Dokumen tersebut merangkum ciri-ciri, struktur tubuh, sistem transportasi, dan klasifikasi tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut memiliki ciri-ciri hidup di tempat basah, berwarna hijau, dan gametofit lebih dominan dari sporofit. Terdapat tiga kelas lumut berdasarkan bentuk gametofit dan sporofitnya.
Bryophyta (Yunani, bryon = lumut, phyton = tumbuhan) merupakan anggota kingdom Plantae (tumbuhan) yang paling sederhana dan bisa dikatakan sebagai bentuk peralihan antaraThallophyta atau tumbuhan bertalus (belum memiliki akar, batang, daun sejati) denganCormophyta atau tumbuhan berkormus (sudah memiliki akar, batang, daun sejati). Lumut juga dikenal sebagai moss. Tumbuhan lumut yang membentuk hamparan karpet di hutan
Tumbuhan paku disebut juga Pteridophyta. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan dengan tingkatan lebih tinggi dari lumut karena memiliki akar, daun, dan batang sejati. Selain itu, meskipun habitat utama tumbuhan paku pada tempat yang lembab (higrofit), namun tumbuhan paku juga dapat hidup diberbagai tempat seperti di air (hidrofit), permukaan batu, tanah, serta dapat juga menempel (epifit) pada pohon.
Bryophyta (Yunani, bryon = lumut, phyton = tumbuhan) merupakan anggota kingdom Plantae (tumbuhan) yang paling sederhana dan bisa dikatakan sebagai bentuk peralihan antaraThallophyta atau tumbuhan bertalus (belum memiliki akar, batang, daun sejati) denganCormophyta atau tumbuhan berkormus (sudah memiliki akar, batang, daun sejati). Lumut juga dikenal sebagai moss. Tumbuhan lumut yang membentuk hamparan karpet di hutan
Tumbuhan paku disebut juga Pteridophyta. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan dengan tingkatan lebih tinggi dari lumut karena memiliki akar, daun, dan batang sejati. Selain itu, meskipun habitat utama tumbuhan paku pada tempat yang lembab (higrofit), namun tumbuhan paku juga dapat hidup diberbagai tempat seperti di air (hidrofit), permukaan batu, tanah, serta dapat juga menempel (epifit) pada pohon.
Makalah tumbuhan paku dan tumbuhan lumut, silahkan bagi yang ingin belajar tentang makalah tumbuhan paku dan tumbuhan lumut.
by Dionisius Legionis nanda angelus
http://dionlegionis.blogspot.com
Divisi Pteridophyta (tumbuhan paku-pakuan) yang ada pada kingdom plantae memiliki ciri umum yaitu sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati (kormophyta), sudah memiliki berkas pembuluh angkut, yaitu xilem dan floem, habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di perairan serta ada yang hidupnya menempel, pada waktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku menggulung dan bersisik, dan memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya fotoautotrof. Dalam siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit dan fase gametofit, pada fase sporofit, yaitu tumbuhan paku sendiri merupakan fase dimana tumbuhan paku menghasilkan spora, sedangkan fase gametofit yaitu protalium merupakan fase dimana protalium menghasilkan gamet jantan dan gamet betina, fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya.
Makalah tumbuhan paku dan tumbuhan lumut, silahkan bagi yang ingin belajar tentang makalah tumbuhan paku dan tumbuhan lumut.
by Dionisius Legionis nanda angelus
http://dionlegionis.blogspot.com
Divisi Pteridophyta (tumbuhan paku-pakuan) yang ada pada kingdom plantae memiliki ciri umum yaitu sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati (kormophyta), sudah memiliki berkas pembuluh angkut, yaitu xilem dan floem, habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di perairan serta ada yang hidupnya menempel, pada waktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku menggulung dan bersisik, dan memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya fotoautotrof. Dalam siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit dan fase gametofit, pada fase sporofit, yaitu tumbuhan paku sendiri merupakan fase dimana tumbuhan paku menghasilkan spora, sedangkan fase gametofit yaitu protalium merupakan fase dimana protalium menghasilkan gamet jantan dan gamet betina, fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya.
Lumut (dalam bahasa yunani : bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan yang hidup didarat, yang umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat tidak tampak dengan bantuan lensa), dan ukuran lumut yang terbesar adalah kurang dari 50 cm.
