Praktikum ini bertujuan untuk membuat dan menstandarisasi larutan standar HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M serta menggunakannya untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan. Larutan HCl distandarisasi dengan boraks sebagai larutan standar primer, sedangkan NaOH distandarisasi dengan asam oksalat. Kedua larutan standar kemudian digunakan untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka melalui
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impulsumammuhammad27
Praktikum momentum dan impuls menguji hukum konservasi momentum dan impuls pada tumbukan benda. Percobaan dilakukan dengan menggerakkan troli berbeda massa di atas lintasan udara linear dan mengukur waktu tumbukan menggunakan timer counter. Hasilnya menunjukkan momentum total sebelum dan sesudah tumbukan sama, memverifikasi hukum konservasi momentum.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang spektrofotometer serapan atom (atomic absorption spectrophotometer/AAS) yang digunakan untuk menganalisis kandungan logam dalam suatu sampel. AAS bekerja dengan cara memanaskan sampel hingga teratomisasi, kemudian mengukur absorbsi radiasi oleh atom-atom logam bebas tersebut pada panjang gelombang khas masing-masing unsur logam. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai metode penyiapan samp
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan untuk mengukur viskositas zat cair dengan metode bola jatuh. Terdapat penjelasan teori dan rumus yang terkait, data hasil pengukuran diameter, berat, dan waktu jatuh bola, serta perhitungan untuk menentukan viskositas zat cair.
Praktikum ini bertujuan untuk membuat dan menstandarisasi larutan standar HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M serta menggunakannya untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan. Larutan HCl distandarisasi dengan boraks sebagai larutan standar primer, sedangkan NaOH distandarisasi dengan asam oksalat. Kedua larutan standar kemudian digunakan untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka melalui
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impulsumammuhammad27
Praktikum momentum dan impuls menguji hukum konservasi momentum dan impuls pada tumbukan benda. Percobaan dilakukan dengan menggerakkan troli berbeda massa di atas lintasan udara linear dan mengukur waktu tumbukan menggunakan timer counter. Hasilnya menunjukkan momentum total sebelum dan sesudah tumbukan sama, memverifikasi hukum konservasi momentum.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang spektrofotometer serapan atom (atomic absorption spectrophotometer/AAS) yang digunakan untuk menganalisis kandungan logam dalam suatu sampel. AAS bekerja dengan cara memanaskan sampel hingga teratomisasi, kemudian mengukur absorbsi radiasi oleh atom-atom logam bebas tersebut pada panjang gelombang khas masing-masing unsur logam. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai metode penyiapan samp
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan untuk mengukur viskositas zat cair dengan metode bola jatuh. Terdapat penjelasan teori dan rumus yang terkait, data hasil pengukuran diameter, berat, dan waktu jatuh bola, serta perhitungan untuk menentukan viskositas zat cair.
Titrasi konduktometri digunakan untuk menentukan titik ekivalen reaksi asam-basa dengan mengukur perubahan konduktivitas larutan selama titrasi. Titik ekivalen didapat pada volume titran 13 mL.
Laporan praktikum menentukan berat molekul senyawa berdasarkan pengukuran massa jenis gas. Metode yang digunakan adalah penguapan, pendinginan, dan pengeringan kloroform. Berat molekul kloroform diperoleh sebesar 42743,976 gram/mol.
Laporan praktikum ini membahas tentang pengujian kesadahan air dengan metode titrasi kompleksometri. Metode ini melibatkan pembentukan kompleks antara ion logam Ca2+ dan Mg2+ dengan EDTA sebagai titran. Titik akhir ditandai perubahan warna dari merah anggur menjadi biru. Hasil pengukuran kesadahan air dapat digunakan untuk menentukan tingkat kesadahan air, yaitu air lunak, sedang, keras, atau sangat
Dokumen tersebut membahas tentang hidrasi air dan sifat senyawa hidrat. Air hidrasi adalah air yang terikat pada ion atau molekul dalam struktur kristal senyawa. Senyawa hidrat akan kehilangan airnya jika dipanaskan dan akan menyerap air kembali jika dibiarkan di udara. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari sifat dan karakteristik senyawa hidrat serta menentukan kadar air dan rasio mol air terhadap gar
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada senyawa organik dengan melakukan reaksi adisi. Gugus fungsi diidentifikasi dengan menggunakan beberapa reagen seperti KMnO4 untuk menguji tingkat ketidakjenuhan, asam kromat untuk alkohol, dan FeCl3 untuk alkohol dan fenol. Hasilnya menunjukkan bahwa heksana bersifat jenuh, sedangkan etanol dan fenol memiliki gugus fungsi ber
1. Adsorpsi adalah proses di mana fluida (gas atau cairan) terikat pada permukaan zat padat dan membentuk lapisan tipis melalui interaksi fisika atau kimia.
