dilakukan untuk
mengembalikan sistem distribusi ke topologi normal.
S1 Teknik Elektro Kelompok 3

14. Pengembangan Sistem SMART
DISTRIBUTION di Eropa
Pada tahun 2007, Dewan Eropa menetapkan tujuan 20:20:20 untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar
20%, meningkatkan penggunaan energi terbarukan hingga 20%, dan melakukan peningkatan efisiensi energi sebesar
20% pada tahun 2020. Untuk mencapai tujuan ini, dua upaya utama dilakukan oleh negara-negara
Eropa, yaitu penerapan smart meter dan integrasi Ditjen ke dalam jaringan distribusi. Uni Eropa (UE) menargetkan
untuk menggunakan sekitar 200 juta meter pintar untuk listrik dan 45 juta untuk gas pada tahun 2020 Pengukur
pintar ini akan membantu menghemat konsumsi energi. Misalnya, Yunani mengharapkan penghematan energi
sebesar 5% dengan menerapkan dan memanfaatkan meter pintar Didukung oleh Program Kerangka Penelitian UE
(FPs) 5–7, kontribusi telah diberikan dalam proyek terkait untuk merancang dan memvalidasi arsitektur sistem baru
dan komponen canggih menuju jaringan listrik Eropa di masa depan dengan tingkat penetrasi DG yang
tinggi. Misalnya, proyek percontohan, Jaringan Distribusi Aktif dengan Integrasi Penuh Permintaan dan Sumber Daya
Energi Terdistribusi , bertujuan untuk mengeksplorasi manajemen permintaan aktif dan integrasi Ditjen ke dalam
jaringan distribusi.
S1 Teknik Elektro Kelompok 3

15. Pengembangan Sistem SMART DISTRIBUTION
di Seluruh Dunia
Untuk mendapatkan manfaat dari SDS, negara-negara di seluruh dunia meningkatkan otomatisasi sistem
distribusi melalui penerapan perangkat cerdas dan teknologi jaringan pintar. Penerapan smart meter di seluruh dunia
diperkirakan akan mencapai sekitar 830 juta pada tahun 2020. Diperkirakan total 154,7 juta smart meter akan
diterapkan di Eropa pada tahun 2017.Di Asia, pemerintah berupaya menerapkan smart meter untuk manajemen sisi
permintaan. Ambil contoh Korea Selatan. Pemerintah Korea Selatan berencana memasang meteran pintar di separuh
rumah tangga di seluruh negeri pada tahun 2016 dan mengganti meteran analog yang tersisa pada tahun
2020. Peningkatan tingkat otomatisasi distribusi membantu mengakomodasi integrasi DG, misalnya modul PV dan
turbin angin, ke dalam jaringan distribusi. Di Jepang, program jaringan listrik cerdas, yang diberi nama Eco-Model
Cities, telah diluncurkan untuk mengembangkan sistem energi dan sosial generasi mendatang dengan menggunakan
teknologi rendah karbon. Sistem manajemen energi real-time untuk rumah dan bangunan telah dikembangkan untuk
mengintegrasikan PV dan memungkinkan respons permintaan . Potensi manfaat DG skala kecil diakui oleh industri
energi Eropa. Sisa dari bagian ini akan difokuskan pada pengembangan SDS di Eropa dan pengelolaan aktif DG di
SDS.
S1 Teknik Elektro Kelompok 3

16. Kenapa perlu adanya SMART DISTRIBUTION?
Seiiring berjalannya waktu perkembangan teknologi akan semakin canggih, waktu akan memakan segalanya. Begitu
juga dengan manusia, manusia akan harus terus berkembang. Dalam perkembangannya, sumber energi sangat
dperlukan dan bahkan sekarang pencarian sumber energi terbaru terus dilakukan. Smart Distribution akan
menopang prosesnya. Smart distribution sangat penting karena dapat meningkatkan efisiensi dan keandalan sistem
penyediaan energi. Sistem smart distribution menggunakan teknologi dan inovasi untuk mengoptimalkan fluktuasi
permintaan energi, memantau kondisi jaringan dengan lebih baik, dan mengatur aliran energi secara efisien. Hal ini
dapat membantu mengurangi kehilangan energi, mempercepat deteksi gangguan jaringan, dan mengurangi waktu
pemadaman listrik.
S1 Teknik Elektro Kelompok 3

17. Kenapa perlu adanya SMART DISTRIBUTION?
Seiiring berjalannya waktu perkembangan teknologi akan semakin canggih, waktu akan memakan segalanya. Begitu
juga dengan manusia, manusia akan harus terus berkembang. Dalam perkembangannya, sumber energi sangat
dperlukan dan bahkan sekarang pencarian sumber energi terbaru terus dilakukan. Smart Distribution akan
menopang prosesnya. Smart distribution sangat penting karena dapat meningkatkan efisiensi dan keandalan sistem
penyediaan energi. Sistem smart distribution menggunakan teknologi dan inovasi untuk mengoptimalkan fluktuasi
permintaan energi, memantau kondisi jaringan dengan lebih baik, dan mengatur aliran energi secara efisien. Hal ini
dapat membantu mengurangi kehilangan energi, mempercepat deteksi gangguan jaringan, dan mengurangi waktu
pemadaman listrik.
S1 Teknik Elektro Kelompok 3

18. TERIMAKASIH
S1 Teknik Elektro Kelompok 3