BK KELOMPOK W.YH. Sportt memberikan pengertian kelompok sebagai beberapa orang yang bergaul satu dengan yang lain.
. H. Smith menguraikan : Kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu, yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi.
Definisi bimbingan kelompok Menurut Tohirin (2007: 170) adalah suatu cara memberikan bantuan kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok.
Bimbingan Kelompok merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan ini bagi dirinya sendiri (dalam Winkel & Sri Hastuti, 2004: 565).
Menurut Dewa Ketut Sukardi (2008: 64) bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari pembimbing/ konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu maupun pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan
Tujuan layanan bimbingan kelompok Winkel & Sri Hastuti (2004:547) adalah menunjang perkembangan pribadi dan perkembangan sosial masing-masing anggota kelompok serta meningkatkan mutu kerja sama dalam kelompok guna aneka tujuan yang bermakna bagi para partisipan. Selain itu bimbingan kelompok bertujuan untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta didik. Topic yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia (Departemen Pendidikan Nasional, 2008)
Tujuan layanan bimbingan kelompok menurut Tohirin (2007: 172) Tujuan Umum
Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk pengembangan kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi perserta layanan (siswa).
Tujuan Khusus
Secara lebih khusus layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yaitu peningkatan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal para siswa
Manfaat bimbingan kelompok menurut Dewa Ketut Sukardi (2008: 67) Diberikan kesempatan yang luas untuk berpendapat dan membicarakan berbagai hal yang terjadi disekitarnya.
Memiliki pemahaman yang obyektif, tepat, dan cukup luas tentang berbagai hal yang mereka bicarakan.
Menimbulkan sikapyang positif terhadap keadaan diri dan lingkungan mereka yang berhubungan dengan hal-hal yang mereka bicarakan dalam kelompok
Keuntungan Menggunakan Metode Pendekatan Kelompok
metode bimbingan kelompok menurut Tohirin (2007: 290)Program Home Room
2. Karyawisata 3. Diskusi kelompok 4. Kegiatan Kelompok 5. Organisasi Siswa 6. Sosiodrama 7. Psikodrama 8. Pengajaran Remedial Tahap pelaksanaan bimbingan kelompok menurut Prayitno (1995: 40) ada empat tahapan :
Dokumen tersebut membahas beberapa teori belajar bahasa, yaitu teori behaviorisme, nativisme, kognitif, fungsional, konstruktivisme, dan humanisme. Teori-teori tersebut memberikan sudut pandang berbeda tentang bagaimana proses pemerolehan bahasa terjadi, mulai dari pengaruh lingkungan hingga kapasitas internal anak. Teori mana pun dipandang dapat membantu memahami kesulitan dalam belajar bahasa.
Dokumen tersebut membahas tentang aliran psikologi fungsionalisme dan tokoh-tokohnya seperti William James, John Dewey, Edward Lee Thorndike, dan Robert Sessions Woodworth. Fungsionalisme mempelajari fungsi tingkah laku dan proses mental dengan menggunakan metode observasi dan variasi kondisi.
BK KELOMPOK W.YH. Sportt memberikan pengertian kelompok sebagai beberapa orang yang bergaul satu dengan yang lain.
. H. Smith menguraikan : Kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu, yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi.
Definisi bimbingan kelompok Menurut Tohirin (2007: 170) adalah suatu cara memberikan bantuan kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok.
Bimbingan Kelompok merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan ini bagi dirinya sendiri (dalam Winkel & Sri Hastuti, 2004: 565).
Menurut Dewa Ketut Sukardi (2008: 64) bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari pembimbing/ konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu maupun pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan
Tujuan layanan bimbingan kelompok Winkel & Sri Hastuti (2004:547) adalah menunjang perkembangan pribadi dan perkembangan sosial masing-masing anggota kelompok serta meningkatkan mutu kerja sama dalam kelompok guna aneka tujuan yang bermakna bagi para partisipan. Selain itu bimbingan kelompok bertujuan untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta didik. Topic yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia (Departemen Pendidikan Nasional, 2008)
Tujuan layanan bimbingan kelompok menurut Tohirin (2007: 172) Tujuan Umum
Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk pengembangan kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi perserta layanan (siswa).
