SlideShare a Scribd company logo
1
MENGUKUR PEMBELAJARAN GERAK
NAIK TURUN PERKEMBANGAN BELAJAR DAN SIFAT
PENGARUH LATIHAN
DISUSUN OLEH : 1. ARSAN (A1D413083)
2. RISKI YOSA PUTRA (A1D4130)
3. VISTA DWI RAHMATIKA (A1D4130)
.
DOSEN PENGAMPU : ADHE SAPUTRA, S.Pd M.Pd
PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya terutama rahmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami
dapat menyusun makalah tentang Mengukur Pembelajaran Gerak ini. Ucapan
terimakasih juga kami haturkan kepada bapak dosen pembimbing mata kuliah Belajar
Motorik.
Layaknya manusia yang tidak memiliki kesempurnaan, mungkin dalam
penyusunan makalah ini terdapat berbagai macam kesalahan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakan makalah
ini.
Jambi, September 2014
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Gagasan bahwa pembelajaran gerag tidak dapat diamati menimbulkan
pertanyaan tentang bagaimanakah kemajuan belajar itu dapat diukur. Apa yang harus
disimpulkan jika pertambahan keterampilan pada suatu pembelajaran terlihat nyata,
sedang pada pembelajaran lain tidak terlihat. Persoalan lainnya yang harus
diwaspadai adalah bagaimana jika perilaku yang baru dikuasai itu hilang lagi pada
masa-masa berikutnya.
Didalam pembelajaran gerak tidak pernah terlepas dari suatu proses yang
dinamakan latihan. Seseorang dapat berubah penampilannya sebagai hasil dari proses
latihan. Perubahan dari proses latihan ada yang bersifat sementara dan ada juga yang
bersifat lama atau menetap. Sifat pengaruh latihan sendiri ada yang bersifat
meningkat, menetap, atau bahkan menurun. Ada beberapa hasil dari latihan yang
dapat diamati yang diantaranya pengetahuan konsep, kontrol dan kordinasi, otot yang
digunakan efisiensi gerakan, perhatian, serta mendeteksi kesalahan dan
memperbaikinya.
Tidak ada seorangpun yang bisa memastikan apa yang terjadi dalam diri
individu ketika ia belajar dan berlatih. Ini diibaratkan anak memasuki kotak hitam,
dan keluar lagi dengan penampilan yang berbeda. Orang yang melihat anak itu masuk
kotak hitam semata-mata hanya bisa menduga apa yang terjadi didalamnya. Adalah
penting untuk meyakini bahwa faktor latihanlah yang akan mempengaruhi
penampilan secara menetap. Perubahan kemampuan itu akan menjadi ciri dari orang
4
yang bersangkutan yang akan berguna ketika suatu waktu dibutuhkan. Kemampuan
yang baru itu akan terbawa kemanapun orang yang bersangkutan berpindah tempat.
I.2 TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami tantang mengukur pembelajaran gerak.
2. Mengetahui turun naiknya perkembangan belajar.
3. Mengetahui hasil belajar yang teramati.
4. Mengetahui sifat pengaruh latihan dan jenisnya.
I.3 MANFAAT
Manfaat dalam penulisan makalah ini adalah diharapkan dapat menambah
pengetahuan secara langsung mahasiswa tentang mengukur pembelajaran gerak,
turun naiknya perkembangan belajar, hasil belajar yang dapat teramati, serta sifat
pengaruh latihan dan jenisnya.
5
Grafik Perkenbangan Belajar Grafik Kesalahan Yang Menurun
Gambar Grafik Perkembangan Hasil
belajar
BAB II
PEMBAHASAN
II. 1 TURUN NAIKNYA PERKEMBANGAN BELAJAR
Hasil perkembangan belajar yang terlihat dari keterampilan anak dapat
dikumpulkan dalam waktu yang cukup panjang, masalnya dalam waktu satu bulan
atau satu cawu. Jika dipetakkan dalam bentuk grafik, hasilnya akan menunjukkan
garis menanjak jika yang dikumpulkan adalah nilai keberhasilan anak dalm
melakukan tugasnya. Bila yang dicatat jumlah kesalahan anak, maka garis yang
terbentuk akan menurun.
Jika seorang guru atau pelatih melihat grafik diatas, maka ia mengetahui
bahwa anak memang mengalami kemajuan. Jumlah keberhasilan akan meningkat
setiap kali anak melakukan latihan. Sedangkan jumlah kesalahan yang dilakukan akan
berkurang ketika anak semakin berlatih.
Hasil lain yang perlu diwaspadai oleh guru atau pelatih adalah gejala hasil
belajar dan faktor lupa yang wajar terjadi dalam proses pembelajaran. Tingkat
keterampilan yang sudah dicapai pada latihan sebelumnhya kadang-kadang hilang
dimasa latihan berikutnya. Ini bisa terjadi karna faktor “lupa” dan proses penyesuaian
lain dalam pusat saraf. Kecenderungan demikian bisa hilang setelah beberapa kali
percobaan dan keterampilan itu kembali membaik dan bertambah disaat-saat
berikutnya.
6
Gejala kedua yang sering dipermasalahkan dalam proses belajar adalah apa
yang lazim disebut plateau. Gejala ini tampak dalam proses latihan yang panjang
serta dicirikan dengan adanya masa kemajuan anak yang tidak pernah beranjak.
Dalam grafik, gejala plateau terlihat dalam garis mendatar. Ketika gejala plateau
datang, anak atau atlet merasa bahwa prestasinya menurun dan tidak kunjung
membaik. Jika gejala ini dikenali, maka niscaya akan timbul anggapan yang salah,
baik dari anak maupun dari guru, dengan menyimpulkan bahwa karena tidak ada
kemajuan, anak dianggap tidak berbakat.
Apakah sebenarnya gejala plateau itu? Mengapa gejala ini selalu muncul
dalam proses belajar? Beberapa ahli menyimpulkan bahwa plateau adalah proses
penyesuai saraf dan system fisiologis didalam tubuh dengan kondisi baru (schmit
1991). Kondisi baru ini bisa berupa beban kerja yang bertambah atau pola
keterampilan baru yang diajarkan. Karna adanya proses penyesuai tersebut, pada
beberapa waktu tetrtentu kemampuan sesseorang seolah tidak berubah. Namun,
setelah gejala plateau tersebut hilang, keterampilan anak akan bertambah. Plateau ini
akan kembali muncul ketika keterampilan lain akan bertambah.
Perkembangan keterampilan biasanya menunjukan pola yang khas. Di masa-
masa awal latihan, kemajuan yang diperoleh biasanya berlangsung pesat, tetapi di
masa-masa berikutnya kemajuan hanya bergerak secara bertahap. Ini merupakan
gejala umum dalam setiap proses latihan, sehingga dijadikan sebuah hukum latihan,
