Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tingkat pendidikan dan tanggapan penghuni rusun terhadap pendidikan.
2. Penulis melakukan observasi dan wawancara ke penghuni rusun untuk mengetahui latar belakang pendidikan dan pandangan mereka.
3. Masalah ekonomi dan pola pikir yang sederhana menjadi penyebab utama rendahnya pendidikan penghuni rusun.
Paparan Menteri Pendidikan RI : Gawat Darurat Pendidikan di IndonesiaNegeri Pelangi
Â
Paparan Menteri Pendidikan RI : Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia
Anies R. Baswedan, PhD
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
disampaikan dalam Silaturahmi Kementerian
dengan Kepala Dinas Jakarta, 1 Desember 2014
Big data & Hadoop & How we use it at AlchetronPaul Jr.
Â
The presentation explores how we reached at big data today and technologies like hadoop which are used to manage it The presentation ends with where we use it in our startup Alchetron.com & some more Informative links at the end
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...Mohamad Khaidir
Â
Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi
Disusun Oleh :
Koordinator Kecamatan Kinovaro : Mohamad Khaidir
Koordinator Desa : Rachmat Djufri Abdullah, Rama Padji Perdana, Jemmy Christian Sango, Randy Heriyanto, Ivan Prawiranata Manuakali, Krisyohan, Rizal, dan Seluruh Mahasiswa KKN UNTAD Angkatan 66 Tahun 2013 Kecamatan Kinovaro.
*Teristimewa Sahabat Seperjuangan Kami, Almarhumah Titin Fitriana
Pemberian Stimulus Pendidikan Berupa Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Day...alfian200800
Â
Pendidikan merupakan jalan emas menuju perbaikan kualitas hidup suatu bangsa. Tanpa pendidikan, suatu negara akan jauh tertinggal dari negara lain. Sulitnya akses pendidikan membuat sebagian besar dari mereka lebih memilih untuk berhenti sekolah dan bekerja membantu orangtua mereka di laut. Kondisi seperti ini banyak terjadi, salah satunya di pulau Lanjukang, Sulawesi Selatan.Pulau Lanjukang merupakan pulau terluar di wilayah Makassar yang berjarak kurang lebih 40 km dari kota Makassar dan untuk mencapai pulau ini hanya bisa menggunakan kapal kecil dengan biaya yang cukup tinggi. Hal inilah yang kerap menyulitkan penduduk pulau Lanjukang, khususnya para anak nelayan harus mengakses pendidikan ke luar pulau sebab belum adanya sekolah yang beroperasi dipemukiman mereka.Maka tidak heran jika di pulau ini banyak ditemui anak-anak yang buta huruf karena tidak bersekolah, padahal keterampilan membaca harus segera dikuasai sejak dini sebab keterampilan membaca merupakan modal utama seseorang dalam upaya memperoleh informasi dan pengetahuan. Pada artikel kali ini saya akan membahas Faktor apa saja yang menjadi penghambat kurangnya tingkat pendidikan di pulau Lanjukang, Serta upaya-upaya dalam pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia pada masyarakat pesisir, khususnya di pulau Lanjukang. Hal inilah yang kemudian saya akan di bahas dalam penulisan artikel ini. Metode yang saya gunakan dalam penulisan artikel ini adalah dengan pendekatan metode studi literatur dengan mengambil informasi/sumber dari web/platform sejenisnya internet.Adapun tujuan penulisan artikel ini untuk menambah wawasan kita terhadap dunia kemaritiman terkhususnya terkait kesejahteraan hidup masyarakat maritim. Kesejahteraan hidup yang dimaksud disini ialah kesejahteraan pendidikan para masyarakat maritim, dalam hal ini, khusunya para anak usia sekolah di pulau Lanjukang. Diharapkan outline dalam penulisan artkel ini adalah tercapainya sumber daya manusia yang berpendidikan, khususnya bagi masyarakat pesisir di pulau Lanjukang. Hal lain yang mempengaruhi adalah perspektif masyarakat nelayan terkait pendidikan, dalam hal ini adalah orang tua anak-anak pesisir. Kemudian faktor ekonomi, faktor lingkungan dan lainnya yang menjadi alasan berikutnya. Pendidikan sangatlah penting, pendidikan merupakan suatu usaha untuk mempersiapkan generasi muda menuju masa depan yang lebih baik, tentunya untuk menghadapi segala tantangan yang mendatang.Anak-anak pesisir yang cerdas dan berpendidikan akan membawa tingkat kehidupan keluarga menjadi lebih baik, dari sistem sosial dan ekonomi, bahkan dapat memajukan potensi sumber daya dibidang kelautan kelak.
