Dokumen tersebut membahas konsep-konsep hidrograf dan pengurusan banjir termasuklah pengubahsuaian hidrograf unit, penyelidikan banjir, penyelidikan saluran dan rekabentuk sistem saliran bandar. Ia menjelaskan kaedah untuk mengira discaj puncak, saiz saluran dan parameter keselamatan awam bagi mengawal kualiti dan kuantiti air serta mempertimbangkan aspek ekologi dan penyelenggaraan.
Dokumen ini membahas konsep-konsep dasar hidrologi termasuk proses-proses hidrologi, analisis data hujan, larian permukaan, analisis hidrograf, kekerapan dan penyeraluran banjir, serta rekabentuk saliran bandar. Ia menjelaskan definisi-definisi penting dalam bidang ini dan kaedah-kaedah untuk mengira parameter-parameter seperti hujan, larian, discaj sungai, kekerapan banjir dan rekabentuk saluran.
Dokumen ini membahas berbagai topik terkait analisis data hujan, larian permukaan, analisis hidrograf, kekerapan dan penyaluran banjir, serta rekabentuk saliran bandar. Topik-topik utama termasuk kaedah menganalisis data hujan, mengira larian terus dan hidrograf, konsep penyaluran banjir, serta parameter-parameter dalam merekabentuk sistem saliran bandar.
Unit hidrograf didefinisikan sebagai hidrograf air permukaan yang dihasilkan dari satu unit hujan seragam yang turun di seluruh kawasan tadahan. Ia digunakan untuk memperoleh hidrograf aliran sungai terus dari data hujan. Langkah-langkah penting termasuk pemisahan aliran permukaan dan dasar, pengiraan isipadu air larian, dan penentuan unit hidrograf berasaskan ukuran hujan berkesan 10mm. Unit hidrograf memb
1. Dokumen tersebut menjelaskan metode Snyder dan Alexeyev dalam menentukan debit maksimum dengan menggunakan konsep hidrograf satuan sintetik.
2. Metode Snyder memodelkan unsur-unsur hidrograf satuan berdasarkan karakteristik daerah pengaliran, seperti luasnya, panjang sungai, dan kemiringan.
3. Metode Alexeyev menggambarkan hubungan antara debit dan waktu dalam bentuk fungsi eksponensial berdasark
Bab 10 membahas Hidrograf Satuan Sintetis Limantara, yaitu metode yang dikembangkan oleh Lily Montarcih Limantara pada 2006 untuk memperkirakan hidrograf banjir di sungai-sungai di Indonesia. Metode ini mempertimbangkan lima parameter fisik DAS yaitu luas, panjang sungai, jarak titik berat DAS ke outlet, kemiringan, dan koefisien kekasaran. Persamaan debit puncak, kurva naik, dan kurva turun men
Uji pemompaan bertujuan menentukan kuantitas air yang dapat dieksploitasi dari sumur. Terdapat dua metode uji pemompaan yaitu step test dan long-term constant rate test. Step test digunakan untuk mengetahui kondisi sumur sedangkan long-term constant rate test untuk mengetahui sifat hidrolik akuifer. Kedua uji melibatkan pengukuran penurunan muka air dan debit pompa.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep hidrograf dan pengurusan banjir termasuklah pengubahsuaian hidrograf unit, penyelidikan banjir, penyelidikan saluran dan rekabentuk sistem saliran bandar. Ia menjelaskan kaedah untuk mengira discaj puncak, saiz saluran dan parameter keselamatan awam bagi mengawal kualiti dan kuantiti air serta mempertimbangkan aspek ekologi dan penyelenggaraan.
Dokumen ini membahas konsep-konsep dasar hidrologi termasuk proses-proses hidrologi, analisis data hujan, larian permukaan, analisis hidrograf, kekerapan dan penyeraluran banjir, serta rekabentuk saliran bandar. Ia menjelaskan definisi-definisi penting dalam bidang ini dan kaedah-kaedah untuk mengira parameter-parameter seperti hujan, larian, discaj sungai, kekerapan banjir dan rekabentuk saluran.
Dokumen ini membahas berbagai topik terkait analisis data hujan, larian permukaan, analisis hidrograf, kekerapan dan penyaluran banjir, serta rekabentuk saliran bandar. Topik-topik utama termasuk kaedah menganalisis data hujan, mengira larian terus dan hidrograf, konsep penyaluran banjir, serta parameter-parameter dalam merekabentuk sistem saliran bandar.
