Dokumen ini membahas tentang otonomi daerah di Indonesia. Ringkasannya adalah:
1. Otonomi daerah memberi kesempatan bagi daerah untuk mengembangkan potensinya sendiri.
2. Ada manfaat dan dampak positif otonomi daerah seperti kebijakan yang lebih tepat sasaran, tetapi juga ada risiko korupsi dan persaingan antar daerah.
3. Tujuan otonomi daerah adalah memberdayakan daerah dan
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan ekonomi era otonomi daerah di Indonesia, termasuk latar belakang, definisi, landasan hukum, pembagian urusan, dan tantangan pelaksanaan otonomi daerah."
Sambutan bupati wonosobo acara penandatanganan pks keg dak air minum dpuprShintaDevi11
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan sambutan Bupati Wonosobo pada acara penandatanganan perjanjian kerjasama kegiatan DAK bidang air minum dan sanitasi tahun 2021.
2. Tujuan kegiatan DAK tersebut adalah meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi yang layak dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat.
3. Bupati menghimbau semua pihak
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan tanggung jawab PNS dalam membangun karakter bangsa Indonesia yang berintegritas dan profesional. PNS diharapkan dapat menunjukkan sikap peduli, inovatif, dan berintegritas dalam pelayanan kepada masyarakat guna mewujudkan tujuan negara. Dokumen tersebut juga menyinggung tentang perlunya perbaikan kualitas dan distribusi PNS agar dapat memberikan layanan yang merata dan memenuhi harapan
Prospek Restrukturisasi Pemerintah dalam rangka Pengembangan Kemitrausahaan d...Tri Widodo W. UTOMO
Dokumen tersebut membahas prospek restrukturisasi pemerintah daerah dalam rangka pengembangan kemitraan dengan sektor swasta. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas pelayanan masyarakat dengan melibatkan sumber daya masyarakat. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, permasalahan, tujuan, dan metodologi penelitian terkait restrukturisasi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan ekonomi era otonomi daerah di Indonesia, termasuk latar belakang, definisi, landasan hukum, pembagian urusan, dan tantangan pelaksanaan otonomi daerah."
Sambutan bupati wonosobo acara penandatanganan pks keg dak air minum dpuprShintaDevi11
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan sambutan Bupati Wonosobo pada acara penandatanganan perjanjian kerjasama kegiatan DAK bidang air minum dan sanitasi tahun 2021.
2. Tujuan kegiatan DAK tersebut adalah meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi yang layak dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat.
3. Bupati menghimbau semua pihak
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan tanggung jawab PNS dalam membangun karakter bangsa Indonesia yang berintegritas dan profesional. PNS diharapkan dapat menunjukkan sikap peduli, inovatif, dan berintegritas dalam pelayanan kepada masyarakat guna mewujudkan tujuan negara. Dokumen tersebut juga menyinggung tentang perlunya perbaikan kualitas dan distribusi PNS agar dapat memberikan layanan yang merata dan memenuhi harapan
Prospek Restrukturisasi Pemerintah dalam rangka Pengembangan Kemitrausahaan d...Tri Widodo W. UTOMO
Dokumen tersebut membahas prospek restrukturisasi pemerintah daerah dalam rangka pengembangan kemitraan dengan sektor swasta. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas pelayanan masyarakat dengan melibatkan sumber daya masyarakat. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, permasalahan, tujuan, dan metodologi penelitian terkait restrukturisasi tersebut.
