Dokumen tersebut merupakan tugas mengenai budaya organisasi dan rencana CSR yang disusun oleh siswa bernama Tuti Alawiya untuk mata pelajaran Hukum dan Etika Bisnis. Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi berdasarkan kepatuhan dan nilai, serta merencanakan program CSR pendidikan yang sesuai dengan visi dan misi sekolah untuk membantu penyelenggaraan pendidikan.
Keinginan akan bisnis yang baik dan beretika merupakan dambaan bagi setiap orang yang berkecimpung dalam dunia bisnis. Sebagai makhluk ekonomi, manusia selalu ingin kebutuhannya tercukupi secara memadai. Bisnis yang baik membutuhkan aturan yang baik. Aturan bisnis yang baik menciptakan dunia bisnis yang lebih aman dan nyaman. Berbisnis membutuhkan hubungan yang baik dengan teman dekat. Hubungan yang baik membuat bisnis menjadi lebih mudah. Etika bisnis terdiri dari aturan yang memandu perilaku yang benar secara moral dan mengucapkan kata-kata yang tepat.
REFLEKSI MOTIVASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN - Dr. (C). ARIEF Y RUKMANA, S.T...Arief Rukmana
Materi "Refleksi Motivasi Kinerja Tenaga Kependidikan" yang ditulis oleh Dr. (C) Arief Yanto Rukmana, S.T., M.M. membahas tentang pentingnya motivasi dalam meningkatkan kinerja tenaga kependidikan di lembaga pendidikan, mengembangkan konsep sekolah menyenangkan, membangun karakter peserta didik yang ber-akhlak, berlandaskan nilai nilai islam yang unggul.
Penulis menjelaskan bahwa motivasi adalah faktor penting dalam kinerja tenaga kependidikan, karena tanpa motivasi yang cukup, kinerja mereka cenderung menurun. Oleh karena itu, diperlukan refleksi diri untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memotivasi atau mempengaruhi kinerja tenaga kependidikan.
Penulis juga membahas tentang jenis-jenis motivasi, seperti motivasi intrinsik dan ekstrinsik, serta bagaimana cara meningkatkan motivasi tenaga kependidikan, pemanfaatan teknologi dalam pendidikan, dan membangun karakter peserta didik yang baik dan kuat dengan mengacu pada konsep konsep sekolah islam terpadu. Beberapa strategi yang disarankan antara lain memberikan penghargaan, pelatihan dan pengembangan karir, memberikan tanggung jawab yang lebih besar, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
Kesimpulannya, penulis menekankan bahwa motivasi merupakan faktor penting dalam meningkatkan kinerja tenaga kependidikan, dan refleksi diri dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memotivasi mereka. Dalam meningkatkan motivasi tenaga kependidikan, perlu dilakukan strategi-strategi yang dapat meningkatkan kepuasan dan kesejahteraan mereka di tempat kerja.
Keinginan akan bisnis yang baik dan beretika merupakan dambaan bagi setiap orang yang berkecimpung dalam dunia bisnis. Sebagai makhluk ekonomi, manusia selalu ingin kebutuhannya tercukupi secara memadai. Bisnis yang baik membutuhkan aturan yang baik. Aturan bisnis yang baik menciptakan dunia bisnis yang lebih aman dan nyaman. Berbisnis membutuhkan hubungan yang baik dengan teman dekat. Hubungan yang baik membuat bisnis menjadi lebih mudah. Etika bisnis terdiri dari aturan yang memandu perilaku yang benar secara moral dan mengucapkan kata-kata yang tepat.
REFLEKSI MOTIVASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN - Dr. (C). ARIEF Y RUKMANA, S.T...Arief Rukmana
Materi "Refleksi Motivasi Kinerja Tenaga Kependidikan" yang ditulis oleh Dr. (C) Arief Yanto Rukmana, S.T., M.M. membahas tentang pentingnya motivasi dalam meningkatkan kinerja tenaga kependidikan di lembaga pendidikan, mengembangkan konsep sekolah menyenangkan, membangun karakter peserta didik yang ber-akhlak, berlandaskan nilai nilai islam yang unggul.
Penulis menjelaskan bahwa motivasi adalah faktor penting dalam kinerja tenaga kependidikan, karena tanpa motivasi yang cukup, kinerja mereka cenderung menurun. Oleh karena itu, diperlukan refleksi diri untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memotivasi atau mempengaruhi kinerja tenaga kependidikan.