Unit hidrograf didefinisikan sebagai hidrograf air permukaan yang dihasilkan dari satu unit hujan seragam yang turun di seluruh kawasan tadahan. Ia digunakan untuk memperoleh hidrograf aliran sungai terus dari data hujan. Langkah-langkah penting termasuk pemisahan aliran permukaan dan dasar, pengiraan isipadu air larian, dan penentuan unit hidrograf berasaskan ukuran hujan berkesan 10mm. Unit hidrograf memb
1. Dokumen tersebut menjelaskan metode Snyder dan Alexeyev dalam menentukan debit maksimum dengan menggunakan konsep hidrograf satuan sintetik.
2. Metode Snyder memodelkan unsur-unsur hidrograf satuan berdasarkan karakteristik daerah pengaliran, seperti luasnya, panjang sungai, dan kemiringan.
3. Metode Alexeyev menggambarkan hubungan antara debit dan waktu dalam bentuk fungsi eksponensial berdasark
Bab 10 membahas Hidrograf Satuan Sintetis Limantara, yaitu metode yang dikembangkan oleh Lily Montarcih Limantara pada 2006 untuk memperkirakan hidrograf banjir di sungai-sungai di Indonesia. Metode ini mempertimbangkan lima parameter fisik DAS yaitu luas, panjang sungai, jarak titik berat DAS ke outlet, kemiringan, dan koefisien kekasaran. Persamaan debit puncak, kurva naik, dan kurva turun men
Uji pemompaan bertujuan menentukan kuantitas air yang dapat dieksploitasi dari sumur. Terdapat dua metode uji pemompaan yaitu step test dan long-term constant rate test. Step test digunakan untuk mengetahui kondisi sumur sedangkan long-term constant rate test untuk mengetahui sifat hidrolik akuifer. Kedua uji melibatkan pengukuran penurunan muka air dan debit pompa.
Laporan praktikum mekanika fluida membahas pengukuran debit saluran terbuka menggunakan alat ukur sekat V-notch dan U-notch. Dilakukan pengukuran tinggi permukaan air, waktu aliran, dan perhitungan debit aktual, debit teori, serta koefisien debit untuk tiga variasi. Hasilnya ditampilkan dalam tabel data akhir.
Dokumen ini membahas hasil dan pembahasan penggunaan beberapa perangkat lunak untuk memodelkan dan memprediksi penyebaran pencemaran di permukaan laut. Terdapat penjelasan tentang penggunaan Quantification Calculator untuk memodelkan luasan pencemaran, Trajectory Calculator untuk memprediksi arah penyebaran berdasarkan arah angin dan arus, serta Sea-Surface Water Modelling System untuk visualisasi simulasi pergerakan pencemaran.
[1] Laporan ini membahas pengukuran debit air di drainase Kamizaun untuk mengetahui kondisi lokasi, mengukur kecepatan dan debit air, serta menentukan jenis aliran berdasarkan bilangan Reynolds dan Froude. [2] Metode yang digunakan adalah observasi langsung dan analisis data di lokasi. [3] Hasilnya menunjukkan penampang saluran berbentuk trapesium, kecepatan rata-rata air 0,09768 m/s, dan aliran b
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Current meter digunakan untuk mengukur debit dan kecepatan aliran sungai dengan cara mencatat putaran propelernya di bawah air.
2. Kecepatan aliran dihitung berdasarkan rumus yang terkait dengan jumlah putaran propeler.
3. Debit dihitung dengan rumus perkalian luas penampang dan kecepatan aliran rata-rata.
1. Dokumen menjelaskan tentang pengukuran debit sungai secara langsung dan tidak langsung serta pengambilan sampel sedimen terlarut. Pengukuran debit secara langsung menggunakan alat ukur arus sedangkan secara tidak langsung menggunakan rumus hidrolika.
1. Solusi analitik hanya cocok untuk kondisi akifer yang relatif sederhana dan ideal seperti akifer tertekan homogen dan isotropik dengan satu sumur pompa.
2. Persamaan aliran air tanah dikonversikan ke koordinat radial karena simetri radial. Penurunan kepala air ditentukan oleh jarak ke sumur dan waktu.