Kajian Evaluasi Kewenangan dan Peningkatan Hubungan Kerja Antara Eksekutif da...Tri Widodo W. UTOMO
Laporan ini membahas evaluasi kewenangan dan hubungan kerja antara eksekutif dan legislatif di Kalimantan. Ada beberapa masalah seperti pemahaman superioritas salah satu lembaga atas yang lain dan intervensi legislatif terhadap tugas eksekutif. Kajian ini bertujuan meningkatkan kerja sama dengan memahami sistem presidensial yang memberi keseimbangan antara kedua lembaga. Hasilnya akan digunakan untuk merumuskan kebijakan pening
Dokumen tersebut membahas tentang masalah-masalah yang terkait dengan otonomi daerah di Indonesia, termasuk perbedaan konsep desentralisasi dan dekonsentrasi, daerah otonom dan wilayah administratif, serta manfaat dan tantangan pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan pengalaman berbagai negara.
Dokumen ini membahas implementasi konsep "reinventing government" dalam pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia. Reinventing government bertujuan memperbaiki birokrasi agar lebih efisien dan responsif terhadap perubahan. Namun, terdapat berbagai kendala dalam implementasinya seperti minimnya komitmen politik dan kompetensi birokrasi. Kasus Kabupaten Lamongan menunjukkan keberhasilan melalui kepemimpinan dan partisipasi masyarakat.
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD Overview atas Fungsi di ...Dadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi DPRD dalam tiga kalimat. Pertama, DPRD berperan sebagai lembaga perwakilan rakyat dan memiliki fungsi legislasi, anggaran, serta pengawasan. Kedua, tantangan bagi DPRD adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dan mengatasi korupsi. Ketiga, orientasi kebijakan DPRD yang efektif adalah dengan memenuhi kebutuhan masyarakat dan
Teks tersebut membahas latar belakang dan tujuan penelitian tentang upaya peningkatan kemampuan kepala desa dalam pelaksanaan tugas administrasi pemerintahan di Desa Lakawaoghe, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kepala desa saat ini dan faktor-faktor yang mempengaruhi upaya peningkatan kemampuannya. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kont
Pkn0192 2 pembentukan daerah dan kawasan khusus (1)JanuarRobiansyah
Dokumen tersebut membahas tentang pembentukan daerah dan kawasan khusus sebagai konsekuensi dari kebijakan desentralisasi berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pengertian desentralisasi, otonomi daerah di Indonesia, dan pembentukan kawasan khusus secara nasional.
Peran Tenaga Ahli DPRD dalam Perumusan Kebijakan Publik guna Mendukung Fungs...Dadang Solihin
Dialog Rektor dengan Tenaga Ahli DPRD Kabupaten Merauke membahas tiga hal utama: peran dan fungsi DPRD, orientasi dasar politik DPRD, dan kebijakan publik yang komprehensif dan partisipatif. Diskusi menekankan pentingnya DPRD mewakili kepentingan rakyat, membangun sistem umpan balik dengan masyarakat, dan menghasilkan kebijakan publik yang berdampak positif bagi masyarakat."
Aspek Legal Regional Management dalam Sistem Pemerintahan Daerah Menurut UU N...KPDT
Dokumen tersebut membahas tentang kerangka hukum kerjasama antar daerah menurut UU No. 23/2014. UU baru ini memperjelas kelembagaan, kewenangan, dan pendanaan kerjasama antar daerah untuk meningkatkan pelaksanaan urusan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Ada dua jenis kerjasama yaitu wajib dan sukarela, dengan kerjasama wajib mengatur kerjasama antar daerah tertentu.
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRDDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi DPRD dalam pembangunan daerah, mencakup fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan DPRD sesuai UU; tantangan yang dihadapi DPRD untuk menjadi lembaga yang efektif; serta praktik terbaik yang telah dilakukan beberapa DPRD dalam melibatkan masyarakat.
Beberapa poin penting dalam dokumen tersebut adalah (1) ketidakkoherenan dan ketidakkonsistenan kebijakan pemerintah mengenai Papua, (2) lemahnya instrumen kebijakan pemerintah pusat di Papua, dan (3) perlunya peningkatan koherensi kebijakan, melibatkan tokoh masyarakat Papua, dan memperbaiki pelayanan publik.
