Dokumen tersebut membahas tentang iman kepada qada dan qadar menurut Islam. Qada adalah keputusan atau ketetapan Allah tentang segala sesuatu yang akan terjadi, sedangkan qadar adalah ketentuan Allah tentang apa yang akan dialami setiap makhluk. Orang beriman kepada qada dan qadar akan menerima takdir Allah dengan sabar dan terus berusaha semaksimal mungkin.
1. PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
“IMAN KEPADA QADA DAN
QADAR”
Muhammad Hafiz A.T (9.2)
2. Pengertian Iman Kepada Qada dan
Qadar
Iman adalah keyakinan atau kepercayaan. Iman kepada qada dan qadar berarti percaya akan qada dan qadar Allah SWT.
Dalam Al Quran, qada mempunyai beberapa arti, seperti hukum (lihat QS An-Nisa/4: 65), menghendaki (lihat QS Al-
Isra/17: 4), dan menjadikan (lihat QS Fussilat/41:12). Menurut istilah, qada adalah keputusan atau ketetapan Allah SWT.
Terhadap semua makhluk-Nya atas segala sesuatu yang akan terjadi, baik di kehidupan dunia maupun di akhirat kelak.
Qadar berarti ukuran (lihat QS Al-Qamar/54:4), ketetapan (lihat QS Al-Ahzab/33:38), dan ketentuan (lihat QS Al-
Furqan/25:2). Menurut istilah qadar adalah ketentuan Allah SWT. Yang terjadi pada setiap makhluk sesuai dengan batas
yang telah ditentukan sejak zaman azali. Qadar disebut juga dengan takdir Allah SWT. Yang berlaku bagi semua makhluk
hidup, baik yang telah, sedang, maupun akan terjadi.
Tidak ada stu pun manusia yang mengetahui qada dan qadar atas dirinya ataupun peristiwa-peristiwa alam yang terjadi.
Kematian, kelahiran, musibah, pasang surutnya suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan, melainkan telah ditentukan
hukumnya oleh Allah SWT. Yang disebutkan sebagai sunatullah (hukum alam).
3. Firman Allah SWT. :
Artinya : “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis
dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi
Allah.” (QS Al-Hadid/57:22)
4. Macam-Macam Takdir
1. Takdir Mubram, yaitu ketentuan Allah SWT. Yang sudah pasti berlaku atas manusia tanpa dapat dielakkan lagi
meskipun dengan ikhtiar (usaha), seperti usia, kelahiran, dan kematian.
Firman Allah SWT. :
Artinya : “Bagi setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta
penundaan atau percepatan sesaat pun.” (QS Yunus/10:49)
2. Takdir Mualak, yaitu ketentuan Allah SWT. Yang mungkin dapat diubah oleh manusia melalui ikhtiarnya bila
Allah SWT. Mengizinkan. Allah SWT. Hanya akan menunda keputusan dan menggantungkannya kepada usaha
manusia sendiri.
Firman Allah SWT :
Artinya : “Sesungguhnya Allah SWT. Tidak akan mengubah suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan
yang ada pada diri mereka sendiri…” (QS Ar Ra’du/13:11)
5. Ciri-ciri Beriman Kepada Qada dan
Qadar
1. Orang yang percaya kepada takdir Allah SWT. Akan menganggap bahwa apapun yang terjadi pada dirinya adalah
sudah menjadi ketentuang Allah SWT. Sehingga bersikap takabur (sombong).
2. Bersabar dalam menghadapi ujian dari Allah SWT.
3. Bersikap optimis dan tetap berusaha meskipun belum berhasil.
4. Tawakal dan berdoa kepada Allah SWT. Atas usaha yang telah dilakukannya.
5. Tidak meminta pertolongan kepada selain Allah SWT. (musyrik).
6. Contoh-contoh Qada dan Qadar
Allah SWT.
1. Kan’an adalah putra Nabi Nuh a.s. sebagai seorang Nabi, dalam menyerukan dakwahnya, Kan’an, menjadi anak
yang saleh dan beriman. Ternyata, Kan’an tetap kafir dan tidak mau mengikuti jejak ayahnya sampai ia mati.