3. Faktor pengaruh sumur dan fungsi sumur digunakan untuk memodelkan penurunan kepala air akibat pompa.
Dokumen tersebut membahas analisis frekuensi dan probabilitas data hujan dengan menggunakan metode distribusi frekuensi seperti distribusi normal, log normal, Log Pearson Type III, dan Gumbel untuk memperkirakan hujan ekstrim dan debit. Metode-metode tersebut digunakan untuk menentukan besaran hujan yang diharapkan terjadi pada periode ulang tertentu berdasarkan sifat statistik data hujan masa lalu.
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
Dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek teknik sipil yang berkaitan dengan pengaturan dan pemanfaatan air, dibutuhkan suatu analisis hidrologi, sehingga dalam mendesain serta menganalisis faktor-faktor utama dalam pelaksanaan suatu proyek seperti keamanan dan nilai ekonomis, aspek hidrologi tidak dapat diabaikan.
Seorang perencana harus dapat merencanakan bangunan air yang secara optimal mampu untuk mempertahankan kekuatan dan umur bangunan itu sendiri, sehingga dalam periode penggunaannya, bangunan tersebut diharapkan dapat dilalui dengan aman oleh banjir yang terjadi sampai ketinggian debit maksimum tanpa adanya kerusakan pada bangunan tersebut. Permasalahan yang terjadi adalah berapa besar debit yang harus disalurkan melalui bangunan yang besarnya tidak tentu dan berubah-ubah karena adanya banjir. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu perhitungan hidrologi khususnya analisis banjir rancangan.
Analisis hidrologi digunakan untuk memperkirakan debit banjir rencana, ada beberapa metode yang digunakan untuk memperkirakan besarnya debit banjir rencana mulai dari metode Rasional yang cukup sederhana sampai dengan metode yang sangat kompleks yang kemudian telah dikembangkan untuk disesuaikan dengan kondisi setempat, dikarenakan dari beberapa metode yang ada belum tentu sesuai dengan karakteristik daerah aliran sungai (DAS) yang ditinjau. Sehingga dalam memilih metode yang tepat untuk suatu DAS diperlukan kajian yang mendalam agar suatu proyek tersebut aman namun tetap bernilai ekonomis.
Persamaan Rasional merupakan salah satu cara untuk menganalisis debit banjir rencana, namun hasilnya seringkali menghasilkan penyimpangan yang cukup besar sehingga persamaan Rasional dibatasi untuk daerah dengan luas daerah aliran sungai yang kecil, yaitu kurang dari 300 ha (Goldman et.al.,1986).
Metode Rasional dikembangkan berdasarkan asumsi dalam penerapannya bahwa koefisien limpasan (C) dianggap sama untuk berbagai frekuensi hujan dan hanya dapat dihitung nilai debit puncaknya saja, volume dan waktu lamanya hidrograf banjir naik dan turun tidak dapat ditentukan.
Salah satu variabel dalam persamaan Rasional adalah koefisien limpasan (C) , faktor ini merupakan variabel yang paling menentukan hasil perhitungan debit banjir. Koefisien limpasan (C) didefinisikan sebagai perbandingan antara debit puncak aktual dengan debit puncak yang mungkin terjadi. Harga C berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan pada faktor-faktor yang bersangkutan dengan aliran permukaan di dalam sungai, terutama kelembaban tanah, sehingga pemilihan harga koefisien limpasan (C) yang tepat memerlukan pengalaman hidrologi yang luas.
Dengan didasari latar belakang tersebut di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian pada suatu daerah aliran sungai agar pemilihan harga koefisien limpasan (C) pada persamaan Rasional terhadap hidrograf satuan terukur suatu daerah aliran sungai tepat sesuai dengan kondisi DAS, penelitian ini dalam bentuk tugas ak
Laporan praktikum mekanika fluida membahas pengukuran debit saluran terbuka menggunakan alat ukur sekat V-notch dan U-notch. Dilakukan pengukuran tinggi permukaan air, waktu aliran, dan perhitungan debit aktual, debit teori, serta koefisien debit untuk tiga variasi. Hasilnya ditampilkan dalam tabel data akhir.
Dokumen ini membahas hasil dan pembahasan penggunaan beberapa perangkat lunak untuk memodelkan dan memprediksi penyebaran pencemaran di permukaan laut. Terdapat penjelasan tentang penggunaan Quantification Calculator untuk memodelkan luasan pencemaran, Trajectory Calculator untuk memprediksi arah penyebaran berdasarkan arah angin dan arus, serta Sea-Surface Water Modelling System untuk visualisasi simulasi pergerakan pencemaran.
