1. Pemberian Keterangan Ahli
(Kerugiaan Keuangan Negara}
How to Prepare and Survive
Samono, Ak., MM., CFrA., CA., QIA., CGCAE., CIAE
Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat
3. Pengertian Ahli
Ahli adalah orang yang mempunyai ilmu
khusus, mahir, pandai sekali. Sedangkan
keahlian adalah kemahiran dalam suatu
ilmu atau pekerjaan.
Kamus Besar Bahasa
Indonesia
Pasal 1 ayat 28 Kitab
Undang-Undang Hukum
Acara Pidana
Keterangan ahli adalah keterangan yang
diberikan oleh seorang yang memiliki
keahlian khusus tentang hal yang
diperlukan untuk membuat terang suatu
perkara pidana guna kepentingan
pemeriksaan.
4. Alat Bukti Menurut KUHAP
Alat bukti yang sah menurut pasal 184 KUHAP
Keterangan saksi Keterangan ahli
Surat Petunjuk
Keterangan terdakwa
•Keterangan ahli
merupakan surat
keterangan dari
seorang ahli yang
memuat pendapat
berdasarkan
keahliannya
mengenai sesuatu
hal atau sesuatu
keadaan yang
diminta secara
resmi dari padanya
5. Alat Bukti Keterangan Ahli
Pasal 186 KUHAP menyatakan keterangan ahli adalah apa yang
seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan .
Serta
Penjelasan pasal 186 KUHAP menyebutkan bahwa keterangan ahli
juga dapat diberikan pada tahapan pemeriksaan oleh penyidik atau
penuntut umum .
6. Dasar Pemberian Keterangan Ahli
Pemberi Keterangan Ahli perlu memahami ketentuan hukum yang
ber kaitan dengan keter angan ahli yang diatur dalam KUHAP
Pasal 120 KUHAP:
(1) Dalam hal penyidik menganggap per lu, ia dapat minta pendapat
or ang ahli atau or ang yang memimiliki keahlian khusus
(2) Ahli ter sebut mengangkat sumpah atau mengucapkan janji
di muka penyidik bahwa ia akan member ikan keter angan menur ut
pengetahuannya yang sebaik-baiknya, kecuali bila disebabkan
kar ena har kat ser ta mar tabat, peker jaan atau jabatannya yang
mewajibkan ia menyimpan r ahasia dapat menolak untuk
member ikan keter angan yang diminta
7. 1. Lapor an dengan mengingat sumpah jabatan
- Diber ikan dalam tahap pemer iksaan oleh penyidik atau
penuntut umum
- Dituangkan dalam bentuk lapor an
- Dibuat dengan mengingat sumpah pada saat pember ik
keter angan ahli mener ima jabatan atau peker jaan
(Penjelasan pasal 186 KUHAP)
2. Keter angan langsung secar a lisan di sidang pengadilan
- Diber ikan pada saat pemer iksaan pada sidang pengadilan
- Pember i keter angan mengangkat sumpah atau janji
dihadapan hakim
- Dicatat dan dituangkan dalam ber ita acar a pemer iksaan
(Penjelasan pasal 186 KUHAP)
Bentuk Keterangan Ahli
8. Saksi vs Keterangan Ahli
Pasal 1 butir 26 KUHAP
Saksi
Orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan
penyidikan , penuntutan , peradilan tentang suatu perkara yang ia
dengar sendiri , ia lihat sendiri dan ia alami sendiri .
Pasal 1 butir 28 KUHAP
Keterangan ahli
Keterangan yang diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian
khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu
Perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan
9. Stakeholder / pihak yang berkepentingan
Jaksa
/
Penyidik
Hakim
Terdakwa
/
Penasehat
Hukum
11. Hakim
Wewenang hakim diatur dalam pasal 180 KUHAP yaitu
(1) Dalam hal diperlukan untuk menjernihkan duduknya persoalan
yang timbul di sidang Pengadilan , Hakim ketua sidang dapat
minta keterangan ahli dan dapat pula minta agar diajukan
bahan baru oleh yang berkepentingan
(2) Dalam hal timbul keberatan yang beralasan dari terdakwa atau
penasehat hukum terhadap hasil keterangan ahli sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1), hakim memerintahkan agar hal itu
dilakukan penelitian ulang
12. Hakim
(3) Hakim karena jabatannya dapat memerintahkan untuk dilakukan
penelitian ulang sebagaimana tersebut pada ayat 2.
