SlideShare a Scribd company logo
Luis Piana Lista Aldi Priyo Utomo Rachelia Putri Nur Azizah
1212100143 1212100144
1212100141
HALAMAN UTAMA
PENDAHULUAN
DAFTAR ISI
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
PENUTUP
Ilmu, Filsafat
dan Teknologi
Mengenai situasi nyata yang ada
di kehidupan, tentang sebuah
keraguan,
kesadaran dan keterbatasan yang
banyak berpaling dari agama.
Sejak awal sejarah manusia
menggunakan akal budi dan
fikirannya untuk mencari tahu
dibalik segala kenyataan (realistis).
Ada 3 hal, yaitu
pengetahuan
metodis, sistematis, dan
koheren tentang kenyataan
berdasarkan iman.
Obyek material : sebagai bahan
pembicaraan (manusia, dunia dan
akhirat) obyek formal : memiliki ciri
pendekatan logis, konsisten dan
efisien, sehingga dihasilkan sistem
filsafat
Realitas selalu dipertanyakan,
apa
itu pengetahuan?
dari mana asalnya?
apa ada kepastian atau
hanya sekedar hipotesis
maupun dugaan belaka?
Dimulai ketika bangsa Yunani
membuat
refleksi atas persoalan-persoalan
menjadi obyek material
dalam filsafat bahkan hasilnya
dibukukan kedalam sebuah naskah.
ILMU DAN FILSAFAT
PENGERTIAN FILSAFAT
Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu,
kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan
filsafat dimulai dengan keduanya. Berfilsafat
berarti mengoreksi diri, semacam keberanian
untuk berterus terang, seberapa jauh sebenarnya
kebenaran yang dicari telah kita jangkau.
APAKAH
FILSAFAT?
Seorang yang
diumpamakan
yang berpijak
berfilsafat dapat
sebagai seorang
di bumi dan
menengadah ke bintang-bintang.
Dia ingin mengetahui hakekat
dirinya dalam kesemestaan
galaksi atau seorang yang berdiri
di puncak tinggi, memandang ke
ngarai dan lembah di bawahnya.
Filsafat memenangkan tempat berpijak bagi kegiatan
keilmuan. Filsafat menyerahkan daerah yang sudah
dimenangkannya kepada pengetahuan-pengetahuan
lainnya.
Tiap ilmu dimulai dengan filsafat dan berakhir sebagai
seni. Terdapat 3 tingkat dalam perkembangan
pengetahuan yaitu tahap religious, metafisik dan
positif.
FILSAFAT PENDUKUNG
PENGETAHUAN
BiDANG TELAAH FiLSAFAT
Apakah yang sebenarnya ditelaah filsafat?
Selaras dengan dasarnya yang spekulatif, maka
dia menelaah segala masalah yang mungkin dapat
difikirkan oleh manusia.
Sesuai dengan fungsinya sebagai pioneer dia
mempermasalakan hal-hal yang pokok. Terjawab
masalah satu merambah ke pertanyaan lain.
CABANG-CABANG FILSAFAT
Epistimologi
Etika
Estetika
Metafisika
Politik
Filsafat agama
Filsafat Pendidikan
Filsafat ilmu
Filsafat Hukum
Filsafat sejarah
Filsafat matematika
DASAR-DASAR PENGETAHUAN
Pada hakekatnya manusia dalam hidup memiliki tujuan,
itu sebabnya manusia mengembangkan pengetahuannya
dengan cepat dan mantap.
Manusia memiliki watak berfikir sehingga besar
kemungkinan dalam mengembangkan pengetahuan.
HAKEKAT
PENALARAN
Penalaran merupakan suatu
proses berpikir dalam menarik
suatu kesimpulan yang berupa
pengetahuan. Pada dasarnya
manusia makhluk yang berpikir,
merasa, bersikap, dan bertindak.
L O G I K A
Dalam sebuah penarikan kesimpulan
dilakukan menurut cara tertentu, cara
penarikan inilah disebut logika, yang
secara luas dapat didefinisikan sebagai
"pengkajian untuk berfikir secara sahih ”
KRITERIA KEBENARAN
Teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria disebut teori
koheren. Bagi seorang pragmatic maka kebenaran suatu pernyataan
yang diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis. Artinya, suatu pernyataan
adalah benar, jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan
itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang ditandai dengan menajamnya
spesialis ilmu, maka filsafat ilmu sangat diperlukan.
Dengan mempelajari filsafat ilmu, para ilmuwan akan menyadari
keterbatasan dirinya dan tidak terperangkap
kedalam sikap arogansi intelektual.
BERPIKIR
LUAS
BERPIKIR
RADIKAL
BERPIKIR KRITIS
Cara berpikir filsafat telah
mendongkrak pintu serta tembok-
tembok tradisi dan kebiasaan,
bahkan telah menguak mitos dan
misteri serta meninggalkan cara
berpikir mistis. Filsafat ilmu
berhasil mengembangkan cara
berpikir rasional, luas dan
mendalam, teratur dan terang,
integral dan koheren, metodis dan
sistematis.
Manfaat
filsafat
secara umum
Manfaat
filsafat
secara
khusus
MENJELASKAN KEBERADAAN
MANUSIA DIDALAM MENGEMBANGKAN
ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI YANG MERUPAKAN
ALAT UNTUK MEMBUAT HIDUP
MENJADI LEBIH BAIK
Semakin kritis terhadap berbagai macam teori
Menjadikan pengetahuan sebagai landasan proses
pembelajaran
Menganalisa berbagai hal yang berhubungan
dengan masalah
Bersikap logis-rasional
Mengembangkan sikap toleransi
Cara berpikir yang cermat
THALES (624-548 SM)
ANAXIMENES
(590-528 SM)
PYTHAGORAS (532 SM)
HERACITUS (535-475 SM )
Dimulai dari
kalangan filsuf, awal
pemikiran filsafat
dapat ditelusuri dari
sejarah para
pemikiran sebelum
masehi. Yang dicak
sejak ada buah
pemikiran dari
beberapa kalangan
filsuf.
• Sebagai pecinta kebijaksanaan (lover of wisdom)
PYTHAGORAS
• Sebagai ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang hakiki
lewat dialektika.
PLATO
• Sebagai pengetahuan tentang kebenaran.
ARISTOTELES
• Kumpulan ilmu pengetahuan tentang Tuhan, alam dan manusia.
DES-CARTES
• Sebagai ilmu pengetahuan tentang alam wujud dan hakikat alam yang
sebenarnya.
AL-FARABI
• Sebagai ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala
pengetahuan.
IMMANUEL KAN
Sebagaimana yang diungkapkan Hamdani dan Fuad (2007) dalam catatan
sejarah, Plato mengumpamakan seorang filsuh sebagai laksana seorang
kapten kapal yang menghabiskan banyak waktunya memandang bintang-
bintang di langit.
Dianggap sebagai orang yang memandang segala sesuatu dari sudut
keabadian
Dianggap sebagai orang yang memandang manusia sebagai sesuatu yang
tidak berarti, dan karenanya bersikap acuh tak acuh terhadap segala
hal.
Mesin yang berpikir tanpa perasaan apapun
PERSAHABATAN ATAU CINTA
KEBIJAKSANAAN
Filsafat memiliki cara
berpikir yang menyeluruh
Sistematik yang berarti
secara teratur dan tersusun
Berpikir secara radikal
Berpikir universal
Hubungan Filsafat
Dengan Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata
ke-budayaan. Budaya berarti
budi dan daya. Unsur budi
adalah cipta (akal), rasa, dan
karsa (kehendak).
Hubungan Filsafat
dengan Lingkungan
Manusia, masyarakat dan
kebudayaan mempunyai
hubungan erat, juga dengan
alam sekitar atau lingkungan. Itu
sebabnya terdapat berbagai jenis
kefilsafatan tertentu dengan ciri-
ciri tersendiri.
Hubungan Filsafat
Ilmu pengetahuan
Kebenaran dalam filsafat dan ilmu
pengetahuan adalah kebenaran
akal dengan hasil yang diperoleh
bermacam-macam. Pengetahuan
merupakan sesuatu yang
tergambar dalam pikiran manusia.
Hubungan Filsafat
dengan agama
Kebenaran agama adalah
kebenaran wahyu. Terdapat
bermacam-macam agama, yang
masing-masing mengajarkan
kebenaran. Yang terpenting adalah
bagaimana agar aliran yang
bermacam-macam tidak saling
bertabrakan satu sama lain.
Melatih diri untuk berpikir kritis dan runtut serta
berpikir secara sistematis
Menambah pandangan dan cakrawala
Melatih diri melakukan penelitian, pengkajian dan
mengambil kesimpulan secara komprehensif
Membuat diri menjadi manusia penuh toleransi dan
tenggang rasa
Menjadi alat yang berguna bagi manusia
Menyadari akan kedudukan manusia
Menjadikan manusia lebih taat kepada Tuhan YME.
DEFINISI DAN JENIS PENGETAHUAN
SecaraEtimologi:berasaldaribaha
saInggris"knowledge&quot
;DalamEncyclopediaofPhisolophy
dijelaskanbahwadefinisipengetah
uanadalahkepercayaanyangbenar
(knowledge is justified true
belief).
SecaraTerminologi:MenurutDrs.
SidiGazalba,pengetahuanadalah
apayangdiketahuiatauhasilpeker
jaantahu.Pekerjaantahutersebut
adalahhasildarikenal,sadar,insaf,
mengerti, danpandai.
DalamKamusFilsafat:dijelaska
nbahwapengetahuan(knowled
ge)adalahproseskehidupanyan
gdiketahuimanusiasecaraIangs
ungdarikesadarannyasendiri.
Dalamartiluas:berartisemuak
ehadiraninternasionalobjekda
lamsubjek.Dalamartisempit:b
erartiputusanyangbenardanp
asti(kebenaran,kepastian).
2 Teori untuk mengetahui hakekat
REALISME IDEALISME
Empirisme
Rasionalisme
Intuisi
Wahyu
ONTOLOGIS EPISTIMOLOGIS AKSIOLOGIS
MONOISME
DUALISME
PLURALISME
NIHILISME
