Artikel ini membahas implementasi sistem pembayaran QR Code Standar Pembayaran Indonesia (QRIS) oleh PT Bank Central Asia Tbk secara bertahap, dengan harapan sistem pembayaran berbasis QR Code ini dapat dimanfaatkan dan diminati oleh generasi milenial. Bank Indonesia menetapkan biaya yang lebih rendah untuk transaksi melalui QRIS dibandingkan dengan penyedia layanan pembayaran lainnya, sehingga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan transaksi n
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
Tugas 2, septi hendarwati, yananto mihadi putra, se, m.si, implementasi sistem pengolah transaksi keuangan, 2020.
1. ARTIKEL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
“ IMPLEMENTASI SISTEM PENGOLAH TRANSAKSI KEUANGAN “
Oleh:
Septi Hendarwati
43218110173
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2. ABSTRAK
Transaksi keuangan dalam perusahaan terjadi dikarenakan aktivitas yang berhubungan
dengan pihak luar perusahaan dalam pertukaran ekonomi dengan pihak-pihak eksternal tersebut
saat penjualan barang dan jasa, pembelian persediaan, pembebanan kewajiban keuangan dan
penerimaan kas dari pelanggan.
pemrosesan transaksi hampir selalu dimiliki oleh suatu perusahaan, organisasi, instansi
pemerintah karena di dalam suatu perusahaan atau organisasi, transaksi selalu terjadi dan setiap
transaksi yang terjadi harus dicatat. Jika organisasi telah memiliki Sistem Pengolahan Transaksi
atau TPS (Transaction Processing Systems) yang baik, maka organisasi ini juga telah memiliki
basis data yang berisi dengan transaksi-transaksi bisnis yang telah direkam oleh TPS tersebut.
Sistem pemrosesan transaksi akan memproses data yang menguraikan operasi
perusahaan sehari-hari. Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan oleh
sistem-sistem lain di dalam perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang distribusi memproses pesanan pelanggan, memesan penggantian persediaan,
dan memelihara buku besar.
3. BAB I
PENDAHULUAN
Sistem pengolah transaksi keuangan merupakan subsistem input yang mempunyai
peranan penting dalam aktivitas organisasi dengan cara mengumpulkan data dari sumber-
sumber baik dari dalam maupun dari luar lingkungan perusahaan, dan
mentransformasikannya kedalam database.
Sistem pengolah transaksi keuangan sangat penting karena merupakan dasar sistem
bisnis yang melayani level operasional dalam organisasi. Sistem pengolah transaksi
keuangan adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data
pada suatu organisasi.
Sistem pemrosesan transaksi sangat penting karena merupakan dasar sistem bisnis
yang melayani level operasional dalam organisasi. Output dari sistem ini akan menjadi input
bagi sistem-sistem yang berada pada level manajemen dan level strategis. Setiap proses
bisnis dimulai dari saksi, sehingga sistem pemrosesan transaksi yang ditempatkan oleh suatu
perusahaan akan mempengaruhi proses bisnis yang dijalankan.
Siklus akuntansi adalah proses pencatatan akuntansi dari seluruh transaksi (aktivitas
perusahaan) mulai dari transaksi awal (penerimaan dan pengeluaran uang secara tunai atau
kredit), pencatatan buku besar (posting), menyusun neraca saldo, ayat jurnal penyesiaan
sampai penyusunan laporan keuangan.
4. BAB II
LITERATUR TEORI
Romney dan Steinbart
Romney dan Steinbart, penulis buku Accounting Information System menyebutkan, bahwa
sistem informasi akuntansi adalah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan juga
memproses data. Untuk nantinya menjadi informasi yang berguna dalam membantu proses
pengambilan keputusan.
Bodnar dan Hopwood
Menurut Bodnar dan Hopwood, sistem informasi akuntansi merupakan suatu kumpulan dari
berbagai macam sumber daya, seperti manusia juga peralatan. Dirancang untuk mengubah data
keuangan dan juga data lainnya, menjadi data yang berguna bagi penggunanya.
Azhar Susanto
Azhar Susanto mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai komponen-komponen yang
saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan informasi
untuk mendukung pengambilan keputusan koordinasi, pengendalian, serta untuk memberikan
gambaran aktivitas di dalam perusahaan.
