Jantung merupakan organ yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh, cara kerja jantung adalah pada saat berdenyut jantung akan mengendur kemudian berkontraksi memompa darah keluar dari jantung menuru keseluruh bagian tubuh.
Jantung merupakan organ yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh, cara kerja jantung adalah pada saat berdenyut jantung akan mengendur kemudian berkontraksi memompa darah keluar dari jantung menuru keseluruh bagian tubuh.
5. HATI/HEPAR sebagai sistem Eksresi
Zat racun yang masuk ke dalam tubuh akan
disaring terlebih dahulu di hati sebelum
beredar ke seluruh tubuh.
Hati menyerap zat racun seperti obat-obatan
dan alkohol dari sistem peredaran darah. Hati
mengeluarkan zat racun tersebut bersama
dengan getah empedu.
6. merupakan suatu sistem dimana terjdinya
proses penyaringan darah sehingga darah bebas
dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh
tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh.
Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh
tubuh larut dlam air dan dikeluarkan berupa
urin (air kemih).
GINJAL sebagai sistem Eksresi
7. Ginjal - Fungsi Sistem Urinaria
Membuang sisa metabolisme :
Sampah nitrogen
Obat-obatan
Racun
Mengatur :
Keseimbangan Air dalam tubuh
Kandungan elektrolit
Asam –Basa cairan darah
Tekanan darah
Produksi sel darah merah
Pengaktifan vitamin D
8. dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin,
dua ureter yang membawa urin dari
ginjal ke vesika urinaria (kandung
kemih),
satu vesika urinaria (VU), tempat urin
dikumpulkan, dan
satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika
urinaria.
Sistem Urinaria terdiri dari
10. Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di
belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di
kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan
limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat
kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).
Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak
di belakang peritoneum yang melapisi rongga
abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra
T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit
di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk
hati.
Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh
iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal
dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal
dan lemak pararenal) yang membantu meredam
goncangan.
11. Ginjal dilihat dari belakang (tulang rusuk dihilangkan)
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata
yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari
sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran
(terutama urea) dari darah dan membuangnya
bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang
dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan
penyakitnya disebut nefrologi.
12. A. Struktur Ginjal
Kapsul ginjal
Korteks Ginjal –
daerah luar
Medula Ginjal –
daerah dalam
Pelvis Ginjal –
saluran pengumpul
13. SETIAP GINJAL TERBUNGKUS SELAPUT TIPIS (KAPSULA
RENALIS) BERUPA JARINGAN FIBRUS BERWARNA UNGU
TUA
LAPISAN GINJAL TERBAGI ATAS :
- LAPISAN LUAR (YAITU LAPISAN KORTEKS / SUBSTANTIA
KORTEKALIS)
- LAPISAN DALAM (YAITU MEDULLA (SUBSTANTIA
MEDULLARIS)
LAPISAN GINJAL
14. 1. Kulit Ginjal (Korteks)
Pada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas
melaksanakan penyaringan darah yang disebut nefron.
Pada tempat penyarinagn darah ini banyak mengandung
kapiler – kapiler darah yang tersusun bergumpal – gumpal
disebut glomerolus.
Tiap glomerolus dikelilingi oleh simpai bownman
Gabungan antara glomerolus dengan simpai bownman
disebut badan malphigi
15. 2.Sumsum ginjal ( medula )
Sumsum ginjal terdiri beberapa
badan berbentuk kerucut yang
disebut piramid renal.
Dengan dasarnya menghadap
korteks dan puncaknya disebut
apeks atau papila renis,
mengarah ke bagian dalam
ginjal.
Satu piramid dengan jaringan
korteks di dalamnya disebut
lobus ginjal.
16. 3.Rongga ginjal (Pelvis Renalis)
Pelvis Renalis adalah ujung
ureter yang berpangkal di
ginjal, berbentuk corong
lebar.
Sabelum berbatasan
dengan jaringan ginjal,
pelvis renalis bercabang
dua atau tiga disebut kaliks
mayor, yang masing –
masing bercabang
membentuk beberapa
kaliks minor yang langsung
menutupi papila renis dari
piramid.