Tujuan Khusus
Secara lebih khusus layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yaitu peningkatan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal para siswa
Manfaat bimbingan kelompok menurut Dewa Ketut Sukardi (2008: 67) Diberikan kesempatan yang luas untuk berpendapat dan membicarakan berbagai hal yang terjadi disekitarnya.
Memiliki pemahaman yang obyektif, tepat, dan cukup luas tentang berbagai hal yang mereka bicarakan.
Menimbulkan sikapyang positif terhadap keadaan diri dan lingkungan mereka yang berhubungan dengan hal-hal yang mereka bicarakan dalam kelompok
Keuntungan Menggunakan Metode Pendekatan Kelompok
metode bimbingan kelompok menurut Tohirin (2007: 290)Program Home Room
2. Karyawisata 3. Diskusi kelompok 4. Kegiatan Kelompok 5. Organisasi Siswa 6. Sosiodrama 7. Psikodrama 8. Pengajaran Remedial Tahap pelaksanaan bimbingan kelompok menurut Prayitno (1995: 40) ada empat tahapan :
Dokumen tersebut membahas beberapa teori belajar bahasa, yaitu teori behaviorisme, nativisme, kognitif, fungsional, konstruktivisme, dan humanisme. Teori-teori tersebut memberikan sudut pandang berbeda tentang bagaimana proses pemerolehan bahasa terjadi, mulai dari pengaruh lingkungan hingga kapasitas internal anak. Teori mana pun dipandang dapat membantu memahami kesulitan dalam belajar bahasa.
Dokumen tersebut membahas tentang aliran psikologi fungsionalisme dan tokoh-tokohnya seperti William James, John Dewey, Edward Lee Thorndike, dan Robert Sessions Woodworth. Fungsionalisme mempelajari fungsi tingkah laku dan proses mental dengan menggunakan metode observasi dan variasi kondisi.
Teori behavioristik menekankan pentingnya penguatan dalam memperkuat respon. Beberapa tokoh seperti Thorndike, Watson, dan Skinner menjelaskan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon yang dapat diamati secara objektif. Clark Hull melihat stimulus berhubungan dengan kebutuhan biologis sedangkan Edwin Guthrie menyatakan stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan proses konseling berpusat pada klien (client centered counseling) yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Konseling ini bertujuan untuk membantu klien menjadi pribadi yang lebih berfungsi dengan menciptakan iklim yang mendukung klien untuk mengekspresikan diri secara bebas. Peran konselor adalah menerima, memahami, dan mencerminkan perasaan klien tanpa memberi saran.
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9novyaindri29
Makalah ini membahas tentang sikap dalam psikologi sosial. Sikap didefinisikan sebagai evaluasi terhadap objek, isu, atau orang yang bersifat positif atau negatif. Sikap terbentuk dari pengalaman dan pembelajaran seseorang, dan memiliki tiga komponen utama: afektif (perasaan), kognitif (pemikiran), dan perilaku. Sikap berfungsi untuk mencapai tujuan, melindungi ego, dan menge
Presentasi menjelaskan enam aliran utama dalam psikologi: (1) Strukturalisme yang menekankan pengalaman mental terdiri dari unsur-unsur dasar, (2) Fungsionalisme yang melihat manusia sebagai bagian dari lingkungan sosial, (3) Behaviourisme yang hanya mempelajari perilaku yang dapat diamati, (4) Psikoanalisis yang menganalisis ketidaksadaran untuk memahami motivasi, (5) Humanistik yang menekankan akt
Konseli mengungkapkan masalahnya yaitu merasa bingung dengan hubungannya dengan dua teman laki-laki yang dekat dengannya. Melalui proses konseling, konseli menyadari bahwa perasaannya selama ini salah karena menganggap hubungannya lebih dari sekedar persahabatan. Konselor membantu konseli memahami posisinya sebenarnya melalui pendengaran aktif dan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong refleksi diri.
Makalah ini membahas konsep dasar belajar dengan menjelaskan arti penting belajar bagi perkembangan dan kehidupan manusia, memberikan definisi belajar, dan mencontohkan belajar seorang anak dengan mobil-mobilan.
