Makalah ini membahas tentang hukum hudud dan qishas dalam Islam. Hudud adalah hukuman yang ditetapkan Allah SWT untuk pelanggaran tertentu seperti zina, pencurian, perampokan, menuduh zina tanpa bukti, dan minum khamr. Qishas adalah hukuman balasan yang sama untuk pembunuhan. Makalah ini juga menjelaskan jenis-jenis hudud dan syarat pelaksanaannya.
Makalah ini membahas tentang jarimah ta'zir, termasuk pengertian, ciri-ciri, ruang lingkup, dasar hukum, dan sanksi jarimah ta'zir menurut hukum Islam. Jarimah ta'zir adalah tindak pidana yang tidak termasuk hudud atau qisas, dan hukumannya ditentukan oleh penguasa berdasarkan kemaslahatan."
Dokumen tersebut membahas konsep hukum pidana Islam tentang jarimah ta'zir. Ta'zir didefinisikan sebagai hukuman untuk mencegah kejahatan. Jarimah ta'zir meliputi perbuatan-perbuatan yang tidak diatur oleh Al-Quran atau hadis beserta sanksi-sanksi yang diberikan oleh penguasa. Prinsip-prinsip yang menjadi dasar penetapan suatu perbuatan dan sanksi ta'zir adalah kemaslahatan umat dan perlind
Dokumen tersebut menjelaskan empat jenis hukuman dalam hukum Islam yaitu hudud, qisas, diat dan takzir. Hudud adalah hukuman yang telah ditetapkan Allah SWT untuk pelanggaran-pelanggaran tertentu seperti zina, mencuri, minum alkohol, dan lainnya. Qisas berkaitan dengan membalas kesalahan seperti pembunuhan, cedera, dan luka. Diat adalah ganti rugi untuk korban at
Makalah ini membahas tentang jarimah ta'zir, termasuk pengertian, ciri-ciri, ruang lingkup, dasar hukum, dan sanksi jarimah ta'zir menurut hukum Islam. Jarimah ta'zir adalah tindak pidana yang tidak termasuk hudud atau qisas, dan hukumannya ditentukan oleh penguasa berdasarkan kemaslahatan."
Dokumen tersebut membahas konsep hukum pidana Islam tentang jarimah ta'zir. Ta'zir didefinisikan sebagai hukuman untuk mencegah kejahatan. Jarimah ta'zir meliputi perbuatan-perbuatan yang tidak diatur oleh Al-Quran atau hadis beserta sanksi-sanksi yang diberikan oleh penguasa. Prinsip-prinsip yang menjadi dasar penetapan suatu perbuatan dan sanksi ta'zir adalah kemaslahatan umat dan perlind
Dokumen tersebut menjelaskan empat jenis hukuman dalam hukum Islam yaitu hudud, qisas, diat dan takzir. Hudud adalah hukuman yang telah ditetapkan Allah SWT untuk pelanggaran-pelanggaran tertentu seperti zina, mencuri, minum alkohol, dan lainnya. Qisas berkaitan dengan membalas kesalahan seperti pembunuhan, cedera, dan luka. Diat adalah ganti rugi untuk korban at
Dokumen tersebut membahas tentang hukum hudud dalam Islam. Hudud merujuk kepada hukuman yang telah ditetapkan oleh Allah SWT untuk pelanggaran-pelanggaran tertentu seperti zina, menuduh zina, minum minuman keras, mencuri, dan lainnya. Hukuman hudud bersifat wajib dan tidak boleh diubah, seperti potong tangan untuk pencuri dan rajam sampai mati untuk pelaku zina yang sudah kawin.
Teks tersebut membahas tentang pengertian dan hukum mahar dalam Islam. Mahar merupakan pemberian wajib dari calon suami kepada calon istri sebagai tanda kesungguhan, yang besar kecilnya ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Teks tersebut juga membahas syarat-syarat sahnya mahar serta contoh-contoh kejadian tentang penetapan jumlah mahar menurut kisah-kisah Nabi Muhammad
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang jinayat atau kejahatan dalam hukum Islam beserta hukumannya, termasuk qisas, diyat, dan hudud untuk berbagai jenis kejahatan seperti pembunuhan, zina, minum minuman keras, mencuri, dan perampokan.
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan pembagian riba dalam perspektif Al-Qur'an berdasarkan pendapat ulama.
2. Riba dijelaskan sebagai pengambilan tambahan baik dalam transaksi pinjam meminjam maupun jual beli secara batil yang dilarang oleh Al-Qur'an.