Kliks minor ini menampung
urine yang terus kleuar dari
papila.
17. Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks,
bagian lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian
paling dalam disebut pelvis. Pada bagian
medulla ginjal manusia dapat pula dilihat
adanya piramida yang merupakan bukaan
saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan
jaringan ikat longgar yang disebut kapsula.
Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron
yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah
dalam satu ginjal normal manusia dewasa.
Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat
terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan
cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi
cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh.
Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang.
18. Nefron
Unit struktural dan fungsional penyusun
ginjal
Ginjal manusia disusun oleh 1 juta nefron
Tempat terjadinya pembentukkan urin
Terdiri dari 2 komponen utama :
Glomerolus
Tubulus ginjal
24. Kapiler Peritubuler
Kelanjutan dari arteriola efferen
glomerulus
Normalnya, memiliki tekanan darah yang
rendah
Ujung kapiler bermuara pada venula
Hampir menempel sepanjang tubulus
ginjal
Mengabsorbsi kembali zat-zat tertentu
dari tubulus pengumpul
25. Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen
penyaring yang disebut korpuskula (atau badan
Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran
(tubulus).
Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler
darah yang disebut glomerulus yang berada
dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus
mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding
kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi
atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui
dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus
dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari
darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang
dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal.
Darah yang telah tersaring akan meninggalkan
ginjal lewat arteri eferen.
26. Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula
Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat
glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus
konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah
lengkung Henle yang bermuara pada tubulus
konvulasi distal.
Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya
yaitu Friedrich Gustav Jakob Henle di awal tahun
1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien osmotik
dalam pertukaran lawan arus yang digunakan
untuk filtrasi.
27. Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak
mitokondria yang menghasilkan ATP dan
memungkinkan terjadinya transpor aktif
untuk menyerap kembali glukosa, asam
amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian
besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke
dalam tubulus konvulasi dan tubulus
kolektivus melalui osmosis.
28.
29.
30. Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal
ke dalam sistem pengumpul yang terdiri
dari:
tubulus penghubung
tubulus kolektivus kortikal
tubulus kloektivus medularis
Tempat lengkung Henle bersinggungan
dengan arteri aferen disebut aparatus
juxtaglomerular, mengandung macula
densa dan sel juxtaglomerular. Sel
juxtaglomerular adalah tempat terjadinya
sintesis dan sekresi renin
Cairan menjadi makin kental di sepanjang
tubulus dan saluran untuk membentuk urin,
yang kemudian dibawa ke kandung kemih
melewati ureter.
34. Persarafan Ginjal
Ginjal mendapatkan persarafan dari
fleksus renalis(vasomotor). Saraf ini
berfungsi untuk mengatur jumlah darah
yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini
berjalan bersamaan dengan pembuluh
darah yang masuk ke ginjal.
35. Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing
bersambung dari ginjal ke vesika urinaria.
Panjangnya ± 25-30 cm, dengan
penampang 0,5 cm. Ureter sebagian
terletak pada rongga abdomen dan
sebagian lagi terletak pada rongga
pelvis.
37. Lapisan dinding ureter terdiri
dari:
1. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
2. Lapisan tengah lapisan otot polos
3. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-
gerakan peristaltic yang mendorong urin masuk
ke dalam kandung kemih.
38. Vesika Urinaria (Kandung
Kemih)
Vesika urinaria bekerja sebagai penampung
urin. Organ ini berbentuk seperti buah pir (kendi).
letaknya d belakang simfisis pubis di dalam
rongga panggul. Vesika urinaria dapat
mengembang dan mengempis seperti balon
karet.
39. Dinding kandung kemih terdiri
dari:
1. Lapisan sebelah luar (peritoneum).
2. Tunika muskularis (lapisan berotot).
3. Tunika submukosa.
4. Lapisan mukosa (lapisan bagian
dalam).