Faktor utama yang memunculkan keragaman masyarakat Indonesia adalah kondisi geografis kepulauannya serta letak strategis di antara benua dan lautan yang mempengaruhi percampuran budaya. Pembangunan demokrasi di Indonesia perlu didasarkan pada nilai-nilai luhur bangsa seperti musyawarah untuk mufakat. Sistem hukum di Inggris bersifat dinamis dan tidak ditetapkan secara tertulis dalam konstitusi, melainkan
Peran dan Fungsi DPRD dalam Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas peran dan fungsi DPRD serta proses perencanaan pembangunan daerah. Secara garis besar, dibahas mengenai tiga fungsi utama DPRD yaitu legislasi, anggaran, dan pengawasan. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses perencanaan pembangunan daerah yang melibatkan berbagai pihak melalui pendekatan politik, teknokratik, dan partisipatif.
Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan DaerahDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas peran dan fungsi DPRD serta proses perencanaan pembangunan daerah. Secara garis besar, dibahas mengenai tiga fungsi utama DPRD yaitu legislasi, anggaran, dan pengawasan. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses perencanaan pembangunan daerah yang melibatkan berbagai pihak melalui pendekatan politik, teknokratik, dan partisipatif.
ABSTRAK
Salah satu ukuran keberhasilan pelaksanaan Otonomi Desa adalah Pemerintah
Desa semakin mampu memberikan pelayanan kepada masyarakatnya dan
mampu membawa kondisi masyarakat ke arah kehidupan yang lebih baik.
Dengan terselenggaranya Otonomi Desa, maka hal itu akan menjadi pilar
penting Otonomi Daerah. Keberhasilan Otonomi Daerah sangat ditentukan
oleh berhasil tidaknya Otonomi Desa. Lebih jauh, upaya membangun
industrialisasi desa yang berbasiskan padat modal menjadi salah satu solusi
yang ditawarkan. Tulisan singkat ini akan mencoba mengurai bagaimana
otonomi desa diimplementasikan, khususnya menurut UU No. 32 Tahun 2004.
Selain itu, penulis juga menyoroti tentang bagaimana kiat dan upaya
membangun industrialisasi desa sebagai salah satu langkah mencegah
urbanisasi serta mensejahterakan masyarakat desa.
Kesetaraan dan Kemitraan dalam Hubungan antara Eksekutif dan Legislatif DaerahDadang Solihin
Seminar ini membahas peran penting DPRD daerah dalam pembangunan, termasuk tantangan untuk menjadi lembaga yang efektif. Dokumen ini menyoroti pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan DPRD berdasarkan prinsip kemitraan dan keterwakilan rakyat, serta perlunya DPRD memainkan peran aktif dalam legislasi, anggaran, dan pengawasan untuk mendorong pembangunan yang merata.
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerahIndriati Dewi
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah. Secara ringkas, dibahas mengenai pengertian dan masalah yang terkait dengan pelaksanaan otonomi daerah serta peluang bisnis dan tantangan yang dihadapi di daerah.
1. Dokumen tersebut membahas tentang desentralisasi dan otonomi daerah dalam konteks NKRI. Ia menjelaskan definisi, prinsip, dan peran pemerintah pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah sesuai undang-undang dan landasan hukum yang berlaku.
Kajian Evaluasi Kewenangan dan Peningkatan Hubungan Kerja Antara Eksekutif da...Tri Widodo W. UTOMO
Laporan ini membahas evaluasi kewenangan dan hubungan kerja antara eksekutif dan legislatif di Kalimantan. Ada beberapa masalah seperti pemahaman superioritas salah satu lembaga atas yang lain dan intervensi legislatif terhadap tugas eksekutif. Kajian ini bertujuan meningkatkan kerja sama dengan memahami sistem presidensial yang memberi keseimbangan antara kedua lembaga. Hasilnya akan digunakan untuk merumuskan kebijakan pening
Dokumen tersebut membahas tentang masalah-masalah yang terkait dengan otonomi daerah di Indonesia, termasuk perbedaan konsep desentralisasi dan dekonsentrasi, daerah otonom dan wilayah administratif, serta manfaat dan tantangan pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan pengalaman berbagai negara.