yaitu: kemajuan akan berlangsung cepat di masa-masa awal latihan dan akan
berlangsunglambat pada masa-masa berikutnya.
II.2 BEBERAPA HASIL BELAJAR YANG TERAMATI.
Pembelajaran dapat berlangsung pada semua system saraf pusat, tetapi hanya
di beberapa tahapan sistemlah pembelajaran dapat teramati secara nyata. Contohnya
adalah (a) meningkatnya penggunaanproses otomatis dalam menganalisis pola-pola
stimulus (stimulus identification) yang menunjukkan aktifitas dari objek internal
(misalnya kecepatan objek yang mendekat , gerakan dari lawan); (b) meningkatnya
pemilihan (response selection) dan parameterisasi (response programing) dari
7
gerakan (misalnya, mengendarai mobil dalam lalulintas yang macet dan padat); dan
(c) pengembangan program gerak yang yang lebih efektif dan proses perangkat
efektor didalam spinal cord (misalnya, penampilan tinggi dari keterampilanseperti
juggling, kayang, dan memainkan instrument musik).
Jika guru melihat perubahan-perubahan dalam penampilan yang teramati,
mereka dapat menyimpulkan bahwa perubahan-perubahan telah terjadi pada satu atau
lebih tahapan tersebut, dan demikian juga dalam kemampuan atau keterampilan
penampilannya. Sejumlah karakteristik teramati berubah ketika anak mempelajari
tugas-tugas gerak. Diantaranya dalam hal brikut ini.
Pengetahuan konsep
Suatu karakteristik dari perilaku yang terampil adalah pemahamannya akan
peraturan, strategi, dan poin-poin penting tentang olahraganya. Pengetahuan yang
bertambah dari konsep ini memungkinkan orang itu mampu menilai tuntutan dari
olahraganya, menentukan aksi yang tepat, serta menganalisis secara efektif hasil dari
penampilannya. Ringkasnya, atlet yang terampil mempunyai pemahaman konseptual
yang lebih maju tentang “apa yang terjadi” dan “apa yang perlu dilakukan”
dibandingkan dengan yang masih pemula . Sedangkan pemula, meskipun sudah
menguasai pemahaman beberapa fakta terpisah, tetapi masih belum mampu
memadukan semuanya dalam dalam cara yang bermakna. Ketika pengetahuan anak
meningkat, guru hendaknya dapat mendeteksi perubahan kemampuan anak dalam
mengambil keputusan yang lebih cepat.
Kontrol dan koordinasi
Gerakan dari anak yang terampil dicirikan oleh kualitas aliran geraknya yang
menunjukkankontrolnya yang lebih efisiendari koordinasi persendian dan otot yang
lebih halus. Riset yang menguji perubahan dalam kontrol dan koordinasi
menunjukkan bahwa gerakan anak menjadi lebih luwes setelah latihan. Dalam satu
studi, southard and Higgins (1987) dalam Schmidt, menguji perubahan dalam pola
koordinasi dari ayunan belakang pukulan belakang forehand. Awalnya, polanya
dicirikan oleh kecepatan lengan bawah dan lengan atas yang sama dan oleh
perbandingannya sudut sendi pada siku dan pergelangan tangan. Setelah 10 hari
8
latihan, polanya menunjukkankecepatan lengan bawah yang lebih tinggi daripada
lengan atas (menunjukkan aksi mencambuk) dan suatu peningkatan dalam sudut
sendi baik pada siku maupun pada pergelangan tangan (menyatakan pembengkokan
yanga nyata pada kedua persendian). Dalam hal ini guru harus mampu
memperhatikan peningkatan dalam kecepatan dan kehalusan gerakan anak ketika
kontrol dan koordinasinya miningkat.
Otot yang digunakan
Disamping bergeser dalam kontroldan koordinasi, perubahan dalam pola
aktivitas otot juga terjadi sepanjang masa latihan. Studi dengam EMG telah
menunjukkan secara khusus bahwa anak awalnya menunjukkan pola aktivitas yang
dicirikan oleh kontraksi simultan antar otot agonis (yang menghasilkan gerak) dan
otot antagonis (yang melawan aksi), yang disebut otot “co-kontraksi”. Dengan
latihan, pola tersebut bergeser pada kontraksi yang berurutan, dengan agonis dan
antagonis berkontraksi pada waktu yang tepat dan diperlukan secara berturut-turut.
Dari segi prilaku, gerakan anak nampak lebih mengalir oleh pengaruh latihan ketika
jumlah co-kontraksinyasemakin menghilang. Oleh karena itu, penting bagi guru
untuk menilai kualitas dari kehalusan gerak anak.
Efisiensi gerakan
Tidak mengejutkan, bahwa dengan semakin bertambahnya waktu latihan,
penggunaan energi yang berlebihan dari gerakan anak pun akan semakin berkurang.
Ketika kontrol, koordinasi, dan pola aktifitas otot menjadi lebih efisien, jumlah energi
yang dibutuhkan untuk melakukan gerakanpun semakin berkurang. Barangkali ini
adalah salah satu alasan mengapa penampilan yamg sudah terkuasai dengan baik
dapat menghasilkan aksi efektif untuk periode waktu yang lebih lama. Secara
perilaku, pelaku gerak nampak berkurang kelelahannya sehingga dapat bertahan
dalam jangka waktu yang lebih lama. Karenanya, salah satu ukuran terhadap efisiensi
gerak ini dapat dilakukan dengan mengukur lamanya waktu seorang anak dapat
bertahan.
9
Perhatian
Karakteristik penting lain dari penampilan yang terampiladalah penguasaan
perhatiiannya. Anak yang sudah menguasai gerakan tidak hanya dapat
mempertahankan perhatiannya dalam waktu yang lama, tetapi juga mahir dalam
mengenali dan memfokuskan diri pada tanda-tanda yang paling sesuai dengan
tuntutan penampilannya. Indikator perilaku dari perhatian yang meningkat ini
meliputi pengenalan yang lebih cepat dan merespon pada pola stimulus lingkungan
yang kompleks, dan tida terburu-buru ketika menampilkan keterampilan terbuka,
serta kemampuan untuk menyesuaikan secara cepat pada peristiwa yang tak terduga.
Guru dapat menilai kemajuan anak dengan mengukur waktu reaksi merekadalam
situasi tertentu atau dengan mencatat kemampuan pengenalan keseluruhannya
selama pertandingan. Ketiak anak meningkat keterampilannya, tuntutan perhatian
dari gerakan mereka mulai menghilang. Pengurangan tersebut sering terlihat nyata
dari semakin mengalirnya gerakan secara bebas dan dari kemampuannya untuk
melakukan beberapa hal sekaligus.