3. Ada dua jenis riba yaitu riba hutang piutang dan
Dokumen tersebut membahas tentang fiqih jinayah (hukum pidana Islam) dan jenis-jenis sanksi hukuman untuk berbagai tindak pidana seperti pencurian, perzinahan, homoseksual, menuduh seseorang berzina, minum khamar, pembunuhan, dan lainnya. Sanksi hukuman tersebut meliputi hukuman hudud (batas Allah) seperti potong tangan, rajam, cambuk, hukuman qishash (membalas tindak
Riba dilarang dalam Islam karena merupakan amalan yang zalim dan dosa besar. Terdapat tiga jenis riba yaitu riba al-fadhl (perbedaan berat/jumlah barang yang sama), riba al-yad (penundaan penyerahan barang), dan riba al-nasiah (pengenaan bunga atas hutang). Islam hanya mengizinkan jual beli tunai dan secara segera tanpa penundaan untuk enam barangan tertentu seperti emas dan perak.
Al-dzari’ah merupakan larangan yang wajib kita tinggalkan karena menyumbat jalan yang menuju kerusakan. Oleh sebab itu, apabila ada perbuatan baik yang akan mengakibatkan terjadinya kerusakan, hendaklah dicegah/disumbat agar tidak terjadi kerusakan.
Kalau perbuatan itu dipastikan kebiasaan yang sangat kecil, maka kebiasaan kecil akan mendatangkan yang lebih besar.
Makalah ini membahas mengenai definisi, landasan hukum, rukun dan syarat jual beli, serta jenis-jenis jual beli menurut hukum Islam. Jual beli didefinisikan sebagai penukaran harta atas dasar suka sama suka yang memenuhi syarat-syarat hukum agar transaksi menjadi sah. Landasan kuat jual beli dalam Islam dapat dilihat dari beberapa ayat Al-Quran dan hadis Nabi. Rukun utama jual bel
Dokumen tersebut membahas tentang hukum jenayah Islam yang mencakupi jenis-jenis kesalahan seperti zina, minum arak, pencurian, perampokan, qazaf, dan pemberontakan beserta definisi, syarat-syarat, dan hukuman yang ditetapkan untuk setiap kesalahan tersebut sesuai dengan ajaran Islam.
Makalah ini membahas tentang ar-rahn (gadai) dalam Islam, termasuk pengertian, landasan hukum, rukun dan syaratnya, serta relevansinya dengan muamalah kontemporer. Ar-rahn didefinisikan sebagai menahan suatu barang berharga sebagai jaminan hutang. Landasan hukumnya terdapat dalam Al Qur'an dan hadis. Rukun utamanya meliputi rahin, murtahin, marhun, dan marhun bih. Syaratny
Riba dalam al-Quran dan al-Sunnah menunjukkan bahwa Allah mengharamkan semua bentuk riba tanpa pengecualian. Pengharaman riba dilakukan secara bertahap dalam al-Quran melalui nasihat negatif, sindiran, larangan sebagian, hingga larangan yang jelas dan tegas. Hadis-hadis Nabi Muhammad SAW memberikan penjelasan lebih lanjut tentang berbagai bentuk riba yang diharamkan. Terdapat perbedaan pendapat ulama tent
Dokumen tersebut membahas tiga jenis hukuman dalam syariat Islam yaitu hukuman hudud, qisas, dan ta'zir. Hudud merupakan hukuman yang ditetapkan Allah SWT untuk pelanggaran-pelanggaran tertentu seperti zina, mencuri, menuduh zina palsu, minum arak, perampokan, dan pemurtadan. Qisas berkaitan dengan hukuman balasan atas pembunuhan, sedangkan ta'zir memberikan hakim fleksib
13. larangan makan harta orang lain secara batilasnin_syafiuddin
Ayat-ayat di atas membahas tentang larangan memakan harta dengan cara batil, membunuh diri sendiri atau orang lain, serta janji ampunan dosa-dosa kecil bagi yang menjauhi dosa-dosa besar."
Dokumen tersebut membahas tentang hukum hudud dalam Islam. Hudud merujuk kepada hukuman yang telah ditetapkan oleh Allah SWT untuk pelanggaran-pelanggaran tertentu seperti zina, menuduh zina, minum minuman keras, mencuri, dan lainnya. Hukuman hudud bersifat wajib dan tidak boleh diubah, seperti potong tangan untuk pencuri dan rajam sampai mati untuk pelaku zina yang sudah kawin.
Teks tersebut membahas tentang pengertian dan hukum mahar dalam Islam. Mahar merupakan pemberian wajib dari calon suami kepada calon istri sebagai tanda kesungguhan, yang besar kecilnya ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Teks tersebut juga membahas syarat-syarat sahnya mahar serta contoh-contoh kejadian tentang penetapan jumlah mahar menurut kisah-kisah Nabi Muhammad
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang jinayat atau kejahatan dalam hukum Islam beserta hukumannya, termasuk qisas, diyat, dan hudud untuk berbagai jenis kejahatan seperti pembunuhan, zina, minum minuman keras, mencuri, dan perampokan.
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan pembagian riba dalam perspektif Al-Qur'an berdasarkan pendapat ulama.
2. Riba dijelaskan sebagai pengambilan tambahan baik dalam transaksi pinjam meminjam maupun jual beli secara batil yang dilarang oleh Al-Qur'an.