Dokumen ini membahas implementasi konsep "reinventing government" dalam pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia. Reinventing government bertujuan memperbaiki birokrasi agar lebih efisien dan responsif terhadap perubahan. Namun, terdapat berbagai kendala dalam implementasinya seperti minimnya komitmen politik dan kompetensi birokrasi. Kasus Kabupaten Lamongan menunjukkan keberhasilan melalui kepemimpinan dan partisipasi masyarakat.
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD Overview atas Fungsi di ...Dadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi DPRD dalam tiga kalimat. Pertama, DPRD berperan sebagai lembaga perwakilan rakyat dan memiliki fungsi legislasi, anggaran, serta pengawasan. Kedua, tantangan bagi DPRD adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dan mengatasi korupsi. Ketiga, orientasi kebijakan DPRD yang efektif adalah dengan memenuhi kebutuhan masyarakat dan
Teks tersebut membahas latar belakang dan tujuan penelitian tentang upaya peningkatan kemampuan kepala desa dalam pelaksanaan tugas administrasi pemerintahan di Desa Lakawaoghe, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kepala desa saat ini dan faktor-faktor yang mempengaruhi upaya peningkatan kemampuannya. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kont
Pkn0192 2 pembentukan daerah dan kawasan khusus (1)JanuarRobiansyah
Dokumen tersebut membahas tentang pembentukan daerah dan kawasan khusus sebagai konsekuensi dari kebijakan desentralisasi berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pengertian desentralisasi, otonomi daerah di Indonesia, dan pembentukan kawasan khusus secara nasional.
Peran Tenaga Ahli DPRD dalam Perumusan Kebijakan Publik guna Mendukung Fungs...Dadang Solihin
Dialog Rektor dengan Tenaga Ahli DPRD Kabupaten Merauke membahas tiga hal utama: peran dan fungsi DPRD, orientasi dasar politik DPRD, dan kebijakan publik yang komprehensif dan partisipatif. Diskusi menekankan pentingnya DPRD mewakili kepentingan rakyat, membangun sistem umpan balik dengan masyarakat, dan menghasilkan kebijakan publik yang berdampak positif bagi masyarakat."
Aspek Legal Regional Management dalam Sistem Pemerintahan Daerah Menurut UU N...KPDT
Dokumen tersebut membahas tentang kerangka hukum kerjasama antar daerah menurut UU No. 23/2014. UU baru ini memperjelas kelembagaan, kewenangan, dan pendanaan kerjasama antar daerah untuk meningkatkan pelaksanaan urusan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Ada dua jenis kerjasama yaitu wajib dan sukarela, dengan kerjasama wajib mengatur kerjasama antar daerah tertentu.
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRDDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi DPRD dalam pembangunan daerah, mencakup fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan DPRD sesuai UU; tantangan yang dihadapi DPRD untuk menjadi lembaga yang efektif; serta praktik terbaik yang telah dilakukan beberapa DPRD dalam melibatkan masyarakat.
Beberapa poin penting dalam dokumen tersebut adalah (1) ketidakkoherenan dan ketidakkonsistenan kebijakan pemerintah mengenai Papua, (2) lemahnya instrumen kebijakan pemerintah pusat di Papua, dan (3) perlunya peningkatan koherensi kebijakan, melibatkan tokoh masyarakat Papua, dan memperbaiki pelayanan publik.
