SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Materi yang akan disajikan
Sejarah Keraton Mataram
Raja yang memerintah di Keraton
           Mataram
 Senopati (Sutowijoyo) (1585 -1601)


 Raden Mas Jolang (1601-1913)


 Raden Mas Rangsang (1613-1645)


 Raden Mas Sayidin (1645-1677)
Raden Mas Rangsang (1613-1645)

   Pada saat pemerintahan Sultan Agung, keraton Mataram berada
    dalam puncak kejayaan. Karena banyak raja-raja yang ditaklukkan,
    yaitu raja-raja pesisir Utara Jawa Tengah dan Jawa Timur,
    Kalimantan Barat, Madura, Surabaya dan Cirebon.
   Sultan Agung merupakan figur raja yang taat kepada agama islam
    dan tidak senang pada Belanda yang berada di tanah Jawa. Sultan
    Agung mempunyai cita-cita untuk menguasai seluruh pulau Jawa.
    Namun cita-cita Sultan Agung untuk menguasai seluruh pulau Jawa
    gagal. Karena pada waktu itu terdapat tiga kekuatan politik yaitu
    Mataram, Banten dan VOC di Batavia
Raden Mas Sayidin Raden Mas Sayidin (1645-1677)


 berbeda dengan Ayahnya Susuhunan Amangkurat I bukan
  sebagai seorang raja yang bijaksana dan berwibawa, tetapi
  seorang raja yang bertangan besi dan bersahabat dengan
  VOC/Belanda,. Sikap Amangkurat I dalam menjalankan
  pemerintahan dengan tangan besi dan berusaha menggenggam
  seluruh kekuasaan, terbukti pada masa itu para ulama dan
  sebagian rakyat dikejar-kejar, bahkan ribuan yang dihukum mati,
  karena mereka menentang politik Amangkurat I yang menjalin
  kerjasama dengan VOC. Para ulama yang berpengaruh besar
  terhadap rakyat, dianggap menyaingi kedudukan dan
  kekuasaannya.
KERATON KARTASURA
Raja yang memerintah di Keraton
           Kartasura
         Raden Mas Rahmat (1677-1703)



         Raden Mas Sutikna (1703–1705)



         Raden Mas Darajat (1705-1719)



       Raden Mas Suryaputra (1719 – 1726)



       Raden Mas Prabasuyasa (1726–1742)
Keraton Surakarta
RAJA YANG MEMERINTAH DI KERATON
             SURAKARTA
Raden Mas Prabasuyasa (1742–1749)


Raden Mas Suryadi (1749–1788)


Raden Mas Subadya (1788 – 1820)


Raden Mas Sugandi (1820–1823)


Raden Mas Sapardan Sugandi (1823–1830)


Raden Mas Malikis Solikin (1830–1858)


Raden Mas Kusen (1858 – 1861)
RAJA YANG MEMERINTAH DI KERATON
            SURAKARTA
Raden Mas Duksino (1861–1893)


Raden Mas Malikul Kusno (1893 –
1939)


Raden Mas Antasena (1939–1945)


Raden Mas Suryaguritna (1945-2004)


Pangeran Hangabehi (2004-
Sekarang)
Raden Mas Subadya
• Ia dijuluki sebagai Sunan Bagus, karena naik takhta dalam usia
  muda dan berwajah tampan. Selain dikenal sebagai ahli politik yang
  cerdik, Pakubuwana IV juga terkenal dalam bidang sastra,
  khususnya yang bersifat rohani. Ia diyakini mengarang naskah
  Serat Wulangreh yang berisi ajaran-ajaran luhur untuk
  memperbaiki moral kaum bangsawan Jawa
Raden Mas Sugandi

 Pakubuwana V juga dikenal dengan sebutan Sunan
 Sugih, yang artinya “Baginda Kaya”, yaitu kaya
 harta dan kaya kesaktian. Konon, ia pernah
 membuat keris pusaka dengan tangannya sendiri
Raden Mas Sapardan Sugandi
 Ia dijuluki pula dengan nama Sinuhun Bangun Tapa, karena
  kegemarannya melakukan tapa brata.
 Pengejaran Pakubuwana VI oleh Belanda,
  Kecurigaan Belanda dilatarbelakangi oleh penolakan Pakubuwana VI
  atas penyerahan beberapa wilayah Surakarta kepada Belanda
   Pakubuwana VII naik takhta
    tanggal 14 Juni 1830 menggantikan keponakannya,
    yaitu Pakubuwana VI yang dibuang ke Ambon oleh Belanda.
    Masa pemerintahan Pakubuwana VII relatif damai apabila
    dibandingkan masa raja-raja sebelumya
 Pakubuwana VIII naik takhta pada usia lanjut, yaitu 69
  tahun karena Pakubuwana VII tidak memiliki putra
  mahkota. Ia sendiri adalah raja
  keturunan Mataram pertama yang tidak
  melakukan poligami. Pemerintahannya berjalan selama
  tiga tahun hingga akhir hayatnya
Raden Mas Duksino
   Pakubuwana IX naik takhta menggantikan Pakubuwana
    VIII (paman ayahnya) pada tanggal 30 Desember 1861.
    Pemerintahannya ini banyak dilukiskan
    oleh Ronggowarsito dalam karya-karya sastranya, misalnya
    dalam Serat Kalatida
   Masa pemerintahannya ditandai dengan kemegahan tradisi dan
    suasana politik kerajaan yang stabil. Pada masa pemerintahannya
    yang cukup panjang, Kasunanan Surakarta mengalami transisi, dari
    kerajaan tradisional menuju era modern, sejalan dengan perubahan
    politik di Hindia-Belanda.
   Gambar Matahari di sebelah kanan – melambangkan putra dari Paku
    Buwono I yang bernama R.M. Gusti Suryo
   Gambar Bulan di sebelah kiri – melambangkan putra dari Paku
    Buwono I yang bernama R.M. Sasongko
   Gambar di sebelah atas – melambangkan putra dari Paku Buwono I
    yang bernama R.M. Gusti Sudomo
   Gambar Bola dunia sebelah bawah yang terdapat paku pada kutup
    atas (GPH, Broto, 1980 : 18) – melambangkan raja Kasunanan yang
    bergelar Paku Buwono.
Raden Mas Antasena
 Pemerintahan Pakubuwana XI terjadi pada masa sulit, yaitu bertepatan
  dengan meletusnya Perang Dunia Kedua. Ia juga mengalami
  pergantian pemerintah penjajahan dari
  tangan Belanda kepada Jepang sejak tahun 1942.
  Pihak Jepang menyebut Surakarta dengan nama Solo Koo.Ia
  digantikan Pakubuwana XII
Raden Mas Suryaguritna
   Awal pemerintahan Pakubuwana XII hampir bersamaan dengan
    lahirnya Republik Indonesia. Belanda yang tidak merelakan
    kemerdekaan Indonesia berusaha merebut kembali negeri ini dengan
    kekerasan. Pada bulan Januari 1946 ibu kota Indonesia terpaksa pindah
    keYogyakarta karena Jakarta jatuh ke tangan Belanda
   Karena Yogyakarta menjadi pusat pemerintahan, secara
    otomatis Surakarta yang merupakan saingan lama menjadi pusat oposisi.
    Kaum radikal bernama Barisan Banteng yang dipimpin Dr. Muwardi dengan
    berani menculik Pakubuwana XII sebagai bentuk protes terhadap
    pemerintah Indonesia
   Pakubuwana XII meninggal dunia pada tanggal 11 Juni 2004
    Sepeninggalnya terjadi perebutan takhta antara Pangeran
    Hangabehi dangan Pangeran
 Juli 2009 diselenggarakan upacara di keraton untuk merayakan pengangkatan
  tahta dengan iringan Tari Bedhaya Ketawang yang biasanya hanya ditampilkan
  khusus pada acara ini saja
 Namun saat ini konflik dua Raja Kembar telah usai setelah Pangeran
  Tejowulan melemparkan tahta Pakubuwana kepada kakaknya yakni Pangeran
  Hangabehi dalam sebuah rekonsiliasi resmi yang di prakarsai oleh Pemerintah
  Kota Surakarta bersama DPR-RI, dan Pangeran Tejowulan sendiri menjadi
  mahapatih (pepatih dalem) dengan gelar KGPHPA (Kanjeng Gusti Pangeran
  Haryo Panembahan Agung)
Aspek Geografi di Surakarta
Materi yang akan di sajikan tentang
          aspek Geografi