Mendeteksi kesalahan dan memperbaikinya
Ketika anak menjadi semakin mahir dalam menghasilkan gerakan, mereka
juga menjadi lebih mahirdalam mengenali dan mengoreksi kesalahan-kesalahan yang
terjadi. Kesalahan bisa disebabkan oleh pemilihan gerakan yang salah atau oleh
ketidaktepatan pelaksanaan aksi yang direncanakan. Dengan latihan, anak mulai
memperhatikan pada informasi umpan balik yang relevan, baik informasi
proprioceptive exterocetive, yang mereka gunakan untuk mendeteksi kesalahan
penampilan. Dari segi perilaku anak yang menampilkan keterampilan berkelanjutan
(mengemudi mobil atau bersepeda) akan mendemonstrasikan kapasitas untuk
menyesuaikan gerakannya lebih efektif selama aksi berlangsung. Sedangkan ketika
melakukan keterampilan diskrit harus dapat melakukan penilaian akurat pada
kesalahan mereka dan menjelaskan bagaimana mereka dapat memperbaikinya pada
kesempatan berikut.
10
II.3 SIFAT PENGARUH LATIHAN
Karna pembelajaran harus melibatkan proses latihan, guru atau pelatih harus
mengetahui beberapa pengaruh latihan. Pengaruh latihan dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu:
1. Pengaruh yang relatif menetap sehingga disebut sebagai hasil belajar, dan
2. Pengaruh yang bersifat sementara
Guru atau pelatih hanya boleh menyimpulkan bahwa perubahan keterampilan
anak merupakan ukuran pembelajaran dari pengaruh latihanyang bersifat menetap.
Sedangkan perubahan keterampilan yang sifatnya sementara tidak usah dijadikan
ukuran, walaupun perubahan itu memang sengaj dirancang oleh guru. Mari kita simak
kedua jenis pengaruh latihan itu berikut ini.
a. Pengaruh latihan yang menetap
Pengaruh utama latihan adalah memantapkan keterampilan agar menetap.
Pengaruh itu menghasilkan perubahan yang menetap dalam diri anak sehingga bisa
menampilkan keterampilanitu dimasa berikut. Karna itu, keterampilan tersebut tidak
akan menghilang dalam beberapa hari atau bahkan beberapa tahun kemudian.
Tugas guru atau pelatih dalam proses pembelajaran adalah menemukan cara
untuk menimbulkan kondisi latihan yang yang dapat merangsang perubahan yang
sifatnya menetap, sehingga anak mampu mendapatkan perubahan yang diinginkan.
Kondisi tersebut diantaranya adalah penyediaan kesempatan bagi anak untuk
melakukan keterampilan yang dipelajari secara berulang-ulang. Ini tentu busa
menyangkut alokasi waktu, tempat, serta alat yang digunakan.
b. Pengaruh latihan yang bersifat sementara
Disamping menghasilkan perubahan yang menetap, kondisi latihan bisa pula
menimbulkan perubahan yang sifatnya sementara. Karna itu pengaruh ini disebut
pengaruh sementara. Pengaruh yang sifatnya sementara itu bisa positif bisa juga
11
negative. Pengaruh positif berarti bahwa pengaruh itu meningkatkan tingkat
penampilan, sedangkan pengaruh negative menurunkan penampilan.
1) Pengaruh positif. Cara guru dalam memberikan instruksi dan dorongan
akan meningkatkan penampilan secara sementara. Ini disebabkan adanya pengaruh
yang memotivasi dan memberikan tenaga tambahan tambahan dari cara guru
berbicara. Ketika guru memberikan dorongan, informasi tentang kemajuan ditangkap
anak sebagai rangsangan tambahan.
Disampin itu pemberian bantuan lewat kontak fisik atau secara verbal pada
saat berlatih dapat juga meningkatkan penampilan. Demikian juga dengan kondisi
perasaan yang dihasilkan dari pujian dan penghargaan guru atau teman. Tetapi
perubahan yang terjadi dengan cara yang seperti itu tetap bersifat sementara. Namun
demikian, pengaruh yang sifatnya sementara ini akan menjelma menjadi pengaruh
menetap jika terjadi secara berulang-ulang.
2) Pengaruh negatif. Kondisi latihan bisa menyebabkan anak mengalami
perubahan penampilan yang bersifat negatif, sehingga prestasi menjadi menurun.
Kelelahan adalah salh satu contohnya. Ketika anak merasa lelah, tingkat
penampilannya pasti akan menurun. Karena itu, pemberian istirahat diantara kegiatan
latihan akan menghindari kelelahan yang megganggu.
Kondisi latihan yang membosankan, kurang menarik, dan tidak memberikan
kemajuan apa-apa, juga akan menyebabkan penampilan anak menurun. Karna itu
kondisi latihan demikian perlu dihindari.
12
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Didalam pembelajaran gerak tidak pernah terlepas dari suatu proses yang
dinamakan latihan. Seseorang dapat berubah penampilannya sebagai hasil dari proses
latihan. Perubahan dari proses latihan ada yang bersifat sementara dan ada juga yang
bersifat lama atau menetap. Sifat pengaruh latihan sendiri ada yang bersifat
meningkat, menetap, atau bahkan menurun. Ada beberapa hasil dari latihan yang
dapat diamati yang diantaranya pengetahuan konsep, kontrol dan kordinasi, otot yang
digunakan efisiensi gerakan, perhatian, serta mendeteksi kesalahan dan
memperbaikinya.
Orang yang berubah penampilannya sebagai hasil dari latihan,
diibaratkansebagai telur. Telur akan matang jika direbus. Telur yang sudah matang,
wujudnya sudah berubah total dari keadaan semula. Dan perubahan itu tetap melekat
walaupun telur didinginkan kembali. Artinya, telur itu sudah berubah dari telur
mentah menjadi telur matang. Ini mempersyaratkan bahwa belajar akan merubahnya
menjadi orang yang benar-benar baru. Luarnya tetap sama, tetapi kemampuannya
sudah berubah. Kemanapun orang itu pergi, dalam kondisi apapun ia berada,
kemampuannya tetap melekat.
13
III.2 DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/196308241989031-
AGUS_MAHENDRA/Kumpulan_makalah_bahan_penataran%28Agus_Mahendra%2
9/Teori_Belajar_Motorik.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Yudanto,%20S.Pd.%20Jas.%20M.
Pd./MATERI%20BELAJAR%20MOTORIK%20PENGERTIAN%20BELAJAR%20M
OTORIK.pdf
14
DAFTAR LAMPIAN
RUBRIK PENILAIAN
1. KEKOMPAKAN TIM :
2. PEMAHAMAN MATERI :
3. TAMPILAN :
Ketua kelas Dosen
Rio Aprila Adhe Saputra, M.Pd

