Dokumen tersebut membahas tentang hidrogen sebagai bahan bakar masa depan yang ramah lingkungan. Hidrogen dapat diproduksi dari air melalui proses elektrolisis menggunakan energi terbarukan seperti surya dan dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam sel bahan bakar untuk menghasilkan listrik tanpa emisi. Hidrogen dianggap sebagai solusi untuk menggantikan bahan bakar fosil yang dapat mengurangi polusi dan memperlambat per
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMA KELAS XII PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI, MENARIK DAN DETAIL, SEHINGGA MEMUDAHKAN ANDA UNTUK MEMPELAJARINYA. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMA KELAS XII PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI, MENARIK DAN DETAIL, SEHINGGA MEMUDAHKAN ANDA UNTUK MEMPELAJARINYA. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
Defenisi: Korosi umumnya terjadi pada logam. Korosi adalah reaksi kimia atau elektrokimia yang terjadi antara material logam dengan lingkungannya yang mengakibatkan berkurangnya sifat kekuatan energy pada material logam tersebut
Buku Kimia Kelas 10 SMA... Kurikulum 2013
Buku Kimia Kelas 10 SMA... Kurikulum 2013
Buku Kimia Kelas 10 SMA... Kurikulum 2013
Buku Kimia Kelas 10 SMA... Kurikulum 2013
Buku Kimia Kelas 10 SMA... Kurikulum 2013
Buku Kimia Kelas 10 SMA... Kurikulum 2013
Buku Kimia Kelas 10 SMA... Kurikulum 2013
Buku Kimia Kelas 10 SMA... Kurikulum 2013
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )Ady Purnomo
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion ). Makalah Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion ), dokumen materi Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )
Bahan Bakar kimia (Hidrogen) Adalah Energi Alternatif dimasa depan yang menghasilkan Energi/Output yang Efesien dan Efektif , Perlu pertimabangan serta langkah nyata untuk menjadikan Energi ini sebagai Energi pengganti selain Mesin Konvensional
Defenisi: Korosi umumnya terjadi pada logam. Korosi adalah reaksi kimia atau elektrokimia yang terjadi antara material logam dengan lingkungannya yang mengakibatkan berkurangnya sifat kekuatan energy pada material logam tersebut
Buku Kimia Kelas 10 SMA... Kurikulum 2013
Buku Kimia Kelas 10 SMA... Kurikulum 2013
Buku Kimia Kelas 10 SMA... Kurikulum 2013
Buku Kimia Kelas 10 SMA... Kurikulum 2013
Buku Kimia Kelas 10 SMA... Kurikulum 2013
Buku Kimia Kelas 10 SMA... Kurikulum 2013
Buku Kimia Kelas 10 SMA... Kurikulum 2013
Buku Kimia Kelas 10 SMA... Kurikulum 2013
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )Ady Purnomo
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion ). Makalah Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion ), dokumen materi Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )
Bahan Bakar kimia (Hidrogen) Adalah Energi Alternatif dimasa depan yang menghasilkan Energi/Output yang Efesien dan Efektif , Perlu pertimabangan serta langkah nyata untuk menjadikan Energi ini sebagai Energi pengganti selain Mesin Konvensional
Energi terbarukan mengacu pada sumber energi yang diisi ulang secara alami, seperti matahari, angin, air, panas bumi, dan biomassa. Sumber energi ini memancarkan sedikit atau tidak ada karbon dioksida, menjadikannya pilihan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk pembangkit listrik. Mereka juga tersedia secara luas dan dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara, seperti melalui penggunaan panel surya, turbin angin, dan bendungan pembangkit listrik tenaga air.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
Energi Hidrogen
1. BAHAN BAKAR KIMIA (HIDROGEN SEBAGAI ENERGI
MASA DEPAN)
Disusun oleh : Agung Rahmat Wijaya (2013-11-256)
Fatimah (2013-11-257)
Habib Ma’ruf (2013-11-258)
Selva Meidantika (2013-11-259)
Kelas : G
2. JURUSAN S1 TEKNIK ELEKTRO
SEKOLAH TINGGI TEKNIK-PLN
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun paper ini dengan baik dan
benar, serta tepat pada waktunya. Dalam paper ini kami akan membahas mengenai
“Bahan bakar kimia”.