Secara garis besar, sistem informasi akuntansi atau SIA adalah sistem dalam pencatatan dan
pengumpulan data keuangan perusahaan. Tujuannya beragam, tapi secara khusus adalah untuk
pedoman perusahaan dalam menyusun strategi ataupun membuat sebuah kebijakan yang terkait
dengan keuangan atau akuntansi.
A.PENGERTIAN SISTEM PENGOLAH TRANSAKSI KEUANGAN
Sistem pengolah transaksi berasal dari istilah transaction processing system ( TPS ) adalah
bentuk sistem informasi paling sederhana karena fungsinya adalah mencatat data, memproses
data, dan menghasilkan informasi baku. Sistem pemrosesan transaksi ( SPT) selalu dimiliki oleh
entitas (perusahaan, organisasi, instansi pemerintah ).
Sistem pengolah transaksi hampir selalu dimiliki oleh suatu perusahaan, organisasi,
instansi pemerintah karena dalam suatu perusahaan atau organisasi, transaksi yang terjadi harus
dicatat.
5. Sebuah transaksi kadangkala juga disebut LUW (Logical Unit of Work), yang merupakan
sederetan operasi yang berkedudukan sebagai satu kesatuan proses. Seluruh transaksi dianggap
sukses, jika semua operasi berhasil dengan sukses dan perubahan disimpan dalam database.
Seluruh transaksi dianggap gagal, jika ada satu operasi yang gagal dan perubahan tidak akan
disimpan ke dalam database dan jika transaksi gagal, perubahan akan dihapus dari tabel dan
diganti dengan nilai-nilai aslinya.
Semua subsistem informasi akuntansi (sistem pengolahan transaksi) yang ada di dalam
sistem informasi akuntansi manajemen harus terintegrasi baik secara hardware, software,
brainware, prosedur database dan jaringan komunikasinya. Integrasi dari berbagai subsistem
informasi akuntansi manajemanakan membantu sistem informasi akuntansi manajemen tersebut
dalam proses agregasi untuk mendapatkan total total dari setiap aktivitas berdasarknan fungsi
bisnis. Semua agregasi dan dokumen yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi ma-
najemen menjadi dasar dalam sistem informasi akuntansi keuangan.
B. Komponen dan siklus pengolahan transaksi
Siklus-siklus transaksi dan sistem-sistem aplikasi dalam aktivitas bisnis ;
• Siklus pendapatan, Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian
barang dan jasa ke entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayan
lain.
• Siklus pengeluaran, Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang
dan jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang
berkaitan.
• Siklus produksi, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan
sumberdaya menjadi barang dan jasa.
• Siklus keuangan, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan proleh dan menejemen
dana-dana modal termasuk kas.
KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI
1. Input : Input dalam suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat berupa
formulir atau bukti transaksi lainnya.
contoh : Pesanan konsumen, Slip penjualan, Faktur, Kartu absen karyawan
2. Proses :Dalam system manual terdiri dari kegiatan pemasukkan data transaksi kedalam
jurnal. Dalam sistem komputer, prosesnya dilakukan dengan memasukkan data kedalam
file transaksi Jurnal digunakan untuk mencatat transaksi akuntansi keuangan. Register
digunakan untuk mencatat jenis lain data yang tidak terkait secara langsung dengan
akuntansi.
6. 3. Penyimpanan : Media penyimpanan dari transaksi secara manual adalah Buku Besar.
Buku besar ini menyediakan ikhtisar transaksi-transaksi keuangan perusahaan. Proses
pemasukkan data dari jurnal kedalam buku besar disebut “POSTING”. Untuk sistem
komputer, posting ini dilakukan dengan mengup-date file master menggunakan file
transaksi
contoh : File transaksi, File Master, dan File referensi atau tabel.
4. Output : jenis keluaran yang dihasilkan dari proses transaksi, antara lain : Laporan
keuangan, Laporan Operasional, Dokumen Pengiriman, faktur, dan Neraca Saldo
Merancang daftar dan kode akun
Akun atau perkiraan adalah suatu daftar untuk mengelompokan transaksi-transaksi yang sejenis.
Dalam SAK akun dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
1) Akun riil atau akun permanen yaitu akun yang saldo-saldonya pada akhir tahun
periode akuntansi dipindahkan ke neraca. Contoh: harta, utang dan modal.