2. Terdapat dua metode adsorpsi, yaitu fisika (physisorption) yang melibatkan interaksi Van der Waals dan kimia (chemisorption) yang melibatkan pembentukan ikatan kimia.
3. Hubungan antara jumlah zat yang teradsorpsi dengan tekanan
Spektrometer massa dapat menentukan struktur kimia molekul organik dengan cara membombardir sampel dalam fase uap dengan elektron berenergi tinggi untuk menghasilkan ion molekul dan fragmen, kemudian memisahkan partikel berdasarkan rasio massa dan muatan (m/z) menggunakan medan magnet untuk menghasilkan spektrum massa yang menunjukkan kelimpahan fragmen. Spektrum massa memberikan informasi struktur molekul berdasarkan pola fragment
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kalor penguapan karbon triklorida dengan mengukur waktu penguapannya pada berbagai suhu. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu, semakin cepat waktu penguapan karbon triklorida."
Modul praktikum mata kuliah biofisika membahas percobaan nernst potensial untuk mengetahui pengaruh perubahan konsentrasi terhadap potensial yang terukur dan membandingkan hasil percobaan dengan perhitungan teori. Percobaan menggunakan larutan NaCl dan CaCl2 dengan variasi konsentrasi yang dibatasi membran kentang. Hasil menunjukkan potensial semakin besar dengan konsentrasi lebih tinggi dan hasil percobaan berbeda kecil d
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesetimbangan reaksi kimia adalah konsentrasi, tekanan, volume, temperatur, dan penambahan katalis. Perubahan konsentrasi akan menggeser kesetimbangan ke arah reaktan atau produk, sedangkan perubahan tekanan dan volume akan menggeser kesetimbangan ke koefisien yang lebih besar atau kecil. Kenaikan temperatur akan menggeser kesetimbangan ke reaksi endoterm, sementara penambahan k
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesetimbangan reaksi kimia antara lain konsentrasi, tekanan, volume, dan temperatur. Perubahan konsentrasi akan menggeser kesetimbangan ke arah reaktan atau produk, sedangkan perubahan tekanan dan volume akan menggeser kesetimbangan ke koefisien yang lebih besar atau kecil. Penambahan temperatur akan menggeser kesetimbangan ke reaksi endoterm atau eksoterm tergantung peningkatan
Titrasi konduktometri digunakan untuk menentukan titik ekivalen reaksi asam-basa dengan mengukur perubahan konduktivitas larutan selama titrasi. Titik ekivalen didapat pada volume titran 13 mL.
Laporan praktikum menentukan berat molekul senyawa berdasarkan pengukuran massa jenis gas. Metode yang digunakan adalah penguapan, pendinginan, dan pengeringan kloroform. Berat molekul kloroform diperoleh sebesar 42743,976 gram/mol.