Penulis juga membahas tentang jenis-jenis motivasi, seperti motivasi intrinsik dan ekstrinsik, serta bagaimana cara meningkatkan motivasi tenaga kependidikan, pemanfaatan teknologi dalam pendidikan, dan membangun karakter peserta didik yang baik dan kuat dengan mengacu pada konsep konsep sekolah islam terpadu. Beberapa strategi yang disarankan antara lain memberikan penghargaan, pelatihan dan pengembangan karir, memberikan tanggung jawab yang lebih besar, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
Kesimpulannya, penulis menekankan bahwa motivasi merupakan faktor penting dalam meningkatkan kinerja tenaga kependidikan, dan refleksi diri dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memotivasi mereka. Dalam meningkatkan motivasi tenaga kependidikan, perlu dilakukan strategi-strategi yang dapat meningkatkan kepuasan dan kesejahteraan mereka di tempat kerja.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
TUGAS 1 HUKUM DAN ETIKA BISNIS_TUTI ALAWIYAH 2226029.pptx
1. TUGAS 1
HUKUM DAN ETIKA BISNIS
BUDAYA ORGANISASI
NAMA : TUTI ALAWIYAH
NIM : 2226029
INSTITUSI : SMK YASPI
TUGAS KE 1
2. TUGAS
1. Buat BUDAYA ORGANISASI anda berdasarkan teori di atas
dan sesuai kondisi organisasi / perusahaan anda
2. Rencanakan CSR yang tepat untuk organisasi / perusahaan
anda
3. 1. BUDAYA ORGANISASI
BUDAYA PERUSAHAAN
1. BP berdasarkan KEPATUHAN
Compliance Based Culture
2. BP Berdasarkan NILAI
Values Based Culture
4. Pengertian Budaya Sekolah
Zamroni (2011:111) memberikan batasan bahwa budaya sekolah adalah pola
nilai-nilai, prinsi-prinsip, tradisi-tradisi dan kebiasaan- kebiasaan yang terbentuk
dalam perjalanan panjang sekolah, dikembangkan sekolah dalam jangka waktu
yang lama dan menjadi pegangan serta diyakinioleh seluruh warga sekolah
sehingga mendorong munculnya sikap dan perilaku warga sekolah.
5. Sekolah sebagai suatu
organisasi harus memiliki:
1. Kemampuan untuk hidup,
tumbuh berkembang dan
melakukan adaptasi dengan
berbagai lingkungan yang ada.
2. Integrasi internal yang
memungkinkan sekolah untuk
menghasilkan individu atau
kelompok yang memiliki sifat
positive.