Paper ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan
paper ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan paper ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada paper ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga paper ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Jakarta, Mei 2014
Penulis
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH .................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 HIDROGEN SEBAGAI BAHAN BAKAR ..................................................... 3
2.2 SEL BAHAN BAKAR ....................................................................................... 4
2.3 HIDROGEN SEBAGAI ENERGI MASA DEPAN YANG RAMAH
LINGKUNGAN.................................................................................................. 5
2.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BAHAN BAKAR HIDROGEN........ 9
2.5 CARA PENERAPAN BAHAN BAKAR HIDROGEN DI INDONESIA.... 12
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................
14
3.2 SARAN............................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Energi menjadi komponen penting bagi kelangsungan hidup manusia karena hampir
semua aktivitas kehidupan manusia sangat tergantung pada ketersediaan energi yang
cukup. Dewasa ini dan beberapa tahun ke depan, manusia masih akan tergantung pada
sumber energi fosil karena sumber energi fosil inilah yang mampu memenuhi kebutuhan
energi manusia dalam skala besar. Sedangkan sumber energi alternatif / terbarukan belum
dapat memenuhi kebutuhan energi manusia dalam skala besar karena fluktuasi potensi
dan tingkat keekonomian yang belum bisa bersaing dengan energi konvensional.
Di lain pihak, manusia dihadapkan pada situasi menipisnya cadangan sumber energi
fosil dan meningkatnya kerusakan lingkungan akibat penggunaan energi fosil. Melihat
kondisi tersebut maka saat ini sangat diperlukan penelitian yang intensif untuk mencari,
mengoptimalkan dan menggunakan sumber energi alternatif /terbarukan. Hasil
penelitiantersebut diharapkan mampu mengatasi beberapa permasalahan yang berkaitan
dengan penggunaan energi fosil.
Salah satu bentuk energi terbarukan yang dewasa ini menjadi perhatian besar pada
banyak negara, terutama di negara maju adalah hidrogen. Hidrogen diproyeksikan oleh
banyak negara akan menjadi bahan bakar masa depan yang lebih ramah lingkungan dan
lebih efisien. Dimana suplai energi yang dihasilkan sangat bersih karena hanya
menghasilkan uap air sebagai emisi selama berlangsungnya proses. Daya hidrogen
terutama dalan bentuk sel bahan bakar hidrogen (hydrogen fuel cells) menjanjikan
penggunaan bahan bakar yang tidak terbatas dan tidak polusi, sehingga menyebabkan
5. ketertarikan banyak perusahaan energi terkemuka di dunia, industri otomotif maupun
pemerintahan. Teknologi sel bahan bakar ini dengan begitu banyak keuntungan yang
dijanjikan menimbulkan gagasan “hydrogen economy” dimana hidrogen dijadikan
sebagai bentuk energi utama yang dikembangkan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana hidrogen sebagai bahan bakar?
2. Bagaimana hidrogen sebagai sel bahan bakar?
3. Bagaimana hidrogen sebagai energi masa depan yang ramah lingkungan?
4. Apa keuntungan dan kerugian bahan bakar hidrogen?
5. Bagaimana cara penerapan bahan bakar hirogen di indonesia?
6. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 HIDROGEN SEBAGAI BAHAN BAKAR
Hidrogen adalah unsur yang paling berlimpah di Bumi dan berpotensi menjadi bahan
bakar yang bisa merevolusi pasar energi. Hidrogen tidak menghasilkan emisi. Sayangnya,
hidrogen berbentuk gas ringan dan kerap naik ke atmosfer. Artinya, jarang yang
ditemukan dalam bentuk murni karena membuatnya akan menghasilkan emisi.
Erik Koepf, seorang mahasiswa postdoctoral teknik mesin di Universitas Delaware
telah menemukan cara membuat bahan bakar hidrogen murah. Ia menggunakan sinar
matahari, seng oksida dan air.