AGNOSTISISME
INDUKTIF
DEDUKTIF
POSITIVISME
KONTEMPLATIF
DIALEKTIS/DIALEKTIKA
Masalah utama dalam aksiologi yaitu mengenai nilai
teori tentang nilai dalam filsafat mengacu pada
permasalahan etika dan estetika. Etika menilai
perbuatan manusia, sedangkan estetika berkaitan
dengan nilai tentang pengalaman keindahan yang
dimiliki oleh menusia terhadap lingkungan dan
fenomena di sekelilingnya.
SISTEMATIS
EMPIRIS
OBJEKTIF
ANALITIS
VERIFIKATIF
PENGETAHUAN
RASIONAL
PENGETAHUAN
KEBENARAN
PENGETAHUAN
INTUITIF
PENGETAHUAN
WAHYU
MENURUT FUAD IKSAN
KEBERADAAN MANUSIA
DILIHAT DARI SISI FILSAFAT
DIRINYA
KEBERADAANNYA
DUNIANYA
Kata "filsafat" berasal dari bahasa
Yunani, yakni philein, artinya
mencintai dan sophia, artinya
kebijaksanaan.
Dari dua kata ini secara harafiah
filsafat diartikan dengan cinta
akan kebijaksanaan. Kata sophia
dalam pandangan filsafat lebih
dari sekedar "wisdom" dalam
bahasa Inggris.
FILSAFAT
MANUSIA
DAN ILMU-
ILMU LAIN
METODE
FILSAFAT
MANUSIA
Pertama, dengan bertanya kita
mewujudkan hakikat kemanusiaan.
Kedua, dengan mendalami
manusia
Ketiga, sebagai konsekuensi lebih
lanjut dari butir kedua,
Pandangan
ontologis
Pandangan
psikologis
Pandangan
dialogis
• Dipelopori oleh Rene Descartes (1596-1650 M). Dalam buku Discourse de la Methode tahun 1637 ia
menegaskan perlunya ada methode yang jitu sebagai dasar kokoh bagi semua pengetahuan , yaitu
dengan menyangsikan segalanya, secara metodis.
Aliran
rasionalisme
• Dalam pemikiran David Hume (1711-1776), memilih pengalaman sebagai sumber utama
pengetahuan. Pengalaman tersebut bersifat lahiriah maupun batiniah.
Aliran
empirisme
• Imannuel Kant (1724-1804)
• Mencoba mengembangkan suatu sintesis atas dua pendekatan yg
bertentangan ini. Kant berpendapat bahwa masing-masing pendekatan
benar separuh, dan salah separuh.
Aliran
kritisisme
Thales (624-546 SM)
Anaximander (610-546 sm)
Pythagoras (572-497 sm)
Heraclitus (544-484 sm)
Parmanides (450 sm
Zeno (490 sm)
Protagoras (480-411 sm)
Gorgias (485-380 sm)
Socrates ( 470-399 sm)
Plato (427-347 sm)
Aristoteles (384-322 sm)
Pengetahuan
Keyakinan
Kebenaran
Keindahan
EMPAT ANALISA DI YUNANI KUNO
FILSAFAT SEBAGAI DIALOG RASIONAL
TIGA DAYA JIWA
FILSAFAT SEBAGAI ILMU TELEOLOGIS
Aristoteles mengembangkan lebih
lanjut realismenya dengan
memperbedakan antara substansi
“primer” dan substansi “sekunder”
PENGGERAK PERTAMA SELAKU PENYEBAB
TERAKHIR
FILSAFAT KEBENARAN
02
FILSAFAT KEBENARAN
Plato
mempertanyakan (?)
apakah kebenaran
itu sebenarnya?
Bradley memberikan
jawaban :
bahwa kebenaran itu
adalah kenyataan.
Namun kenyataan yang terjadi sekarang tidak
seluruhnya berupa kebenaran, bahkan tidak
seharusnya terjadi juga karena das solen
tidak sama dengan das sein.
Seorang murid Plato bernama Aristotes
berpendapat bahwa kebenaran bersifat subjektif,
martinya kebenaran bagi seseorang
adalah tidak benar bagi orang lain.
Lahirlah kebenaran relative dan mutlak.
03
PENGETAHUAN
MENURUT BANYAK
PAKAR ILMU
FILSAFAT
04
• pengetahuan akal
• pengetahuan budi
• pengetahuan indrawi
• pengetahuan kepercayaan (otoritatif)
• pengetahuan intuitif
05
BEBERAPA KRITIK YANG
DISAMPAIKAN PENULIS UNTUK
MELIHAT SESUATU ITU BENAR
ATAU TIDAK
• Teori Kebenaran Korespodensi
• Teori Kebenaran Koherensi
• Teori Kebenaran Pragmatis
• Teori Sintaksis
• Teori Kebenaran Semantis
• Teori Kebenaran Non Deskripsi
• Teori Kebenaran Logika yang
Berlebihan
• Teori Kebenaran Performatif
• Teori Kebenaran
Paradigmatik
• Teori Kebenaran
Proposisi
06
PADA KAJIAN LOGIKA KEBENARAN ILMU
PENGETAHUAN INI MENURUT BENJAMIN S.
BLOOM HAL TERSEBUT DISEBUT DENGAN
PEMBELAJARAN KOGNITIF YANG DIURUT
SEBAGAI BERIKUT
• Pengetahuan atau Pengenalan
• Pemahaman
• Penerapan
4. Analisis
5. Sintetis
6. Evaluasi
07
YANG MAHA BENAR
Puncak kebenaran itu sendiri sebenarnya
adalah Tuhan Yang Maha Benar.
Sebagaimana penulis sampaikan bahwa ilmu
tidaklah bebas nilai, karena antara logika dan
etika harus berdialektika, jadi bukan hanya
karena penggabungan ilmu dan agama yang
dalam pembicaraan kita sehari-hari biasanya
disebut dengan imtaq.
Proposisi suatu pernyataan yang benar kadang-
kadang pernyataan diartikan sama sepenuhnya
dengan proposisi, dan kalau demikian halnya,
maka perkataan benar dapat diterapkan kepada
keduanya.
08
KEBENARAN
BERSIFAT
SEMANTIK
09
Pernyataan - istilah bersifat sintaksis
Proposisi - istilah bersifat semantic
Demikian pula kata "benar" mengacu kepada makna simbol-simbol, dan
bukan kepada simbolnya.
UKURAN KEBENARAN
10
4 teori mengenai pernyataan itu benar atau tidak:
• Coherence
Theory
• Corespondensy
Theory
• Emperical
Theory
• Pragmatis
11
PAHAM KOHERENSI
(COHERENCE THEORY)
Teori ini dianut oleh kaum rasionalis.
Kebenaran tidak lagi ditemukan dalam
kesesuaian dengan kenyataan, melainkan
dalam relasi antara proposisi baru dengan
yang lama.
12
EPISTOMOLOGI DALAM
TEORI KOHERENSI
KORESPONDENSI ADALAH
HUKUM YANG SALING
BERHUBUNGAN
PERNYATAAN YANG
SALING BERHUBUNGAN
Penganut idealis melakukan
pendekatan
melalui epistomologinya
Keadaan saling berhubungan memiliki 2
ciri yakni yang pertama keharusan
semua fakta terangkum, kedua keadaan
tersebut mungkin ada.
Agaknya orang pun menaruh
keberatan yang utama terhadap
paham koherensi.
13
TEORI KEBENARANK
KORESPONDENSI
(COREESPONDENCE THEORY)
Bagi orang kebanyakan, suatu pernyataan itu
benar jika apa yang diungkapkannya merupakan
fakta, dan barangkali kita sendiri berpandangan
demikian
14
KATA DAN MAKNA YANG
SESUAI
Setiap esensi mempunyai 2 segi,
yang satu terdapat didalam objeknya
dan yang lain sebagai makna.
MENGGUNKAN PERANTARA
SIMBOL Suatu symbol berlaku sebagai
semacam perantara antara apa
yang Ditunjukkan dalam keadaan
sesungguhnya dengan esensi
atau makna dipikiran pendengar
atau pembaca.
15
Paham-paham empiris mendasarkan diri
pada segi pengalaman, dan biasanya
menunjuk kepada pengalaman inderawi
PAHAM EMPIRIS
(EMPRIAL THOERY)
16
TEORI
PRAGMATISME
Kebenaran pragmatis adalah kebenaran
hanya dalam salah satu konsekuensi
saja.
17
Memverifikasi pernyataan yang benar
Suatu proposisi mengandung suatu
makna, jika proposisi itu membuat
perubahan.
KEBERADAAN
MANUSIA
DILIHAT DARI SISI
FILSAFAT
MANUSIA SEBAGAI SEBUAH
PERSOALAN
Bagi manusia, mengetahui siapa dirinya, dari
mana asal usulnya, apa tujuan hidupnya,
bagaimana ia menghayati hidup secara konsisten,
memang merupakan masalah yang berbeda-beda.
Akan tetapi, semua pertanyaan ini merupakan
satu kesatuan, yakni berkaitan dengan
pemaknaan hidup serta nilai-nilai keberadaannya.
APA ITU FILSAFAT?
Kata "filsafat" berasal dari bahasa Yunani,
yakni philein, artinya mencintai dan shopia,
artinya kebijaksanaan. Dari dua kata ini
secara harfiah filsafat diartikan dengan
cinta akan kebijaksanaan.
HAKIKAT FILSAFAT SEBAGAI HASIL
KONTEMPLASI DALAM LIMA KARAKTER
Pertama, dapat bertahan terhadap diskusi kritis
Kedua, menggunakan metode dialektis.
Ketiga, berusaha mencapai realitas yang terdalam.
Keempat, terkait dengan butir ketiga di atas, filsafat
bertujuan untuk menangkap tujuan ideal realitas.
Kelima, mengetahui bagaimana harus
hidup sebagai manusia.
FILSAFAT MANUSIA DAN METODENYA
a) Filsafat Manusia dan Ilmu-Ilmu Lain
Filsafat manusia adalah bagian integral dari
sistem filsafat, yang secara spesifik menyoroti
hakikat atau esensi manusia.
b) Metode Filsafat Manusia
Sebagai bagian dari filsafat, filsafat manusia
memiliki cara kerja yang sama dengan cara kerja
filsafat pada umumnya, yakni berusaha
menangkap makna di balik gejala empiris itu.
RELEVANSI FILSAFAT MANUSIA
Ada tiga alasan untuk
menunjukkan relevansi itu
• Dengan bertanya kita mewujudkan
hakikat kemanusiaan
• Dengan mendalami manusia, kita
mengenal manusia dengan lebih baik
• Sebagai konsekuensi lebih lanjut dari
butir kedua
Manusia Sebagai Persona
Persona atau pribadi merupakan
salah satu dimensi mendasar
manusia. Sebagai pribadi manusia
mempunyai kemampuan untuk
menentukan dirinya sendiri
Pengertian Individu
makhluk infrahuman
Bagi makhluk infrahuman pengertian
"individu" dikaitkan dengan jenis
manusia
Bagi manusia pengertian "individu" tidak
sekedar "jenis" atau "spesies", tidak pula
bersifat seragam, apalagi bersifat numerik.
Individu manusia terkait dengan keunikan
Persona