Teori organisme menekankan integrasi dan koherensi kepribadian. Potensi inherent lebih menentukan daripada lingkungan. Organisme berusaha mempertahankan keseimbangan melalui proses ekualisasi dan aktualisasi diri ketika berinteraksi dengan lingkungan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas latar belakang berbagai filsafat di berbagai belahan dunia, khususnya filsafat spiritualisme di Timur Jauh seperti Hinduisme, Buddhisme, dan Taoisme di India, Cina, dan Jepang. 2. Filsafat-filsafat tersebut memiliki pandangan bahwa dunia ini penuh rahasia dan manusia harus menyelidiki alam semesta untuk memahaminya. 3
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, meliputi faktor internal seperti fisiologis dan psikologis, serta faktor eksternal seperti lingkungan sosial dan nonsosial. Faktor-faktor internal psikologis mencakup motif, bakat, minat, konsentrasi, kecerdasan, dan motivasi. Faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat, serta faktor alamiah dan perangkat bel
Dokumen tersebut membahas pengertian filsafat, yang secara etimologis berasal dari bahasa Yunani dan berarti cinta kepada kebijaksanaan. Dokumen ini juga menjelaskan pandangan berbagai filsuf tentang pengertian filsafat serta objek dan manfaat dari filsafat."
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanNadya Mastrin
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pendidikan dan proses hidup manusia. Filsafat pendidikan memberikan landasan untuk tujuan dan pelaksanaan pendidikan serta mengevaluasi proses pendidikan. Proses hidup manusia mendorong terbentuknya filsafat pendidikan untuk memahami perkembangan potensi manusia dan peran pendidikan dalam merealisasikannya.
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan PersepsiSeta Wicaksana
Dokumen tersebut membahas tentang sistem komunikasi intrapersonal yang mencakup sensasi dan persepsi. Sensasi adalah pengalaman indrawi dasar yang timbul dari stimulasi alat indera, sedangkan persepsi melibatkan interpretasi makna atas stimulasi tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi diantaranya adalah perhatian, faktor fungsional dan personal, serta faktor struktural berkaitan dengan stimulus.
Makalah ini membahas mengenai prinsip dasar latihan motorik pada anak usia dini. Terdapat 3 bab yang membahas tentang pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Pembahasan mencakup pengertian motorik, faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik, serta metode-metode mengajarkan keterampilan motorik seperti metode global, bagian, dan gabungan antara global dan bagian.
Teori behavioristik menekankan pentingnya penguatan dalam memperkuat respon. Beberapa tokoh seperti Thorndike, Watson, dan Skinner menjelaskan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon yang dapat diamati secara objektif. Clark Hull melihat stimulus berhubungan dengan kebutuhan biologis sedangkan Edwin Guthrie menyatakan stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan proses konseling berpusat pada klien (client centered counseling) yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Konseling ini bertujuan untuk membantu klien menjadi pribadi yang lebih berfungsi dengan menciptakan iklim yang mendukung klien untuk mengekspresikan diri secara bebas. Peran konselor adalah menerima, memahami, dan mencerminkan perasaan klien tanpa memberi saran.
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9novyaindri29
Makalah ini membahas tentang sikap dalam psikologi sosial. Sikap didefinisikan sebagai evaluasi terhadap objek, isu, atau orang yang bersifat positif atau negatif. Sikap terbentuk dari pengalaman dan pembelajaran seseorang, dan memiliki tiga komponen utama: afektif (perasaan), kognitif (pemikiran), dan perilaku. Sikap berfungsi untuk mencapai tujuan, melindungi ego, dan menge
Presentasi menjelaskan enam aliran utama dalam psikologi: (1) Strukturalisme yang menekankan pengalaman mental terdiri dari unsur-unsur dasar, (2) Fungsionalisme yang melihat manusia sebagai bagian dari lingkungan sosial, (3) Behaviourisme yang hanya mempelajari perilaku yang dapat diamati, (4) Psikoanalisis yang menganalisis ketidaksadaran untuk memahami motivasi, (5) Humanistik yang menekankan akt
Konseli mengungkapkan masalahnya yaitu merasa bingung dengan hubungannya dengan dua teman laki-laki yang dekat dengannya. Melalui proses konseling, konseli menyadari bahwa perasaannya selama ini salah karena menganggap hubungannya lebih dari sekedar persahabatan. Konselor membantu konseli memahami posisinya sebenarnya melalui pendengaran aktif dan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong refleksi diri.