Erik Koepf membangun sebuah perangkat yang memiliki cermin dan ruang yang
menahan seng oksida. Cermin berkonsentrasi dengan sinar matahari untuk memenuhi
ruangan yang menahan seng oksida tadi. Lampu terkonsentrasi begitu kuat sehingga
menghasilkan suhu sampai 3500 derajat Fahrenheit. Ketika panas terjadi, oksida seng
akan memisahkan diri menjadi seng dan oksigen. Seng tersebut akan menjadi uap.
Dalam fasilitas yang lebih besar, uap seng akan ditambahkan ke dalam air. Mereka
akan bereaksi dan berubah menjadi oksida seng lagi dengan melepas hidrogen. Perangkat
Koepf tidak melakukan proses yang kedua ini yang sebetulnya sangat mudah. "Proses
7. pertama sangat menantang karena memerlukan suhu yang sangat tinggi," kata Ajay
Prasad, profesor teknik mesin di Universitas Delaware dan penasehat penelitian Koepf.
Produk outputnya adalah seng oksida, bahan yang sama seperti saat reaksi pertama
dimulai. Maka dapat digunakan berulang-ulang. Limbah yang dihasilkan hanyalah
oksigen. Sumber daya sinar matahari dapat menggantikan sejumlah besar listrik untuk
menghasilkan reaksi hidrogen, seperti pada proses mengelektrolisis air.
Perangkat Koepf sedang diuji di Institut Federal Swiss. Sejauh ini jumlah hidrogen
dan seng yang telah diproduksi sangatlah kecil. Ruang reaksi Koepf dirancang hanya
untuk melakukan proses pertama hingga membuat uap seng. Tahap berikutnya akan
disiapkan rekasi air dan seng untuk lebih efisien memproduksi hidrogen.
Koepf juga akan menguji sebuah reflektor yang dirancang untuk fokus terhadap sinar
matahari. Awalnya ia menggunakan cermin tetapi tes uji berikutnya ia akan
menggunakan desain versi water-cooled untuk mencapai suhu yang diperlukan dalam
reaksi itu.
2.2 SEL BAHAN BAKAR (FUEL CELL )
Permasalahan energi bagi kelangsungan hidup manusia merupakan masalah besar
yang dihadapi oleh hampir seluruh negara di dunia ini. Bahan bakar fosil, terutama
minyak bumi masih menjadi konsumsi energi utama. Penelitian mengenai bahan bakar
alternatif pengganti bahan bakar fosil terus dilakukan. Parameter keberhasilan bahan
bakar alternatif ini adalah dapat diperbarui (renewable energy), ramah lingkungan, dan
biaya yang murah.
Konsumsi dunia terhadap energi listrik kian meningkat seiring pesatnya teknologi
elektronika. Alternatif yang menarik datang dari fuel cell, yang diharapkan dapat
menghasilkan energi listrik dengan efisiensi tinggi dan gangguan lingkungan yang
8. minimal.
Fuel cell menggunakan reaksi kimia, lebih baik daripada mesin pembakaran, untuk
memproduksi energi listrik Istilah fuel cell sering dikhususkan untuk hidrogen-oksigen
fuel cell. Prosesnya merupakan kebalikan dari elektrolisis. Pada elektrolisis, arus listrik
digunakan untuk menguraikan air menjadi hidogen dan oksigen. Dengan membalik
proses ini, hidrogen dan oksigen direaksikan dalam fuel cell untuk memproduksi air dan
arus listrik.
Konversi energi fuel cell biasanya lebih effisien daripada jenis pengubah energi
lainnya. Efiensi konversi energi dapat dicapai hingga 60-80%. Keuntungan lain fuel cell
adalah mampu menyuplai energi listrik dalam waktu yang cukup lama. Tidak seperti
baterai yang hanya mampu mengandung material bahan bakar yang terbatas, fuel cell
dapat secara kontinu diisi bahan bakar (hidrogen) dan oksigen dari sumber luar. Fuel cell
merupakan sumber energi ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polutan dan
sungguh-sungguh dapat digunakan terus-menerus jika ada suplai hidogen yang berasal
dari sumber daya alam yang dapat diperbarui.