Faktor utama yang memunculkan keragaman masyarakat Indonesia adalah kondisi geografis kepulauannya serta letak strategis di antara benua dan lautan yang mempengaruhi percampuran budaya. Pembangunan demokrasi di Indonesia perlu didasarkan pada nilai-nilai luhur bangsa seperti musyawarah untuk mufakat. Sistem hukum di Inggris bersifat dinamis dan tidak ditetapkan secara tertulis dalam konstitusi, melainkan
Peran dan Fungsi DPRD dalam Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas peran dan fungsi DPRD serta proses perencanaan pembangunan daerah. Secara garis besar, dibahas mengenai tiga fungsi utama DPRD yaitu legislasi, anggaran, dan pengawasan. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses perencanaan pembangunan daerah yang melibatkan berbagai pihak melalui pendekatan politik, teknokratik, dan partisipatif.
Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan DaerahDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas peran dan fungsi DPRD serta proses perencanaan pembangunan daerah. Secara garis besar, dibahas mengenai tiga fungsi utama DPRD yaitu legislasi, anggaran, dan pengawasan. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses perencanaan pembangunan daerah yang melibatkan berbagai pihak melalui pendekatan politik, teknokratik, dan partisipatif.
ABSTRAK
Salah satu ukuran keberhasilan pelaksanaan Otonomi Desa adalah Pemerintah
Desa semakin mampu memberikan pelayanan kepada masyarakatnya dan
mampu membawa kondisi masyarakat ke arah kehidupan yang lebih baik.
Dengan terselenggaranya Otonomi Desa, maka hal itu akan menjadi pilar
penting Otonomi Daerah. Keberhasilan Otonomi Daerah sangat ditentukan
oleh berhasil tidaknya Otonomi Desa. Lebih jauh, upaya membangun
industrialisasi desa yang berbasiskan padat modal menjadi salah satu solusi
yang ditawarkan. Tulisan singkat ini akan mencoba mengurai bagaimana
otonomi desa diimplementasikan, khususnya menurut UU No. 32 Tahun 2004.
Selain itu, penulis juga menyoroti tentang bagaimana kiat dan upaya
membangun industrialisasi desa sebagai salah satu langkah mencegah
urbanisasi serta mensejahterakan masyarakat desa.
Kesetaraan dan Kemitraan dalam Hubungan antara Eksekutif dan Legislatif DaerahDadang Solihin
Seminar ini membahas peran penting DPRD daerah dalam pembangunan, termasuk tantangan untuk menjadi lembaga yang efektif. Dokumen ini menyoroti pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan DPRD berdasarkan prinsip kemitraan dan keterwakilan rakyat, serta perlunya DPRD memainkan peran aktif dalam legislasi, anggaran, dan pengawasan untuk mendorong pembangunan yang merata.
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerahIndriati Dewi
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah. Secara ringkas, dibahas mengenai pengertian dan masalah yang terkait dengan pelaksanaan otonomi daerah serta peluang bisnis dan tantangan yang dihadapi di daerah.
1. Dokumen tersebut membahas tentang desentralisasi dan otonomi daerah dalam konteks NKRI. Ia menjelaskan definisi, prinsip, dan peran pemerintah pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah sesuai undang-undang dan landasan hukum yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas tentang otonomi daerah yang didefinisikan sebagai kewenangan daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan di daerah sesuai aspirasi masyarakat. Dibahas pula tujuan otonomi daerah yaitu meningkatkan pelayanan publik dan perekonomian daerah serta memberdayakan masyarakat. Diuraikan pula prinsip-prinsip pelaksanaan otonomi daerah seperti demokrasi, keadilan, dan p
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIASanawiyah29
Jurnal ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metodologi PKN MI jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 2017. Semoga bermanfaat bagi yang membacanya dan bagi saya khusunya pembuat jurnal ini.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan desentralisasi di Indonesia dan bagaimana hal itu mendorong peningkatan pelayanan publik. 2) Desentralisasi diharapkan dapat memperpendek jalur birokrasi sehingga pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih baik dan cepat. 3) Penerapan otonomi daerah sejak 1999 membawa perubahan-perubahan penting di berbagai daerah se
Kelebihan dan Kekurangan Otonomi Daerah.docxZukét Printing
Makalah ini membahas tentang kelebihan dan kekurangan otonomi daerah di Indonesia. Kelebihannya meliputi meningkatkan partisipasi masyarakat, mengembangkan potensi lokal, dan meningkatkan responsivitas serta efisiensi pemerintahan daerah. Sedangkan kekurangannya antara lain ketimpangan antardaerah dan kurangnya koordinasi antarpemda. Makalah ini juga memberikan saran untuk meningkatkan implementasi otonomi daerah."
