Dokumen tersebut membahas permasalahan kelistrikan nasional Indonesia dan solusi yang dapat dipertimbangkan. Permasalahan utama adalah defisit energi listrik akibat pembangunan sumber daya yang tidak efisien dan kurangnya elektrifikasi di pelosok Indonesia. Solusi yang diusulkan antara lain meningkatkan penghematan energi, mendorong mandirinya setiap daerah, menetapkan harga berdasarkan kualitas, membolehkan kompetisi sw
Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Ene...Wayan Santika
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan analisa kelayakan teknis dan ekonomis dari pemanfaatan genset dan panel PV sebagai sumber energi listrik mandiri (off-grid) bagi sebuah rumah kecil. Penelitian ini bermaksud menjawab beberapa pertanyaan penting dalam pengembangan pemanfaatan energi terbarukan, yaitu: apakah pemasangan panel PV sebagai pembangkit listrik lebih ekonomis dibandingkan dengan genset? Jika tidak, dalam kondisi seperti apa panel PV dapat lebih ekonomis dibandingkan dengan genset? Untuk mempermudah dan mempercepat analisa, perangkat lunak HOMER (micropower optimization model) sebagai alat simulasi dan optimasi. Sistem power mikro ini akan terdiri atas sebuah genset, panel PV, baterai, dan konverter. Hasil analisa menunjukkan bahwa sumber listrik dari panel surya saja, genset saja, dan kombinasi genset dan panel surya layak secara teknis untuk dimanfaatkan. Hasil analisa juga menunjukkan bahwa, untuk harga panel dan bahan bakar saat ini serta kekurangan kapasitas tahunan (annual capacity
shortage) diset nol, kombinasi genset dan panel PV sebagai sumber energi listrik yang paling ekonomis. Kombinasi ini lebih ekonomis dari panel PV saja atau genset saja. Namun ketika annual capacity shortage diijinkan sedikitnya 1% maka pembangkitan listrik dengan panel PV saja menjadi lebih menguntungkan daripada dengan kombinasi PV dan genset atau dengan genset saja, meskipun harga-harga bahan bakar dan panel tetap seperti saat ini. Nilai-nilai yang dibandingkan adalah nilai sekarang dari biaya (total net present cost/NPC) dan COE (cost of electricity atau ongkos produksi energi).
Presentasi solar kit, aplikasi sederhana listrik tenaga surya oleh PT. Hexamitra Daya Prima. Portabel dan dapat menggantikan lampu emergency ataupun petromaks.
Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Ene...Wayan Santika
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan analisa kelayakan teknis dan ekonomis dari pemanfaatan genset dan panel PV sebagai sumber energi listrik mandiri (off-grid) bagi sebuah rumah kecil. Penelitian ini bermaksud menjawab beberapa pertanyaan penting dalam pengembangan pemanfaatan energi terbarukan, yaitu: apakah pemasangan panel PV sebagai pembangkit listrik lebih ekonomis dibandingkan dengan genset? Jika tidak, dalam kondisi seperti apa panel PV dapat lebih ekonomis dibandingkan dengan genset? Untuk mempermudah dan mempercepat analisa, perangkat lunak HOMER (micropower optimization model) sebagai alat simulasi dan optimasi. Sistem power mikro ini akan terdiri atas sebuah genset, panel PV, baterai, dan konverter. Hasil analisa menunjukkan bahwa sumber listrik dari panel surya saja, genset saja, dan kombinasi genset dan panel surya layak secara teknis untuk dimanfaatkan. Hasil analisa juga menunjukkan bahwa, untuk harga panel dan bahan bakar saat ini serta kekurangan kapasitas tahunan (annual capacity
shortage) diset nol, kombinasi genset dan panel PV sebagai sumber energi listrik yang paling ekonomis. Kombinasi ini lebih ekonomis dari panel PV saja atau genset saja. Namun ketika annual capacity shortage diijinkan sedikitnya 1% maka pembangkitan listrik dengan panel PV saja menjadi lebih menguntungkan daripada dengan kombinasi PV dan genset atau dengan genset saja, meskipun harga-harga bahan bakar dan panel tetap seperti saat ini. Nilai-nilai yang dibandingkan adalah nilai sekarang dari biaya (total net present cost/NPC) dan COE (cost of electricity atau ongkos produksi energi).
Presentasi solar kit, aplikasi sederhana listrik tenaga surya oleh PT. Hexamitra Daya Prima. Portabel dan dapat menggantikan lampu emergency ataupun petromaks.