2.3 HIDROGEN SEBAGAI ENERGI MASA DEPAN YANG RAMAH
LINGKUNGAN
Pertumbuhan kebutuhan energi dunia semakin besar dari tahun ke tahun. “World
Energy and Climate Policy Outlook” (WECO) di Eropa memprediksi bahwa laju
pertumbuhan kebutuhan energi primer dunia pada tahun 2000-2030 adalah sebesar 1,8
persen per tahun. Kebutuhan energi tersebut dipenuhi melalui pemanfaatan energi fosil
yang dampaknya berupa meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca dan polutan
lainnya. Berkurangnya cadangan energi tersebut membuat harga BBM semakin mahal.
Keamanan energi adalah sebuah isu besar dalam kaitannya dengan kelangkaan dan
fluktuasi harga bahan bakar fosil, serta pemakaian bahan bakar secara tidak efisien.
Bahan bakar fosil, khususnya minyak mentah, hanya terdapat di sebagian kecil wilayah
9. dunia, dan keberlangsungan bisnisnya pun sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
geopolitik, ekonomi, dan lingkungan.
Saat ini energi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan dan
perkembangan peradaban manusia. Sejak revolusi industri yang melanda Inggris pada
akhir abad ke-18 hingga sekarang, kebutuhan akan energi yang berasal dari energi fosil
terus meningkat. Sektor-sektor seperti industri, transportasi dan rumah tangga tercatat
sebagai konsumen terbesar energi fosil. Tingkat konsumsi energi yang tinggi, sayangnya
tidak diimbangi dengan kelimpahan sumber energi tersebut di alam. Dewasa ini, sumber-
sumber energi fosil (minyak bumi, batubara dan gas alam) yang menjadi pilihan pertama
manusia untuk memenuhi kebutuhan energinya sehari-hari, semakin menipis
ketersediaannya dari tahun ke tahun akibat tingginya frekuensi eksploitasi manusia atas
jenis sumber daya alam tak terbarukan tersebut.
Gambar 1. Tempat
Pengisian Ulang Hidrogen
Penggunaan energi
konvensional laiknya energi fosil bukan tanpa masalah. Konferensi PBB untuk perubahan
iklim tanggal 3 s.d. 14 Desember 2007 di Bali, Indonesia mencatat pemakaian energi
yang bersumber dari bahan bakar fosil telah menyebabkan kerusakan ekosistem alam
karena dalam usaha mendapatkan sumber energi tersebut, tidak sedikit areal lingkungan
yang dikonversi menjadi areal pertambangan. Selain itu, gas buangan berbahaya seperti
CO, SOx, NOx dan CO2, hasil samping pembakaran bahan bakar fosil untuk kebutuhan
produksi energi telah menjadi penyumbang besar bagi terjadinya pencemaran lingkungan.
Gas CO2 sebagai gas buangan dari sisa pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil
ditengarai sebagai gas buangan yang paling bertanggungjawab atas terjadinya pemanasan
global dan perubahan iklim yang melanda permukaan bumi akhir-akhir ini.
10. Gambar 2.
Bus Toyota
Berbahan Bakar
Hydrogen
Semakin
menipisnya
cadangan energi
fosil di bumi dan
keterpanggilan hati manusia untuk melestarikan alam telah memaksanya untuk
memikirkan alternatif penggunaan sumber-sumber energi selain energi fosil yang lebih
ramah lingkungan serta dapat diperbaharui. Hingga saat ini banyak macam energi
terbarukan dan ramah lingkungan yang telah dikembangkan mulai dari pemanfaatan
energi surya, energi angin hingga pemanfaatan hidrogen sebagai energi alternatif.