40. Uretra
Merupakan saluran sempit yang
berpangkal pada vesika urinaria yang
berfungsi menyalurkan air kemih ke luar.
41. Pada laki-laki panjangnya kira-kira
13,7-16,2 cm, terdiri dari:
1. Urethra pars
Prostatica
2. Urethra pars
membranosa (
terdapat spinchter
urethra externa)
3. Urethra pars
spongiosa.
42. Urethra pada wanita
Panjangnya kira-kira 3,7-6,2
cm (Taylor), 3-5 cm (Lewis).
Sphincter urethra terletak di
sebelah atas vagina (antara
clitoris dan vagina) dan
urethra disini hanya sebagai
saluran ekskresi.
43. Dinding urethra terdiri dari 3
lapisan:
1. Lapisan otot polos, merupakan
kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria.
Mengandung jaringan elastis dan otot
polos. Sphincter urethra menjaga agar
urethra tetap tertutup.
2. Lapisan submukosa, lapisan longgar
mengandung pembuluh darah dan saraf.
3. Lapisan mukosa.
45. Pembentukkan Urin
Urin terbentuk melalui 3 tahap :
1. Filtrasi 2. Reabsorpsi 3. Sekresi/Augmentasi
Tubulus Proksimal
Filtrasi
H2O
Salts (NaCl and others)
HCO3
–
H+
Urea
Glucose; amino acids
Some drugs
Key
Active transport
Passive transport
KORTEKS
MEDULA
LUAR
MEDULA
DALAM
Lengkung Henle
turun
Lengkung Henle
naik
Tubulus
Pengumpul
NaCl
NaCl
NaCl
Tubulus Distal
NaCl Nutrients
Urea
H2O
NaCl
H2O
H2OHCO3 K+
H+
NH3
HCO3
K+
H+
H2O
1 4
2
3 5
46. Filtrasi
Proses penyaringan darah yang kurang selektif.
Air, ion dan zat makanan serta zat terlarut di
keluarkan dari darah ke tubulus proksimal.
Sel darah dan beberapa protein tetap berada di
dalam darah.
Terbentuk filtrat primer di tubulus proksimal.
47. Reabsorpsi
Urin primer yang terbentuk di tubulus proksimal
terdiri dari :
Sebagian besar air
Glukosa dan Asam Amino
Ion
Kemudian zat tersebut kemudian diserap oleh
kapiler peritubuler secara aktif dan pasif.
Penyerapan terjadi di sepanjang Tubulus
proksimal, Lengkung Henle, dan tubulus distal.
48. Proses Reabsorpsi
Tubulus Proksimal
Filtrasi
H2O
Salts (NaCl and others)
HCO3
–
H+
Urea
Glucose; amino acids
Some drugs
Key
Active transport
Passive transport
KORTEKS
MEDULA
LUAR
MEDULA
DALAM
Lengkung Henle
turun
Lengkung Henle
naik
Tubulus
Pengumpul
NaCl
NaCl
NaCl
Tubulus Distal
NaCl Nutrients
Urea
H2O
NaCl
H2O
H2OHCO3 K+
H+
NH3
HCO3
K+
H+
H2O
1 4
2
3 5
49. Sedangkan zat lainnya, yaitu sampah
nitrogen berupa :
Urea
Asam Uric
Kreatinin
Beberapa Air
Akhirnya terbentuklah urin sekunder.
50. Sekresi – Augmentasi
Terjadi di Tubulus Distal
Beberapa zat keluar dari kapiler peritubuler ke
tubulus ginjal.
H+, Ka+ dan ion potassium
Creatinin
Racun dan obat-obatan
Akhirnya urin sekunder dan senyawa diatas
bergabung membentuk urin lalu bergerak
menuju tubulus pengumpul untuk dikeluarkan.
53. Proses Pembentukan Urine
Darah difiltrasi menjadi Filtrat Glomerulus
(Urine Primer) reabsorbsi di Tubulus
Kontortus Proksimal menjadi Filtrat Tubulus
(Urine Sekunder) Augmentasi di Tubulus
Kontortus Distal U R I N E.