          Asepek         Aspek
          Geografi    Hidrogeologi




          Iklim dan
                      Kependudukan
          Topografi
Geografi
 Surakarta, juga disebut Solo atau Sala, adalah kota yang
  terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang
  berpenduduk 503.421 jiwa (2010) dan kepadatan
  penduduk 13.636/km2. Kota dengan luas 44 km2 ini
  berbatasan
  dengan KabupatenKaranganyar dan KabupatenBoyolali di
  sebelahutara,
  KabupatenKaranganyar dan KabupatenSukoharjo di
  sebelah timur dan barat, dan KabupatenSukoharjo di
  sebelah selatan. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang
  terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan
  Solo. Bersama dengan Yogyakarta, Solo merupakan
  pewaris KerajaanMataram yang dipecah
  padatahun 1755.
Aspek Hidrogeologi
 Surakarta terletak di dataran rendah di ketinggian 105 m
  dpldan di pusatkota 95 m dpl, denganluas 44,1 km2 (0,14 %
  luasJawa Tengah). Surakarta berada sekitar 65 km timur
  laut Yogyakarta dan 100 km tenggara Semarang serta dikelilingi
  oleh GunungMerbabu dan Merapi (tinggi 3115m) di bagian
  barat, dan GunungLawu (tinggi 2806m) di bagian timur. Agak
  jauh di selatan terbentang PegununganSewu. Tanah di sekitar
  kota ini subur karena dikelilingi oleh Bengawan Solo, sungai
  terpanjang di Jawa, serta dilewati oleh Kali Anyar, Kali Pepe,
  dan Kali Jenes. Mata air bersumber dari lereng gunung Merapi,
  yang keseluruhannya berjumlah 19 lokasi, dengan kapasitas
  3.404 l/detik. Ketinggian rata-rata mata air adalah 800-1.200
  m dpl.Padatahun 1890 – 1827 hanyaada 12 sumur di
  Surakarta.Saat ini pengambilan air bawah tanah berkisar
  sekitar 45 l/detik yang berlokasi di 23 titik.Pengambilan air
  tanah dilakukan oleh industry dan masyarakat, umumnya illegal
  dan tidak terkontrol
Iklim dan Topografi
KEPENDUDUKAN




Berdasarkan sensus penduduk tahun
2010
Aspek Sosiologi di Surakarta
Aspek yang akan dijelaskan
 tentang Aspek Sosiologi
Struktur Masyarakat Surakarta
Struktur Masyarakat
   Banyak ahli antara lain Burger, Wertheim, Larson, Kuntowijoyo, Sartono
    Kartodirdjo, Houben dan sebagainya yang telah membahas tentang
    stratifikasi sosial masyarakat Jawa, khususnya Surakarta. Stratifikasi sosial
    atau pelapisan masyarakat di Surakarta sangat bertalian dengan
    kedudukan keraton di dalam struktur sosial di Jawa. Struktur masyarakat di
    Surakarta memiliki dua anutan yaitu struktur masyarakat tradisional
    kerajaan dan struktur masyarakat yang dibangun oleh pemerintah kolonial
    Belanda.
   Menurut F.A. Sutjipto lapisan atas atau merupakan kelas elite, priyayi luhur,
    atau wong gede, merupakan kelas yang memerintah. Di strata ini ada raja
    dan para bangsawan serta pejabat kerajaan. Sebenarnya bila dilihat dalam
    sistem kategorisasi, kelompok atau golongan ini merupakan kelompok
    campuran priyayi yang berasal dari darah dalem dengan priyayi yang
    karena pangkat atau pengabdian. Adapaun lapisan bawah atau rakyat
    biasa, rakyat kecil atau wong cilik merupakan mayoritas penduduk kelas
    yang diperintah, baik penduduk kota maupun yang berada di pedesaan.
    Mereka adalah para pekerja yang tidak terdidik atau sedikit mendapat
    latihan kerja di perusahaan kecil. Rakyat kecil ini biasanya bekerja sebagai
    petani, buruh tani, buruh perkebunan dan pabrik serta tukang, perajin dan
    lainnya
Struktur Masyarakat
          Dampak perkembangan pendidikan dan pengajaran, menurut Sartono,
           menumbuhkan golongan sosial baru yang mempunyai fungsi status baru,
           sesuai dengan diferensiasi dan spesialisasi dalam bidang sosial ekonomi
           dan pemerintahan. Lebih lanjut Sartono Kartodirdjo membagi masyarakat
           Hindia Belanda dalam beberapa kelompok sosial, yaitu: 1) elite birokrasi
           yang terdiri dari Pangreh Praja Eropa (Europees Binnenlands Bestuur) dan
           Pangreh Praja Pribumi, 2) Priyayi birokrasi termasuk Priyayi ningrat, 3)
           Priyayi profesional, 4) golongan Belanda dan golongan Indo yang secara
           formal masuk status Eropa dan mempunyai tendensi kuat untuk
           mengidentifikasikan diri dengan pihak Eropa, dan 5) orang kecil (wong cilik)
           yang tinggal di kampong
          Struktur sosial tradisional menempatkan raja dan priyayi sebagai kelas
           penguasa sedangkan rakyat biasa yang terdiri dari petani, pedagang
           sebagai kelas yang diperintah