6. Compliance Based Culture Di Sekolah
1. Masuk sekolah tepat waktu
2. Memakai seragam sesuai ketentuan
3. Menaati peraturan sekolah
4. Mengerjakan dan mengumpulkan tugas tepat waktu
5. Datang ke sekolah tepat waktu Belajar dengan tekun
6. Mengikuti upacara dengan khidmat
7. Compliance Based Culture Di Sekolah
8. Menghormati guru dan seluruh warga sekolah
9. Membersihkan ruang kelas sesuai jadwal piket yang telah ditentukan
10. Membayar iuran kas sesuai kesepakatan Bersama
11. Apabila tidak masuk sekolah, berikan surat izin dan jelaskan alasannya dengan
jujur
12. Tidak gaduh saat guru menjelaskan materi pelajaran di kelas
14. Membuang sampah pada tempatnya
15. Bersikap sopan kepada guru, teman, dan seluruh warga sekolah
16. Antre ketika membeli makanan atau jajan di kantin sekolah.
8. STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) PEMBELAJARAN
KENORMALAN BARU MASA PANDEMI COVID-19 SMK YASPI
Sekolah memastikan keadaan lingkungan sekolah dalam keadaan bersih dan
sehat, antara lain :
•Di setiap depan ruang kelas dan kantor terdapat sanitasi tempat cuci tangan
dengan air mengalir berserta sabun tangan (hand shoap);
•Menyiapkan alat pengukur suhu tubuh disetiap ruang kelas dan kantor;
•Menyiapkan cadangan masker, jika terdapat peserta didik atau
pendidik tidak membawa masker/masker rusak;
•Mengatur tempat duduk siswa di setiap kelas dengan jarak minimal 1,5 m;
•Menjaga kebersihan gagang pintu, kebersihan keyboard, kebersihan komputer,
kebersihan kelas, meja dan kursi belajar dengan disinfeksi setiap hari, termasuk
lingkungan sekolah;
9. STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) PEMBELAJARAN
KENORMALAN BARU MASA PANDEMI COVID-19 SMK YASPI
•Tidak membuka kantin sekolah, dan menganjurkan peserta didik untuk membawa
makanan dari rumah;
•Meniadakan atau menutup tempat bermain atau berkumpul;
•Sekolah menyiapkan dukungan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan tenaga kesehatan;
•Sekolah menyiapkan kotak sampah khusus untuk pembuangan masker bekas, dan
memusnahkannya segera setiap hari;
•Pihak sekolah membuat jadwal pembelajaran dengan menggunakan sistem shift dengan
durasi jam belajar paling lama 3,5 jam tanpa istirahat dan dilanjutkan dengan shift
berikutnya. (Bagi sekolah yang ruang kelasnya mencukupi dapat melakukan pembelajaran
tanpa shift dengan
protokol kesehatan dan tanpa ada waktu istirahat);
•Untuk kegiatan upacara bendera, olahraga, dan ekstrakurikuler sementara waktu di
tiadakan.
10. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
KEHADIRAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
1.Tujuan
Prosedur ini ditetapkan untuk monitoring atau memantau kehadiran guru dan
tenaga kependidikan di sekolah
2. Lingkup
Ruang lingkup prosedur ini adalah mengatur kehadiran guru yang meliputi :
1) Prosedur ini meliputi kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan guru dan tenaga
kependidikan di sekolah.
2) Pihak-pihak yang terkait
11. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
KEHADIRAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
3. Prosedur
1) Tanggung Jawab dan Wewenang
- Tanggung jawab kepala sekolah untuk mengawasi mengawasi kehadiran
guru di sekolah dan tenaga kependidikan.
- Tanggung jawab wakil kepala sekolah untuk membantu kepala sekolah
mengawasi kehadiran guru dan tenaga kependidikan di sekolah.
- Tanggung jawab guru dan tenaga kependidikan hadir di sekolah
sesuai ketentuan yang berlaku.
12. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
KEHADIRAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
2) Pelaksanaan
a. Waktu Kehadiran
- Guru dan tenaga kependidikan hadir selambat-lambatnya pukul 07.00 WIB.
- Khusus Guru piket hadir selambat-lambatnya pukul 06.30 WIB.
- Guru dan tenaga kependidikan hadir berpakaian seragam lengkapsesuai dengan tata tertib sekolah.
1. Awal Kehadiran
1) Mengisi daftar hadir, jika tidak absen dianggap terlambat.
2) Senyum, salam, dan sapa.
3) Merapikan diri.
2. Kepulangan
1) Waktu Pulang Guru dan tenaga kependidikan pukul 13.30 WIB.
2) Waktu pulang, khusus guru piket pukul 14.30 WIB.
3) Sebelum pulang, guru dan tenaga kependidikan merapikantempat kerja terlebih dahulu.
4) Berpamitan dengan teman sejawat.
13. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
KEHADIRAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
4. Indikator Mutu
1. Setiap guru dan tenaga kependidikan harus hadir setiap waktu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Setiap guru dan tenaga kependidikan yang mengabaikan ketentuan dalamPOS
ini harus diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
.
14. Values Based Culture
Kemendiknas (2011: 6) mendeskripsikan pendidikan karakter sebagai usaha
untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation), sehingga
peserta didik mampu
bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai positif yang telah menjadi
kepribadiannya.
Selanjutnya, Zuchdi (2009: 10) menambahkan bahwa pendidikan karakter
adalah pendidikan
budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive),
perasaan (feeling), dan
tindakan (action).