Makalah ini membahas konsep dasar belajar dengan menjelaskan arti penting belajar bagi perkembangan dan kehidupan manusia, memberikan definisi belajar, dan mencontohkan belajar seorang anak dengan mobil-mobilan.
Teori organisme menekankan integrasi dan koherensi kepribadian. Potensi inherent lebih menentukan daripada lingkungan. Organisme berusaha mempertahankan keseimbangan melalui proses ekualisasi dan aktualisasi diri ketika berinteraksi dengan lingkungan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas latar belakang berbagai filsafat di berbagai belahan dunia, khususnya filsafat spiritualisme di Timur Jauh seperti Hinduisme, Buddhisme, dan Taoisme di India, Cina, dan Jepang. 2. Filsafat-filsafat tersebut memiliki pandangan bahwa dunia ini penuh rahasia dan manusia harus menyelidiki alam semesta untuk memahaminya. 3
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, meliputi faktor internal seperti fisiologis dan psikologis, serta faktor eksternal seperti lingkungan sosial dan nonsosial. Faktor-faktor internal psikologis mencakup motif, bakat, minat, konsentrasi, kecerdasan, dan motivasi. Faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat, serta faktor alamiah dan perangkat bel
Dokumen tersebut membahas pengertian filsafat, yang secara etimologis berasal dari bahasa Yunani dan berarti cinta kepada kebijaksanaan. Dokumen ini juga menjelaskan pandangan berbagai filsuf tentang pengertian filsafat serta objek dan manfaat dari filsafat."
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanNadya Mastrin
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pendidikan dan proses hidup manusia. Filsafat pendidikan memberikan landasan untuk tujuan dan pelaksanaan pendidikan serta mengevaluasi proses pendidikan. Proses hidup manusia mendorong terbentuknya filsafat pendidikan untuk memahami perkembangan potensi manusia dan peran pendidikan dalam merealisasikannya.
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan PersepsiSeta Wicaksana
Dokumen tersebut membahas tentang sistem komunikasi intrapersonal yang mencakup sensasi dan persepsi. Sensasi adalah pengalaman indrawi dasar yang timbul dari stimulasi alat indera, sedangkan persepsi melibatkan interpretasi makna atas stimulasi tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi diantaranya adalah perhatian, faktor fungsional dan personal, serta faktor struktural berkaitan dengan stimulus.
Makalah ini membahas mengenai prinsip dasar latihan motorik pada anak usia dini. Terdapat 3 bab yang membahas tentang pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Pembahasan mencakup pengertian motorik, faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik, serta metode-metode mengajarkan keterampilan motorik seperti metode global, bagian, dan gabungan antara global dan bagian.
Makalah ini membahas perkembangan motorik kasar dan halus pada anak usia 3-5 tahun. Ia menjelaskan tahapan keterampilan motorik kasar dan halus pada setiap usia, serta faktor yang mempengaruhinya seperti kematangan saraf, latihan, dan pengalaman.
Makalah ini membahas mengenai pelaksanaan pembelajaran gerak pada pembelajaran motorik di sekolah. Terdapat beberapa aspek yang dibahas seperti memperkenalkan keterampilan, menetapkan tujuan, pemahaman hasil, pemberian instruksi, modeling dan demonstrasi, bentuk latihan, serta teknik latihan. Pembelajaran motorik dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap pemahaman konsep gerak, tahap gerak, dan tah
Tugas kelompok ini membahas definisi belajar gerak dan batasannya. Belajar gerak didefinisikan sebagai proses perubahan tingkah laku akibat latihan yang menghasilkan kemampuan baru yang relatif permanen. Unsur-unsurnya meliputi proses, hasil berupa kemampuan merespon, kemampuan yang melekat, dan dihasilkan oleh latihan. Manfaatnya antara lain memperoleh kemampuan baru dan meningkatkan koordinasi gerak.