Raden Adipati Sosrodiningrat rijksbestuurder
Surakarta bersama para nayaka tahun 1900
Struktur Masyarakat
   Dua golongan sosial yaitu priyayi dan wong cilik menempati wadah
    budaya yang berbeda yang ditunjukkan oleh struktur apanage. Di
    satu pihak, priyayi dengan gaya hidupnya, kebiasaan, makanan,
    dan pakaian, serta simbol-simbolnya menunjukkan gaya aristokrat.
    Keadaan semacam ini menjadi pola ideal bagi priyayi, bahkan
    Dezentje, penyewa tanah asing yang luas meniru gaya hidup
    bangsawan Jawa. Di lain pihak bagi wong cilik, lingkungan
    pedesaan banyak mempengaruhi tingkah laku mereka. Kebiasaan
    polos, terbuka, dan kasar merupakan bentuk budaya pedesaan.




                         Masyarakat desa di Surakarta sebagai
                         penjual arang dan pengrajin anyaman
                         pandan tahun 1920
Pendidikan Sekolah di
            Surakarta
Sekolah-sekolah negeri berbahasa daerah


Sekolah-sekolah neutral berbahasa Belanda


Sekolah-sekolah yang dikelola oleh Zending


Sekolah-sekolah yang dikelola oleh Missie


Sekolah-sekolah yang dikelola oleh Muhammadiyah


Sekolah-sekolah yang dikelola oleh Budi Utomo


Sekolah-sekolah yang dikelola oleh pihak Kerajaan
Acara Malam Satu
       Suro



    Simbolisme
Upacara Perkawinan
       Adat
 Keraton Surakarta
Acara Malam Satu Suro

 Abdi dalem Keraton mengikuti acara "Wilujengan Adeging Nagari
  Surakarta Hadiningrat" di Sasana Handrawina, Keraton Surakarta
  Hadiningrat, Solo, Jateng. Wilujengan yang berisi rangkaian acara
  Slametan Kenduren merupakan acara tahunan sebagai peringatan
  berdirinya Keraton Surakarta Hadiningrat ke-265.
Simbolisme Upacara Perkawinan Adat, Acara Ritual
              Keraton Surakarta
Memilih Pasangan


Pemasangan Tarub


Siraman


Midodareni


Ijab Qabul


Pertemuan pengantin (panggih)


Bopongan


Upacara Kacar-kucur


Ngabekten


Resepsi


Sepasaran


Selapanan
Acara Ritual di Keraton Surakarta


  Kebo Bule,
 Simbol Tradisi     Gamelan          Gunungan
Agraris Keraton     Sekaten           Kakung
   Surakarta


                          Ritual Jamasan
         Gunungan Putri   Meriam Pusaka
                           Nyai Setomi
Peninggalan Sejarah dan Benda Seni di
          Keraton Surakarta
Materi ekonomi dalam sudut
        pandang geografi
Jumlah Penduduk di Karesidenan Surakarta
dan Kadipaten Mangkunegaran Tahun 1920
            dan Tahun 1930


  Jumlah Penduduk Yang Tinggal di Kota Tahun
  1930


      Jumlah Penduduk di Karesidenan Surakarta
      dan Kadipaten Mangkunegaran Menurut Suku
      Bangsa Tahun 1930

          Jumlah Anak Usia 6-13 Tahun Yang
          Memerlukan Sekolah dan Yang Telah
          Bersekolah di Hindia Belanda


              Perekonomian dari berbagai aspek
JUMLAH PENDUDUK DI KARESIDENAN SURAKARTA DAN KADIPATEN
      MANGKUNEGARAN TAHUN 1920 DAN TAHUN 1930




 Sumber: Diolah dari Bab Pangetaning Cacah Jiwa Bawah Dalem Surakarta serta Bawah
 Mangkunegaran Taun 1930, Koleksi Arsip Sana Pustaka Kraton Surakarta No. 19500 (166 Ca).
Jumlah Penduduk Yang Tinggal di Kota Tahun 1930




Sumber: Diolah dari Bab Pangetaning Cacah Jiwa Bawah Dalem Surakarta serta Bawah
Mangkunegaran Taun 1930, Koleksi Arsip Sana Pustaka Kraton Surakarta No. 19500 (166 Ca).
Jumlah Penduduk di Karesidenan Surakarta dan
Kadipaten Mangkunegaran Menurut Suku Bangsa Tahun
                      1930




 Sumber: Diolah dari Bab Pangetaning Cacah Jiwa Bawah Dalem Surakarta serta
 Bawah Mangkunegaran Taun 1930, Koleksi Arsip Sana Pustaka Kraton Surakarta No.
 19500 (166 Ca).
Jumlah Anak Usia 6-13 Tahun Yang Memerlukan
Sekolah dan Yang Telah Bersekolah di Hindia Belanda