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia. Otonomi daerah memberi keleluasaan kepada daerah untuk mengurus urusan rumah tangganya sendiri secara demokratis dan bertanggung jawab dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan utama otonomi daerah adalah untuk membebaskan pemerintah pusat dari beban urusan daerah dan memberdayakan daerah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi, seperti eksploitasi pendapatan daerah, korupsi di daerah, dan pemahaman yang belum tepat terhadap konsep desentralisasi dan otonomi.
2. Beberapa permasalahan utama yang diidentifikasi adalah eksploitasi pendapatan daerah oleh pemerintah daerah, kor
Dokumen tersebut membahas tujuan pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia, yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik dan daya saing daerah. Otonomi daerah diharapkan dapat mendekatkan pemerintahan ke masyarakat dan meningkatkan partisipasi masyarakat.
Otonomi daerah membawa permasalahan seperti eksploitasi pendapatan daerah, korupsi di daerah, dan pemahaman otonomi daerah yang belum mantap. Permasalahan utama adalah adanya upaya pemerintah daerah dalam menggali pendapatan yang melampaui batas akal sehat sehingga membebani masyarakat.
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerahAmalia Tania
Dokumen tersebut membahas tentang harmonisasi pemerintah pusat dan daerah dalam konteks otonomi daerah di Indonesia. Ia menjelaskan tentang desentralisasi dan otonomi daerah, serta peran dan fungsi pemerintah pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia. Secara umum, pelaksanaan otonomi daerah dapat membawa dampak positif bagi pembangunan daerah tetapi juga menghadapi tantangan karena keterbatasan sumber daya serta penyelewengan oleh aparat daerah. Untuk mengoptimalkan pelaksanaannya, diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia serta pengawasan yang lebih ketat.
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
2. OTONOMI DAERAH
Otonomi daerah adalah suatu keadaan yang memungkinkan daerah dapat
mengaktualisasikan segala potensi terbaik yang dimilikinya secara optimal. Untuk
mewujudkan keadaan tersebut, berlaku proposisi bahwa pada dasarnya segala persoalan
sepatutnya diserahkan kepada daerah untuk mengidentifikasikan, merumuskan, dan
memecahkanya, kecuali untuk persoalan-persoalan yang memang tidak mungkin diselesaikan
oleh daerah itu sendiri dalam perspektif keutuhan negara-bangsa. Bukan sebaliknya, yaitu
proposisi bahwa seluruh persoalan pada dasarnya harus diserahkan pada pemerintah pusat,
kecuali untuk persoalan-persoalan tertentu yang telah dapat ditangani oleh daerah.
Pesatnya pembangunan selama seperempat abad terakhir sebelum terjadinya krisis
ternyata, justru masih saja meningkatkan dominasi pusat-pusat pertumbuhan yang telah ada
selama ini. Pembangunan ekonomi nasional selama pemerintahan orde baru yang terfokus
pada pertumbuhan ternyata tidak membuat daerah di tanah air berkembang dengan baik.
Proses pembangunan dan peningkatan kemakmuran lebih terkonsentrasi di jawa. Di lihat
pada tingkat regional, kesenjangan pembangunan antar provinsi semakin membesar.
Sejarah perekonomian mencatat desentralisasi telah muncul ke permukaan sebagai
paradigma baru dalam kebijakan dan administrasi pembangunan sejak dasawarsa 1970an.
