Dokumen ini membahas rencana kunjungan lapangan untuk mahasiswa kelas analisis rekayasa. Berdasarkan hasil kuesioner, solusi yang diambil adalah mengunjungi proyek bangunan gedung di Bandung, yaitu RSKIA Leuwipanjang, menggunakan bis sebagai transportasi, dan biaya kunjungan ditanggung oleh ITB tanpa tambahan dari mahasiswa.
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
Tugas 1 anrek
1. MENGGALANG KUNJUNGAN LAPANGAN UNTUK MAHASISWA
KELAS ANALISIS REKAYASA
TUGAS 1
Oleh :
KELOMPOK 1 :
1. Adrianto Kresnohadi (25016316)
2. M. Sandro Herawan (25017009)
3. Nurul Majidah (25017027)
4. Dwi Prasetyo Adi Wijaya (25017048)
5. Bagus Satrio Utomo (25017088)
KELOMPOK KEAHLIAN MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI
PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2017
2. 2
1. Latar Belakang
Kunjungan lapangan merupakan salah satu kegiatan yang dapat menunjang
dalam perkuliahan, dimana mahasiswa dapat membandingkan hasil
pembelajaran di kampus dengan keadaan nyata di suatu proyek. Proyek dalam
teknik sipil terbagi menjadi beberapa cabang keilmuan yaitu proyek konstruksi
gedung, proyek transportasi jalan dan jembatan, dan proyek bangunan air.
Dalam seluruh proyek tersebut, ilmu analisis rekayasa tentunya pasti selalu
digunakan selama proses proyek berlangsung. Seluruh mahasiwa yang
mengambil mata kuliah analisis rekayasa angkatan 2017 dibebaskan untuk
memilih proyek yang mereka rasa cocok dan sesuai dengan minat konsentrasi
bidang yang mereka inginkan.
Mahasiswa yang mengambil mata kuliah analisis rekayasa tentunya memiliki
minat bidang konsentrasi yang berbeda-beda, sehingga proyek yang akan
menjadi lokasi untuk kunjungan lapangan perlu disepakati oleh seluruh
mahasiswa yang dipilih berdasarkan voting, dengan beragam pertimbangan
yaitu lokasi proyek dilihat dari bidang konsentrasi, jarak, akomodasi, dan
biaya kunjungan lapangan. Dengan demikian seluruh mahasiswa perlu
menentukan lokasi proyek sesuai dengan pertimbangan tersebut.
2. Permasalahan
Masalah yang dihadapi dalam analisis ini adalah sebagai berikut:
Jenis proyek apa yang ingin didatangi?
Seberapa jauh jarak proyek dari kampus yang paling memungkinkan?
Kapan waktu yang tepat untuk melaksanaan kunjungan lapangan?
Jenis akomodasi apa yang paling sesui untuk digunakan saat kunjungan
lapangan?
Apakah peserta kunjungan lapangan bersedia untuk menambah biaya bila
diperlukan?
3. 3
3. Tujuan
Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan jenis proyek yang akan
dikunjungi, mengetahui waktu pelaksaaan kunjungan lapangan, dan
menentukan akomodasi yang akan dipakai.
4. Penyelesaian
Developing Model
A. Batasan:
1. Kategori proyek yang direncanakan untuk Kunjungan Lapangan
adalah Infrastruktur Transportasi, Bangunan Gedung dan
Bangunan Air.
2. Untuk masing-masing kategori diberikan 3 alternatif proyek
dengan jarak yang berbeda-beda :
- Infrastruktur Transportasi : LRT (Jakarta), Cisumdawu (Kab.
Sumedang) dan Tol Soreang Pasir Koja (Kab. Bandung).
- Bangunan Gedung : Apartemen Meikarta (Cikarang Selatan),
Gedung Pemkab Karawang (Karawang), RSKIA
Leuwipanjang (Bandung).
- Bangunan Air : Reklamasi Tanjung Priok (Jakarta), Waduk
Jatigede (Sumedang), Floodway Cisangkuy (Bandung).
3. Diasumsikan bahwa proyek-proyek tersebut telah setuju untuk
dikunjungi dalam kunjungan lapangan.
4. Alternatif akomodasi yang dipilih untuk pelaksanaan Kunjungan
Lapangan adalah Bis, Travel agent dan Transportasi pribadi.
5. Alternatif waktu pelaksanaan Kunjungan Lapangan yang dipilih
antara Sebelum UTS dan Setelah UTS.
6. Apabila dana yang disediakan oleh jurusan tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan Kunjungan Lapangan, peserta diberi pilihan
apakah bersedia atau tidak memberikan iuran untuk menutupi
kekurangan dana kunjungan, dan apabila bersedia maka peserta
diminta menyebutkan berapa jumlah yang akan diberikan.