3pandangan
-pandangan ontologis
- pandangan psikologis
- pandangan dialogis
Nilai-nilai absolut pribadi
Esensi manusia sebagai pribadi menyangkut
empat hal mendasar
1) kesadaran akan diri
2) bersifat otonom
3) transendental
4) komunikatif.
Beberapa elemen persona
elemen dasar :
- karakteristik
- akal budi
- kebebasan
- nama
- suara hati
- perasaan
Kesimpulan
Dari uraian panjang lebar di atas dapat
disimpulkan bahwa selain makhluk
yang bertanya, manusia juga adalah
pribadi yang unik. Keunikan manusia
bersumber dari aspek kerohanian, yakni
jiwanya
PENGETAHUAN
ILMU FILSAFAT
PENGETAHUAN
4 Gejala
Tahu
(Pengetahuan)
•
•
•
•
ILMU PENGETAHUAN
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang
bertujuan mencapai kebenaran ilmiah tentang
objek tertentu,
pendekatan atau
yang diperoleh melalui
cara pandang (approach),
metode (method), dan systemtertentu.
Kesangsian akal
budi diikuti
beberapa
pertanyaan,
yaitu:
• Apakah sesuatu itu?
• Mengapa sesuatu itu ada?
• Bagaimana
keberadaannya?
• Apa tujuan
keberadaannya?
Masing-
masing
pertanyaan
yang kemudian
menghasilkan :
• Ilmu pengetahuan
filososofi
• Ilmu pengetahuan
kasualistik
• Ilmu pengetahuan bersifat
deskriptif-analitik
• Ilmu pengetahuan bersifat
normative
yang lazim dikenal
6 Sistem
dalam ilmu pengetahuan
• System tertutup
• System terbuka
• System alami
• System buatan
• System yang
berbentuk lingkaran
• System yang
berbentuk lurus
Kebenaran ilmu pengetahuan
(lazim disebut kebenaran keilmuan
atau kebenaran atau kebenaran
ilmiah) merupakan pengetahuan
yang jelas dari suatu objek materi
yang dicapai menurut objek forma
tertentu dengan metode relevan.
TEORIPOKOKTENTANGKEBENARANKEILMUAN
• Teori saling hubungan
(Coherence theory)
• Teori persesuaian
(Correspondence theory)
• Teori kegunaan
(Pragmatic theory)
FILSAFAT ILMU DAN PENELITIAN
Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Melakukan Penelitian
Ilmu sebagai pengetahuan untuk
menguasai pelaksanaan penelitian,
perlu diketahui tentang dasar-dasar
yang lebih mendasar menyangkut
tinjauan secara filsafati dan metodologis
Melalui penelaahan yangterus-menerus
maka ilmu akan sampai pada hubungan-
hubungan (relationship) yang telah
ditemukan dan ditunjang oleh data
empiric yang disebut fakta.
Peranan penting fakta dalam pijakan,
formulasi dan penjelasan teori
• Fakta memulai teori
• Fakta menolak dan mereformasi
teori yang telah ada
• Fact redefine and clarifytheory
Jalinan antara fakta dan teori (dan juga
sebaliknya) dan antarateori dengan ilmu
merupakan jalinan yang erat menurut
keteraturan suatu system.
Tingkat Kemantapan Teori
Teori akan menjelaskan
fenomena, dengan penjelasan
itu orang akan mengerti.
Penjelasan berkisar pada
hubungan-hubungan
(relationship).
Berpikir Induktif dan Deduktif
Berpikir induktif : dimulai dari
hal-hal khusus (particular)
Berpikir deduktif : dimulai dari
hal-hal yang umum
Metode Ilmiah
Metode ilmiah : prosedur atau
Langkah-langkah sistematis
dalam mendapatkan
pengetahuan ilmiah atau ilmu.
Mencari, merumuskan dan
mengidentifikasi masalah yaitu
menetapkan masalah
penelitian, apa yang dijadikan
masalah penelitian dan apa
objeknya.
FILSAFAT
PANCASILA
Filsafat Pancasila :pembahasan
Pancasila secara filsafati, yaitu
pembahasan Pancasila sampai
hakikatnya yang terdalam
(sampai intinya yang terdalam)
PENGERTIAN FILSAFAT PANCASILA
TINGKAT-TINGKAT PENGETAHUAN PANCASILA
Pengetahuan Ilmiah yang terdiri atas 4 tingkat,
lazimnya diawali dengan pertanyaan berikut :
• Pertanyaan“bagaimana“ (suatu pengetahuan deskriptif
• Pertanyaan “mengapa“ (suatu pengetahuan kausal)
• Pertanyaan “ke mana“ (suatu pengetahuan normative)
• Pertanyaan “apa“ (suatu pengetahuan esensial)
Manfaat Filsafat Pancasila
a. Manfaat Penggunaan Filsafat
Memiliki manfaat terhadap ilmu pengetahuan sebagai berikut
:
• Sebagai induk pengetahuan
• Sebagai pemberi dasar bagi ilmu pengetahuan yang axiomata
• Dengan filsafat setiap ilmu pengetahuan dapat memiliki sila dan ciri
khasnya masing-masing
• Secara umum metode ilmu pengetahuan berkembang dan pertama-
tama ditentukan oleh filsafat
• Memberikan dimensi nilai terhadap ilmu pengetahuan
• Dengan filsafat ilmu pengetahuan akan mampu menyelesaikan
masalahnya
Manfaat Filsafat Pancasila
b. Manfaat bagi Pendidikan Kesarjanaan
• Karena bersifat kritis, dinamis, serta mendalam maka
memungkinkan bagipengembangan akal bagi para calon sarjana.
• Filsafat berfungsi menggugah pengertian dan kesadaran manusia
akan kedudukannya dengan sesuatu yang ada diluar dirinya
• Menggugah kesadaran para calon sarjaana akan pemikiran
kemanusiaan
• Mmebentuk para sarjana menjadi ilmuwan yang bijaksana yang
memiliki dan mengamalkan filsafat pandangan hidup, pedoman hidup
dan pegangan hidup.
Hubungan antara Filsafat danIdeologi
Ideologi memiliki kadar kefilsafatan
karena bersifat cita-cita dan norma,
sekaligus praksis karena menyangkut
operasionalisasi, strategi dan doktrin.
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
bersifat tidak kaku dan tertutup. Hal
ini dimaksudkan bahwa ideologi
bersifat actual, dinamis, antisipatif
dan senantiasa mampu menyesuaikan
dengan perkembangan zaman.
Dimensi Pancasila Sebagai
Ideologi Terbuka
Dimensi
Idealistis
Dimensi
Normative
Dimensi
Realistis
Pancasila sebagai
Dasar Filsafat
Negara
Secara yuridis Pancasila sebagai
dasar filsafat negara tertuang dalam
Pembukaan UUD 1945 pada Alinea
ke-IV
Pancasila disebut sebagai dasar filsafat
negara, philosofische Gronslag dari negara
mengandung konsekuensi bahwa dalam
setiap aspek penyelenggaraan negara harus
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Kedudukan
Pancasila secara
rinci
• Pancasila merupakan sumber
dari segala sumber hukum di
Indonesia.
• Meliputi suasana kebatinan
(geistlichenhintergrund) dari
Undang-undang Dasar
• 1)Mewujudkan cita-cita hukum bagi
hukum dasar negara baik hukum dasar
tertulis maupun tidak tertulis
• 2)Mengandung norma yang mengharuskan
UUD mengandung isi yang mewajibkan
pemerintah dan lain-lain penyelenggara
negara untuk memelihara budi pekerti.
• 3)Merupakan sumber semangat bagi UUD
1945
Nilai-nilai Pancasila telah ada pada bangsa Indonesia
sejak zaman dahulu kala, yaitu sejak lahirnya bangsa
Indonesia sebelum proklamasi 17 Agustus 1945
demikian keberadaan bangsa Indonesia sebagai suatu
bangsa hidup mandiri diantara bangsa-bangsa lain.
Pancasila Sebagai Asas Persatuan dan
Kesatuan Bangsa Indonesia
Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat
A.Pengertian Pancasila
sebagai Suatu Sistem
Yang dimaksud dengan system
adalah suatu kesatuan bagian-
bagian yang saling berhubungan,
saling bekerjasama untuk satu
tujuan tertentu.
B.Kesatuan Sila-sila
Pancasila
Susunan Pancasila adalah hierarkhis
dan mempunyai bentuk piramida.
Kalau dilihat dari intinya,urut-urutan
lima sila ada hubungan yang
mengikat yang satu dengan yang lain
sehingga Pancasila merupakan suatu
kesatuan keseluruhan yang bulat.
Dasar Ontologis sila-sila Pancasila
Dasail ontologis Pancasila pada
hakikatnya adalah manusia yang
memilikil hakikat mutlak
monopluralis, oleh karena itu
hakikat dasar ini juga, disebut
sebagai dasar antropologis
Hakikat sila-sila Pancasila
sila-sila Pancasila tersebut secara
berturut-turut mempunyai kata
dasar Tuhan, manusia, satu,
rakyat, dan adil yang
masingmasine, merupakan suatu
landasan dari setiap sila.
hubungan antara negara Indonesia
dengan landasan dari Pancasila,
maka arti dari setiap sila Pancasila
sebagai berikut
1.Ketuhanan ialah sifat-sifat keadaan negara yang sesuai dengan hakikat Tuhan
2.Kemanusiaan ialah sifat-sifat keadaan negara yang sesuai dengan hakikat manusia
3.Persatuan yaitu sifat-sifat dan keadaan negara yang sesuai dengan hakikat satu,
4.Kerakyatan yaitu sifat-sifat dan keadan negara yang sesuai dengan hakikat rakyat.
5.Keadilan yaitu sifat-sifat dan keadaan negara yang sesuai dengan hakikat adil
Sifat-sifat (sifat luar), yaitu hal baru
yang ditambahkan pada sesuatu
sehingga merupakan ciri baru, atau
sesuatu itu memiliki ciri baru
(kualitas) baru.
Pengertian Kesesuaian Sifat-sifat
dan Keadaan Negara dengan
Lanndasan Sila-sila Pancasila.
TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 14.pptx