Upaya Peningkatan Elektrifikasi di IndonesiaSukmaSepriana1
Gambaran secaran umum energi yang ada di Indonesia, daerah-daerah mana saja yang sudah mendapatkan listrik dan daerah-daerah mana saja yang belum mendapatkan listrik, membandingkan energi listrik yang ada di negara lain dengan energi listrik yang ada di Indonesia, serta solusi apa saja yang dapat dipakai supaya rasio elektrifikasi di Indonesia dapat meningkat termasuk dari hasil perbandingan dengan negara lain juga dapat dipakai sebagai solusi untuk elektrifikasi Indonesia.
Dalam artikel ini akan dijelaskan secara sederhana namun teknis mengenai perencanaan PJU tenaga surya pada komponen pembangkit dan komponen beban.
Sebagaimana penghitungan PLTS, untuk menentukan besar sistem pembangkitan beserta sub komponen yang dibutuhkan, maka diperlukan penghitungan besar energi yang akan dikonsumsi oleh komponen beban. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan sistem dengan spesifikasi teknis yang efisien namun dapat diandalkan (reliable).
Slide ini menjelaskan mengenai peranan listrikalam.com dalam membatu pemerintah pada program energi hijau, dan juga menjelaskan mengapa anda sebaiknya segera berubah ke listrik alam
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
1. PERMASALAHAN KELISTRIKAN NASIONAL
DAN SOLUSINYA
Ditulis Oleh :
Nama : Andi Tegar Pratama
NIM : 20130120153
Kelas : Elektro D
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2013/2014
2. PERMASALAHAN LISTRIK NASIONAL
Dengan pertumbuhan Ekonomi dan Pertambahan penduduk yang pesat, Indonesia
membutuhkan energi yang sangat besar untuk pemenuhan energi penduduknya. Salah satu energi
yang vital dan menjadi menopang kegiatan ekonomi serta aktivitas manusia adalah Energi Listrik.
Energi Listrik di Indonesia dikendalikan penuh oleh PT. PLN Persero (Perusahaan Listrik Negara)
yang dinaungi langsung oleh Kementrian BUMN( Badan Usaha Milik Negara), kebutuhan energi
listrik yang besar tanpa diimbangi pembangunan sumber energi litrik yang efisien dan mandiri
itulah yang membuat Negara ini masih mengalami defisit energi listrik. Sampai saat ini lebih dari
7500 desa di pelosok indonesia belum terelektrifikasi dan belum dapat menikmati terangnya lampu
yang sekarang sudah kita nikmati.
Permasalahan lain yang dihadapi PT. PLN adalah subsidi yang begitu besar yang pada
tahun 2014-2014 saja mencapai Rp. 100.000.000.000.000 (100 Trilyun) untuk subsidi Listrik
Nasional, Permasalahan utamanya adalah selisih biaya produksi dan harga jual yang berbeda
signifikan. Harga produksi terus membengkak karena sebagian besar energi listrik dibangkitkan
dengan BBM sehingga PLN harus membeli BBM mengikuti harga pasar yang fluktuatif/berubah-
ubah serta tidak efisiennya Sistem Pembangkit, Saluran Transmisi, dan Distribusi sehingga Losses
Daya yang dihasilkan sistem menjadi sangat besar. Rendahnya harga jual juga menyebabkan
dorongan untuk melakukan penghematan menjadi sangat rendah di kalangan konsumen. Di sisi
lain, banyak konsumen yang tidak layak mendapatkan subsidi atau mampu membayar lebih mahal,
jika kualitas listrik yang didapat bisa dijamin.
Masalah yang tidak kalah penting dan unik di indonesia yaitu kondisi geografis indonesia
yang berbeda dari negara yang lainnya yang terdiri atas banyak pulau dan terletak di garis
khatulistiwa. Kondisi dengan banyakpulau ini merupakan kondisi yang menjadi masalah
unik bagi pemerataan listrik sekaligus tantangan bagi PLN, kondisi di Indonesia tidak
bisa dibandingkan dengan negara yang lain sehingga indonesia sulit untuk melakukan
penilaian/benchmark apakah sistem tenaga listrik yang digunakan sudah efisien atau
belum. Letak negara yang berada di garis Khatulistiwa juga menjadi Konsekuensi
tersendiri. Kita ambil Contoh di Pulau Jawa dan Sumatera, semua orang bangun dan
tidur pada waktu yang sama, semua melakukan aktivitas pada jam yang sama. Semua
merasakan temperatur yang hampir sama. Akibatnya, beban puncak di seluruh bagian
pulau Jawa dan Sumatra terjadi pada waktu yang sama. Artinya, keuntungan sistem
interkoneksi yang diharapkan bisa mengurangi beban puncak belum bisa dirasakan
manfaatnya. Kondisi ini berbeda dengan Eropa dan Amerika yang temperaturnya
berbeda dari bagian satu ke bagian yang lain dan mempunyai beda waktu yang cukup
3. signifikan. Dengan kata lain, pola perencanaan yang berjalan baik di Amerika dan Eropa
tidak bisa kita terapkan di Indonesia.