Hidrogen menjadi perhatian serius para pengembang energi terbarukan di negara-negara
maju selain karena lebih bersih (ramah lingkungan karena pada penggunaanya hanya
akan menghasilkan sisa berupa uap air yang relatif aman) dan unggul dari segi efisiensi
juga dikarenakan adanya proyeksi akan kemampuan hidrogen menggantikan peran energi
fosil di masa depan khususnya sebagai sumber energi untuk sarana transportasi.
Di alam, unsur hidrogen paling mudah ditemukan pada senyawa air dan senyawa
organik. Bersama molekul oksigen keduanya berperan membentuk molekul air. Hal
mendasar yang paling membedakan hidrogen dengan sumber energi lain yakni sifatnya
sebagai energy carier (pembawa energi) seperti halnya energi listrik dan bukan sebagai
energy source (sumber energi) seperti sumber energi fosil. Oleh karena sifatnya sebagai
pembawa energi, maka di alam hidrogen tidak terdapat dalam molekul bebasnya sehingga
tidak dapat ditambang seperti energi fosil.
Untuk mendapatkan hidrogen maka hidrogen harus diproduksi. Cara paling
mudah untuk mendapatkan hidrogen ditempuh dengan melakukan elektrolisis air. Saat ini
11. metode elektrolisis air merupakan metode yang paling baik untuk mendapatkan hidrogen
bila pada cara produksinya menggunakan energi nuklir. Metode elektrolisis suhu tinggi
atau High Temperature Electrolysis(HTE) yang dikopel dengan reaktor nuklir terbukti
mampu menghasilkan hidrogen dalam jumlah yang banyak dengan efisiensi rata-rata 45-
55 % dan tingkat kemurnian hidrogen yang tinggi serta pada proses produksinya tidak
menghasilkan gas rumah kaca. Selain itu, produksi hidrogen melalui proses elektrolisis
suhu tinggi terbukti mampu menekan konsumsi energi listrik karena sebagian kebutuhan
energi listrik untuk proses tersebut mampu diminimalisir melalui pemanfaatan energi
panas dari reaktor nuklir. Meski memiliki beberapa keunggulan, hidrogen saat ini secara
komersial belum mampu bersaing dengan energi fosil karena selain rapat energinya kecil,
dalam proses produksi, penyimpanan dan pendistribusiannya membutuhkan biaya yang
tinggi, harga material untuk elektrolisis suhu tinggi masih mahal serta umur operasi
electrolyzer yang masih tergolong singkat.
Sebanyak 95 persen dari hidrogen yang digunakan saat ini berasal dari pemrosesan gas
alam. Sisanya diproduksi secara elektrolisa – sebuah proses yang menguraikan air ke
dalam komponen-komponennya, yaitu hidrogen dan oksigen. Beberapa dari teknologi
yang digunakan untuk memproduksi hidrogen adalah:
• Steam reforming, mengkonversi gas methane (dan hidrokarbon lainnya dalam gas alam)
menjadi hidrogen dan karbon monoksida dengan reaksi dengan uap melalui katalis nikel.
Karbon yang dipisahkan dari hidrogen dalam proses reformasi dapat ditangkap dan
diasingkan untuk menghindari kerusakan pada lingkungan.
• Elektrolisis, menggunakan arus listrik langsung untuk memisahkan air menjadi
hidrogen pada elektroda negatif dan oksigen pada elektroda positif.
• Elektrolisis uap (suatu variasi pada elektrolisis konvensional) menggunakan panas,
bukan listrik, untuk menyediakan sejumlah energi yang dibutuhkan untuk memisahkan
air, sehingga membuat proses lebih hemat energi.
•Pemisahan air secarathermokimia, menggunakan bahan kimia dan panas dalam
beberapa langkah untuk memisahkan air menjadi beberapa bagian.
• Sistem fotokatalitik, menggunakan bahan khusus untuk memisahkan air menggunakan
sinar matahari saja.
12. • Sistem Photobiologi, menggunakan mikroorganisme untuk memisahkan air dengan
adanya sinar matahari.
• Sistem Biologi menggunakan mikroba untuk memecah berbagai bahan baku biomassa
menjadi hidrogen.