More Related Content

What's hot

Id card panpel qurban 1435 h
Id card panpel qurban 1435 hId card panpel qurban 1435 h
Id card panpel qurban 1435 h
Syamsuar Hamka
 
Makalah ibd
Makalah ibdMakalah ibd
Makalah ibd
newskiem
 
Salinan Sambutan Mendiknas pada Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-66 ...
Salinan Sambutan Mendiknas pada Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-66 ...Salinan Sambutan Mendiknas pada Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-66 ...
Salinan Sambutan Mendiknas pada Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-66 ...
LPMP GORONTALO
 
Instruksi permainan outbound
Instruksi permainan outboundInstruksi permainan outbound
Instruksi permainan outbound
Opissen Yudisyus
 
Flexiblity (Kelentukan)
Flexiblity (Kelentukan)Flexiblity (Kelentukan)
Flexiblity (Kelentukan)
Azmy Ramadhan
 
Jumbled sentence
Jumbled sentenceJumbled sentence
Jumbled sentenceSoja Man's
 
Isi Proposal Peringatan maulid nabi muhammad saw
Isi Proposal Peringatan maulid nabi muhammad sawIsi Proposal Peringatan maulid nabi muhammad saw
Isi Proposal Peringatan maulid nabi muhammad sawNenx Yeniie
 
Pengertian permainan bola kasti2
Pengertian permainan bola kasti2Pengertian permainan bola kasti2
Pengertian permainan bola kasti2
Lholo Ismunasib
 
Proposal alat olahraga
Proposal alat olahragaProposal alat olahraga
Proposal alat olahraga
IikRiksa
 
Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...
Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...
Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...
Ervi Irwati
 
Sepak bola mts 1 mlag
Sepak bola mts 1 mlagSepak bola mts 1 mlag
Sepak bola mts 1 mlagTauviq Ndthen
 
Undangan Buka Bersama.docx
Undangan Buka Bersama.docxUndangan Buka Bersama.docx
Undangan Buka Bersama.docx
Bejo881
 

What's hot (13)

Id card panpel qurban 1435 h
Id card panpel qurban 1435 hId card panpel qurban 1435 h
Id card panpel qurban 1435 h
 
Makalah ibd
Makalah ibdMakalah ibd
Makalah ibd
 
Salinan Sambutan Mendiknas pada Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-66 ...
Salinan Sambutan Mendiknas pada Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-66 ...Salinan Sambutan Mendiknas pada Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-66 ...
Salinan Sambutan Mendiknas pada Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-66 ...
 
Instruksi permainan outbound
Instruksi permainan outboundInstruksi permainan outbound
Instruksi permainan outbound
 
Flexiblity (Kelentukan)
Flexiblity (Kelentukan)Flexiblity (Kelentukan)
Flexiblity (Kelentukan)
 
Jumbled sentence
Jumbled sentenceJumbled sentence
Jumbled sentence
 
Proposal pawai dadi
Proposal pawai dadiProposal pawai dadi
Proposal pawai dadi
 
Isi Proposal Peringatan maulid nabi muhammad saw
Isi Proposal Peringatan maulid nabi muhammad sawIsi Proposal Peringatan maulid nabi muhammad saw
Isi Proposal Peringatan maulid nabi muhammad saw
 
Pengertian permainan bola kasti2
Pengertian permainan bola kasti2Pengertian permainan bola kasti2
Pengertian permainan bola kasti2
 
Proposal alat olahraga
Proposal alat olahragaProposal alat olahraga
Proposal alat olahraga
 
Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...
Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...
Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...
 
Sepak bola mts 1 mlag
Sepak bola mts 1 mlagSepak bola mts 1 mlag
Sepak bola mts 1 mlag
 
Undangan Buka Bersama.docx
Undangan Buka Bersama.docxUndangan Buka Bersama.docx
Undangan Buka Bersama.docx
 

Viewers also liked

Tugas kelompok 5 motorik
Tugas kelompok 5 motorikTugas kelompok 5 motorik
Tugas kelompok 5 motorik
porja_b
 
Tugas kelompok 3 motorik
Tugas kelompok 3 motorikTugas kelompok 3 motorik
Tugas kelompok 3 motorik
porja_b
 
Tugas kelompok 6 motorik
Tugas kelompok 6 motorikTugas kelompok 6 motorik
Tugas kelompok 6 motorik
porja_b
 
Tugas kelompok 1 motorik
Tugas kelompok 1 motorikTugas kelompok 1 motorik
Tugas kelompok 1 motorik
porja_b
 
Tugas kelompok 13 motorik
Tugas kelompok 13 motorikTugas kelompok 13 motorik
Tugas kelompok 13 motorik
porja_b
 
Tugas kelompok 8 motorik
Tugas kelompok 8 motorikTugas kelompok 8 motorik
Tugas kelompok 8 motorik
porja_b
 
Tugas kelompok 4 motorik
Tugas kelompok 4 motorikTugas kelompok 4 motorik
Tugas kelompok 4 motorik
porja_b
 
Tugas kelompok 7 motorik
Tugas kelompok 7 motorikTugas kelompok 7 motorik
Tugas kelompok 7 motorik
porja_b
 

Viewers also liked (8)

Tugas kelompok 5 motorik
Tugas kelompok 5 motorikTugas kelompok 5 motorik
Tugas kelompok 5 motorik
 
Tugas kelompok 3 motorik
Tugas kelompok 3 motorikTugas kelompok 3 motorik
Tugas kelompok 3 motorik
 
Tugas kelompok 6 motorik
Tugas kelompok 6 motorikTugas kelompok 6 motorik
Tugas kelompok 6 motorik
 
Tugas kelompok 1 motorik
Tugas kelompok 1 motorikTugas kelompok 1 motorik
Tugas kelompok 1 motorik
 