Paparan Menteri Pendidikan RI : Gawat Darurat Pendidikan di IndonesiaNegeri Pelangi
Â
Paparan Menteri Pendidikan RI : Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia
Anies R. Baswedan, PhD
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
disampaikan dalam Silaturahmi Kementerian
dengan Kepala Dinas Jakarta, 1 Desember 2014
Big data & Hadoop & How we use it at AlchetronPaul Jr.
Â
The presentation explores how we reached at big data today and technologies like hadoop which are used to manage it The presentation ends with where we use it in our startup Alchetron.com & some more Informative links at the end
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...Mohamad Khaidir
Â
Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi
Disusun Oleh :
Koordinator Kecamatan Kinovaro : Mohamad Khaidir
Koordinator Desa : Rachmat Djufri Abdullah, Rama Padji Perdana, Jemmy Christian Sango, Randy Heriyanto, Ivan Prawiranata Manuakali, Krisyohan, Rizal, dan Seluruh Mahasiswa KKN UNTAD Angkatan 66 Tahun 2013 Kecamatan Kinovaro.
*Teristimewa Sahabat Seperjuangan Kami, Almarhumah Titin Fitriana
Pemberian Stimulus Pendidikan Berupa Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Day...alfian200800
Â
Pendidikan merupakan jalan emas menuju perbaikan kualitas hidup suatu bangsa. Tanpa pendidikan, suatu negara akan jauh tertinggal dari negara lain. Sulitnya akses pendidikan membuat sebagian besar dari mereka lebih memilih untuk berhenti sekolah dan bekerja membantu orangtua mereka di laut. Kondisi seperti ini banyak terjadi, salah satunya di pulau Lanjukang, Sulawesi Selatan.Pulau Lanjukang merupakan pulau terluar di wilayah Makassar yang berjarak kurang lebih 40 km dari kota Makassar dan untuk mencapai pulau ini hanya bisa menggunakan kapal kecil dengan biaya yang cukup tinggi. Hal inilah yang kerap menyulitkan penduduk pulau Lanjukang, khususnya para anak nelayan harus mengakses pendidikan ke luar pulau sebab belum adanya sekolah yang beroperasi dipemukiman mereka.Maka tidak heran jika di pulau ini banyak ditemui anak-anak yang buta huruf karena tidak bersekolah, padahal keterampilan membaca harus segera dikuasai sejak dini sebab keterampilan membaca merupakan modal utama seseorang dalam upaya memperoleh informasi dan pengetahuan. Pada artikel kali ini saya akan membahas Faktor apa saja yang menjadi penghambat kurangnya tingkat pendidikan di pulau Lanjukang, Serta upaya-upaya dalam pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia pada masyarakat pesisir, khususnya di pulau Lanjukang. Hal inilah yang kemudian saya akan di bahas dalam penulisan artikel ini. Metode yang saya gunakan dalam penulisan artikel ini adalah dengan pendekatan metode studi literatur dengan mengambil informasi/sumber dari web/platform sejenisnya internet.Adapun tujuan penulisan artikel ini untuk menambah wawasan kita terhadap dunia kemaritiman terkhususnya terkait kesejahteraan hidup masyarakat maritim. Kesejahteraan hidup yang dimaksud disini ialah kesejahteraan pendidikan para masyarakat maritim, dalam hal ini, khusunya para anak usia sekolah di pulau Lanjukang. Diharapkan outline dalam penulisan artkel ini adalah tercapainya sumber daya manusia yang berpendidikan, khususnya bagi masyarakat pesisir di pulau Lanjukang. Hal lain yang mempengaruhi adalah perspektif masyarakat nelayan terkait pendidikan, dalam hal ini adalah orang tua anak-anak pesisir. Kemudian faktor ekonomi, faktor lingkungan dan lainnya yang menjadi alasan berikutnya. Pendidikan sangatlah penting, pendidikan merupakan suatu usaha untuk mempersiapkan generasi muda menuju masa depan yang lebih baik, tentunya untuk menghadapi segala tantangan yang mendatang.Anak-anak pesisir yang cerdas dan berpendidikan akan membawa tingkat kehidupan keluarga menjadi lebih baik, dari sistem sosial dan ekonomi, bahkan dapat memajukan potensi sumber daya dibidang kelautan kelak.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. MENGUAK TINGKAT KEPEDULIAN PENGHUNI RUSUNA
TERHADAP PENDIDIKAN SEBAGAI PERWUJUDAN IMAN
BERMASYARAKAT
OLEH : ANDREAS DESTA DIAN KURNIAWAN
I0415016
2. LATAR BELAKANG
ï‚š Di Zaman modern ini,semakin bertambahnya jumlah penduduk menimbulkan
berbagai macam masalah ,diantaranya masalah pendidikan.Meskipun sebagian besar
penduduk indonesia sudah mengenyam pendidikan tetapi masih ada saja penduduk
yang tingkat wajib belajar nya masih belum memenuhi wajib belajar 12 tahun.