[1] Laporan ini membahas pengukuran debit air di drainase Kamizaun untuk mengetahui kondisi lokasi, mengukur kecepatan dan debit air, serta menentukan jenis aliran berdasarkan bilangan Reynolds dan Froude. [2] Metode yang digunakan adalah observasi langsung dan analisis data di lokasi. [3] Hasilnya menunjukkan penampang saluran berbentuk trapesium, kecepatan rata-rata air 0,09768 m/s, dan aliran b
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Current meter digunakan untuk mengukur debit dan kecepatan aliran sungai dengan cara mencatat putaran propelernya di bawah air.
2. Kecepatan aliran dihitung berdasarkan rumus yang terkait dengan jumlah putaran propeler.
3. Debit dihitung dengan rumus perkalian luas penampang dan kecepatan aliran rata-rata.
1. Dokumen menjelaskan tentang pengukuran debit sungai secara langsung dan tidak langsung serta pengambilan sampel sedimen terlarut. Pengukuran debit secara langsung menggunakan alat ukur arus sedangkan secara tidak langsung menggunakan rumus hidrolika.
1. Solusi analitik hanya cocok untuk kondisi akifer yang relatif sederhana dan ideal seperti akifer tertekan homogen dan isotropik dengan satu sumur pompa.
2. Persamaan aliran air tanah dikonversikan ke koordinat radial karena simetri radial. Penurunan kepala air ditentukan oleh jarak ke sumur dan waktu.
3. Faktor pengaruh sumur dan fungsi sumur digunakan untuk memodelkan penurunan kepala air akibat pompa.
Dokumen tersebut membahas analisis frekuensi dan probabilitas data hujan dengan menggunakan metode distribusi frekuensi seperti distribusi normal, log normal, Log Pearson Type III, dan Gumbel untuk memperkirakan hujan ekstrim dan debit. Metode-metode tersebut digunakan untuk menentukan besaran hujan yang diharapkan terjadi pada periode ulang tertentu berdasarkan sifat statistik data hujan masa lalu.
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
Dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek teknik sipil yang berkaitan dengan pengaturan dan pemanfaatan air, dibutuhkan suatu analisis hidrologi, sehingga dalam mendesain serta menganalisis faktor-faktor utama dalam pelaksanaan suatu proyek seperti keamanan dan nilai ekonomis, aspek hidrologi tidak dapat diabaikan.
Seorang perencana harus dapat merencanakan bangunan air yang secara optimal mampu untuk mempertahankan kekuatan dan umur bangunan itu sendiri, sehingga dalam periode penggunaannya, bangunan tersebut diharapkan dapat dilalui dengan aman oleh banjir yang terjadi sampai ketinggian debit maksimum tanpa adanya kerusakan pada bangunan tersebut. Permasalahan yang terjadi adalah berapa besar debit yang harus disalurkan melalui bangunan yang besarnya tidak tentu dan berubah-ubah karena adanya banjir. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu perhitungan hidrologi khususnya analisis banjir rancangan.
Analisis hidrologi digunakan untuk memperkirakan debit banjir rencana, ada beberapa metode yang digunakan untuk memperkirakan besarnya debit banjir rencana mulai dari metode Rasional yang cukup sederhana sampai dengan metode yang sangat kompleks yang kemudian telah dikembangkan untuk disesuaikan dengan kondisi setempat, dikarenakan dari beberapa metode yang ada belum tentu sesuai dengan karakteristik daerah aliran sungai (DAS) yang ditinjau. Sehingga dalam memilih metode yang tepat untuk suatu DAS diperlukan kajian yang mendalam agar suatu proyek tersebut aman namun tetap bernilai ekonomis.
Persamaan Rasional merupakan salah satu cara untuk menganalisis debit banjir rencana, namun hasilnya seringkali menghasilkan penyimpangan yang cukup besar sehingga persamaan Rasional dibatasi untuk daerah dengan luas daerah aliran sungai yang kecil, yaitu kurang dari 300 ha (Goldman et.al.,1986).
Metode Rasional dikembangkan berdasarkan asumsi dalam penerapannya bahwa koefisien limpasan (C) dianggap sama untuk berbagai frekuensi hujan dan hanya dapat dihitung nilai debit puncaknya saja, volume dan waktu lamanya hidrograf banjir naik dan turun tidak dapat ditentukan.