SOLUSI YANG DAPAT DIPERTIMBANGKAN
Kompleksnya permasalahan kelistrikan nasional menjadikan solusi yang juga Kompleks
dan Menyeluruhsulit di dapat. Karena sulit bukan berartitidak ada solusi, jika tidak ingin
tergilas perubahan maka kitalah yang harus membuat perubahan. Ada beberapa point
yang dapat dipertimbangkan untuk menjadi pemecah permasalahan kelistrikan nasional
diantaranya yaitu :
1. Kita harus sadar bahwa menghemat listrik 1 KiloWatt lebih mudah daripada harus
membangkitkan/membuat Energi Listrik Sebesar 1 KiloWatt.
2. Mendorong setiap daerah untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan energinya
salahsatunya dengan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hydro).
3. Sebagai suatu produk, energi listrik harus dihargai dari sisi kualitas dan
kuantitasnya bukan hanya kuantitasnya saja seperti saat ini.
4. Kompetisi dengan adanya Perusahaan Listrik Swasta
5. Renewable Energy [Membangun Energi Terbarukan Seperti Solar Cell, Kincir
Angin (Wind Energy), PLTO (Wave Energy), PLTP (Geothermal Energy)].
Dari beberapa point penting di atas dapat dijelaskan seperti berikut :
1. Penghematan Energi
Masalah yang terjadi pada sistem ketenagalistrikan yaitu masalah mengenai
kurang andal dan efisiennya sistem penyimpanan atau penghematan energi listrik.
Akibatnya energi litrik dibangkitkan saat diperlukan atau tidak ada sistem penyimpanan
atau penghematan yang mumpuni. Hampir semua pebangkit, saluran transmisi dan
distribusi dibangun dan berkapasitas sama dengan beban puncak yang hanya terjadi
beberapa jam setiap harinya, sehingga setelah beban melewati fase beban puncak maka
sistem yang dibangun dengan biaya mahal tersebut akan lebih banyak menganggur.
Jika kita mempunyai 100 unit bahan bakar, bahan bakar ini harus diolah di
pembangkit menjadi energi listrik. Dalam konversi dari bahan bakar menjadi energi
listrik, ternyata hampir 70 unit terbuang percuma. Rendahnya efisiensi pembangkit
4. inilah yangmendorong banyaknyapenelitian dibidang pembangkitan. Energi listrik yang
tersisa 30 unit ini, selanjutnya harus ditransmisikan dan didistribusikan menuju
konsumen. Dalam perjalanan menuju konsumen, sekitar 10 unit terbuang percuma di
saluran. Artinya, konsumen hanya akan menerima 20 unit energi listrik. Oleh konsumen,
energi listrik harus diubah lagi menjadi bentuk energi sesuai dengan kebutuhan, baik
energi mekanik (motor penggerak), penerangan, maupun energi kimia. Dalam proses ini,
sekitar setengah energi akan hilang percuma. Artinya, kita memerlukan 100 unit bahan
bakar untuk menghasilkan energi akhir 10 unit (10 kali lipat). Dari permisalan Losses
Daya tersebut dapat kita bandingkan daripada membangun pembangkit dan saluran yang
mahal, akan lebih baik jika melakukan penghematan energi listrik. Jika konsumen
menghemat 1 unit energi, maka akan menghemat 10 unit energi secara keseluruhan.
Dengan penghematan ini, negara tidak perlu membangun pembangkit dan saluran
transmisi baru. Pembangkit yang ada bisa dipakai untuk melayani konsumen lain yang
masih antri untuk mendapatkan layanan listrik.