Laporan praktikum ini membahas tentang pengujian kesadahan air dengan metode titrasi kompleksometri. Metode ini melibatkan pembentukan kompleks antara ion logam Ca2+ dan Mg2+ dengan EDTA sebagai titran. Titik akhir ditandai perubahan warna dari merah anggur menjadi biru. Hasil pengukuran kesadahan air dapat digunakan untuk menentukan tingkat kesadahan air, yaitu air lunak, sedang, keras, atau sangat
Dokumen tersebut membahas tentang hidrasi air dan sifat senyawa hidrat. Air hidrasi adalah air yang terikat pada ion atau molekul dalam struktur kristal senyawa. Senyawa hidrat akan kehilangan airnya jika dipanaskan dan akan menyerap air kembali jika dibiarkan di udara. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari sifat dan karakteristik senyawa hidrat serta menentukan kadar air dan rasio mol air terhadap gar
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada senyawa organik dengan melakukan reaksi adisi. Gugus fungsi diidentifikasi dengan menggunakan beberapa reagen seperti KMnO4 untuk menguji tingkat ketidakjenuhan, asam kromat untuk alkohol, dan FeCl3 untuk alkohol dan fenol. Hasilnya menunjukkan bahwa heksana bersifat jenuh, sedangkan etanol dan fenol memiliki gugus fungsi ber
1. Adsorpsi adalah proses di mana fluida (gas atau cairan) terikat pada permukaan zat padat dan membentuk lapisan tipis melalui interaksi fisika atau kimia.
2. Terdapat dua metode adsorpsi, yaitu fisika (physisorption) yang melibatkan interaksi Van der Waals dan kimia (chemisorption) yang melibatkan pembentukan ikatan kimia.
3. Hubungan antara jumlah zat yang teradsorpsi dengan tekanan
Spektrometer massa dapat menentukan struktur kimia molekul organik dengan cara membombardir sampel dalam fase uap dengan elektron berenergi tinggi untuk menghasilkan ion molekul dan fragmen, kemudian memisahkan partikel berdasarkan rasio massa dan muatan (m/z) menggunakan medan magnet untuk menghasilkan spektrum massa yang menunjukkan kelimpahan fragmen. Spektrum massa memberikan informasi struktur molekul berdasarkan pola fragment
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kalor penguapan karbon triklorida dengan mengukur waktu penguapannya pada berbagai suhu. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu, semakin cepat waktu penguapan karbon triklorida."
Modul praktikum mata kuliah biofisika membahas percobaan nernst potensial untuk mengetahui pengaruh perubahan konsentrasi terhadap potensial yang terukur dan membandingkan hasil percobaan dengan perhitungan teori. Percobaan menggunakan larutan NaCl dan CaCl2 dengan variasi konsentrasi yang dibatasi membran kentang. Hasil menunjukkan potensial semakin besar dengan konsentrasi lebih tinggi dan hasil percobaan berbeda kecil d
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesetimbangan reaksi kimia adalah konsentrasi, tekanan, volume, temperatur, dan penambahan katalis. Perubahan konsentrasi akan menggeser kesetimbangan ke arah reaktan atau produk, sedangkan perubahan tekanan dan volume akan menggeser kesetimbangan ke koefisien yang lebih besar atau kecil. Kenaikan temperatur akan menggeser kesetimbangan ke reaksi endoterm, sementara penambahan k
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesetimbangan reaksi kimia antara lain konsentrasi, tekanan, volume, dan temperatur. Perubahan konsentrasi akan menggeser kesetimbangan ke arah reaktan atau produk, sedangkan perubahan tekanan dan volume akan menggeser kesetimbangan ke koefisien yang lebih besar atau kecil. Penambahan temperatur akan menggeser kesetimbangan ke reaksi endoterm atau eksoterm tergantung peningkatan
Dokumen ini membahas tentang eksperimen pengamatan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran kesetimbangan reaksi kimia. Larutan KSCN, FeCl3, dan NaOH ditambahkan ke dalam larutan untuk mengubah konsentrasinya, dan diamati perubahan warna untuk mengetahui arah pergeseran kesetimbangan. Kesimpulannya adalah jika konsentrasi zat diperbesar, reaksi akan bergeser menjauhi zat tersebut, sedang
Dokumen tersebut membahas tentang Prinsip Le Chatelier yang menyatakan bahwa sistem kimia yang berada dalam kesetimbangan akan bergeser ke arah baru untuk melawan pengaruh dari luar. Terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi kesetimbangan yaitu perubahan konsentrasi, suhu, dan tekanan/volume. Perubahan konsentrasi akan menyebabkan pergeseran ke arah zat yang konsentrasinya bertambah, sedangkan perubahan su
Dokumen ini membahas tentang kesetimbangan kimia, termasuk definisi kesetimbangan, contoh kesetimbangan homogen dan heterogen, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan seperti perubahan konsentrasi, volume, suhu, dan penggunaan katalis. Juga dijelaskan rumus tetapan kesetimbangan Kc dan Kp.