Makalah ini membahas tahapan perkembangan gerak melempar dan menangkap pada anak, dimulai dari usia 1-3 tahun hingga 6 tahun ke atas. Terdapat 4 langkah utama dalam perkembangan gerak melempar yaitu persiapan, peletakan bola di samping lengan, ayunan lengan, dan gerak lanjut. Perkembangan gerak melempar pada anak laki-laki lebih cepat dibandingkan perempuan."
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaransundelubek1
Makalah ini membahas tentang teori-teori belajar dan pembelajaran, meliputi pengertian belajar dan pembelajaran, macam-macam teori belajar seperti teori behavioristik, kognitif, konstruktivisme, dan humanistik, serta contoh penerapan teori-teori tersebut dalam proses pembelajaran.
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
Dokumen tersebut membahas tentang keterkaitan antara pembelajaran, kognisi, dan motivasi belajar. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa teori pembelajaran harus mempertimbangkan gaya belajar siswa dan struktur pengetahuan, kognitivisme lebih menekankan pada proses berpikir, dan motivasi sangat penting dalam pembelajaran karena menggerakkan siswa untuk belajar.
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang teori pembelajaran, kognitivisme, dan motivasi belajar.
2. Tokoh-tokoh teori kognitivisme seperti Piaget, Bruner, Ausubel, dan Gagne dijelaskan sumbangannya dalam pembelajaran.
3. Motivasi belajar penting untuk mendorong siswa dan berbagai strategi untuk meningkatkan motivasi dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas empat teori belajar yaitu behaviorisme, kognitif, humanistik, dan sibernetik. Behaviorisme menekankan perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar, kognitif menekankan proses mental dalam belajar, humanistik menekankan pembentukan kepribadian peserta didik, sedangkan sibernetik menekankan pengolahan informasi dalam belajar. Dokumen juga membahas kelebihan dan kekurangan masing-masing
Dokumen tersebut membahas pengertian teori belajar dan pembelajaran, termasuk teori-teori belajar utama seperti behaviorisme, kognitifisme, dan humanistik. Teori-teori tersebut memberikan implikasi berbeda terhadap pembelajaran, seperti penekanan pada stimulus dan respon, proses berpikir, serta pembentukan pribadi. Ringkasannya, dokumen tersebut membahas berbagai perspektif teori belajar dan implikasinya d
Teks tersebut membahas prinsip-prinsip belajar dan teori-teori pembelajaran. Beberapa teori belajar yang dijelaskan adalah behaviorisme, kognitif, dan konstruktivisme. Prinsip-prinsip masing-masing teori meliputi penguatan, konteks belajar, dan pengetahuan sebelumnya. Teks tersebut juga membahas penerapan prinsip-prinsip tersebut dalam pembelajaran.
Guru perlu menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran dengan menghadirkan situasi nyata baik di kelas maupun di luar kelas untuk mendorong aktivitas siswa secara fisik dan mental. Guru juga perlu memilih metode pembelajaran yang tepat agar pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru.
Teori pembelajaran behaviorisme, kognitif dan sosial memiliki persamaan dan perbedaan. Secara umum, ketiganya merupakan psikologi pendidikan yang menjelaskan proses pembelajaran, namun behaviorisme lebih menekankan stimulus dan respon, kognitif pada intelektual dan pengalaman, sedangkan sosial pada pemodelan. Guru perlu memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing teori untuk menerapkannya secara fleksibel dalam pembel
Teori kognitivisme menyatakan bahwa belajar adalah proses mental aktif untuk memperoleh, mengingat, dan menerapkan pengetahuan. Teori ini didukung oleh Piaget, Bruner, dan Ausubel. Piaget berfokus pada asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi. Bruner berpendapat bahwa belajar terjadi secara induktif dari konsep sederhana ke rumit. Sedangkan Ausubel berpendapat bahwa belajar bermak
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
Teori kognitivisme menekankan bahwa pembelajaran merupakan proses kognitif yang terjadi di dalam pikiran manusia. Tokoh utamanya adalah Piaget yang membagi tahapan perkembangan kognitif anak. Kognitivisme melihat pembelajaran sebagai interaksi antara individu dan lingkungan melalui proses asimilasi dan akomodasi. Teori ini memberikan penekanan pada proses berfikir dalam pembelajaran.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori belajar dan motivasi dalam pembelajaran, meliputi teori behavioristik, kognitif, dan humanistik. Prinsip-prinsip belajar mencakup proses asosiasi, penguatan, persepsi, pengorganisasian, imitasi, dan aktivitas syaraf. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar antara lain internal seperti fisik dan psikis, serta eksternal seperti social dan non-social.