Salah satu variabel dalam persamaan Rasional adalah koefisien limpasan (C) , faktor ini merupakan variabel yang paling menentukan hasil perhitungan debit banjir. Koefisien limpasan (C) didefinisikan sebagai perbandingan antara debit puncak aktual dengan debit puncak yang mungkin terjadi. Harga C berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan pada faktor-faktor yang bersangkutan dengan aliran permukaan di dalam sungai, terutama kelembaban tanah, sehingga pemilihan harga koefisien limpasan (C) yang tepat memerlukan pengalaman hidrologi yang luas.
Dengan didasari latar belakang tersebut di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian pada suatu daerah aliran sungai agar pemilihan harga koefisien limpasan (C) pada persamaan Rasional terhadap hidrograf satuan terukur suatu daerah aliran sungai tepat sesuai dengan kondisi DAS, penelitian ini dalam bentuk tugas ak
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis pola saluran dan sungai-sungai utama di Malaysia. Terdapat 6 jenis pola saluran yaitu reranting, jejala, sepunca, sejajar, darat, dan bawah tanah. Beberapa sungai besar di Semenanjung Malaysia adalah Sungai Perak, Sungai Johor, dan Sungai Pahang, sementara di Malaysia Timur adalah Sungai Rejang dan Sungai Baram.
Dokumen tersebut membahasikan proses pembinaan dan bahan-bahan binaan yang digunakan dalam kejuruteraan awam. Ia menjelaskan peringkat-peringkat pembinaan, pihak berkuasa dan kakitangan teknikal yang terlibat serta sifat-sifat utama bahan-bahan binaan seperti kayu dan konkrit."
Dokumen ini membahas tentang sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan klasifikasi sumberdaya alam. Sumberdaya alam dibedakan menjadi sumberdaya terbarukan dan tidak terbarukan, sedangkan sumberdaya manusia diukur berdasarkan jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian.
They are convinced that; how much ever monotonous, repetitive and propagandist it may appear; NAMASMARAN being the fountainhead of individual and universal welfare; and already being prevalent world over in most religions; has to be promoted, popularized and universalized; with top priority; while being in its practice.
Richard exchanges letters with Mr. Kilmer over the summer, with Richard sending poems for feedback. In the fall, Mrs. Hansen assigns the class to write essays to help sell Liberty Bonds to finance the war. Richard is chosen as the Doughboy for his letter writing idea, while Hannah wins Lady Liberty for her essay about making peace, despite facing anti-German sentiment as an American citizen.
This document is a company profile for PT Data Management Systems Asia (DAMASA), a smart card solutions company in Indonesia. It provides an overview of the company's background, vision, mission and partnerships. It also describes DAMASA's product range including smart cards for telecommunications, banking, and identification. Additionally, it outlines the services, reliability, and contact information of the company.
Revorg is a trusted manufacturer, supplier, distributor and exporter of different types of Bags, Belts, Key Chains, Pens, Mugs and Purses. Leather Bags & Belts are widely appreciated for their fine finish and elegant style.
Sisältömarkkinointi on verkkokauppiaan salainen aseKati Keronen
Sisältömarkkinointi sopii verkkokauppiaille, jotka haluavat vaikuttaa asiakkaan ostopäätökseen jo silloin, kun asiakkaat täsmentävät tarvettaan. Tästä parhaat vinkit!
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. ANALISIS HIDROGRAF TAKRIF HIDROGRAF UNIT KONSEP HIDROGRAF UNIT Menukarkan tempoh hidrograf unit dari pendek ke panjang (prinsip tindihan) dan panjang ke Pendek (konsep hidrograf-S) Memplot hidrograf unit dari data discaj sungai dan hujan kawasan tadahan Memplot hidrograf larian terus dari histograf hujan berkesan dengan menggunakan hidrograf unit.
3. KEKERAPAN & PENYALURAN BANJIR DEFINISI MENGIRA KONSEP PENYALURAN BANJIR KAEDAH PENYALURAN BANJIR LEVEL POOL ROUTING (Pul's method) CHANNEL ROUTING (Muskingum method) KALA ULANG (RETURN PERIOD) SELA ULANG (RECURRENCE PERIOD) KEBARANGKALIAN (PROBABILITY) KEKERAPAN & PENYALURAN BANJIR