Pergeseran posisi kesetimbangan tugas ivyahyakurnia23
Kesetimbangan kimia terjadi pada reaksi bolak-balik dimana laju pembentukan dan pembubaran reaktan dan produk sama. Pergeseran kesetimbangan dapat terjadi akibat perubahan konsentrasi zat, tekanan atau suhu sistem.
Pergeseran posisi kesetimbangan tugas ivyahyakurnia23
Kesetimbangan kimia terjadi pada reaksi bolak-balik dimana laju pembentukan dan pembubaran reaktan dan produk sama. Pergeseran kesetimbangan dapat terjadi akibat perubahan konsentrasi zat, tekanan atau suhu sistem.
Reaksi kimia dapat mencapai kesetimbangan ketika laju reaksi maju dan laju reaksi mundur sama. Faktor seperti konsentrasi zat, tekanan, dan suhu dapat menggeser kesetimbangan sistem. Katalisator mempercepat tercapainya kesetimbangan tanpa merubah nilai konstanta kesetimbangannya.
Dokumen ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan kimia, yaitu konsentrasi, suhu, tekanan, dan volume. Konsentrasi pereaksi berpengaruh terhadap arah pergeseran reaksi, sementara suhu mempengaruhi warna produk akibat pergeseran kesetimbangan antara reaksi eksoterm dan endoterm. Tekanan dan volume juga berpengaruh terhadap arah pergeseran kesetimbangan, yakni ke arah j
Dokumen tersebut membahas tentang kesetimbangan kimia. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kesetimbangan yaitu konsentrasi, tekanan, dan suhu. Kesetimbangan dapat berupa homogen atau heterogen dan dijelaskan melalui rumus tetapan kesetimbangan dan hukum kesetimbangan.
Dokumen tersebut membahas tentang kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa kesetimbangan kimia merupakan keadaan dimana laju reaksi maju sama dengan laju reaksi mundur. Kesetimbangan dapat dipengaruhi oleh perubahan konsentrasi, suhu, tekanan atau volume. Misalnya, peningkatan tekanan akan menyebabkan pergeseran kesetimbangan ke a
Similar to Tugas (ii)kesetimbangan kimia (pujiati) (20)
Dokumen tersebut membahas mengenai jenis-jenis media pembelajaran yang dapat digunakan, yaitu media visual seperti gambar, model, transparansi OHP, film bingkai, media audio seperti radio dan kaset audio, serta media audio visual seperti video. Jenis-jenis media tersebut dikelompokkan berdasarkan unsur visual, audio, atau keduanya.
Sabun dapat membantu minyak larut dalam air karena sabun memiliki sifat polar yang dapat menarik molekul minyak nonpolar. Sabun dihasilkan dari reaksi saponifikasi antara asam lemak dan basa yang menghasilkan senyawa sabun polar. Gaya tarik antara molekul sabun, minyak, dan air memungkinkan minyak larut dalam air saat mencuci tangan.
Makalah ini membahas hakikat manusia dan pengembangannya melalui empat dimensi, yaitu dimensi individual, sosial, susila, dan religius. Dimensi-dimensi ini membentuk karakteristik yang membedakan manusia dari hewan. Makalah ini juga menjelaskan sifat-sifat hakikat manusia seperti kesadaran diri, tanggung jawab, dan kemampuan bermoral.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan persamaan diferensial dalam memodelkan peluruhan zat radioaktif. Persamaan diferensial yang digunakan adalah dy/dt = -ky, dimana k adalah konstanta peluruhan. Persamaan ini dapat diselesaikan untuk memprediksi berat zat radioaktif setelah waktu tertentu berdasarkan berat awal dan konstanta peluruhan.