Dokumen tersebut membahas teori kognitif pembelajaran yang menekankan proses berfikir dan pengolahan informasi. Tokoh-tokohnya meliputi Piaget, Ausubel, Bruner, dan Lewin. Teori ini menyarankan pendekatan aktif siswa dalam belajar untuk membangun pengetahuan secara mandiri.
Model dan teori memiliki persamaan dan perbedaan. Keduanya merupakan kerangka konseptual, namun teori lebih abstrak sebagai prinsip dasar ilmu, sedangkan model lebih konkrit sebagai kerangka untuk melihat hubungan antar bagian. Teori merupakan dasar pengetahuan yang memberi panduan penelitian, sedangkan model membantu memahami hubungan antar komponen suatu sistem.
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
1. MAKALAH BELAJAR
MOTORIK
OLEH : 1. DANIL IRAWAN
2. ALHADI SHODIKIN
Dosen pembimbing : ADE SAPUTRA S.pd, M.pd
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2014/2015
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Proses belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat.
Proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang belajar tidak dapat disaksikan.
Perubahan hanya dapat dilihat dari adanya gejala-gejala perubahan perilaku yang tampak.
Ketika seorang guru menjelaskan suatu materi pelajaran, sepertinya seorang siswa
memperhatikan dengan seksama sambil mengangguk-anggukkan kepala, maka belum tentu
siswa tersebut belajar. Kemungkinan siswa tersebut mengangguk-angguk kepala bukan
karena memperhatikan materi pelajaran dan faham apa yang dikatakan guru, akan tetapi
karena sangat mengagumi cara guru berbicara, atau mengagumi penampila guru, sehingga
ketika siswa tersebut ditanya tentang apa yang disampaikan guru, siswa tidak mengerti apa-
apa. Sebaliknya, manakala ada siswa yang seakan-akan tidak memperhatikan, belum tentu
siswa tersebut tidak sedang belajar. Kemungkinan otak dan fikiran siswa tersebut sedang
mencerna apa yang dikatakan guru, sehingga ketika ditanya siswa tersebut dapat menjawab
pertanyaan dengan benar.
Berdasarkan adanya perubahan perilaku yang ditimbulkan, maka sebenarnya siswa
sudah melakukan proses belajar. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang
dihasilkan dari proses pembelajaran, dengan demikian seorang guru harus memahami secara
teoritis bagaimana terjadinya perubahan perilaku itu. Dewasa ini sebagian guru tidak
memperhatikan tentang perubahan perilaku siswa. Guru hanya memberikan materi-materi
pelajaran tanpa memandang hasil dari proses belajar tersebut. Melihat fenomena yang
berkembang, maka seorang guru dituntut mengimplikasikan dan mengembangkan teori-teori
yang ada dalam pembelajaran, sehingga diharapkan proses belajar benar-benar dapat
dilaksanakan secara maksimal.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk melengkapi Tugas Mata
Kuliah Motorik Dasar dan untuk menambah wawasan mengenai pengertian belajar motorik
dan belajar gerak serta proses terjadinya gerak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PARADIGMA TEORI BELAJAR
3. Teori belajar memiliki warisan yang kaya dan beragam. Sebagai akibat dari warisan
ini, banyak sudut pandang tentang proses belajar yang bermunculan. Sudut pandang yang
dianut oleh sejumlah ilmuan disebut sebagai paradigma.
Adapun beberapa sudut pandang yang dapat diidentifikasi ke dalam teori belajar
antara lain: 1) Fungsionalistik, 2) Asosiasinistik, 3) Kognitif, 4) Neurofisiologis,
5) Evolusioner. Paradigma fungsionalistik menekankan hubungan antara belajar dengan
penyesuaian diri dengan lingkungan. Paradigma asosiasionistik mempelajari proses belajar
dalam term hokum asosiasi. Paradigma kognitif menekankan sifat kognitif dalam belajar.