More Related Content

What's hot

Filsafat ilmu "Sarana Berpikir Ilmiah"
Filsafat ilmu "Sarana Berpikir Ilmiah"Filsafat ilmu "Sarana Berpikir Ilmiah"
Filsafat ilmu "Sarana Berpikir Ilmiah"
Erni Kusumawardani
 
Klasifikasi Makhluk hidup 5 kingdom
Klasifikasi Makhluk hidup 5 kingdomKlasifikasi Makhluk hidup 5 kingdom
Klasifikasi Makhluk hidup 5 kingdom
Andika Bramantoro
 
Pp berpikir ilmiah
Pp berpikir ilmiahPp berpikir ilmiah
Pp berpikir ilmiahhiriza
 
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6A...
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6A...Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6A...
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6A...
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Perbedaan Penelitian Kualitatif dan KuantitatifPerbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
belindaseptiani
 
Laporan_mingguan_DPL_Depi Ardian Nugraha.docx
Laporan_mingguan_DPL_Depi Ardian Nugraha.docxLaporan_mingguan_DPL_Depi Ardian Nugraha.docx
Laporan_mingguan_DPL_Depi Ardian Nugraha.docx
diandra63
 
KLASIFIKASI 5 KINGDOM.ppt
KLASIFIKASI 5 KINGDOM.pptKLASIFIKASI 5 KINGDOM.ppt
KLASIFIKASI 5 KINGDOM.ppt
YosefinMargaretta2
 
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANFILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
Alvy Mayrina
 
Holothuroidea
HolothuroideaHolothuroidea
Holothuroidea
Azura (Sariani)
 
Sumber pengetahuan
Sumber pengetahuanSumber pengetahuan
Sumber pengetahuan
andi roy
 
Bab ii rencana kegiatan laboratorium ipa
Bab ii rencana kegiatan laboratorium ipaBab ii rencana kegiatan laboratorium ipa
Bab ii rencana kegiatan laboratorium ipa
Erni Samosir
 
Kelompok 2 ilkom17 sumber histoirs,sosiologis,dan politis pancasila sebagai s...
Kelompok 2 ilkom17 sumber histoirs,sosiologis,dan politis pancasila sebagai s...Kelompok 2 ilkom17 sumber histoirs,sosiologis,dan politis pancasila sebagai s...
Kelompok 2 ilkom17 sumber histoirs,sosiologis,dan politis pancasila sebagai s...
dayurikaperdana19
 
Universitas brawijaya
Universitas brawijayaUniversitas brawijaya
Universitas brawijaya
Adhitya Arjanggi
 
Filsafat ilmu
Filsafat  ilmu Filsafat  ilmu
Filsafat ilmu Ram Dhany
 
Ppt filsafat yunanii kuno
Ppt filsafat yunanii kunoPpt filsafat yunanii kuno
Ppt filsafat yunanii kuno
NabillahKarimah
 
Kerusakan Keanekaragaman Hayati
Kerusakan Keanekaragaman HayatiKerusakan Keanekaragaman Hayati
Kerusakan Keanekaragaman Hayati
Sky Patronus
 
Sejarah Perkembangan Filsafat
Sejarah Perkembangan FilsafatSejarah Perkembangan Filsafat
Sejarah Perkembangan Filsafat
Farid Tanjung
 
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptSejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
AZA Zulfi
 
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRANLATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
almansyahnis .
 