(4) Penelitian ulang sebagaimana tersebut pada ayat 2 dan ayat 3
dilakukan oleh instansi semula dengan komposisi personil yang
berbeda dan instansi lain yang mempunyai wewenang untuk itu .
13. Terdakwa / Pengacara
Terdakwa ataupun pengacara sering meminta pendapat ahli untuk
mencari second opinion atas masalah -masalah yang kemungkinan
dapat meringankan atau melemahkan dakwaan. Hak terdakwa
untuk mengajukan ahli diatur dalam pasal 65 KUHAP
14. Pengetahuan Dasar Pemberi Keterangan Ahli
(Kerugian Keuangan Negara)
Seorang Pemberi Keterangan Ahli harus mampu membangun fakta -
fakta berdasarkan bukti -bukti yang cukup sebagai dasar untuk
memberikan pendapat.
• Akuntansi
• Auditing
• Investigasi
• Hukum dan kriminologi
15. Kualifikasi Minimal Seorang Ahli
(Kerugian Keuangan Negara)
1. Able to Identify Financial Issues, yaitu memahami sistem dan issues keuangan,
akuntansi keuangan, auditing dan sebagainya.
2. Has Knowledge of Investigative Techniques, yaitu kemampuan membangun hypotesa,
mengumpulkan informasi, menganalisis dan memilah bukti.
3. Has Knowledge of Evidences, yaitu pengetahuan tentang bukti yang relevan,
mencukupi, cara memperoleh, menyimpan dan menyajikan bukti di peradilan.
4. Capable to Interpreting Financial Information. Dokumen/informasi keuangan dapat
merupakan alat bukti, oleh karena itu harus dipahami dan diinterpretasikan secara tepat
5. Able to Present Findings. Fraud auditor harus mampu menyajikan temuan dengan alur
pikir yg jelas, obyektif, independen, sehingga dapat mendudukkan masalah secara
proporsional.
16. Kewajiban Pemberi Keterangan Ahli
Setiap orang yang
diminta
pendapatnya
sebagai ahli wajib
memberikan
keterangan ahli
demi keadilan.
Semua ketentuan
yang berlaku bagi
saksi berlaku juga
bagi pemberi
keterangan ahli.
Mengangkat
sumpah atau
mengucapkan janji
baik sebelum
(KUHAP pasal 120
ayat 2) maupun
sesudah
memberikan
keterangan (KUHAP
Pasal 160 ayat 4)
17. Hak Pemberi Keterangan Ahli
•Dapat menolak memberikan keterangan yang diminta bila karena harkat serta
martabat, pekerjaan atau jabatannya yang mewajibkan ia menyimpan rahasia
Pasal 120 ayat 2 KUHAP
• Hak untuk mendapatkan penterjemah
Pasal 177 ayat 1, Pasal 178 ayat 1 KUHAP
• Hak untuk memperoleh pemberitahuan sebelumya selambat -
lambatnya 3 hari
Pasal 227 ayat 1 KUHAP
•Berhak mendapat penggantian biaya berdasarkan peraturan per UU-an yang
berlaku
Pasal 229 ayat 1 KUHAP
18. Persiapan Pemberian Keterangan Ahli
1. Permintaan Keterangan Ahli dari Pihak Peminta
Surat permintaan dari instansi penyidik atau pengadilan merupakan dasar seorang auditor
investigatif memberikan keterangan ahli.