This document contains two tables of x and y-value pairs. The first table defines a cubic function y=(x^3)-3(x^2)+2, and the second table defines a simpler cubic function y=(x^3)-4x. Both tables show the output of these functions for integer inputs from -5 to 5.
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensialPujiati Puu
Bab ini membahas tentang persamaan diferensial biasa dan penyelesaiannya menggunakan MATLAB. Persamaan diferensial biasa digunakan untuk memodelkan proses fisis dan kimia dinamis yang bergantung pada waktu atau jarak. Contoh penerapannya meliputi kinetika reaksi kimia, aliran fluida, dan pertumbuhan mikroorganisme."
This document discusses a recent discovery about the protein STAT3. Researchers found that STAT3 has two distinct functions: 1) it acts as a transcription factor in the cell nucleus after becoming phosphorylated in response to cytokine signaling, and 2) it localizes to mitochondria and acts as a component of the electron transport chain after becoming serine phosphorylated. The document suggests that considering the evolutionary history of eukaryotic cells and mitochondrial endosymbiosis could provide insight into STAT3's dual functions. Specifically, STAT3 may have originally been a mitochondrial protein that was co-opted to manipulate host gene expression, or it may have been a host protein that was co-opted to regulate symbiont respiration.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
1. Pertanyaan:
1. Mengapa jika suhu kesetimbangan dinaikkan, reaksi kesetimbangan akan bergeser
kearah reaksi endoterm dan jika diturunkan maka bergeser kearah reaksi eksoterm?
2. Mengapa jika tekanan pada kesetimbangan diperbesar, reaksi kesetimbangan akan
bergeser ke arah yang jumlah koefisiennya terkecil dan jika tekanan diturunkan
maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah koefisennya
terbesar?
3. Mengapa jika volume diperbesar, maka reaksi kesetimbangan akan bergeser kea
rah yang koefisiennya terbesar, dan jika volume diperkecil maka kesetimbangan
akan bergeser kearah yang koefisiennya terkecil?
4. Mengapa zat dalam bentuk solid dan liquid tidak pernah masuk dalam perumusan
untuk mencari ketetapan kesetimbangan?
Jawab:
1. Menurut asas Le Chatelier, jika suhu system kesetimbangan dinaikkan, maka reaksi
system adalah menurunkan suhu, kesetimbangan akan bergeser ke pihak reaksi yang
menyerap kalor (ke pihak reaksi endoterm). Sebaliknya jika suhu diturunkan, maka
kesetimbangan akan bergeser ke pihak reaksi eksoterm.
2. Penambahan tekanan akan memperbesar konsentrasi semua komponen. Sesuai dengan
asas Le Chatelier, maka system akan bereaksi dengan mengurangi tekanan. Tekanan gas
bergantung pada jumlah molekul dan tidak bergantung pada jenis gas. Oleh karena itu,
dengan menambah tekanan, maka reaksi kesetimbangan akan bergeser kearah yang jumlah
koefisiennya lebih kecil. Sebaliknya, jika tekanan dikurangi, maka system akan bereaksi
dengan menambah tekanan dengan cara menambah jumlah molekul. Reaksi akan bergeser
kearah yang jumlah koefisiennya lebih besar.
2. 3. volume berkaitan dengan tekanan. Hubungan diantara keduanya adalah berbanding
terbalik. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada nomor 2, dengan demikian dapat
disimpulkan jika volume diperbesar, maka kesetimbangan bergeser ke yang jumlah
molekulnya terbesar, dan sebaliknya jika volume diperkecil, maka kesetimbangan akan
bergeser kearah yang jumlah molekulnya terkecil.
4.Kesetimbangan sangat dipengaruhi oleh konsentrasi. Adanya zat berbentuk solid dan
liquid tidak mempengaruhi ketetapan kesetimbangan karena adanya padatan (solid)
ataupun cairan murni (liquid) tidak mengubah konsentrasi karena jarak antar partikel dalam
padatan dan cairan murni adalah tetap. Begitu juga dengan tekanan dan volume. Perubahan
tekanan dan volume tidak mempengaruhi konsentrasi pada zat padatan dan cairan murni.