3. Ada dua jenis riba yaitu riba hutang piutang dan
Dokumen tersebut membahas tentang fiqih jinayah (hukum pidana Islam) dan jenis-jenis sanksi hukuman untuk berbagai tindak pidana seperti pencurian, perzinahan, homoseksual, menuduh seseorang berzina, minum khamar, pembunuhan, dan lainnya. Sanksi hukuman tersebut meliputi hukuman hudud (batas Allah) seperti potong tangan, rajam, cambuk, hukuman qishash (membalas tindak
Riba dilarang dalam Islam karena merupakan amalan yang zalim dan dosa besar. Terdapat tiga jenis riba yaitu riba al-fadhl (perbedaan berat/jumlah barang yang sama), riba al-yad (penundaan penyerahan barang), dan riba al-nasiah (pengenaan bunga atas hutang). Islam hanya mengizinkan jual beli tunai dan secara segera tanpa penundaan untuk enam barangan tertentu seperti emas dan perak.
Al-dzari’ah merupakan larangan yang wajib kita tinggalkan karena menyumbat jalan yang menuju kerusakan. Oleh sebab itu, apabila ada perbuatan baik yang akan mengakibatkan terjadinya kerusakan, hendaklah dicegah/disumbat agar tidak terjadi kerusakan.
Kalau perbuatan itu dipastikan kebiasaan yang sangat kecil, maka kebiasaan kecil akan mendatangkan yang lebih besar.
Makalah ini membahas mengenai definisi, landasan hukum, rukun dan syarat jual beli, serta jenis-jenis jual beli menurut hukum Islam. Jual beli didefinisikan sebagai penukaran harta atas dasar suka sama suka yang memenuhi syarat-syarat hukum agar transaksi menjadi sah. Landasan kuat jual beli dalam Islam dapat dilihat dari beberapa ayat Al-Quran dan hadis Nabi. Rukun utama jual bel
Dokumen tersebut membahas tentang hukum jenayah Islam yang mencakupi jenis-jenis kesalahan seperti zina, minum arak, pencurian, perampokan, qazaf, dan pemberontakan beserta definisi, syarat-syarat, dan hukuman yang ditetapkan untuk setiap kesalahan tersebut sesuai dengan ajaran Islam.
Makalah ini membahas tentang ar-rahn (gadai) dalam Islam, termasuk pengertian, landasan hukum, rukun dan syaratnya, serta relevansinya dengan muamalah kontemporer. Ar-rahn didefinisikan sebagai menahan suatu barang berharga sebagai jaminan hutang. Landasan hukumnya terdapat dalam Al Qur'an dan hadis. Rukun utamanya meliputi rahin, murtahin, marhun, dan marhun bih. Syaratny
Riba dalam al-Quran dan al-Sunnah menunjukkan bahwa Allah mengharamkan semua bentuk riba tanpa pengecualian. Pengharaman riba dilakukan secara bertahap dalam al-Quran melalui nasihat negatif, sindiran, larangan sebagian, hingga larangan yang jelas dan tegas. Hadis-hadis Nabi Muhammad SAW memberikan penjelasan lebih lanjut tentang berbagai bentuk riba yang diharamkan. Terdapat perbedaan pendapat ulama tent
Dokumen tersebut membahas tiga jenis hukuman dalam syariat Islam yaitu hukuman hudud, qisas, dan ta'zir. Hudud merupakan hukuman yang ditetapkan Allah SWT untuk pelanggaran-pelanggaran tertentu seperti zina, mencuri, menuduh zina palsu, minum arak, perampokan, dan pemurtadan. Qisas berkaitan dengan hukuman balasan atas pembunuhan, sedangkan ta'zir memberikan hakim fleksib
13. larangan makan harta orang lain secara batilasnin_syafiuddin
Ayat-ayat di atas membahas tentang larangan memakan harta dengan cara batil, membunuh diri sendiri atau orang lain, serta janji ampunan dosa-dosa kecil bagi yang menjauhi dosa-dosa besar."
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-JawiAnas Wibowo
Sistem pidana Islam memiliki beberapa keunggulan konseptual dan praktikal dibandingkan sistem pidana sekuler. Secara konseptual, sistem pidana Islam berasal dari wahyu Allah sehingga bersifat tetap dan konsisten, serta memiliki dimensi dunia dan akhirat. Secara praktikal, sistem pidana Islam memiliki peluang permainan hukum yang lebih kecil dan hakim memiliki independensi yang tinggi.
Perundangan Islam pada zaman penjajahan baratathirahsb
Dokumen tersebut membahas tentang perundangan Islam pada zaman penjajahan Barat di Malaysia. Ia menjelaskan skop perundangan Islam, undang-undang muamalat, perkahwinan, jenayah, dan keterangan. Dokumen juga membandingkan ciri-ciri undang-undang yang dibawa penjajah Barat dengan undang-undang Islam serta kesan negatif penjajahan terhadap perundangan Islam di Malaysia.