54. C. Kandung Kemih
Merupakan kantung
yang berfungsi untuk
menampung urin
sementara
Disusun oleh lapisan otot
polos
Berhubungan dengan
uretra
55. D. Uretra
Saluran yang
membawa urin keluar
dari tubuh
Pada wanita hanya
dilalui urin saja, sedang
pada pria selain dilalui
urin juga dilalui sel
kelamin jantan
56. Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan:
1. Lapisan otot polos, merupakan
kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria.
Mengandung jaringan elastis dan otot
polos. Sphincter urethra menjaga agar
urethra tetap tertutup.
2. Lapisan submukosa, lapisan longgar
mengandung pembuluh darah dan saraf.
3. Lapisan mukosa.
57. Pada laki-laki panjangnya kira-kira
13,7-16,2 cm, terdiri dari:
1. Urethra pars
Prostatica
2. Urethra pars
membranosa (
terdapat spinchter
urethra externa)
3. Urethra pars
spongiosa.
58. Urethra pada wanita
Panjangnya kira-kira 3,7-6,2
cm (Taylor), 3-5 cm (Lewis).
Sphincter urethra terletak di
sebelah atas vagina (antara
clitoris dan vagina) dan
urethra disini hanya sebagai
saluran ekskresi.
59. Sifat fisis air kemih, terdiri dari:
1. Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc
tergantung dari pemasukan (intake) cairan dan
faktor lainnya.
2. Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan
akan menjadi keruh.
3. Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet
obat-obatan dan sebagainya.
4. Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan
berbau amoniak.
5. Berat jenis 1,015-1,020.
6. Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga
tergantung dari pada diet (sayur menyebabkan
reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).
60. Komposisi air kemih, terdiri
dari:
1. Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.
2. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme
protein, asam urea, amoniak dan kreatinin.
3. Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat,
fospat dan sulfat.
4. Pagmen (bilirubin dan urobilin).
5. Toksin.
6. Hormon.
61. Ciri-Ciri Urin Normal
1. Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tapi
berbeda-beda sesuai dengan jumlah
cairan yang masuk.
2. Warnanya bening oranye tanpa ada
endapan.
3. Baunya tajam.
4. Reaksinya sedikit asam terhadap
lakmus dengan pH rata-rata 6.
62.
63. Mekanisme pembentukan urin
Dari sekitar 1200ml darah yang melalui
glomerolus setiap menit terbentuk 120 –
125ml filtrat (cairan yang telah melewati
celah filtrasi).
Setiap harinya dapat terbentuk 150 – 180L
filtart.
Namun dari jumlah ini hanya sekitar 1% (1,5 L)
yang akhirnya keluar sebagai kemih, dan
sebagian diserap kembali.
64. Pengaturan Pembentukkan Urin
Pusat Pengaturan
Osmoregulasi
Minum air dalam
Jumlah cukup
Penyerapan air
Memulihkan kekurangan
Cairan tubuh
STIMULUS:
Ketika kadar air pada tubuh
berkurangMisalnya pada saat
panas hari, atau
berolah raga, maka tubuh
menstimulus hipotalamus
Kadar Cairan Tubuh
Normal (Homeostasis)
Hypothalamus
ADH
Hipofisis
Posterior
meningkatkan
Penyerapan air
Haus
Tubulus Pengumpult
Tubulus
Ginjal
65. Mikturisi
Mikturisi ialah proses pengosongan
kandung kemih setelah terisi dengan urin.
Mikturisi melibatkan 2 tahap utama, yaitu:
1. Kandung kemih terisi secara progresif
2. adanya refleks saraf
66. Persyarafan ginjal
Ginjal mendapat persyarafan dari pleksus renalis
(vasomotor) saraf ini berfungsi untuk mengatur
jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal,
saraf ini berjalan bersamaan dengan
pembuluh darah yang masuk ke ginjal.