Sumber: Hollandsche Inlandsche Onderwijs Commissie, Publicatie
No. 7a, hal. 11, dalam Pitut Soeharto, A. Zainoel Ihsan, Belenggu
Ganas, Kapita Selecta Kelima, (Jakarta: Aksara Jayasakti, 1982),
hal. 186.
 Jikalau dilihat dari keseluruhan tentang
 perekonomian di kota solo. Kita bisa melihat
 dari perkembangan aspek perekonomian
 seperti bagan berikut:
   Sejak zaman sebelum dan sesudah kerajaan Mataram serta
    zaman kolonial Belanda, aktifitas perdagangan sudah
    tumbuh. Perdagangan yang dilakukan oleh para pedagang
    baik itu yang berasal dari daerah kota Surakarta maupun
    dari luar kota banyak dilakukan di sepanjang aliran sungai
    Bengawan solo, dimana di sepanjang sungai ini banyak
    terdapat tempat-tempat perdagangan. Ada juga sungai-
    sungai lain yang digunakan sebagai sarana perdagangan,
    misalnya kali Pepe, kali Wingko, kali Laweyan dan
    sebagainya. Jenis-jenis barang dagangan yang
    diperdagangkan juga sangat beragam, yang mencakup
    barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Perekonomian keraton surakarta
 surakarta dengan letaknya yang strategis tumbuh
  berkembang menjadi pusat perekonomian dan
  perdagangan bagi provinsi jawa tengah khususnya
  kawasan SUBOSUKAWONOSRATEN ( Surakarta,
  boyolali, sukoharjo, wonogiri, sragen dan klaten).
  Keraton Surakarta memperoleh hasil perekonomian
  yaitu dari hasil banyaknya pengunjung lokal
  maupun mancanegara yang mengunjungi tempat
  pariwisata dan edukasi yang ada di solo tersebut.
  dan hasil perekonomiannya juga bersifat dinamis.
  Dinamis disini jadi pendapatan keraton itu kadang
  naik dan kadang menurun. Faktor ini disebabkan
  karena banyaknya jumlah pengunjung yang
  datang.
PEREKONOMIAN SOLO
  Perekonomian solo berkembang pesat dalam bidang
  perdagangan dan industri batik. Industri batik menjadi
  salah satu industri khas Solo. Sentra kerajinan batik dan
  perdagangan batik antara lain di Laweyan dan Kauman.
  Dan banyaknya pasar-pasar tradisional yang menjadi aset
  pendapatan kota solo diantaranya adalah :
 Pasar klewer
 Pasar gedhe
 Pasar legi
 Pasar kembang
  Pusat bisnis kota Solo terletak di sepanjang jalan Slamet
  Riyadi. Beberapa bank, hotel, pusat perbelanjaan,
  restoran internasional, hingga tujuan wisata dan hiburan
  terletak di sepanjang jalan protokol ini
Kesimpulan
• Jadi Pentingnya, meliputi keselurahan
  suatu objek secara merinci agar kita
  mengetahui lebih detail hasil peninggalan
  leluhur dan menjadi sebuah pelajaran
  untuk kedepannya.
Saran
   Hargailah penginggalan sejarah sekecil
    apapun karena sejarah itu adalah cerita
    penting dari zaman dahulu untuk kita
    ketahui kedepannya dan perlu kita
    kembangkan dan budayakan.
Terima Kasih
• Atas perhatiannya 11 IPS 1 sukses bersama anda

More Related Content

What's hot

IPS SEJARAH WAJIB- KERAJAAN KALINGGA KELAS X
IPS SEJARAH WAJIB- KERAJAAN KALINGGA KELAS XIPS SEJARAH WAJIB- KERAJAAN KALINGGA KELAS X
IPS SEJARAH WAJIB- KERAJAAN KALINGGA KELAS XCakra Bhirawa
 
Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram IslamKerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram IslamAprilia Dewi
 
Kesultanan Mataram Islam
Kesultanan Mataram IslamKesultanan Mataram Islam
Kesultanan Mataram IslamAzzahra Detiara
 
Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram IslamKerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islamani anjaswati
 
Kerajaan kota kapur
Kerajaan kota kapurKerajaan kota kapur
Kerajaan kota kapurAkbarul Umam
 
Kerajaan mataram islam sumber sejarah kerajaan mataram islam,letak geografis ...
Kerajaan mataram islam sumber sejarah kerajaan mataram islam,letak geografis ...Kerajaan mataram islam sumber sejarah kerajaan mataram islam,letak geografis ...
Kerajaan mataram islam sumber sejarah kerajaan mataram islam,letak geografis ...FitriHastuti2
 
Kelompok 6 kerajaan singasari
Kelompok 6 kerajaan singasariKelompok 6 kerajaan singasari
Kelompok 6 kerajaan singasariNopita Sasmita
 
Kelompok 4. Kerajaan Pajang (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indo...
Kelompok 4. Kerajaan Pajang (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indo...Kelompok 4. Kerajaan Pajang (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indo...
Kelompok 4. Kerajaan Pajang (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indo...Mulia Fathan
 
Keruntuhan cola india ke sriwijaya
Keruntuhan cola india ke sriwijayaKeruntuhan cola india ke sriwijaya
Keruntuhan cola india ke sriwijayadesynataliasinambela
 
Presentasi sejarah-kerajaan kaliingga
Presentasi sejarah-kerajaan kaliinggaPresentasi sejarah-kerajaan kaliingga
Presentasi sejarah-kerajaan kaliinggaMaria Knight
 

What's hot (20)

Kerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islamKerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islam
 
IPS SEJARAH WAJIB- KERAJAAN KALINGGA KELAS X
IPS SEJARAH WAJIB- KERAJAAN KALINGGA KELAS XIPS SEJARAH WAJIB- KERAJAAN KALINGGA KELAS X
IPS SEJARAH WAJIB- KERAJAAN KALINGGA KELAS X
 
Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram IslamKerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam
 
Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan  Mataram  IslamKerajaan  Mataram  Islam
Kerajaan Mataram Islam
 
Kesultanan Mataram Islam
Kesultanan Mataram IslamKesultanan Mataram Islam
Kesultanan Mataram Islam
 
Kerajaan Pajang
Kerajaan PajangKerajaan Pajang
Kerajaan Pajang
 
Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram IslamKerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam
 
Kerajaan kota kapur
Kerajaan kota kapurKerajaan kota kapur
Kerajaan kota kapur
 
SEJARAH KELAS X K13
SEJARAH KELAS X K13SEJARAH KELAS X K13
SEJARAH KELAS X K13
 
Kerajaan mataram islam sumber sejarah kerajaan mataram islam,letak geografis ...
Kerajaan mataram islam sumber sejarah kerajaan mataram islam,letak geografis ...Kerajaan mataram islam sumber sejarah kerajaan mataram islam,letak geografis ...
Kerajaan mataram islam sumber sejarah kerajaan mataram islam,letak geografis ...
 
Kelompok 6 kerajaan singasari
Kelompok 6 kerajaan singasariKelompok 6 kerajaan singasari
Kelompok 6 kerajaan singasari
 
Ppt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budhaPpt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budha
 
Kelompok 4. Kerajaan Pajang (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indo...
Kelompok 4. Kerajaan Pajang (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indo...Kelompok 4. Kerajaan Pajang (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indo...
Kelompok 4. Kerajaan Pajang (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indo...
 
Kerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islamKerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islam
 
Keruntuhan cola india ke sriwijaya
Keruntuhan cola india ke sriwijayaKeruntuhan cola india ke sriwijaya
Keruntuhan cola india ke sriwijaya
 
Kerajaan Kalingga
Kerajaan KalinggaKerajaan Kalingga
Kerajaan Kalingga
 
Mataram islam
Mataram islamMataram islam
Mataram islam
 
kerajaan Pajang
kerajaan Pajangkerajaan Pajang
kerajaan Pajang
 
Presentasi sejarah-kerajaan kaliingga
Presentasi sejarah-kerajaan kaliinggaPresentasi sejarah-kerajaan kaliingga
Presentasi sejarah-kerajaan kaliingga
 
Kerajaan Mataram
Kerajaan MataramKerajaan Mataram
Kerajaan Mataram
 

Similar to STRUKTUR

Awal masuk islam di kerajaan gowa - tallo [ppt]
Awal masuk islam di kerajaan gowa - tallo [ppt]Awal masuk islam di kerajaan gowa - tallo [ppt]
Awal masuk islam di kerajaan gowa - tallo [ppt]Lallaa Lalllaaa
 
Kerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islamKerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islamNahdhiah Umi
 
xiipa4kerajaanmajapahit-121114223146-phpapp02 (1).pdf
xiipa4kerajaanmajapahit-121114223146-phpapp02 (1).pdfxiipa4kerajaanmajapahit-121114223146-phpapp02 (1).pdf
xiipa4kerajaanmajapahit-121114223146-phpapp02 (1).pdfIsembelSianipar
 
Sejarah 2014 06-23-23-19-29
Sejarah 2014 06-23-23-19-29Sejarah 2014 06-23-23-19-29
Sejarah 2014 06-23-23-19-29pamboedi
 
Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)Muhamad Tsani Farhan
 
Kerajaan islam di indonesia
Kerajaan islam di indonesia Kerajaan islam di indonesia
Kerajaan islam di indonesia ayu larissa
 
Sejarahkerajaansumedanglarang 130318014133-phpapp02
Sejarahkerajaansumedanglarang 130318014133-phpapp02Sejarahkerajaansumedanglarang 130318014133-phpapp02
Sejarahkerajaansumedanglarang 130318014133-phpapp02Hulu Kujang
 
Sejarahkerajaansumedanglarang 130318014133-phpapp02
Sejarahkerajaansumedanglarang 130318014133-phpapp02Sejarahkerajaansumedanglarang 130318014133-phpapp02
Sejarahkerajaansumedanglarang 130318014133-phpapp02Hulu Kujang
 
Setya_sejarah kerajaan gowa tallo
Setya_sejarah kerajaan gowa talloSetya_sejarah kerajaan gowa tallo
Setya_sejarah kerajaan gowa tallorony setya
 
ISLAM MASUK ISTANA KALIMANTAN DAN SULAWESI
ISLAM MASUK ISTANA KALIMANTAN DAN SULAWESIISLAM MASUK ISTANA KALIMANTAN DAN SULAWESI
ISLAM MASUK ISTANA KALIMANTAN DAN SULAWESIDiennisa Thahira
 
Daftar raja buleleng
Daftar raja bulelengDaftar raja buleleng
Daftar raja bulelengTutikMalikah
 
Gowa Tallo - Kerajaan Islam
Gowa Tallo - Kerajaan Islam Gowa Tallo - Kerajaan Islam
Gowa Tallo - Kerajaan Islam LanaLondah
 

Similar to STRUKTUR (20)

Awal masuk islam di kerajaan gowa - tallo [ppt]
Awal masuk islam di kerajaan gowa - tallo [ppt]Awal masuk islam di kerajaan gowa - tallo [ppt]
Awal masuk islam di kerajaan gowa - tallo [ppt]
 
Sejarah Kerajaan Gowa
Sejarah Kerajaan GowaSejarah Kerajaan Gowa
Sejarah Kerajaan Gowa
 
Kerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islamKerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islam
 
xiipa4kerajaanmajapahit-121114223146-phpapp02 (1).pdf
xiipa4kerajaanmajapahit-121114223146-phpapp02 (1).pdfxiipa4kerajaanmajapahit-121114223146-phpapp02 (1).pdf
xiipa4kerajaanmajapahit-121114223146-phpapp02 (1).pdf
 
Raja muna vii
Raja muna viiRaja muna vii
Raja muna vii
 
Kerajaan Buleleng Bali
Kerajaan Buleleng BaliKerajaan Buleleng Bali
Kerajaan Buleleng Bali
 
Sejarah 2014 06-23-23-19-29
Sejarah 2014 06-23-23-19-29Sejarah 2014 06-23-23-19-29
Sejarah 2014 06-23-23-19-29
 
Kerajaan Sunda
Kerajaan SundaKerajaan Sunda
Kerajaan Sunda
 
Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
 
Kerajaan islam di indonesia
Kerajaan islam di indonesia Kerajaan islam di indonesia
Kerajaan islam di indonesia
 
Sejarahkerajaansumedanglarang 130318014133-phpapp02
Sejarahkerajaansumedanglarang 130318014133-phpapp02Sejarahkerajaansumedanglarang 130318014133-phpapp02
Sejarahkerajaansumedanglarang 130318014133-phpapp02
 
Sejarahkerajaansumedanglarang 130318014133-phpapp02
Sejarahkerajaansumedanglarang 130318014133-phpapp02Sejarahkerajaansumedanglarang 130318014133-phpapp02
Sejarahkerajaansumedanglarang 130318014133-phpapp02
 
Setya_sejarah kerajaan gowa tallo
Setya_sejarah kerajaan gowa talloSetya_sejarah kerajaan gowa tallo
Setya_sejarah kerajaan gowa tallo
 
Kerajaan di indonesia
Kerajaan di indonesiaKerajaan di indonesia
Kerajaan di indonesia
 
ISLAM MASUK ISTANA KALIMANTAN DAN SULAWESI
ISLAM MASUK ISTANA KALIMANTAN DAN SULAWESIISLAM MASUK ISTANA KALIMANTAN DAN SULAWESI
ISLAM MASUK ISTANA KALIMANTAN DAN SULAWESI
 
Kerajaan_Mataram_Islam.pptx
Kerajaan_Mataram_Islam.pptxKerajaan_Mataram_Islam.pptx
Kerajaan_Mataram_Islam.pptx
 
Daftar raja buleleng
Daftar raja bulelengDaftar raja buleleng
Daftar raja buleleng
 
Sejarah indonesia
Sejarah indonesiaSejarah indonesia
Sejarah indonesia
 
Gowa Tallo - Kerajaan Islam
Gowa Tallo - Kerajaan Islam Gowa Tallo - Kerajaan Islam
Gowa Tallo - Kerajaan Islam
 
Kerajaan-Kerajaan di Indonesia
Kerajaan-Kerajaan di IndonesiaKerajaan-Kerajaan di Indonesia
Kerajaan-Kerajaan di Indonesia
 