Tugas kelompok 13 motorik
Tugas kelompok 13 motorikTugas kelompok 13 motorik
Tugas kelompok 13 motorik
 
Tugas kelompok 8 motorik
Tugas kelompok 8 motorikTugas kelompok 8 motorik
Tugas kelompok 8 motorik
 
Tugas kelompok 4 motorik
Tugas kelompok 4 motorikTugas kelompok 4 motorik
Tugas kelompok 4 motorik
 
Tugas kelompok 7 motorik
Tugas kelompok 7 motorikTugas kelompok 7 motorik
Tugas kelompok 7 motorik
 

Similar to Tugas kelompok 2 motorik

Konsep - konsep dasar bidang kajian perilaku motorik
Konsep - konsep dasar bidang kajian perilaku motorikKonsep - konsep dasar bidang kajian perilaku motorik
Konsep - konsep dasar bidang kajian perilaku motorik
topan ir alfian
 
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 5 (aktivitas gerak berirama).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 5 (aktivitas gerak berirama).pdfMODUL AJAR PJOK 2 BAB 5 (aktivitas gerak berirama).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 5 (aktivitas gerak berirama).pdf
HADIANNAS
 
Tugas kelompok 11 motorik
Tugas kelompok 11 motorikTugas kelompok 11 motorik
Tugas kelompok 11 motorik
porja_b
 
Kajian tindakan
Kajian tindakanKajian tindakan
Kajian tindakan
Yatin Godoh
 
Pergerakan Asas
Pergerakan AsasPergerakan Asas
Pergerakan Asas
Syairul Asraf Safar
 
ATP PJOK Kelas 2 Fase A.pdf
ATP PJOK Kelas 2 Fase A.pdfATP PJOK Kelas 2 Fase A.pdf
ATP PJOK Kelas 2 Fase A.pdf
HADIANNAS
 
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 1 (gerak dasar lokomotor).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 1 (gerak dasar lokomotor).pdfMODUL AJAR PJOK 2 BAB 1 (gerak dasar lokomotor).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 1 (gerak dasar lokomotor).pdf
HADIANNAS
 
[Penilaian] penilaian psikomotor.270208
[Penilaian] penilaian psikomotor.270208[Penilaian] penilaian psikomotor.270208
[Penilaian] penilaian psikomotor.270208eli priyatna laidan
 
Kerangka Acuan OKUPASIONAK THERAPY PEDIATRI
Kerangka Acuan OKUPASIONAK THERAPY PEDIATRIKerangka Acuan OKUPASIONAK THERAPY PEDIATRI
Kerangka Acuan OKUPASIONAK THERAPY PEDIATRI
anggitfahri1510
 
Makalah: Lompat jauh
Makalah: Lompat jauhMakalah: Lompat jauh
Makalah: Lompat jauh
Eman Syukur
 
59770009 makalah-pendidikan-jasmani-5
59770009 makalah-pendidikan-jasmani-559770009 makalah-pendidikan-jasmani-5
59770009 makalah-pendidikan-jasmani-5ery cell
 
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikKarakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikNoenu Nurjanna
 
Smk
SmkSmk
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 2 (gerak dasar Nonlokomotor).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 2 (gerak dasar Nonlokomotor).pdfMODUL AJAR PJOK 2 BAB 2 (gerak dasar Nonlokomotor).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 2 (gerak dasar Nonlokomotor).pdf
HADIANNAS
 
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdfMAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
ssuser19b5af
 

Similar to Tugas kelompok 2 motorik (20)

Konsep - konsep dasar bidang kajian perilaku motorik
Konsep - konsep dasar bidang kajian perilaku motorikKonsep - konsep dasar bidang kajian perilaku motorik
Konsep - konsep dasar bidang kajian perilaku motorik
 
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 5 (aktivitas gerak berirama).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 5 (aktivitas gerak berirama).pdfMODUL AJAR PJOK 2 BAB 5 (aktivitas gerak berirama).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 5 (aktivitas gerak berirama).pdf
 
Tugas kelompok 11 motorik
Tugas kelompok 11 motorikTugas kelompok 11 motorik
Tugas kelompok 11 motorik
 
Kajian tindakan
Kajian tindakanKajian tindakan
Kajian tindakan
 
Pergerakan Asas
Pergerakan AsasPergerakan Asas
Pergerakan Asas
 
ATP PJOK Kelas 2 Fase A.pdf
ATP PJOK Kelas 2 Fase A.pdfATP PJOK Kelas 2 Fase A.pdf
ATP PJOK Kelas 2 Fase A.pdf
 
Asimen pbs (pj)
Asimen pbs (pj)Asimen pbs (pj)
Asimen pbs (pj)
 
Asimen pbs (pj)
Asimen pbs (pj)Asimen pbs (pj)
Asimen pbs (pj)
 
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 1 (gerak dasar lokomotor).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 1 (gerak dasar lokomotor).pdfMODUL AJAR PJOK 2 BAB 1 (gerak dasar lokomotor).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 1 (gerak dasar lokomotor).pdf
 
[Penilaian] penilaian psikomotor.270208
[Penilaian] penilaian psikomotor.270208[Penilaian] penilaian psikomotor.270208
[Penilaian] penilaian psikomotor.270208
 
Kerangka Acuan OKUPASIONAK THERAPY PEDIATRI
Kerangka Acuan OKUPASIONAK THERAPY PEDIATRIKerangka Acuan OKUPASIONAK THERAPY PEDIATRI
Kerangka Acuan OKUPASIONAK THERAPY PEDIATRI
 
Makalah: Lompat jauh
Makalah: Lompat jauhMakalah: Lompat jauh
Makalah: Lompat jauh
 
59770009 makalah-pendidikan-jasmani-5
59770009 makalah-pendidikan-jasmani-559770009 makalah-pendidikan-jasmani-5
59770009 makalah-pendidikan-jasmani-5
 
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikKarakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Revisi 5
Revisi 5Revisi 5
Revisi 5
 
Smk hj
Smk hjSmk hj
Smk hj
 
Smk
SmkSmk
Smk
 
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 2 (gerak dasar Nonlokomotor).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 2 (gerak dasar Nonlokomotor).pdfMODUL AJAR PJOK 2 BAB 2 (gerak dasar Nonlokomotor).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 2 (gerak dasar Nonlokomotor).pdf
 
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdfMAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
 

Recently uploaded

KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
khalisahumairahh
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
ssuser283069
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
fauzandika
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
Ggproject
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 

Recently uploaded (13)

KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 

Tugas kelompok 2 motorik

  • 1. 1 MENGUKUR PEMBELAJARAN GERAK NAIK TURUN PERKEMBANGAN BELAJAR DAN SIFAT PENGARUH LATIHAN DISUSUN OLEH : 1. ARSAN (A1D413083) 2. RISKI YOSA PUTRA (A1D4130) 3. VISTA DWI RAHMATIKA (A1D4130) . DOSEN PENGAMPU : ADHE SAPUTRA, S.Pd M.Pd PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS JAMBI 2014
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Alhamdulillah dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya terutama rahmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyusun makalah tentang Mengukur Pembelajaran Gerak ini. Ucapan terimakasih juga kami haturkan kepada bapak dosen pembimbing mata kuliah Belajar Motorik. Layaknya manusia yang tidak memiliki kesempurnaan, mungkin dalam penyusunan makalah ini terdapat berbagai macam kesalahan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakan makalah ini. Jambi, September 2014 Penulis
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Gagasan bahwa pembelajaran gerag tidak dapat diamati menimbulkan pertanyaan tentang bagaimanakah kemajuan belajar itu dapat diukur. Apa yang harus disimpulkan jika pertambahan keterampilan pada suatu pembelajaran terlihat nyata, sedang pada pembelajaran lain tidak terlihat. Persoalan lainnya yang harus diwaspadai adalah bagaimana jika perilaku yang baru dikuasai itu hilang lagi pada masa-masa berikutnya. Didalam pembelajaran gerak tidak pernah terlepas dari suatu proses yang dinamakan latihan. Seseorang dapat berubah penampilannya sebagai hasil dari proses latihan. Perubahan dari proses latihan ada yang bersifat sementara dan ada juga yang bersifat lama atau menetap. Sifat pengaruh latihan sendiri ada yang bersifat meningkat, menetap, atau bahkan menurun. Ada beberapa hasil dari latihan yang dapat diamati yang diantaranya pengetahuan konsep, kontrol dan kordinasi, otot yang digunakan efisiensi gerakan, perhatian, serta mendeteksi kesalahan dan memperbaikinya. Tidak ada seorangpun yang bisa memastikan apa yang terjadi dalam diri individu ketika ia belajar dan berlatih. Ini diibaratkan anak memasuki kotak hitam, dan keluar lagi dengan penampilan yang berbeda. Orang yang melihat anak itu masuk kotak hitam semata-mata hanya bisa menduga apa yang terjadi didalamnya. Adalah penting untuk meyakini bahwa faktor latihanlah yang akan mempengaruhi penampilan secara menetap. Perubahan kemampuan itu akan menjadi ciri dari orang
  • 4. 4 yang bersangkutan yang akan berguna ketika suatu waktu dibutuhkan. Kemampuan yang baru itu akan terbawa kemanapun orang yang bersangkutan berpindah tempat. I.2 TUJUAN 1. Mengetahui dan memahami tantang mengukur pembelajaran gerak. 2. Mengetahui turun naiknya perkembangan belajar. 3. Mengetahui hasil belajar yang teramati. 4. Mengetahui sifat pengaruh latihan dan jenisnya. I.3 MANFAAT Manfaat dalam penulisan makalah ini adalah diharapkan dapat menambah pengetahuan secara langsung mahasiswa tentang mengukur pembelajaran gerak, turun naiknya perkembangan belajar, hasil belajar yang dapat teramati, serta sifat pengaruh latihan dan jenisnya.
  • 5. 5 Grafik Perkenbangan Belajar Grafik Kesalahan Yang Menurun Gambar Grafik Perkembangan Hasil belajar BAB II PEMBAHASAN II. 1 TURUN NAIKNYA PERKEMBANGAN BELAJAR Hasil perkembangan belajar yang terlihat dari keterampilan anak dapat dikumpulkan dalam waktu yang cukup panjang, masalnya dalam waktu satu bulan atau satu cawu. Jika dipetakkan dalam bentuk grafik, hasilnya akan menunjukkan garis menanjak jika yang dikumpulkan adalah nilai keberhasilan anak dalm melakukan tugasnya. Bila yang dicatat jumlah kesalahan anak, maka garis yang terbentuk akan menurun. Jika seorang guru atau pelatih melihat grafik diatas, maka ia mengetahui bahwa anak memang mengalami kemajuan. Jumlah keberhasilan akan meningkat setiap kali anak melakukan latihan. Sedangkan jumlah kesalahan yang dilakukan akan berkurang ketika anak semakin berlatih. Hasil lain yang perlu diwaspadai oleh guru atau pelatih adalah gejala hasil belajar dan faktor lupa yang wajar terjadi dalam proses pembelajaran. Tingkat keterampilan yang sudah dicapai pada latihan sebelumnhya kadang-kadang hilang dimasa latihan berikutnya. Ini bisa terjadi karna faktor “lupa” dan proses penyesuaian lain dalam pusat saraf. Kecenderungan demikian bisa hilang setelah beberapa kali percobaan dan keterampilan itu kembali membaik dan bertambah disaat-saat berikutnya.
  • 6. 6 Gejala kedua yang sering dipermasalahkan dalam proses belajar adalah apa yang lazim disebut plateau. Gejala ini tampak dalam proses latihan yang panjang serta dicirikan dengan adanya masa kemajuan anak yang tidak pernah beranjak. Dalam grafik, gejala plateau terlihat dalam garis mendatar. Ketika gejala plateau datang, anak atau atlet merasa bahwa prestasinya menurun dan tidak kunjung membaik. Jika gejala ini dikenali, maka niscaya akan timbul anggapan yang salah, baik dari anak maupun dari guru, dengan menyimpulkan bahwa karena tidak ada kemajuan, anak dianggap tidak berbakat. Apakah sebenarnya gejala plateau itu? Mengapa gejala ini selalu muncul dalam proses belajar? Beberapa ahli menyimpulkan bahwa plateau adalah proses penyesuai saraf dan system fisiologis didalam tubuh dengan kondisi baru (schmit 1991). Kondisi baru ini bisa berupa beban kerja yang bertambah atau pola keterampilan baru yang diajarkan. Karna adanya proses penyesuai tersebut, pada beberapa waktu tetrtentu kemampuan sesseorang seolah tidak berubah. Namun, setelah gejala plateau tersebut hilang, keterampilan anak akan bertambah. Plateau ini akan kembali muncul ketika keterampilan lain akan bertambah. Perkembangan keterampilan biasanya menunjukan pola yang khas. Di masa- masa awal