Sistem perundangan Islam menetapkan hukuman di dunia dan akhirat untuk menjamin ketenteraman hidup manusia dan memberikan balasan abadi. Islam menetapkan qadhi untuk menyelesaikan sengketa secara adil berdasarkan al-Quran dan hadis. Hukuman di dunia merupakan rahmat bagi mencegah pelanggaran hukum menular kepada yang lain. Sistem ini memberikan keadilan tanpa membezakan status sosial.
Teks tersebut membahas tentang hukum pidana dalam Islam khususnya hukuman hudud. Hukuman hudud merupakan hukuman yang bersumber langsung dari Alloh SWT seperti hukuman zina yang dikenakan 100 kali dera bagi pelaku laki-laki dan perempuan, serta hukuman bunuh bagi pelaku pembunuhan. Teks ini juga menjelaskan dasar-dasar hukum dan tujuan dari pemberlakuan hukuman tersebut dalam Islam
Sanksi ta'zir adalah hukuman untuk pelanggaran yang tidak diatur oleh Al-Quran atau hadis, seperti pelanggaran terhadap kehormatan, harta milik, atau keamanan. Hukuman ta'zir dapat berupa hukuman mati, cambuk, penjara, pengasingan, denda, atau ancaman, dan pelaksanaannya diserahkan kepada hakim untuk menentukan berdasarkan kasusnya. Terdapat 13 jenis sanksi ta'zir
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sumber hukum Islam meliputi Al-Quran, hadis, ijma' dan qiyas, dan merangkumi seluruh aspek kehidupan manusia untuk menjamin kemaslahatan dan menjauhkan mudarat. Hukum Islam perlu dipraktikkan, bukan hanya sebagai teori.
1. Sistem peradilan Islam terdiri dari tiga subsistem utama yaitu struktur dan birokrasi peradilan, ketentuan pembuktian, dan sistem sanksi.
2. Ada tiga jenis hakim (qodhi) yaitu qodhi khusumat untuk kasus perdata, qodhi muhtasib untuk pelanggaran di pasar, dan qodhi madzalim untuk mengadili kebijakan penguasa.
3. Sistem sanksi dalam Islam berfungsi untuk menceg
Agama Islam - Perilaku tercela
I've graduated highscool, and all these presentasions are now useless to me, so i thought im just gonna share these to help you, struggling students (like i used to be) to do your homework. Hope they're helpful and you use them for goods!
[Ringkasan]
Sistem saraf merupakan jaringan komunikasi yang menghubungkan seluruh bagian tubuh dan berperan dalam proses menerima rangsangan luar serta mengontrol otot. Sistem saraf terbagi menjadi sistem saraf pusat (otak) dan sistem saraf tepi (perifer). Otak berperan mengatur dan mengkoordinasikan sebagian besar gerakan, perilaku, dan fungsi homeostasis tubuh.
The document describes the structure and function of the gastrointestinal system. It notes that the GI tract includes the mouth, esophagus, stomach, small intestine, large intestine, rectum and anus. It functions to ingest, digest, absorb and eliminate food and waste. The tract has four layers - mucosa, submucosa, muscularis and serosa. Various glands like the salivary glands, pancreas and liver help digest food. The document further details the anatomy and microstructure of these various organs.
The document discusses the structure and function of the human nervous system. It describes the main parts of the brain including the cerebrum, cerebellum, brainstem, and diencephalon. It also discusses the different cell types in the nervous system, including neurons and neuroglial cells. Additionally, it covers the classification of neurons, how nerve impulses are conducted, and the role of synapses in neural communication. The central nervous system is analyzed in more depth, focusing on the organization of the brain and spinal cord. Key areas of the cerebrum are identified along with their functions.
Dokumen tersebut membahas anatomi sistem pernapasan, meliputi struktur dan fungsi hidung, sinus, faring, laring, trakea, paru-paru, pleura, dan zona respirasi. Dijelaskan pula pergerakan udara, pertukaran gas, dan sirkulasi darah dalam sistem pernapasan.
Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ seks primer (ovarium) dan organ seks tambahan seperti tuba uterina, uterus, vagina, dan kelenjar mammae. Ovarium memproduksi oosit melalui proses oogenesis, sedangkan organ lainnya membantu transportasi gamet dan pertumbuhan janin. Siklus menstruasi wanita didorong oleh hormon yang diproduksi ovarium dan hipotalamus/hipofisis, dan meliputi fase folikular, ovulasi, dan luteal.
Sistem muskuloskeletal terdiri dari sistem rangka dan sistem otot yang berfungsi sebagai penunjang tubuh, pelindung organ vital, alat gerak, dan penyimpan mineral. Sistem rangka terdiri dari berbagai jenis tulang yang diklasifikasi berdasarkan bentuk dan jaringan, sedangkan sistem otot diklasifikasi berdasarkan bentuk serabutnya. Kedua sistem saling bekerja sama untuk memungkinkan gerakan tubuh.