What's hot (20)

Filsafat ilmu "Sarana Berpikir Ilmiah"
Filsafat ilmu "Sarana Berpikir Ilmiah"Filsafat ilmu "Sarana Berpikir Ilmiah"
Filsafat ilmu "Sarana Berpikir Ilmiah"
 
Klasifikasi Makhluk hidup 5 kingdom
Klasifikasi Makhluk hidup 5 kingdomKlasifikasi Makhluk hidup 5 kingdom
Klasifikasi Makhluk hidup 5 kingdom
 
Pp berpikir ilmiah
Pp berpikir ilmiahPp berpikir ilmiah
Pp berpikir ilmiah
 
Hewan mamalia
Hewan mamaliaHewan mamalia
Hewan mamalia
 
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6A...
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6A...Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6A...
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6A...
 
Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Perbedaan Penelitian Kualitatif dan KuantitatifPerbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
 
Laporan_mingguan_DPL_Depi Ardian Nugraha.docx
Laporan_mingguan_DPL_Depi Ardian Nugraha.docxLaporan_mingguan_DPL_Depi Ardian Nugraha.docx
Laporan_mingguan_DPL_Depi Ardian Nugraha.docx
 
KLASIFIKASI 5 KINGDOM.ppt
KLASIFIKASI 5 KINGDOM.pptKLASIFIKASI 5 KINGDOM.ppt
KLASIFIKASI 5 KINGDOM.ppt
 
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANFILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
 
Holothuroidea
HolothuroideaHolothuroidea
Holothuroidea
 
Sumber pengetahuan
Sumber pengetahuanSumber pengetahuan
Sumber pengetahuan
 
Bab ii rencana kegiatan laboratorium ipa
Bab ii rencana kegiatan laboratorium ipaBab ii rencana kegiatan laboratorium ipa
Bab ii rencana kegiatan laboratorium ipa
 
Kelompok 2 ilkom17 sumber histoirs,sosiologis,dan politis pancasila sebagai s...
Kelompok 2 ilkom17 sumber histoirs,sosiologis,dan politis pancasila sebagai s...Kelompok 2 ilkom17 sumber histoirs,sosiologis,dan politis pancasila sebagai s...
Kelompok 2 ilkom17 sumber histoirs,sosiologis,dan politis pancasila sebagai s...
 
Universitas brawijaya
Universitas brawijayaUniversitas brawijaya
Universitas brawijaya
 
Filsafat ilmu
Filsafat  ilmu Filsafat  ilmu
Filsafat ilmu
 
Ppt filsafat yunanii kuno
Ppt filsafat yunanii kunoPpt filsafat yunanii kuno
Ppt filsafat yunanii kuno
 
Kerusakan Keanekaragaman Hayati
Kerusakan Keanekaragaman HayatiKerusakan Keanekaragaman Hayati
Kerusakan Keanekaragaman Hayati
 
Sejarah Perkembangan Filsafat
Sejarah Perkembangan FilsafatSejarah Perkembangan Filsafat
Sejarah Perkembangan Filsafat
 
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptSejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
 
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRANLATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
 

Similar to TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 14.pptx

TUGAS AKHIR KEL 13.pdf
TUGAS AKHIR KEL 13.pdfTUGAS AKHIR KEL 13.pdf
TUGAS AKHIR KEL 13.pdf
registaannisa
 
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6 Kelas S.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6 Kelas S.pptxTugas Akhir Filsafat Kelompok 6 Kelas S.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6 Kelas S.pptx
FauziaIndahningsih
 
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptxTugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
ShalsaBil
 
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Stugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
mitamitadwisetyani
 
TUGAS AKHIR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 5.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 5.pptxTUGAS AKHIR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 5.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 5.pptx
BelaAndriani
 
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptxTugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx
FauziaIndahningsih
 
KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2
KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2
KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2
Amas Imania Fadlie
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
Rizal Fahmi
 
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptxTugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
bungashoumizahro
 
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
juniotrov
 
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfHUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
Roida1
 
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptxTugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
ShalsaBil
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
Erta Erta
 
E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i
Erta Erta
 
PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptxPENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
faizatunnisambrillia
 

Similar to TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 14.pptx (20)

TUGAS AKHIR KEL 13.pdf
TUGAS AKHIR KEL 13.pdfTUGAS AKHIR KEL 13.pdf
TUGAS AKHIR KEL 13.pdf
 
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6 Kelas S.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6 Kelas S.pptxTugas Akhir Filsafat Kelompok 6 Kelas S.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6 Kelas S.pptx
 
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptxTugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
 
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Stugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
 
TUGAS AKHIR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 5.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 5.pptxTUGAS AKHIR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 5.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 5.pptx
 
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptxTugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx
 
KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2
KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2
KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
 
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptxTugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
 
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
 
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfHUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
 
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptxTugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
 
E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i
 
PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptxPENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
 

Recently uploaded

Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
sriwulandari723
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Thahir9
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
opkcibungbulang
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 

Recently uploaded (20)

Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 

TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 14.pptx

  • 1. Luis Piana Lista Aldi Priyo Utomo Rachelia Putri Nur Azizah 1212100143 1212100144 1212100141
  • 2.
  • 3. HALAMAN UTAMA PENDAHULUAN DAFTAR ISI BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 4 BAB 5 BAB 6 BAB 7 BAB 8 BAB 9 BAB 10 PENUTUP
  • 5. Mengenai situasi nyata yang ada di kehidupan, tentang sebuah keraguan, kesadaran dan keterbatasan yang banyak berpaling dari agama.
  • 6. Sejak awal sejarah manusia menggunakan akal budi dan fikirannya untuk mencari tahu dibalik segala kenyataan (realistis).
  • 7. Ada 3 hal, yaitu pengetahuan metodis, sistematis, dan koheren tentang kenyataan berdasarkan iman.
  • 8. Obyek material : sebagai bahan pembicaraan (manusia, dunia dan akhirat) obyek formal : memiliki ciri pendekatan logis, konsisten dan efisien, sehingga dihasilkan sistem filsafat
  • 9. Realitas selalu dipertanyakan, apa itu pengetahuan? dari mana asalnya? apa ada kepastian atau hanya sekedar hipotesis maupun dugaan belaka?
  • 10. Dimulai ketika bangsa Yunani membuat refleksi atas persoalan-persoalan menjadi obyek material dalam filsafat bahkan hasilnya dibukukan kedalam sebuah naskah.
  • 12. PENGERTIAN FILSAFAT Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan keduanya. Berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam keberanian untuk berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah kita jangkau.
  • 13. APAKAH FILSAFAT? Seorang yang diumpamakan yang berpijak berfilsafat dapat sebagai seorang di bumi dan menengadah ke bintang-bintang. Dia ingin mengetahui hakekat dirinya dalam kesemestaan galaksi atau seorang yang berdiri di puncak tinggi, memandang ke ngarai dan lembah di bawahnya.
  • 14. Filsafat memenangkan tempat berpijak bagi kegiatan keilmuan. Filsafat menyerahkan daerah yang sudah dimenangkannya kepada pengetahuan-pengetahuan lainnya. Tiap ilmu dimulai dengan filsafat dan berakhir sebagai seni. Terdapat 3 tingkat dalam perkembangan pengetahuan yaitu tahap religious, metafisik dan positif. FILSAFAT PENDUKUNG PENGETAHUAN
  • 15. BiDANG TELAAH FiLSAFAT Apakah yang sebenarnya ditelaah filsafat? Selaras dengan dasarnya yang spekulatif, maka dia menelaah segala masalah yang mungkin dapat difikirkan oleh manusia. Sesuai dengan fungsinya sebagai pioneer dia mempermasalakan hal-hal yang pokok. Terjawab masalah satu merambah ke pertanyaan lain.
  • 16. CABANG-CABANG FILSAFAT Epistimologi Etika Estetika Metafisika Politik Filsafat agama Filsafat Pendidikan Filsafat ilmu Filsafat Hukum Filsafat sejarah Filsafat matematika
  • 17. DASAR-DASAR PENGETAHUAN Pada hakekatnya manusia dalam hidup memiliki tujuan, itu sebabnya manusia mengembangkan pengetahuannya dengan cepat dan mantap. Manusia memiliki watak berfikir sehingga besar kemungkinan dalam mengembangkan pengetahuan.
  • 18. HAKEKAT PENALARAN Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Pada dasarnya manusia makhluk yang berpikir, merasa, bersikap, dan bertindak.
  • 19. L O G I K A Dalam sebuah penarikan kesimpulan dilakukan menurut cara tertentu, cara penarikan inilah disebut logika, yang secara luas dapat didefinisikan sebagai "pengkajian untuk berfikir secara sahih ”
  • 20. KRITERIA KEBENARAN Teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria disebut teori koheren. Bagi seorang pragmatic maka kebenaran suatu pernyataan yang diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Artinya, suatu pernyataan adalah benar, jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.
  • 21.
  • 22. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai dengan menajamnya spesialis ilmu, maka filsafat ilmu sangat diperlukan. Dengan mempelajari filsafat ilmu, para ilmuwan akan menyadari keterbatasan dirinya dan tidak terperangkap kedalam sikap arogansi intelektual.
  • 24. Cara berpikir filsafat telah mendongkrak pintu serta tembok- tembok tradisi dan kebiasaan, bahkan telah menguak mitos dan misteri serta meninggalkan cara berpikir mistis. Filsafat ilmu berhasil mengembangkan cara berpikir rasional, luas dan mendalam, teratur dan terang, integral dan koheren, metodis dan sistematis. Manfaat filsafat secara umum Manfaat filsafat secara khusus
  • 25. MENJELASKAN KEBERADAAN MANUSIA DIDALAM MENGEMBANGKAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI YANG MERUPAKAN ALAT UNTUK MEMBUAT HIDUP MENJADI LEBIH BAIK
  • 26. Semakin kritis terhadap berbagai macam teori Menjadikan pengetahuan sebagai landasan proses pembelajaran Menganalisa berbagai hal yang berhubungan dengan masalah Bersikap logis-rasional Mengembangkan sikap toleransi Cara berpikir yang cermat
  • 27.
  • 28.
  • 29. THALES (624-548 SM) ANAXIMENES (590-528 SM) PYTHAGORAS (532 SM) HERACITUS (535-475 SM ) Dimulai dari kalangan filsuf, awal pemikiran filsafat dapat ditelusuri dari sejarah para pemikiran sebelum masehi. Yang dicak sejak ada buah pemikiran dari beberapa kalangan filsuf.
  • 30. • Sebagai pecinta kebijaksanaan (lover of wisdom) PYTHAGORAS • Sebagai ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang hakiki lewat dialektika. PLATO • Sebagai pengetahuan tentang kebenaran. ARISTOTELES • Kumpulan ilmu pengetahuan tentang Tuhan, alam dan manusia. DES-CARTES • Sebagai ilmu pengetahuan tentang alam wujud dan hakikat alam yang sebenarnya. AL-FARABI • Sebagai ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan. IMMANUEL KAN
  • 31. Sebagaimana yang diungkapkan Hamdani dan Fuad (2007) dalam catatan sejarah, Plato mengumpamakan seorang filsuh sebagai laksana seorang kapten kapal yang menghabiskan banyak waktunya memandang bintang- bintang di langit. Dianggap sebagai orang yang memandang segala sesuatu dari sudut keabadian Dianggap sebagai orang yang memandang manusia sebagai sesuatu yang tidak berarti, dan karenanya bersikap acuh tak acuh terhadap segala hal. Mesin yang berpikir tanpa perasaan apapun
  • 33.
  • 34. Filsafat memiliki cara berpikir yang menyeluruh Sistematik yang berarti secara teratur dan tersusun Berpikir secara radikal Berpikir universal
  • 35. Hubungan Filsafat Dengan Kebudayaan Kebudayaan berasal dari kata ke-budayaan. Budaya berarti budi dan daya. Unsur budi adalah cipta (akal), rasa, dan karsa (kehendak). Hubungan Filsafat dengan Lingkungan Manusia, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan erat, juga dengan alam sekitar atau lingkungan. Itu sebabnya terdapat berbagai jenis kefilsafatan tertentu dengan ciri- ciri tersendiri.
  • 36. Hubungan Filsafat Ilmu pengetahuan Kebenaran dalam filsafat dan ilmu pengetahuan adalah kebenaran akal dengan hasil yang diperoleh bermacam-macam. Pengetahuan merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran manusia. Hubungan Filsafat dengan agama Kebenaran agama adalah kebenaran wahyu. Terdapat bermacam-macam agama, yang masing-masing mengajarkan kebenaran. Yang terpenting adalah bagaimana agar aliran yang bermacam-macam tidak saling bertabrakan satu sama lain.
  • 37.
  • 38. Melatih diri untuk berpikir kritis dan runtut serta berpikir secara sistematis Menambah pandangan dan cakrawala Melatih diri melakukan penelitian, pengkajian dan mengambil kesimpulan secara komprehensif Membuat diri menjadi manusia penuh toleransi dan tenggang rasa Menjadi alat yang berguna bagi manusia Menyadari akan kedudukan manusia Menjadikan manusia lebih taat kepada Tuhan YME.
  • 39.
  • 40.
  • 41. DEFINISI DAN JENIS PENGETAHUAN
  • 42. SecaraEtimologi:berasaldaribaha saInggris"knowledge&quot ;DalamEncyclopediaofPhisolophy dijelaskanbahwadefinisipengetah uanadalahkepercayaanyangbenar (knowledge is justified true belief). SecaraTerminologi:MenurutDrs. SidiGazalba,pengetahuanadalah apayangdiketahuiatauhasilpeker jaantahu.Pekerjaantahutersebut adalahhasildarikenal,sadar,insaf, mengerti, danpandai. DalamKamusFilsafat:dijelaska nbahwapengetahuan(knowled ge)adalahproseskehidupanyan gdiketahuimanusiasecaraIangs ungdarikesadarannyasendiri. Dalamartiluas:berartisemuak ehadiraninternasionalobjekda lamsubjek.Dalamartisempit:b erartiputusanyangbenardanp asti(kebenaran,kepastian).
  • 43.