2) Akun nominal atau akun laba rugi yaitu akun yang saldo-saldonya pada akhir
periode akuntansi dipindahkan ke laba rugi, untuk pembuatan laporan laba rugi.
a. Penggolongan akun
1. Aktiva/harta
a) Harta lancar : kas, surat berharga, piutang wesel, piutang usaha, persediaan,
perlengkapan, beban dibayar dimuka.
b) Harta tetap : tanah, gedung, mesin, kendaraan, peralatan dsb.
c) Harta tetap tak berwujud : hak cipta, hak patent, merk dagang, goodwill,
franchise.
2. Utang/kewajiban
a) Utang jangka pendek / utang lancar : utang usaha, utang gaji, utang wesel,
utang bunga, sewa diterima dimuka
b) Utang jangka panjang : utang hipotik, utang obligasi
3. Modal/Ekuitas : modal sendiri, modal saham, laba ditahan
4. Pendapatan
a) Pendapatan usaha : pendapatan jasa salon, pendapatan jasa reparasi
7. b) Pendapatan di luar usaha: pendapatan bunga, pendapatan dari penjualan harta tetap,
pendapatan dari komisi penjualan.
5. Beban
a) Beban usaha : Beban gaji, beban sewa, beban listrik, beban telepon&air, beban
perlengkapan
b) Beban di luar usaha : beban bunga
b. Kode akun atau kode perkiraan
Kode perkiraan adalah pemberian kode pada akun atau perkiraan sehingga setiap akun
mudah diingat, dimengerti dan digunakan.
Dalam pemberian kode akun perlu memperhatikan sifat-sifat sebagai berikut :
1) mudah diingat
2) sederhana dan singkat
3) konsisten
8. BAB III
PEMBAHASAN
BCA Optimistis QR Code Bank Indonesia Diminati Milenial
PT Bank Central Asia Tbk mendukung penerapan QR Code Standar Pembayaran Indonesia
(QRIS) melalui implementasi secara bertahap. Adapun sistem pembayaran ini untuk menjamin
konektivitas dan interoperabilitas ekosistem pembayaran nasional dengan menggunakan satu
standar QR Code.
Presiden Direkur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan perusahaannya telah memiliki sistem
pembayaran berbasis QR Code melalui aplikasi uang elektronik Sakuku dan fitur QRku pada
BCA Mobile.
“Kita siap mendukung untuk sistem pembayaran secara keseluruhan QRIS. Saya kira akan lebih
cepat berkembang. Sebagai contoh misal virtual account aja kita coba-coba awalnya kecil tapi
sekarang sehari sudah lima juta transaksi. Jadi akan cepat sekali berkembang tetapi tentunya
akan butuh dukungan,” kata Jahja kepada wartawan di Jakarta, Ahad (18/8).
9. Berangkat dari dukungan tersebut, Jahja mengajak generasi milenial dapat mulai mencoba sistem
pembayaran ini. Nantinya pada 1 Januari 2020 seluruh pembayaran QR Code di Indonesia wajib
menggunakan QRIS.
“Ajak teman milenial untuk mulai mencoba. Kalau tidak mencoba tentu tidak akan pernah tahu
bagaimana mudah dan enaknya menggunakan ini,” kata Jahja.
Nantinya para penjual (merchant) di mal hingga pasar tradisional bisa menggunakan QRIS.
Bahkan dengan QRIS beban biaya yang ditanggung merchant ke bank akan lebih rendah
dibandingkan dengan menggunakan QR Code dari berbagai penyedia jasa sistem pembayaran.
Bank Indonesia menetapkan biaya yang diminta bank ke merchant atau merchant discount rate
(MDR) untuk transaksi alat dan kode dari penerbit yang sama (on us) maupun transaksi
antarpenerbit (off us) sebesar 0,7 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata tarif
MDR saat ini sebesar 0,15 persen.
Menurut Jahja, saat ini biaya MDR untuk pembayaran melalui kartu debit BCA sebesar 0,15
persen. Tentu transaksi pembayaran melalui QR Code Bank Indonesia tersebut lebih murah.
"Kalau dibandingin sebelumnya debit card 0,15 persen, kalau kartu kredit itu lebih banyak lagi,
tergantung visa atau master kerja samanya dengan BCA sendiri," jelas Jahja.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terus berinovasi untuk memberikan kemudahan bagi para
nasabah setianya. Terbaru dengan meluncurkan fitur transfer quick response code (QR). fitur ini
memungkinkan sesama nasabah BCA melakukan transfer tanpa harus menghafal nomor
rekening, cukup share QR-nya lalu scan.