Tumbuhnya desentralisasi tidak hanya dikaitkan gagalnya perencanaan terpusat, tetapi juga
adanya KESADARAN bahwa pembangunan adalah sesuatu yang kompleks yang tidak dapat
dengan mudah dikendalikan dan direncanakan dari pusat.
Pemerintahan terpusat dirasakan menutup kesempatan untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri dan berdasarkan aspirasi serta
potensi masyarakat. Disamping itu membuat tidak berfungsinya secara optimal peran dan
tugas DPRD, baik sebagai badan legislatif maupun lembaga yudikatif pemerintahan daerah.
Hal tersebut membuat daerah-daerah menuntut dilakukan pembaharuan UU Pemda yang
lebih menekankan pelaksanaan asas desentralisasi. Dengan demikian akan lebih menjamin
perkembangan demokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan daerah dengan jalan
memberdayakan DPRD sebagai lembaga legislatif daerah serta Check and Balance dalam
pelaksanaan Otonomi Daerah.
3. Secara umum, pembangunan otonomi daerah adalah suatu proses dimana Pemerintah
Daerah dan seluruh komponen masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan membentuk
suatu pola kemitraan untuk merangsang perkembangan dalam daerah. Tentu saja makna
pembangunan daerah tersebut amat tergantung dari masalah fundamentalyang dihadapi oleh
daerah tersebut.
A. Daya Tarik Otonomi Daerah
Otonomi daerah membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi daerah untuk
mengaktualisasikan segala potensi terbaiknya secara optimal. Dengan demikian, setiap
daerah niscaya memiliki satu atau beberapa keunggulan tertentu, relatif terhadap daerah-
daerah lainnya. Bahkan, dilihat dari segi potensinya keunggulan tersebut bisa bersifat mutlak
misalnya, yang berasal dari aspek lokasi ataupun anugrah sumber (factor endowment).
B. Standarisasi Menuju Pemberdayaan Daerah
Standarisasi kegatan-kegiatan di daerah pada dasarnya tidak boleh menjadi pengekang
baru dalam pelaksanaan otonomi daerah, melainkan justru sebagai penguat bagi perwujudan
aktualisasi segala potensi daerah secara optimal. standarisasi yang berada pada tingkat
propinsi dan kabupaten, lebih diarahkan untuk kegiatan-kegiatan daerah yang ruang lingkup
dan dampaknya lebih terbtas (non-traded).
C. Tujuan Otonomi Daerah
Tujuan utama dikeluarkannya kebijakan otonomi daerah antara lain adalah membebaskan
pemerintah pusat dari beban-beban yang tidak perlu dalam menangani urusan daerah. Dengan
demikian pusat berkesempatan mempelajari, memahami, merespon berbagai kecenderungan
global dan mengambil manfaat daripadanya. Pada saat yang sama pemerintah pusat
diharapkan lebih mampu berkonsentrasi pada perumusan kebijakan makro (luas atau yang
bersifat umum dan mendasar) nasional yang bersifat strategis. Di lain pihak, dengan
desentralisasi daerah akan mengalami proses pemberdayaan yang optimal. Kemampuan
prakarsa dan kreativitas pemerintah daerah akan terpacu, sehingga kemampuannya dalam
mengatasi berbagai masalah yang terjadi di daerah akan semakin kuat.
Adapun tujuan pemberian otonomi kepada daerah adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik.
4. 2. Pengembangan kehidupan demokrasi.
3. Keadilan.
4. Pemerataan.
5. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah serta antar daerah dalam
rangka keutuhan NKRI.
6. Mendorong untuk memberdayakan masyarakat.
7. Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta masyarakat,
mengembangkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
D. Manfaat Otonomi Daerah
1. Pelaksanaan dapat dilakukan sesuai dengan kepentingan Masyarakat di Daerah yang
bersifat heterogen.