latihan, kemajuan yang diperoleh biasanya berlangsung pesat, tetapi di masa-masa berikutnya kemajuan hanya bergerak secara bertahap. Ini merupakan gejala umum dalam setiap proses latihan, sehingga dijadikan sebuah hukum latihan, yaitu: kemajuan akan berlangsung cepat di masa-masa awal latihan dan akan berlangsunglambat pada masa-masa berikutnya. II.2 BEBERAPA HASIL BELAJAR YANG TERAMATI. Pembelajaran dapat berlangsung pada semua system saraf pusat, tetapi hanya di beberapa tahapan sistemlah pembelajaran dapat teramati secara nyata. Contohnya adalah (a) meningkatnya penggunaanproses otomatis dalam menganalisis pola-pola stimulus (stimulus identification) yang menunjukkan aktifitas dari objek internal (misalnya kecepatan objek yang mendekat , gerakan dari lawan); (b) meningkatnya pemilihan (response selection) dan parameterisasi (response programing) dari
  • 7. 7 gerakan (misalnya, mengendarai mobil dalam lalulintas yang macet dan padat); dan (c) pengembangan program gerak yang yang lebih efektif dan proses perangkat efektor didalam spinal cord (misalnya, penampilan tinggi dari keterampilanseperti juggling, kayang, dan memainkan instrument musik). Jika guru melihat perubahan-perubahan dalam penampilan yang teramati, mereka dapat menyimpulkan bahwa perubahan-perubahan telah terjadi pada satu atau lebih tahapan tersebut, dan demikian juga dalam kemampuan atau keterampilan penampilannya. Sejumlah karakteristik teramati berubah ketika anak mempelajari tugas-tugas gerak. Diantaranya dalam hal brikut ini. Pengetahuan konsep Suatu karakteristik dari perilaku yang terampil adalah pemahamannya akan peraturan, strategi, dan poin-poin penting tentang olahraganya. Pengetahuan yang bertambah dari konsep ini memungkinkan orang itu mampu menilai tuntutan dari olahraganya, menentukan aksi yang tepat, serta menganalisis secara efektif hasil dari penampilannya. Ringkasnya, atlet yang terampil mempunyai pemahaman konseptual yang lebih maju tentang “apa yang terjadi” dan “apa yang perlu dilakukan” dibandingkan dengan yang masih pemula . Sedangkan pemula, meskipun sudah menguasai pemahaman beberapa fakta terpisah, tetapi masih belum mampu memadukan semuanya dalam dalam cara yang bermakna. Ketika pengetahuan anak meningkat, guru hendaknya dapat mendeteksi perubahan kemampuan anak dalam mengambil keputusan yang lebih cepat. Kontrol dan koordinasi Gerakan dari anak yang terampil dicirikan oleh kualitas aliran geraknya yang menunjukkankontrolnya yang lebih efisiendari koordinasi persendian dan otot yang lebih halus. Riset yang menguji perubahan dalam kontrol dan koordinasi menunjukkan bahwa gerakan anak menjadi lebih luwes setelah latihan. Dalam satu studi, southard and Higgins (1987) dalam Schmidt, menguji perubahan dalam pola koordinasi dari ayunan belakang pukulan belakang forehand. Awalnya, polanya dicirikan oleh kecepatan lengan bawah dan lengan atas yang sama dan oleh perbandingannya sudut sendi pada siku dan pergelangan tangan. Setelah 10 hari
  • 8. 8 latihan, polanya menunjukkankecepatan lengan bawah yang lebih tinggi daripada lengan atas (menunjukkan aksi mencambuk) dan suatu peningkatan dalam sudut sendi baik pada siku maupun pada pergelangan tangan (menyatakan pembengkokan yanga nyata pada kedua persendian). Dalam hal ini guru harus mampu memperhatikan peningkatan dalam kecepatan dan kehalusan gerakan anak ketika kontrol dan koordinasinya miningkat. Otot yang digunakan Disamping bergeser dalam kontroldan koordinasi, perubahan dalam pola aktivitas otot juga terjadi sepanjang masa latihan. Studi dengam EMG telah menunjukkan secara khusus bahwa anak awalnya menunjukkan pola aktivitas yang dicirikan oleh kontraksi simultan antar otot agonis (yang menghasilkan gerak) dan otot antagonis (yang melawan aksi), yang disebut otot “co-kontraksi”. Dengan latihan, pola tersebut bergeser pada kontraksi yang berurutan, dengan agonis dan antagonis berkontraksi pada waktu yang tepat dan diperlukan secara berturut-turut. Dari segi prilaku, gerakan anak nampak lebih mengalir oleh pengaruh latihan ketika jumlah co-kontraksinyasemakin menghilang. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk menilai kualitas dari kehalusan gerak anak. Efisiensi gerakan Tidak mengejutkan, bahwa dengan semakin bertambahnya waktu latihan, penggunaan energi yang berlebihan dari gerakan anak pun akan semakin berkurang. Ketika kontrol, koordinasi, dan pola aktifitas otot menjadi lebih efisien, jumlah energi yang dibutuhkan untuk melakukan gerakanpun semakin berkurang. Barangkali ini adalah salah satu alasan mengapa penampilan yamg sudah terkuasai dengan baik dapat menghasilkan aksi efektif untuk periode waktu yang lebih lama. Secara perilaku, pelaku gerak nampak berkurang kelelahannya sehingga dapat bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama. Karenanya, salah satu ukuran terhadap efisiensi gerak ini dapat dilakukan dengan mengukur lamanya waktu seorang anak dapat bertahan.