Dengan demikian, Allah SWT. Telah menakdirkan Kan’an menjadi kafir sampai akhir hayatnya.
2. Dalam sebuah majalah (red. Kartini) diberitakan, ada seseorang yang menderita penyakit gagal ginjal selama 21
tahun. Selama itu pula ia mengalami cuci darah sebanyak 2.016 kali. Dia tidak hanya berobat secara medis, tetapi
juga melalui pengobatan-pengobatan alternatif. Padahal menurut dokter, gagal ginjal yang diderita orang tersebut
tidak mungkin lagi dapat diselamatkan. Akan tetapi, dengan kuasa dan kehendak Allah SWT. Sampai sekarang ia
masih tetap hidup.
3. Perhatikanlah terjadinya gelombang atau pasang surutnya air laut. Pasang surut air laut merupakan hasil gaya tarik
gravitasi dan efek sentrifugal (dorongan ke arah luar pusat rotasi). Demikian yang terjadi dengan pasang surut air
laut merupakan salah satu hukum alam atau sunnatullah.
7. Dalil Naqli Tentang Qada dan
Qadar
1. Al Quran Surah An-Nisa Ayat 78
Artinya : “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang
tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan
kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)".
Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir
tidak memahami pembicaraan sedikitpun?” (QS An Nisa/4:78)
8. 2. Al Quran Surah Al-Hijr Ayat 5
Artinya : “Tidak ada suatu umat pun yang dapat mendahului ajalnya dan tidak (pula) dapat meminta
penundaan(nya).” (QS Al-Hijr/15:5)
3. Al Quran Surah Al-Ankabut Ayat 62
Artinya : “Allah melapangkan rezeki bagi orang yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula)
yang membatasi baginya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Al-Ankabut/29:62)
9. Fungsi Iman kepada Qada dan
Qadar
1. Manusia Senantiasa Berusaha/Berikhtiar
Orang yang beriman kepada qada dan qadar akan senantiasa berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai apa
yang dicita-citakannya. Hanya dengan berdoa dan berusaha dengan sungguh-sungguh, Allah SWT. Akan
membalasnya. Seperti belajar, apabila ingin sukses dan pandai kita harus tekun dan rajin belajar. Menyadari
pentingnya manusia harus berusaha dalam kehidupan, Allah SWT. Berfirman dalam Surah An-Najm ayat 39-42.
2. Giat Beribadah dan Berdoa
Manusia yang beriman kepada qada dan qadar Allah SWT. Akan menghiasi hidupnya dengan beribadah dan berdoa.
Cita-cita yang akan kita capai juga harus disertai dengan usaha dan doa karena kita sadar bahwa yang menentukan
segalanya adalah Allah SWT.
3. Membuat Orang Tidak Takabur
Orang yang beriman kepada qada dan qadar atau takdir Allah SWT. Akan menyadari keterbatasan yang dimiliki
dalam mencapai sesuatu yang diinginkannya. Meskipun ia berusaha sekuat tenaga, tetapi keputusan akhir tetap
berada di tangan Allah SWT. Kesadaran akan keterbatasan dirinya inilah yang membuat manusia tidak mudah
hanyut dalam kesombongan. Karena sesungguhnya Allah SWT. Tidak menyukai orang-orang yang sombong.
10. Firman Allah SWT.
Artinya : “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di
muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
(QS Luqman/31:18)
4. Sabar Menghadapi Cobaan
Sebagai manusia kita harus bersabar bahwa setiap harapan yang kita cita-citakan terkadang menghadapi rintangan
dan cobaan. Akan tetapi, apapun yang dikehendaki Allah SWT. Kita harus tetap bersabar dan tawakal. Hal ini sesuai
dengan firman Allah SWT. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 155-156.
Artinya : “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al-
Baqarah/2:155)
Artinya : “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi
raaji'uun.” (QS Al-Baqarah/2:156)
11. 5. Menumbuhkan Sikap Optimis
Meyakini qada dan qadar tidak berarti harus pasrah tanpa ada usaha. Allah SWT. Memberi kesempatan kepada
manusia untuk Ikhtiar. Kita harus yakin bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Firman Allah SWT.
Artinya : “Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah hanyalah orang-orang kafir.” (QS
Yusuf/12:87)