10. Aplikasi ini dapat dimanfaatkan oleh pengguna Mobile Banking BCA dan Sakuku. Untuk
pengguna BCA mobile dengan status finansial, bisa mengakses fitur Scan QR, Show QR, Save
QR, dan Share QR.
Sementara pengguna BCA mobile non-finansial bisa mengakses fitur Show QR, Save QR, dan
Share QR. Untuk SakuKu, hanya pengguna Sakuku Plus terdaftar yang dapat melakukan Scan
QR maupun show QR. Untuk melakukan trasfer, setiap nasabah harus mendownload aplikasi
terbaru BCA mobile atau Sakuku di platform iOS atau Android.
Sebagai tambahan untuk BCA mobile, limit transfer mengikuti kartu dan bebas biaya. Untuk
Sakuku, limit transfer mengikuti limit uang elektronik dan bebas biaya.
"Gratis! Kamu tidak akan dikenakan biaya apapun untuk transaksi menggunakan fitur transfer
QRku," ujarnya.
Bukan Alat pembayaran
Inovasi baru BCA ini bakal soft launching akhir pekan ini. Direktur BCA, Santoso Liem
mengatakan fitur ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi nasabah BCA.
Namun, untuk saat ini QRKu menurut Santoso belum ditujukan untuk melakukan pembayaran
alias QR Payment seperti kebanyakan.
"QR Code kami lakukan soft launching bukan untuk QR payment yang selama ini dikenalkan
bank lain. Kami memperkenalkan transfer antarrekening BCA tanpa harus mengetik nomor
rekening,"
Ke depan BCA akan memperkuat layanan QR tersebut agar dapat digunakan untuk alat
pembayaran. Sementara SakuKu, sudah bisa digunakan untuk melakukan beberapa pembayaran
di merchant yang bekerja sama dengan BCA namun memang belum ada fitur pembayaran
menggunakan QR.
Begini caranya
11. Bagi Anda nasabah BCA yang ingin melakukan transfer ke sesama nasabah BCA, pastikan
terlebih dahulu Anda mengunduh aplikasi terbaru BCA Mobile dan Sakuku. Selengkapnya,
simak cara transfer berikut:
Mobile Banking BCA
*Download aplikasi terbaru BCA Mobile
*Aktifkan BCA Mobile (m-BCA)
*Klik menu QR di BCA Mobile
*Scan kode QR rekening tujuan
*Tentukan nilai transfer, masukkan PIN
Sakuku
*Download aplikasi Sakuku
*Upgrade Sakuku Plus
*Klik tombol QR
*Scan kode QR rekening tujuan
*Tentukan nilai transfer
*Masukkan PIN Sakuku.(*)
12. BAB IV
KESIMPULAN
Sistem pemrosesan transaksi berasal dari istilah transaction processing system ( TPS )
adalah bentuk sistem informasi paling sederhana karena fungsinya adalah mencatat data,
memproses data, danmenghasilkan informasi baku. Sistem pemrosesan transaksi ( SPT) selalu
dimiliki oleh entitas(perusahaan, organisasi, instansi pemerintah ).
Siklus-siklus transaksi dan sistem-sistem aplikasi dalam aktivitas bisnis ;
• Siklus pendapatan, Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian
barang dan jasa ke entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayan
lain.
• Siklus pengeluaran, Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang
dan jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang
berkaitan.
• Siklus produksi, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan
sumberdaya menjadi barang dan jasa.
• Siklus keuangan, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan proleh dan menejemen
dana-dana modal termasuk kas.
Komponen-komponen pemrosesan transaksi meliputi input,proses,penyimpanan,output.
- Macam-macam kode yaitu kode nominal dank ode decimal
- Formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi.
- Formulir disebut juga dengan dokumen.
13. DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2018). Konsep Sistem Pengolah Transaksi Keuangan. Modul Kuliah Sistem
Informasi Akuntansi. Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana
https://www.slideshare.net/Ulmi_Kalsum/sistem-informasi-akuntansi-implementasi-sistem-
pengolahan-transaksi
http://duniaakuntantansi.blogspot.com/2016/09/contoh-makalah-sia-1-pemrosesan.html
https://docplayer.info/44892791-Implementasi-sistem-informasi-akuntansi-berbasis-komputer-
untuk-pengolahan-data-keuangan.html
https://www.researchgate.net/publication/336058116_IMPLEMENTASI_SISTEM_PENGOLAH_TR
ANSAKSI_KEUANGAN_PADA_PT_BANK_CENTRAL_ASIA