Akan tetapi masyarakat negeri ini kurang peduli akan adanya penghematan energi
listrik, hal tersebut karenamasyarakat kitayangsalah didik akan adanya subsidi sehingga
mereka menganggap bahwa mereka tidak perlu menghemat karena mereka juga
membayar listrik yang mereka pakai dengan murah. Dari pemerintah sendiri seharusnya
membuat peraturan yang mengatur tentang penghematan energi listrik untuk konsumen
dan pembuatan peralatan yang hemat energi untuk produsen yang memaksa hanya
peralatan hemat energi yang dapat dijual di negeri ini. Selain itu perlu adanya pionir
dalam menggalakkan penhematan di negeri ini yaitu pemerintah khususnya BUMN
melalui PT.PLN yang mengndalikan penuh energi listrik yang mengalir sampai ke
konsumen. Jika penghematan di seluruh negeri dilakukan maka saya yakin pemerataan
elektrifikasi tanpa harus membangun banyak pembangkit yang mahal bisa dilakukan di
negeri ini. Jika kita dapat berhemat energi listrik mengapa kita harus membangun
pembangkit baru yang mahal.
2. Mendorong Setiap daerah untuk Mandiri Listrik
Akhir-akhir ini pemerintah membangun banyak pembangkit listrik untuk
memenuhi kebutuhan energi listrik yang dalam prakteknya malah menimbulkan
permasalahan baru yang sangat merugikan masyarakat dan negara karena kurang
andalnya pembangkit yang di bangun oleh perusahaan asal China. Menurut saya lebih
baik uang untuk membangun pembangkit yang mahal tersebut disisihkan untuk
5. mendorong setiap daerah menghasilkan energi listrknya sendiri seperti misalnya dari
Tenaga MicroHydro.
Karena selama ini dapat kita lihat, bahwa di pulau jawa sendiri, bahan bakar batu
bara yang digunakan untuk membangkitkan energi listrik masih tergantung pada daerah
lain yang menjadi penghasil batu bara seperti kalimantan dan sumatera, biaya
transportasi untuk pengiriman batu bara juga menjadi sangat mahal sehingga dari sisi
bahan bakarnya saja sudah tidak efisien, belum lagi di pulau jawa Energi listriknya
tergantung pada 2 pembangkit besar yaitu Paiton dan Suralaya yang harus mengirimkan
Listrik dengan jarak yang sangat jauh melalui saluran transmisi yang mengakibatkan
Banyaknya Daya Listrik yang hilang sehingga dibtuhkan juga trafon penaik tegangan
yang sangat banyak untuk mengatasi losses yang besar tersebut. Untuk itu diperlukan
penelitian untuk membandingkan efisiensi antara sistem tenaga listrik dengan banyak
saluran transmisi dan sistem tenaga listrik mandiri dengan sedikit saluran transmisi,
dengan dikembangkanya sistem tenaga listrik mandiri ini diharapkan Pasokan listrik dari
daerah lain melalui saluran transmisi hanya digunakan sebagai backup atau cadangan.
3. Menghargai Energi Listrik dari Kualitas dan Kuantitas sebagai suatu produk
Pada sistem tarif yang ditetapkan pemerintah atau yang sering dikenal dengan
TDL (Tarif Dasar Listrik) yang membuat semua pelanggan PLN membayar energi listrik
dengan harga yang sama berdasarkan golongannya, tidak peduli betapa susah dan
mahalnya PT. PLN membangkitkan energi listrik, pelanggan PLN menghargai Energi
yang dipakai dengan harga sama berdasarkan jumlah kWh yang dipakai. Tidak peduli
juga seberapa sering listrik padam atau naik-turun tegangannya, energi listrik tetap
dihargai sama. Padahal jika kita lihat, produksi listrik disetiap daerah berbeda dan biaya
untuk menjaga kualitas listrik juga berbeda. Walaupun sebenarnya banyak konsumen
yang mau membayar lebih jika kualitas listriknya baik. Kondisi ini juga menyebabkan
ketidak-adilan dan kecemburuan. Misalnya, Daerah Kalimantan yang banyak
mempunyai batubara, kelistrikannya jauh lebih buruk dan tidak berkualitas di banding
Jakarta. Padahal rakyat Kalimantan yang harus menanggung hancurnya lingkungan
akibat penambangan batubara.Jika mau adil, mestinya listrik di Jakarta jauh lebih mahal
disbanding di Kalimantan karena kualitasnya jauh lebih baik dan biaya produksinya lebih
mahal. Jika di kemudian hari pemerintah menerapkan harga listrik berdasarkan daerah
dan kualitas listriknya (Regional Pricing) tentu wajar karena biaya produksi dan kualitas
6. listrik di setiap daerah berbeda dan pemerintah bisa menggunakan listrik sebagai sarana
untuk mengendalikan urbanisasi.