Paradigma neurofisiologis mengisolasi korelasi neurofisiologis dari hal-hal seperti belajar,
persepsi, pemikira, dan kecerdasan. Paradigma evolusioner menekankan pada sejarah evolusi
proses belajar orgaisme.
Paradigma-paradigma yang berkembang harus dlihat sebagai kategori kasar karena
sulit untuk menemukan teori belajar yang sesuai persis dengan dengan salah satu dari
kategori itu. Ketika meletakkan satu teori dalam paradigma tertentu berdasarkan penekanan
utama, maka aspek-aspek tertentu dari paradigma lain dapat ditemukan. Sebagai contoh, teori
Tolman sulit dikategorisasikan karena mengandung elemen fungsionalistik dan kognitif. Teori
Piaget banyak dipengaruhi oleh teori Darwin namun banyak kesamaan dengan teori dalam
paradigma fungsionalistik. Teori Hull dimasukkan dalam paradigma fungsionalis, namun
teori ini banyak didasarkan pada gagasan asosiasinistik. Dengan pertimbangan tersebut, teori
belajar utama dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Paradigma fungsionalistik
a. Teori Thorndike
b. Teori Skinner
c. Teori Hull
2. Paradigma asosiasinistik
a. Teori Pavlov
b. Teori Guthrie
c. Teori Estes
3. Paradigma kognitif
a. Teori Gestalt
b. Teori Piaget
4. c. Teori Bandura
4. Paradigma neurofisiologis
a. Teori Hebb
5. Paradigma evolusioner
a. Teori Bolles
B.BEBERAPA IMPLIKASI TEORI DALAM PEMBELAJARAN
1. Paradigma Fungsionalistik
a. Teori Thorndike
Implikasi dari teori Thorndike dalam pembelajaran menitikberatkan adanya
hubungan erat antara pengetahuan proses belajar dengan praktik pengajaran. Teknik
pengajaran berbentuk ceramah dianggap tidak baik. Thorndike juga menyetujui program
pelatihan praktik yang dibuat menyerupai dunia nyata (kehidupan sehari-hari) dan
memasukkan proses belajar eksperensial (berbasis pengalaman).
b. Teori Skinner
Implikasi teori Skinner dalam pembelajaran dinyatakan dalam informasi yang ada
dipelajari dan disajikan secara bertahap. Dalam pembelajaran selalu diberikan umpan balik
dengan segera, sehingga diharapkan murid mampu belajar dengan caranya sendiri. Teori
Skinner juga mengedepankan penggunaan teknik pengajaran programmed learning (belajar
terprogram), teaching machine (mesin pengajar), computer based instruction (CBI) atau
pengajaran berbasis computer.
c. Teori Hull
Hull membuat prediksi yang persis tentang efek gabungan dari belajar dan dorongan
terhadap perilaku dan efek keletihan (via hambatan reaktif dan terkondisi). Penguatan dalam
pembelajaran bergantung pada reduksi dorongan/stimuli dorongan yang dihasilkan oleh
kondisi kebutuhan fisiologi.
2. Paradigma Asosiasinistik
a. Teori Pavlov
Teori Pavlov sulit diaplikasikan ke dalam dunia pendidikan, khususnya dalam
pembelajaran. Pavlov mengedepankan modifikasi sikap dan emosi terhadap belajar
berdasarkan pengkondisian klasik yang harus dilakukan dengan hati-hati agar mendapatkan
5. program pendidikan yang benar-benar efektif. Selain itu, Pavlov juga menciptakan teori
belajar antisipasi.
b. Teori Guthrie
Menurut Guthrie latihan (praktik) adalah penting karena menimbulkan lebih banyak
stimuli untuk menghasilkan perilaku yang diinginkan. Pendidikan formal seharusnya
menyerupai situasi kehidupan nyata dibuat semirip mungkin. Pemberian hukuman dalam
pembelajaran idealnya tidak sekadar menghentikan perilaku yang tidak diinginkan melainkan
menghasilkan perilaku yang diinginkan. Perluasan dari teori Guthrie ke apklikasi praktis
bersifat langsung dan dijelaskan dengan cara menyenangkan, penuh contoh, tidak hanya
rumusan-rumusan.