STRUKTUR

  • 1. Materi yang akan disajikan
  • 3. Raja yang memerintah di Keraton Mataram Senopati (Sutowijoyo) (1585 -1601) Raden Mas Jolang (1601-1913) Raden Mas Rangsang (1613-1645) Raden Mas Sayidin (1645-1677)
  • 4. Raden Mas Rangsang (1613-1645)  Pada saat pemerintahan Sultan Agung, keraton Mataram berada dalam puncak kejayaan. Karena banyak raja-raja yang ditaklukkan, yaitu raja-raja pesisir Utara Jawa Tengah dan Jawa Timur, Kalimantan Barat, Madura, Surabaya dan Cirebon.  Sultan Agung merupakan figur raja yang taat kepada agama islam dan tidak senang pada Belanda yang berada di tanah Jawa. Sultan Agung mempunyai cita-cita untuk menguasai seluruh pulau Jawa. Namun cita-cita Sultan Agung untuk menguasai seluruh pulau Jawa gagal. Karena pada waktu itu terdapat tiga kekuatan politik yaitu Mataram, Banten dan VOC di Batavia
  • 5. Raden Mas Sayidin Raden Mas Sayidin (1645-1677)  berbeda dengan Ayahnya Susuhunan Amangkurat I bukan sebagai seorang raja yang bijaksana dan berwibawa, tetapi seorang raja yang bertangan besi dan bersahabat dengan VOC/Belanda,. Sikap Amangkurat I dalam menjalankan pemerintahan dengan tangan besi dan berusaha menggenggam seluruh kekuasaan, terbukti pada masa itu para ulama dan sebagian rakyat dikejar-kejar, bahkan ribuan yang dihukum mati, karena mereka menentang politik Amangkurat I yang menjalin kerjasama dengan VOC. Para ulama yang berpengaruh besar terhadap rakyat, dianggap menyaingi kedudukan dan kekuasaannya.
  • 7. Raja yang memerintah di Keraton Kartasura Raden Mas Rahmat (1677-1703) Raden Mas Sutikna (1703–1705) Raden Mas Darajat (1705-1719) Raden Mas Suryaputra (1719 – 1726) Raden Mas Prabasuyasa (1726–1742)
  • 9. RAJA YANG MEMERINTAH DI KERATON SURAKARTA Raden Mas Prabasuyasa (1742–1749) Raden Mas Suryadi (1749–1788) Raden Mas Subadya (1788 – 1820) Raden Mas Sugandi (1820–1823) Raden Mas Sapardan Sugandi (1823–1830) Raden Mas Malikis Solikin (1830–1858) Raden Mas Kusen (1858 – 1861)
  • 10. RAJA YANG MEMERINTAH DI KERATON SURAKARTA Raden Mas Duksino (1861–1893) Raden Mas Malikul Kusno (1893 – 1939) Raden Mas Antasena (1939–1945) Raden Mas Suryaguritna (1945-2004) Pangeran Hangabehi (2004- Sekarang)
  • 11. Raden Mas Subadya • Ia dijuluki sebagai Sunan Bagus, karena naik takhta dalam usia muda dan berwajah tampan. Selain dikenal sebagai ahli politik yang cerdik, Pakubuwana IV juga terkenal dalam bidang sastra, khususnya yang bersifat rohani. Ia diyakini mengarang naskah Serat Wulangreh yang berisi ajaran-ajaran luhur untuk memperbaiki moral kaum bangsawan Jawa
  • 12. Raden Mas Sugandi  Pakubuwana V juga dikenal dengan sebutan Sunan Sugih, yang artinya “Baginda Kaya”, yaitu kaya harta dan kaya kesaktian. Konon, ia pernah membuat keris pusaka dengan tangannya sendiri
  • 13. Raden Mas Sapardan Sugandi  Ia dijuluki pula dengan nama Sinuhun Bangun Tapa, karena kegemarannya melakukan tapa brata.  Pengejaran Pakubuwana VI oleh Belanda, Kecurigaan Belanda dilatarbelakangi oleh penolakan Pakubuwana VI atas penyerahan beberapa wilayah Surakarta kepada Belanda
  • 14. Pakubuwana VII naik takhta tanggal 14 Juni 1830 menggantikan keponakannya, yaitu Pakubuwana VI yang dibuang ke Ambon oleh Belanda. Masa pemerintahan Pakubuwana VII relatif damai apabila dibandingkan masa raja-raja sebelumya
  • 15.  Pakubuwana VIII naik takhta pada usia lanjut, yaitu 69 tahun karena Pakubuwana VII tidak memiliki putra mahkota. Ia sendiri adalah raja keturunan Mataram pertama yang tidak melakukan poligami. Pemerintahannya berjalan selama tiga tahun hingga akhir hayatnya
  • 16. Raden Mas Duksino  Pakubuwana IX naik takhta menggantikan Pakubuwana VIII (paman ayahnya) pada tanggal 30 Desember 1861. Pemerintahannya ini banyak dilukiskan oleh Ronggowarsito dalam karya-karya sastranya, misalnya dalam Serat Kalatida
  • 17. Masa pemerintahannya ditandai dengan kemegahan tradisi dan suasana politik kerajaan yang stabil. Pada masa pemerintahannya yang cukup panjang, Kasunanan Surakarta mengalami transisi, dari kerajaan tradisional menuju era modern, sejalan dengan perubahan politik di Hindia-Belanda.
  • 18. Gambar Matahari di sebelah kanan – melambangkan putra dari Paku Buwono I yang bernama R.M. Gusti Suryo  Gambar Bulan di sebelah kiri – melambangkan putra dari Paku Buwono I yang bernama R.M. Sasongko  Gambar di sebelah atas – melambangkan putra dari Paku Buwono I yang bernama R.M. Gusti Sudomo  Gambar Bola dunia sebelah bawah yang terdapat paku pada kutup atas (GPH, Broto, 1980 : 18) – melambangkan raja Kasunanan yang bergelar Paku Buwono.
  • 19. Raden Mas Antasena  Pemerintahan Pakubuwana XI terjadi pada masa sulit, yaitu bertepatan dengan meletusnya Perang Dunia Kedua. Ia juga mengalami pergantian pemerintah penjajahan dari tangan Belanda kepada Jepang sejak tahun 1942. Pihak Jepang menyebut Surakarta dengan nama Solo Koo.Ia digantikan Pakubuwana XII
  • 20. Raden Mas Suryaguritna  Awal pemerintahan Pakubuwana XII hampir bersamaan dengan lahirnya Republik Indonesia. Belanda yang tidak merelakan kemerdekaan Indonesia berusaha merebut kembali negeri ini dengan kekerasan. Pada bulan Januari 1946 ibu kota Indonesia terpaksa pindah keYogyakarta karena Jakarta jatuh ke tangan Belanda  Karena Yogyakarta menjadi pusat pemerintahan, secara otomatis Surakarta yang merupakan saingan lama menjadi pusat oposisi. Kaum radikal bernama Barisan Banteng yang dipimpin Dr. Muwardi dengan berani menculik Pakubuwana XII sebagai bentuk protes terhadap pemerintah Indonesia  Pakubuwana XII meninggal dunia pada tanggal 11 Juni 2004 Sepeninggalnya terjadi perebutan takhta antara Pangeran Hangabehi dangan Pangeran