ï‚šPersebaran penduduk penduduk yang kurang merata ,sulitnya mendapat dan
mengarahkan tenaga pelajar ke daerah terpencil serta kurangnya minat penduduk
terhadap pendidikan merupakan salah satu faktor utama rendahnya kualitas
pendidikan di indonesia
3. Perumusan Masalah
1.Bagaimana tingkat pendidikan rata –rata para penghuni rusuna?
2.Bagaimana tanggapan penghuni Rusuna terhadap pendidikan?
3.Apa peran mahasiswa Katholik dalam fenomena ini sebagai perwujudan iman bermasyarakat?
4. LANDASAN TEORI
Dasar teori ajaran gereja
-Ensiklik
A. Ensiklik Quadragesimo anno
B. Ensiklik Deus Caritas Est
C.Cantesimus Annus
-Perjanjian Lama
A.Amsal (1;7)
B.Mazmur (111:10)
-Perjanjian Baru
A.Matius (7;7-8)
5. Hasil Observasi
ï‚š Observasi Hari Pertama
ï‚š 11 DESEMBER 2015
ï‚š Penulis melakukan observasi langsung ke Rusuna Yng terletak disebelah timur laut kampus UNS.
Observasi Hari Kedua
12 Desember 2015
Penulis bertemu dengan salah satu narasumber penghuni Rusuna dan mulai mewawancarai
bealiau
6. Analisis
ï‚š Pendidikan bukanlah hal yang bisa dianggap remeh Penduduk indonesia sudah banyak yang
mengenyam pendidikan.namun di daerah daerah seperti di surakarta puun masih ada penduduk
yang memandang pendidikan dengan sebelah mata . Persebaran penduduk indonesia yang belum
merata ,disertai kesenjangan sosial yang umumnya terjadi di pemukiman padat penduduk
membuat pemerataan pendidikan menjadi suatu hal yang sulit untuk dijalankan bangsa ini.
7. Aksi yang dapat kita lakukan sebagai
Mahasiswa????
ï‚š 1.Baksos untuk desa yang tertinggal atau pada suatu tempat yang memang butuh
perhatian dari kita.
ï‚š 2.mengadakan suatu aksi sosial yang mendukung pendidikan
ï‚š 3. Dan masih banyak lagi yang dapt kita lakukan
8. Renungan.....
ï‚š Ketahuilah bahwa mereka mengenyam
pendidikan yang rendah karna ekonomi dan
pola pikir yang sederhana mereka lebih
memilih pekerjaan ketimbang pendidikan.
ï‚š Tetapi mereka selalu semngat bekerja demi
anggota keluarganya karna mreka punya
tanggung jawab......
9. PENUTUP
ï‚š KESIMPULAN
ï‚š 1.Masalah ekonomi dan sosial adalah penyebab utama dari
terhenti nya pendidikan mereka.
ï‚š 2.pola pikir yang masih sederhana meyebabkan pendidikan
dipandang tidak begitu penting dari pada bekerja
ï‚š 3.Dengan melakukan analisis ini kita diminta peka dan kritis terhadap
setiap masalah yang ada di sekeliling kita.