1. NAMA : LUFFINMALIK
NPM :1111060097
KELAS : BIOLOGI A
SEMESTER : v (Lima)
Tugas : Media pembeljaran bio
2. Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
Ciri-ciri Bryophyta sebagai berikut :
Hidup di tempat basah atau lembab dan
terlindung dari cahaya matahari.
Pada permukaan luar tubuh terdapat lapisan
berlilin untuk menahan masuknya air.
Berwarna hijau karena mempunyai klorofil.
Peralihan dari Thallophyta (tidak dapat dibedakan
antara akar, batang, dan daun) ke Cormophyta
(dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun).
Gametofit lebih dominan daripada sporofit.
3. Struktur tubuh tumbuhan lumut sebagai berikut :
Akar semu disebut rizoid yang berfungsi untuk
melekat pada tempat tumbuh (substrat) serta
menyerap air dan unsur hara.
Batang
1. Lumut hati dan lumut tanduk tidak berbatang dan
tidak mempunyai pembuluh angkut. Tubuhnya
berbentuk lembaran (talus).
2. Lumut daun mempunyai batang sederhana dengan
pembuluh angkut tunggal.
Daun
Lumut hati dan lumut tanduk tidak mempunyai
struktur daun. Lumut daun mempunyai daun
sederhana, berbentuk pipih bilateral dengan satu
pembuluh angkut di dalam ibu tulang daun, dan
mengandung kloroplas.
4. Bagaimana sistem
transportasi tumbuhan
lumut?
Air masuk ke dalam tubuh
Bryophyta secara imbibisi.
Selanjutnya, air tersebut
didistribusikan ke bagian-bagian
tubuh secara difusi.
5. Klasifikasi
Bryophyta dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan bentuk
gametofit dan sporofitnya :
a. Hepaticopsida (Lumut Hati)
Tubuh berupa talus berwarna hijau dengan percabangan menggarpu
dan berbentuk lembaran-lembaran seperti hati dan melekat pada
substrat dengan bantuan rizoid.
b. Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)
Generasi gametofit berupa talus dengan tepi rata atau bertoreh. Sporofit
tertancap di dalam gametofit, tetapi kapsul sporofit berada di luar talus
berbentuk seperti tanduk (horn). Pangkal kapsul sporofit dilindungi
oleh involukrum. Contoh : Notothylas sp. dan Anthoceros sp.
c. Bryopsida (Lumut Daun)
Tubuh Bryopsida terdiri atas tiga bagian, yaitu rizoid, batang, dan daun.
Daun berfungsi untuk fotosintesis. Sporofit tumbuh pada gametofitnya
atau pada tumbuhan lumut itu sendiri, serta bersifat parasit terhadap
gametofit.
6. Hepaticae (Lumut Hati)
Karena kebanyakan hidup di tempat-tempat basah, maka
tubuhnya mempunyai struktur yang higromorf. Bentuk lain
jarang ditemukan, meskipun ada yang terdapat pada tempat-tempat
kering, misalnya pada kulit-kulit pohon atau batu
cadas, sehingga perlu mempunyai struktur yang xeromorf.
Diantara lumut hati ada yang tidak berklorofil, yaitu yang
tidak tergolong dalam marga cryptothallud dan hidup sebagai
saprofit.
Protonema lumut hati kebanyakan hanya berkembang
menjadi suatu buluh yang pendek. Sebagian besar lumut hati
mempunyai sel yang mengandung minyak. Minyak itu
terdapat dalam bentuk yang spesifik, kebanyakan berupa
kumpulan tetes-tetes minyak atsiri.
7. 3 BANGSA LUMUT
Bangsa Anthocerotales (lumut tanduk)
Talus gametofitnya berbentuk cakram dengan tepi bertoleh.
Susunan talusnya masih sederhana. Sel-selnya mempunyai satu
kloroplas dengan satu pirenoid yang besar. Pada sisi bawah talus
terdapat stoma dengan dua sel penutup yang berbentuk ginjal.
Bangsa Marchantiales
Permukaan atas talus mempunyai lapisan kutikula. Pada dasar
ruang udaranya terdapat sel-sel yang mengandung kloroplas dan
merupakan jaringan asimilasi.
Bangsa Jungermaniales
Ada yang tubuhnya bersuifat talus, batang, dan bunga.
Protonema hanya terdiri atas beberapa sel, tetapi ada pula yang
protonemanya pipih dan menjadi bagian tubuhnya yang
vegetatif.