• Pemisahan air secara thermal, menggunakan suhu sangat tinggi (sekitar 1000 ° C)
untuk memisahkan air.
• Gasifikasi, menggunakan panas untuk memecahkan biomassa atau batubara menjadi gas
hidrogen murni dari yang dapat diekstraksi.
2.4 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR
HIDROGEN
KEUNTUNGAN
Keuntungan menggunakan teknologi sel bahan bakar hidrogen ini adalah, udara lebih
bersih dan tak tergantung pada minyak asing. Dengan menggunakan bahan bakar
kendaraan bermotor berbasis hidrogen berarti akan menurunkan tingkat polusi dan
mengurangi efek rumah kaca. Disamping bisa membawa keuntungan bagi lingkungan
hidup, juga membawa keuntungan di bidang keuangan yang sangat perlu
dipertimbangkan: pengurangan ongkos produksi.
Kendaraan yang memakai bahan bakar hidrogen diproduksi dari udara dan gas alami,
yang menawarkan keuntungan yang sangat besar bagi kesehatan dan bisa menyelamatkan
3700 hingga 6400 nyawa setiap tahunnya di negara Amerika Serikat, dengan
pengurangan polusi udara.
Salah satu keuntungan jelas adalah bahwa sel-sel bahan bakar bersih karena produk
sampingan yang panas dan air. Produk sampingan ini tidak dapat membahayakan
lingkungan. Sel bahan bakar memiliki tingkat efisiensi berkisar antara – dibandingkan
dengan bensin dengan hanya tingkat efisiensi. Setiap kali listrik diperlukan Anda dapat
menggunakan sel bahan bakar. Ukuran sel bahan bakar scalable.
13. Ketika terbakar, hidrogen melepaskan energi berupa panas dan menghasilkan air
sebagai bahan buangan (2H2 + O2 >— 2H2O). Sama sekali tidak mengeluarkan karbon.
Jadi penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar sangat membantu mengurangi polusi
Karbon Mioksida dan juga Karbon Monoksida sehingga sekaligus mengurangi efek
rumah kaca (meskipun pembakaran hidrogen juga menghasilkan polutan berupa Nitrogen
Oksida dalam jumlah kecil). Sebagai perbandingan 1 pound bensin yang dibakar pada
suhu 25 derajat Celcius dan tekanan 1 atmosfer akan menghasilkan panas antara 19.000
Btu (44,5 kJ/g) s/d 20.360 Btu (47,5 kJ/g), sedangkan 1 pound Solar bisa menghasilkan
panas antara 18.250/lb (42,5 kJ/g) s/d 19,240 Btu (44,8 kJ/g). Hidrogen sendiri dalam
kondisi yang sama (25 derajat Celcius dan tekanan 1 atmosfer) dengan berat yang sama
mampu menghasilan panas 51.500 Btu/lb (119,93 kJ/g) sampai 61.000 Btu (141,86 kJ/g)
yang berarti hampir 3 kali lipat dari panas yang bisa dihasilkan oleh pembakaran bensin
dan solar.
Keunggulan lain dari Hidrogen adalah jumlahnya di alam ini sangat melimpah, 93 %
dari seluruh atom yang ada di jagat raya ini adalah Hidrogen, unsur yang paling
sederhana dari semua unsur yang ada di alam ini . Tiga perempat dari massa jagat raya ini
adalah Hidrogen. Di bumi sendiri bentuk hidrogen yang paling umum kita kenal adalah
air (H2o).
KERUGIAN
Namun, tak semua teknologi hidrogen adalah ramah lingkungan. Para peneliti
melaporkan bahwa penggunaan batubara untuk memproduksi hidrogen juga akan lebih
berpotensi menghasilkan efek rumah kaca, daripada jika seluruh pengemudi di Amerika
Serikat menggunakan kendaraan berbahan bakar gas atau elektrik, seperti yang tersedia di
pasaran.