4. 4
B. Model matematis:
Untuk menentukan biaya Kunjungan Lapangan, maka kami
asumsikan data sebagai berikut :
a. Biaya akomodasi : x
b. Biaya konsumsi : y
c. Biaya tak terduga : z
Apabila biaya total (x+y+z) ≤ Rp5.000.000,- maka kegiatan
Kunjungan Lapangan bisa dilaksanakan. Namun apabila biaya total
(x+y+z) ≥ Rp5.000.000,- maka Kunjungan Lapangan perlu
dipertimbangkan.
Data Input
Input data dikumpulkan dari kuesioner yang disebar ke semua mahasiswa
kelas, serta dari wawancara petugas sewa transportasi ITB. Berikut data
yang kami dapatkan.
32%
19%
49%
Jenis Proyek
Transporta
si
Bangunan
Air
Struktur
54%
5%
41%
Lokasi Proyek
Bandung
Sekitar
Bandung
Jakarta
78%
6%
16%
Akomodasi
Bis
Travel
Agent
Pribadi
46%
54%
Waktu
Sebelum
UTS
Setelah
UTS
43%
19%
38%
Pendanaan
Tidak ada tambahan
Tambahan kecil
Tambahan besar
5. 5
Selain itu, berikut data biaya yang kami kumpulkan:
- Nasi kotak seharga Rp20.000,00
- Bis pemakaian dalam Bandung Rp2.500.000,00
- Bis pemakaian luar Bandung Rp2.750.000,00
- Bis pemakaian sekitar Bandung Rp3.000.000,00
- Biaya lain-lain ditetapkan Rp1.000.000,00
- Uang tersedia dari fakultas Teknik Sipil ITB Rp5.000.000,00
Acquiring the Solution
Berdasarkan data input kuesioner, peserta paling tertarik pada:
- Proyek bangunan struktur
- Proyek dengan jarak dekat (dalam Bandung)
- Pergi menggunakan bus
- Dilakukan setelah ujian tengah semester
- Tidak bersedia menambah kekurangan dana jika dana tidak
mencukupi.
Solusi ini diambil dari hasil vote terbesar pada kuesioner.
Testing the Solution
Pada bagian ini, solusi diuji validasinya berdasarkan batasan biaya yang
ada. Berikut detil biaya yang dirumuskan dalam tabel.
Jenis Biaya Tipe Harga Jumlah Total Biaya
Akomodasi
Bis Bandung IDR2,500,000 1 IDR2,500,000
Bis sekitar Bandung IDR2,750,000 1 IDR2,750,000
Bis Jakarta IDR3,000,000 1 IDR3,000,000
Konsumsi Nasi boks IDR25,000 37 IDR925,000
Biaya tak terduga IDR1,500,000 1 IDR1,500,000
Patungan
Tambahan kecil IDR25,000 38 IDR950,000
Tambahan besar IDR75,000 38 IDR2,850,000
Dana Fakultas IDR5,000,000 1 IDR5,000,000
Total
Bandung
Tanpa tambahan IDR75,000
Tambahan kecil IDR1,025,000
Tambahan besar IDR2,925,000
Sekitar Bandung
Tanpa tambahan IDR(175,000)
Tambahan kecil IDR775,000
Tambahan besar IDR2,675,000
Jakarta
Tanpa tambahan IDR(425,000)
Tambahan kecil IDR525,000
Tambahan besar IDR2,425,000
6. 6
Dari tabel diatas, jika tidak ada biaya tambahan dari peserta dan tujuan
proyek ada diluar Bandung maka dana tersedia tidak akan mencukupi
pengeluaran.
Analyzing Result
Berdasarkan hasil kuisioner, 51% peserta tidak memilih kategori
bangunan gedung, 46% tidak memilih lokasi proyek di Bandung, 32%
tidak memilih transportasi Bis, dan 46% merasa lebih baik dilakukan
sebelum UTS. Kemudian sebanyak 57% peserta bersedia menambahkan
dana. Hal ini merupakan kesempatan yang dapat dipertimbangkan oleh
panitia.
Dari data tersebut terlihat bahwa solusi yang diambil memuaskan
setengah dari kelas. Solusi ini dianggap valid karena setengah kelas yang
tidak sesuai dengan solusi yang diambil tidaklah sependapat, oleh karena
itu tidak bisa dianggap sebagai satu suara.
Dapat dikatakan bahwa walaupun jumlah peserta yang puas akan
keputusan solusi, yaitu tingkat kepuasan sekitar 50%, solusi yang diambil
tetap merupakan kemungkinan solusi dengan tingkat kepuasan terbanyak.
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa diatas, solusi yang dinilai paling ideal untuk peserta
Kunjungan Lapangan adalah kategori Bangunan Gedung, dengan lokasi
proyek di Bandung. Proyek yang akan dikunjungi adalah RSKIA
Leuwipanjang. Kemudian transportasi yang digunakan adalah Bis dan
keseluruhan biaya Kunjungan Lapangan ini didanai oleh pihak ITB dan
peserta tidak dipungut biaya tambahan.