Hadis merupakan sumber hukum Islam kedua setelah al-Quran. Hadis mencakup perkataan, perbuatan, dan persetujuan Nabi Muhammad SAW. Hadis diklasifikasikan berdasarkan jumlah perawinya menjadi mutawatir dan ahad. Hadis shahih dan hasan dapat digunakan sebagai dalil syariat, sedangkan hadis dha'if tidak. Umar bin Abdul Aziz memerintahkan pengumpulan hadis secara resmi pada abad ke
1. Dokumen tersebut membahas pengertian agama, ibadah, aqidah, dan akhlak menurut beberapa perspektif.
2. Terdapat definisi agama sebagai petunjuk hidup yang dibawa nabi untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama.
3. Aqidah adalah keimanan terhadap ketauhidan Allah, sedangkan ibadah adalah perbuatan untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
1. TUGAS MAKALAH AGAMA
HUDUH DAN QISHAS
KELOMPOK 5
NAMA ANGGOTA:- M. TARMIDZI TAHER
-NELLYANA EKA MAYANG SARI
-NITRI WIDAYANI
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, makalah yang berjudul itu “HUDUD DAN QISHAS” ini dapat selesai sesuai
dengan waktu yang di tentukan.Sekilas pembahasan tentang hudud dan qishas
(hukum pidana Isalam. Hukum potongan tangan, rajam, qishash, dan jilid sering
dijadikan alasan dibalik kesan tersebut, sekalipun dalam kenyataan, hal itu hampir tidak
pernah dilakukan dalam sejarah hukum pidana islam.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah AGAMA, yang dalam makalah ini akan dibahas tentang pengertian,
hudud, qishash, beserta macamnya.Kami juga menyadari bahwa makalah ini
belum sempurna, maka dari itu segala kritik dan saran yang sifatnya
membangun selalu kami harapkan dari para pembaca. Kami berharap agar makalah
ini bermanfaat bagi para pembaca. Amin ya robbal alamin
Tangerang, November 2012
Penyusun
3. DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
1.1.Latar belakang
1.2.Rumusan masalah
1.3.Tujuan
Bab II Pembahasan
2.1.Definisi hudud
2.2.Hudud pada perzinahan
2.3.Hudud pada pencurian
2.4.Hudud pada perampokan
2.5.Qodzof
2.6.Mengkomsumsi khamr
2.7.Qishas pada pembunuhan
Bab III Penutup
3.1.Kesimpulan
Daftar pustaka
4. BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Dalam literatur masyarakat, khusus dalam kehidupan Islam terdapat berbagai
permasalahan yang menyangkut tindakan pelanggaran yang dilakukan manusia. Dengan
adanya hal itu, maka dibuatlah aturan yang mempunyai kekuatan hukum dengan berbagai
macam sangsi. Sangsi yang diberikan sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan
Maka dari itu, dalam hukum Islam diterapkan jarimah (hukuman) dalam hukum
Jinayah Islam yang bertindak sebagai preventif (pencegahan) kepada setiap manusia, dan
tujuan utamanya adalah supaya jera dan merasa berdosa jika ia melanggar.
Maka dari itu adanya Qishash bukan sebagai tindakan yang sadis namun ini sebuah
alternatif demi terciptanya hidup dan kehidupan yang sesuai dengan Sunnah dan
ketentuan-ketentuan Ilahi.
Sebenarnya kalau hukum yang dibuat manusia belum sepenuhnya bisa mengikat, dan
hal tersebut bisa direkayasa sekaligus bisa dilanggar, karena pada intinya hanya hukum
Islam lah yang sangat cocok bagi kehidupan manusia di dunia. Hal ini terbukti dengan
adanya hukum Islam banyak negara yang merasa cocok dengan berlakunya hukum Islam.
Tapi ada satu hal yang masih menjadi pertanyaan apakah benar hukum islam itu sulit
diterapkan dalam suatu tatanan kemasyarakatan atau itu hanya sebuah alasan dari
segelintir orang yang tidak suka terhadap aturan tersebut.
Dalam makalah ini diajukan beberapa hal yang menyangkut pelanggaran dan sangsi
sesuai dengan perbuatannya itu. Maka dari itu didalam makalah ini akan dibahas
mengenai Qishash/Hudud “Hukuman-hukuman”. Setelah mengetahui berbagai macam
hukuman yang diakibatkan atas pelanggaran seseorang maka diharapkan akan muncul
suatu hikmah dan tujuan kenapa hukuman itu ada dan dilaksanakan.