2. Pengumpulan Dokumen / Kertas Kerja Audit
Sebelum memberikan keterangan ahli baik dalam proses penyidikan maupun kehadiran di
pengadilan, ahli harus memastikan bahwa semua bukti/dokumen telah tersedia dan siap digunakan
3. Simulasi /Latihan Kegiatan (Dry Run)
Bila auditor akan memberikan keterangan ahli di pengadilan, sebaiknya dilakukan ’dry run’ (latihan
kegiatan) bersama, dengan melakukan simulasi menyerupai suasana persidangan di Pengadilan
yaitu ada hakim, jaksa penuntut umum, terdakwa, penasehat hukum dengan menerima beragam
pertanyaan.
4. Memfokuskan pada Keahlian Profesi sebagai Auditor
Sasaran pemberian keterangan ahli adalah memberikan pendapat berdasarkan keahlian profesi
auditor dalam suatu kasus yang menurut pihak penyidik telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana
korupsi dan/atau perdata untuk membuat terang suatu peristiwa bagi penyidik dan/atau hakim.
19. Pelaksanaan Pemberian Keterangan Ahli
Sebelum memberikan keterangan ahli baik dalam proses penyidikan
maupun kehadiran di pengadilan, Pemberi Keterangan Ahli harus
memastikan bahwa :
Semua bukti/dokumen telah tersedia dan siap
digunakan
Hal-hal penting semua telah didiskusikan dengan pihak
peminta keterangan ahli
Telah memiliki pemahaman yang lengkap mengenai
laporan dan semua hal-hal lain yang terkait
20. Ragam Kondisi Persidangan
• Terjadi penundaan sidang.
• Ahli tidak disertai pendamping.
• Ahli dan pendamping diintimidasi pengunjung sidang yang berpihak pada terdakwa dengan
cemoohan, gerakan tubuh, dan bentuk lain.
• Pendukung terdakwa di luar ruangan sidang berusaha mengacau keamanan dan kenyamanan
sidang.
• Majelis hakim belum memahami ruang lingkup keuangan negara
• Anggota majelis hakim mengeluarkan kata-kata tidak patut kepada ahli.
• Pemberian keterangan ahli dibatalkan karena LHPKKN sudah dianggap cukup.
• Penasehat hukum keberatan dengan ahli yang juga merangkap sebagai auditor yang
melakukan pemeriksaan.
• Penasihat menyudutkan Ahli dengan kata-kata yang dapat menyinggung perasaan Ahli.
• Hakim meminta agar ahli yang dihadirkan adalah auditor yang melakukan pemeriksaan.
• Kerugian keuangan negara berbeda dengan yang tertuang dalam LHAI.
• Seluruh nilai kerugian keuangan negara telah disetorkan ke Kas Negara.
• Majelis hakim berbeda pendapat dengan ahli mengenai jumlah kerugian keuangan negara.
21. Teguran Hakim kepada Ahli
• Uraian atas arti kerugian negara yang lebih jelas sehingga dapat dibedakan dari
pemborosan keuangan negara.
• Menjawab materi yang tidak ditanyakan atau menjawab melebihi pertanyaan
yang diajukan.
• Ahli dilarang menjawab tentang pihak yang bertanggungjawab karena bukan
kewenangan ahli.
22. Pengujian Ahli Oleh Pihak Lawan
Penglihatan Sempit
Keamanan
Kontradiksi
Informasi Baru
Mendukung Teori Lain
yang Berseberangan
Bias
Konfrontasi
Papan Resonansi
(Sounding Board)
Syar at-Syar at
Penugasan
Mendiskr editkan
Pember i Keter angan Ahli
Str ategi yang dapat
digunakan untuk
mendiskr editkan
seor ang ahli atau untuk
menur unkan der ajat
kepentingan
kesaksiannya
23. Penglihatan Sempit ( Myopic Vision )
Penglihatan sempit adalah teknik untuk membuat ahli mengakui bahwa dia
telah menghabiskan banyak waktunya guna menyelidiki suatu hal,
kemudian si pengacara menyoroti hal lain yang tidak begitu dikuasai atau
belum banyak dikaji oleh ahli .