  • 9. 9 Perhatian Karakteristik penting lain dari penampilan yang terampiladalah penguasaan perhatiiannya. Anak yang sudah menguasai gerakan tidak hanya dapat mempertahankan perhatiannya dalam waktu yang lama, tetapi juga mahir dalam mengenali dan memfokuskan diri pada tanda-tanda yang paling sesuai dengan tuntutan penampilannya. Indikator perilaku dari perhatian yang meningkat ini meliputi pengenalan yang lebih cepat dan merespon pada pola stimulus lingkungan yang kompleks, dan tida terburu-buru ketika menampilkan keterampilan terbuka, serta kemampuan untuk menyesuaikan secara cepat pada peristiwa yang tak terduga. Guru dapat menilai kemajuan anak dengan mengukur waktu reaksi merekadalam situasi tertentu atau dengan mencatat kemampuan pengenalan keseluruhannya selama pertandingan. Ketiak anak meningkat keterampilannya, tuntutan perhatian dari gerakan mereka mulai menghilang. Pengurangan tersebut sering terlihat nyata dari semakin mengalirnya gerakan secara bebas dan dari kemampuannya untuk melakukan beberapa hal sekaligus. Mendeteksi kesalahan dan memperbaikinya Ketika anak menjadi semakin mahir dalam menghasilkan gerakan, mereka juga menjadi lebih mahirdalam mengenali dan mengoreksi kesalahan-kesalahan yang terjadi. Kesalahan bisa disebabkan oleh pemilihan gerakan yang salah atau oleh ketidaktepatan pelaksanaan aksi yang direncanakan. Dengan latihan, anak mulai memperhatikan pada informasi umpan balik yang relevan, baik informasi proprioceptive exterocetive, yang mereka gunakan untuk mendeteksi kesalahan penampilan. Dari segi perilaku anak yang menampilkan keterampilan berkelanjutan (mengemudi mobil atau bersepeda) akan mendemonstrasikan kapasitas untuk menyesuaikan gerakannya lebih efektif selama aksi berlangsung. Sedangkan ketika melakukan keterampilan diskrit harus dapat melakukan penilaian akurat pada kesalahan mereka dan menjelaskan bagaimana mereka dapat memperbaikinya pada kesempatan berikut.
  • 10. 10 II.3 SIFAT PENGARUH LATIHAN Karna pembelajaran harus melibatkan proses latihan, guru atau pelatih harus mengetahui beberapa pengaruh latihan. Pengaruh latihan dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu: 1. Pengaruh yang relatif menetap sehingga disebut sebagai hasil belajar, dan 2. Pengaruh yang bersifat sementara Guru atau pelatih hanya boleh menyimpulkan bahwa perubahan keterampilan anak merupakan ukuran pembelajaran dari pengaruh latihanyang bersifat menetap. Sedangkan perubahan keterampilan yang sifatnya sementara tidak usah dijadikan ukuran, walaupun perubahan itu memang sengaj dirancang oleh guru. Mari kita simak kedua jenis pengaruh latihan itu berikut ini. a. Pengaruh latihan yang menetap Pengaruh utama latihan adalah memantapkan keterampilan agar menetap. Pengaruh itu menghasilkan perubahan yang menetap dalam diri anak sehingga bisa menampilkan keterampilanitu dimasa berikut. Karna itu, keterampilan tersebut tidak akan menghilang dalam beberapa hari atau bahkan beberapa tahun kemudian. Tugas guru atau pelatih dalam proses pembelajaran adalah menemukan cara untuk menimbulkan kondisi latihan yang yang dapat merangsang perubahan yang sifatnya menetap, sehingga anak mampu mendapatkan perubahan yang diinginkan. Kondisi tersebut diantaranya adalah penyediaan kesempatan bagi anak untuk melakukan keterampilan yang dipelajari secara berulang-ulang. Ini tentu busa menyangkut alokasi waktu, tempat, serta alat yang digunakan. b. Pengaruh latihan yang bersifat sementara Disamping menghasilkan perubahan yang menetap, kondisi latihan bisa pula menimbulkan perubahan yang sifatnya sementara. Karna itu pengaruh ini disebut pengaruh sementara. Pengaruh yang sifatnya sementara itu bisa positif bisa juga
  • 11. 11 negative. Pengaruh positif berarti bahwa pengaruh itu meningkatkan tingkat penampilan, sedangkan pengaruh negative menurunkan penampilan. 1) Pengaruh positif. Cara guru dalam memberikan instruksi dan dorongan akan meningkatkan penampilan secara sementara. Ini disebabkan adanya pengaruh yang memotivasi dan memberikan tenaga tambahan tambahan dari cara guru berbicara. Ketika guru memberikan dorongan, informasi tentang kemajuan ditangkap anak sebagai rangsangan tambahan. Disampin itu pemberian bantuan lewat kontak fisik atau secara verbal pada saat berlatih dapat juga meningkatkan penampilan. Demikian juga dengan kondisi perasaan yang dihasilkan dari pujian dan penghargaan guru atau teman. Tetapi perubahan yang terjadi dengan cara yang seperti itu tetap bersifat sementara. Namun demikian, pengaruh yang sifatnya sementara ini akan menjelma menjadi pengaruh menetap jika terjadi secara berulang-ulang. 2) Pengaruh negatif. Kondisi latihan bisa menyebabkan anak mengalami perubahan penampilan yang bersifat negatif, sehingga prestasi menjadi menurun. Kelelahan adalah salh satu contohnya. Ketika anak merasa lelah, tingkat penampilannya pasti akan menurun. Karena itu, pemberian istirahat diantara kegiatan latihan akan menghindari kelelahan yang megganggu. Kondisi latihan yang membosankan, kurang menarik, dan tidak memberikan kemajuan apa-apa, juga akan menyebabkan penampilan anak menurun. Karna itu kondisi latihan demikian perlu dihindari.
  • 12. 12 BAB III PENUTUP III.1 KESIMPULAN Didalam pembelajaran gerak tidak pernah terlepas dari suatu proses yang dinamakan latihan. Seseorang dapat berubah penampilannya sebagai hasil dari proses latihan. Perubahan dari proses latihan ada yang bersifat sementara dan ada juga yang bersifat lama atau menetap. Sifat pengaruh latihan sendiri ada yang bersifat meningkat, menetap, atau bahkan menurun. Ada beberapa hasil dari latihan yang dapat diamati yang diantaranya pengetahuan konsep, kontrol dan kordinasi, otot yang digunakan efisiensi gerakan, perhatian, serta mendeteksi kesalahan dan memperbaikinya. Orang yang berubah penampilannya sebagai hasil dari latihan, diibaratkansebagai telur. Telur akan matang jika direbus. Telur yang sudah matang, wujudnya sudah berubah total dari keadaan semula. Dan perubahan itu tetap melekat walaupun telur didinginkan kembali. Artinya, telur itu sudah berubah dari telur mentah menjadi telur matang. Ini mempersyaratkan bahwa belajar akan merubahnya menjadi orang yang benar-benar baru. Luarnya tetap sama, tetapi kemampuannya sudah berubah. Kemanapun orang itu pergi, dalam kondisi apapun ia berada, kemampuannya tetap melekat.
  • 14. 14 DAFTAR LAMPIAN RUBRIK PENILAIAN 1. KEKOMPAKAN TIM : 2. PEMAHAMAN MATERI : 3. TAMPILAN : Ketua kelas Dosen Rio Aprila Adhe Saputra, M.Pd