1.2.Rumusan masalah
1. Apa pengertian hudud?
2. Apa macam-macam hudud?
3. Bagai mana hukum qishash
1.3.Tujuan
Agar mengetaui bagaimana hukum-hukum dalam islam seperti hudud dan qishas
5. BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi hudud
Hudud adalah bentuk jama‟ bahasa Arab “hadd”, pada dasarnya hadd berarti pemisah
antara dua hal atau yang membedakan antara sesuatu dengan yang lain.Secara
bahasa hadd berarti pencegahan. Menurut istilah syara‟ hadd adalah
memberikan hukuman dalam rangka hak Allah.Adapun menurut syar‟i, hudud
adalah hukuman-hukuman kejahatan yang telah ditetapkan oleh syara‟
untuk mencegah dari terjerumusnya seseorang kepada kejahatan yang sama.
Merupakansutu peraturan yang bersifat membatasi atau mencegah atau undang-
undang dari A l l a h b e r k e n a a n d e n g a n h a l - h a l b o l e h ( h a l a l ) d a n
t e r l a r a n g ( h a r a m ) s e r t a hukuman-hukuman yang di jatuhkan kepada pelaku-pelaku
kemaksiatan.
2.2. Hudud pada perzinahan
Zina adalah melakukan hubungan seksual di luar ikatan perkawinan yang sah, baik
dilakukan secara sukarela maupun paksaan.
Orang berzina ada dua macam:
1. Yang dinamakan “muhsan” yaitu p e r z i n a h a n y a n g d i l a k u k a n o l e h
o r a n g y a n g t e l a h melakukan hubungan seksual dalam ikatan perkawinan yang
sah.hukuman terhadap muhsan adalah rajam (dilontar dengan batu yang sederhana
sampai mati).
2. Yang dinamakan “ghoiru muhsan” yaitu perzinahan yang dilakukan olehorang
yang belum pernah melakukan hubungan seksual dalam ikatan perkawinan yang
sah.hukuman terhadap ghoiru muhsan adalah didera seratus kali dan diasingkan ke
luar negeri selama satu tahun.
Adapun firman ALLAH SWT adalah :
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-
tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan
kepadakeduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu
berimankepada Allah dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman
merekadisaksikanolehsekumpulandariorang-orangyangberiman.”(An-Nur:2)
Sabda Rasulullah Saw.:“
“perawan dengan bujang yang berzina hendaklah didera seratus
kali, dandiasingkandarinegeriituselamaseratustahun.”(RiwayatMuslim).
6. Sanksi hukum tersebut baru dapat dijatuhkan apabila sudah
terbuktimelakukan perzinahan baik dengan pengakuan, 4 orang saksi
atau alat bukti.
Perzinahan diharamkan oleh Islam karena :
1) Menghancurkan garis keturunandan putusnya hak waris.
2) Mengakibatkan kehamilan sehingga anak yang terlahir tersia-sia dari
pemeliharaan, pengurusan dan pe mbinaan pendidikannya.
3)Merupakan salah satu bentuk dari perilaku binatang yang akan
menghancurkankemanusiaan.
4) Menimbulkan penyakit yang berbahaya dan menular.
2.3.Hudud pada pencurian
Mencuri ialah mengambil harta orang lain dengan jalan diam-diam,diambil
dari tempat penyimpanannya.
Mencuri ialah sebagian dari dosa besar. Orang yang mencuri wajib dihukum,
yaitu dengan di potong tangannya yang kanan (dari pergelangan tapak tangan). Bila
mencuri kedua kali, dipotong kaki kirinya (dari ruas tumit), mencuri yang ketiga
dipotog tangannya yang kiri, dan yang keempat dipotong kakinya yang kanan. Kalau
dia masih juga mencuri, dipenjarakan sampai dia tobat.
Firman ALLAH SWT:
“ Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri,potonglah tangan keduanya
(sebagai)pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah.
Dan Allah mahaperkasa lagi mahabijaksana” (Al-Maidah:38).
Syarat hukum potong tangan:
1. pencuri tersebut udah balig,berakal dan melakukan pencurian itu dengan
kehendaknya. Anak-anak,orang gila, dan orang yang dipaksa orang lain tidak
dipotong tangannya.
2. Barang yang dicuri itu sedikitnya sampai satu nisab (kira-kira seberat 93,6 gram
emas), dan barang itu diambil dari tempat penyimpanannya. Barang itu pun bukan
kepunyaan si pencuri,dan tidak ada jalan yang menyatakan bahwa ia berhak atas
barang itu.
Oleh krena itu, orang yang mencuri harta bapaknya tidaklah dipotong tangannya
begitu juga sebaliknya.demikian pula bila salah seorang suami istri mencuri hati orang lain,
orang miskin yang mencuri dari baitul mal,dan sebagainya tidak dipotong
Apabila telah nyata ia mencuridengan ada saksi atau mengaku sendiri, selain tanganya
dipotong , ia pun wajib megembalikan harta yang dicurinya itu, atau menggantinya kalau
barang itu tidak ada lagi di tangannya.
2.4.Hudud pada permpokan
Hukuman bagi perampok
Perampok ada empat macam;
1. Membunuh orang yang dirampoknya dan diambil hartanya.dalam hal ini
hukumnya wajib dbunuh; sesudah dibunuh, kemudian disalibkan (djemur)
2. Membunuh orang yang dirampoknya,tetapi hartanya tidak diambil.hukumnya ia
hanya wajib dibunuh saja.