Kelemahan Hidrogen (H2) ini sebagai bahan bakar adalah sifatnya sebagai sumber
energi yang tidak bersifat langsung (primer) sebagaimana halnya gas alam, minyak atau
batubara. Hidrogen adalah energi turunan (Sekunder) sebagaimana halnya listrik yang
tidak bisa didapat langsung dari alam, melainkan harus diproduksi dengan menggunakan
14. sumber energi lain seperti Gas alam, minyak, batu bara, nuklir, energi matahari dan
berbagai sumber energi lainnya.
Sel bahan bakar hidrogen –yang didengung-dengungkan secara luas sebagai sumber
energi yang bebas polusi– bisa jadi tidak sebersih dugaan semula. Demikian diungkapkan
para ilmuwan dari California Institute of Technology di Pasadena.
Menurut para peneliti itu, proses penyediaan hidrogen pada sel-sel bahan bakar bisa
membuat bumi lebih dingin, lebih berawan, dan menciptakan lubang ozon yang lebih
besar di kutub-kutub bumi. Mengapa? Karena dalam proses produksi dan transportasinya,
sekitar 10 hingga 20 persen gas itu akan lepas memenuhi atmosfer, begitu ditulis dalam
laporan penelitian di journal Science.
Peningkatan konsentrasi gas hidrogen itu ke udara –tepatnya dua molekul hidrogen–
dari level normal 0,5 ppm (parts per million) akan menciptakan lebih banyak air (H2O)
karena hidrogen (H2) akan bereaksi dengan Oksigen (O2). Akibatnya langit bumi akan
dipenuhi lebih banyak awan.
Sel bahan bakar hidrogen dianggap sebagai bentuk energi multi guna, yakni bisa
dipakai untuk apa saja, mulai dari keperluan rumah tangga hingga menjadi bahan bakar
kendaraan. Hidrogen sekaligus dipercaya sebagai ramah lingkungan karena tidak
menghasilkan gas buangan. Bahan ini berpotensi menggantikan bahan bakar fosil
(minyak bumi dan gas) yang dituduh sebagai biang keladi polusi udara dan menimbulkan
efek rumah kaca karena gas buangannya menutupi atmosfer bumi.
Namun simulasi komputer yang dilakukan untuk menguji teori ini memperlihatkan
bahwa penggunaan hidrogen mengakibatkan suhu stratosferis turun hingga 0,5 derajat
Celcius, sehingga kedatangan musim semi di kutub Utara dan Selatan akan terlambat.
Selain itu lubang ozon yang terdapat di atas kedua wilayah tersebut akan makin lebar,
dalam dan bertahan lama.
15. Hilangnya lapisan ozon di bagian atas atmosfer membuat sinar matahari menerobos
langsung ke bumi dan akan meningkatkan resiko kanker kulit. Adapun mengenai
hilangnya lapisan ozon itu, banyak orang menyalahkan penggunaan chlorofluorocarbon,
bahan kimia yang digunakan pada lemari es. Bahan ini sekarang telah dilarang
penggunaannya.
Lapisan ozon yang bolong diharapkan bakal menutup lagi dalam waktu 20 hingga 50
tahun seiring dengan hilangnya chlorofluorocarbon dari atmosfer. Namun masuknya
hidrogen ke atmosfer dikatakan akan memperburuk kondisi ini. Bukan menyehatkan,
hidrogen barangkali justru memperparah penyakit yang diderita bumi ini.
2.5 CARA PENERAPAN BAHAN BAKAR HIDROGEN DI INDNESIA
Melihat keadaan birokrasi yang sangat sulit, mungkin penerapan ini tidak berhasil.
Peneliti, mahasiswa, hingga siswa dapat berkontribusi mencari dan menggali cara
penerapan BBH yang efektif dan efisien. Penerapan BBH harus dapat dinikmati seluruh
rakyat Indonesia.
Dengan menelaah dan mengetahui dampak penggunaan BBH, dalam penerapannya
harus dapat meminimalisasi kerugian yang akan terjadi. Pembenahan birokrasi perlu
dilakukan. Melihat keadaan saat ini, penerapan BBH belum bisa diterapkan. Peraturan,
hukum, dan kewenangan dipermainkan. Penerapan BBH ini memerlukan tindakan yang
cepat. Maka dari itu, diperlukan pemerintah yang peka dan cepat untuk mengatasi hal-hal
yang dapat merugikan rakyat dan negara.