3. Paradigma Kognitif Dominan
a. Teori Gestalt
Gestall mengedepankan penggunaan teknik ceramah (lecture), tetapi akan berusaha
agar ada interaksi antara guru dan murid. Teori ini juga menghindari memorisasi fakta tanpa
pemahaman. Ketika hal-hal yang dipelajari telah dipahami maka mudah diaplikasikan ke
situasi yang baru dan dipertahankan dalam jagka waktu lama.
b. Teori Piaget
Materi pendidikan harus disesuaikan dengan struktur kognitif anak, karena
kemampuan untuk mengasimilasi bervariai dari satu anak dengan anak yang lain sehingga
pendidikan harus diindividualisasikan. Selain itu pendidikan membutuhkan pengalaman yang
menantang bagi pembelajar sehingga proses asimilasi dan akomodasi dapat menghasilakan
pertumbuhan intelektual.
c. Teori Tolman
Tolman mendukung diskusi kelompok kecil dalam kelas. Setiap siswa mempunyai
kesempatan secara individual/sebagai anggota kelompok untuk menguji ide secara memadai.
Menurut Tolman, belajar terjadi secara konstan. Siswa berusaha mengembangkan
ekspektasi/keyakinan yang sesuai dengan kenyataan. Guru membantu siswa merumuskan
hipotesis dan member pengalaman yang mengonfirmasikan ketika hipotesis itu benar.
Dengan cara ini siswa mengembangkan peta kognitif yang akan memandu aktivitas siswa.
d. Teori Bandura
Implikasi teori Bandura dalam pembelajaran menekankan sesuatu yang dapat
dipelajari melalui pengalaman langsung yang bisa dipelajari secara tidak langsung dengan
observasi. Belajar observasional memiliki implikasi edukasional apabila guru memperhatika:
1)atensional/perhatian, 2) retensional, 3) motor/mampu melakukan perilaku yang dipelajari,
4) motivasi dari siswa. Pemberian model sangat efektif dan berpengaruh besar terhadap
pembelajaran siswa. Model yang efektif digunakanadalah dengan film, televisi, tape,
demonstrasi, dan display.
6. 4. Paradigma Neurofisiologis Dominan
a. Teori Hebb
Implikasi teori Hebb dalam pembelajaran menitikberatkan proses kognitif dengan
menggunakan neuron atau synapse sebagai alat utama. Studi motivasi dan studi belajar
memberi pengaruh penting dalam proses pembelajaran.
5. Paradigma Evolusioner
a. Teori Bolles
Teori Bolles tidak memiliki implikasi untuk teknik pengajaran spesisik, tetapi
menitikberatkan pada implikasi untuk kurikulum pendidikan secara umum.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penggunaan dan pemilihan teori-teori belajar harus disesuaikan dengan materi yang
akan diajarkan sehingga teori tersebut dapat diimplikasikan ke dalam proses pembelajaran
agar tercapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan harapan. Cara yang tepat dalam
penggunaan teori yang ada harus sesuai petunjuk mengenai pendekatan yang sudah ada untuk
mempelajari proses belajar, selanjutnya memilih salah satu pendekatan yang memuaskan dan
berkonsentrasi pada pendekatan itu. Apabila teori yang sudah ada tidak sesuai dengan
pembelajaran, diharapkan dapat menyusun dan mengembangkan teori sendiri sesuai
kebutuhan. Ketika menentukan perilaku manusia tidak ada proses yang lebih penting selain
belajar, maka salah satu upaya yang penting yang dapat dilakukan seseorang adalah
membantu mengungkap misteri di balik proses belajar.
7. DAFTAR PUSTAKA
Hergenhahn, B.R & Matthew H. (2009). Theories of Learning (Teori Belajar). Jakarta:
Kencana.
Wina Sanjaya. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan
Kurikulum Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada.
Winfred F. Hill. (2011). Theories of Learning: Konsepsi, Komparasi, dan Signifikansi.
Bandung: Nusa Media.
http://galihdwipradipta.blogspot.com/2011/12/implikasi-teori-belajar-dalam-penjas.html