  • 21.  Juli 2009 diselenggarakan upacara di keraton untuk merayakan pengangkatan tahta dengan iringan Tari Bedhaya Ketawang yang biasanya hanya ditampilkan khusus pada acara ini saja  Namun saat ini konflik dua Raja Kembar telah usai setelah Pangeran Tejowulan melemparkan tahta Pakubuwana kepada kakaknya yakni Pangeran Hangabehi dalam sebuah rekonsiliasi resmi yang di prakarsai oleh Pemerintah Kota Surakarta bersama DPR-RI, dan Pangeran Tejowulan sendiri menjadi mahapatih (pepatih dalem) dengan gelar KGPHPA (Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Panembahan Agung)
  • 22. Aspek Geografi di Surakarta
  • 23. Materi yang akan di sajikan tentang aspek Geografi Asepek Aspek Geografi Hidrogeologi Iklim dan Kependudukan Topografi
  • 24. Geografi  Surakarta, juga disebut Solo atau Sala, adalah kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang berpenduduk 503.421 jiwa (2010) dan kepadatan penduduk 13.636/km2. Kota dengan luas 44 km2 ini berbatasan dengan KabupatenKaranganyar dan KabupatenBoyolali di sebelahutara, KabupatenKaranganyar dan KabupatenSukoharjo di sebelah timur dan barat, dan KabupatenSukoharjo di sebelah selatan. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Bersama dengan Yogyakarta, Solo merupakan pewaris KerajaanMataram yang dipecah padatahun 1755.
  • 25. Aspek Hidrogeologi  Surakarta terletak di dataran rendah di ketinggian 105 m dpldan di pusatkota 95 m dpl, denganluas 44,1 km2 (0,14 % luasJawa Tengah). Surakarta berada sekitar 65 km timur laut Yogyakarta dan 100 km tenggara Semarang serta dikelilingi oleh GunungMerbabu dan Merapi (tinggi 3115m) di bagian barat, dan GunungLawu (tinggi 2806m) di bagian timur. Agak jauh di selatan terbentang PegununganSewu. Tanah di sekitar kota ini subur karena dikelilingi oleh Bengawan Solo, sungai terpanjang di Jawa, serta dilewati oleh Kali Anyar, Kali Pepe, dan Kali Jenes. Mata air bersumber dari lereng gunung Merapi, yang keseluruhannya berjumlah 19 lokasi, dengan kapasitas 3.404 l/detik. Ketinggian rata-rata mata air adalah 800-1.200 m dpl.Padatahun 1890 – 1827 hanyaada 12 sumur di Surakarta.Saat ini pengambilan air bawah tanah berkisar sekitar 45 l/detik yang berlokasi di 23 titik.Pengambilan air tanah dilakukan oleh industry dan masyarakat, umumnya illegal dan tidak terkontrol
  • 28. Aspek Sosiologi di Surakarta
  • 29. Aspek yang akan dijelaskan tentang Aspek Sosiologi
  • 31. Struktur Masyarakat  Banyak ahli antara lain Burger, Wertheim, Larson, Kuntowijoyo, Sartono Kartodirdjo, Houben dan sebagainya yang telah membahas tentang stratifikasi sosial masyarakat Jawa, khususnya Surakarta. Stratifikasi sosial atau pelapisan masyarakat di Surakarta sangat bertalian dengan kedudukan keraton di dalam struktur sosial di Jawa. Struktur masyarakat di Surakarta memiliki dua anutan yaitu struktur masyarakat tradisional kerajaan dan struktur masyarakat yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda.  Menurut F.A. Sutjipto lapisan atas atau merupakan kelas elite, priyayi luhur, atau wong gede, merupakan kelas yang memerintah. Di strata ini ada raja dan para bangsawan serta pejabat kerajaan. Sebenarnya bila dilihat dalam sistem kategorisasi, kelompok atau golongan ini merupakan kelompok campuran priyayi yang berasal dari darah dalem dengan priyayi yang karena pangkat atau pengabdian. Adapaun lapisan bawah atau rakyat biasa, rakyat kecil atau wong cilik merupakan mayoritas penduduk kelas yang diperintah, baik penduduk kota maupun yang berada di pedesaan. Mereka adalah para pekerja yang tidak terdidik atau sedikit mendapat latihan kerja di perusahaan kecil. Rakyat kecil ini biasanya bekerja sebagai petani, buruh tani, buruh perkebunan dan pabrik serta tukang, perajin dan lainnya
  • 32. Struktur Masyarakat  Dampak perkembangan pendidikan dan pengajaran, menurut Sartono, menumbuhkan golongan sosial baru yang mempunyai fungsi status baru, sesuai dengan diferensiasi dan spesialisasi dalam bidang sosial ekonomi dan pemerintahan. Lebih lanjut Sartono Kartodirdjo membagi masyarakat Hindia Belanda dalam beberapa kelompok sosial, yaitu: 1) elite birokrasi yang terdiri dari Pangreh Praja Eropa (Europees Binnenlands Bestuur) dan Pangreh Praja Pribumi, 2) Priyayi birokrasi termasuk Priyayi ningrat, 3) Priyayi profesional, 4) golongan Belanda dan golongan Indo yang secara formal masuk status Eropa dan mempunyai tendensi kuat untuk mengidentifikasikan diri dengan pihak Eropa, dan 5) orang kecil (wong cilik) yang tinggal di kampong  Struktur sosial tradisional menempatkan raja dan priyayi sebagai kelas penguasa sedangkan rakyat biasa yang terdiri dari petani, pedagang sebagai kelas yang diperintah Raden Adipati Sosrodiningrat rijksbestuurder Surakarta bersama para nayaka tahun 1900
  • 33. Struktur Masyarakat  Dua golongan sosial yaitu priyayi dan wong cilik menempati wadah budaya yang berbeda yang ditunjukkan oleh struktur apanage. Di satu pihak, priyayi dengan gaya hidupnya, kebiasaan, makanan, dan pakaian, serta simbol-simbolnya menunjukkan gaya aristokrat. Keadaan semacam ini menjadi pola ideal bagi priyayi, bahkan Dezentje, penyewa tanah asing yang luas meniru gaya hidup bangsawan Jawa. Di lain pihak bagi wong cilik, lingkungan pedesaan banyak mempengaruhi tingkah laku mereka. Kebiasaan polos, terbuka, dan kasar merupakan bentuk budaya pedesaan. Masyarakat desa di Surakarta sebagai penjual arang dan pengrajin anyaman pandan tahun 1920