  • 44. 2 Teori untuk mengetahui hakekat REALISME IDEALISME
  • 46.
  • 47.
  • 51. Masalah utama dalam aksiologi yaitu mengenai nilai teori tentang nilai dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika. Etika menilai perbuatan manusia, sedangkan estetika berkaitan dengan nilai tentang pengalaman keindahan yang dimiliki oleh menusia terhadap lingkungan dan fenomena di sekelilingnya.
  • 52.
  • 53.
  • 54.
  • 57.
  • 58.
  • 61.
  • 62. Kata "filsafat" berasal dari bahasa Yunani, yakni philein, artinya mencintai dan sophia, artinya kebijaksanaan. Dari dua kata ini secara harafiah filsafat diartikan dengan cinta akan kebijaksanaan. Kata sophia dalam pandangan filsafat lebih dari sekedar "wisdom" dalam bahasa Inggris.
  • 64. Pertama, dengan bertanya kita mewujudkan hakikat kemanusiaan. Kedua, dengan mendalami manusia Ketiga, sebagai konsekuensi lebih lanjut dari butir kedua,
  • 65.
  • 66.
  • 68.
  • 69.
  • 70.
  • 71.
  • 72.
  • 73. • Dipelopori oleh Rene Descartes (1596-1650 M). Dalam buku Discourse de la Methode tahun 1637 ia menegaskan perlunya ada methode yang jitu sebagai dasar kokoh bagi semua pengetahuan , yaitu dengan menyangsikan segalanya, secara metodis. Aliran rasionalisme • Dalam pemikiran David Hume (1711-1776), memilih pengalaman sebagai sumber utama pengetahuan. Pengalaman tersebut bersifat lahiriah maupun batiniah. Aliran empirisme • Imannuel Kant (1724-1804) • Mencoba mengembangkan suatu sintesis atas dua pendekatan yg bertentangan ini. Kant berpendapat bahwa masing-masing pendekatan benar separuh, dan salah separuh. Aliran kritisisme
  • 74.
  • 75.
  • 76. Thales (624-546 SM) Anaximander (610-546 sm) Pythagoras (572-497 sm) Heraclitus (544-484 sm) Parmanides (450 sm Zeno (490 sm) Protagoras (480-411 sm) Gorgias (485-380 sm) Socrates ( 470-399 sm) Plato (427-347 sm) Aristoteles (384-322 sm)
  • 77.
  • 79.
  • 80. EMPAT ANALISA DI YUNANI KUNO
  • 83. FILSAFAT SEBAGAI ILMU TELEOLOGIS
  • 84. Aristoteles mengembangkan lebih lanjut realismenya dengan memperbedakan antara substansi “primer” dan substansi “sekunder”
  • 85.
  • 86. PENGGERAK PERTAMA SELAKU PENYEBAB TERAKHIR
  • 88. 02 FILSAFAT KEBENARAN Plato mempertanyakan (?) apakah kebenaran itu sebenarnya? Bradley memberikan jawaban : bahwa kebenaran itu adalah kenyataan. Namun kenyataan yang terjadi sekarang tidak seluruhnya berupa kebenaran, bahkan tidak seharusnya terjadi juga karena das solen tidak sama dengan das sein.
  • 89. Seorang murid Plato bernama Aristotes berpendapat bahwa kebenaran bersifat subjektif, martinya kebenaran bagi seseorang adalah tidak benar bagi orang lain. Lahirlah kebenaran relative dan mutlak. 03
  • 90. PENGETAHUAN MENURUT BANYAK PAKAR ILMU FILSAFAT 04 • pengetahuan akal • pengetahuan budi • pengetahuan indrawi • pengetahuan kepercayaan (otoritatif) • pengetahuan intuitif
  • 91. 05 BEBERAPA KRITIK YANG DISAMPAIKAN PENULIS UNTUK MELIHAT SESUATU ITU BENAR ATAU TIDAK • Teori Kebenaran Korespodensi • Teori Kebenaran Koherensi • Teori Kebenaran Pragmatis • Teori Sintaksis • Teori Kebenaran Semantis • Teori Kebenaran Non Deskripsi • Teori Kebenaran Logika yang Berlebihan • Teori Kebenaran Performatif • Teori Kebenaran Paradigmatik • Teori Kebenaran Proposisi
  • 92. 06 PADA KAJIAN LOGIKA KEBENARAN ILMU PENGETAHUAN INI MENURUT BENJAMIN S. BLOOM HAL TERSEBUT DISEBUT DENGAN PEMBELAJARAN KOGNITIF YANG DIURUT SEBAGAI BERIKUT • Pengetahuan atau Pengenalan • Pemahaman • Penerapan 4. Analisis 5. Sintetis 6. Evaluasi
  • 93. 07 YANG MAHA BENAR Puncak kebenaran itu sendiri sebenarnya adalah Tuhan Yang Maha Benar. Sebagaimana penulis sampaikan bahwa ilmu tidaklah bebas nilai, karena antara logika dan etika harus berdialektika, jadi bukan hanya karena penggabungan ilmu dan agama yang dalam pembicaraan kita sehari-hari biasanya disebut dengan imtaq.
  • 94. Proposisi suatu pernyataan yang benar kadang- kadang pernyataan diartikan sama sepenuhnya dengan proposisi, dan kalau demikian halnya, maka perkataan benar dapat diterapkan kepada keduanya. 08
  • 95. KEBENARAN BERSIFAT SEMANTIK 09 Pernyataan - istilah bersifat sintaksis Proposisi - istilah bersifat semantic Demikian pula kata "benar" mengacu kepada makna simbol-simbol, dan bukan kepada simbolnya.
  • 96. UKURAN KEBENARAN 10 4 teori mengenai pernyataan itu benar atau tidak: • Coherence Theory • Corespondensy Theory • Emperical Theory • Pragmatis
  • 97. 11 PAHAM KOHERENSI (COHERENCE THEORY) Teori ini dianut oleh kaum rasionalis. Kebenaran tidak lagi ditemukan dalam kesesuaian dengan kenyataan, melainkan dalam relasi antara proposisi baru dengan yang lama.
  • 98. 12 EPISTOMOLOGI DALAM TEORI KOHERENSI KORESPONDENSI ADALAH HUKUM YANG SALING BERHUBUNGAN PERNYATAAN YANG SALING BERHUBUNGAN Penganut idealis melakukan pendekatan melalui epistomologinya Keadaan saling berhubungan memiliki 2 ciri yakni yang pertama keharusan semua fakta terangkum, kedua keadaan tersebut mungkin ada. Agaknya orang pun menaruh keberatan yang utama terhadap paham koherensi.
  • 99. 13 TEORI KEBENARANK KORESPONDENSI (COREESPONDENCE THEORY) Bagi orang kebanyakan, suatu pernyataan itu benar jika apa yang diungkapkannya merupakan fakta, dan barangkali kita sendiri berpandangan demikian
  • 100. 14 KATA DAN MAKNA YANG SESUAI Setiap esensi mempunyai 2 segi, yang satu terdapat didalam objeknya dan yang lain sebagai makna. MENGGUNKAN PERANTARA SIMBOL Suatu symbol berlaku sebagai semacam perantara antara apa yang Ditunjukkan dalam keadaan sesungguhnya dengan esensi atau makna dipikiran pendengar atau pembaca.
  • 101. 15 Paham-paham empiris mendasarkan diri pada segi pengalaman, dan biasanya menunjuk kepada pengalaman inderawi PAHAM EMPIRIS (EMPRIAL THOERY)
  • 102. 16 TEORI PRAGMATISME Kebenaran pragmatis adalah kebenaran hanya dalam salah satu konsekuensi saja.
  • 103. 17 Memverifikasi pernyataan yang benar Suatu proposisi mengandung suatu makna, jika proposisi itu membuat perubahan.
  • 105. MANUSIA SEBAGAI SEBUAH PERSOALAN Bagi manusia, mengetahui siapa dirinya, dari mana asal usulnya, apa tujuan hidupnya, bagaimana ia menghayati hidup secara konsisten, memang merupakan masalah yang berbeda-beda. Akan tetapi, semua pertanyaan ini merupakan satu kesatuan, yakni berkaitan dengan pemaknaan hidup serta nilai-nilai keberadaannya.
  • 106. APA ITU FILSAFAT? Kata "filsafat" berasal dari bahasa Yunani, yakni philein, artinya mencintai dan shopia, artinya kebijaksanaan. Dari dua kata ini secara harfiah filsafat diartikan dengan cinta akan kebijaksanaan.
  • 107. HAKIKAT FILSAFAT SEBAGAI HASIL KONTEMPLASI DALAM LIMA KARAKTER Pertama, dapat bertahan terhadap diskusi kritis Kedua, menggunakan metode dialektis. Ketiga, berusaha mencapai realitas yang terdalam. Keempat, terkait dengan butir ketiga di atas, filsafat bertujuan untuk menangkap tujuan ideal realitas. Kelima, mengetahui bagaimana harus hidup sebagai manusia.
  • 108. FILSAFAT MANUSIA DAN METODENYA a) Filsafat Manusia dan Ilmu-Ilmu Lain Filsafat manusia adalah bagian integral dari sistem filsafat, yang secara spesifik menyoroti hakikat atau esensi manusia. b) Metode Filsafat Manusia Sebagai bagian dari filsafat, filsafat manusia memiliki cara kerja yang sama dengan cara kerja filsafat pada umumnya, yakni berusaha menangkap makna di balik gejala empiris itu.
  • 109. RELEVANSI FILSAFAT MANUSIA Ada tiga alasan untuk menunjukkan relevansi itu • Dengan bertanya kita mewujudkan hakikat kemanusiaan • Dengan mendalami manusia, kita mengenal manusia dengan lebih baik • Sebagai konsekuensi lebih lanjut dari butir kedua
  • 110. Manusia Sebagai Persona Persona atau pribadi merupakan salah satu dimensi mendasar manusia. Sebagai pribadi manusia mempunyai kemampuan untuk menentukan dirinya sendiri
  • 111. Pengertian Individu makhluk infrahuman Bagi makhluk infrahuman pengertian "individu" dikaitkan dengan jenis manusia Bagi manusia pengertian "individu" tidak sekedar "jenis" atau "spesies", tidak pula bersifat seragam, apalagi bersifat numerik. Individu manusia terkait dengan keunikan
  • 112. Persona 3pandangan -pandangan ontologis - pandangan psikologis - pandangan dialogis