Dengan menjaga kualitas listrik maka PLN dapat menjual energi listrik non-subsidi
kepada konsumen yang mebutuhkan energi listrik banyak dan berkualitas baik sehingga
biaya subsidi tarif dasar listrik selama ini dapat dikurangi dan energi listrik dapat di
alirkan dengan adil yaitu daerah dengan kualitas listrik baik akan membayar listrik lebih
mahal dan daerah dengan kualitas listrik kurang baik dapat membayar listrik lebih
murah.
4. Kompetisi dengan adanya Perusahaan Listrik Swasta
Pada point ini dimaksudkan bahwa dapat di ambil sebuah alternatif bagi
pemeritah untuk mengizinkan penyedia listrik swasta lokal yang mampu bersaing yaitu
dengan mendorong munculnya pemain baru yang mampu menjual listrik berdasarkan
kualitas tanpa subsidi. Perlu diingat bahwa peningkatan kualitas tidak identik dengan
menaikkan harga. Ini terutama penting di daerah-daerah yang sudah maju atau
menuntut pelayanan listrik yang baik seperti halnya Jakarta, Surabaya, Bali, dan masih
banyak lagi. Dengan adanya perusahaan listrik swasta maka kompetisi untuk
menyediakan listrik yang berkualitas menjadi mutlak di lakukan oleh perusahaan
penyedia energi listrik sehingga dapat meningkatkan kualitas listrik dan tentu
perusahaan akan berlomba untuk menjual energi listrik dengan harga murah yang
berkualitas tanpa subsidi.
5. Membangun Energi Terbarukan (Renewable Energy)
Dengan kondisi negara indonesia yang berada di Garis Khatulistiwa dengan
Cahaya Matahari yang bersinar lebih banyak dan lama dibanding daerah yang tidak
berada di garis khatulistiwa dan dengan kekayaan alam indonesia yang luar biasa,
seharusnya kita dapat mengolah secara mandiri kekayaan alam tersebut baik untuk
kesejahteraan masyarakat maupun pemenuhan energi negara. Dilihat dari sisi tersebut
maka indonesia seharusnya tidak mengalami defisit energi listrik. Akan tetapi karena
pengelolaan yang salah kaprah oleh pemerintahan terdahulu yang mengizinkan
perusahaan luar negeri masuk dan mengeruk kekayaan alam indonesia sehingga
terjadilah kondisi dimana negara belum bisa mandiri dalam pengelolaan dan
pemenuhan energinya.
7. Untuk ituperlu adanya regulasi yang mengatur batas pemanfaatan sumberdaya
alam oleh perusahaan luar negeri secara ketat atau bahkan dapat memberhentikan
eksploitasi SDA oleh perusahaan luar negeri selama ini. Indonesia harus mulai bangkit
dan mulai mngelola energinya secara mandiri yaitu bersaing untuk membangun Energi
Terbarukan yang memanfaatkan Sumberdaya Alam yang melimpah di negeri ini seperti
Membangun Pembangkit Listrik Solar Cell, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
(PLTB/Angin), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir (PLTN) dll yang dikelola secara mandiri oleh Putra-Putri Bangsa
Indonesia Sehingga dapat terpenuhinya kebutuhan Energi Listrik Nasional yang Merata,
Murah, Berkualitas, dan Andal.
8. Daftar Pustaka
2009. “Kelistrikan Nasional: Masalah dan Solusinya”. http://www.konversi.wordpress.com
(Diakses Pada Senin, 19-Mei-2014 Pukul 00:57 WIB)
2014. “PLN: Subsidi Listrik Rp100 Triliun untuk 31 Golongan”.
http://economy.okezone.com/read/2014/04/17/19/971746/pln-subsidi-listrik-rp100-
triliun-untuk-31-golongan (Diakses Pada Minggu 18-Mei-2014 Pukul 19:45 WIB)
2013. “Kasihan, 10.211 Desa di Indonesia Belum Teraliri Listrik”.
http://finance.detik.com/read/2013/05/23/183635/2254399/1034/kasihan-10211-
desa-di-indonesia-belum-teraliri-listrik (Diakses Pada Selasa 20-Mei-2014 Pukul 01.12
WIB)
2014. Ditulis Ulang dan Diselaraskan dengan kondisi terkini Oleh Andi Tegar Pratama Pada
Selasa, 20-Mei-2014 Pukul 01:55WIB.