  • 34.
  • 35. Pendidikan Sekolah di Surakarta Sekolah-sekolah negeri berbahasa daerah Sekolah-sekolah neutral berbahasa Belanda Sekolah-sekolah yang dikelola oleh Zending Sekolah-sekolah yang dikelola oleh Missie Sekolah-sekolah yang dikelola oleh Muhammadiyah Sekolah-sekolah yang dikelola oleh Budi Utomo Sekolah-sekolah yang dikelola oleh pihak Kerajaan
  • 36. Acara Malam Satu Suro Simbolisme Upacara Perkawinan Adat Keraton Surakarta
  • 37. Acara Malam Satu Suro  Abdi dalem Keraton mengikuti acara "Wilujengan Adeging Nagari Surakarta Hadiningrat" di Sasana Handrawina, Keraton Surakarta Hadiningrat, Solo, Jateng. Wilujengan yang berisi rangkaian acara Slametan Kenduren merupakan acara tahunan sebagai peringatan berdirinya Keraton Surakarta Hadiningrat ke-265.
  • 38. Simbolisme Upacara Perkawinan Adat, Acara Ritual Keraton Surakarta
  • 39. Memilih Pasangan Pemasangan Tarub Siraman Midodareni Ijab Qabul Pertemuan pengantin (panggih) Bopongan Upacara Kacar-kucur Ngabekten Resepsi Sepasaran Selapanan
  • 40. Acara Ritual di Keraton Surakarta Kebo Bule, Simbol Tradisi Gamelan Gunungan Agraris Keraton Sekaten Kakung Surakarta Ritual Jamasan Gunungan Putri Meriam Pusaka Nyai Setomi
  • 41. Peninggalan Sejarah dan Benda Seni di Keraton Surakarta
  • 42. Materi ekonomi dalam sudut pandang geografi Jumlah Penduduk di Karesidenan Surakarta dan Kadipaten Mangkunegaran Tahun 1920 dan Tahun 1930 Jumlah Penduduk Yang Tinggal di Kota Tahun 1930 Jumlah Penduduk di Karesidenan Surakarta dan Kadipaten Mangkunegaran Menurut Suku Bangsa Tahun 1930 Jumlah Anak Usia 6-13 Tahun Yang Memerlukan Sekolah dan Yang Telah Bersekolah di Hindia Belanda Perekonomian dari berbagai aspek
  • 43. JUMLAH PENDUDUK DI KARESIDENAN SURAKARTA DAN KADIPATEN MANGKUNEGARAN TAHUN 1920 DAN TAHUN 1930 Sumber: Diolah dari Bab Pangetaning Cacah Jiwa Bawah Dalem Surakarta serta Bawah Mangkunegaran Taun 1930, Koleksi Arsip Sana Pustaka Kraton Surakarta No. 19500 (166 Ca).
  • 44. Jumlah Penduduk Yang Tinggal di Kota Tahun 1930 Sumber: Diolah dari Bab Pangetaning Cacah Jiwa Bawah Dalem Surakarta serta Bawah Mangkunegaran Taun 1930, Koleksi Arsip Sana Pustaka Kraton Surakarta No. 19500 (166 Ca).
  • 45. Jumlah Penduduk di Karesidenan Surakarta dan Kadipaten Mangkunegaran Menurut Suku Bangsa Tahun 1930 Sumber: Diolah dari Bab Pangetaning Cacah Jiwa Bawah Dalem Surakarta serta Bawah Mangkunegaran Taun 1930, Koleksi Arsip Sana Pustaka Kraton Surakarta No. 19500 (166 Ca).
  • 46. Jumlah Anak Usia 6-13 Tahun Yang Memerlukan Sekolah dan Yang Telah Bersekolah di Hindia Belanda Sumber: Hollandsche Inlandsche Onderwijs Commissie, Publicatie No. 7a, hal. 11, dalam Pitut Soeharto, A. Zainoel Ihsan, Belenggu Ganas, Kapita Selecta Kelima, (Jakarta: Aksara Jayasakti, 1982), hal. 186.
  • 47.  Jikalau dilihat dari keseluruhan tentang perekonomian di kota solo. Kita bisa melihat dari perkembangan aspek perekonomian seperti bagan berikut:
  • 48. Sejak zaman sebelum dan sesudah kerajaan Mataram serta zaman kolonial Belanda, aktifitas perdagangan sudah tumbuh. Perdagangan yang dilakukan oleh para pedagang baik itu yang berasal dari daerah kota Surakarta maupun dari luar kota banyak dilakukan di sepanjang aliran sungai Bengawan solo, dimana di sepanjang sungai ini banyak terdapat tempat-tempat perdagangan. Ada juga sungai- sungai lain yang digunakan sebagai sarana perdagangan, misalnya kali Pepe, kali Wingko, kali Laweyan dan sebagainya. Jenis-jenis barang dagangan yang diperdagangkan juga sangat beragam, yang mencakup barang-barang kebutuhan sehari-hari.
  • 49. Perekonomian keraton surakarta  surakarta dengan letaknya yang strategis tumbuh berkembang menjadi pusat perekonomian dan perdagangan bagi provinsi jawa tengah khususnya kawasan SUBOSUKAWONOSRATEN ( Surakarta, boyolali, sukoharjo, wonogiri, sragen dan klaten). Keraton Surakarta memperoleh hasil perekonomian yaitu dari hasil banyaknya pengunjung lokal maupun mancanegara yang mengunjungi tempat pariwisata dan edukasi yang ada di solo tersebut. dan hasil perekonomiannya juga bersifat dinamis. Dinamis disini jadi pendapatan keraton itu kadang naik dan kadang menurun. Faktor ini disebabkan karena banyaknya jumlah pengunjung yang datang.
  • 50. PEREKONOMIAN SOLO Perekonomian solo berkembang pesat dalam bidang perdagangan dan industri batik. Industri batik menjadi salah satu industri khas Solo. Sentra kerajinan batik dan perdagangan batik antara lain di Laweyan dan Kauman. Dan banyaknya pasar-pasar tradisional yang menjadi aset pendapatan kota solo diantaranya adalah :  Pasar klewer  Pasar gedhe  Pasar legi  Pasar kembang Pusat bisnis kota Solo terletak di sepanjang jalan Slamet Riyadi. Beberapa bank, hotel, pusat perbelanjaan, restoran internasional, hingga tujuan wisata dan hiburan terletak di sepanjang jalan protokol ini
  • 51. Kesimpulan • Jadi Pentingnya, meliputi keselurahan suatu objek secara merinci agar kita mengetahui lebih detail hasil peninggalan leluhur dan menjadi sebuah pelajaran untuk kedepannya.
  • 52. Saran  Hargailah penginggalan sejarah sekecil apapun karena sejarah itu adalah cerita penting dari zaman dahulu untuk kita ketahui kedepannya dan perlu kita kembangkan dan budayakan.
  • 53. Terima Kasih • Atas perhatiannya 11 IPS 1 sukses bersama anda