Peneliti dapat berkontribusi menuju penerapan BBH ini. Mahasiswa, LIPI, hingga
siswa merupakan perangkat dari peneliti. Peran semua perangkat diperlukan dalam
menggali dan mengekplorasi penerapan BBH dari segi produksi dan penggunaan. Dengan
begitu, kerugian dalam penerapan BBH ini dapat diminimalisasi nantinya.
Untuk memenuhi kebutuhan energi rakyat, secara perlahan kita dapat dialihkan BBM
16. menjadi BBH. Untuk saat ini, BBG dan batubara dapat menjadi alternatif pemenuhan
kebutuhan energi rakyat Indonesia. Melihat ke masa depan, BBH dapat menjadi program
kerja jangka panjang dari pemerintah. Dengan begitu, kita dapat mandiri energi dan
meningkatkan SDM menjadi lebih baik
17. BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Keuntungan energi hidrogen antara lain bebas polusi (emisi yang dihasilkan hanya
air), tidak berisik, beroperasi pada efisiensi yang lebih tinggi daripada mesin pembakaran
internal ketika bahan bakar mulai dikonversi menjadi listrik. Sedangkan kerugian energi
hidrogen dimana saat ini harganya lebih mahal daripada sumber energi yang lain,
infrastruktur yang ada saat ini belum dibuat untuk mengakomodasi bahan bakar hidrogen,
proses ekstraksi hidrogen membutuhkan bahan bakar fosil sehingga menyebabkan polusi,
dan hidrogen sulit dalam penyimpanan dan distribusi.
Hidrogen sangat potensial sebagai energi bahan bakar yang mendukung penciptaan
lingkungan yang bersih dan juga mengurangi ketergantungan mengimport sumber energi.
Sebelum energi memainkan peranan yang besar dan menjadi alternatif banyak fasilitas
dan sistem yang harus dipersiapkan, seperti fasilitas untuk memproduksi hidrogen,
penyimpanan dan pemindahannya. Konsumen akan membutuhkan bahan bakar yang
ekonomis, teknologi dan pengetahuan dalam penggunaan bahan bakar ini secara aman.
3.2 SARAN
Perlu diperhatikan bahwa fuel cell (hydrogen fuel) ini sendiri sangat ramah
lingkungan, namun dalam memproduksi bahan bakar masih harus banyak yang
diperhatikan. Secara keseluruhan sangat mungkin terjadi penghematan energi. Walaupun
sisi ramah lingkungannya masih hanya di sisi pemanfaatan, bukan pembuatan fuel
hydrogen.
Dalam dekade mendatang dengan harga minyak yang melangit serta kesadaran
efisiensi energi, maka teknologi hidrogen (fuel cell) akan menjadi sangat penting. Dengan
hidrogen kita akan mencapai visi dalam penciptaan keamanan, kebersihan, sumber energi
yang melimpah serta menghasilkan sumber energi masa depan!!!
18. DAFTAR PUSTAKA
http://wanibesak.files.wordpress.com/2011/06/hidrogen-sebagai-bahan-bakar-massa-
depan.pdf
http://putrarajawali76.blogspot.com/2013/05/karakterisrik-keuntungan-dan-
kerugian.html
http://atmonobudi.wordpress.com/2012/05/30/hidrogen-sebagai-bahan-bakar-sektor-
transportasi-masa-depan/
http://nuclear2004.wordpress.com/2009/07/22/hidrogen-energi-masa-depan-yang-
ramah-lingkungan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen§
http://umeblogsite.blogspot.com/2012/03/sel-bahan-bakar-fuel-cell.html
http://mahasiswanegarawan.wordpress.com/2007/08/18/sel-bahan-bakar-fuel-cell-
sebuah-energi-alternatif-berkelanjutan-dan-ramah-lingkungan/
Diakses tanggal 11 Mei 2014