1. Standar Kompetensi:
Meningkatkan keimanan kepada Qadha dan Qadar
Kompetensi Dasar:
1.Menjelaskan tanda-tanda beriman pada Qadha
dan Qadar
2.Menampilkan Hikmah Beriman Kepada Qadha
Dan Qadar
IMAN KEPADA QADHA dan QADAR
3. Pengantar
Pengantar
Beberapa Pemikiran tentang ‘TAQDIR’ :
Faham Jabbariyyah : Jabariah ekstrim mengatakan bahwa segala
perbutaan manusia bukan merupakan perbutan yang timbul dari kemauannya sendiri,
tetapi perbuatan yang dipaksakan atas dirinya.
Faham Qadariyyah : segala tingkah laku manusia dilakukan atas
kehendaknya sendiri, manusia mempunyai kewenangan untuk melakukan perbuatan
baik maupun perbuatan buruk.
Faham Asy’ariyyah : manusia ditempatkan pada posisi yang
lemah, ia di ibaratkan anak kecil yang tidak memiliki pilihan dalam hidupnya, dan
aliran ini lebih dekat dengan fahan Jabariah.
4. A. Pengertian Qadha dan Qadar
1. Qadha
Qadha adalah ketentuan Allah swt mengenai segala hal dan keadaan,
kebaikan atau keburukan yang sesuai dengan apa yang akan
diciptakan dan tidak akan berubah-ubah sampai terwujudnya
2. Qadar
Qadar adalah perwujudan kehendak Allah swt terhadap semua
makhluk-Nya dalam bentuk dan batasan-batsan tertentu baik
mengenai zatnya ataupun sifat-sifatnya
5. QADA
QADA
KETETAPAN ALLAH SEJAK ZAMAN
KETETAPAN ALLAH SEJAK ZAMAN
AZALI SESUAI DENGAN
AZALI SESUAI DENGAN
KEHENDAKNYA TENTANG SEGALA
KEHENDAKNYA TENTANG SEGALA
SESUATU YANG BERKENAAN
SESUATU YANG BERKENAAN
DENGAN MAKHLUK-NYA
DENGAN MAKHLUK-NYA
8. Taqdir ‘mubran’ & ‘mu’allaq’
Taqdir ‘mubran’ & ‘mu’allaq’
1. Taqdir ‘mubran ialah
1. Taqdir ‘mubran ialah qadha dan qadar yang tidak dapat untuk
qadha dan qadar yang tidak dapat untuk
dielakkan, pasti terjadi pada diri manusia, telah ditetapkan oleh Yang Maha Pencipta,
dielakkan, pasti terjadi pada diri manusia, telah ditetapkan oleh Yang Maha Pencipta,
yang kita tidak mempunyai kesempatan untuk memilihnya
yang kita tidak mempunyai kesempatan untuk memilihnya.
. ketentuan Allah swt.
ketentuan Allah swt.
terhadap makhluknya yang tidak bisa diubah lagi, contohnya adalah kematian.
terhadap makhluknya yang tidak bisa diubah lagi, contohnya adalah kematian.
"Tiada satu bencana pun yang menimpa dibumi dan tidak pula pada dirimu melainkan telah tertulis
"Tiada satu bencana pun yang menimpa dibumi dan tidak pula pada dirimu melainkan telah tertulis
dalam kitab (LAUHIL MAHFUZ) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian
dalam kitab (LAUHIL MAHFUZ) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian
itu mudah bagi Allah." (QS. al Hadiid ayat 22.)
itu mudah bagi Allah." (QS. al Hadiid ayat 22.)
Tertutupnya pilihan
Tertutupnya pilihan
2. Taqdir ‘mu’allaq’
2. Taqdir ‘mu’allaq’ qadha dan qadar yang bergantung kepada ikhtiar
qadha dan qadar yang bergantung kepada ikhtiar
seseorang, atau usaha menurut kemampuan yang ada pada manusia.
seseorang, atau usaha menurut kemampuan yang ada pada manusia. takdir yang
takdir yang
bisa diubah dengan doa, dan usaha.
bisa diubah dengan doa, dan usaha.
Pilihan-pilihan dalam hidup
Pilihan-pilihan dalam hidup
10. QADAR MU’ALAQ
QADAR MU’ALAQ
KEPINTARAN
KEPINTARAN
KEBODOHAN
KEBODOHAN
NERAKA
NERAKA
SURGA
SURGA
SAKIT
SAKIT
DLL
DLL
11. 11/16/15
11/16/15
“
“Wilayah” yang ‘dikuasai’ manusia
Wilayah” yang ‘dikuasai’ manusia
Manusia bebas
berbuat
Bebas menggunakan Qadar yang diciptakan Allah
pada benda-benda dan pada diri manusia
(kebutuhan jasmani dan naluri)
Berbuat buruk
(melanggar perintah
dan larangan Allah)
“Aku tunjukkan kepadanya
dua jalan hidup
(baik dan buruk)”
(QS al-Balad [90]: 10)
Berbuat baik (mengikuti
perintah dan menjauhi
larangan Allah)
DIHISAB
Siksa
Neraka
Pahala
Surga
12.