2. Memotong jalur birokrasi yang rumit serta prosedur yang sangat terstruktur dari
pemerintah pusat.
3. Perumusan kebijaksanaan dari pemerintah akan lebih realistik.
4. Peluang bagi pemerintahan serta lembaga privat dan masyarakat di Daerah untuk
meningkatkan kapasitas teknis dan managerial.
5. Dapat meningkatkan efisiensi pemerintahan di Pusat dengan tidak lagi pejabat puncak di
Pusat menjalankan tugas rutin karena hal itu dapat diserahkan kepada pejabat Daerah.
E. Dampak Positif Otonomi Daerah
Dampak positif otonomi daerah adalah bahwa dengan otonomi daerah maka pemerintah
daerah akan mendapatkan kesempatan untuk menampilkan identitas lokal yang ada di
masyarakat. Berkurangnya wewenang dan kendali pemerintah pusat mendapatkan respon
tinggi dari pemerintah daerah dalam menghadapi masalah yang berada di daerahnya sendiri.
Bahkan dana yang diperoleh lebih banyak daripada yang didapatkan melalui jalur
birokrasi dari pemerintah pusat. Dana tersebut memungkinkan pemerintah lokal mendorong
pembangunan daerah serta membangun program promosi kebudayaan dan juga pariwisata.
Dengan melakukan otonomi daerah maka kebijakan-kebijakan pemerintah akan lebih tepat
sasaran, hal tersebut dikarenakan pemerintah daerah cenderung lebih mengerti keadaan dan
situasi daerahnya, serta potensi-potensi yang ada di daerahnya dari pada pemerintah pusat.
5. Contoh di Maluku dan Papua program beras miskin yang dicanangkan pemerintah pusat
tidak begitu efektif, hal tersebut karena sebagian penduduk disana tidak bisa menkonsumsi
beras, mereka biasa menkonsumsi sagu, maka pemeritah disana hanya mempergunakan dana
beras miskin tersebut untuk membagikan sayur, umbi, dan makanan yang biasa dikonsumsi
masyarakat. Selain itu, denga system otonomi daerah pemerintah akan lebih cepat mengambil
kebijakan-kebijakan yang dianggap perlu saat itu, tanpa harus melewati prosedur di tingkat
pusat.
D. Dampak Negatif Otonomi Daerah
Dampak negatif dari otonomi daerah adalah adanya kesempatan bagi oknum-oknum di
pemerintah daerah untuk melakukan tindakan yang dapat merugikan Negara dan rakyat
seperti korupsi, kolusi dan nepotisme. Selain itu terkadang ada kebijakan-kebijakan daerah
yang tidak sesuai dengan konstitusi Negara yang dapat menimbulkan pertentangan antar
daerah satu dengan daerah tetangganya, atau bahkan daerah dengan Negara, seperti contoh
pelaksanaan Undang-undang Anti Pornografi ditingkat daerah. Hal tersebut dikarenakan
dengan system otonomi daerah maka pemerintah pusat akan lebih sulit mengawasi jalannya
pemerintahan di daerah, selain itu karena memang dengan sistem. Otonomi daerah membuat
peranan pemeritah pusat tidak begitu berarti.
Otonomi daerah juga menimbulkan persaingan antar daerah yang terkadang dapat
memicu perpecahan. Contohnya jika suatu daerah sedang mengadakan promosi pariwisata,
maka daerah lain akan ikut melakukan hal yang sama seakan timbul persaingan bisnis antar
daerah. Selain itu otonomi daerah membuat kesenjangan ekonomi yang terlampau jauh antar
daerah. Daerah yang kaya akan semakin gencar melakukan pembangunan sedangkan daerah
pendapatannya kurang akan tetap begitu-begitu saja tanpa ada pembangunan. Hal ini sudah
sangat mengkhawatirkan karena ini sudah melanggar pancasila sila ke-lima, yaitu “Keadilan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.