24. Keamanan
Pendekatan ini diambil dengan tidak menyerang si ahli sehingga ahli dia
terperangkap oleh rasa aman palsu . Kemudian, pengacara lawan
mungkin mendapatkan celah kecil yang dapat dieksploitasi dengan cepat .
25. Kontradiksi
Pengacara lawan mungkin bisa menggunakan pertanyaan menggiring
(leading questions) yang membuat ahli terpojok dalam situasi yang berat
atau kontradiktif .
26. Informasi Baru
Pengacara lawan dapat mengemukakan informasi baru yang mungkin
tidak diketahui ahli . Hal ini biasanya dilakukan untuk membingungkan ahli.
27. Mendukung Teori Lain yang Berseberangan
Pendekatan ini mengakui kualifikasi Pemberi Keterangan Ahli dan bukti
yang diajukannya . Informasi yang dipakai oleh ahli kemudian
diinterpretasikan oleh pengacara lawan dengan cara yang berbeda
untuk mendukung teori alternatif .
28. Bias
Metode ini mempersatukan Pemberi Keterangan Ahli dan pihak yang
memintanya untuk menunjukkan bahwa kemungkinan telah terjadi kolusi
dalam penyusunan bukti yang dikemukakan sehingga timbul bias.
29. Konfrontasi
Metode ini menggunakan konfrontasi kata -kata untuk membuat Pemberi
Keterangan Ahli berada pada situasi di mana dia bisa kehilangan kendali
emosi dan menunjukkan kemarahan .
30. Papan Resonansi (Sounding Board)
Metode ini menggunakan ahli sebagai papan resonansi untuk
mempertegas ingatan hakim terhadap aspek-aspek perkara yang
menguntungkan (pengacara lawan) . Teknik ini sering menggunakan kata -
kata ”betul demikian?” dan ”apakah anda setuju dengan saya?” .
31. Syarat-Syarat Penugasan
Teknik ini biasanya digunakan dengan memperoleh surat penunjukan yang
asli dan mempelajari syarat -syarat penugasannya . Pengacara lawan
dapat menunjukkan bahwa Pemberi Keterangan Ahli memiliki itikad untuk
hanya melihat hal-hal yang mendukung kliennya dan mengabaikan teori -
teori alternatif .
33. Kendala Intern
Kendala intern berasal dari pihak pemberi keterangan
Kurang persiapan
Kurang menguasi hal-hal
yang berkaitan dengan
kasus
Tidak percaya diri
Lupa
Bias
34. Kendala Ekstern
Kendala Ekstern berasal dari pihak luar pemberi keterangan
Tidak jelasnya jadwal
waktu sidang
Keterlambatan
pengiriman surat
panggilan sidang
Nada pertanyaan yang
bersifat provokatif
Perbedaan persepsi
diantara auditor
Bias
Ruang sidang yang
kurang kondusif
35. Tips Sukses Ahli
Berpakaian rapi
Siap dan percaya
diri
Mengatakan
kebenaran
Menjaga kontak
mata
Meminta
pertanyaan jangan
terlalu panjang
sehingga mudah
dimengerti
Berbicara tenang
dan tidak tergesa-
gesa
Menjelaskan
konsep dengan
sederhana
Bersahabat dan
ramah
Segera
membetulkan
pernyataan yang
salah
Berbicara dengan
jelas dan lantang
Tidak terlalu sering
menggunakan
jargon-jargon
profesional
Menjawab hanya
yang ditanyakan.
36. Tips Sukses Ahli
Jangan
berhubungan
secara lisan dengan
pengacara
Jangan mencoba
melucu
Gunakan grafik
atau visual bila itu
membantu
Jangan sering
membuka catatan
Aturlah dokumen
sehingga mudah
dicari
Jangan gagap /
Ragu
Jika tidak tahu,
jangan sok tahu
Jangan
memandang
ruangan, lantai
atau langit2.
Jangan pernah
marah walaupun
pengacara
menyerang
Bersikap jujur