67. Pembuluh darah ureter dan persarafan ureter
Pembuluh darah ureter :
Arteri renalis
Arteri spermatika interna
Arteri hipogastrika
Arteri vesikalis inferior
Persarafan ureter :
Persarafan ureter merupakan cabang dari pleksus
mesenterikus inferior, fleksus spermatikus, dan
pleksus pelvis sepertiga dari nervus vagus rantai
eferens dan nervus vagus rantai eferens dari
nervus torakali ke-11 dan ke-12, nervus lumbalis
ke-1,dan nervuus vagus mempunyai rantai
eferens untuk ureter .
68. Vesica Urinaria
Disebut juga bladder/ kandung kemih.
Vesica urinaria merupakan kantung berongga yang dapat
diregangkan dan volumenya dapat disesuaikan dengan
mengubah status kontraktil otot polos di dindingnya.
Bagian Vesica Urinaria :
• Apex
• Corpus
• Fundus
• Serabut-serabut post ganglioner simpatis glandula para
vertebralis L1-2.
• Serabut-serabut preganglioner parasimpatis N. S2,3,4 melalui N.
splancnicus & plexus hypogastricus inferior mencapai dinding
vesica urinaria.
• Serabut-serabut sensoris visceral afferent: N. splancnicus menuju
SSP
• Serabut-serabut afferen mengikuti serabut simpatis pada
plexus hypogastricus menuju medulla spinalis L1-2.
69. Proses miksi
o Distensi kandung kemih, oleh air kemih akan
merangsang stres reseptor yang terdapat pada
dinding kandung kemih dengan jumlah ± 250 cc
sudah cukup untuk merangsang berkemih (proses
miksi).
o Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding
kandung kemih, dan pada saat yang sama
terjadi relaksasi spinser internus, diikuti oleh
relaksasi spinter eksternus, dan akhirnya terjadi
pengosongan kandung kemih.
o Rangsangan yang menyebabkan kontraksi
kandung kemih dan relaksasi spinter interus
dihantarkan melalui serabut – serabut para
simpatis.
o Kontraksi sfinger eksternus secara volunter
bertujuan untuk mencegah atau menghentikan
miksi.
71. Pusat saraf miksi
Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal
cord (tulang belakang) Sebagian besar
pengosongan di luar kendali tetapi pengontrolan
dapat di pelajari “latih”.
Sistem saraf simpatis : impuls menghambat Vesika
Urinaria dan gerak spinchter interna, sehingga
otot detrusor relax dan spinchter interna konstriksi.
Sistem saraf parasimpatis: impuls menyebabkan
otot detrusor berkontriksi, sebaliknya spinchter
relaksasi terjadi MIKTURISI (normal: tidak nyeri).
72. Fungsi homeostasis ginjal
Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion
mineral, dan komposisi air dalam darah.
Ginjal mempertahankan pH plasma darah
pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion
hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urin
yang dihasilkan dapat bersifat asam pada
pH 5 atau alkalis pada pH 8.
Kadar ion natrium dikendalikan melalui
sebuah proses homeostasis yang
melibatkan aldosteron untuk meningkatkan
penyerapan ion natrium pada tubulus
konvulasi.
73. Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah
karena kelebihan atau kekurangan air akan segera
dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi
sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik
negatif.
Kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik
(vasopresin, untuk menekan sekresi air) sehingga
terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus
ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan
kembali menjadi 98%.
74. Bahan Bacaan
Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar
FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II. Jakarta:
EGC
Pearce, Efelin C. 2006. Anatomi dan
fisiologi untuk paramedic Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk
Siswa Perawat. Jakarta: EGC
75. KELAINAN PADA SISTEM URINARIA
1. Batu Ginjal :
adanya batu dari
endapan kalsium
dan garam pada
pelvis ginjal.
a. Penyebab :
sering menaham
urin dan kurang
minum
76. 2. Diabetes Mellitus : Pada urinnya
mengandung glukosa. Hal ini karena
adanya kadar gula di dalam darah yang
tinggi.
3. Diabetes Insipidus : Sering buang air
besar yang hebat (sampai 20-30 kali).
Terjadi karena kekurangan hormon ADH.