13. Iman kepada qadha dan qadar dalam ungkapan kehidupan sehari-
hari lebih populer dengan sebutan iman kepada takdir.
Lanjutan ……..
Manusia tidak akan dimintai pertanggungjawaban bagi takdir
yang manusia tidak menentukan pilihan. Manusia hanya akan di
mintai pertangungjawaban pada takdir yang manusia diberi
kebebasan memilih
) ها
ي وا
ي ق
م ت
ي و
ي ها
ي ر
ي جو
د ف
د ها
ي م
ي ه
ي ل
م أ
ي ف
ي
8
(
) ها
ي كا
مي ز
ي ن
م م
ي ح
ي ل
ي ف
م أ
ي د
م ق
ي
9
) (
ها
ي سا
مي د
ي ن
م م
ي ب
ي خا
ي د
م ق
ي و
ي
10
/ ] (
الشمس
8
-
10
[
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan)
kefasikan dan ketakwaannya.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
14. B. Tanda-Tanda Keimanan Kepada Qadha dan Qadar
1. Menyadari dan Meyakini bahwa segala apa yang diperoleh dan
dialami manusia baik berupa nikmat ataupun musibah pada
hakikatnya merupakan ketetapan dari Allah swt
2. Orang yang beriman kepada takdir menyadari bahwa ia tidak
mengerahui apa yang akan menimpa dirinya apakah bencana atau
nikmat.
3. Kewajiban manusia hanyalah ikhtiar dan tawakal agar
memperoleh nikmat dan terhindat dari bencana
4. Menghindari tumbuhnya sikap fatalisme. Fatalis adalah sikap
atau ajaran yang mengharuskan berserah diri pada nasib dan
tidak perlu berikhtiar
15. Kisah ……..
Suatu ketika, Khalifah Umar bin Khattab r.a dan para
sahabatnya berada dalam perjalanan menuju suatu daerah
untuk mengadakan inspeksi. Beliau mendapat laporan bahwa
di daerah yang akan di kunjunginya sedang berjangkit
penyakit ta’un (sampar) yang sangat menular. Setelah Umar
bin Khattab r.a mendapat laporan tersebut, beliau dan
rombongan memutuskan untuk kembali saja ke Madinah.
Salah seorang sahabat Abu Ubaidillah bin Jarrah r.a
bertanya: “Wahai Khalifah mengapa tuan lari dari takdir
Allah?” Khalifah menjawab: “Betul kita lari dari takdir
Allah dan menuju takdir Allah yang lain”
16. Hal senada itu juga dialami oleh Ali bin Abi Thalib,
ketika beliau sedang duduk menyandar pada sebuah
tembok yang ternyata rapuh, lalu beliau pindah ke
tempat yang lain, sahabatnya bertanya : " apakah
anda mau lari dari takdir Allah ?". Ali menjawab
rubuhnya tembok, berjangkitnya penyakit adalah
hukum Allah. apabila seseorang tidak
menghindarinya maka ia akan mendapatkan
bahayanya itu. ITULAH YANG DINAMAKAN
TAKDIR. dan apabila ia menghindar dan luput dari
bahayanya itu juga disebut dengan TAKDIR.
BUKANKAH TUHAN TELAH
MENGANUGRAHKAN MANUSIA, Kemampuan
memilah dan memilih, kemampuan itu juga takdir
yang ditetapkan-Nya.
17. C. Hikmah Beriman Kepada Qadha dan Qadar
Menumbuhkan kesadaran bahwa alam semesta
dan segala isinya berjalan dengan ketentuan-
ketentuan Allah swt
Meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Iman kepada
takdir dapat menumbuhkan kesadaran bahwa segala yang
ada dan terjadi di alam semesta ini bahkan sehelai daun
yang gugur terjadi dalam koridor, kehendak, kekuasaan
dan keadilan Allah swt
Menumbuhkan sikap dan perilaku terpuji serta
menghilangkan sikap serta perilaku tercela
Menghilangkan sikap fatalisme dalam diri
18. MELATIH DIRI UNTUK SABAR
MENJAUHKAN DIRI DARI SIFAT SOMBONG
HIDUP JADI OPTIMIS DAN GIAT BEKERJA
MENENANGKAN JIWA
SUMBER MOTIVASI UNTUK MERAIH
KEMAJUAN
19. Hikmah Beriman pada Qadha dan
Hikmah Beriman pada Qadha dan
Qadar
Qadar
Terhadap Keimanan
(keyakinan semakin mantab, hindari musyrik)
Terhadap Ibadah
(ritual semakin rajin, ibadah sosial semain tekun)
Terhadap Akhlaq
(kepada Allah dan kepada sesama)