7. 3. Hanya mengambil harta bendanya saja, sedangkan orangnya tidak dibunuh ,
sedangkan harta benda yang diambil setidaknya satu nisab. Perampok yang seperti
ini hukumnya dipotong tangannya yang kanan dan kakinya yang kiri.
4. Perampok yang menakuti-nakuti saja,tidak membunuh dan tidak mengambil harta
benda. Hukumnya hendaklah diberi hukuman pejara atau hukuman lainnya yang
dapat menjadi pelajaran kepadanya, agar ia jangan mengulangin perbuatannya
yang baik itu.
Firman allah swt:
“ sesungguhnya pembalasn terhadp orang-orang yang memerangi Allah dan rasul-nya
dan membuat kerusakan dimuka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong
tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat
kediamannya)”( al-maidah:33).
Apabila seorang perampok telah benar-benar bertobat sebelum ia tertangkap, maka gugurlah
baginya hukuman tertentu bagi perampok. Berarti kalau ia membunuh orang dan mengambil
harta, gugurlah baginya hukum jemur dan wajib dibunuh. Dan wali orang yang terbunuh,
boleh mengambil qisas atau memaafkan, dan ia wajib mengembalikan harta yang diambilnya.
Kalau ia hanya membunuh orang saja, gugurlah hukum wajib dibunuh, dalam hal ini terserah
kepada wali, akan diambil qisas dan dimaafkan . kalau dia hanya mengambl harta benda saja,
dia hanya potong tangannya,tidak dipotong kakinya. Jadi, yang gugur dalam tobat sebelum
tertangkap ialah hak Allah, sedangkan hak manusia terus dilakukan.
2.5.Qodzof
Asal makna qadzaf adalah ramyu melempar, umpamanya dengan batu ataudengan
yang lainya. Menuduh orang berbuat zina termasuk dosa besar dan
mewajibkan hukuman dera. Orang merdeka didera 80 kali dan hamba 40
kali dera, dengan beberapa syarat yang akan dibahas kemudian.
Firman Allah swt;
“ dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita baik-baik (berbuat zina)
dan mereka tidak mendatangkan 4 orang saksi maka deralah mereka (yang
menuduh itu) delapan puluh kali dera.” (An-nur:4)
Syarat tuduhan yang mewajibkan dera 80 kali yaitu;
1. Orang yang menuduh itu sdah baligh,berakal,dan bukan ibu,bapak atau
nenek dan seterusnya dari yang dituduh.
8. 2. Orang yang dituduh adalah orang islam,sudah
baligh,berakal,merdeka,dan terpelihara(orang baik).
Gugurnya hukum dera menuduh
Hukum tuduhan dari yang menuduh gugur dengan tiga jalan:
1. Mengemukakan saksi empat orang,menerangkan bahwa yang tertuduh itu betul-betul
berzina.
2. Dimaafkan oleh yang tertuduh.
3. Orang yang menuduh istrinya berzina dapat terlepas dari hukuman dengan jalan li‟an.
Dalil jalan yang pertama dapat dipahami dari surat An-nur ayat 4 seperti yang disebut di atas,
yang mengatakan “ tidak mengemukakan empat saksi, maka jika ia dapat mengemukakan 4
orang saksi ia terlepas dari hukuman.
2.6.Hudud pada mengkomsumsi khamr
Meminum-minuman keras yang memabukkan, misalnya arak dan sebagainya,
hukuman haram, dan merupakan sebagian dari dosa besar karena menghilangkan akal
adalah suatu larangan yang keras sekali. Betapa tidak, karena akal itu sungguh penting
dan berguna. Maka wajib dipelihara dengan sebaik-baiknya.
Tiap-tiap minuman yang memabukkan, diminum banyak ataupun sedikit tetap
haram, walaupun yang sedikit itu tidak sampai memabukkan.
Sabda rasulullah saw:
“ sesuatu yang memabukkan, banyak atau sedikitnya pun haram.”(riwayat nasai dan
abu dawud).
Orang yang meminum-minuamn keras wajib didera 40 kali apabila ada saksi 2 orang
laki-laki atau dia mengaku sendiri.
Bukan saja minuman, tetapi suatu makanan yang menghilangkan akal, seperti
pencandu dan lain-lainnya, hukumannya juga haram karena termasuk dalam arti
memabukkan.
Sabda rasulullah saw:
“tiap-tiap sesuatu yang memabukkan adalah haram.” (riwayat muslim).
2.7.Qishas pada pembunuhan
9. Hukum qishahsh, yaitu hukum pembalasan yang sepadan terhadap suatu kelakuan
kadar kejahatan yang betu-betul disengaja dan direncanakan. Baik qishash pada jiwa
atou qishash pada anggota-anggota badan.