15. Values Based Culture
Dalam publikasi Pusat Kurikulum terdapat 18 nilai karakter yang perlu
ditanamkan dalam diri siswa. Nilai-nilai tersebut bersumber dari agama,
Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan. 18 nilai karakter tersebut adalah:
(1) Religius, (2) Jujur, (3) Toleransi, (4) Disiplin, (5) Kerja keras, (6) Kreatif, (7)
Mandiri,
(8) Demokratis, (9) Rasa Ingin Tahu, (10) Semangat Kebangsaan, (11) Cinta
Tanah Air,
(12) Menghargai Prestasi, (13) Bersahabat/Komunikatif, (14) Cinta damai,
(15) Gemar Membaca, (16) Peduli Lingkungan, (17) Peduli Sosial, dan (18)
Tanggung Jawab
16. Aspek-aspek yang dikembangkan di sekolah
1. Budaya jujur
2. Budaya saling percaya
3. Budaya Kerjasama
4. Budaya Membaca
5. Budaya disiplin dan efisien
6. Budaya bersih
7. Budaya berprestasi
8. Budaya memberi penghargaan dan menegur
17. KODE ETIK GURU
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangun
yang berjiwa Pancasila
2. Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan Kurikulum sesuai dengan kebutuhan
anak didik masing-masing.
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik,
tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan .
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua
murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik
5. Guru memelihara hubungan dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun masyarakat
yang luas untuk kepentingan pendidikan .
18. KODE ETIK GURU
6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan
meningkatkan mutu Profesinya .
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan
lingkungan maupun didalam hubungan keseluruhan .
8. Guru bersama-sama memelihara membina dan meningkatkan mutu Organisasi Guru
Profesional sebagai sarana pengabdiannya.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah
dalam bidang Pendidikan.
19. Visi dan Misi SMK YASPI
VISI
Mewujudkan lulusan yang memiliki
kemampuan dalam bidang manajemen bisnis
secara mandiri dan berakhlaqul karimah
MISI
1. Menyiapkan lulusan untuk menguasai
program keahlian Bisnis Manajemen
2. Membentuk lulusan yang
berkompetensi/bersaing di dunia usaha
untuk saat ini dna di masa mendatang
3. Mencetak lulusan yang produktif, adaptif
dan mandiri
4. Menerapkan keimanan dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa sehingga
berakhlaqul karimah.
20. Tujuan SMK YASPI
Indikator Visi Kelembagaan
1. Mewujudkan Generasi yang memiliki keahlian di bidang bisnis manajemen
secara global
2. Mencetak lulusan yang Produktif, Adaptif dan Mandiri
3. Menghasilkan lulusan yang Berakhlakul karimah
4. Melahirkan pemuda dan pemudi yang memiliki Keimanan dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa
21. 2. RENCANA CSR (CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY) di SMK YASPI
CSR pendidikan yang dijadikan kajian ini antara lain implementasi praktek kerja, bea siswa, bantuan
infrastruktur (fasilitas) sekolah, pelatihan, kunjungan (studi visit), dan lain-lain
yang berkaitan dengan bantuan terhadap penyelenggaraan pendidikan. Program tersebut
diselaraskan dengan visi dan misi Pendidikan nasional, mengingat bahwa masalah pendidikan
merupakan tugas kita semuanya. Rincian kajian meliputi, 1). Assessment dan perencanaan CSR
Pendidikan 2). Sistem implementasi, pegendalian, jenis dan sifat program CSR 3). Hasil yang diperoleh
dan manfaat atas program, dan dampak 4). Masalah pendidikan yang dihadapi 5). Kebijakan
pengembangan CSR pedidikan dimasa mendatang .
22. 2. RENCANA CSR (CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY) di SMK YASPI
Pengembangan masyarakat (community development) di kawasan industri,
perspektif administrasi pendidikan terhadap CSR Pendidikan
Guna mengimplementasikan program ini masing-masing institusi diharuskan
memiliki langkah strategis antara lain tata kelola yang benar (good
governance), memiliki struktur organisasi yang
mantap, kepemimpinan yang berwawasan lingkungan, serta memiliki
kemampuan
kewirausahaan yang tinggi (Hitt dan Hoskisson 2007: 288)
23. CSR
Gambar 2.1 tiga elemen sistem kebijakan yang
saling terkait.
Kebijakan CSR adalah kebijakan
untuk
publik dan bersifat umum dan
terbuka. Sistem
kebijakan ini adalah hubungan
timbal balik antara
tiga unsur yaitu kebijakan publik,
pelaku kebijakan,
dan lingkungan kebijakan. Seperti
yang tertera pada
Lingkungan
Kebijakan
Kebijakan
Publik
Pelaku
Kebijakan