Kondisi pembelajaran tradisional yang tidak menerapkan pembelajaran berdiferensiasi bagi murid menunjukkan kekurangan dalam memperhatikan kebutuhan individual dalam proses belajar. Dalam model pembelajaran ini, seringkali terjadi bahwa satu pendekatan digunakan untuk semua murid tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat pemahaman, minat, atau gaya belajar mereka. Interaksi antara guru dan murid juga sering kali terbatas, dengan guru yang mendominasi dalam penyampaian materi tanpa memberikan banyak ruang untuk diskusi atau partisipasi aktif dari murid. Kurangnya dukungan tambahan untuk murid yang membutuhkan bantuan khusus, bersama dengan pemberian tugas dan penilaian yang seragam tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan individu, juga menjadi masalah utama dalam pendekatan ini. Oleh karena itu, diperlukan penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang memperhitungkan perbedaan individu untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan mendukung perkembangan masing-masing murid. Dengan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat mengadaptasi pendekatan pembelajaran, menyediakan bantuan tambahan, dan memberikan tugas serta penilaian yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan setiap murid, sehingga memungkinkan mereka untuk mencapai potensi belajar mereka secara optimal.
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
More Related Content
Similar to tugas modul 1.1 koneksi antar materi atas nama Sukasno.pdf
Kondisi pembelajaran tradisional yang tidak menerapkan pembelajaran berdiferensiasi bagi murid menunjukkan kekurangan dalam memperhatikan kebutuhan individual dalam proses belajar. Dalam model pembelajaran ini, seringkali terjadi bahwa satu pendekatan digunakan untuk semua murid tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat pemahaman, minat, atau gaya belajar mereka. Interaksi antara guru dan murid juga sering kali terbatas, dengan guru yang mendominasi dalam penyampaian materi tanpa memberikan banyak ruang untuk diskusi atau partisipasi aktif dari murid. Kurangnya dukungan tambahan untuk murid yang membutuhkan bantuan khusus, bersama dengan pemberian tugas dan penilaian yang seragam tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan individu, juga menjadi masalah utama dalam pendekatan ini. Oleh karena itu, diperlukan penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang memperhitungkan perbedaan individu untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan mendukung perkembangan masing-masing murid. Dengan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat mengadaptasi pendekatan pembelajaran, menyediakan bantuan tambahan, dan memberikan tugas serta penilaian yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan setiap murid, sehingga memungkinkan mereka untuk mencapai potensi belajar mereka secara optimal.
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...Universitas Sriwijaya
Model tradisional administrasi publik tetap menjadi teori manajemen
sektor publik yang paling lama dan unsur – unsurnya tidak hilang dalam
sekejap, namun teori ini kini dianggap kuno dan kebutuhan masyarakat yang
berubah dengan cepat.
Sistem Administrasi sebelumnya mempunyai satu karakteristik yang
bersifat pribadi yaitu didasarkan atas kesetiaan kepada individu tertentu
seperti raja, menteri, bukan impersonal tetapi bedasarkan legalitas dan hukum.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
tugas modul 1.1 koneksi antar materi atas nama Sukasno.pdf
1. PERKENALKAN :
SAYA, SUKASNO, S.PD.
CALON GURU PENGGERAK DARI
SMK NEGERI 2 KARANGANYAR,
KAB. KARANGANYAR,
JAWA TENGAH
2. KONEKSI ANTAR MATERI –
KESIMPULAN DAN REFLEKSI MODUL 1.1
TUJUAN DARI MATERI INI YAITU :
Peserta mampu membuat kesimpulan dan
refleksi pengetahuan dan pengalaman baru
yang dipelajari dari pemikiran Ki Hadjar
Dewantara.
4. KESIMPULAN :
PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN TIDAKLAH SAMA
NO Penjabaran
1 Pendidikan dan pengajaran tidaklah sama
2 Pengajaran adalah bagian dari pendidikan
3 Pengajaran adalah proses pendidikan dalam memberi ilmu untuk kecakan
hidup anak secara lahir dan batin
4 Pendidikan pada hakikatnya adalah menuntun atau memberi tuntunan
terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mencapai
kebahagiaan dan keselamatan setinggi-tingginya baik sebagai manusia
individu maupun sebagai anggota masyarakat.
5 Pendidikan menciptakan ruang bagi murid untuh bertumbuh secara utuh
agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain menjadi mandiri/
5. APA YANG ANDA PERCAYA TENTANG MURID DAN
PEMBELAJARAN DI KELAS SEBELUM ANDA
MEMPELAJARI MODUL 1.1? :
• SEBELUM MEMPELAJARI MODUL 1.1
PEMBELAJARAN YANG SAYA LAKUKAN
ADALAH :
6. APA YANG BERUBAH DARI PEMIKIRAN ATAU PERILAKU
ANDA SETELAH MEMPELAJARI MODUL INI?
1) NAMUN, SETELAH SAYA MEMPELAJARI MODUL 1.1
TENTANG PEMIKIRAN KHD, SAYA MENYADARI
BAHWA APA YANG SAYA PIKIRKAN DAN SAYA
LAKUKAN SELAMA INI TIDAK TEPAT.
2) SEHARUSNYA SAYA MELAKUKAN PROSES
PEMBELAJARAN SECARA MENYELURUH
3) SAYA HARUS MEMPERLAKUKAN MURID SEBAGAI
SUBJEK PEMBELAJARAN DENGAN DIBERIKAN
KEBEBASAN BEREKSPRESI, MENGEMUKAKAN
PENDAPAT DAN BERKREASI.
7. APA YANG BERUBAH DARI PEMIKIRAN ATAU PERILAKU
ANDA SETELAH MEMPELAJARI MODUL INI?
4) GURU SEBAGAI FASILITATOR PEMBELAJARAN.
5) GURU HARUS IKLAS, PENUH KESABARAN DENGAN SEGALA KETULUSAN HATI.
6) GURU HARUS MEMPELAJARI KARAKTERISTIK TIAP SISWA
7) GURU HARUS MEMBERIKAN KESEMPATAN SISWANYA UNTUK TUMBUH
SESUAI DENGAN KODRATNYA.
8. APA YANG DAPAT SEGERA ANDA TERAPKAN SECARA
LEBIH BAIK AGAR KELAS ANDA MENCERMINKAN
PEMIKIRAN KHD?
YANG DAPAT SEGERA SAYA TERAPKAN DIANTARANYA YAITU :
1 Merancang pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan dengan
melibatkan murid sesuai dengan metode student center
2 Menerapkan pembelajaran abad 21 (berpikir kritis, kreatif, komunikasi
dan kolaborasi)
3 Pembelajaran tidak lagi menuntut tapi menuntun
4 Mengenali karakter dan latar belakang murid dengan menjalin komunikasi
yang baik