Firman Aallah Ta‟ala: surat al-Baqarah 179
Artinya: Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, Hai orang-orang
yang berakal, supaya kamu bertakwa.
Qishash ada 2 macam
a. Qishash jiwa, yaitu hukum bunuh bagi tindak pidana pembunuhan
Para ulama membagi pembunuhan menjadi tiga bagian
Al-Qatlu „Amdun Mahdun
Yaitu pembunuhan bemnar-benar disengaja dan direncanakan dengan memakai
senjata atou alat yang bisa dipakai untuk membunuh, atou sejenisnya, seperti pistol,
pisau dan sebagainya
Firman allah ta‟ala surat Al-baqarah ayat 178
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan
dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan
hamba, dan wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari
saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah
(yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik
(pula).
Al-qatlu „khata‟un mahdhun
Yaitu pembunuhan yang tidak direncanakan, yang terjadi karna unsur kekeliruan dan
ketidak sengajaan. Seperti, seseorang bermaksud menembak babi tetapi salah sasran
mengenai manusia yang akhirnya mati.
Al-qatlu sibhu amdhi
Yaitu pembunuhan yang tidak direncanakanyang terjadi seolah-olah disengaja, maksudnya,
seseorang bermaksud memukul, atou melukaidengan suatu alat yang bukan alat-alat senjata
yang digunakan untuk membunuh
b. Qishash anggota badan, yakni hukum qishash atau tindak pidana melukai, merusakkan
anggota badan, atau menghilangkan manfaat anggota badan.
Syarat-syarat Qishash
a. Pembunuh sudah baligh dan berakal (mukallaf). Tidak wajib qishash bagi anak kecil atau
orang gila, sebab mereka belum dan tidak berdosa
10. b. Pembunuh bukan bapak dari yang terbunuh. Tidak wajib qishash bapak yang membunuh
anaknya. Tetapi wajib qishash bila anak membunuh bapaknya.
c. Oran g yang dibunuh sama derajatnya, Islam sama Islam, merdeka dengan merdeka,
perempuan dengan perempuan, dan budak dengan budak.
d. Qishash dilakukan dalam hal yang sama, jiwa dengan jiwa, anggota dengan anggota,
seperti mata dengan mata, telinga dengan telinga.
e. Qishash itu dilakukan dengn jenis barang yang telah digunakan oleh yang membunuh
atau yang melukai itu.
f. Oran g yang terbunuh itu berhak dilindungi jiwanya, kecuali jiwa oran g kafir, pezina
mukhshan, dan pembunuh tanpa hak. Hal ini selaras hadits rasulullah,„Tidakklah boleh
membunuh seseorang kecuali karena salah satu dari tiga sebab: kafir setelah beriman, berzina
dan membunuh tidak dijalan yang benar/aniaya‟ (HR. Turmudzi dan Nasaâ‟)
Syarat-syarat wajib hukum qishash
Hukum qishash tidak boleh dilaksanakan, kecuali telah memenuhi beberapa syarat berikut
ini:
1. Si pembunuh haruslah orang mukallaf (aqil baligh), sehingga anak kecil, orang gila, dan
orang yang tidur tidak terkena hukum qishash. Nabi saw bersabda
“Diangkat pena dari tiga golongan: (Pertama) dari anak kecil hingga baligh, (kedua) dari
orang tidak waras pikirannya hingga sadar (sehat), dan (ketiga) dari orang yang tidur hingga
jaga.”
2. Orang yang terbunuh adalah orang yang terlindungi darahnya, yaitu bukan orang yang
darahnya terancam dengan salah satu sebab yang disebutkan dalam hadist Nabi saw
"Tidak halal darah seorang muslim kecuali dengan satu di antara tiga dst."
3. Hendaknya si terbunuh bukanlah anak si pembunuh, karena ada hadist Nabi saw:
"Seorang ayah tidak boleh dibunuh karena telah membunuh anaknya."
4. Hendaknya si korban bukanlah orang kafir, sedangkan si pembunuh orang muslim. Nabi
5. Hendaknya yang terbunuh bukan seorang hamba sahaya, sedang si pembunuh orang
merdeka. Al-Hasan berkata:
“Orang merdeka tidak boleh dibunuh karena (telah membunuh) seorang budak.”
11. BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka kami dapat menarik kesimpulan bahwa:
Adapun Hudud adalah jama dari Had, yang artinya mencegah. Sedangkan menurut syara‟ ada
dua arti, yaitu : Hukum dan Hukuman
Adpun macam-macam hudud (hukuman) terbagi menjadi dua bagian:
1. Had penghilangan nyawa atou anggota badan
2. Had tentangpelanggaran berbuat maksiat
Hukum qishahsh, yaitu hukum pembalasan yang sepadan terhadap suatu kelakuan
kadar kejahatan yang betu-betul disengaja dan direncanakan. Baik qishash pada jiwa atou
qishash pada anggota-anggota badan