  • 113. Nilai-nilai absolut pribadi Esensi manusia sebagai pribadi menyangkut empat hal mendasar 1) kesadaran akan diri 2) bersifat otonom 3) transendental 4) komunikatif.
  • 114. Beberapa elemen persona elemen dasar : - karakteristik - akal budi - kebebasan - nama - suara hati - perasaan
  • 115. Kesimpulan Dari uraian panjang lebar di atas dapat disimpulkan bahwa selain makhluk yang bertanya, manusia juga adalah pribadi yang unik. Keunikan manusia bersumber dari aspek kerohanian, yakni jiwanya
  • 119. ILMU PENGETAHUAN Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang bertujuan mencapai kebenaran ilmiah tentang objek tertentu, pendekatan atau yang diperoleh melalui cara pandang (approach), metode (method), dan systemtertentu.
  • 120. Kesangsian akal budi diikuti beberapa pertanyaan, yaitu: • Apakah sesuatu itu? • Mengapa sesuatu itu ada? • Bagaimana keberadaannya? • Apa tujuan keberadaannya?
  • 121. Masing- masing pertanyaan yang kemudian menghasilkan : • Ilmu pengetahuan filososofi • Ilmu pengetahuan kasualistik • Ilmu pengetahuan bersifat deskriptif-analitik • Ilmu pengetahuan bersifat normative
  • 122. yang lazim dikenal 6 Sistem dalam ilmu pengetahuan • System tertutup • System terbuka • System alami • System buatan • System yang berbentuk lingkaran • System yang berbentuk lurus
  • 123. Kebenaran ilmu pengetahuan (lazim disebut kebenaran keilmuan atau kebenaran atau kebenaran ilmiah) merupakan pengetahuan yang jelas dari suatu objek materi yang dicapai menurut objek forma tertentu dengan metode relevan.
  • 124. TEORIPOKOKTENTANGKEBENARANKEILMUAN • Teori saling hubungan (Coherence theory) • Teori persesuaian (Correspondence theory) • Teori kegunaan (Pragmatic theory)
  • 125. FILSAFAT ILMU DAN PENELITIAN Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Melakukan Penelitian Ilmu sebagai pengetahuan untuk menguasai pelaksanaan penelitian, perlu diketahui tentang dasar-dasar yang lebih mendasar menyangkut tinjauan secara filsafati dan metodologis
  • 126. Melalui penelaahan yangterus-menerus maka ilmu akan sampai pada hubungan- hubungan (relationship) yang telah ditemukan dan ditunjang oleh data empiric yang disebut fakta.
  • 127. Peranan penting fakta dalam pijakan, formulasi dan penjelasan teori • Fakta memulai teori • Fakta menolak dan mereformasi teori yang telah ada • Fact redefine and clarifytheory
  • 128. Jalinan antara fakta dan teori (dan juga sebaliknya) dan antarateori dengan ilmu merupakan jalinan yang erat menurut keteraturan suatu system.
  • 129. Tingkat Kemantapan Teori Teori akan menjelaskan fenomena, dengan penjelasan itu orang akan mengerti. Penjelasan berkisar pada hubungan-hubungan (relationship).
  • 130. Berpikir Induktif dan Deduktif Berpikir induktif : dimulai dari hal-hal khusus (particular) Berpikir deduktif : dimulai dari hal-hal yang umum
  • 131. Metode Ilmiah Metode ilmiah : prosedur atau Langkah-langkah sistematis dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu.
  • 132. Mencari, merumuskan dan mengidentifikasi masalah yaitu menetapkan masalah penelitian, apa yang dijadikan masalah penelitian dan apa objeknya.
  • 134. Filsafat Pancasila :pembahasan Pancasila secara filsafati, yaitu pembahasan Pancasila sampai hakikatnya yang terdalam (sampai intinya yang terdalam) PENGERTIAN FILSAFAT PANCASILA
  • 135. TINGKAT-TINGKAT PENGETAHUAN PANCASILA Pengetahuan Ilmiah yang terdiri atas 4 tingkat, lazimnya diawali dengan pertanyaan berikut : • Pertanyaan“bagaimana“ (suatu pengetahuan deskriptif • Pertanyaan “mengapa“ (suatu pengetahuan kausal) • Pertanyaan “ke mana“ (suatu pengetahuan normative) • Pertanyaan “apa“ (suatu pengetahuan esensial)
  • 136. Manfaat Filsafat Pancasila a. Manfaat Penggunaan Filsafat Memiliki manfaat terhadap ilmu pengetahuan sebagai berikut : • Sebagai induk pengetahuan • Sebagai pemberi dasar bagi ilmu pengetahuan yang axiomata • Dengan filsafat setiap ilmu pengetahuan dapat memiliki sila dan ciri khasnya masing-masing • Secara umum metode ilmu pengetahuan berkembang dan pertama- tama ditentukan oleh filsafat • Memberikan dimensi nilai terhadap ilmu pengetahuan • Dengan filsafat ilmu pengetahuan akan mampu menyelesaikan masalahnya
  • 137. Manfaat Filsafat Pancasila b. Manfaat bagi Pendidikan Kesarjanaan • Karena bersifat kritis, dinamis, serta mendalam maka memungkinkan bagipengembangan akal bagi para calon sarjana. • Filsafat berfungsi menggugah pengertian dan kesadaran manusia akan kedudukannya dengan sesuatu yang ada diluar dirinya • Menggugah kesadaran para calon sarjaana akan pemikiran kemanusiaan • Mmebentuk para sarjana menjadi ilmuwan yang bijaksana yang memiliki dan mengamalkan filsafat pandangan hidup, pedoman hidup dan pegangan hidup.
  • 138. Hubungan antara Filsafat danIdeologi Ideologi memiliki kadar kefilsafatan karena bersifat cita-cita dan norma, sekaligus praksis karena menyangkut operasionalisasi, strategi dan doktrin.
  • 139. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat tidak kaku dan tertutup. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi bersifat actual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
  • 140. Dimensi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Dimensi Idealistis Dimensi Normative Dimensi Realistis
  • 141. Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara Secara yuridis Pancasila sebagai dasar filsafat negara tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 pada Alinea ke-IV Pancasila disebut sebagai dasar filsafat negara, philosofische Gronslag dari negara mengandung konsekuensi bahwa dalam setiap aspek penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
  • 142. Kedudukan Pancasila secara rinci • Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. • Meliputi suasana kebatinan (geistlichenhintergrund) dari Undang-undang Dasar • 1)Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara baik hukum dasar tertulis maupun tidak tertulis • 2)Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti. • 3)Merupakan sumber semangat bagi UUD 1945
  • 143. Nilai-nilai Pancasila telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala, yaitu sejak lahirnya bangsa Indonesia sebelum proklamasi 17 Agustus 1945 demikian keberadaan bangsa Indonesia sebagai suatu bangsa hidup mandiri diantara bangsa-bangsa lain. Pancasila Sebagai Asas Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
  • 144. Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat A.Pengertian Pancasila sebagai Suatu Sistem Yang dimaksud dengan system adalah suatu kesatuan bagian- bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu. B.Kesatuan Sila-sila Pancasila Susunan Pancasila adalah hierarkhis dan mempunyai bentuk piramida. Kalau dilihat dari intinya,urut-urutan lima sila ada hubungan yang mengikat yang satu dengan yang lain sehingga Pancasila merupakan suatu kesatuan keseluruhan yang bulat.
  • 145. Dasar Ontologis sila-sila Pancasila Dasail ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia yang memilikil hakikat mutlak monopluralis, oleh karena itu hakikat dasar ini juga, disebut sebagai dasar antropologis
  • 146. Hakikat sila-sila Pancasila sila-sila Pancasila tersebut secara berturut-turut mempunyai kata dasar Tuhan, manusia, satu, rakyat, dan adil yang masingmasine, merupakan suatu landasan dari setiap sila.
  • 147. hubungan antara negara Indonesia dengan landasan dari Pancasila, maka arti dari setiap sila Pancasila sebagai berikut 1.Ketuhanan ialah sifat-sifat keadaan negara yang sesuai dengan hakikat Tuhan 2.Kemanusiaan ialah sifat-sifat keadaan negara yang sesuai dengan hakikat manusia 3.Persatuan yaitu sifat-sifat dan keadaan negara yang sesuai dengan hakikat satu, 4.Kerakyatan yaitu sifat-sifat dan keadan negara yang sesuai dengan hakikat rakyat. 5.Keadilan yaitu sifat-sifat dan keadaan negara yang sesuai dengan hakikat adil
  • 148. Sifat-sifat (sifat luar), yaitu hal baru yang ditambahkan pada sesuatu sehingga merupakan ciri baru, atau sesuatu itu memiliki ciri baru (kualitas) baru. Pengertian Kesesuaian Sifat-sifat dan Keadaan Negara dengan Lanndasan Sila-sila Pancasila.